• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fotosintesis Sebagai Proses Dasar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Fotosintesis Sebagai Proses Dasar."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

FOTOSINT ESIS SEBAGAI PROSES DASAR

MAKALAH

Intan Ratna Dewi A.

132 306 081

(2)
(3)

t owards midday, A, gs, phot ochemical quenching, and Ci decreased, and

non-phot ochemical quenching incr eased. In t he l at e af t er noon,

irradi ance, TL and VPD f el l , but despit et he rel at ivel y l arge increase in gs

and Ci, A remained l ow; however, it r ecovered overnight . The zero-N

t reat ment decreased t ot al -N cont ent of l eaves by 50% and A by c. 20%

(not signif icant ). Leaves of unshaded pl ant s receiving l east N had

signi f icant l y (P<0. 05) smal l er A and gr eat er t ot al sugar cont ent t han

shaded but wit h abundant N, A and sugars did not dif f er between shade

t reat ment s. Anal ysis of t he responses of A t o envi ronment int he morning

compared t o t he af t ernoon, and of chl orophyl l f l uorescence, suggest s

t hat A was phot oinhibit ed as a consequence of great l y incr eased PAR,

whil st decreasing gs (rel at ed t o changes i n PAR,VPD and TL) caused Ci t o

f al l . End-product i nhibit ion of A is not consist ent wit h decr eased Ci.

Inhibit ion of A as a r esul t of phot oinhibit i on was minimized, but not

el iminat ed, by abundant N. Int er act ions bet ween f act ors r egul at ing A in

t ea are discussed.

Key words: Camel l i a si nensi s (L. ) O. Kunt ze, chl orophyl l a f l uorescence,

(4)
(5)

hari dan kl orof il f l ouresencen, memberi kesan bahw a A dirint angi

cahaya sebagai konsekuensi dari meni ngkat nya PAR dal am j uml ah besar ,

penurunan gs (dihubungkan dengan pAR, VPD, dan Ti) menyebabkan Ci

t urun. Ri nt angan hasil akhir dari A t idak konsist en dengan penur unan

Ci. Rint angan A sebagai hasil dari f ot oinhibisi diminimal isir , tet api t idak

dikurangi, mel al ui kel ebihan N.

(6)

III. PEMBAHASAN

mempert imbangkan apa yang membat asi produksi bahan ker ing

(Hadf iel d, 1968; Carr dan St ephens, 1992). Ini bergant ung pada t ot al

akumul asi bersi h dari asimil asi karbon (f ot osint esis dikurangi t ranspirasi )

dan akumul asi yang rel at if kecil dar i nut risi mineral ol eh t anaman sel am a

periode it u. Akumul asi bahan kering bergant ung pada kecepat an

f ot osint esi s per unit ar ea (A) dan pada bent uk daun t anaman, yang

bergant ung pada pot ensi bent uk t unas/ pucuk dan pada ket ersedi aan dar i

asimil at unt uk pert umbuhannya.

Bagi t anaman t eh, adanya daun-daun permanen sangat diperl ukan

unt uk menj amin produkt i vit as dan kel angsungan hidupnya(daun

pemel i har aan/ mai nt enance f ol i age/ mai nt enance l eaves. Daun

pemel iharaan ber fungsi sebagai mesin f ot osint esis yang menghasil kan

bahan organik unt uk pert umbuhan dan met abol isme t anaman. Tebal

t ipisnya daun pemel iharaan akan berpengaruh t erhadap pert umbuhan

(7)

daun yang t erl indung, dan menderit a kurang cahaya sehi ngga f ot osi nt esi s

t idak ef i sien. Daun-daun t ersebut akan seger a gugur apabil a hasi l

f ot osint esi snya t idak mencukupi kebut uhan hidup. Daun-daun t ua yang

menderit a kurang cahaya da pucuk yang t idak t erpet ik menghasil kan zat

penghambat t umbuh bagi pucuk dan menj adi sai ngan/ compet it or

hormon dari akar .

Daun merupakan organ f ot osi nt esis ut ama di dal am t umbuhan.

Gambar ini akan mengant ar anda unt uk mel ihat daun, kemudi an

penampang mel int ang sehel ai daun, kemudi an sebuah sel mesof il dan

akhir nya sebut ir kl oropl as, yait u suat u or ganel l a t empat f ot osi nt esi s

berl angsung. Pert ukar an gas ant ara j aringan mesof il daun dan at mosf er,

berl angsung mel al ui suat u porus mikroskopis yang disebut st oma

(j amaknya : st omat a), Kl oropl as, yang sebagian besar t erdapat pada

mesof il , dibat asi ol eh dua buah membran yang membungkus st roma,

yait u suat u f l uida yang kent al. Sist em membran t il akoid memisahkan

st roma dari ruang t il akoid. Til akoid t ersusun dal am suat u t umpukan yang

(8)

Gambar 1 Pusat Lokasi Fot osint esis pada Tumbuhan.

