• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PENYEBARAN PROPERTI ZONA RESERVOIR, FORMASI TANJUNG BAGIAN BAWAH, CEKUNGAN BARITO, PROVINSI KALIMANTAN SELATAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS DAN PENYEBARAN PROPERTI ZONA RESERVOIR, FORMASI TANJUNG BAGIAN BAWAH, CEKUNGAN BARITO, PROVINSI KALIMANTAN SELATAN."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

vi DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ... 3

1.5 Manfaat Penelitian ... 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Geologi Regional... 5

2.1.1 Cekungan Barito ... 6

2.1.2 Stratigrafi Cekungan Barito ... 7

2.1.3 Tektonik Dan Struktur Geologi Cekungan Barito ... 13

2.2 Landasan Teori ... 15

2.2.1 Fasies... 15

(2)

vii

2.2.3 Hubungan Fasies Dan Lingkungan Pengendapan ... 17

2.2.4 Konsep Elektrofasies ... 27

2.2.5 Jenis-Jenis Log Sumur ... 31

2.2.5.1 Log Gamma Ray (GR) ... 31

2.2.5.2 Log Spontaneous Potensial (SP) ... 33

2.2.5.3 Log Resistivity ... 34

2.2.5.4 Log Porosity ... 35

2.2.5.4.1 Log Sonic ... 35

2.2.5.4.2 Log Neutron ... 37

2.2.5.4.3 Log Densitas ... 38

BAB III. METODE PENELITIAN ... 40

3.1 Objek Penelitian ... 40

3.2 Alat-alat Penelitian ... 40

3.3 Tahap-Tahap Penelitian ... 40

3.3.1 Tahap Persiapan ... 40

3.3.2. Tahap Pengumpulan Data ... 41

3.3.2.1 Analisis Data Core ... 41

3.3.2.2 Interpretasi Log ... 42

3.3.2.2.1 Analisis Kualitatif ... 42

3.3.2.2.1.1 Korelasi Stratigrafi ... 43

3.3.2.2.2 Analisis Kuantitatif ... 43

3.3.3 Tahap Pembahasan Dan Penyusunan Laporan ... 44

(3)

viii

4.1 Fasies dan Lingkungan Pengendapan ... 47

4.1.1 Litofasies ... 48

4.1.2 Elektrofasies ... 51

4.2 Korelasi Antar Sumur ... 54

4.2.1 Penentuan Marker Stratigrafi ... 54

4.2.2 Pembuatan Lintasan Korelasi ... 55

4.2.3 Peta Depth Structure ... 58

4.2.4 Peta Isochore ... 62

4.3 Model Fasies Dari Reservoir ... 65

4.4 Kualitas Reservoir ... 68

4.4.1 Pemetaan Volume of Shale ... 68

4.4.2 Pemetaan Porositas Efektif ... 73

4.4.3 Pemetaan Net Effective Sand ... 80

4.4.4 Pemetaan Saturasi Air ... 85

BAB V. KESIMPULAN ... 91

DAFTAR PUSTAKA ... 92

(4)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Lokasi penelitian Lapangan M di Kalimantan Selatan ( PT.

Pertamina Persero) ... 4

Gambar 2.1 Penampang skematik bagian utara dari Cekungan Barito

Tersier (Satyana dan Silitonga, 1994) ... 7

Gambar 2.2 Kolom Stratigrafi Cekungan Barito (Kusuma dan Darin,

1986) ... 13

Gambar 2.3 Tektonik dan elemen struktur Cekungan Barito... 14

Gambar 2.4 Skema hubungan fasies dan lingkungan pengendapan (Selley,

1985) ... 18

Gambar 2.5 Klasifikasi channel berdasarkan pada bentuk dan tipe sedimen

pengisi yang berasosiasi dengan variabel kestabilan relatif (Schumm,1977) 19

Gambar 2.6 Perubahan tipe channel dari daerah distal ke arah proximal

(Allen G.P, 1985) ... 19

Gambar 2.7 Sub-Lingkungan pengendapan dan sikuen sedimentasi pada

braided channel (Selley, 1982) ... 20

Gambar 2.8 Elektrofasies berdasarkan respon log GR (Kendall, 2003) ... 30

Gambar 2.9 Bentuk funnel GR (Gambar kiri). Memperlihatkan coarsening

upward sebagai refleksi sekuen yang diendapkan di lingkungan estuarine

(5)

