• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH SOSIAL EKONOMI, SOSIAL BUDAYA, DAN LINGKUNGAN GEOGRAFIS TERHADAP TINGKAT ANAK PUTUS SEKOLAH DI KECAMATAN PURBA, KABUPATEN SIMALUNGUN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENGARUH SOSIAL EKONOMI, SOSIAL BUDAYA, DAN LINGKUNGAN GEOGRAFIS TERHADAP TINGKAT ANAK PUTUS SEKOLAH DI KECAMATAN PURBA, KABUPATEN SIMALUNGUN."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH SOSIAL EKONOMI, SOSIAL BUDAYA, DAN LINGKUNGAN GEOGRAFIS TERHADAP TINGKAT PUTUS

SEKOLAH DI KECAMATAN PURBA KABUPATEN SIMALUNGUN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH :

SILVIA HASIHOLAN LINGGA NIM 7103141136

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur yang begitu besar penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang

Maha Esa atas segala berkat, kasih dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan judul “Analisis Pengaruh Sosial Ekonomi, Sosial Budaya, dan

Lingkungan Geografis terhadap tingkat putus sekolah di Kecamatan Purba ”.

Penulisan Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Ekonomi Program Studi Pendidikan

Tata Niaga Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

Dalam proses penulisan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa

skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan

hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua

pihak yang berkenan demi penyempurnaan skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak menerima masukan,arahan serta

dorongan semangat yang tak ternilai harganya dari beberapa pihak. Untuk itu dengan

segala kerendahan hari, penulis mengucapkan banyak terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Medan.

3. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas

Ekonomi Unversitas Negeri Medan.

4. Bapak M. Fitri Rahmadana, SE, M.Si, selaku ketua program studi Pendidikan Tata

(6)

5. Bapak Indra Maipita, S.Pd, M.Pd, Ph.D, selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, serta

saran dalam proses penyelesaian skripsi ini.

6. Bapak Dra.Samuel Tarigan, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

memberikan saran dan pengarahan demi selesainya skripsi ini.

7. Para dosen dan pegawai Pendidikan Ekonomi Prodi Tata Niaga, Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Medan yang telah membantu dalam penyelesaian

skripsi ini.

8. Bapak Camat dan seluruh perangkat pemerintahan Kecamatan Purba yang telah

banyak membantu penulis selama melakukan penelitian di kecamatan tersebut.

9. Secara khusus dan teristimewa kepada kedua orang tuaku tercinta bapak R.Lingga

Serta Ibu R.Saragih, your truly extraordinary struggle, thanks father and mother

for be the greatest person in my life forever, thanks God for both extraordinary

parents that you give me.

10.Adik-adikku Wimbildon Lingga, Reynaldo Lingga, Doandre Lingga dan kakak

sepupuku yang luar biasa K’Doriani Lingga thank you for your prayers, support

and encouragement given during the work of this thesis, I hope this all

expectations and tremendous struggle in the future.

11.Kepada seluruh keluarga yang telah mendukung penulis selama ini thank you for

the support given author may someday be able to reply all your kindness and bless

you all always in God.

12.Sahabat-sahabat ku yang luar biasa yang selalu ada di saat aku membutuhkan

kalian Agnes (thank you Mam), Dila (thank you mak dudut), Vita and eleven

(7)

awal kuliah) thanks for accompanying me during the writing of this essay is

always there in good times and bad.

13. Secara teristimewa mahasiswa program studi pendidikan Tataniaga B-reguler

2010, terima kasih atas kebersamaan yang selama ini terjalin dan juga dorongan

semangat, motivasi serta saran yang diberikan kepada penulis dalam proses

penyelesaian skripsi ini, penulis ucapkan banyak terima kasih.

14.Serta untuk seluruh masyarakat Kecamatan Purba yang telah membantu dalam

pengerjaan skripsi ini dan secara terkhusus kepada Pastor Fiorentius Sipayung atas

doanya.

Dan juga buat semua pihak yang turut membantu penulis semasa pengerjaan

hingga selesainya penulisan skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan namanya satu per

satu diatas, semoga Tuhan membalas segala kebaikan yang telah diberikan kepada

penulis. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih banyak.

