• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keberadaan Youth Jazz Community di Kota Medan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Keberadaan Youth Jazz Community di Kota Medan."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

KEBERADAAN YOUTH JAZZ COMMUNITY DI

KOTA MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

William B Nababan

NIM. 209142056

PROGRAM STUDI SENI MUSIK JURUSAN SENDRATASIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatuPerguruanTinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis di acu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, Juli 2014

(6)

i

ABSTRAK

William B Nababan, Keberadaan Youth Jazz Community di Kota Medan, Jurusan Sendratasik, Program Studi Pendidikan Seni Musik, Universitas Negeri Medan. Medan: Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan,2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan Youth Jazz Community di kota Medan, baik itu anggota, band, maupun kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Youth Jazz Community.

Teori yang digunakan mencakup pengertian keberadaan, perkembangan, jazz, dan komunitas.

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah narasumber yaitu : Youth Jazz Community. Sedangkan sampel berjumlah 30 orang. Untuk melengkapi data-data dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi lapangan , wawancara dan dokumentasi, serta studi kepustakaan. Penelitian ini dilaksanakan di Jalan Sei Petani no 20 Medan Baru.

Youth Jazz Community adalah sebuah komunitas yang di dalamnya terdapat sekumpulan anak muda penggemar musik jazz, mereka tergabung dalam satu komunitas yang bertujuan untuk memsyarakatkan musik jazz di kota Medan. Komunitas ini mulai terbentuk pada tahun 2010 dan masih aktif hingga sekarang. Komunitas ini telah banyak menggelar maupun mengikuti event-event jazz di kota Medan, mereka melakukan hal ini agar masyarakat Medan bisa menikmati musik jazz tersebut sehingga musik jazz bisa lebih diterima lagi di hati masyarakat Medan. Selain menggelar event, komunitas ini juga melakukan kegiatan-kegiatan

berkmpul dan berdiskusi membahas musik jazz. Keberadaan Youth Jazz Community ini bisa

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat serta karunia-Nya yang dilimpahkan dengan memberikan kesehatan, ketabahan serta ketekunan kepada penulis selama penyusunan Skripsi ini mulai dari awal sampai selesai. Adapun penulisan ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi program sarjana Pendidikan Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengangkat permasalahan tentang Keberadaan Youth Jazz Community di Kota Medan. Dalam Skripsi ini penulis telah berupaya semaksimal mungkin untuk menyajikan hasil yang terbaik. Dan juga penulis menyadari tanpa bantuan berbagai pihak, Skripsi ini tidak akan mungkin dapat terselesaikan. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, Selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum. Selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

3. Tuti Rahayu, M.Si. Selaku Ketua Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

4. Panji Suroso, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Seni Musik.

5. Uyuni Widiastuti, M.Pd, selaku Pembimbing Skripsi I. 6. Mukhlis Hasbullah, M.Sn, selaku Pembimbing Skripsi II.

7. Octaviana Tobing, M.Pd, selaku Pembimbing Akamdemik.

8. Bapak / Ibu Dosen Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

Negeri Medan yang telah memberikan ilmunya selama proses pembelajaran berlangsung selama perkuliahan.

9. Kepada Youth Jazz Community Medan yang banyak membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

10.Teristimewa kepada Kedua Orang Tua penulis yang sangat luar biasa Nimrot Nababan dan Maharani Hutabarat yang telah mendoakan penulis serta mendukung baik dari sisi materi maupun semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan semua ini, serta kakak penulis Lifforina Nabababan dan kedua Adik penulis Bestleader Nababan dan Andreas Nababan yang tidak pernah berhenti mendoakan penulis untuk terus semangat didalam menyelesaikan skripsi ini.

