KEBERADAAN YOUTH JAZZ COMMUNITY DI
KOTA MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
William B Nababan
NIM. 209142056PROGRAM STUDI SENI MUSIK JURUSAN SENDRATASIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatuPerguruanTinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis di acu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Medan, Juli 2014
i
ABSTRAK
William B Nababan, Keberadaan Youth Jazz Community di Kota Medan, Jurusan Sendratasik, Program Studi Pendidikan Seni Musik, Universitas Negeri Medan. Medan: Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan,2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan Youth Jazz Community di kota Medan, baik itu anggota, band, maupun kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Youth Jazz Community.
Teori yang digunakan mencakup pengertian keberadaan, perkembangan, jazz, dan komunitas.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah narasumber yaitu : Youth Jazz Community. Sedangkan sampel berjumlah 30 orang. Untuk melengkapi data-data dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi lapangan , wawancara dan dokumentasi, serta studi kepustakaan. Penelitian ini dilaksanakan di Jalan Sei Petani no 20 Medan Baru.
Youth Jazz Community adalah sebuah komunitas yang di dalamnya terdapat sekumpulan anak muda penggemar musik jazz, mereka tergabung dalam satu komunitas yang bertujuan untuk memsyarakatkan musik jazz di kota Medan. Komunitas ini mulai terbentuk pada tahun 2010 dan masih aktif hingga sekarang. Komunitas ini telah banyak menggelar maupun mengikuti event-event jazz di kota Medan, mereka melakukan hal ini agar masyarakat Medan bisa menikmati musik jazz tersebut sehingga musik jazz bisa lebih diterima lagi di hati masyarakat Medan. Selain menggelar event, komunitas ini juga melakukan kegiatan-kegiatan
berkmpul dan berdiskusi membahas musik jazz. Keberadaan Youth Jazz Community ini bisa
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat serta karunia-Nya yang dilimpahkan dengan memberikan kesehatan, ketabahan serta ketekunan kepada penulis selama penyusunan Skripsi ini mulai dari awal sampai selesai. Adapun penulisan ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi program sarjana Pendidikan Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengangkat permasalahan tentang Keberadaan Youth Jazz Community di Kota Medan. Dalam Skripsi ini penulis telah berupaya semaksimal mungkin untuk menyajikan hasil yang terbaik. Dan juga penulis menyadari tanpa bantuan berbagai pihak, Skripsi ini tidak akan mungkin dapat terselesaikan. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, Selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum. Selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
3. Tuti Rahayu, M.Si. Selaku Ketua Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
4. Panji Suroso, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Seni Musik.
5. Uyuni Widiastuti, M.Pd, selaku Pembimbing Skripsi I. 6. Mukhlis Hasbullah, M.Sn, selaku Pembimbing Skripsi II.
7. Octaviana Tobing, M.Pd, selaku Pembimbing Akamdemik.
8. Bapak / Ibu Dosen Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Negeri Medan yang telah memberikan ilmunya selama proses pembelajaran berlangsung selama perkuliahan.
9. Kepada Youth Jazz Community Medan yang banyak membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
10.Teristimewa kepada Kedua Orang Tua penulis yang sangat luar biasa Nimrot Nababan dan Maharani Hutabarat yang telah mendoakan penulis serta mendukung baik dari sisi materi maupun semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan semua ini, serta kakak penulis Lifforina Nabababan dan kedua Adik penulis Bestleader Nababan dan Andreas Nababan yang tidak pernah berhenti mendoakan penulis untuk terus semangat didalam menyelesaikan skripsi ini.
