• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyidikan Tersangka Pencemaran Nama Baik Melalui Media Sosial Twitter Di Polresta Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penyidikan Tersangka Pencemaran Nama Baik Melalui Media Sosial Twitter Di Polresta Malang"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teknologi informasi, komunikasi dan media elektronika memungkinkan setiap individu mengumpulkan, memproses dan saling tukar menukar informasi dengan individu-individu lain1 sehingga secara langsung maupun tidak langsung mengintegrasikan seluruh sistem dunia, baik dalam aspek sosial, budaya, ekonomi, dan keuangan. Teknologi informasi merupakan bagian dari Telematika yang berawal dari istilah perancis "Telematique" yang kemudian menjadi istilah umum di Eropa untuk memperlihatkan bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi itu sendiri hanyalah merujuk kepada perkembangan teknologi perangkat-perangkat pengolah informasi. Penggunaan istilah telematika di Indonesia itu sendiri pertama kali di Laboratorium Telematika Institut Teknologi Bandung pada tahun 1978.2

Perkembangan teknologi informasi yang pada awalnya hanya telegraf yang menggunakan kode morse yang diciptakan oleh Samuel Morse kemudian berevolusi dari waktu ke waktu dengan adanya penemuan dan penciptaan telepon oleh Alexander Graham Bell yang menjadi sarana telekomunikasi pertama yang tidak memerlukan keahlian khusus untuk menggunakannya, namun dengan kabel-kabel dan satelit-satelit telepon menjadi sarana

1 Wikipedia. Teknologi komunikasi. http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_komunikasi.

Diakses tanggal 12-08-2014 Pukul 9.10

2 Wikipedia. Telematika. http://id.wikipedia.org/wiki/Telematika. Diakses tanggal 12-08-2014

(2)
(3)

komunikasi sebagai kebutuhan yang utama bagi masyarakat saat ini karena teknologi informatika yang berkarakteristik lintas-batas di tingkat nasional maupun global (borders world) akan dapat meningkat efesiensi dan kecepatan penyenggaraan kehidupan manusia.

Internet merupakan suatu terobosan baru yang merupakan suatu menjadi bukti dari para ahli di bidang teknologi informasi sebagai sebuah penemuan dan penciptaan terbesar pada abad ini. Keberadaan dari internetsendiri sebagai salah satu jaringan komunikasi dan informasi yang dewasa ini banyak digunakan oleh masyarakat awam di seluruh dunia merupakan terobosan besar dalam dunia teknologi informasi. Semakin mudahnya seseorang mengakses internet dan semakin murahnya tarif dari berbagai provider penyedia layanan internet, berakibat pula semakin merakyatnya penggunaan internet yang jika dipandang dari sisi lain berdampak pula untuk memunculkan suatu modus-modus dari tindak pidana atau delik.

(4)

dengan menggunakan twitter seperti halnya yang diberitakan Tempo3 yakni kasus pemerkosaan oleh pesepakbola Ched Evans. Pesepakbola asal Wales, Ched Evans, dihukum karena memperkosa gadis 19 tahun pada tahun 2013. Kasus ini ramai dibicarakan di twitter hingga menghasilkan lebih dari 6000 tweet. Beberapa orang mengolok-olok, gadis itu menangis saat diperkosa. Ada pula yang mencuit, gadis itu justru mendapatkan uang dari Evans. Bahkan, ada yang menyebut nama. Atas ucapan yang dianggap tak pantas ini, sebanyak 7 pria dan 2 orang wanita yang tidak disebutkan namanya terpaksa harus membayar sejumlah uang denda kalau tidak mau dibui.