Medan, Juni 2014

Penulis,

(8)

ABSTRAK

Silvia Hasiholan Lingga, NIM 7103141136. Analisis Pengaruh Sosial Ekonomi, Sosial Budaya, dan Lingkungan Geografis terhadap Tingkat Anak Putus Sekolah di Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi, Program Studi Pendidikan Tataniaga, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan 2014.

Masalah dalam penelitian ini adalah apakah sosial ekonomi, sosial budaya dan lingkungan geografis memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat putus sekolah di Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak putus sekolah di Kecamatan Purba yang berjumlah 210 orang, sedangkan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode random sampling yang berjumlah 137 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan angket. Uji validitas untuk analisis butir angket menggunakan rumus korelasi product moment, realibilitasnya dihitung dengan menggunakan rumus cronbach alpha. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda, uji

t dan uji F.

Variabel sosial ekonomi (X1) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap

putus sekolah dengan nilai sig<α yaitu 0,025<0,05, sama halnya dengan sosial budaya

(X2) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap putus sekolah dengan nilai sig>α

yaitu 0,000<0,05, lingkungan geografis (X3) memiliki pengaruh yang positif dan

signifikan secara parsial terhadap putus sekolah dengan nilai sig<α yaitu 0,005<0,05. Secara simultan sosial ekonomi, sosial budaya dan lingkungan geografis berpengaruh

secara signifikan terhadap putus sekolah dengan nilai sig<α yaitu 0,000<0,05. Putus

sekolah dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas sebesar 17,3%.

Seluruh jajaran pemerintah dan masayraakat di Kecamatan Purba di harapkan agar saling membantu dalam menyelesaikan masalah putus sekolah sehingga dapat menciptakan generasi penerus bangsa yang berpendidikan dan berkulitas

(9)

ABSTRACT

Silvia Hasiholan Lingga, NIM 7103141136. Influence Analysis of Social Economic, Social and Cultural, Environmental and Geographical against Children Dropout Rate in District Purba, Simalungun. Thesis. Commerce Education Studies Program, Department of Education Economics, Faculty of Economics, University of Medan 2014.

The problem in this study is whether the socio-economic, socio-cultural and geographical environment provide a positive and significant impact on the dropout rate in the district of Purba, Simalungun.

The population in this study were all children out of school in the district Purba, amounting to 210 people, while the sampling technique in this study using a random sampling method, amounting to 137 people. Data collection techniques used is to use a questionnaire. Validity test for the analysis of questionnaire items using the product moment correlation formula, realibilitasnya calculated using Cronbach alpha formula. The data analysis technique used is multiple linear regression, t test and F test

Socioeconomic variables (X1) partially significant effect on dropout with sig

<α is 0.025 <0.05, as well as socio-cultural (X2) partially significant effect on dropout

with sig> α is 0.000 <0, 05, geographical environment (X3) has a positive and

significant effect on dropout partially with sig <α is 0.005 <0.05. Simultaneously

socio-economic, socio-cultural and geographical environment significantly affect

dropout with sig <α is 0.000 <0.05. Drop Out can be explained by the independent variables of 17.3%.

All levels of government and in the district of Purba expected in order to help each other in solving the dropout problem so as to create the next generation of very educated and

(10)

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING………. .. i

LEMBAR PERSESUTUJUAN DAN PENGESAHAN……… ... ii

KATA PENGANTAR………. ... iii

1.2Identifikasi Masalah ... 7

1.3Batasan Masalah ... 8

2.1.1.Pengertian Pendidikan, anak, dan putus sekolah ... 11

2.1.2 Sosial Ekonomi ... 24

2.1.3 Sosial Budaya ... 28

2.1.4 Lingkungan Geografis ... 33

2.2Penelitian Yang Relevan ... 34

(11)

2.4Hipotesis ... 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1Lokasi dan Waktu Penelitian ... 40