(8)

iii

12.Kepada seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu

yang telah memberikan dukungan kepada penulis dalam

menyelesaikan Skripsi ini

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang turut serta mendukung dan membantu baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juli 2014

(9)

iv

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian... 7

F. Manfaat Penelitian... 8

BAB II. LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL.. .. 9

A. Landasan Teoritis ... 9

1. Pengertian Keberadaan ... 10

2. Pengertian Perkembangan ... 11

3. Pengertian Jazz ... 11

4. Pengertian Komunitas ... 13

B. KerangkaKonseptual ... 14

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 16

A. Metode Penelitian ... 16

B. Lokasi dan Waktu Penelitian... 17

1. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian ... 17

C. Populasi dan Sampel ... 17

1. Populasi ... 18

2. Sampel ... 18

D. Teknik Pengumpulan Data ... 18

1. Studi Kepustakaan ... 19

2. Observasi ... 21

3. Wawancara ... 21

4. Dokumentasi ... 22

E. Teknik Analisis Data ... 23

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 24

A. Terbentuknya Youth Jazz Community di Kota Medan ... 24

B. Keberadaan Youth Jazz Community ... 27

(10)

v

a. Event yang Diadakan………....28

b. Event yang Diikuti………....29

C. Perekrutan Anggota ... 30

D. Divisi Youth Jazz Community ... 31

E. Tanggapan Masyarakat Terhadap Youth Jazz Community... 35

1. Tanggapan Para Anggota ... 35

2. Tanggapan Orang Yang Bukan Anggota ... 37

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 39

A. Kesimpulan ... 39

B. Saran ... 40

(11)

vi

DAFTAR TABEL

(12)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Foto Anggota YJC ... 43

Lampiran 2. YJC Nite Part 3 ... 44

Lampiran 3. Youth Jazz Community Art Of Project ... 45

Lampiran 4. Ngojazz (Ngobrol Jazz) ... 46

Lampiran 5. YJC Nite Road To 1# Anniversarry ... 48

Lampiran 6. YJC Nite Road To NSJF ... 50

Lampiran 7. YJC pada acara NSJF ... 53

Lampiran 8. Teras Jazz ... 54

Lampiran 9. YJC pada acara Sumatera Jazz Festival ... 55

Lampiran 10. Logo Youth Jazz Community ... 56

Lampiran 11. Biodata Narasumber yang diwawancarai ... 57

(13)

1

televisi, handphone, iphone, ipad dan lain sebagainya.

Musik merupakan suatu wujud karya dalam bentuk nada dan memiliki tempo

yang dapat diikuti oleh penikmatnya yang lahir dari aliran-aliran nadi yang

disertai dorongan sensitif karena salah satu indera yang merasakannya. Musik

adalah bagian dari kehidupan dan perkembangan jiwa manusia. Dalam kehidupan

sehari-hari setiap individu menikmati serta mendengarkan musik sesuai dengan

jenis musik yang disukai. Jenis musik tersebut diantaranya klasik, pop, jazz,

country, rock, dangdut, keroncong, dan masih banyak lagi. Bahkan beberapa dari

mereka telah menjadi penggemar dari salah satu jenis musik tersebut. Banyak hal

yang dilakukan oleh penggemar musik tertentu untuk memuaskan hasratnya

terhadap musik tersebut, mulai dari mengoleksi mp3, menghadiri sebuah

pertunjukan musik, atau memasuki café yang menyediakan live music.

Medan merupakan salah satu dari beberapa kota besar atau kota metropolitan

di Indonesia, aktifitas musik yang terjadi di kota ini tidak jauh berbeda dengan

yang terjadi di Indonesia. Konsumen atau pendengar musik di kota ini juga masih

menempatkan musik pop dan pop melayu di tempat yang paling atas

(14)

2

dibandingkan dengan jenis musik yang lainnya. Hal ini dikarenakan musik pop

dan pop melayu mudah dinikmati dan sederhana, proses penciptaannya jarang

menggunakan komposisi (tertulis), bentuk lagu, lirik, progesi chord, biasanya sederhana, mudah diingat dan sifatnya menghibur, sehingga jenis-jenis musik lain

kurang mendapat tempat bagi pendengar musik di Indonesia. Beberapa jenis

musik yang kurang mendapat tempat bagi pendengar musik di Indonesia

khususnya di kota Medan adalah musik jazz, blues, keroncong, klasik dan lain

sebagainya, hal ini dikarenakan jenis musik ini cukup rumit untuk di konsumsi

ataupun dimainkan, mulai dari progresi khord , improvisasi , hingga teknik

bermainnya. Oleh sebab itu konsumen atau pendengar musik-musik ini tidak

sebanyak pendengar musik pop dan pop melayu, atau bisa dikatakan hanya

didengarkan oleh kalangan tertentu atau kalangan penggemar musik-musik ini

saja.