iii
12.Kepada seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu
yang telah memberikan dukungan kepada penulis dalam
menyelesaikan Skripsi ini
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang turut serta mendukung dan membantu baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Juli 2014
iv
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Rumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian... 7
F. Manfaat Penelitian... 8
BAB II. LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL.. .. 9
A. Landasan Teoritis ... 9
1. Pengertian Keberadaan ... 10
2. Pengertian Perkembangan ... 11
3. Pengertian Jazz ... 11
4. Pengertian Komunitas ... 13
B. KerangkaKonseptual ... 14
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 16
A. Metode Penelitian ... 16
B. Lokasi dan Waktu Penelitian... 17
1. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian ... 17
C. Populasi dan Sampel ... 17
1. Populasi ... 18
2. Sampel ... 18
D. Teknik Pengumpulan Data ... 18
1. Studi Kepustakaan ... 19
2. Observasi ... 21
3. Wawancara ... 21
4. Dokumentasi ... 22
E. Teknik Analisis Data ... 23
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 24
A. Terbentuknya Youth Jazz Community di Kota Medan ... 24
B. Keberadaan Youth Jazz Community ... 27
v
a. Event yang Diadakan………....28
b. Event yang Diikuti………....29
C. Perekrutan Anggota ... 30
D. Divisi Youth Jazz Community ... 31
E. Tanggapan Masyarakat Terhadap Youth Jazz Community... 35
1. Tanggapan Para Anggota ... 35
2. Tanggapan Orang Yang Bukan Anggota ... 37
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 39
A. Kesimpulan ... 39
B. Saran ... 40
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Foto Anggota YJC ... 43
Lampiran 2. YJC Nite Part 3 ... 44
Lampiran 3. Youth Jazz Community Art Of Project ... 45
Lampiran 4. Ngojazz (Ngobrol Jazz) ... 46
Lampiran 5. YJC Nite Road To 1# Anniversarry ... 48
Lampiran 6. YJC Nite Road To NSJF ... 50
Lampiran 7. YJC pada acara NSJF ... 53
Lampiran 8. Teras Jazz ... 54
Lampiran 9. YJC pada acara Sumatera Jazz Festival ... 55
Lampiran 10. Logo Youth Jazz Community ... 56
Lampiran 11. Biodata Narasumber yang diwawancarai ... 57
1
televisi, handphone, iphone, ipad dan lain sebagainya.
Musik merupakan suatu wujud karya dalam bentuk nada dan memiliki tempo
yang dapat diikuti oleh penikmatnya yang lahir dari aliran-aliran nadi yang
disertai dorongan sensitif karena salah satu indera yang merasakannya. Musik
adalah bagian dari kehidupan dan perkembangan jiwa manusia. Dalam kehidupan
sehari-hari setiap individu menikmati serta mendengarkan musik sesuai dengan
jenis musik yang disukai. Jenis musik tersebut diantaranya klasik, pop, jazz,
country, rock, dangdut, keroncong, dan masih banyak lagi. Bahkan beberapa dari
mereka telah menjadi penggemar dari salah satu jenis musik tersebut. Banyak hal
yang dilakukan oleh penggemar musik tertentu untuk memuaskan hasratnya
terhadap musik tersebut, mulai dari mengoleksi mp3, menghadiri sebuah
pertunjukan musik, atau memasuki café yang menyediakan live music.
Medan merupakan salah satu dari beberapa kota besar atau kota metropolitan
di Indonesia, aktifitas musik yang terjadi di kota ini tidak jauh berbeda dengan
yang terjadi di Indonesia. Konsumen atau pendengar musik di kota ini juga masih
menempatkan musik pop dan pop melayu di tempat yang paling atas
2
dibandingkan dengan jenis musik yang lainnya. Hal ini dikarenakan musik pop
dan pop melayu mudah dinikmati dan sederhana, proses penciptaannya jarang
menggunakan komposisi (tertulis), bentuk lagu, lirik, progesi chord, biasanya sederhana, mudah diingat dan sifatnya menghibur, sehingga jenis-jenis musik lain
kurang mendapat tempat bagi pendengar musik di Indonesia. Beberapa jenis
musik yang kurang mendapat tempat bagi pendengar musik di Indonesia
khususnya di kota Medan adalah musik jazz, blues, keroncong, klasik dan lain
sebagainya, hal ini dikarenakan jenis musik ini cukup rumit untuk di konsumsi
ataupun dimainkan, mulai dari progresi khord , improvisasi , hingga teknik
bermainnya. Oleh sebab itu konsumen atau pendengar musik-musik ini tidak
sebanyak pendengar musik pop dan pop melayu, atau bisa dikatakan hanya
didengarkan oleh kalangan tertentu atau kalangan penggemar musik-musik ini
saja.
Saat ini, beberapa individu penggemar musik tertentu membentuk sebuah
perkumpulan atau komunitas. Adapun beberapa komunitas musik di kota Medan
adalah Komunitas Biola dan Seniman kota Medan (KBSM), Medan Blues Society
(MBS), Medan Guitar Family (MGF), Medan Drum Foundation (MDF), Bass
Komunitas Medan (Bass Komed), Youth Jazz Community (YJC) dan lain
sebagainya. Dalam hal ini komunitas menjadi wadah atau tempat untuk saling
bertukar pikiran bagi tiap-tiap individu yang berada di dalamnya.
