• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN PARTISIPASI SISWA PUTRI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SD, SMP DAN SMA NEGERI SE-KECAMATAN UJUNGBERUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN PARTISIPASI SISWA PUTRI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SD, SMP DAN SMA NEGERI SE-KECAMATAN UJUNGBERUNG."

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN PARTISIPASI SISWA PUTRI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SD, SMP DAN SMA NEGERI

SE-KECAMATAN UJUNGBERUNG

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Oleh Wahyu Purnama

1005562

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

PERBEDAAN PARTISIPASI SISWA PUTRI DALAM PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN JASMANI DI SD, SMP DAN SMA NEGERI

SE-KECAMATAN UJUNGBERUNG

Oleh Wahyu Purnama

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Wahyu Purnama 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

(3)

Wahyu Purnama

1005562

PERBEDAAN PARTISIPASI SISWA PUTRI DALAM PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN JASMANI DI SD, SMP DAN SMA NEGERI

SE-KECAMATAN UJUNGBERUNG

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

Dra. Hj. Mimin Karmini M. Pd NIP. 195305171980112001

Pembimbing II

Didin Budiman M.Pd NIP. 197409072001121001

Mengetahui Ketua Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

(4)

Wahyu Purnama, 2014

Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an Sma Negeri

Se-Kecamatan Ujungberung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Perbedaan Partisipasi Siswa Putri Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di SD, SMP dan SMA Negeri Se-Kecamatan

Ujungberung

Pembimbing 1 : Dra. Hj. Mimin Karmini, M.Pd Pembimbing 2 : Didin Budiman, M.Pd

Wahyu Purnama

Penelitian ini dilatar belakangi oleh perbedaan sekolah berdasarkan jenjang pendidikan. Jenjang pendidikan bisa mempengaruhi partisipasi siswa putri terhadap pembelajaran khususnya pembelajaran pendidikan jasmani. Jika di lihat dari jenjang pendidikan, harusnya semakin tinggi jenjang pendidikan, semakin tinggi partisipasi terhadap pembelajarannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat partisipasi siswa putri terhadap pembelajaran pendidikan jasmani di SD, SMP, dan SMA. Sampel dari penelitian ini adalah siswa putri SDN Ciporeat, SDN Andir, dan SDN UjungBerung, siswa putri SMPN 8 Bandung, dan siswa putri SMAN 24 Bandung, Metode yang di gunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif komparatif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel menggunakan teknik

cluster sampling. Hasil dari pengolahan data dari pengujian hipotesis dihasilkan F

hitung < F tabel (0,792 < 3,057), maka H0 diterima, jadi dapat disimpulkan bahwa

Tidak terdapat perbedaan partisipasi siswa putri terhadap pembelajaran Pendidikan jasmani yang signifikan di jenjang SD, SMP dan SMA Negeri se-Kecamatan Ujungberung.

.

(5)

Wahyu Purnama, 2014

Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an Sma Negeri

Se-Kecamatan Ujungberung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Differences Student Participation in Learning Physical Education at Elementary Schools, Junior High Schools and Senior High Schools sub-District of

Ujungberung

Supervisor 1 : Dra. Hj. Mimin Karmini, M.Pd Supervisor 2 : Didin Budiman, M. Pd

Wahyu Purnama

This research is motivated by differences in school based education. Education can affect student participation to learning, especially learning Physical Education. If in view of the grade of education, should be the higher grades of education, the higher the participation in learning. The purpose of this research was to determine whether there are differences in the grade of students participation in the learning Physical Education Elementary Schools, Junior High Schools, and Senior High Schools. Samples from this learning process were students SDN Ciporeat, SDN Andir, and SDN Ujungberung, students of SMPN 8 Bandung, and students of SMAN 24 Bandung, the method used in this research is a comparative descriptive method. The instrument used in this research is a questionnaire sheet. Techniques used in sampling using cluster sampling. The results of processing the data of testing hypotheses generated F calculated < F table (0.792 < 3.057), then H0 is accepted, so it can be concluded that there are not differences in the level of participation of students towards learning physical education significant at the grade of Elementary Schools, Junior High Schools, and Senior High Schools sub-District of Ujungberung.

