• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Atribut Produk Terhadap Terbentuknya Citra Merek (Brand Image) Di PT. Radio Kidung Indah Selaras Suara Medan (Studi Kasus Rekan Sebaya Kiss FM Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Atribut Produk Terhadap Terbentuknya Citra Merek (Brand Image) Di PT. Radio Kidung Indah Selaras Suara Medan (Studi Kasus Rekan Sebaya Kiss FM Medan)"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM STRATA I MEDAN

PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP TERBENTUKNYA

CITRA MEREK (BRAND IMAGE) DI PT. RADIO

KIDUNG INDAH SELARAS SUARA MEDAN

(Studi Kasus Rekan Sebaya KISS FM Medan)

DRAFT SKRIPSI

OLEH

WAN SHELLY A. BAROS 040502174

DEPARTEMEN MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan

2007

(2)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulilah penulis ucapkan Kehadirat Allah SWT, dimana berkat Rahmad dan Ridho-Nya yang selalu menyertai penulis untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Atribut Produk terhadap terbentuknya Citra Merek (Brand Image) di Radio KISS FM Medan (Studi Kasus Rekan Sebaya KISS FM Medan)”.

Penulisan skripsi ini merupakan tugas akhir sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan dan mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen manajemen konsentrasi Manajemen Pemasaran pada Program S-1 di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sepenuhnya sempurna baik dari segi isi maupun penyajiannya, hal ini dikarenakan masih terbatasnya pengetahuan dan kemampuan penulis.

Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, terutama kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe SE, M.Si, selaku ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Nisrul Irawaty MBA selaku seketaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

(3)

4. Bapak Drs. Ami Dilham, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, MBA selaku Dosen Penguji I dan selaku dosen

wali saya yang telah banyak memberikan arahan dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Ibu Dra. Ramona R. I. Hasibuan, MP selaku dosen penguji II yang telah memberikan arahan dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Seluruh Staf Pengajar di Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bekal pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan dan penulisan skripsi ini.

8. Seluruh Staf Pegawai Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah membantu penulis selama ini.

9. Bapak/Ibu Pimpinan PT. Radio Kidung Indah Selaras Suara dan seluruh staff dan karyawan yang telah banyak membantu penulis dalam memperoleh data perusahaan yang diperlukan didalam penulisan skripsi ini.

10.Buat Keluargaku Papa, Mama, Abang dan Adikku tersayang, terima kasih atas perhatian, doa, serta dukungan yang diberikan selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

11.Buat Sahabat-sahabat terbaikku Ari, Anggi, Keke, Anggie, Nita, Fauriza, K’Ei, K’Oki, K’Batman, Dira, Poppy, Reza, B’ Melvin, B’ndra, B’Botak, B’Kiki, B’Io, Angga, Adek, Kakak, Andaq, Cut, Ipeh, Wina, Nydia,

(4)

Oshin, Lala, Umi terima kasih atas bantuan dan dukungannya selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

12.Buat seluruh teman-temanku Angkatan 2004 yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuannya selama masa perkuliahan.

13.Buat seluruh senior-senior Manajemen, terima kasih atas bantuan yang diberikan selama masa perkuliahan..

14.Dan juga semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan pendidikan dan penulisan skripsi ini.

Akhir kata, penulis beharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Terima kasih.

Medan, November 2007 Penulis

Wan Shelly A. Baros

(5)

ABSTRAK

Wan Shelly A. Baros (2007), Pengaruh Atribut Produk Terhadap Terbentuknya Citra Merek (Brand Image) Di PT. Radio Kidung Indah Selaras Suara Medan (Studi Kasus Rekan Sebaya KISS FM), Drs. Ami Dilham, M.Si (Dosen Pembimbing), Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe SE, M.Si, (Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara), Dr. Isfenti Sadalia, MBA (Dosen Penguji I), Dra. Ramona R. I. Hasibuan, MP (Dosen penguji II).

PT.Kidung Indah Selaras Suara adalah perusahaan radio siaran swasta nasional yang kegiatannya menyajikan acara hiburan, informasi, dan berita. Radio KISS FM berada pada frekuensi 105 Mhz, yang beralamat dijalan Cut Nyak Dien No. 16 Medan 20125.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh atribut produk yang terdiri dari kemasan acara yang ditawarkan, koleksi lagu, kualitas pemberitaan,

request time, dan kualitas penyiar terhadap terbentuknya citra merek (brand image) di PT. Kidung Indah Selaras Suara Medan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode regresi linier berganda, dengan menggunakan uji asumsi klasik, uji simultan, uji parsial dan uji determinasi dengan alat analisis menggunakan bantuan program SPSS versi 12.00.

Pada penelitian ini telah terbukti bahwa atribut produk yang terdiri dai kemasan acara yang ditawarkan, koleksi lagu, kualitas pemberitaan, request time dan kualitas penyiar tersebut secara bersama-sama atau serentak berpengaruh signifikan terhadap terbentuknya citra merek (brand image) dan variabel yang berpengaruh paling dominan dalam terbentuknya citra merek (brand image) adalah kualitas penyiar.

Kata Kunci : Atribut Produk, Citra Merek (Brand Image)

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR... i

ABSTRAK... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR... x

DAFTAR LAMPIRAN... xi

BAB I : PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Perumusan Masalah... 3

C. Kerangka Konseptual ... 3

D. Hipotesis... 4

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 4

1. Tujuan Penelitian... 4

2. Manfaat Penelitian... 4

F. Metode Penelitian... 5

1. Batasan Operasional ... 5

2. Defenisi Operasional Variabel ... 5

3. Skala Pengukuran Variabel ... 7

4. Waktu dan Lokasi Penelitian... 7

5. Populasi dan Sampel ... 8

6. Jenis dan Sumber Data ... 9

7. Teknik Pengumpulan Data ... 9

8. Metode Analisis Data... 10

(7)

BAB II : URAIAN TEORITIS... 15

A. Penelitian Terdahulu... 15

B. Produk ... 15

1. Pengertian Produk ... 15

2. Tingkatan Produk ... 16

C. Klasifikasi Produk ... 17

1. Produk Konsumen... 17

2. Produk Industri... 18

D. Atribut Produk... 18

1. Pengertian Atribut Produk... 18

2. Lingkup Atribut Produk ... 21

E. Merek (Brand) ... 22

1. Pengertian Merek (Brand)... 22

2. Manfaat Merek. ... 25

F. Citra Merek (Brand Image)... 26

1. Pengertian Citra Merek (Brand Image) ... 26

2. Manfaat Citra Merek (Brand Image)... 26

G. Asosiasi Merek (Brand Association)... 27

BAB III : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT. KIDUNG INDAH SELARAS SUARA... 32

A. Sejarah Perusahaan... 32

B. Struktur Organisasi Perusahaan ... 36

C. Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab Struktur Organisasi... 38

(8)

BAB IV : ANALISIS DAN EVALUASI... 45

A. Analisis Deskriptif ... 45

1. Deskriptif Responden... 45

2. Deskriptif Variabel... 48

B. Metode Analisis Statistik ... 57

1. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 57

a. Uji Validitas ... 57

b. Uji Reliabilitas ... 59

2. Analisis Regresi Linier Berganda ... 60

a. Uji Asumsi Klasik ... 62

b. Uji Signifikan Simultan (Uji – F) ... 68

c. Uji Signifikan Parsial (Uji – t) ... 69

d. Koefisien Determinasi (R2) ... 72

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN... 74

A. Kesimpulan ... 74

B. Saran... 75 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Daftar Radio Siaran di Medan... 2

Tabel 1.2 Definisi Operasional ... 6

Tabel 1.3 Skor Pertanyaan ... 7

Tabel 1.4 Rekan Sebaya KISS FM Medan ... 8

Tabel 2.1 Manfaat-manfaat Merek... 25

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 46

Tabel 4.2 Karakeristik Responden Berdasarkan Pernah Mendengarkan Radio KISS FM Dalam Seminggu... 46

Tabel 4.3 Karakeristik Responden Berdasarkan Frekuensi Mendengarkan Radio KISS FM Dalam Seminggu... 47

Tabel 4.4 Karakeristik Responden Berdasarkan Pernah Request Atau Minta Lagu Di KISS FM ... 47

Tabel 4.5 Skor Pertanyaan ... 48

Tabel 4.6 Pendapat Responden terhadap Variabel Kemasan Acara yang Ditawarkan (X1) ... 49

Tabel 4.7 Pendapat Responden terhadap Variabel Koleksi Lagu (X2) ... 51

Tabel 4.8 Pendapat Responden terhadap Variabel Kualitas pemberitaan (X3)... 52

Tabel 4.9 Pendapat Responden terhadap Varibel Request Time (X4) ... 53

Tabel 4.10 Pendapat Responden terhadap Varibel Kualitas penyiar (X5) ... 54

Tabel 4.11 Pendapat Responden terhadap Citra Merek (Brand Image) (Y) 55

(10)