Musik mampu menjadi sebuah media dan sarana untuk berkomunikasi,
mengiringi tarian, serta menuangkan ide dan keahlian bermusik, seperti halnya
3
improvisasi, progresi achordnya lebih rumit dari pada progresi achord yang terjadi pada musik pop dan pop melayu, terdapat swing feel didalamnya, dan sering kali terjadi perpindahan nada dasar atau bisa dikatakan modulasi didalam
jenis musik ini. Banyak masyarakat umum yang bisa menerima atau menikmati
jenis musik yang satu ini. Hal ini dikarenakan bahwa komposisi ataupun
bentuk-bentuk lagu dari jenis musik ini cukup rumit untuk diperdengarkan maupun
dimainkan oleh kalangan umum.
Pada masa ini banyak musisi-musisi jazz yang ingin merubah pandangan
masyarakat terhadap musik jazz tersebut, mereka membuat, mengaransemen, dan
menjadikan musik ini tidak terlalu rumit untuk dikonsumsi atau didengarkan,
dengan tujuan agar masyarakat bisa lebih menerima musik jazz tersebut. Youth Jazz Community adalah salah satu dari beberapa komunitas di kota Medan yang ingin mengangkat derajat musik jazz. Selain dari pada itu, mereka membuat suatu
wadah bagi kalangan musisi maupun penggemar musik jazz dalam bentuk
komunitas, yang didalamnya terdapat aktifitas-aktifitas musik jazz, baik itu dalam
untuk tukar pikiran maupun diskusi untuk event musik jazz, dengan harapan supaya aktifitas-aktifitas yang berkaitan dengan musik jazz tersebut bisa lebih
aktif lagi atau lebih banyak dibandingkan dengan aktifitas musik jazz sebelum
komunitas ini (Youth Jazz Community) ada.
Youth jazz community terbentuk pada tanggal 17 Oktober 2010. Komunitas
ini awalnya dibentuk oleh Dewa Sugiarto dan kemudian diikuti oleh beberapa
kaula muda pecinta jazz yang terbentuk di dalam 4 band yaitu, Charmapochie,
4
terdapat di dalam komunitas ini yaitu BDG, Hazlenuts, Charmapocie, Soulmotion,
Soulfusion, Candles And The Moonlight, Stacia, Moses, NeverBeen, Fredric N Friend, Sandev, Out Of The Ordinari, Meet N Greet, Tomato Sauces dan Youth Jazz Community Band. Dalam komunitas ini jg terdapat kepengurusan yang di bagi menjadi beberapa divisi yaitu divisi acara, peralatan, talent, dokumentasi dan
publikasi dan edukasi.
Selain sebagai wadah untuk bertukar pikiran, komunitas ini juga menjadi
wadah bagi musisi-musisi muda Medan untuk mengembangkan bakatnya dalam
bermain musik jazz. Hal inilah yang membuat para penggemar ataupun
musisi-musisi jazz khususnya muda/mudi Medan untuk bergabung kedalam komunitas
tersebut atau Youth Jazz Community, karena tidak banyak event jazz yang tersedia di kota Medan.
Salah satu tujuan dari komunitas ini (Youth Jazz Community) adalah memasyarakatkan musik jazz sehingga musik jazz bisa diterima oleh semua
kalangan di kota Medan. Salah satu cara untuk memasyarakatkan musik jazz
tersebut adalah mengadakan event-event jazz, sehingga membuat komunitas ini cukup terdengar bagi kalangan masyarakat kota Medan. Maka daripada itu penulis
5
B. Identifikasi Masalah
Dalam latar belakang penelitian ini, maka penulis perlu membuat
identifikasi masalah, hal ini dilakukan agar penulis menjadi lebih terarah dan
setiap masalah yang muncul tidak menjadi terlalu luas. M. Hariwijaya dalam
Narbuko (2005:50) :
“Berikutnya adalah mencari titik masalah yang akan dikaji dalam
penelitian skripsi anda, sikap kritois dalam menemukan masalah merupakan hal yang penting yang harus dimiliki oleh setiap
peneliti dan suatu penelitian selalu diawali dengan
mengidentifikasi masalah”.
Sesuai pendapat tersebut, dapat diperoleh gambaran agar dapat mengetahui
hal yang akan diteliti. Adapun beberapa masalah yang muncul dan yang menjadi
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana terbentuknya Youth Jazz Community di Kota Medan?