Saat ini, beberapa individu penggemar musik tertentu membentuk sebuah

perkumpulan atau komunitas. Adapun beberapa komunitas musik di kota Medan

adalah Komunitas Biola dan Seniman kota Medan (KBSM), Medan Blues Society

(MBS), Medan Guitar Family (MGF), Medan Drum Foundation (MDF), Bass

Komunitas Medan (Bass Komed), Youth Jazz Community (YJC) dan lain

sebagainya. Dalam hal ini komunitas menjadi wadah atau tempat untuk saling

bertukar pikiran bagi tiap-tiap individu yang berada di dalamnya.

Musik mampu menjadi sebuah media dan sarana untuk berkomunikasi,

mengiringi tarian, serta menuangkan ide dan keahlian bermusik, seperti halnya

(15)

3

improvisasi, progresi achordnya lebih rumit dari pada progresi achord yang terjadi pada musik pop dan pop melayu, terdapat swing feel didalamnya, dan sering kali terjadi perpindahan nada dasar atau bisa dikatakan modulasi didalam

jenis musik ini. Banyak masyarakat umum yang bisa menerima atau menikmati

jenis musik yang satu ini. Hal ini dikarenakan bahwa komposisi ataupun

bentuk-bentuk lagu dari jenis musik ini cukup rumit untuk diperdengarkan maupun

dimainkan oleh kalangan umum.

Pada masa ini banyak musisi-musisi jazz yang ingin merubah pandangan

masyarakat terhadap musik jazz tersebut, mereka membuat, mengaransemen, dan

menjadikan musik ini tidak terlalu rumit untuk dikonsumsi atau didengarkan,

dengan tujuan agar masyarakat bisa lebih menerima musik jazz tersebut. Youth Jazz Community adalah salah satu dari beberapa komunitas di kota Medan yang ingin mengangkat derajat musik jazz. Selain dari pada itu, mereka membuat suatu

wadah bagi kalangan musisi maupun penggemar musik jazz dalam bentuk

komunitas, yang didalamnya terdapat aktifitas-aktifitas musik jazz, baik itu dalam

untuk tukar pikiran maupun diskusi untuk event musik jazz, dengan harapan supaya aktifitas-aktifitas yang berkaitan dengan musik jazz tersebut bisa lebih

aktif lagi atau lebih banyak dibandingkan dengan aktifitas musik jazz sebelum

komunitas ini (Youth Jazz Community) ada.

Youth jazz community terbentuk pada tanggal 17 Oktober 2010. Komunitas

ini awalnya dibentuk oleh Dewa Sugiarto dan kemudian diikuti oleh beberapa

kaula muda pecinta jazz yang terbentuk di dalam 4 band yaitu, Charmapochie,

(16)

4

terdapat di dalam komunitas ini yaitu BDG, Hazlenuts, Charmapocie, Soulmotion,

Soulfusion, Candles And The Moonlight, Stacia, Moses, NeverBeen, Fredric N Friend, Sandev, Out Of The Ordinari, Meet N Greet, Tomato Sauces dan Youth Jazz Community Band. Dalam komunitas ini jg terdapat kepengurusan yang di bagi menjadi beberapa divisi yaitu divisi acara, peralatan, talent, dokumentasi dan

publikasi dan edukasi.

Selain sebagai wadah untuk bertukar pikiran, komunitas ini juga menjadi

wadah bagi musisi-musisi muda Medan untuk mengembangkan bakatnya dalam

bermain musik jazz. Hal inilah yang membuat para penggemar ataupun

musisi-musisi jazz khususnya muda/mudi Medan untuk bergabung kedalam komunitas

tersebut atau Youth Jazz Community, karena tidak banyak event jazz yang tersedia di kota Medan.