Tabel 4.12 Validitas Instrumen Pertanyaan ... 58

Tabel 4.13 Reliability Statistics... 59

Tabel 4.14 Variables Entered Removedb... 60

Tabel 4.15 Regresi Linier Berganda ... 61

Tabel 4.16 Uji Multikolinieritas... 64

Tabel 4.17 Uji Autokorelasi ... 65

Tabel 4.18 Hasil Uji F hitung... 69

Tabel 4.19 Hasil Uji T hitung ... 70

Tabel 4.20 Hasil Uji R2... 73

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1.1 Kerangka Konseptual ... 3 Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Kidung Indah Selaras Suara (KISS

FM) Medan ... 37 Gambar 4.1 Normality Probability Plot... 63 Gambar 4.2 Scatterplot ... 67

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Regression

Lampiran 2 Validitas dan Reliabilitas Lampiran 3 Kuesioner

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Perusahaan radio pemerintah dan swasta yang berlokasi di Medan, pada tahun 2007 ini berjumlah 40 radio siaran, hal ini menyebabkan setiap radio harus berkompetisi antara satu dengan yang lain. Tingkatan pendengar suatu radio didasari oleh pengetahuan pendengar terhadap radio tersebut. Atribut Produk Perusahaan radio menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pendengar untuk mendengarkan perusahaan radio tersebut. Adapun Atribut produk terdiri dari kemasan acara yang ditawarkan, koleksi lagu, kualitas pemberitaan, request time, dan kualitas penyiar. Oleh karena itu setiap radio perlu mendiferensiasikan produknya sehingga dapat menimbulkan ciri khas tersendiri yang dapat menarik perhatian pendengarnya.

Suatu produk siaran radio dinilai pedengarnya melalui manfaat yang di dapat dari produk siaran tersebut. Apabila manfaat produk tersebut bisa memberikan kepuasan kepada pendengarnya biasanya pendengar akan mempunyai image yang baik terhadap produk tersebut. Untuk itu penting bagi Perusahaan untuk mengetahui sejauh manakah atribut produknya diharapkan oleh pendengar.

Radio KISS FM merupakan radio yang memiliki segmen pendengar mulai dari usia 15 s/d 29 tahun karena berada di peringkat pertama untuk segmentasi tersebut, Radio KISS FM juga menempati peringkat yang pertama diantara siaran radio di kota Medan (www.KISSfm-medan.com). Berdasarkan alasan, beberapa

(14)

kelebihan dan perbedaan dari siaran radio tersebut terhadap radio siaran lainnya, maka saya tertarik untuk melihat apakah ada pengaruh Atribut Produk terhadap terbentuknya Citra Merek (Brand Image) di Radio KISS FM Medan.

Menurut Erwin (2004), penggunaan atribut produk tersebut terdiri dari kemasan acara yang ditawarkan, koleksi lagu, kualitas pemberitaan, request time, dan kualitas penyiar.

Tabel 1.1

Daftar Radio Siaran di Medan

No. Nama Radio Frekuensi No. Nama Radio Frekuensi

1 La Femme FM 88 21 Prambors FM 97.5 Sumber : “http :// ms.wikipedia.org/wiki/Daftar stesen Radio Indonesia”

B. Perumusan Masalah

(15)

C. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan (Sugiono, 2006 : 49). Seiring dengan banyaknya radio yang ada di kota Medan maka penulis ingin mengetahui bagaimana pengaruh Atribut Produk terhadap terbentuknya Citra Merek (Brand Image) di Radio KISS FM Medan. Pada penelitian dalam Erwin (2004), Atribut Produk terdiri dari kemasan acara yang ditawarkan, koleksi lagu, kualitas pemberitaan, request time, dan kualitas penyiar. Dari teori yang ada diatas maka dapat dibuat skema sistematis kerangka konseptual sebagai berikut:

Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual Sumber : Erwin (2004) data diolah

Atribut Produk (X)

1. Kemasan acara yang ditawarkan (x1) 2. Koleksi lagu (x2)

3. Kualitas pemberitaan (x3) 4. Request time (x4)

5. Kualitas penyiar (x5)

Citra Merek

(Brand Image) (Y)

D. Hipotesis

(16)

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui dan manganalisis pengaruh Atribut Produk (kemasan acara yang ditawarkan, koleksi lagu, kualitas pemberitaan, request time, dan kualitas penyiar) terhadap terbentuknya Citra Merek (Brand Image)

Radio KISS FM Medan. 2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Penulis

Menambah pengetahuan dan wawasan dengan menghubungkan teori yang didapat didalam perkuliahan dengan kenyataannya serta dapat memperdalam pengetahuan penulis dalam bidang pemasaran khususnya riset pemasaran.

b. Bagi Radio KISS FM Medan

Diharapkan dalan penelitian ini dapat memberikan masukan bagi radio KISS FM untuk dapat mengetahui Atribut Produk yang sesuai untuk membentuk Citra Merek (Brand Image) itu sendiri.

c. Bagi peneliti lanjutan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian di bidang yang sama.

F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional

(17)

a. Variabel Independen Atribut Produk (X), yaitu : variabel kemasan acara yang ditawarkan (X1), koleksi lagu (X2), kualitas pemberitaan (X3), request time (X4) dan kualitas penyiar (X5).

b. Variabel Dependen Citra Merek (Brand Image) (Y). 2. Defenisi Oprasional Variabel

Variabel Independen (X) dalam penelitian ini adalah atribut produk yang terdiri dari :

a. Kemasan acara yang ditawarkan (X1) adalah semua acara yang dikemas sedemikian rupa agar dapat meningkatkan pendengar radio dan acara tersebut harus memenuhi unsur pemberitaan, pendidikan, kebudayaan, hiburan dan lainnya.

b. Koleksi lagu (X2) adalah sekumpulan lagu yang dimiliki oleh radio yang digunakan untuk didengarkan dan diputar demi kepuasan pendengar.

c. Kualitas pemberitaan (X3) adalah berita yang disajikan kepada pendengar yang bersifat aktual.

d. Request time (X4) adalah waktu dimana penyiar radio dapat berinteraksi dengan pendengar.

e. Kualitas penyiar (X5) adalah keahlian penyiar dalam membawakan suatu acara radio yang harus memenuhi beberapa unsur yakni kelincahan, keramahtamahan, kesanggupan menyesuaikan diri didalam berbagai situasi, wawasan luas.

Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini adalah citra merek (Brand Image)

(18)

Tabel 1.2 Definisi Operasional

Sumber : Erwin (2004) data diolah

Variabel Defenisi Indikator

Skala Pengukuran Kemasan acara

yang ditawarkan (X1)

Semua acara yang dikemas sedemikian rupa agar dapat meningkatkan pendengar radio dan acara tersebut harus memenuhi unsur pemberitaan, pendidikan, kebudayaan, hiburan dan lainnya.

KISS in the morning, noizetortion, love always, forekesting interaktif, KISSmi, KISS weekly hot 40, road show from your campus, after school, dimiliki oleh radio yang digunakan untuk didengarkan dan diputar demi kepuasan pendengar.

lagu terbaru baik dalam dan luar negeri, berbagai macam jenis musik, lagu lama.

Likert

Kualitas

pemberitaan (X3)

Berita yang disajikan kepada pendengar yang bersifat

Waktu dimana penyiar radio dapat berinteraksi dengan pendengar.

Penyediaan request time yang dilakukan pada saat on air

muapun tidak on air,

request time melalui sms, email, telepon. radio yang harus memenuhi beberapa unsur yakni

image pendengar terhadap radio KISS FM.

Nama radio, motto

“Hottest hits in Medan”.

(19)

3. Skala Pengukuran Variabel

Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah variabel atribut produk dan variabel citra merek (Brand Image). Skala pengukuran variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah skala Likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2006 : 86).

Pada penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji, pada setiap jawaban akan diberi skor dengan 5 alternatif jawaban kepada responden maka skala yang digunakan adalah adalah 1 sampai dengan 5. Adapun 5 alternatif yang digunakan dalam pemberian skor adalah sebagai berikut :

Tabel 1.3 Skor Pertanyaan

No. Pernyataan Skor

1. Sangat setuju 5

2. Setuju 4

3. Kurang setuju 3

4. Tidak setuju 2

5. Sangat tidak setuju 1 Sumber : (Sugiyono, 2006 : 86)

4. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan mulai bulan September sampai November 2007 yang berlokasi di PT. Radio Kidung Indah Selaras Suara di Jl. Cut Nyak Dien No. 15 Medan.

5. Populasi dan Sampel

(20)

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2006 : 72). Pada penelitian ini populasi adalah Rekan Sebaya KISS FM yang berjumlah 4186 orang.