Kasus lainnya yakni Wamenkum HAM Denny Indrayana berkicau dalam jejaring Twitter pada 18 Agustus 2012, 'Advokat koruptor adalah koruptor.' Denny memberikan deskripsi bahwa koruptor yang disindir saat itu adalah 'advokat yang asal bela membabi buta. Yang tanpa malu terima bayaran dari uang hasil korupsi.' OC Kaligis melaporkan Denny ke Polda Metro Jaya. Dalam laporan polisi bernomor LP/2010/VIII/2012/PMJ/Dit.Reskrim.Um tertanggal 23 Agustus itu, Denny disebutkan telah melakukan pencemaran nama baik dan penghinaan terkait pernyataannya di media sosial yang menyebutkan advokat pembela koruptor adalah koruptor.4

Kasus berikutnya yakni kasus Benny Handoko, pemilik akun Twitter @benhan, divonis Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan penjara selama enam bulan dan hukuman percobaan satu tahun. Vonis ini lebih ringan dari tuntutan jaksa yang menuntut Benhan dihukum penjara setahun dan

3

Tempo. 2013. 3 kasus ucapan di Twitter yang berujung di penjara. http://www.tempo.co. Diakses 20-01-2015

4 Baranews. 2014. 25 Kasus Status di Media Sosial yang Berujung ke Ranah Hukum.

(5)

hukuman percobaan dua tahun. Dalam kasus pencemaran nama baik ini, Benhan dituntut dengan tindak pidana penghinaan dan pencemaran nama baik seperti yang diatur dalam pasal 27 ayat 3 Jo pasal 45 ayat 1 UU RI Tahun 2008 tentang ITE dengan pidana penjara selama 1 tahun dengan masa percobaan selama 2 tahun. Jaksa Penuntut Umum menilai Benhan secara sah dan meyakinkan terbukti bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan atau mentransmisikan dokumen yang memiliki muatan penghinaan atau pencemaran nama baik terhadap mantan politisi PKS Misbakhun. Kasus yang menjerat Benhan berawal dari isi twitternya yang menyebut: 'Misbakhun sebagai perampok Bank Century, pembuat akun anonim penyebar fitnah, penyokong PKS, dan mantan pegawai Pajak di era paling korup.5

Yang paling terbaru adalah kasus yang saat ini ditangani oleh Kepolisian Resort Kota (Polresta) Malang yakni pelapor merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Malang yang melapor pada Polresta pada bulan juni atas pencemaran nama baik melalui media Twitter dan blog yg dilakukan oleh seseorang yg belum ditemukan. Pada tulisan Twitter itu disebutkan bahwa anggota DPR tersebut telah melakukan korupsi dan dia disebut sebagai koruptor. Pelaku belum ditemukan karena adanya kendala dalam proses penyidikan. Kendala tersebut adalah pelaku diduga menggunakan fasilitas umum atau yang dipakai oleh orang banyak karena hal tersebut menjadikan polisi kesulitan dalam melacaknya. Pelaku diduga menggunakan komputer di warung internet (Warnet). Selain itu akun dari pelaku tersebut memang dibuat dengan sengaja

(6)

untuk melakukan tindak pidana tersebut sehingga menggunakan nama samaran. Kalau pencemaran nama baik melalui Short Messages Services (SMS), polisi bisa melakukan cloning kalau sms sudah terhapus tapi kalau melalui Twitter ini polisi mengalami kesulitan. Sampai saat ini perkara tersebut belum tuntas.

Kasus tersebut adalah beberapa kasus yang penulis gunakan sebagai ilustrasi untuk menunjukkan penyalahgunaan yang dilakukan dengan menggunakan fasilitas media sosial khususnya Twitter. Berbeda dengan aplikasi sejenis seperti Kakao Talk, LINE, BEE Talk, Whats Up, maupun Short Message

Service, pengguna Twitter jauh lebih “membumi” dikarenakan dapat dipastikan

aplikasi ini terdapat pada semua handphone yang beredar dipasaran saat ini sehingga berbagai kalangan menggunakannya sebagai media komunikasi. Ditambah lagi banyak provider yang menawarkan paket internet murah sehingga kemudian banyak orang yang menggunakan Twitter sebagai media komunikasi di dunia maya, selain itu fiturnya yang sederhana dan kapasitas datanya yang kecil, ditambah lagi konsepnya yang menyerupai Short Message Service dalam lingkup yang lebih luas dimana seluruh dunia bisa melihat dan membacanya membuatnya lebih disukai para pengguna media sosial di dunia maya.