3.2Populasi dan Sampel ... 40

3.2.1 Populasi ... 40

3.2.2 Sampel ... 41

3.3Variabel Penelitian ... 42

3.3.1 Variabel Bebas (X) ... 43

3.3.2 Variabel terikat (Y) ... 43

3.4Defenisi Operasional ... 43

3.5Teknik Pengumpulan Data ... 44

3.5.1. Dokumentasi ... 45

3.5.2. Angket ... 45

3.5 Uji Instrumen Angket Penelitian ... 46

3.6.1. Uji validitas ... 47

3.6.2. Uji Realibilitas Angket ... 48

3.6 Teknik Analisa Data ... 48

3.6.1 Menentukan Persamaan Regresi ... 49

3.6.2 Pengujian Hipotesis ... 50

3.6.3 Menguji Koefesien Korelasi dan Determinasi ... 51

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1Analisis Data ... 52

4.1.1 Uji Validitas dan Realibilitas Angket ... 52

4.1.2 Deskripsi Variabel Penelitian ... 56

(12)

4.1.4 Perhitungan Regresi Linear Berganda ... 64

4.1.5 Perhitungan Uji Hipotesis ... 66

4.1.6 Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 69

4.2Pembahasan Penelitian ... 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan ... 75

5.2Saran... 76

(13)

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1.1 Data Anak Putus Sekolah ... 3

Tabel 1.2 Data Sekolah di Kecamatan Purba ……….. 5

Tabel 3.1 Populasi penelitian ... 40

Tabel 3.2 Sampel penelitian... 42

Tabel 3.3 Pilihan Jawaban Serta Bobot Pertanyaan ... 45

Tabel 3.4 Layout Angket ... 46

Tabel 4.1 Hasil perhitungan Uji Reliabilitas Angket Sosial Ekonomi (X1) ... 53

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Angket Sosial Budaya (X2) ... 54

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Angket Lingkungan Geografis (X3) ... 55

Tabel 4.4 Hasil perhitungan Uji Reliabilitas Angket Putus Sekolah (Y) ... 56

Tabel 4.5 Gambaran Umum Sosial Ekonomi ... 57

Tabel 4.6 Gambaran Umum Sosial Budaya ... 59

Tabel 4.7 Gambaran Umum Lingkungan Geografis ... 60

Tabel 4.8 Gambaran Umum Putus Sekolah ... 61

Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Sosial Ekonomi (X1), Sosial Budaya(X2) dan Lingkungan Geografis (X3) secara parsial Terhadap putus sekolah (Y) ……… 62

Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Korelasi Berganda Antara Sosial Ekonomi (X1), Sosial Budaya (X2) Dan Lingkungan Geografis (X3) Terhadap Putus Sekolah ………….………64

Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Regresi Linear Berganda ... 65

Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis X1 dengan Y Secara Parsial (Uji t) ……… 66

(14)

Secara Parsial (Uji t) ... 67

Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis X3 dengan Y

Secara Parsial (Uji t) ... 68

Tabel 4.15 Hasil Perhitungan Hipotesis Secara Simultan (Uji-F) ... 69

(15)

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 2.1Skema Kerangka Berpikir ... 34

Gambar 4.1 Deskripsi sosial ekonomi ... 51

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Kuesioner Penelitian... Lampiran 1 79

Tabulasi Jawaban Responden Pada Pengujian Instrument Sosial Ekonomi(X1)

………Lampiran 2 93

Tabulasi Jawaban Responden Pada Pengujian Instrument Sosial Budaya (X2)

………....Lampiran 3 95

Tabulasi Jawaban Responden Pada Pengujian Instrument Lingkungan Geografis

(X3)

………Lampiran 4 97

Hasil Uji Validitas Angket Sosial Ekonomi (X1)………...Lampiran 5 99

Hasil Uji Validitas Angket Sosial Budaya (X2) ... Lampiran 6 103

Hasil Uji Validitas Angket Lingkungan Geografis (X3) ... Lampiran 7 111

Hasil Perhitungan Uji reliabilitas X1 ... Lampiran 8 115

Hasil Perhitungan Uji reliabilitas X2 ... Lampiran 9 116

Hasil Perhitungan Uji reliabilitas X3 ... Lampiran10 117

Tabulasi Hasil Jawaban Responden Pada Angket Penelitian

Sosial Ekonomi (X1) ... Lampiran 11 118

Tabulasi Hasil Jawaban Responden Pada Angket Penelitian

Sosial Ekonomi (X2) ... Lampiran 12 122

Tabulasi Hasil Jawaban Responden Pada Angket Penelitian

Lingkungan geografis (X3) ... Lampiran 13 126

Daftar Tabulasi jawaban responden pada angket penelitian putus sekolah (Y)