Tabel 1.4

Rekan Sebaya KISS FM Medan No Jenis Kelamin Jumlah

1 Laki-laki 1557

2 Perempuan 2629

Total 4186

Sumber : KISS FM Medan

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiono, 2006 : 73). Metode pengambilan sampel adalah Nonprobability Sampling dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Sampling Proposive. Nonprobability Sampling adalah teknik sampling yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur. Sampling Proposive adalah teknik sampling dengan pertimbangan tertentu. Jumlah sampel yang diambil sebagai penelitian ini menggunakan rumus Slovin (Umar, 2000 :146) sebagai berikut :

n =

2

1 Ne N

+

Keterangan :

n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi

(21)

n =

( )

2 1 , 0 4186 1

4186

+

= 97,6 = 98

Didalam penelitian ini sampel dibulatkan menjadi 100 orang.

6. Jenis dan Sumber Data

Suatu karangan ilmiah membutuhkan data-data yang akan dianalisa untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Oleh karena itu penulis dalam penelitian ini menggunakan dua jenis data untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut, yaitu :

a. Data Primer, yaitu: data yang diperoleh dari responden terpilih pada lokasi penelitian melalui kuesioner dan wawancara kepada responden. b. Data Sekunder, yaitu: data dari perusahaan dan studi kepustakaan.

7. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Wawancara

Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara dengan pihak KISS FM dan Rekan Sebaya KISS FM Medan sebagai responden penelitian.

b. Kuesioner

(22)

c. Studi Dokumentasi

Dengan memperoleh data melalui buku-buku, dokumen, internet dan literatur yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.

8. Metode Analisis Data

Pada analisis data yang terkumpul dalam penelitian ini maka digunakan metode sebagai berikut :

a. Metode Analisis Deskriptif

Merupakan metode yang dilakukan dengan mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menganalisis data sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti.

b. Metode Analisis Statistik 1) Uji Validitas dan Reabilitas

Uji Validitas dan Reabilitas digunakan untuk menguji apakah daftar pertanyaan (kuesioner) layak digunakan sebagai instrumern penelitian. Valid artinya data yang diperoleh melalui daftar pertanyaan dapat menjawab tujuan penelitian. Reliable artinya data yang diperoleh dari hasil pertanyaan konsisten bila digunakan peneliti lain untuk mengukur objek yang sama. Uji Validitas dan Reabilitas ini menggunakan bantuan program SPSS versi 12.00. 2) Analisis Regresi linier berganda

(23)

Bentuk umum pesamaan regresi untuk 5 variabel independen dapat dirumuskan sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e

Keterangan :

Y = Citra Merek (Brand Image) a = Konstanta

b1-5 = Koefisien regresi

X1 = Kemasan acara yang ditawarkan X2 = Koleksi lagu

X3 = Kualitas pemberitaan X4 = request time

X5 = Kualitas penyiar e = Standar error

Sebelum data tersebut dianalisis, model regresi berganda diatas harus memenuhi syarat asumsi klasik sebagai berikut :

1) Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel independen, variabel dependen mempunyai distribusi normal atau tidak. Jika terdapat normalitas, maka residual akan terdistribusi secara normal dan independen. Model yang paling baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.

2) Uji Multikolonieritas

(24)

Hubungan linier antar variabel independen inilah yang disebut dengan multikolonieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen.

3) Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (periode sebelumnya). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa autokorelasi terjadi jika observasi yang berturut-turut sepanjang waktu mempunyai korelasi antara satu dengan yang lainnya. Jika terjadi autokorelasi maka dikatakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji Autokorelasi ini menggunakan Durbin Watson (DW) Test.

4) Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan yang lain tetap, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

(25)

1) Uji Signifikan Simultan (Uji – F)

Uji ini pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model ini mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya :

Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = 0, artinya variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Ha : b1, b2, b3, b4, b5 ≠ 0, artinya semua variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan :

Jika probabilitas < 0.05, maka H0 ditolak Jika probabilitas > 0.05, maka Ha diterima 2) Uji Signifikan Parsial (Uji – t)

Uji statistik t disebut juga sebagai uji signifikasi individual. Uji ini menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen.

Bentuk pengujiannya adalah :

Ho : b1 = 0, artinya suatu variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

Ha : b1 ≠ 0, artinya variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen.

Krteria pengambilan keputusan :

Jika probabilitas < 0.05, maka H0 diterima Jika probabilitas > 0.05, maka H1 diterima 3) Koefisien determinan (R2)

(26)
(27)

BAB II

URAIAN TEORITIS

a. Penelitian Terdahulu

Erwin (2004) melakukan penelitian yang berjudul “Analisis pengaruh Atribut Produk terhadap pembentukan Brand Image radio global FM di Surabaya”, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh Atribut Produk yang terdiri dari kemasan acara yang ditawarkan, kelengkapan koleksi lagu, kualitas pemberitaan, request time, dan kualitas penyiar mempengaruhi pembentukan Brand Image radio Global FM. Didalam Penelitian ini telah terbukti bahwa kelima Atribut Produk tersebut benar-benar berpengaruh terhadap terbentuknya Brand Image radio Global FM dan telah terbukti bahwa variabel acara mempunyai persentase terbesar didalam pembentukan Brand Image

radio Global FM.

b. Produk

1. Pengertian Produk

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk itu meliputi objek secara fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, ide, atau bauran dari semua bentuk-bentuk tadi (Kotler & Amstrong, 2001 : 346).

Produk adalah segala sesuatu, baik menguntungkan atau tidak, yang diperoleh seseorang melalui pertukaran (Lamb dkk, 2001 : 414). Produk adalah konsep keseluruhan atas objek atau proses yang

(28)

memberikan nilai bagi para pelanggan; barang dan jasa merupakan subkategori yang menjelaskan dua jenis produk (Pyne, 2000 : 156).

Produk merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan dalam konteks ini, produk bisa berupa apa saja yang dapat ditawarkan kepada pelangggan potensial untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan (Tciptono, 2005 : 31). Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat dikatakan bahwa produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen kepada konsumen untuk dicari, dibeli, dan digunakan dalam memenuhi kebutuhannya.

2. Tingkatan Produk

Produk juga memiliki tingkatan yang membedakan antara produk satu dengan produk yang lainnya. Hal ini mesti diperlihatkan oleh para pemasar dalam memasarkan produknya. Menurut Kotler & Amstrong (2001 : 338-341) tingkatan produk ini dibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu : a. Produk inti (core product)

Merupakan tingkatan paling dasar dan berisikan manfaat pemecahan masalah yang konsumen cari ketika membeli produk atau jasa tertentu. Contohnya : Seorang wanita yang membeli lipstick membeli lebih dari sekedar pewarna bibir.

b. Produk aktual (actual product)

(29)

Camcorder Sony merupakan produk aktual. Nama, komponen, gaya, fitur, kemasan, dan berbagai atribut lainnya telah dikombinasi dengan cermat sehingga mampu memberi manfaat intinya.

c. Produk tambahan (augmented product)

Ini merupakan tingkatan produk terakhir yang menawarkan layanan dan manfaat tambahan bagi konsumen bagi konsumen. Contohnya : layanan dan tambahan tambahan yang diberikan oleh Camcorder Sony.

C. Klasifikasi Produk

Menurut Kotler & Amstrong (2001 : 342-344) berdasarkan konsumen yang menggunakannya, produk dan jasa dibedakan menjadi dua kategori yaitu produk konsumen dan produk industri.

1. Produk Konsumen

Semua produk yang dibeli oleh konsumen akhir untuk dikonsumsi secara pribadi. Para pemasar umumnya mengklasifikasikan produk lebih lanjut bardasarkan cara konsumen membelinya. Produk konsumen meliputi :

a. Produk sehari-hari (convenience product), yaitu produk dan jasa yang dibeli oleh konsumen secara teratur, cepat, dan dengan perbandingan dengan produk lain yang minimal serta usaha untuk mendapatkan prodik tersebut yang juga minimal.

(30)

c. Produk khusus (specialty product), yaitu produk dan jasa konsumen yang mempunyai karteristik dan identifikasi merek yang unik sehingga kelompok pembeli yang signifikan bersedia melakukan usaha pembelian yang khusus.

d. Produk yang tidak dicari (unsought product), yaitu produk konsumen yang konsumen tidak mengetahui ataupun mengetahuinya tetapi biasanya tidak terpikirkan untuk membeli produk tersebut.

2. Produk Industri

Produk yang dibeli dengan tujuan untuk diproses lebih lanjut atau digunakan untuk menjalankan bisnis. Tiga kategori produk dan jasa industri adalah bahan baku dan suku cadang, barang modal, dan perlengkapan dan jasa.