Sumber : Campbel l dan Reece, 2002 : 178

Kecepat an f ot osi nt esis A dit ent ukan ol eh karakt erist ik dari mesi n

f ot osint esi snya, mencakup kapasit as yang t idak t et ap t et api berubah

ol eh kondisi l ingkungan sel ama pert umbuhan. Juga, A bergant ung pada

kekuat an kondisi l ingkungan, sepert i i radiasi/ penyinaran, t emperat ur ,

dan ket er sediaan nut risi / unsur har a, sehingga A berubah secara har ian

dan musiman Karenanya, produkt i vit as adal ah f ungsi yang kompleks dar i

(9)

Produkt ivit as t eh yang rendah mungkin bisa dihubungkan dengan

ket idakcukupan produksi asimilat (“ t erbat asnya source” ) sebagai

kecepat an f ot osint esis (A) pada daun t anaman teh yang keci l

diabndingkan dengan t anaman t ropis l ai nnya, yang ber ada pada ki sar an

2-14 µmol m-2s-1 (Squi re, 1977; Robert dan Keys 1978; Smit h et al , 1993).

Fot osint esis pada t eh mendapat sedikit perhat ian daripada kemungki nan

besar proses f isiol ogis l ainnya unt uk memper baiki produksi Tanaman t eh

memil iki ket idakcukupan j uml ah pert umbuhan t unas (shoot ) dal am

menggunakan asimil at nya yang diproduksi mel al ui f ot osint esis, at au

ket er bat asan si nk(“ si nk l i mi t ed” ) (Tant on, 1982; Squi re 1985; Rahman,

1988). Ol eh karena it u pendapat dari Tant on (1982) menyat akan bahw a

perbaikan f ot osint esis t idak akan mengunt ungkan hasil , dan pot ensi

t umbuh dari organ mer upakan hal pert aman yang har us diperbaiki.

Kenyat aan bahw a f ot osint esis pada t anaman t eh menurun dengan

meningkat kan radi asi mat ahari, sehi ngga t empat t eduh mungkin

mengunt unkan produksi. Teh adal ah t anaman yang menyukai kondisi

t eduh (shade pl ant ). Int ensit as radiasi di anggap pent ing disebabkan

f ot oinhibisi (PI) (Smit h et al. , 1993). PI menur unkan kapasit as A pada

banyak t anaman (Baker dan Bowyer , 1994), t ermasuk kopi, yang

(10)

berl ebih dari kedudukan komponen f ot osint esi s. Energi berl ebi h

dit ent ukan ol eh keseimbangan ant ara energi yang dit angkap dan

digunakan dal am asimil asi CO2 dan f ot orespirasi at au ket idakt erat ur an

ol eh sikl us xant ophyl yang i rrever sibel (Baker dan Bowyer , 1994; Lawlor ,

2001). PI mungkin berl angsung dal am j angka wakt u pendek dan

reversibel at au j angka wakt u panj ang daan i reversibel , dan ini

berhubungan j uga t emperat ur daun dan unt uk memperbesar f l ux f ot on

ket ika el ekt ron t r ansport dal am menerima cukup t erbat as (Mel is, 1999).

Bil a dihubungkan dengan t eori f ot osist em, Fot osist em, adal ah unit

dari membran t il akoid, yang menangkap cahaya. Masing-masing

f ot osist em, merupakan sebuah kompl eks prot ein, dan macam-macam

mol ekul l ainnya, dan t ermasuk j uga sebuah ant ene, yang t erdiri dar i

beberapa rat us mol ekul pigmen. Ket i ka sebuah f ot on menyent uh sebuah

mol ekul pigmen, maka energinya dil int askan dari mol ekul sat u ke

mol ekul l ainnya sampai mencapai pusat reaksi. Pada pusat reaksi ,

el ekt ron t ereksit asi dari kl orof il pusat reaksi, dit angkap ol eh mol ekul

khusus, yang disebut aksept or el ekt ron primer (primary el ect ron

(11)

Gambar 3. Bagaimana suat u Fot osist em Menangkap Cahaya

Sumber : Campbel l dan Reece, 2002 : 185

Secara umum, kapasit as f ot osi nt esis t anaman t eh l ebih besar unt uk

pert umbuhan daun dal am keadaaan t er naungi/ t eduh dibandingkan

kondisi t ak t ernaungi (rahman, 1988): Penyebab dan mekanisme ini

bel um j el as (Carr dan St ephens, 1992). Temperat ur daun yang l ebih

dingin dan udara l embab berkorel asi dengan penurunan radi asi dan

mungkin berperan dal am kenaikan A.

