MENINGKATAN PEMAHAMAN SOAL CERITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INQUIRI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
MURID KELAS V SD NEGERI KLUMPIT TAHUN AJARAN 2012/2013
NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Guna mencapai derajatSarjana S-I Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
RUKMININGSIH
A 54E090073
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
1 ABSTRAK
MENINGKATAN PEMAHAMAN SOAL CERITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INQUIRI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MURID
KELAS V SD NEGERI KLUMPIT TAHUN AJARAN 2012/2013
Rukminingsih. A54E090073. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012, 120 Halaman.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman soal cerita dengan menggunakan metode inquiri pada pembelajaran matematika. Subyek penelitaian adalah guru dan murid kelas V SD Negeri Klumpit yang berjumlah 20 siswa. Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui observasi dan tes. Teknik analisis data menggunakan analisis interaktif yang meliputi tiga tahapan yaitu: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus. Masing –masing siklus melalui tahap perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran matematika siswa Kelas V SDN Klumpit. Adapun peningkatan hasil pembelajaran dapat dilihat dari perolehan nilai siswa pada hasil tes evaluasi yang meningkat dari pra siklus ke siklus I dan ke siklus II. Pada pra siklus persentase ketuntasan hasil belajar siswa 55 % atau 11 siswa. Pada siklus I persentase ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 70% atau 14 siswa dan pada siklus II meningkat menjadi sebesar 90% atau 18 siswa. Hal ini membuktikan bahwa dengan menggunakan metode Inquiri mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
Kata Kunci : meningkatkan hasil belajar siswa pada soal cerita mata pelajaran
3 PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu upaya mempersiapkan sumber daya
manusia yang memiliki keahlian dan keterampilan sesuai tuntutan
pembangunan bangsa, dimana kualitas suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh
faktor pendidikan. Pendidik atau guru adalah faktor yang sangat penting
dalam pendidikan. Sebagai pendidik seorang guru dituntut memiliki
profesionalisme didalam melakukan pendidikan. Selain guru, anak didik juga
mempengaruhi hasil belajar anak itu sendiri. Kurangnya motivasi belajar pada
anak didik akan mempengaruhi hasil belajar anak itu sendiri. Jadi, untuk
meningkatkan hasil belajar anak seorang guru harus melaksanakan
pembelajaran yang menyenangkan sehingga dapat memotivasi anak untuk
memperoleh hasil belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru sangat
menentukan hasil dari tujuan pembelajaran. Sering kali banyak guru
melakukan kegiatan pembelajaran tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran,
karena kurangnya penggunaan pendekatan, metode, dan strategi yang baik
dalam proses pembelajaran.
Di Sekolah Dasar peserta didik sudah diajarkan mata pelajaran
Matematika. Menurut Ariyanto (2011:28) Mata pelajaran Matematika
merupakan mata pelajaran yang mempelajari tentang cabang ilmu
pengetahuan eksak dan terorganisir secara sistematis. Dalam mata pelajaran
matematika memiliki obyek abstrak, antara lain ; obyek fakta, konsep, operasi
atau korelasi dan prinsip.
Pada pelajaran matematika, anak usia SD masih banyak kesulitan
dalam memahami tentang masalah yang bersifat abstrak. Karena anak SD
cenderung lebih mudah memahami sesuatu yang bersifat konkrit atau nyata.
Hal ini menyebabkan anak mengalami kesulitan dalam memahami materi
pembelajaran, sehingga hasil belajar terhadap pelajaran matematika masih
rendah.
Kondisi seperti itu tidak akan meningkatkan kemampuan peserta didik
4
Pembelajaran di kelas yang selama ini berlangsung, peserta didik masih
kurang aktif dalam hal bertanya maupun menjawab, dikarenakan kurang
termotivasi untuk belajar matematika. Oleh karena itu, dalam pembelajaran
dikelas guru harus mampu menggunakan metode maupun strategi
pembelajaran untuk menyampaikan materi dengan baik. Agar peserta didik
dapat dengan mudah memahami materi yang di sampaikan oleh guru baik
abstrak maupun konkrit.