D. Atribut Produk

1. Pengertian Atribut Produk

Menurut Kotler & Amstrong (2001 : 354) menyatakan bahwa : Atribut Produk merupakan pengembangan suatu produk atau jasa yang melibatkan penentuan manfaat yang akan diberikan. Atribut produk terdiri dari kualitas, fitur, dan rancangan.

a. Kualitas produk dalam atribut produk mempunyai pengertian sebagai kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya, meliputi: daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya.

(31)

c. Rancangan produk adalah yang dapat menarik perhatian, meningkatkan kinerja produk, mengurangi biaya produk, dan memberi keunggulan bersaing yang kuat di pasar sasaran.

Menurut Simamora (2000 : 539) : “Atribut produk tergantung pada variabel-variabel”, karakteristik kinerja, mutu, ciri, dan gaya merupakan karakteristik produk yang sangat berwujud yang kemungkinan menjadi elemen pokok dalam sebagian besar program produk. Sedangkan menurut Simamora (2001 : 147), Atribut produk adalah faktor-faktor yang dipertimbangkan pembeli pada saat membeli produk, seperti harga, kualitas, kelengkapan fungsi (fitur), desain, layanan purna jual, dan lain-lain. Faktor-faktor yang berhubungan dengan produk adalah kualitas, fitur, dan desain.

Atribut produk bagi radio menurut Effendy didalam Erwin (2004) adalah siaran acara yang beragam, mempunyai daya jangka yang luas, mempunyai tujuan mendidik, membimbing, sekaligus mengarahkan pendengarnya, mempunyai hubungan yang tetap dengan pendengar disetiap acara, dikenal oleh setiap pendengar, mempunyai gaya pendengar yang berkualitas, dan dapat membentuk pendapat pendengar tentang radio tersebut, dan acara penyajian musik yang lengkap.

Atribut produk menurut Laan didalam Erwin (2004) ada beberapa atribut produk yang penting diantaranya adalah :

a. Musik yang mewakili lebih dari setengah program acara pada sebuah radio dan musik yang dipilih oleh para penyiar dapat menggunakan

(32)

disajikan penyiar kepada pendengarnya haruslah didukung dengan koleksi musik yang ada pada setiap radio.

b. Acara pada setiap program siaran radio harus dapat mencerminkan radio itu sendiri dengan maksud agar siaran acara tersebut tidak hanya bersifat hiburan karena hiburan saja tidak dapat menyentuh semua lapisan masyarakat dan dapat menambahkan program acara yang menyangkut perbincangan politik, kesehatan, perbankan, program anak-anak dan lain-lain.

c. Sang penyiar radio mempunyai arti bahwa setiap penyiar radio haruslah mempunyai sikap yang ramah dan simpatik kepada pendengarnya. Sang penyiar radio juga diharapkan dapat mempunyai sifat yang kreatif dan penuh inspirasi dalam berinteraksi dengan pendengar.

d. Penyampaian berita mempunyai arti bahwa setiap kali penyiar menyampaikan berita kepada pendengarnya harus disertai kata-kata yang dapat membuat si pendengar itu merasa tertarik terhadap isi berita tersebut dan juga berita yang disajikan harus mempunyai berbagai bentuk tanpa menghilangkan cirinya yaitu aktualitas.

(33)

Atribut produk bagi radio (Erwin 2004) maka atribut produk terdiri dari : kemasan acara yang ditawarkan, koleksi lagu, kualitas pemberitaan, request time, dan kualitas penyiar. Dan kelimanya adalah faktor utama dalam pembentukan Citra Merek (Brand Image) suatu radio.

2. Lingkup Atribut Produk

Menurut Simamora (2000 : 589) bahwa : “Lingkup di dalam atribut produk terdapat adanya atribut produk yaitu; merek produk, mutu produk, ciri produk, desain produk, label produk, kemasan produk serta layanan pendukung produk”. Melalui pelaksanaan atribut produk diharapkan agar perusahaan dapat meningkatkan penjualan melalui produk yang ditawarkan.

E. Merek (Brand)

1. Pengertian Merek (Brand)

Merek merupakan suatu nama, istilah, simbol, desain, atau gabungan keempatnya, yang mengidentifikasikan produk para penjual dan membedakannya dari produk pesaing (Lamb dkk, 2001 : 421). Merek (Brand) adalah nama, istilah, atau rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk atau jasa dari satu atau kelompok penjual dan membedakannya dari poduk pesaing (Kotler & Amstrong, 2001 : 357).

(34)

Merek dapat berupa sebuah kata, huruf, sekelompok kata, simbol, desain, atau beberapa kombinasi diatas (Simamora, 2000 : 540). Sedangkan Merek adalah entitas yang mudah dikenali dan menjanjikan nilai-nilai tertentu (Nicolino, 2001 : 4).

Menurut UU Merek No.15 Tahun 2001 pasal 1 ayat 1 di dalam (Tciptono, 2005 : 2), Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. Menurut Leslie de Chernatony (Tciptono, 2005 : 8), mengatakan bahwa setidaknya ada 14 interprestasi terhadap merek, yang dikelompokkan menjadi 3 kategori : interprestasi berbasis input (branding dipandang sebagai cara para manajer mengalokasikan sumber dayanya dalam rangka meyakinkan konsumen), interprestasi berbasis output (interprestasi dan pertimbangan konsumen terhadap kemampuan merek memberikan nilai tambah bagi mereka), dan interpestasi berbasis waktu (menekankan branding sebagai yang berlangsung terus-menerus). Ketiga kategori ini kemudian dijabarkan menjadi 14 macam interprestasi, yakni merek sebagai logo, instrumen hukum, perusahaan shorthand, risk reducer, positioning, kepribadian, serangkaian nilai, visi, penambah nilai, identitas, citra, relasi, dan evoving entity.

Ada 6 Level Pengertian merek menurut Nasution dkk (2006 : 119) : a. Atribut : seperti Mercedes memberikan kesan sebagai mobil mahal,

(35)

b. Manfaat : “tahan lama” diartikan sebagai manfaat fungsional, sementara “mahal” sebagai manfaat bergengsi.

c. Nilai, kinerja, keamanan, gengsi, dan lain-lain.

d. Budaya, mewakili suatu budaya tertentu yang terorganisir, efisien, bermutu tinggi.

e. Kepribadian, mencerminkan kepribadian tertentu dari pengguna merek.

f. Pemakai, menunjukkan siapa pemakai merek tersebut.

Merek membedakan produk barang atau jasa sebuah perusahaan dari produk saingannya. Merek dapat membuat pembeli yakin akan memperoleh kualitas barang/jasa yang sama jika mereka membeli ulang. Bagi penjual, merek merupakan suatu yang bisa diiklankan dan akan dikenali konsumen bila sedang diletakkan di etalase toko. Selain itu, merek juga menolong penjual mengendalikan pasar mereka karena pembeli tidak mau dibingungkan oleh produk barang/jasa yang satu dengan produk barang/jasa yang lain.

Pada suatu perusahaan membangun merek yang kuat tidak berbeda dengan membangun sebuah rumah, untuk memperoleh bangunan yang kokoh, kita memerlukan fondasi yang kuat. Begitu juga dengan membangun dan mengembangkan merek (Rangkuti, 2004 : 5). Cara membangun merek diantaranya adalah :

a. Memiliki Positioning yang tepat

(36)

b. Memiliki brand value yang tepat

Brand value merupakan nili-nilai yang terdapat dalam merek. c. Memiliki konsep yag tepat

Konsep yang baik adalah dapat mengkomuniksikan semua elemen-elemen brand value dan positioning yang tepat, sehingga Brand Image

(37)

2. Manfaat Merek

a. Merek merupakan sarana bagi perusahaan untuk saling bersaing memperebutkan pasar.

b. Konsumen memilih merek berdasarkan value for money yang ditawarkan berbagai macam merek. c. Relasi antara merek dan konsumen dimulai dengan

penjualan. Premium harga bisa berfungsi layaknya asuransi resiko bagi perusahaan. Sebagian besar konsumen lebih suka memilih penyedia jasa yang lebih mahal namun diyakininya bakal memuaskannya ketimbang memilih penyedia jasa lebih murah yang tidak jelas kinerjanya.

2 Manfaaat fungsional

a. Merek memberikan peluang bagi diferensiasi. Selain memperbaiki kualitas (diferensiasi vertikal), perusahaaan-perusahaan juga memperluas mereknya dengan tipe-tipe produk baru (diferensiasi horizontal).

b. Merek memberikan jaminan kualitas. Apabila konsumen membeli merek yang sama lagi, maka ada jaminan bahwa kinerja merek tersebut akan konsisten dengan sebelumnya.

c. Pemasar merek berempati dengan para pemakai akhir dari masalah yang akan diatasi merek yang ditawarkan.

d. Merek memfasilitasi ketersediaan produk secara luas.

e. Merek memudahkan iklan dan sponsorsip.