(12)

dengan CO2 at mospher ic (Hadf iel d, 1976), dan A menurun secara cepa

l angsung muncul sebagai noda mat ahari+) menurunkan rat io R / FR

+) Radiasi l angsung kont i nyu merugi kan bagi t anaman l in-dung (shade

pl ant ). Int er val pendek t erang gel ap 1 s at au kurang, mengunt ungkan

reaksi gel ap berl angsung t unt as, karena it u aparat f ot osint esis

kembal i ke kapasit as penuh. Di al am daun-daun bayangan secar a

t et ap mengal ami perubahan i nt ensit as ant ar a sinar mat ahari l angsung

(13)

2. radi asi di f us

radiasi t eri nt ersepsi

3. t ransmisi

t ransmisi menyebabkan per ubahan bukan saj a kerapat an f l uks,

t api j uga kual it asnya (dist r ibusi spekt ral nya), kar ena aksi berbagai

f igmen daun; hanya sedikit PAR yang dit r ansmisikan (± 1-20%),

t erut ama berkas hij au (520 nm), t erhadapa yang l ain opaque:

t ransmisi menur unkan rat io R / FR

4. ref l eksi

Kapasit as f ot osint esis dari daun bergant ung pada kar akt er istik dan

j uml ah dar i komponen mesi n f otosi nt esis, produksi bergant ung pada

ket ersediaan dari nut risi / unsur hara. Nit rogen pada umumnya sangat

pent ing, yang diperl ukan unt uk si nt esis komponaen sel ul er , mencakup

kl orof il (dan kemudian dihubungkan dengan penangkapan PAR f lux f ot on)

dan prot ein sepert i Rubisco (bert anggung j awab dal am asimil asi CO2) j adi

ini sangat pent ing dal am met abol isme f ot osint esis dan pert umbuhan

(Lawl or, 2001). Rubisco (RUBP Karboksil ase)ber kait an dengan proses

yang t erj adi dal am sikl us cal vin dal am f iksasi karbon menghasil kan dua

(14)

Gambar 4. Diagram Sikl us Cal vin

Sumber : Campbel l dan Reece, 2002 : 190

Ket erangan Gambar 4 :

Diagram i ni menel usuri at om karbon (bol a abu-abu) yang mengikut i sikl us

Cal vin. Ket iga f ase dar i sikl us Cal vin menj el askan f ase-f ase yang

(15)

dan enam mol ekul NADPH. Reaksi t erang mel anj ut kan si kl us Cal vi n dengan menghasil kan kembal i ATP dan NADPH.

Kait an ant ar a N secara t idak langsung dengan proses f ot osintesis,

def isi ensi N menurunkan baik kapasit as sour ce (sumber) maupun si nk

(pengguna), melal ui penurunan f ormasi komponen f ot osint esi s (dan

kemudian A) dan memendekkan masa hidup dari daun. Juga, j uml ah dan

ukur an organ menur un, membat asi kapasit as si nk unt uk penggunaan

asimil at j uga akumul asi karbohidrat , dan akan akan menunt un pada ar us

bal ik rint anga dar i A (f oosint esis) dan PI (phot oinhibit ion) (baker, dan

Bowyer 1994; Mel i s, 1999). Dal am hubungannya dengan pembent ukan

karbohidr at dal am proses f ot osint esi s, karbohidrat ini mer upakan hasil

kerj asama ant ara reaksi t erang dengan si kl us Cal vin sepert i t erl ihat

(16)

Gambar 5. Diagram Al ur Ikht isar Fot osint esis : Kerj asama ant ara Reaksi Terang dengan Sikl us Calvin.

Sumber : Campbel l dan Reece, 2002 : 180

Ket erangan Gambar : Di dal am kl oropl as, membran t ilakoid adal ah t empat berl angsungnya reaksi t erang; sedangkan siklus Calvin berl angsung di dal am st roma. Reaksi t erang menggunakan energi mat ahari unt uk membent uk ATP dan NADPH, yang masing-masing

berf ungsi sebagai energi kimia dan t enaga pereduksi di dal am sikl us

Cal vin. Sikl us Cal vin menggabungkan CO2 menj adi mol ekul organik, yang

(17)

Sedikit diket ahui mengenai hubungan ant ara ket ersedi aan N,

komposisi daun, kapsit as f ot osint esis dan kecepat an f ot osint esi s unt uk

t eh di l apangan. Penerapan pemupukan dengan N pada t anaman t eh

yang mengal ami def isiensi menaikkan kandungan N pada daun dan hasil

pet ikan t he secara signif i kan (Owuor et al , 1990). Karena al asan ini ,

pemupukan N mer upakan bagi an signi f ikan dal am biaya produksi t eh.