(6)

Wahyu Purnama, 2014

Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an Sma Negeri

Se-Kecamatan Ujungberung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “PERBEDAAN

PARTISIPASI SISWA PUTRI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN

JASMANI DI SD,SMP DAN SMA NEGERI SE-KECAMATAN UJUNGBERUNG” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan maupun pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam pedoman keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko atau sanksi pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam

karya saya ini, apabila dikemudian hari ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, September 2014 Yang membuat pernyataan,

(7)

Wahyu Purnama, 2014

Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an Sma Negeri

Se-Kecamatan Ujungberung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, serta kesempatan yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan kepada nabi besar Muhammad SAW, para sahabat, tabi’in dan pejuang islam sampai akhir jaman.

Alhamdulillah, skripsi yang berjudul “Perbedaan Partisipasi Siswa Putri Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di SD, SMP dan SMA Negeri

Se-Kecamatan Ujungberung” telah selesai. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah

satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi di Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas

Pendidikan Indonesia.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan di dalam pembuatannya, namun demikian penulis berharap skripsi ini

akan memberikan manfaat yang baik bagi penulis khususnya dan umumnya bagi para pembacanya serta dapat memberikan kontribusi yang baik bagi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

Bandung, September 2014

Penulis

(8)

Wahyu Purnama, 2014

Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an Sma Negeri

Se-Kecamatan Ujungberung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UCAPAN TERIMAKASIH

Sebagai insan yang memiliki keterbatasan, dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Alhamdulillah, puji dan

syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada

kedua orang tua tercinta ayahanda Sudiyat dan ibunda Mari, terima kasih atas pengorbanan kalian kepada ku. Ku tak akan sanggup untuk membalas semua

pengorbananmu. Aku cinta kalian semua karena Allah. Dalam penulisan dan menyusun skripsi ini, banyak sekali bantuan yang didapat dari semua pihak. Berkat bantuan dari berbagai pihak alhamdulilah penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

Oleh karena itu perkenankanlah penulis untuk mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Dr. Yunyun Yudiana, M.Pd. sebagai Dekan Fakultas Pendidikan Olahraga

dan Kesehatan yang telah memberi kelancaran dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

2. Bapak Drs. Mudjihartono, M.Pd. sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi yang telah memberi kelancaran dalam penyusunan skripsi ini.

3. Bapak Arif Wahyudi, S.Pd selaku dosen pembimbing akademik yang telah banyak

membimbing dan memberikan masukan-masukan selama pekuliahan.

4. Ibu Dra. Mimin Karmini, M. Pd. Selaku dosen pembimbing 1 skripsi yang telah

(9)

Wahyu Purnama, 2014

Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an Sma Negeri

Se-Kecamatan Ujungberung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Bapak Didin Budiman, M.Pd Selaku dosen pembimbing 2 skripsi yang telah banyak memberikan arahan dan nasihat dalam membimbing penyelesaian skripsi ini.

6. Bapak Drs. Dedi Suryadi, M.MPd, selaku Kepala Sekolah SDN Ujungberung,

Bapak Rusmanto, S.Pd,M.Pd, selaku Kepala Sekolah SDN Ciporeat,

Ibu Hj. Popon Kartiningsih, M.MPd, selaku Kepala Sekolah SDN Andir Kidul, Bapak AD.Ariesmono,M.M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMPN 8 Bandung,

Ibu Dra. Epon Kurniasih, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMAN 24 Bandung, terimakasih telah memberikan izin penulis untuk melaksanakan penelitian.

7. Terima kasih Amalia Lestari, S.Pd calon pendamping hidup yang selama ini selalu menemani hari-hari indahku dan banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi

ini.

8. Tidak lupa rekan-rekan seperjuangan selama perkuliahan Tresna Juliansyah S.Pd,

Yuyus, Teddy, Heryanto, Iman, Andri, Rendi, Apri, Chandrawan yang turut pula membantu dan menyemangati saya dalam pembuatan skripsi.

9. Tak lupa pula seluruh rekan-rekan PJKR C 2010 yang selalu membuat hidup lebih berwarna.

Akhir kata semoga dengan segala kebaikan dan bantuan dari semua pihak

yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amin. Sebagai penutup, penulis berharap semoga Allah SWT.

Menjadikan skripsi ini sebagai hasil karya yang dapat bermanfaat bagi diri sendiri khususnya dan orang lain pada umumnya.