Salah satu tujuan dari komunitas ini (Youth Jazz Community) adalah memasyarakatkan musik jazz sehingga musik jazz bisa diterima oleh semua

kalangan di kota Medan. Salah satu cara untuk memasyarakatkan musik jazz

tersebut adalah mengadakan event-event jazz, sehingga membuat komunitas ini cukup terdengar bagi kalangan masyarakat kota Medan. Maka daripada itu penulis

(17)

5

B. Identifikasi Masalah

Dalam latar belakang penelitian ini, maka penulis perlu membuat

identifikasi masalah, hal ini dilakukan agar penulis menjadi lebih terarah dan

setiap masalah yang muncul tidak menjadi terlalu luas. M. Hariwijaya dalam

Narbuko (2005:50) :

“Berikutnya adalah mencari titik masalah yang akan dikaji dalam

penelitian skripsi anda, sikap kritois dalam menemukan masalah merupakan hal yang penting yang harus dimiliki oleh setiap

peneliti dan suatu penelitian selalu diawali dengan

mengidentifikasi masalah”.

Sesuai pendapat tersebut, dapat diperoleh gambaran agar dapat mengetahui

hal yang akan diteliti. Adapun beberapa masalah yang muncul dan yang menjadi

masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana terbentuknya Youth Jazz Community di Kota Medan?

2. Bagaimana Keberadaan Youth Jazz Community di Kota Medan?

3. Apakah yang menjadi Visi dan Misi Youth Jazz Community di Kota Medan?

4. Bagaimana Peranan Youth Jazz Community di Kota Medan?

5. Bagaimana Perkembangan Youth Jazz Community di kota Medan?

6. Bagaimana Tanggapan Masyarakat tentang Youth Jazz Community di Kota

(18)

6

C. Pembatasan Masalah

Setelah diidentifikasi, ternyata banyak faktor yang dapat diteliti lebih lanjut

dalam permasalahan ini maka arah penelitian harus dibatasi. Hal ini dilakukan

agar dalam proses penelitian dan penganalisisan data nantinya pembahasan tidak

meluas dan melebar sehingga penelitian ini lebih terarah.

Silitonga (2011:120) menyatakan bahwa: “Permasalahan yang terlalu luas

dan belum operasional harus dibatasi dengan menuliskan batasan-batasan yang

jelas, sehingga dapat diukur apakah permasalahan tersebut telah terjawab nantinya

pada akhir penelitian”.

Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti merasa perlu membatasi masalah.

Untuk itu berdasarkan identifikasi masalah diatas maka pembatasan masalah

dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana terbentuknya Youth Jazz Community di Kota Medan?

2. Bagaimana Keberadaan Youth Jazz Community di Kota Medan?

(19)

7

D. Rumusan Masalah

Dari uraian-uraian yang telah dijabarkan pada latar belakang masalah,

identifikasi masalah serta pembatasan masalah, maka penulis dituntut untuk ke

arah perumusan masalah. Dalam perumusan masalah kita akan mampu untuk

memperkecil batasan-batasan yang telah dibuat dan berfungsi untuk mempertajam

arah penelitian. Adapun perumusan masalahnya adalah sebagai berikut :

“Keberadaan Youth Jazz Communitydi Kota Medan”

E. Tujuan Penelitian

Silitonga (2011:120) menyatakan bahwa: “Pada tujuan penelitian ini

kemukakan dengan jelas apa yang akan dipakai atau diperoleh melalui penelitian

tersebut. Tujuan penelitian harus sinkron dengan rumusan masalah yang diteliti”.

. Sesuai pendapat tersebut maka, setiap peneliti harus memiliki pemikiran

mengenai apa yang akan dicapai dalam setiap kegiatan penelitian tersebut. Tanpa

adanya tujuan yang jelas, maka kegiatan yang dilakukan tidak akan terarah pada

apa yang ingin dicapai. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Mendeskripsikan Terbentuknya Youth Jazz Community di Kota Medan.