3 Manfaat psikologis

a. Merek merupakan penyederhanaan atau simplifikasi dari semua informasi produk yang perlu diketahui konsumen.

b. Pilihan merek tidak selalu didasarkan pada pertimbangan rasional. Dalam banyak kasus, faktor emosional (seperti gengsi dan citra sosial) memainkan peran dominant dalam keputusan pembelian.

c. Merek bisa memperkuat citra diri dan persepsi orang lain terhadap pemakai/pemiliknya.

d. Brand symbolism tidak hanya berpengaruh pada persepasi orang lain,namun juga pada identifikasi diri sendiri dengan objek tertentu.

(38)

F. Citra Merek (Brand Image)

1. Pengertian Citra Merek (Brand Image)

Brand Image atau brand discription yakni diskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu (Tciptono, 2005:49). Brand Image merupakan sesuatu asosiasi yang memancarkan citra tertentu (Wasiyati & Ransus, 2005 : 26).

Citra Merek merupakan keseluruhan dari persepsi konsumen mengenai merek tersebut, atau bagaimana mereka memandangnya, yang mungkin tidak serupa dengan identitas merek (Temporal & Lee 2002 : 51).

Brand Image atau brand personality adalah sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk dan melekat di benak konsumen (Rangkuti, 2004 : 244).

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat diketahui bahwa Citra Merek (Brand Image) merupakan sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan oleh konsumen terhadap merek tertentu. Citra Merek (Brand Image) ini dapat disampaikan melalui setiap sarana komunikasi yang tersedia.

2. Manfaat Citra Merek (Brand Image)

Menurut Sutisna (2001 : 83) ada beberapa manfaat dari citra merek (Brand Image) yang positif, antara lain :

a. Konsumen dengan citra yang positif terhadap suatu merek, lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian.

(39)

Strategi merek tidak bisa dipisahkan dari tipe-tipe utama merek, karena memiliki citra merek yang berbeda menurut Fandy Tciptono (2005:22) Ketiga tipe tersebut meliputi :

a. Attribute brands, yakni merek-merek yang memiliki citra yang mampu mengkomunikasikan keyakinan/kepercayaan terhadap atribut fungsional produk.

b. Aspirational brands, yaitu merek-merek yang menyampaikan citra tentang tipe orang yang membeli merek bersangkutan.

c. Experience brands, mencerminkan merek-merek yang menyampaikan citra asosiasi dan emosi bersama (shared associations and emotion). Tipe ini memiliki citra melebihi sekedar aspirasi dan lebih berkenaan dengan kesamaan filosofi antara merek dan konsumen individual.

G. Asosiasi Merek (Brand Association)

Setiap konsumen memiliki kesan tertentu terhadap suatu merek. Kesan dapat timbul setelah konsumen melihat, mendengar, membaca atau merasakan sendiri merek produk, baik melalui TV, radio, maupun media cetak. Brand Image

adalah persepsi konsumen terhadap suatu merek yang digambarkan melalui asosiasi merek yang ada dalam ingatan konsumen.

(40)

lain. Suatu merek yang telah mapan akan memiliki posisi yang menonjol dalam persaingan bila didukung oleh asosiasi yang tepat. Berbagai asosiasi merek yang saling berhubungan akan menimbulkan suatu rangkaian yang disebut Brand Image. Semakin banyak asosiasi yang saling berhubungan, semakin kuat Brand Image yang dimilikinya.

Menurut Aaker dalam Simamora (2002 :31), ada sebelas sumber asosiasi merek, yaitu :

1. Atribut produk

Menurut Kotler (1997), atribut produk terdiri atas kualitas, desain, dan fitur. Biasanya tidak semua komponen atribut dijadikan andalan (selling point) oleh produsen, cukup satu atau beberapa atribut yang menonjol (salient attribute) dari suatu produk.

2. Hal-hal tidak nyata (intangibles)

Terdapat beberapa resiko apabila perusahaan menggunakan atribut sebagai sumber asosiasi, yaitu :

a. Rentan terhadap inovasi perusahaan lain.

b. Seringkali klaim atas spesifikasi tertentu malah menurunkan kredibilitas produk yang bersangkutan.

c. Seringkali konsumen tidak mempedulikan klaim atas spesifikasi tertentu karena menganggap tidak ada perbedaan berarti antara satu produk dengan produk lain.

(41)

3. Manfaat bagi pelanggan

Sebenarnya manfaat bagi pelanggan, sebagai sumber asosiasi, berhubungan dengan atribut. Artinya, kalau mau membuat asosiasi manfaat, mau tidak mau perusahaan juga harus membuat asosiasi atribut sebagai alasannya. Dalam jingle iklan sabun Lifebuoy, Unilever mengatakan, “Lifebuoy dengan puralin (asosiasi atribut), membunuh kuman (asosiasi manfaat). Lifebuoy dengan puralin, cara sehat untuk mandi” (asosiasi manfaat).

4. Harga relatif

Sudah jelas bahwa harga yang dijadikan sebagai sumber asosiasi adalah harga rendah atau harga terjangkau. Penggunaan “harga terjangkau” sebagai sumber asosiasi akan bermanfaat bila pasar sasaran yang dibidik sensitif terhadap harga, dan selisih harga yang ditawarkan cukup berarti bagi konsumen.

5. Penggunaan/aplikasi

Penggunaan produk saat dipakai menjadi sumber asosiasi produk. Contoh, Pocari Sweat sebagai minuman olahraga.

6. Pemakai/pelanggan

Pendekatan ini mengasosiasikan sebuah merek dengan sebuah tipe pemakai/pelanggan.

7. Selebriti/seseorang

(42)

untung ruginya. Untungnya, popularitas orang itu akan mendongkrak penjualan produk. Ruginya, kalau citra orang itu rusak, maka citra merek juga bisa turun. Karena itu hati-hatilah memilih simbol personal.

8. Gaya hidup/kepribadian

Hampir semua rokok berlomba-lomba mengasosiasikan mereknya dengan kepribadian dan gaya hidup. Sebagian diantaranya menggunakan kepribadian maskulin sebagai sumber asosiasi. Misalnya, Gudang Garam (pria punya selera), Bentoel (seleranya laki-laki), Marlboro (Marlboro man). Sebagian diantaranya menggunakan gaya hidup (Pall Mall, A Mild).

9. Kelas produk

Merek juga bisa diasosiasikan dengan kelas produk dan cara ini akan lebih berhasil kalau merek tersebut adalah merek pertama pada kategori yang bersangkutan. Contoh, Extra Joss sebagai biang minuman energi. Kalau muncul merek lain dengan kategori produk yang sama, sulit membuat asosiasi seperti itu.

10.Pesaing

Usaha membandingkan merek dengan merek yang lain bisa dijadikan sebagai sumber asosiasi. Misalnya, sikat gigi Formula menyatakan “Lubang bulu sikatnya lebih besar dan bulunya lebih banyak”.

(43)
(44)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT.KIDUNG INDAH SELARAS SUARA

A. Sejarah Perusahaan

PT.Kidung Indah Selaras Suara adalah perusahaan radio siaran swasta nasional yang kegiatannya menyajikan acara hiburan, informasi, dan berita. Radio KISS FM berada pada frekuensi 105 Mhz, yang beralamat dijalan Cut Nyak Dien No. 16 Medan 20125. Pada awalnya gelombang radio yang dipakai adalah AM. Namun dengan perubahan dan perkembangan informasi maka telah terjadi pertukaran gelombang ke FM.

PT.Kidung Indah Selaras Suara mulai berdiri tanggal 11 Desember 1969 di Medan dan sebelumnya PT.Kidung Indah Selaras Suara menggunakan nama Echo Lima 41 dan kemudian pada bulan Januari 1992 resmi menggunakan nama Kidung Indah Selaras Suara (KISS). Perusahaan ini didirikan oleh Bapak Damardi Abas, Bapak Amri H. Siadari, Drs.Iwa Supriarti dan Bapak Rubian Harahap. Pada waktu didirikan PT. Kidung Indah Selaras Suara mendapatkan izin no.202/RNSP dan mengudara di frekuensi FM 104,75 Mhz. Selain itu PT.Kidung Indah Selaras Suara juga merupakan anggota Radio Persatuan Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSNI) no.336-XIII/75.

Trend perubahan acara dari gelombang radio AM (Amplitudo Modulation)

ke gelombang radio FM (Freuency Modulation) di radio KISS FM Medan;

(45)

Gelombang AM :

Gelombang ini berlaku ketika KISS FM petama kali berdiri. Pada gelombang ini acara yang ada di radio KISS FM masih setara dengan radio-radio lainnya, karena hanya berkisar pada acara request lagu atau pilih lagu dan acara kirim-kirin lagu. Acara-acara yang biasa ditemui pada sebuah radio.