………Lampiran 14 131

Hasil Perhitungan Korelasi Secara Parsial Menggunakan Rumus

Product Moment ... Lampiran 15 136

(17)
(18)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan bagi seorang anak merupakan bagian yang tak terpisahkan dari

persoalan mencerdaskan anak bangsa. Melalui pendidikan dapat diasah dengan

seperangkat pengetahuan untuk memiliki kesadaran dan kemauan yang positif dalam

menemukan dan merumuskan tujuan untuk dirinya di masa-masa mendatang.

Pembangunan pendidikan di Indonesia telah menunjukkan hasil yang lumayan besar.

Wajib belajar Sembilan tahun yang di dukung pembangunan infrastruktur sekolah dan

diteruskan dengan wajib belajar Sembilan tahun adalah program sektor pendidikan

yang diakui cukup sukses. Kasus tinggal kelas, terlambat masuk sekolah dasar, anak

putus sekolah dan ketidakmampuan untuk meneruskan sekolah kejenjang yang lebih

tinggi merupakan hal yang paling banyak menjadi sorotan dalam dunia pendidikan.

(www.cetak.kompas.com,2009).

Putus sekolah merupakan masalah yang sangat penting untuk dibicarakan dan

dicari jalan keluarnya. Permasalahannya putus sekolah di Indonesia bukan masalah

kecil. Sebagaimana kita ketahui bersama, jumlah anak yang putus sekolah di

Indonesia dewasa ini angkanya tidak puluhan orang tetapi sudah mencapai ribuan

orang, ini bukan angka yang kecil. Dalam penyelesaian masalah anak putus sekolah

ini, bukanlah tanggung jawab satu, dua orang atau suatu instansi saja. Tetapi semua

(19)

2

putus sekolah ini tidak ditangani dengan cepat dan tepat, maka akan berdampak buruk

bagi perekonomian Indonesia dan sosial bangsa pun akan terganggu.

Dengan banyaknya anak putus sekolah akan berdampak kepada pengangguran

karena kemampuan yang dimiliki anak putus sekolah tersebut tidak mencukupi untuk

mengisi lapangan pekerjaan yang semakin canggih dan membutuhkan keahlian

khusus. Maka, angka pengangguran pun akan bertambah. Jadi, bagaimana Indonesia

bisa dan mampu bersaing dengan Negara-negara maju, sedangkan kualitas Sumber

Daya Manusia (SDM) Indonesia masih jauh ketinggalan dari Negara-negara maju.

Keinginan pemerintah untuk membebaskan anak-anak usia sekolah dari

ancaman buta huruf dan putus sekolah kemungkinan belum bisa terwujud. Walaupun

sudah dicanangkan program BOS dengan menggratiskan biaya sekolah, tapi hal ini

belum sepenuhnya menjamin ketuntasan masalah putus sekolah bagi anak. Ada

beberapa faktor yang bersifat struktural sehingga angka putus sekolah di Indonesia

tetap tinggi.

Indonesia adalah Negara yang sebagian besar penduduknya tinggal di derah

pedesaan dan sebahagian kecil yang tinggal di daerah perkotaan , hal ini

mencerminkan bahwa Negara Indonesia adalah Negara yang agraris yaitu Negara

pertanian. Diketahui bahwa dalam masayrakat agraris kehidupan masyarakat masih

bergantung pada hasil produksi tanah sebagai hasil produksi pokok dan memiliki

(20)

3

Berdasarkan hal yang diterangkan di atas maka peneliti tertarik untuk meliti

mengenai anak putus sekolah khususnya di kecamatan peneliti sendiri yaitu di

Kecamatan Purba. Kecamatan Purba adalah salah satu kecamatan yang terletak di

Kabupaten Simalungun , yang akan menjadi daerah peneliti. Hal ini dikarenakan

karena Kecamatan Purba ini merupakan salah satu kecamatan yang memiuliki tingkat

anak putus sekolah yang lumayan tinggi. Hal ini terjadi karena beberapa faktor yang

menjadi hal yang melatarbelakangi mengapa jumlah anak putus sekolah itu sangat

tinggi di Kecamatan Purba.

