iv
KEDUDUKAN INDONESIA SEBAGAI NEGARA BUKAN ANGGOTA UNI EROPA DALAM MERATIFIKASI EUROPEAN UNION CONVENTION ON CYBERCRIME 2001 (KONVENSI UNI EROPA TENTANG KEJAHATAN
MELALUI INTERNET 2001)
ABSTRAK
Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini diiringi pula oleh beragamnya kejahatan teknologi informasi yang bersifat lintas batas negara. Meskipun demikian, sampai saat ini Indonesia belum mempunyai peraturan perundang-undangan yang mengatur kerjasama internasional untuk menanggulangi kejahatan teknologi informasi yang bersifat lintas batas negara. Oleh karena itu, Indonesia kemudian menyusun RUU Pengesahan European Union Convention on Cybercrime 2001. Konvensi ini merupakan perangkat hukum internasional yang mengatur kerjasama antar negara dalam penanggulangan cybercrime. Permasalahannya adalah apa yang menjadi landasan hukum bagi Indonesia untuk mensahkan Konvensi tersebut mengingat Indonesia bukan negara anggota Uni Eropa dan bagaimana dampak pengesahan European
Union Convention on Cybercrime 2001 terhadap hukum nasional
Indonesia.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis normatif yaitu pendekatan yang mengutamakan penelitian kepustakaan. Penelitian ini bersifat deskriptif analitis dengan tahapan penelitian menitikberatkan pada penelitian terhadap data sekunder. Teknik pengumpulan data dengan studi kepustakaan dan studi lapangan melalui wawancara dengan pihak-pihak terkait.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa European Union Convention on
Cybercrime 2001 merupakan perjanjian internasional yang bersifat terbuka.
Hal ini terlihat dari ketentuan dalam Pasal 36 dan Pasal 37 konvensi tersebut. Bagi perjanjian-perjanjian yang bersifat terbuka, negara yang tidak ikut membuat atau menandatangani suatu perjanjian dapat menjadi pihak pada perjanjian tersebut di kemudian hari dengan mendepositkan piagam aksesi ke negara penyimpan. Hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 15 Konvensi Wina 1969. Dengan demikian, ketentuan yang terdapat dalam European Union Convention on Cybercrime 2001 dan Konvensi Wina 1969 tersebut menjadi landasan hukum bagi Indonesia untuk turut mensahkan European Union Convention on Cybercrime 2001. Pengaruh dari pengesahan tersebut terhadap hukum nasional Indonesia adalah harus disesuaikannya hukum nasional Indonesia dengan ketentuan dalam konvensi tersebut, yaitu berupa penyusunan undang-undang ratifikasi dan undang-undang implementasi dari European Union Convention on