Berdasarkan hasil observasi di SD Negeri Klumpit Kecamatan
Tlogowungu Kabupaten Pati, selama ini guru belum menggunakan strategi,
pendekatan ataupun metode yang bervariasi untuk menyampaikan materi
pembelajaran. Guru mengajar dengan metode konvensional yaitu metode
ceramah yang bersifat satu arah. Sehingga, kegiatan belajar mengajar menjadi
monoton dan kurang menarik perhatian peserta didik. Akibatnya, hasil yang
dihasilkan belum mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal.
Hal tersebut dapat diketahui bedasarkan hasil ulangan harian peserta
didik kelas V semester I yang belum mencapai KKM yaitu 5,5. Sedangkan
nilai rata-rata pesera didik adalah 5,3 dengan jumlah 20 peserta didik.
Proses pembelajaran di kelas sangat mempengaruhi hasil belajar
peserta didik. Masalah tersebut harus segera diatasi dengan menggunakan
metode-metode pembelajaran yang sesuai dan menarik bagi peserta didik.
Peserta didik akan suka dan termotivasi untuk belajar apabila hal-hal yang
dipelajari mengandung makna tertentu baginya. Menurut Oemar Hamalik
(2008 : 157) pelajaran akan bermakna bagi peserta didik jika guru berusaha
menghubungkannya dengan pengalaman masa lampau, atau pengalaman yang
telah mereka miliki sebelumnya.
Upaya yang diperkirakan dapat meningkatkan hasil belajar peserta
didik pada pelajaran matematika adalah dengan menggunakan metode
Inquiri. Metode Inquiri (Agus Supriyono, 2009 : 86) merupakan metode yang
melibatkan perserta didik dalam keseluruhan proses metode keilmuan sebagai
langkah-langkah sistemik menemukan pengetahuan baru atau meferifikasi
5 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas timbul permasalahan
yaitu :
1. Peserta didik belum mampu memahami materi yang diberikan oleh guru.
2. Peserta didik merasa bosan dengan metode yang digunakan guru dalam
pembelajaran yang berlangsung selama ini.
3. Pemahaman Soal Cerita peserta didik yang masih rendah.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian tindakan ini adalah untuk meningkatkan
pemahaman soal cerita peserta didik Kelas V SD Negeri Klumpit
Tlogowungu Pati Tahun Ajaran 2012/2013 dalam pembelajaran Matematika
LANDASAN TEORI Matematika
Matematika merupakan cabang ilmu pengetahuan eksak, yang
mempelajari tentang bilangan dan kalkulasi serta fakta-fakta kuantitatif, yang
menggunakan simbol-simbol dan dapat dibuktikan kebenarannya secara
logika.
Soal Cerita
Soal cerita merupakan modifikasi dari soal-soal hitungan yang
berkaitan dengan kenyataan yang ada di lingkungan siswa. Penyajian soal
dalam bentuk cerita merupakan usaha menciptakan suatu cerita untuk
menerapkan konsep yang sedang dipelajari sesuai dengan pengalaman
sehari-hari. Biasanya siswa akan lebih tertarik untuk menyelesaikan masalah atau
soal-soal yang ada hubungannya dengan kehidupannya. Siswa diharapkan
dapat menafsirkan kata-kata dalam soal, melakukan kalkulasi dan
menggunakan prosedur-prosedur relevan yang telah dipelajarinya.
Metode Inquiri
Metode Inquiri merupakan metode belajar penemuan berdasarkan
keaktifan siswa dalam menemukan suatu konsep berdasarkan pengalaman
6 METODE PENELITIAN
Tempat penelitian
Penelitian dilakukan di kelas V SD Negeri Klumpit Kecamatan
Tlogowungu Kabupaten Pati tahun ajaran 2012/2013.
Subjek dan obyek penelitian
1. Subyek penelitian
Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas V SD Negeri
Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati tahun ajaran 2012/2013.
2. Obyek penelitian
Obyek dari penelitian tindakan ini adalah peningkatan pemahaman
soal cerita.
Jenis penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian
ini merupakan penelitian tindakan kelas atau sering disebut Classroom Action
Research.
Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas (Joko Suwandi, 2011: 5) adalah suatu
penelitian yang dilakukan secara sistematis-reflektif terhadap berbagai
tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti untuk
memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan. Adapun prosedur berdaur
pelaksanaan PTK ini dapat digambarkan pada gambar sebagai berikut :
7 Tehnik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan atau pengambilan data disesuaikan dengan jenis
data yang akan diambil, yaitu:
1. Tes
Tes adalah cara yang dapat digunakan atau prosedur yang
ditempuh dalam rangka pengukuran dan penilaian dibidang pendidikan.
2. Observasi
Lembar observasi merupakan alat untuk memantau dan
mengumpulkan data perkembangan serta kemajuan siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran itu sendiri.
3. Dokumentasi
Dokumentasi yang dignakan pada penelitian ini diperoleh dari
daftar nilai siswa pada semester sebelumnya.
Validasi Data
Data yang diperoleh agar objektif, valid dan reliabel, maka dilakukan
teknik triangulasi data.
Teknik Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini menggunakan metode interaktif.
Menurut Milles dan Huberman (Joko Suwandi:2011) analisis data kualitatif
dapat dilakukan melalui model interaktif dengan langkah reduksi data,
paparan data dan penarikan kesimpulan.
Indikator keberhasilan
Dengan menggunakan metode Inquiri dalam penelitian tindakan kelas
ini ditetapkan indikator keberhasilan adalah terjadi peningkatan hasil belajar
peserta didik Kelas V SD N Klumpit Tlogowungu Pati pada mata pelajaran
Matematika yang ditandai pencapaian hasil tes ≥ 5,5 yang ditetapkan, dan
sekurang-kurangnya 85% peserta didik yang tuntas dari jumlah peserta didik
8 HASIL DAN PEMBAHASAN
Profil Sekolah
Profil SD Negeri Klumpit dapat dilihat sebagai berikut :
a. Nama Sekolah : SD NEGERI KLUMPIT
b. Alamat Sekolah :
1) Jalan : Jl.Tlogowungu-Gunungwungkal KM.18
2) Desa : Klumpit
3) Kecamatan : Tlogowungu
4) Kabupaten : Pati
“ Menjadikan siswa beriman, cerdas, terampil, sehat dan berprestasi”.
b. Misi
1) Meningkatkan iman dan taqwa sesuai agama yang dianut.
2) Meningkatkan dalam nilai rapot pada bidang akademik dan non
akademik.
3) Meningkatkan dalam nilai ujian sekolah
4) Meningkatkan dalam hasil berbagai lomba : Olimpiade MIPA, Festival
Kreativitas Siswa, Siswa Berprestasi, Dokter Kecil, POPDA dan Seni.
5) Meningkatkan dalam kegiatan keagamaan, Pramuka, dan Kedisiplinan
Sekolah.
6) Meningkatkan dalam pembelajaran Komputer
Deskripsi Siklus I
Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu pertemuan ke
satu pada hari selasa tanggal 17 juli 2012 dan pertemuan ke dua dilakukan
9
materi dari pertemuan pertama. Evaluasi siklus I dilaksanakan pada pertemuan
ke II.
a. Siklus I Pertemuan Ke I
Hasil dari observasi peningkatan pemahaman soal cerita pada
siklus I menunjukkan hasil yang masih rendah. Hal ini ditunjukkan pada
proses memahami soal 47,5%, mengumpulkan data 42,5%, kegiatan
eksperimen 45%, kegiatan merumuskan penjelasan yang hanya mencapai
40% dan pada kegiatan menganalisis inquiri hanya mencapai 50%.
b. Siklus I Pertemuan II
Hasil dari observasi tindakan siklus I, siswa belum dapat
memahami soal cerita dalam pembelajaran matematika sehingga hasil
belajar siswa masih rendah dan belum mencapai indikator pencapaian
yang telah ditentukan. Hal ini dapat lihat dari hasil observasi pengamatan
peningkatan pemahaman soal cerita siklus I pertemuan II diperoleh data
57,5% siswa dapat mengikuti kegiatan memahmi soal, 55% siswa dapat
mengumpulkan data dengan baik, 60% siswa dapat melakukan
eksperimen, 52,5% siswa dapat merumuskan penjelasan dan 52,52% siswa
dapat menganalisis inquiri.