Pencemaran nama baik itu sendiri diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Pasal 310 yang berbunyi

(1) Barang siapa sengaja menyerang kehormatan atau nama baik seseorang dengan menuduhkan sesuatu hal, yang maksudnya terang supaya hal itu diketahui umum, diancam karena pencemaran dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.

(7)

(3) Tidak merupakan pencemaran atau pencemaran tertulis, jika perbuatan jelas dilakukan demi kepentingan umum atau karena terpaksa untuk membela diri.

Pengaturan pencemaran nama baik juga terdapat dalam Pasal 311 KUHP yang berbunyi :

Jika yang melakukan kejahatan pencemaran atau pencemaran tertulis dibolehkan untuk membuktikan apa yang dituduhkan itu benar, tidak membuktikannya, dan tuduhan dilakukan bertentangan dengan apa yang diketahui, maka dia diancam melakukan fitnah dengan pidana penjara paling lama empat tahun.

Seiring berjalannya waktu maka pengaturan pencemaran nama baik melalui media sosial khususnya Twitter juga diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik pada Pasal 27 ayat 3 yang berbunyi “Setiap Orang dengan sengaja, dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik.” Pasal 27 ayat 3 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dalam hal ini dapat diterapkan sebagai lex specialis (hukum yang lebih khusus, ed.) dari Pasal 310 dan 311 KUHP.

(8)

hukum, keadilan, serta kenyamanan bagi masyarakat di Indonesia sebagaimana konsep dari Roscoe Pound yaitu "Law as a tool of social engineering".

Disini kemudian peranan penyidik sangat diperlukan untuk menemukan barang bukti berupa tweet atau cuitan di Twitter. Peran aktif penyidik dengan menggunakan berbagai metode dan teknik penyidikan dalam menyingkap kasus tersebut sangatlah diperlukan.

Oleh sebab itu berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk mengajukan penelitian hukum dengan judul “Penyidikan Perkara Pencemaran Nama Baik Melalui Media Sosial Twitter Di Kepolisian Resort Kota Malang.”

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana serangkaian tindakan penyidik Polres Malang dalam mencari dan mengumpulkan bukti dalam perkara pencemaran nama baik melalui Twitter ?

2. Kendala apa yang dihadapi penyidik Polres Malang dalam mengungkap kasus pencemaran nama baik melaluiTwitter?

(9)

1. Untuk mengetahui dan memahami serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara mencari dan mengumpulkan bukti dalam perkara pencemaran nama baik melalui Twitter.

2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi penyidik dalam mengungkap kasus pencemaran nama baik melaluiTwitter

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam kepentingan dan hal – hal sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan sesuatu yang bernilai lebih dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu hukum dan berguna untuk pembaharuan hukum khususnya tentang penyidikan pencemaran nama baik melalui media sosial Twitter. b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah bahan rujukan sekaligus

koreksi untuk penyempurnaan mengenai tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara mencari bukti dalam perkara pencemaran nama baik melalui media sosial Twitter.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Masyarakat

(10)

dan menurut cara mencari bukti dalam perkara pencemaran nama baik melalui media sosial Twitter.

b. Bagi Pemerintah atau Aparat Negara

Penelitian ini diharapkan menjadi referensi untuk menambah wawasan bagi pemerintah atau aparat negara dan juga dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam hal ini legislatif untuk meninjau kembali sekaligus menyempurnakan pengaturan mengenai prosedur penyidikan khususnya dalam hal ini mengenai tindakan penyidik dalam mencari bukti dalam perkara pencemaran nama baik melalui media sosial Twitter.

c. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan bahan kajian serta sumber rujukan khususnya yang berhubungan dengan tindakan penyidik dalam mencari bukti dalam perkara pencemaran nama baik melalui media sosial Twitter yang berguna untuk penelitian yang lebih mendalam.

d. Bagi Penyidik

Penelitian ini diharapkan menambah wawasan bagi Penyidik dan nantinya para penyidik dapat menjalankan peranan dan fungsinya dengan baik sesuai amanat Undang-Undang dan peraturan pelaksananya.

(11)

1. Sebagai bentuk pemberian informasi lebih mendalam mengenai tindakan penyidik dalam mencari bukti dalam perkara pencemaran nama baik melalui media sosial Twitter dalam lingkup hukum nasional.