Tabel 1.1

Berikut Ini Beberapa Kelurahan Di Kecamatan Purba Yang Memiliki Angka Anak Putus Sekolah Yang Cukup Tinggi

No Nama Kelurahan Jumlah Anak Putus Sekolah

1 Kinalang 30

2 Purba Sipinggan 20

3 Tanoh tinggir 20

4 Urung Purba 20

Sumber Data : KCd Dikjar Kecamatan Purba

Kecamatan Purba Dalam Angka 2013

Adapun faktor-faktor yang menyebabkan jumlah anak putus sekolah

dikecamatan Purba ini sangatlah tinggi hal ini dikarenakan diantaranya karena faktor

ekonomi yang di kecamatan ini masih bertumpu pada pertanian dan masih banyak

derah yang bergantung pada kondisi cuaca dan iklim yang mengakibatkan apabila

cuaca dan iklim tidak bagus maka hasil pertanian akan berkurang dan akan terjadi

kelesuan ekonomi yang mengakibatkan ekonomi di masyarakata atau ekonomi

(21)

4

sehingga niat seorang anak untuk melanjutkan sekolah atau pendidikan akan tertunda.

Kemudian faktor selanjutnya adalah faktor social budaya dimana faktor ini

berkaitan kepada lingkungan social anak yaitu dimana anak tersebut tinggal

dibesarkan dan dimana dia bergaul dengan anak seusianya, di Kecamatan Purba ini

banyak anak putus sekolah akibat lingkungan pergaulan yang salah dimana kurangnya

control atau kendali dari orang tua terhadap anak sehingga mengakibatkan anak

memiliki lingkungan pergaulan yang salah dan menjadi penghambat dalam

menlanjutkan pendidikannya karena terpengaruh oleh lingkungan social atau

pergaulan yang kurang baik .

Jumlah sekolah di Kecamatan Purba ini juga tergolong masih sedikit sehingga

kebanyakan penduduk memilih untuk melanjutkan sekolah mereka keluar daripada di

daerah Purba. Jarak sekolah ke tempat tinggal para siswanya juga tergolong dikatakan

jauh sehingga hal ini memungkinkan para siswa menjadi malas pergi ke sekolah

karena mereka harus menempuh jarak yang jauh sehingga ketika sudah sampai di

sekolah kemungkinan mereka berada pada kondisi badan yang tidak memungkinkan

untuk melakukan aktivitas belajar dengan maskimal dan baik lagi dikarenakan sudah

(22)

5

Tabel 1.2

Berikut Ini Adalah Data Jumlah Sekolah Di Kecamatan Purba

No. Nagori/Kelurahan Tingkatan Sekolah

SD SMP SMA Jumlah Sekolah

Sumber Data : KCd Dikjar Kecamatan Purba

Kecamatan Purba Dalam Angka 2013

Dari data di atas dapat kita lihat bahwa jumlah sekolah yang sangat minim di

Kecamatan Purba ini sangat tidak berimbang dengan jumlah penduduk usia sekolah

yang ada yang ada di Kecamatan Purba ini. Jumlah sekolah yang sangat sedikit dan

jauh dari tempat tinggal penduduk sekitar mengakibatkan banyak nya angka putus

sekolah di kecamatan purba ini , di antaranya dikarenakan oleh faktor Sosial ekonomi

yakni dimana besarnya atau mahalnya biaya yang harus dikeluarkan untuk dapat

mengenyam dunia pendidikan dalam hal transportasi kesolah. Sosial budaya yang

menganggap bahwa anak lelaki lebih penting untuk disekolahkan dan berbagai

masalah dalam lingkungan sosial juga menjadi penyebab tingginya angka putus

sekolah Karena lingkungan sosial ini sangatlah berpengaruh penting dalam penentu

(23)