2. Mendeskripsikan Keberadaan Youth Jazz Community di Kota Medan.

(20)

8

F. Manfaat Penelitian

Dari tujuan penelitian yang telah ditetapkan maka akan diharapkan dapat

memberi manfaat tentang perkembangan ilmu pengetahuan bagi masyarakat luas.

Manfaat penelitian yang dapat di peroleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bahan masukan bagi peneliti dalam menambah pengetahuan dan

wawasan mengenai keberadaan Youth Jazz Community di kota Medan

2. Sebagai bahan informasi tertulis kepada masyarakat tentang Youth Jazz Community di Kota Medan

(21)

39

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka beberapa kesimpulan

penelitian ini dapat dibuat sebagai berikut :

1. Youth Jazz Community awalnya terbentuk pada tahun 2010 dan sempat vacum mulai tahun 2011 – akhir tahun 2012 dan aktif kembali mulai akhir

tahun 2012 hingga sekarang.

2. Youth Jazz Community adalah sebuah komunitas yang di dalamnya terdapat sekelompok anak muda yang bertujuan untuk memasyarakatkan musik

jazz di kota Medan. Cara-cara untuk memasyarakatkan musik jazz tersebut

dilakukan dengan menggelar event-event jazz di kota Medan, sehinnga

masyarakat kota Medan bisa lebih sering menyaksikan pertunjukan musik jazz,

bahkan menarik perhatian kalangan musisi jazz maupun yang bukan kalangan

musisi-musisi jazz untuk tergabung kedalam komunitas ini. Selain itu Youth Jazz Community juga sering mengundang musisi-musisi jazz senior baik itu dari dalam kota maupun luar kota untuk memberikan pengarahan ataupun penyuluhan

tentang musik jazz maupun pengalaman mereka dalam bermain musik, hal ini

dilakukan untuk lebih menarik perhatian bagi kalangan musisi-musisi maupun

non-musisi untuk ,menghadiri acara-acara yang mereka gelar.

3. Tanggapan masyarkat terhadap Youth Jazz Community adalah

bahwa komunitas ini mampu menjadi wadah atau tempat berkumpul nya para

pecinta/penikmat maupun musisi-musisi jazz muda kota Medan sehinnga bisa

saling mengenal dan sama-sama memasyarakatkan musik jazz di kota Medan,

(22)

40

selain itu Youth Jazz Community juga sering mengikuti event-event jazz yang diadakan oleh pihak lain di kota Medan maupun di luar kota Medan antara lain

adalah North Sumatera Jazz Festival, Sumatera Jazz Festival dan Java Jazz Festival.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan yang sudah dipaparkan di atas,

beberapa saran yang dapat peneliti berikan adalah.

1. Dengan dilakukannya penelitian ini, peneliti berharap kepada

anggota Youth Jazz Community Medan agar tetap eksis dan memasyarakatkan musik jazz sehinnga masyarakat medan penggemar musik jazz bias berkumpul di

dalam suatu wadah bertukar pikiran maupun tempat berkumpul sehingga musik

jazz mendapatkan tempat di hati masyarakat khususnya di kota Medan.

2. Peneliti berharap agar komunitas ini lebih aktif lagi dalam

melakukan kegiatan-kegiatan dalam bentuk musik sehingga setiap minggu

ataupun bulan terdapat aktifitias musik jazz yang dilakukan secara rutin maupun

berlanjut.

3. Peneliti juga berharap agar kiranya komunitas ini menjalin

hubungan yang lebih lagi sehingga masyarakat kota Medan bisa lebih tahu

tentang komunitas ini dan juga tidak sungkan untuk bergabung ataupun turut

(23)

41

DAFTAR PUSTAKA

Adinata Tri. 2012. Tinjauan Mata Kuliah Musik Jazz Pada Kreatifitas Bermain Musik Mahasiswa Program Studi Seni Musik Universitas Negeri Medan. Skripsi. Medan : Universitas Negeri Medan.