2. Untuk mendorong pemerintah agar meninjau dan menyempurnakan teknologi dan sistem informasi yang digunakan Kepolisian Republik Indonesia dalam hal ini penyidik serta peraturan-peraturan terkait sehingga menunjang kinerja sehingga lebih memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum serta dapat memberikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat secara luas.

F. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan sebuah rangkaian proses yang konsisten, sistematis dan terukur dalam menggali dan memperdalam suatu gejala tertentu sehingga menghasilkan suatu rangkaian prosesi penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan suatu parameter kebenaran ilmiah6. Adapun metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah :

1. Metode Pendekatan

Metode pendekatan yang digunakan dalam mengkaji permasalahan adalah metode pendekatan Yuridis – Empiris atau disebut juga Yuridis – Sosiologis. Dalam pendekatan yuridis sosiologis, hukum sebagai law in

action, dideskripsikan sebagai gejala sosial yang empiris. Dengan demikian

(12)

hukum tidak sekedar diberikan arti sebagai jalinan nilai-nilai, keputusan pejabat, jalinan kaidah dan norma, hukum positif tertulis, tetapi juga dapat diberikan makna sebagai sistem ajaran tentang kenyataan, perilaku yang teratur dan ajeg, atau hukum dalam arti petugas.7 Dalam pendekatan ini yang menjadi obyek penelitian yakni tindakan-tindakan penyidik dalam mencari barang bukti pencemaran nama baik melalui media sosial Twitter.

2. Sumber Data

Sumber data hukum yang dipergunakan penulis dalam penelitian ini adalah meliputi :

a. Data Primer

Data primer adalah bahan hukum yang bersifat autoritatif yang artinya mempunyai otoritas yaitu merupakan hasil dari tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh lembaga yang berwenang untuk itu8. Dimana data hukum ini berhubungan erat dengan permasalahan yang diteliti oleh penulis yaitu Data hasil observasi penelitian di POLRES Kota Malang b. Data Sekunder

Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang dapat memberikan penjelasan lebih lanjut terhadap bahan hukum primer yaitu

1) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945; 2) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP);

3) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP);

7

http://eprints.umk.ac.id/664/4/BAB_III.pdf . Diakses tanggal 13-07-2014 pukul 10.44

(13)

4) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik;

5) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian; 6) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 jo Undang-Undang

Nomor 8 Tahun 2004 tentang Peradilan Umum;

7) Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2012 tentang Manajemen Penyidikan Tindak Pidana; 8) Kode Etik Kepolisian Republik Indonesia;

9) Hasil – hasil penelitian mengenai teknik penyidikan

10)Hasil kesimpulan seminar, makalah, artikel, ceramah, kuliah mengenai teknik penyidikan.

c. Data Tersier

Bahan hukum tersier merupakan bahan hukum yang memberi petunjuk terhadap bahan hukum Primer dan Sekunder yang dimaksudkan untuk memperkaya dan memperluas wawasan peneliti sepanjang mempunyai relevansi dengan topik penelitian yakni :

1) Kamus Hukum, Cetakan Kelima. Citra Umbara. Bandung. 2010; 2) Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia, Jakarta. 1988;

3) Terminologi Hukum Inggris – Indonesia. Sinar Grafika. Jakarta. 2008.

(14)

Dalam penelitian hukum empiris, teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi diperoleh atau dikumpulkan dengan melakukan studi lapangan

(field research). Menurut Heru dalam tulisannya menyatakan :

studi lapangan (field research) dilakukan dengan cara wawancara dimana peneliti mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan erat dengan tujuan penelitian dan observasi yang merupakan suatu proses yang komplek yang disengaja dan dilakukan secara sistematis terencana, terarah, pada suatu tujuan dengan mengamati dan mencakup fenomena satu atau sekelompok orang dalam kompleks kehidupan sehari-hari untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan penelitian.9

Dokumentasi terhadap bahan-bahan hukum baik bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, maupun bahan hukum tersier dan/atau bahan non-hukum. Peninjauan lapangan bertujuan untuk memberikan memberikan petunjuk serta ide dalam merumuskan serta memecahkan permasalahan.