x

kurva log GR (Gambar kanan) yang menunjukkan fasies pengendapannya

(Rider, 1996)... 31

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian ... 44

Gambar 4.1 Deskripsi batuan inti Zona C ... 49

Gambar 4.2 Deskripsi batuan inti Zona D ... 50

Gambar 4.3 Analisis cut off dan zona reservoir Zona C dan Zona D pada sumur M-20 ... 53

Gambar 4.4 Analisis marker stratigrafi dan zona reservoir sumur M-20 ... 55

Gambar 4.5 Peta lintasan korelasi ... 57

Gambar 4.6 Penampang korelasi sumur serta basemap penampang D-G berarah Barat-Timur... 58

Gambar 4.8 Peta top struktur Zona C ... 60

Gambar 4.9 Kenampakan 3D Peta Depth Structure Zona C... 60

Gambar 4.10 Peta top struktur Zona D ... 61

Gambar 4.11 Kenampakan 3D Peta Depth Structure Zona D ... 61

Gambar 4.12 Peta isochore Zona C ... 63

Gambar 4.13 Peta isochore Zona D ... 64

Gambar 4.14 Analisis Fasies Zona C dan Zona D... 65

Gambar 4.15 Model Fasies pada Zona C ... 66

Gambar 4.16 Model Fasies pada Zona D ... 67

Gambar 4.17 Ilustrasi hubungan linier metode Vshale Larionov dan Clavier ... 69

(6)

xi

Gambar 4.19 Peta volume of shale rata-rata Zona D ... 71

Gambar 4.20 Peta porositas efektif rata-rata Zona C ... 76

Gambar 4.21 Crossplot nilai porositas efektif dan volume of shale Zona C . 76 Gambar 4.22 Peta porositas efektif rata-rata Zona D ... 78

Gambar 4.23 Crossplot nilai porositas efektif dan volume of shale Zona D 78

Gambar 4.24 Peta net effective sand Zona C ... 83

Gambar 4.25 Peta net effective sand Zona D ... 84

Gambar 4.26 Peta saturasi air pada Zona C ... 88

(7)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi channel alluvial (Schumm, 1972) ... 22

Tabel 2.2 Distribusi normal waktu transit yang terjadi pada beberapa macam

batuan (Log Analysis Short Course, 2002) ... 36

Tabel 4.1 Keterdapatan data well logs yang terdapat pada setiap sumur pada

daerah penelitian ... 46

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan model GSTAR terbaik dan hasil peramalan untuk data ketinggian pasang surut air laut di empat stasiun Pulau Jawa

Penelitian dilakukan di SMK Negeri 5 Surabaya semester genap tahun 2013/2014 pada kelas TAV 1 standar kompetensi radio penerima.Metode pengumpulan data dalam

Dengan adanya sebuah sistem keamanan untuk LHS online ini diharapkan informasi dari LHS tersebut dapat terjaga dengan baik tanpa dapat dimanipulasi oleh orang

Alhamdulillahirobbil’alamin, dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

Herpes simpleks adalah infeksi akut yang disebabkan oleh herpes simpleks virus (HSV) tipe I atau tipe II yang ditandai dengan adanya vesikel yang berkelompok di atas kulit yang sembab

Terkait dengan wisata bahari di Meos Mansaar yang mana ekosistem pesisir dan laut yang yang menjadi andalan obyek wisata (ekowisata) bahari adalah terumbu karang dan ikan karang

Alat penilaian yang digunakan harus bersifat objektif, efektif, dan memudahkan guru (Arikunto, 2009). Asesmen kinerja merupakan salah satu alat penilaian yang cocok digunakan

Tingkat signifikan yang didapat lebih kecil dari (<) α= 0,05, Ini berarti variabel kualitas produk, harga, promosi dan citra merek secara simultan berpengaruh