Bandung, September 2014

(10)

Wahyu Purnama, 2014

Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an Sma Negeri

Se-Kecamatan Ujungberung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Wahyu Purnama Nim. 1005562

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

PERNYATAAN ... ii

KATA PENGANTAR... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Struktur Organisasi ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 9

(11)

Wahyu Purnama, 2014

Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an Sma Negeri

Se-Kecamatan Ujungberung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Hakikat Pendidikan Jasmani ... 9

a. Pengertian Pendidikan Jasmani... 9

b. Tujuan Pendidikan Jasmani ... 9

c. Fungsi Pendidikan Jasmani ... 11

d. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani ... 14

2. Partisipasi ... 15

a. Pengertian Partisipasi ... 15

b. Faktor Faktor Penyebab Partisipasi ... 16

c. Bentuk Bentuk Partisipasi ... 19

3. SD, SMP, SMA ... 20

a. Sekolah Dasar ... 20

b. Sekolah Menengah Pertama ... 21

c. Sekolah Menengah Atas ... 22

4. Karakteistik Siswa SD, SMP dan SMA... 24

a. Karakteristik Siswa SD ... 24

b. Karakteristik Siswa SMP ... 27

c. Karakteristik Siswa SMA ... 29

B. KERANGKA PEMIKIRAN ... 30

C. HIPOTESIS ... 31

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

A. Lokasi dan Subjek / Populasi dan Sampel Penelitian ... 32

1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 32

a. Tempat Penelitian ... 32

b. Waktu Peneltian ... 32

2. Sasaran Penelitian ... 32

3. Populasi dan sampel ... 33

(12)

Wahyu Purnama, 2014

Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an Sma Negeri

Se-Kecamatan Ujungberung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Sampel ... 33

B. Desain Penelitian ... 34

C. Metode Penelitian ... 34

D. Definisi Operasional Variabel ... 35

E. Instrumen Penelitian ... 36

1. Penyusunan Instrumen ... 36

2. Pengembangan kisi-kisi ... 37

3. Pedoman Skoring ... 46

F. Proses Pengembangan Instrumen ... 47

1. Penyusunan ... 47

2. Uji Validitas ... 48

3. Uji Reliabilitas ... 51

G. Teknik Pengumpulan Data dan Prosedur Pengolahan Data ... 52

1. Teknik Pengumpulan Data ... 52

2. Prosedur Pengolahan Data ... 52

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 58

A. Hasil Penelitian ... 58

1. Deskripsi Data ... 58

2. Verifikasi Data ... 58

3. Klarifikasi Data ... 59

4. Hasil Analisis Data ... 63

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 73

A. Kesimpulan ... 73

B. Saran ... 73

(13)

Wahyu Purnama, 2014

Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an Sma Negeri

Se-Kecamatan Ujungberung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 78

DAFTAR TABEL Tabel Halaman 2.1 Perkembangan Motorik Anak ... 25

2.2 Karakteristik Emosi Anak ... 26

3.1 Kisi-kisi Instrumen Partisipasi Menurut Keith Davis ... 39

3.2 Kategori Pemberian Skor alternatif Jawaban ... 46

3.3 Hasil Validitas Uji Coba Angket Partisipasi ... 50

3.4 Hasil Uji Reliabilitas Item Partisipasi ... 52

3.5 Kriteria Frekuensi Presentase ... 56

4.1 Rekapitulasi Pengumpulan Angket ... 59

4.2 Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban ... 59

4.3 Skor Angket Sekolah Dasar ... 60

(14)

Wahyu Purnama, 2014

Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an Sma Negeri

Se-Kecamatan Ujungberung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.5 Skor Angket Sekolah Menengah Atas ... 62

4.6 Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku SD, SMP, dan SMA ... 63

4.7 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Dengan menggunakan SPSS 21 ... 64

4.8 Hasil Pengelompokan tiap Butir Pertanyaan/Pernyataan... 65

4.9 Hasil Pengolahan Tiap Sub Jenjang Sekolah Dasar... 66

4.10 Hasil Pengolahan Tiap Sub Jenjang Sekolah Menengah Pertama ... 66

4.11 Hasil Pengolahan Tiap Sub Jenjang Sekolah Menengah Atas ... 67

4.12 Deskripsi data ... 68

4.13 Homogenitas Varians ... 69

(15)

Wahyu Purnama, 2014

Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an Sma Negeri

Se-Kecamatan Ujungberung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Surat Izin Penelitian

Instrumen Penelitian

Uji Validitas dan Reliabilitas

Hasil Angket Jenjang Sekolah Dasar

Hasil Angket Jenjang Sekolah Menengah Pertama

Hasil Angket Jenjang Sekolah Menegah Atas

Foto Dokumentasi Penelitian

(16)

Wahyu Purnama, 2014

Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an Sma Negeri

Se-Kecamatan Ujungberung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan dirinya dan meningkatkan harkat serta martabat manusia, sehingga mampu untuk menghadapi setiap perubahan yang terjadi menuju arah yang lebih baik. Melalui pendidikan, manusia akan senantiasa belajar. Pada

hakekatnya ”Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya” (Slameto, 2010:2).