4. Metode Analisa Data

Analisa data adalah kegiatan dalam penelitian yang berupa melakukan kajian atau telaah terhadap hasil pengolahan data yang dibantu dengan teori-teori yang telah didapatkan sebelumnya10. Untuk menganalisa data hasil penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif analitis yaitu metode untuk memberikan penjelasan atau gambaran secara lengkap tentang tindakan penyidik dalam mencari barang bukti perkara pencemaran nama baik melalui media sosial Twitter.

G. Sistematika Penulisan

9 Heru. Pengertian Observasi dalam Metode Penelitian Kualitatif. http://www.pojokpedia.com Diakses 15-09-2014 Pukul 17.14 WIB

10

(15)

Untuk memberikan gambaran menyeluruh mengenai isi penulisan hukum ini, maka sistematika yang digunakan dibagi menjadi empat bab dan masing-masing bab terdiri atas sub-sub bab. Adapun bab-bab tersebut adalah sebagai berikut :

BAB I ; PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis memaparkan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini penulis menguraikan secara sistematis teori – teori yang berhubungan dengan obyek penelitian atau variabel yang diteliti yang berguna untuk menerangkan dan menganalisa permasalahan yang ada dalam hal ini adalah istilah dan pengertian penyidik, etika dan profesi penyidik, sejarah penyidik di Indonesia, wewenang penyidik dan teknik penyidikan.

BAB III : HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis menyajikan analisa dan gagasan dari peneliti berkaitan dengan permasalahan yang diteliti berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sekaligus memaparkan pembahasan permasalahan untuk memberikan penjelasan dan interpretasi atas hasil penelitian terhadap tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara dalam mencari barang bukti dalam perkara pencemaran nama baik melalui media sosial Twitter.

(16)
(17)

ix

PENYIDIKAN TERSANGKA PENCEMARAN NAMA BAIK MELALUI MEDIA SOSIAL TWITTER DI POLRESTA MALANG

PENULISAN HUKUM

OLEH :

NOVA WINANTIKA RINDANG KIRANA 201010110311082

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM

(18)

i

PENULISAN HUKUM

PENYIDIKAN TERSANGKA PENCEMARAN NAMA BAIK MELALUI MEDIA SOSIAL TWITTER DI POLRESTA MALANG

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar kesarjanaan

dalam bidang Ilmu Hukum

OLEH :

NOVA WINANTIKA RINDANG KIRANA 201010110311082

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM

(19)

x

Mengetahui,

(20)
(21)

xii SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Nova Winantika Rindang Kirana

NIM : 201010110311082

Program Studi : Ilmu Hukum

Fakultas : Hukum

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa :

1. Tugas Akhir Penulisan Hukum dengan Judul :

(judul) adalah hasil karya saya, dan dalam naskah Tugas Akhir Penulisan Hukum ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan orang lain untuk memperoleh gelar akademik disuatu perguruan tinggi dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik sebagian ataupun keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

2. Apabila ternyata di dalam Tugas Akhir Penulisan Hukum ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur PLAGIASI, saya bersedia Tugas Akhir Penulisan Hukum ini DIGUGURKAN dan GELAR AKADEMIK YANG TELAH SAYA PEROLEH DIBATALKAN, serta diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

3. Tugas Akhir Penulisan Hukum ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS ROYALTI NON EKSKLUSIF.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Malang, 24 April 2015 Yang menyatakan,

Nova Winantika RK

(22)

xiii Ungkapan Pribadi :

Berangkat dengan penuh keyakinan.

Berjalan dengan penuh keikhlasan. Istiqomah dalam menghadapi cobaan. YAKIN, IKHLAS, ISTIQOMAH.

Motto :

Jangan pernah merendahkan siapapun, karena kita tidak akan pernah tahu kapan Tuhan mengangkat derajat mereka

atau bahkan diri kita sendiri

(23)

xiv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karunia-Nya telah memberikan nikmat kesehatan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

Skripsi ini berjudul “PENYIDIKAN TERSANGKA PENCEMARAN NAMA BAIK MELALUI MEDIA SOSIAL TWITTER DI POLRESTA MALANG”, disusun sebagai salah satu persyaratan akademik untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum, pada Universitas Muhammadiyah Malang.

Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih setinggi-tingginya dan tak terhingga kepada yang terhormat :

1. Kepada kedua orangtuaku yang sangat saya cintai yang selama ini selalu memberikan dukungan dan masukan untuk kemajuan studi serta keluarga besar lainnya yang senantiasa selalu memberikan doa, motivasi dan dukungan dalam proses penulisan skripsi ini.

2. Bapak Dr. Sulardi, SH., M.Si., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang

3. Bapak Sidik Sunaryo, SH., M.Si., M.Hum., selaku Dosen Pembimbing 1 dan Bapak Dr. Tongat, SH., M.Hum., selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah banyak memberikan saran dan petunjuk dalam penyusunan skripsi ini. 4. Bapak Briptu Hanafi Cholid dan AIPTU Rudi Handoko, bersama staf

Kepolisian Resort Kota Malang yang telah memberikan izin dan fasilitas selama proses penulisan.

5. Bapak-bapak dan Ibu-ibu Dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang yang telah banyak memberikan dan mentransfer ilmunya kepada penulis.

6. Seluruh civitas akademika Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan pengetahuan dan jasanya kepada penulis selama mengikuti perkuliahan

7. Kepada teman-teman seperjuangan kelas B 2010 terima kasih atas kebersamaannya selama perkuliahan kalian memberi warna di hari-hariku. 8. Kepada seseorang yang special Yopi Nadyo yang sudah setia menemaniku

berjuang menyelesaikan skripsi ini.

9. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu disini turut serta memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis mengikuti perkuliahan. Akhirnya segala kebaikan telah diberikan kepada penulis dapat menjadi karunia tak terhingga dan mendapat imbalan dari Allah SWT.

(24)

xv

Penulis menyadari dan telah berupaya semaksimal mungkin, skripsi ini masih banyak kekurangannya. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya karya ilmiah ini. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pengetahuan bagi yang membutuhkannya.

Malang, Mei 2015 Penulis

(25)

xvi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Cover / Sampul Dalam ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Surat Pernyataan Penulisan Hukum Bukan Plagiat ... iv

Ungkapan Pribadi / Motto ... v

Abstraksi ... vi

Abstract ... vii

Kata Pengantar ... viii

Daftar Isi... x

Daftar Gambar ... xii

Daftar Lampiran ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C.Tujuan Penelitian ... 8

D.Manfaat Penelitian ... 8

E. Kegunaan Penelitian... 10

F. Metode Penelitian... 10

1. Metode Pendekatan ... 10

2. Sumber Data ... 11

3. Metode Pengumpulan data ... 13

4. Metode Analis Data ... 13

G.Sistematika Penulisan ... 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Penyidikan ... 16

1. Pengertian Penyidikan ... 16

2. Penyidik ... 18

3. Tugas dan Wewenang Penyidik ... 20

4. Tindakan Penyidik dalam melaksanakan proses penyidikan ... 22

a. Penangkapan ... 22

b. Penahanan ... 22

c. Penyitaan ... 23

d. Penggeledahan ... 24

5. Tinjauan Umum Tentang Tersangka ... 24

a. Pengertian ... 24

b. Hak – Hak Tersangka ... 26

6. Tinjauan Umum Tentang Tindak Pidana ... 27

a. Pengertian ... 27

b. Unsur-unsur Tindak Pidana ... 30

B. Tinjauan Umum Tentang Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik ... 31

a. Pengertian Pencemaran Nama Baik ... 31

b. Bentuk-bentuk Pencemaran Nama Baik ... 38

(26)

xvii

c. Unsur-unsur Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik ... 41

C.Tinjauan Umum Tentang Media Sosial ... 48

a. Pengertian dan Sejarah Twitter ... 49

b. Mekanisme Kerja Sistem Internet ... 50

BAB III PEMBAHASAN A. Tindakan Penyidik Dalam Mencari Dan Mengumpulkan Bukti Dalam Perkara Pencemaran Nama Baik Melalui Twitter ... 53