Ananta, Dani. 2008. Keberadaan Musik Sikambang Pada Masyarakat Pesisir Di Kabupaten Tapanuli Tengah. Skripsi. Medan : Universitas Negeri Medan. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakata :

Rineka Cipta.

Bungin, Burhan. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Harianto, Rudi. 2011. Keberadaan Komunitas Jazz Mben Senen Yogyakarta.

Universitas Negeri Yogyakarta

Hidayat, Azis Alimun, 2007. Metode Penelitian dan Teknik Analisis Data. Surabaya : Salemba Media.

Manik, Meri. 2010. Keberadaan Ansambel Gondang Silalahi di Kecamatan

Silahisabungan Kabupaten Dairi. Skripsi. Medan : Universitas Negeri Medan.

Maryaeni..2007. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta Bumi Aksara.

Melissa, Novalin. 2013. Keberadaan Alat Musik Nafiri Pada Ansambel. Skripsi. Medan : Universitas Negeri Medan.

Saragih, Bill Ar. 2000. Improvisasi Jazz Untuk Semua Alat Musik.Bandung : Yayasan Pendidikan dan Entertainer Indonesia.

Sihombing, Boy. 2010. Analisis lagu Billy Boumce karya Charlie Parker. Skripsi. Universitas HKBP Nomensen.

Silitonga, Pasar Maulim. 2011. Metodologi penelitian Pendidikan. Medan: . Universitas Negeri Medan

(24)

42

Sinaga, Daniel.2008. Kreativitas Dalam Pembelajaran Musik Jazz. Skripsi.

Universitas Hkbp Nomensen.

Sugiono.2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung : Alfabeta Supranto. 2004. Proposal Penelitian dan Contoh. Universitas Indonesia, Jakarta. Swzed, Jhon F. 2008. Memahami dan Menikmati Jazz. Jakarta : PT Gramedia Pustaka

Utama.

www.alwanku.com/2013/02/defenisi-keberadaan-menurut-para-ahli.html?m=1 pada tanggal 14 November 2013

www.alwanku.com/2013/02/defenisi-perkembangan-menurut-para-ahli.html?m=1 pada tanggal 14 November 2013

http://wordpress.com/2009/10/11/pengertian-komunitas pada tanggal 13 November 2013

www.anneahira.com/pengertian-visi-dan-misi.htmdiakses pada tanggal 13 November

Gambar

Tabel 4.2 Divisi Beserta Anggota-Anggotanya .................................................

Referensi

Dokumen terkait

imaju razne tržišne marke kruz brodova ( brands ), dok dvije potonje Mediteranean shipping company (MSC) i Norwegian Cruise line (NCL) imaju jedinstvenu tržišnu marku za

Tačiau ši tapa- tybė gali būti teigiama tik tuo atveju, jei sekuliarizacija traktuojama kaip modernybės priežastis ir jei modernybės turiniai matomi vien kaip

Akibatnya tidak ada variasi genetik pada populasi udang putih di alam untuk enzim MDH, tetapi terdapat variasi lokus yang mengkodekan enzim tersebut dari dua

Dalam hal ini perspektif perempuan adalah sebuah jawaban yang perlu diperhatikan untuk melihat konstruksi femininitas pada remaja yang kurang kondusif seperti remaja pelaku dan

Pada SDI Bani Hayim ini juga, terutama di kelas 2-D untuk mengetahui pemahaman siswa pada materi kosakata yang sudah diberikan pada hari tersebut, guru akan mengulangi kembali

Menurut (Schwarlz & Grawboska, 2015), salah satu strategi agar UKM dapat bertahan dalam situasi pandemi covid-19 adalah melakukan perubahan model dari

Salah satu upaya guru untuk Membantu Memecahkan Kesulitan Siswa pada Pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar itu melelui penggunaan metode yang dipadukan dengan media

Dari hasil penelitian telah dilakukan bahwa pada ekstrak akar biduri (Calotropis gigante L) positif mengandung senyawa saponin dengan kadar saponin adalah 2,6%