6

Hal ini bukanlah sepenuhnya kesalahan dari masyarakat, namun pemerintah

juga harus berbenah. Maka dari itu diperlukan suatu usaha yang berorientasi pada

suatu usaha yang berorientasi pada pelatihan, penyuluhan , dan peningkatan jumlah

lapangan pekerjaan di Kec.Purba, Kab. Simalungun. Mengingat di Kec. Purba jumlah

lapangan kerja yang paling mayoritas adalah sebagai petani atau bahkan buruh tani ,

padahal hasil daripada pertanian di Kec. Purba ini bisa jadikan berbagai lapangan

kerja seperti industry bubuk kopi , industry makan ringan , dan sebagainnya akan

tetapi masyarakat dan juga pemerintah kurang memberdayakan hasil pertanian yang

begitu bagus dan memadai di tempat ini

Sejumlah studi telah menyebutkan bahwa kemiskinan merupakan faktor yang

mendominasi terhambatnya siswa untuk mendapatkan pendidikan secara utuh. Hal ini

dikarenakan orang tua siswa tidak mampu memberikan fasilitas lengkap kepada

anaknya untuk bersekolah. Siswa dari keluarga miskin terpaksa membantu orang

tuanya mencari nafkah untuk mencukupi biaya kehidupan mereka. Bahkan terjadang

orang tuanyalah yang meminta mereka untuk berhenti sekolah agar bisa membantu

secara penuh dalam mencari nafkah. Mereka pun kebanyakan menjadi buruh upahan

atau menjadi pedangan asongan di jalanan. Anak pun merasa terbebani dengan

masalah ekonomi ini sehingga mengganggu kegiatan belajar dan kesulitan mengikuti

pelajaran.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis merasa tertarik untuk

(24)

7

mempengaruhi tingkat anak putus sekolah dan sekaligus alasan penulis memilih

judul:“Analisis Pengaruh Sosial ekonomi , Sosial budaya, dan Lingkungan

Geografis Terhadap Tingkat Anak Putus Sekolah Di Kecamatan Purba ,

2. Latar belakang matapencaharian dan status ekonomi orang tua menjadi salah

satu faktor penyebab anak putus sekolah.

3. Lingkungan sosial atau lingkungan anak berinteraksi dengan teman-teman

sebayanya menjadi penyebab anak putus sekolah sebagai akibat dari salah

pergaulan.

4. Pengaruh sosial budaya masih menjadi salah satu penyebab anak putus

sekolah, dikarenakan masih adanya anutan pada sistem patrilinear sehingga

mengakibabtkan adanya kecenderungan orang tua untuk lebih focus

menyekolahkan anak laki-laki dibandingkan dengan anak perempuan.

5. Jarak sekolah yang jauh dari tempat tinggal siswa menyebabkan timbulnya

kemalasan anak untuk bersekolah.

(25)

8

1.3 Batasan Masalah

a. Sosial ekonomi pada masyarakat Kec.Purba yang mengacu pada sistem

pertanian dimana seorang anak harus membantu orangtua mencari nafkah

sehingga menyebabkan putus sekolah.

b. Sosial Budaya pada masyarakat Kec.Purba masih menganut system

patrilinear dan lingkungan sosial yang mempengaruhi tingginya tingkat anak

putus sekolah.

c. Letak Geografis Sekolah yang Jauh sehingga menyebabkan anak menjadi

malas untuk bersekolah.

d. Tingkat putus sekolah yang tinggi disebabkan oleh pengaruh Sosial ekonomi

, Sosial budaya dan Lingkungan geografis.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah yang

akan diteliti adalah sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh Sosial ekonomi terhadap tingkat putus sekolah di

kecamatan Purba , Kabupaten Simalungun ?

2. Apakah ada pengaruh Sosial budaya tehadap tingkat putus sekolah di

kecamatan Purba , Kabupaten Simalungun ?

3. Apakah ada pengaruh lingkungan geografis terhadap tingkat putus sekolah di

(26)

9

4. Apakah ada pengaruh Sosial ekonomi, Sosial budaya, dan lingkungan

geografis terhadap tingkat putus sekolah di Kecamatan Purba, Kabupaten

Simalungun ?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan penelitian di atas, maka penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui pengaruh Sosial ekonomi terhadap tingkat putus sekolah di

kecamatan Purba , Kabupaten Simalungun.