B. Kendala yang dihadapi Penyidik Dalam Mengungkap Kasus Pencemaran Nama Baik Melalui Twitter ... 76

BAB IV PENUTUP A.Kesimpulan ... 84

B. Saran ... 85

Daftar Pustaka ... 88

Lampiran - Lampiran ... 92

x

(27)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1. Mekanisme Kerja Internet... 50 Gambar 2. Alur Penyidikan Tindak Pidana... 58 Gambar 3. Prinsip Kerja Digital Forensik... 68

(28)

87

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

Lampiran 2 : Surat Tugas Penulisan Skripsi Lampiran 3 : Surat Ijin Observasi

(29)

88

DAFTAR PUSTAKA Buku :

Adami Chazawi. 2002. Pelajaran Hukum Pidana Bagian 1 . Jakarta : Raja Grafindo Persada.

---. 2009. Hukum Pidana Postif Penghinaan, Tindak Pidana Menyerang Kepentingan Hukum Mengenai Martabat Kehormatan dan Martabat Nama Baik

Orang Bersifat Pribadi Maupun Komunal. Surabaya. Putra Media Nusantara.

---. 2011. Pelajaran Hukum Pidana Bag. 2. Penafsiran Hukum Pidana, Dasar Peniadaan Pidana, Pemberatan dan Peringanan, Kejahatan Aduan,

Perbarengan dan Ajaran Kausalitas, cet.5. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.

Adbussalam dan Adri Desasfuyanto. 2014. Buku Pintar Forensik (Pembuktian Ilmiah). Jakarta. PTIK Press

Amir Ilyas, et.al. 2012. Asas-asas Hukum Pidana Bag.2. Yogyakarta. Rangkang dan Pukap Indonesia.

Andi Hamzah. 2002. Hukum Acara Pidana Indonesia. Jakarta. Sinar Grafika. ---. 2004. Asas-Asas Hukum Pidana. Jakarta. PT. Rineka Cipta

A. Wahid dan M. Labib. 2005. Kejahatan Mayantara (cyber crime). Bandung. PT. Refika Aditama

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi

Keempat. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama

Grant, August E & Meadows, Jennifer H. 2010. Communication Technology Update

and Fundamental.12th Edition. Focal Press. Boston.

I.P.M. Ranuhandoko B.A. 2008. Terminologi Hukum Inggris-Indonesia. Jakarta. Sinar Grafika.

Kaplan, Andreas M.; Michael Haenlein. 2010. Users of the world, unite! The challenges

and opportunities of Social Media. Business Horizons 53

Lamintang. 1997. Dasar-Dasar untuk mempelajari Hukum Pidana yang Berlaku di

Indonesia. Bandung. PT Citra Aditya Bakti.

Leden Marpaung. 2010. Tindak Pidana Terhadap Kehormatan. Jakarta. Sinar Grafika Mukti Fajar dan Yulianto Achmad. 2010. Dualisme Penelitian Hukum Normatif &

(30)

89

M. Yahya Harahap. 2002. Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP. Jakata: Sinar Grafika.

Oemar Seno Adji. 1997. Mass Media dan Hukum. cet.2. Jakarta. Erlangga.

Rahmadi Budiman. 2003. Computer Forensic. Magister Teknik Elektro. Institut Teknologi Bandung.

R. Soesilo 1995. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Serta Komentarnya Pasal

Demi Pasal. Bogor. Politeja

Sudarto. 1990. Hukum Pidana 1. Semarang. Yayasan Sudarto Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

Jurnal :

Dista Amalia Arifah. 2011. Kasus Cybercrime di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol. 12. No. 2. Semarang.

Website :

Aingindra. 2014. Penjelasan Cara Kerja Internet. http://www.aingindra.com/. Diakses 20-01-2015

Anynomous. http://eprints.umk.ac.id/664/4/BAB_III.pdf . Diakses tanggal 13-07-2014 pukul 10.44

Baranews. 2014. 25 Kasus Status di Media Sosial yang Berujung ke Ranah Hukum. http://baranews.co. Diakses 20-01-2015

Budhisantoso Nugroho. 2010. Personal Site. www.forensik-komputer.info. diakses 24-01-2015

Chandra Irvan Diky Simarmata dan Naikson Fandier Saragih. Analisis Forensik

Teknologi Informasi dengan Barang Bukti Hardisk. http://www.academia.edu/.