Banyak t anaman menderit a karena rint angan (inhibisi ) cukup besar

dal am kesimbangan kapasit as sink daripada kapasit as source sebagai

hasil dari def i siensi N dan kar enanya sedi kit unt uk bisa menggunakan

penangkapan r adiasi unt uk asimil asi CO2, dan j uga menderit a akibat

inhibisi at au r int angan dal am f ot osint esis, umumnya dibawah radiasi

mat ahari yang cukup kuat (Baker dan Bowyer , 1994).

Pada kopi, kecukupan dal am ketersedi aan N dapat menaikkan

pert umbuhan, f ot osi nt esis dan kandungan pigmen f ot oprot ekt i f , dan

menurunkan ker usakan akibat cahaya yang t inggi (Nunes et al ., 1993;

(18)

KESIMPULAN

Penyebaran Daun dal am r uang t aj uk yang sedemiki an

mengakibat kan kuant a cahaya yang dit eri ma set iap hel ai daun t idak

sama. Apabil a r uang t aj uk t ersebut dibagi ke dal am l apisan-l api san

penampang mel int ang, kuant a cahaya yang j at uh pada permukaan

penampang semakin sedikit semaki n r endah kedudukan penampang

t ersebut dal am bidang vert ical (mendekat i permukaan t anah). Ini adal ah

akibat pemadaman cahaya yang dil akukan l apisan t aj uk l ebih at as yang

membawa kepada l aj u f ot osint esis daun-daun pada l apisan t aj uk l ebi h

bawah yang semakin r endah. Karena f ot osi nt esis merupakan suat u proses

vit al dal am pert umbuhan t anaman dan penet rasi cahaya dal am t aj uk

menj adi masal ah unt uk t anaman yang hi dup dal am komunit i, maka

penget ahuan mengenai di st ribusi cahaya dal am t aj uk unt uk komunit i

(19)
(20)
(21)

quenching wit h a new t ype of modul at ion f l uoromet er. Phot osynt hesis Advances in Bot anical Research 26, 317–352.[ ISI]

Wullschleger SD. 1993. Biochemical l imit at i ons t o carbon assimil at ion i n C3 pl ant s: a ret rospect ive anal ysis of t he A/ Ci curves f rom 109 species.

Gambar

Gambar 1   Pusat Lokasi Fotosintesis pada Tumbuhan. Sumber : Campbell dan Reece, 2002 : 178
Gambar 3.     Bagaimana suatu Fotosistem Menangkap  Sumber : Campbell dan Reece, 2002 : 185
Gambar 4.   Diagram Siklus Calvin Sumber : Campbell dan Reece, 2002 :190
Gambar 5. Diagram Alur Ikhtisar Fotosintesis : Kerj asama antara                    Reaksi Terang dengan Siklus Calvin

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai calon sarjana, maka Anda diharapkan dapat berpikir analitis, oleh karena itu jika memang perusahaan atau instansi tempat Anda magang tidak memberikan

Jenjang akreditasi merupakan aktualisasi dari kualitas kinerja. Makalah ini bertujuan untuk mengungkap dampak akreditasi program studi terhadap peningkatan kualitas

[r]

Pokja Pengadaan Pekerjaan Jasa Konstruksi dan Jasa Konsultansi Unit Layanan Pengadaan Kementerian Desa, PDT Dan Transmigrasi Tahun Anggaran 2016 mengundang Saudara untuk

In this paper, we establish some new sufficient conditions which guaran- tee the boundedness and the uniform boundedness of solutions of certain nonlinear and nonautonomous

Kami yang bertanda tangan di bawah ini Kelompok Kerja Pengadaan Barang/Jasa yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Layanan Pengadaan Barang dan Jasa

Pada hari ini, Kamis Tanggal Dua Puluh Lima Bulan Juni Tahun Dua Ribu Lima Belas, pada pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 10.00 WIB, kami Kelompok Kerja Pengadaan

Panitia Pengadaan Barang / Jasa Dinas Kesehatan Kabupaten Tebo akan melaksanakan Pelelangan Sederhana dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan pengadaan barang sebagai