2. Bagaimana Keberadaan Youth Jazz Community di Kota Medan?
3. Apakah yang menjadi Visi dan Misi Youth Jazz Community di Kota Medan?
4. Bagaimana Peranan Youth Jazz Community di Kota Medan?
5. Bagaimana Perkembangan Youth Jazz Community di kota Medan?
6. Bagaimana Tanggapan Masyarakat tentang Youth Jazz Community di Kota
6
C. Pembatasan Masalah
Setelah diidentifikasi, ternyata banyak faktor yang dapat diteliti lebih lanjut
dalam permasalahan ini maka arah penelitian harus dibatasi. Hal ini dilakukan
agar dalam proses penelitian dan penganalisisan data nantinya pembahasan tidak
meluas dan melebar sehingga penelitian ini lebih terarah.
Silitonga (2011:120) menyatakan bahwa: “Permasalahan yang terlalu luas
dan belum operasional harus dibatasi dengan menuliskan batasan-batasan yang
jelas, sehingga dapat diukur apakah permasalahan tersebut telah terjawab nantinya
pada akhir penelitian”.
Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti merasa perlu membatasi masalah.
Untuk itu berdasarkan identifikasi masalah diatas maka pembatasan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana terbentuknya Youth Jazz Community di Kota Medan?
2. Bagaimana Keberadaan Youth Jazz Community di Kota Medan?
7
D. Rumusan Masalah
Dari uraian-uraian yang telah dijabarkan pada latar belakang masalah,
identifikasi masalah serta pembatasan masalah, maka penulis dituntut untuk ke
arah perumusan masalah. Dalam perumusan masalah kita akan mampu untuk
memperkecil batasan-batasan yang telah dibuat dan berfungsi untuk mempertajam
arah penelitian. Adapun perumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
“Keberadaan Youth Jazz Communitydi Kota Medan”
E. Tujuan Penelitian
Silitonga (2011:120) menyatakan bahwa: “Pada tujuan penelitian ini
kemukakan dengan jelas apa yang akan dipakai atau diperoleh melalui penelitian
tersebut. Tujuan penelitian harus sinkron dengan rumusan masalah yang diteliti”.
. Sesuai pendapat tersebut maka, setiap peneliti harus memiliki pemikiran
mengenai apa yang akan dicapai dalam setiap kegiatan penelitian tersebut. Tanpa
adanya tujuan yang jelas, maka kegiatan yang dilakukan tidak akan terarah pada
apa yang ingin dicapai. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan Terbentuknya Youth Jazz Community di Kota Medan.
2. Mendeskripsikan Keberadaan Youth Jazz Community di Kota Medan.
8
F. Manfaat Penelitian
Dari tujuan penelitian yang telah ditetapkan maka akan diharapkan dapat
memberi manfaat tentang perkembangan ilmu pengetahuan bagi masyarakat luas.
Manfaat penelitian yang dapat di peroleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Bahan masukan bagi peneliti dalam menambah pengetahuan dan
wawasan mengenai keberadaan Youth Jazz Community di kota Medan
2. Sebagai bahan informasi tertulis kepada masyarakat tentang Youth Jazz Community di Kota Medan
39
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka beberapa kesimpulan
penelitian ini dapat dibuat sebagai berikut :
1. Youth Jazz Community awalnya terbentuk pada tahun 2010 dan sempat vacum mulai tahun 2011 – akhir tahun 2012 dan aktif kembali mulai akhir
tahun 2012 hingga sekarang.
2. Youth Jazz Community adalah sebuah komunitas yang di dalamnya terdapat sekelompok anak muda yang bertujuan untuk memasyarakatkan musik
jazz di kota Medan. Cara-cara untuk memasyarakatkan musik jazz tersebut
dilakukan dengan menggelar event-event jazz di kota Medan, sehinnga
masyarakat kota Medan bisa lebih sering menyaksikan pertunjukan musik jazz,
bahkan menarik perhatian kalangan musisi jazz maupun yang bukan kalangan
musisi-musisi jazz untuk tergabung kedalam komunitas ini. Selain itu Youth Jazz Community juga sering mengundang musisi-musisi jazz senior baik itu dari dalam kota maupun luar kota untuk memberikan pengarahan ataupun penyuluhan
tentang musik jazz maupun pengalaman mereka dalam bermain musik, hal ini
dilakukan untuk lebih menarik perhatian bagi kalangan musisi-musisi maupun
non-musisi untuk ,menghadiri acara-acara yang mereka gelar.