Diakses 04-02-2015

Debby Oktavia Dkk. 2010. Disk Forensik. Jakarta. Universitas Gunadarma. http://www.slideshare.net/. Diakses 01-02-2015

Dien. 2013. Sejarah Twitter. http://alamtekno.blogspot.com/. Diakses 20-01-2015. Edmond Locard. 2014. Perbedaan Kriminalistik Dan Kriminalogi.

http://open-digitalforensik.weebly.com/. Diakses 02-02-2015

(31)

90

Heru. Pengertian Observasi dalam Metode Penelitian Kualitatif. http://www.pojokpedia.com Diakses 15-09-2014 Pukul 17.14 WIB

Hilarius Duha. 2014. Digital forensik, kunci pembuktian kasus @Triomacan2000. http://www.antaranews.com/. Diakses 01-02-2015

http://ahlikompie.com/cara-kerja-internet-375.html

Kompas.Com. 2015. Ini Kantor Twitter di Jakarta. http://tekno.kompas.com/. Diakses 22-03-2015

Radian Adi. 2012. Cara Pembuktian Cyber Crime Menurut Hukum Indonesia. http://www.hukumonline.com/. Diakses 03-02-2015

Ruby Alamsyah. 2009. Teknik Forensik Meneliti Bukti Digital. http://www.perspektifbaru.com/. Diakses 26-03-2015.

---. 2012. Digital Forensik Investigasi. http://teknikone.blogspot.com/. Diakses 28-01-2015

Suharyadi. 2014. Digital Forensik : “No Log, No Crime”. Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Kementrian Keuangan Republik Indonesia. http://www.bppk.depkeu.go.id/. Diakses 10-01-2015

Sutarman. 2012. Kasus Cyber Crime Di Indonesia. http://ccdra.blogspot.com/. Diakses 29-01-2015

Teguh Arifiyadi. 2014. Cara Melacak Pelaku Teror SMS. http://www.hukumonline.com. Diakses 11-08-2014

Yudi Prayudi dalam Kompas. 2012 . Indonesia Butuh Investigator Forensik Digital. http://tekno.kompas.com/. Diakses pada 03-02-2015

Wikipedia. Teknologi komunikasi. http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_komunikasi. Diakses tanggal 12-08-2014 Pukul 9.10

Referensi

Dokumen terkait

Trimitra Sejati Pratama dapat meningkatkan proses pelayanan dengan menyediakan alat-alat perminyakan yang sesuai dengan requirement dari pelanggan sehingga dapat

Interpretasi yang dilakukan berdasarkan analisis dampak tersebut diperoleh beberapa upaya yang harus dilakukan dalam mengurangi dampak lingkungan pada proses produksi

Namun, penulis mengamati bahwa sejak awal abad 20, ternyata telah terjadi perubahan pada fokus pengembangan penelitian yaitu saat ini tidak lagi berfokus pada

Pembelajaran. Berdasarkan grafik 3 dapat di amati bahwa terdapat perbedaan rata-rata perolehan hasil belajar siswa sebelum pembelajaran menggunakan modul dan setelah

Sumber : Hamermesh dan Rees, (1987) Mereka menyimpulkan bahwa individu dengan pendidikan yang lebih tinggi awalnya mempunyai pendapatan yang lebih rendah dari pada

Hal ini disebabkan bahan organik sudah mengalami dekomposisi karena dengan tersedianya kelengasan aktifitas mikroorganisme akan meningkat dan memanfaatkan bahan organik

Simpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil penelitian ini antara lain: Ekstrak etanol 70% daun bawang mekah terdeteksi mengandung beberapa komponen bioaktif, yaitu

garis besar dari pengamatan peneliti mengenai pendidikan sikap toleransi yang terdapat di Pondok Pesantren Madrasah Aliyah Diponogoro Bali adalah cenderung baik