Gelombang FM :

Pada gelombang ini telah terjadi perubahan acara yang cukup baik. Karena pada gelombang ini terdapat beberapa kelebihan yang terdiri dari :

a. Bersih dari gangguan suara-suara berisik.

b. Gelombang ini dapat menimpa gelombang yang lebih lemah.

Acara-acara yang ada pada radio KISS FM Medan ketika mengalami perubahan ke gelombang FM lebih bersifat dan telah disesuaikan dengan khalayak sasaran dari KISS FM Medan yakni remaja yang berada pada level menengah keatas.

Perubahan nama Echo Lima 41 ke KISS FM memiiki perjalanan yang cukup panjang., karena penuh dengan perkembangan informasi yang semakin maju. Hal ini dapat terlihat dari segi trend acara yang disajikan lebih disesuaikan dengan keinginan remaja sebagai kahalayak sasaran dari KISS FM Medan. Perubahan ini bukan berdasarkan kepada asumsi kerja, melainkan melalui survey

(46)

Radio KISS FM sendiri mengembangkan diri tidak sendiri-sendiri, melainkan melalui usaha-usaha membentuk radio-radio lain dibawah naungan radio KISS FM Medan. Radio ini bergabung dalam KISS FM Group yang dibawahi kekuasaan Direktur Dimardi Abas.

Radio-radio ini terdiri dari : a. KISS FM

b. LITE FM c. STAR FM d. YASKA FM e. MIX FM f. 88LAFEMME

Radio ini berdiri sendiri dalam segi penyiaran untuk acara-acaranya. Namun memiliki persamaan dari segi penanganan manajemen untuk pengembangan radio-radio tersebut. Target pendengar utama adalah mereka yang berumur 10 sampai dengan 34 tahun, statusnya mulai dari pelajar, mahasiswa, pegawai kantor sampai dengan profesional dan untuk mencapai targetnya ini.

(47)

acara yang bekerja sama dengan radio maupun produk lainnya. Radio ini juga mamproduksi sendiri berita lokal seputar kota Medan dan dikemas dalam KISS Hot Information yang disajikan 6 kali sehari.

Perusahaan ini juga menggunakan penyiar yang berpendidikan cukup, kreatif, berwawasan luas dan didukung dengan pelatihan serta pendidikan khusus oleh pakar radio yang berpengalaman. Selain itu juga ada tim khusus reporter untuk acara KISS Hot Information.

Perusahan radio ini didukung oleh peralatan yang canggih serta tenaga kerja administrasi, marketing dan manajemen yang berpengalaman dan profesional di bidangnya. Selain kegiatan on air (penyiar), PT.Kidung Indah Selaras Suara juga aktif menyelaenggarakan kegiatan-kegiatan off air

(dilapangan) yang dikelola oleh KISS Production antara lain : promosi produk, korporasi, jaringan radio, olahraga, pertunjukan hiburan, konser-konser artis dalam dan luar negeri, meliputi acara Rally dunia (FIA Rally Champion ship Series) dan lain-lain.

Perkembangan-perkembangan ini terus ditingkatkan, yaitu diantaranya sarana komputerisasi dan komunikasi yang baik, serta pengembangan kepribadian bagi seluruh karyawan dan kesejahteraan karyawan, dimaksudkan untuk menunjang kelanjutan dan pengoprasian dan masa depan KISS FM. Terutama dalam hal komunikasi yang baik bagi setiap pendengar.

(48)

B. Struktur Organisasi Perusahaan

Suatu perusahaan akan dapat melaksanakan kegiatannya dengan baik dan efisien dalam rangka mewujudkan cita-cita serta tujuannya jika didukung dengan adanya sarana manajemen berupa struktur organisasi. Perusahaan membutuhkan perangkat/struktur organisasi yang dapat mengkoordinir aktivitas yang dilakukan sejumlah karyawan yang sesuai menurut bagiannya untuk dapat mengawasi bagian-bagian yang memiliki kekurangan dan kelemahan dan untuk dapat memperbaiki kekurangan dan kelemahan tersebut agar sesuai dengan tujuan perusahaan.

Struktur organisasi PT. Kidung Indah Selaras Suara adalah struktur organisasi garis dan staf, dimana atasan memiliki bawahan tertentu dan bawahan harus bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaannya. Dalam hal ini terdapat satu atau beberapa staf. Maksud dari staf disini adalah ahli dalam bidang tertentu yang bertugas memberi nasihat ataupun saran-saran yang sesuai dengan bidangnya kepada pemimpin dalam organisasi tersebut apabila pimpinan mengalami kesulitan dalam menangani permasalahan dalam organisasi. Karena itu staf disini tidak memiliki hak untuk memerintah bawahan, secara formal yang berhak memerintah hanya pimpinan.

(49)

Managing

(50)

C. Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab Struktur organisasi

1. General Manager

a. Membuat perencanaan/ program kerja perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.

b. Memperbaiki dan menyempurnakan segenap segi penataan agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efektif dan efisien.

c. Melaporkan dan mendiskusikan data berkala kepada direksi. d. Menyusun biaya operasi perusahaan.

e. Membimbing bawahan dan mendelegasikan tugas-tugas yang dapat dikerjakan oleh bawahan secara jelas.

f. Melakukan pengawasan/pengontrolan.

2. Marketing manager

a. Melaksanakan pekerjaan sesuai yang telah disesuaikan/ditentukan oleh atasan.

b. Menyusun rencana forecast bulanan dan tahunan.

c. Menyusun rencana dan strategi untuk promosi perusahaan.

d. Menyusun jadwal atau schedule pemutaran iklan bersama dengan kepala program.

e. Menyiapkan laporan penyiaran iklan dan tagihan. f. Menyiapakan materi produk iklan.

g. Menyiapakan surat-surat kepada klien (biro iklan/produsen).

(51)

i. Mendelegasikan tugas-tugas yang dapat dikerjakan oleh bawahan secara jelas.

j. Melaporkan data serta kegiatan bagian komersial. k. Menyiapkan rencana biaya operasional.

l. Merencanakan mekanisme monitoring pemutaran iklan.

3. Account Executive

a. Melaksanakan pekerjaan seperti yang telah ditentukan/disusun oleh atasan.

b. Melaksanakan promosi perusahaan ke berbagai pihak.

c. Melaksanakan tugas penagihan dan memberikan laporan penyiaran iklan kepada klien (biro iklan/produsen).

d. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak.

4. Sales Administration

a. Menerima, mengadakan, mendistribusikan, dan menyimpan surat-surat yang masuk.

b. Menyiapkan konsep surat, mengetik surat-surat keluar, dan menyiapkan surat-surat yang masuk.

c. Pengumpulan bahan-bahan kerja untuk manager/direksi. d. Pengurusan arsip untuk keperluan manager/direksi. e. Penerimaan telepon.

f. Menerima/mengirim telex/faximile. g. Mengetik laporan perilklanan bulanan.

(52)

5. Finance and Administration Manager

a. Melaksanakan pekerjaan seperti yang telah ditetapkan/disusun. b. Membuat, merumuskan/menyusun anggaran keuangan perusahaan. c. Membuat general accounting system perusahaan.

d. Bertanggung jawab terhadap rencana penyediaan dana kas termasuk penyetoran ke Bank.

e. Melaporkan lalu lintas uang perusahaan kepada general manager dan

managing director.

f. Bertanggung jawab terhadap pengeluaran/pemakaian dana kas.

g. Menandatangani surat-surat atau memo yang berhubungan dengan tugas bagiannya.

h. Menyusun jadwal pertemuan atasan dengan para klien dan pihak-pihak yang berkepentingan.

6. Accounting

a. Membuat rencana laba rugi.

b. Melaporkan semua hasil akhir kepada Managing Director.

7. Cashier

a. Menerima uang pembayaran iklan klien (biro iklan).

b. Melakukan pembayaran atas dasar persetujuan dalam batas-batas wewenangnya, bertanggung jawab atas dana dan kas yang ada.

8. Station Manager

a. Merencanakan kegiatan bagian siaran/studio (schedule penyiar atau operator, pemakai studio rekaman, diskotik).

b. Mengorganisir kegiatan bagian siaran atau studio.

(53)

d. Menyiapkan log book teknik arsip. e. Menjamin suasana kerja yang baik.

f. Mengambil alih tugas bawahan yang tidak dapat hadir/berhalangan melaksanakannya.

g. Melaksanakan tugas-tugas yang dikerjakan oleh bawahan. h. Mendelagasikan tugas-tugas yang dikerjakan oleh bawahan.

i. Menyusun bahan-bahan atau materi kebutuhan bagian siaran/studio. j. Menyiapkan rencana biaya operasional.

k. Mengawasi kegitan bagian siaran.

l. Memberikan informasi mengenai acara-acara khusus baik yang telah mengudara maupun yang belum kepada bagian pemasaran.