Adapun hasil pencapaian nilai siswa dalam soal cerita pada
pembelajaran matematika adalah sebagai berikut :
Tabel. Daftar Nilai Siklus I.
10
Berdasarkan nilai hasil evaluasi siklus I untuk mengukur
pemahaman siswa dalam soal cerita pada pembelajran matematika
diperoleh 14 siswa telah mencapai batas KKM (> 5,5 ), sehingga diperoleh
presentasi ketercapaian 70 %. Namun masih ada 6 siswa yang nilainya
belum mencapai KKM (>5,5).
Data tersebut menunjukkan bahwa dalam siklus I, pembelajaran
telah mengalami peningkatan pemahaman siswa dalam memahami soal
cerita padapembelajaran matematika. Akan tetapi, peningkatan hasil
belajar belum memenuhi indikator pencapaian yaitu 85 %. Maka perlu
dilakukan perbaikan dengan melanjutkan tindakan pada siklus II.
Deskripsi Siklus II
Pelaksanaan tindakan pada siklus II telah berjalan dengan lancar.
Suasana kelas lebih kondusif, keaktifan siswa dalam pembelajaran mengalami
peningkatan serta pemahaman soal cerita telah mengalami peningkatan.hal ini
dapat ditunjukkan dari hasil pengamatan peningkatan pemahaman soal cerita
yang meliputi 82,5 % pada proses pemahan soal, 77,5% pada tahap
mengumpulkan data, 75% pada tahap eksperimen, 75% pada tahap
11
pada kegiatan siswa menjadi lebih fokus dalam kegiatan pembelajaran,
sehingga hasil evaluasi pada siklus II menglami peningkatan.
Nilai hasil evaluasi pada siklus II dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut :
Tabel. Nilai hasil evaluasi siklus II.
No Nama Siswa Nilai
Berdasarkan nilai hasil evluasi siklus II yang digunakan untuk
mengukur pemahaman siswa pada soal cerita dalam pembelajaran matematika
diperoleh 18 siswa telah mencapai KKM (>5,5). Sehingga didapat presentase
90 % siswa telah mencapai KKM dan masih 2 siswa yang belum mencapai
12
Data tersebut menunjukkan bahwa pemahaman soal cerita pada
pembelajaran matematik telah menglami peningkatan dari pada siklus I. Ini
berarti tindakan berhenti pada siklus II karena nilai hasil evaluasi siklus II
telah mencapai indikator pencapaian yang diinginkan yaitu 85 %.
Hasil Penelitian
Pembahasan hasil penelitian ini diperoleh dari analisis data hasil
penelitian yang dihasilkan dari kerja sama antara peneliti dengan guru dan
kepala sekolah. Peneliti bekerja sama untuk meningkatkan pemahaman siswa
terhadap soal cerita dalm pembelajaran matematika menggunakan metode
inquiri.
Peningkatan pemahaman siswa terhadap soal cerita dilakukan guru
dengan melakukan perbaikan pada proses pembelajaran. Proses pembelajaran
yang semula dilakukan secara konvensional dengan menggunakan metode
ceramah dan tidak ada keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, sehingga
pembelajaran menjadi membosankan bagi siswa. Tindakan yang dilakukan
oleh peneliti untuk mengatasi masalah tersebut adalah menggunakan metode
inquiri dalam proses pembelajaran matematika. Tujuannya adalah membantu
siswa dalam memahami soal cerita dalam pembelajaran matematika.
Pelaksanaan metode inquiri pada setiap siklus dapat dijelaska sebagai
berikut :
1. Pada siklus I pertemuan I, siswa belum dapat menyelesaikan tugas
menggunakan langkah-langkah metode inquiri. Hal ini disebabkan karena
siswa belum memahami langkah-langkah inquiri.
2. Pada siklus I pertemuan II, siswa mengalami peningkatan dalam
melaksanakan langkah-langkah inquiri . Hal ini dikarenakan siswa sudah
mulai dapat memahami lagkah-langkah inquiri.
3. Pada siklus II, siswa telah dapat mengerjakan LKS menggunakan
langkah inquiri dengan baik disebabkan siswa telah memahami
langkah-langkah metode inquiri
Adapun hasil peningkatan kemampuan siswa dapat dilihat pada tabel
13
Tabel. Daftar peningkatan nilai pra silus, siklus I dan siklus II.