2. Untuk mengetahui pengaruh Sosial Budaya tehadap tingkat putus sekolah di

kecamatan Purba , Kabupaten Simalungun.

3. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan geografis terhadap tingkat putus

sekolah di kecamatan Purba , Kabupaten Simalungun.

4. Untuk mengetahui pengaruh Sosial ekonomi , Sosial budaya, dan lingkungan

geografis terhadap tingkat putus sekolah di kecamatan Purba, Kabupaten

Simalungun.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini mempunyai tiga mamfaat utama. Adapun manfaat penelitian

ini adalah:

1. Manfaat praktis yakni dapat menjadi masukan khususnya bagi pemerintah

setempat untuk menangani masalh putus sekolah sehingga dapat meningkatkan

pendidikan.

2. Manfaat teoritis diharapakan dapat menambah wawasan ilmu penegtahuan

(27)

10

untuk memenuhi salah satu syarat dalam mencapai gelar Sarjana Pendidikan

Ekonomi, Fakultas Ekonomi , Universitas Negeri Medan (UNIMED).

3. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi peneliti lain pada masalah

yang sama atau berkaitan dengan masalah yang sama pada kecamatan yang

(28)

75

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan terhadap data hasil penelitian yang

telah dikumpulkan mengenai pengaruh Sosial ekonomi , sosial budaya dan

lingkungan geografis terhadap tingkat putus sekolah di Kecamatan Purba Kabupaten

Simalungun, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Korelasi antara sosial ekonomi (X1) dengan tingkat putus sekolah (Y) di

Kecamatan Purba bersifat positif dan tergolong dalam kategori yang sangat

rendah. Korelasi antara sosial budaya (X2) dengan tingkat putus sekolah (Y) di

Kecamatan Purba bersifat positif dan tergolong dalam kategori sangat rendah.

Demikian juga halnya dengan korelasi antara lingkungan geografis (X3) dengan

tingkat putus sekolah (Y) di Kecamatan Purba bersifat positif dan tergolong

kategori rendah. Hal tersebut dapat diartikan jika nilai Sosial ekonomi semakin

rendah maka akan menyebabkan peningkatan jumlah anak putus sekolah , Sosial

budaya dan lingkungan geografis maka akan di imbangi juga dengan adanya

peningkatan angka putus sekolah..

2. Arah pengaruh sosial ekonomi dan tingkat putus sekolah di Kecamatan Purba ,

bersifat negative. Artinya setiap terjadi penurunan ekonomi masyarakat atau

pendapatn maka akan menyebabkan peningkatan jumlah anak putus sekolah di

Kecamatan Purba . Arah pengaruh sosial budaya terhadap tingkat putus sekolah

di Kecamatan Purba, bersifat positif. Artinya setiap terjadi peningkatan

perubahan sosial budaya maka akan menyebabkan peningkatan jumlah anak

(29)

76

putus sekolah. Begitu juga dengan arah pengaruh Arah pengaruh lingkungan

geografis , bersifat positif. Artinya setiap terjadi perubahan jarak antara sekolah

dengan tempat tinggal siswa maka akan menyebabkan perubahan jumlah anak

putus sekolah dimana apabila jarak sekolah dengan tempat tinggal siswa semakin

jauh maka akan menyebabkan peningkatan jumlah anak putus sekolah dan

sebaliknya.

3. Hasil dari uji hipotesis secara parsial menyatakan “Ada pengaruh yang signifikan

sosial ekonomi dengan tingkat putus sekolah di Kecamatan Purba Begitu juga

dengan sosial budaya (X2) dan lingkungan geografis (X3) memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap tingkat putus sekolah di Kecamatan Purba.

4. Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji F menunjukkan “Ada

pengaruh yang signifikan antara sosial ekonomi , sosial budaya , dan lingkungan

geografis terhadap tingkat putus sekolah di Kecamatan Purba”.

5. Pengaruh sosial ekonomi, sosial budaya dan lingkungan geografis secara

bersama-sama hanya memberikan kontribusi sebesar 0,173 atau 17,3% terhadap

tingkat putus sekolah dan sisanya sebesar 83,6% dipengaruhi oleh faktor lain di

luar analisa variabel dalam penelitian ini.