9. Air Personality

a. Melaksanakan pekerjaan siaran yang telah ditentukan/disusun oleh atasan.

b. Mengisi log book siaran dan iklan.

c. Melaporkan keadaan/situasi jalannya siaran.

d. Melaporkan keadaan peralatan studio pada waktu tugasnya. e. Mencatat hal-hal yang dianggap penting sewaktu jam tugas. f. Mempersiapkan lagu-lagu dan bahan yang akan dipakai siaran. g. Menerima telepon di studio pada jam tugasnya.

(54)

10.Engenering

a. Melaksanakan pekerjaan, siaran seperti yang telah ditentukan atau disusun oleh atasan.

b. Mengurus lagu-lagu/bahan-bahan yang dipakai sewaktu siaran. c. Melaporkan kegiatan/siaran di studio.

d. Menerima telepon untuk studio pada jam tugasnya. e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang dibenkan atasan.

f. Membantu penyiar mengoperasikan peralatan studio siaran dan rekaman.

11.Program Director

a. Merancanakan kegiatan bagian program.

b. Menciptakan system/gaya siaran yang dinamis (up to date).

c. Memperluas hubungan dengan pihak-pihak yang dapat bekerja sama mengisi siaran.

d. Melaporkan data serta kegiatan bagian program. e. Menjamin suasana kerja yang baik.

f. Mengambil alih tugas-tugas bawahan yang tidak dapat hadir/berhalangan untuk melaksanakannya.

g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasannya.

h. Mendelegasikan tugas-tugas yang dapat dikerjakan oleh bawahan. i. Menyusun biaya operasional bagian program.

j. Mengawasi kegiatan-kegiatan bagian siaran. k. Berada di studio 3 jam diluar siaran.

(55)

m. Merangsang bawahan untuk membuat rencana khusus.

n. Membuat pertemuan paling sedikit 1 kali dalam sebulan untuk membicarakan materi siaran dan acara khusus.

12.Music Direcror

a. Menata/menyiapkan seluruh bahan-bahan siaran musik.

b. Menyusun lagu-lagu yang ditentukan sebagai wajib putar pilihan tangga lagu.

c. Melaksanakan tugas-tugas lain yang dibebankan oleh atasan.

d. Memonitor lagu-lagu yang diputar sesuai dengan format yang telah ditentukan.

13.Human Resersources Development Manager

a. Menetapkan peraturan tata tertib baik meninjau masa berlakunya sampai dengan mengaplikasikannya.

b. Melakukan pembinaan terhadap karyawan/karyawati. c. Melakukan recruitment/penyeleksian penerimaan karyawan. d. Mengadakan evaluasi kinerja karyawan/karyawati.

e. Menangani masalah eksternal dan internal karyawan/karyawati (konseling).

f. Mengawasi, menlai dan melaporkan hal-hal yang menyangkut masalah penindakan karyawan yang melanggar tata tertib dan peraturan perusahaan kepada general manager.

14.Trainer

(56)

b. Menilai dan melaporkan hasil pelatihan karyawan/karyawati kepada

Human Resources Development Manager.

15.News Director

a. Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap semua produksi berita si divisi Newspool KISS FM Group.

b. Menentukan layak atau tidaknya sebuah berita atau features disiarkan

(on air).

16.Team Leader

a. Memimpin rapat harian untuk menentukan tugas reporter.

b. Wakil Pemimpin Redaksi untuk urusan keuangan dan administrasi.

17.Editor

a. Bertanggung jawab terhadap editing berita sebelum disiarkan.

(57)

BAB IV

ANALISIS DAN EVALUASI

A. Analisis Deskriptif

Analisis data menggunakan metode analisis deskriptif dan metode analisis statistik. Metode analisis deskriptif merupakan uraian dan penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi responden. Metode analisis statistik selain digunakan untuk menguji validitas dan reliabilitas kuesioner, juga untuk melakukan analisis melalui uji asumsi, regresi linier berganda dan pengujian hipotesis.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Adapun jumlah pertanyaan seluruhnya adalah 28 pertanyaan yang terdiri dari 23 pertanyaan untuk variabel independen (X), 5 pertanyaan untuk variabel dependen (Y). Sebagaimana tujuan dari penelitian ini, kuesioner disebar kepada responden penelitian berisikan pertanyaan-pertanyaan mengenai Pengaruh Atribut Produk terhadap terbentuknya Citra Merek (Brand Image) di PT. RADIO KIDUNG INDAH SELARAS SUARA MEDAN” (Studi Kasus Rekan Sebaya KISS FM Medan).

1. Dekriptif Responden

Penelitian ini menggunakan Rekan Sebaya KISS FM sebagai populasi yang berjumlah 4186 orang. Pengambilan sampel menggunakan metode sampel adalah Nonprobability Sampling dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Sampling Proposive. Didalam penelitian ini sampel yang diambil adalah berjumlah 100 orang yang didapat dengan menggunakan

(58)

rumus Slovin. Dari sampel tersebut disebar kuesioner. Didalam kuesioner tersebut diperoleh gambaran umum mengenai karakteristik responden yaitu jenis kelamin, pernah mendengar siaran radio KISS FM dalam seminggu, frekuensi mendengarkan siaran radio KISS FM dalam seminggu dan pernah

request atau minta lagu di KISS FM.

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Pria 65 65 65 65

Wanita 35 35 35 100

Total 100 100 100

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2007 (data diolah)

Pada Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa dari 100 responden, 65% responden merupakan pria dan 35 % wanita.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan pernah mendengarkan siaran Radio KISS FM dalam seminggu.

Tabel 4.2

Karakeristik Responden Berdasarkan Pernah Mendengarkan Radio KISS FM Dalam Seminggu

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ya 100 100 100 100

Tidak 0 0 0 100

Total 100 100 100

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2007 (data diolah)

(59)

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi mendengarkan siaran Radio KISS FM dalam seminggu

Tabel 4.3

Karakeristik Responden Berdasarkan Frekuensi Mendengarkan Radio KISS FM Dalam Seminggu

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Kurang dari

2 kali 2 2 2 2

2 kali 1 1 1 3

Lebih dari 2

kali 97 97 97 100

Total 100 100 100

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2007 (data diolah)

Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa dari 100 responden, 97 % responden hampir seluruhnya mendengarkan siaran radio KISS FM lebih dari 2 kali dalam seminggu. Hanya 3 % yang mendengarkan radio KISS FM kurang dari 2 kali dan 2 kali dalam seminggu.

d. Karakteristik Responden Berdasarkan pernah request atau minta lagu di KISS FM

Tabel 4.4

Karakeristik Responden Berdasarkan Pernah Request Atau Minta Lagu Di KISS FM

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ya 100 100 100 100

Tidak 0 0 0 100

Total 100 100 100

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2007 (data diolah)

Pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa dari 100 responden, semua responden pernah

(60)

2. Deskriptif Variabel

Secara deskriptif persentase hasil penelitian dengan variabel-variabel yang diteliti terdiri dari Variabel Independen Atribut Produk (X), yaitu : variabel kemasan acara yang ditawarkan (X1), koleksi lagu (X2), kualitas pemberitaan (X3), request time (X4) dan kualitas penyiar (X5) dan Variabel Dependen Citra Merek (Brand Image) (Y). Tanggapan responden dapat berbentuk dan diberi skor sebagai berikut :

Tabel 4.5 Skor Pertanyaan

No. Pernyataan Skor

1. Sangat setuju 5

2. Setuju 4

3. Kurang setuju 3

4. Tidak setuju 2

5. Sangat tidak setuju 1

a. Kemasan acara yang ditawarkan sebagai variabel X1

(61)

Tabel 4.6

Pendapat Responden terhadap Variabel Kemasan Acara yang Ditawarkan (X1)

NO 5 4 3 2 1 Total

F % F % F % F % F % F %

1 10 10 81 81 9 9 - - - - 100 100

2 9 9 72 72 17 17 2 2 - - 100 100

3 11 11 74 74 9 9 6 6 - - 100 100 4 9 9 75 75 16 16 - - - - 100 100 5 21 21 31 31 46 46 2 2 - - 100 100 6 10 10 81 81 9 9 - - - - 100 100

7 9 9 72 72 17 17 2 2 - - 100 100

8 11 11 74 74 9 9 6 6 - - 100 100 9 9 9 75 75 16 16 - - - - 100 100 Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2007 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa :

1. Dari pernyataan KISS in the morning hadir setiap pagi dan menyajikan acara untuk menambah semangat memulai aktivitas pada 100 responden rekan sebaya KISS FM, 10% menyatakan sangat setuju, 81% menyatakan setuju dan 9% menyatakan kurang setuju.