NO Nama Prasiklus Siklus I Siklus II
Gambar. Grafik peningkatan per siklus
14
Setelah dilakukan tindakan, kemampuan memahmi soal cerita dalam
pembelajaran matematika mengalami peningkatan.
KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN Kesimpulan
Berdasarkan keseluruhan data hasil penelitian siklus I dan siklus II,
maka ddapat disimpulkan bahwa “penerapan metode inquiri dapat
meningkatkan pemahaman soal cerita pada pembelajaran matematika siswa
kelas V SD Negeri Klumpit tahun ajaran 2012/2013.”
Peningkatan pemahaman soal cerita ditunjukkan dengan adanya
peningkatan jumah siswa yang tuntas memenuhi KKM (>5,5) adalah sebagai
berikut :
1. Pada siklus I, jumlah siswa yang tuntas memenuhi KKM >5,5 adalah14
dari 20 siswa dengan presentase 70 %.
2. Pada siklus II, jumlah siswa yang untas memenuhi KKM >5,5 adalah 18
dari 20 siswa dengan presentase 90 %.
Saran
1. Bagi guru
a. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam melakukan pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran hendaknya guru menggunakan metode
yang bervariasi supaya pembelajaran berjalan dengan lancar dan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Guru memberi latihan dalam memahami soal cerita sehingga
kemampun pemahaman siswa dalam memecahkan masalah menjadi
meningkat.
c. Guru hendaknya memperhatikan peserta didik yang memiliki prestasi
rendah untuk dicari penyebabnya dan solusi untuk mengatasinya.
2. Bagi peneliti berikutnya
Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik membahas kembali masalah
peingkatan pemahaman soal cerita pada pembelajaran matematika
15
ini sebagi bhan perbandingan dalam melakukan kegiatan perbaikan
pembelajaran. Hal ini dilakuka agar pembelajaran matematika menjadi
pembelajaran yang menyenangkan dan mengembangkan pemikiran inquiri
16
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2063170-soal-cerita-matematika/1989.
Supriyono, Agus, 2009, Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Arinil, http://arinil.wordpress.com
Ariyanto, 2011, Pembelajaran Aritmatika Sekolah Dasar, Surakarta : Qinant.
http://id.shvoong.com/social-sciences/education
Harta, Idris, 2011, Pedoman Pembelajaran Geometri dan Pengukuran Berasis
Kegiatan untuk Guru SD, Surakarta : Qinant.
Faristin, Isnaini, http://library.um.ac.id/free-contents/index.php/pub/detail/ peningkatan-pemahaman-siswa-tentang-soal-cerita-matematika-melalui- manipulasi-benda-konkret-di-kelas-iii-sdn-bandulan-5-kec-sukun-kota-malang-isnaini-faristin-35428.html
Suwandi, Joko, 2011, Penelitian Tindakan Kelas, Surakarta : PSKGJ-FKIP Univ. Muhammadiyah Surakarta.
Moleong , http://www.scribd.com/doc/60442348/27/J-Moleong-2002-178
Oemar Hamalik, 2008, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan
Sistem, Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Jannah, Raodatul, 2011, Membuat Anak Cinta Matemtik dan Eksak Lainnya, Yogyakarta:Diva Press.
Arikunto Suharsimi, 2006, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : PT Bumi Aksara.
Suwarno dan Mulyadi, 2010, Pedagogik Khusus Bidang Studi Sekolah Dasar, Surakarta:Badan Penerbit FKIP UMS.
Uaksena, http://elearningpendidikan.com
Dwi Ismayati, Yustika, 2008, Penggunaan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan
Prestasi Belajar IPA kelas V Semester II Pada Pokok Bahasan Magnet SDN Clumprit I Kecamatan Pagelaran Kabupaten Malang, PGSD
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang.
(http://library.um.ac.id/ptk/index: 2008)
Aqib, Zainal, dkk, 2009, Penelitian Tindakan Kelas, Bandung : Yrama Widya.
Wardhani, Sri, dkk, 2010, Pembelajaran Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika di SD, Yogyakarta : Pusat Pemngembangan dan