1.2 SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan disimpulkan maka diperoleh

beberapa cara yang bisa dilakukan untuk dapat menurunkan angka putus sekolah

yaitu:

1. Peningkatan sumber ekonomi atau pendapat masyarakat di Kecamatan Purba

(30)

77

daya yang ada di masayarakat agar dapat meningkatkan pendapatn

masayarakat sehingga orang tua mampu membiayai sekolah anak anak

sehingga dapat menurunkan jumlah anak putus sekolah.

2. Sosial budaya di masayaarakat juga sebaiknya harus diperhatikan dimana

apabila lingkungan budaya dalam masayarakat baik maka akan menghasilkan

individu-individu yang baik juga dan berkualitas baik serta berahklak mulia.

3. Jarak antara sekolah dan tempat tinggal siswa serta jumlah sekolah yang

sangat sedikit haruslah menjadi perhatian yang serius dari pemerintah agar ada

penambahan jumlah sekolah sehingga anak anak semakin semangat dalam

bersekolah karena jarak sekolah dan tempat tinggal mereka dekat.

Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti variabel-variabel lain yang

(31)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS

Nama : Silvia Hasiholan Lingga

Tempat/Tanggal Lahir : Bandar Hinalang, 06 Maret 1992

Alamat : Jl.Pijer Podi Gg.Pribadi No.5

Telepon : 087807481316

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Khatolik

RIWAYAT PENDIDIKAN

TK (1997s/d1998) : TK Sw. Harapan

SD (1998 s/d 2004) : SD Sw. Don Bosco Saribudolok

SMP (2004 s/d 2007) : SMP Sw. Bunda Mulia Saribudolok

SMA (2007 s/d 2010) : SMA Sw. Cinta Rakyat Duynhoven

Masuk Perguruan Tinggi (2010 s/d 2014) :Universitas Negeri Medan, Fakultas

Ekonomi,Jurusan Pendidikan

Ekonomi, Prodi Pendidikan

Tataniaga

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

Medan, Juni 2014

Gambar

Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis X3 dengan Y
Gambar 2.1Skema Kerangka Berpikir ..........................................................
Tabel 1.1 Berikut Ini Beberapa Kelurahan Di Kecamatan Purba Yang Memiliki Angka
Tabel 1.2  Berikut Ini Adalah Data Jumlah Sekolah Di Kecamatan Purba

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan antara kemiringan lahan dengan kadar air tanah pada kedalaman 0-10 cm yang diukur pada jarak 1, 2,3 dan 4 m dari pohon kelapa sawit (setiap data merupakan rerata

Seperti yang telah dibincangkan pada peringkat awal kertas ker:ja ini, dalam pembinaan kaedah penyelidikan Islam, sekurang-kurangnya terdapat tiga komponen penting

Penelitian yang dilakukan oleh Yuniati, Suyahmo, dan Juhadi (2017) menunjukkan bahwa perilaku menyimpang oleh remaja di lingkungan sekolah dapat dicegah dengan

Pada Gambar 1 dapat dilihat perbandingan gen HA1 dengan menggunakan virus AI yang dianalisa pada studi ini dengan data sekuen asam amino yang diperoleh dari NCBI tahun

tidak sama antara pengiriman dan penerima- an maka master akan mengirim address slave dengan 9 th bit diset ‘1’ dan karakter #61 kemudian menjalankan timer untuk meminta

Berdasarkan Tabel 4.20 dapat dilihat bahwa thitung dari variabel pengendalian intern (X2) yakni 2.366 dan Nilai ttabel 1,678. Tingkat signifikansi adalah 0,022. Hal ini berarti

Halaman aplikasi dibuat dengan menggunakan Macromedia Dreamweaver 8 dan dan kemudian di import kedalam dengan penambahan berbagai elemen pemrograman seperti php, mysql dan

Hasil penelitian terhadap rata-rata berat awal, PBBH, konsumsi pakan, konversi dan berat akhir ternak kambing kacang yang dipelihara secara intensif pada jenis