3. Tanggapan masyarkat terhadap Youth Jazz Community adalah
bahwa komunitas ini mampu menjadi wadah atau tempat berkumpul nya para
pecinta/penikmat maupun musisi-musisi jazz muda kota Medan sehinnga bisa
saling mengenal dan sama-sama memasyarakatkan musik jazz di kota Medan,
40
selain itu Youth Jazz Community juga sering mengikuti event-event jazz yang diadakan oleh pihak lain di kota Medan maupun di luar kota Medan antara lain
adalah North Sumatera Jazz Festival, Sumatera Jazz Festival dan Java Jazz Festival.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan yang sudah dipaparkan di atas,
beberapa saran yang dapat peneliti berikan adalah.
1. Dengan dilakukannya penelitian ini, peneliti berharap kepada
anggota Youth Jazz Community Medan agar tetap eksis dan memasyarakatkan musik jazz sehinnga masyarakat medan penggemar musik jazz bias berkumpul di
dalam suatu wadah bertukar pikiran maupun tempat berkumpul sehingga musik
jazz mendapatkan tempat di hati masyarakat khususnya di kota Medan.
2. Peneliti berharap agar komunitas ini lebih aktif lagi dalam
melakukan kegiatan-kegiatan dalam bentuk musik sehingga setiap minggu
ataupun bulan terdapat aktifitias musik jazz yang dilakukan secara rutin maupun
berlanjut.
3. Peneliti juga berharap agar kiranya komunitas ini menjalin
hubungan yang lebih lagi sehingga masyarakat kota Medan bisa lebih tahu
tentang komunitas ini dan juga tidak sungkan untuk bergabung ataupun turut
41
DAFTAR PUSTAKA
Adinata Tri. 2012. Tinjauan Mata Kuliah Musik Jazz Pada Kreatifitas Bermain Musik Mahasiswa Program Studi Seni Musik Universitas Negeri Medan. Skripsi. Medan : Universitas Negeri Medan.
Ananta, Dani. 2008. Keberadaan Musik Sikambang Pada Masyarakat Pesisir Di Kabupaten Tapanuli Tengah. Skripsi. Medan : Universitas Negeri Medan. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakata :
Rineka Cipta.
Bungin, Burhan. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Harianto, Rudi. 2011. Keberadaan Komunitas Jazz Mben Senen Yogyakarta.
Universitas Negeri Yogyakarta
Hidayat, Azis Alimun, 2007. Metode Penelitian dan Teknik Analisis Data. Surabaya : Salemba Media.
Manik, Meri. 2010. Keberadaan Ansambel Gondang Silalahi di Kecamatan
Silahisabungan Kabupaten Dairi. Skripsi. Medan : Universitas Negeri Medan.
Maryaeni..2007. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta Bumi Aksara.
Melissa, Novalin. 2013. Keberadaan Alat Musik Nafiri Pada Ansambel. Skripsi. Medan : Universitas Negeri Medan.
Saragih, Bill Ar. 2000. Improvisasi Jazz Untuk Semua Alat Musik.Bandung : Yayasan Pendidikan dan Entertainer Indonesia.
Sihombing, Boy. 2010. Analisis lagu Billy Boumce karya Charlie Parker. Skripsi. Universitas HKBP Nomensen.
Silitonga, Pasar Maulim. 2011. Metodologi penelitian Pendidikan. Medan: . Universitas Negeri Medan
42
Sinaga, Daniel.2008. Kreativitas Dalam Pembelajaran Musik Jazz. Skripsi.
Universitas Hkbp Nomensen.
Sugiono.2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung : Alfabeta Supranto. 2004. Proposal Penelitian dan Contoh. Universitas Indonesia, Jakarta. Swzed, Jhon F. 2008. Memahami dan Menikmati Jazz. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama.
www.alwanku.com/2013/02/defenisi-keberadaan-menurut-para-ahli.html?m=1 pada tanggal 14 November 2013
www.alwanku.com/2013/02/defenisi-perkembangan-menurut-para-ahli.html?m=1 pada tanggal 14 November 2013
http://wordpress.com/2009/10/11/pengertian-komunitas pada tanggal 13 November 2013
www.anneahira.com/pengertian-visi-dan-misi.htmdiakses pada tanggal 13 November