2. Dari pernyataan Noizetortion hadir setiap selasa malam dan menyajikan musik-musik yang beraliran rock, punk, emo, hip metal pada 100 responden rekan sebaya KISS FM, 9% menyatakan sangat setuju, 72% menyatakan setuju, 17% menyatakan kurang setuju dan 2 % menyatakan tidak setuju.

(62)

rekan sebaya KISS FM, 11% menyatakan sangat setuju, 74% menyatakan setuju, 9% menyatakan kurang setuju dan 6% menyatakan tidak setuju. 4. Dari pernyataan Love always merupakan acara yang hadir setiap jumat

malam yang membahas mengenai semua masalah percintaan. pada 100 responden rekan sebaya KISS FM, 9% menyatakan sangat setuju, 75% menyatakan setuju dan 16% menyatakan kurang setuju.

5. Dari pernyataan Forekesting Interaktif merupakan acara yang hadir setiap rabu malam yang menyajikan acara seputar kesehatan anak muda pada 100 responden rekan sebaya KISS FM, 21% menyatakan sangat setuju, 31% menyatakan setuju, 46% menyatakan kurang setuju dan 2% menyatakan tidak setuju.

6. Dari pernyataan KISSMI (KISS info musik indonesia) hadir setiap hari minggu pagi dan menyajikan lagu-lagu Indonesia pada 100 responden rekan sebaya KISS FM, 10% menyatakan sangat setuju, 81% menyatakan setuju dan 9% menyatakan kurang setuju.

7. Dari pernyataan KISS weekly hot 40 hadir setiap kamis malam dengan menyajikan 10 lagu mancanegara paling baru pada 100 responden rekan sebaya KISS FM, 9% menyatakan sangat setuju, 72% menyatakan setuju, 17% menyatakan kurang setuju dan 2% menyatakan tidak setuju.

(63)

9. Dari pernyataan After School hadir sabtu siang pukul 2-4 dan membahas tentang dunia anak sekolahan. pada 100 responden rekan sebaya KISS FM, 9% menyatakan sangat setuju, 75% menyatakan setuju dan 16% menyatakan kurang setuju.

b. Koleksi lagu sebagai variabel X2

Koleksi lagu adalah sekumpulan lagu yang dimiliki oleh radio yang digunakan untuk didengarkan dan diputar demi kepuasan pendengar. Tanggapan rekan sebaya KISS FM terhadap Koleksi lagu adalah sebagai berikut :

Tabel 4.7

Pendapat Responden terhadap Variabel Koleksi Lagu (X2)

5 4 3 2 1 Total

NO

F % F % F % F % F % F %

1 13 13 39 39 46 46 2 2 - - 100 100 2 16 16 41 41 43 43 - - - - 100 100 3 21 21 38 38 39 39 2 2 - - 100 100 4 20 20 62 62 13 13 5 5 - - 100 100 Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2007 (data diolah) Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa :

1. Dari pernyataan KISS FM menyajikan lagu-lagu terbaru baik dalam negeri maupun luar negeri pada 100 responden rekan sebaya KISS FM, 13% menyatakan sangat setuju, 39% menyatakan setuju, 46% menyatakan kurang setuju dan 2% menyatakan tidak setuju.

(64)

menyatakan sangat setuju, 41% menyatakan setuju dan 43% menyatakan kurang setuju.

3. Dari pernyataan Koleksi lagu KISS FM diprediksi menjadi top air play di KISS FM pada 100 responden rekan sebaya KISS FM, 21% menyatakan sangat setuju, 38% menyatakan setuju, 39% menyatakan kurang setuju dan 2% menyatakan tidak setuju.

4. Dari pernyataan KISS FM juga menyajikan koleksi lagu lama di acara tertentu pada 100 responden rekan sebaya KISS FM, 20% menyatakan sangat setuju, 62% menyatakan setuju, 13% menyatakan kurang setuju dan 5% menyatakan tidak setuju.

c. Kualitas pemberitaan sebagai variabel X3

Kualitas pemberitaan adalah berita yang disajikan kepada pendengar yang bersifat aktual. Tanggapan rekan sebaya KISS FM terhadap Kualitas pemberitaan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.8

Pendapat Responden terhadap Variabel Kualitas pemberitaan (X3)

NO 5 4 3 2 1 Total

F % F % F % F % F % F %

1 11 11 73 73 14 14 2 2 - - 100 100 2 10 10 37 37 51 51 2 2 - - 100 100 3 13 13 41 41 44 44 2 2 - - 100 100 Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2007 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa :

(65)

2. Dari pernyataan Menyajikan berita yang ada disekitar kita pada 100 responden rekan sebaya KISS FM, 10% menyatakan sangat setuju, 37% menyatakan setuju, 51% menyatakan kurang setuju dan 2% menyatakan tidak setuju.

3. Dari pernyataan Menyajikan berita yang berkepentingan untuk masyarakat pada 100 responden rekan sebaya KISS FM, 13% menyatakan sangat setuju, 41% menyatakan setuju, 44% menyatakan kurang setuju dan 2% menyatakan tidak setuju.

d. Request time sebagai variabel X4

Request time (X4) adalah waktu dimana penyiar radio dapat berinteraksi dengan pendengar. Tanggapan rekan sebaya KISS FM terhadap request time adalah sebagai berikut :

Tabel 4.9

Pendapat Responden terhadap Varibel Request Time (X4)

5 4 3 2 1 Total

NO

F % F % F % F % F % F %

1 11 11 78 78 9 9 2 2 - - 100 100 2 18 18 71 71 11 11 - - - - 100 100 3 16 16 74 74 9 9 1 1 - - 100 100 Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2007 (data diolah) Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa :

(66)

2. Dari pernyataan Request time dapat dilakukan pada saat on air maupun tidak on air pada 100 responden rekan sebaya KISS FM, 11% menyatakan sangat setuju, 78% menyatakan setuju, 9% menyatakan kurang setuju dan 2% menyatakan tidak setuju.

3. Dari pernyaaan Request time dapat dilakukan melalui sms, email, telepon pada 100 responden rekan sebaya KISS FM, 16% menyatakan sangat setuju, 74% menyatakan setuju, 9% menyatakan kurang setuju dan 1% menyatakan tidak setuju.

e. Kualitas penyiar sebagai variabel X5

Kualitas penyiar adalah keahlian penyiar dalam membawakan suatu acara radio yang harus memenuhi beberapa unsur yakni kelincahan, keramahtamahan, kesanggupan menyesuaikan diri didalam berbagai situasi, wawasan luas. Tanggapan rekan sebaya KISS FM terhadap request time adalah sebagai berikut :

Tabel 4.10

Pendapat Responden terhadap Varibel Kualitas penyiar (X5)

NO 5 4 3 2 1 Total

F % F % F % F % F % F %

1 15 15 72 72 11 11 2 2 - - 100 100

2 9 9 49 49 39 39 3 3 - - 100 100

3 16 16 72 72 8 8 4 4 - - 100 100 4 16 16 69 69 13 13 2 2 - - 100 100 Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2007 (data diolah) Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa :

Gambar

Tabel 4.12 Validitas Instrumen Pertanyaan .................................................
Gambar 4.2 Scatterplot ..................................................................................
Tabel 1.1 Daftar Radio Siaran di Medan
Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jumlah informan sebanyak 15 orang.Teknik analisa data melalui data reduction (reduksi data), data display (penyajian data) dan verifikasi data. Berdasarkan hasil

Titrasi dengan larutan natri- um tiosulfat 0,1N sampai warns yodium hllang dari larutan* Dekafc pada akhir titrasi dila-.. kukan

Merupakan suatu proses peningkatan kekebalan tubuh dengan cara pemberian zat immunoglobulin, yaitu zat yang dihasilkan melalui suatu proses infeksi yang dapat berasal dari

Meningkatkan Mutu Pelayanan Pajak Daerah; (2) Meningkatkan Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pajak Daerah; (3) Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Aparatur; (4)

Retak Pada Kampuh Lasan Retakan pada kampuh lasan, berdasarkan kenyataan bahwa dua komponen tidak dimungkinkan mengalami kontraksi setelah lasan selesai. Meiley, Packer

Kepuasan kerja adalah perasaan menyokong atau tidak menyokong yang dialami karyawan dalam bekerja (Mangkunegara, 2016, hal. Kepuasan kerja akan mendorong karyawan untuk

Regio Urogenital Ceramah/ Kuliah Pakar, dan praktikum LCD, laptop, power point bahan ajar, Buku penuntun praktikum 2 x 60 menit 3 x 60 menit (praktik um) • Ujian

Narkotika atau juga bisa disebut dengan Narkoba di Indonesia telah dikenal sejak masa Hindia Belanda yang dipergunakan untuk mengikat buruh-buruh yaitu orang cina yang dipekerjakan