Sedangkan pengertian pendidikan itu sendiri menurut Undang-Undang

Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 dijelaskan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan berencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Pendapat lain mengenai pengertian pendidikan juga dikemukakan oleh Mudyahardjo (2001:11) yang dikutip oleh Somarya dan Nuryani (2007:27) mengatakan bahwa:

(17)

2

Wahyu Purnama, 2014

Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an Sma Negeri

Se-Kecamatan Ujungberung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan

adalah usaha sadar yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap melalui bimbingan serta dalam proses belajar mengajar.

Di dalam lingkungan pendidikan, proses pembelajaran peran aktif di dalamnya, salah satunya proses pembelajaran dalam pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani memfokuskan pengembangan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani.

Pengertian pendidikan jasmani itu sendiri menurut Mahendra (2008:15)

menjelaskan bahwa “Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui

aktivitas jasmani, permainan atau olahraga untuk mencapai tujuan pendidikan.” Lebih lanjut menurut Abduljabar (2008:27) menjelaskan bahwa pendidikan jasmani adalah “Proses pendidikan yang memiliki tujuan untuk mengembangkan penampilan manusia melalui media aktivitas jasmani yang terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan.”

Dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani siswa akan mempunyai motivasi yang berbeda-beda, sehingga akan mempengaruhi partisipasi siswa yang berbeda pula, terlebih lagi bagi siswa putri akan memiliki tingkat partisipasi yang berbeda dalam setiap tingkatan pendidikannya, seperti di sekolah

dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Oleh karena itu penulis mencoba meneliti permasalahan tersebut.

Partisipasi siswa putri dalam Pembelajaran pendidikan jasmani yang akan penulis teliti berada di sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah

menengah atas Negeri se-Kecamatan Ujungberung. Alasan penulis memilih sekolah disekitar Kecamatan Ujungberung ini di karenakan alumni di salah satu sekolah tersebut sehingga diharapkan proses penelitian bisa berjalan dengan

lancar, selain itu alasan lain di karenakan setiap siswa yang belajar di salah satu sekolah sekitar Kecamatan Ujungberung kerap meneruskan jenjang pendidikan

(18)

3

Wahyu Purnama, 2014

Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an Sma Negeri

Se-Kecamatan Ujungberung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

seperti di tingkatan Sekolah Dasar (SD), terdapat SDN ujungberung, SDN Andir

dan SDN Ciporeat. Untuk tingkatan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas, terdapat SMPN 8 Bandung dan SMAN 24 Bandung

yang termasuk dalam cluster 1 di kota bandung.

Partisipasi siswa dalam pembelajaran sangat penting untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan. Dengan demikian tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan bisa dicapai semaksimal mungkin. Partisipasi berasal dari bahasa inggris yaitu “participation” adalah pengambilan bagian atau pengikutsertaan. Menurut Davis (tersedia dalam:

http://id.wikipedia.org/wiki/Partisipasi), bahwa “partisipasi adalah suatu

keterlibatan mental dan emosi seseorang kepada pencapaian tujuan dan ikut bertanggung jawab di dalamnya”.

Dalam penelitian ini partisipasi yang dimaksud adalah partisipasi siswa

yaitu keterlibatan atau keikutsertaan dalam berbagai kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani. Sehingga dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa partisipasi adalah suatu keterlibatan mental dan emosi serta keikutsertaan seorang peserta didik dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan dan ikut bertanggung jawab di dalamnya.

Sekolah Dasar merupakan jenjang pendidikan paling dasar, seperti yang

dilansir (Tersedia dalam: http://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_dasar), “Sekolah dasar (Elementary School) adalah jenjang paling dasar pada pendidikan formal di

Indonesia.” Sekolah dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Pelajar sekolah dasar umumnya berusia 7-12 tahun. Di Indonesia,

setiap warga negara berusia 7-15 tahun tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, yakni sekolah dasar (atau sederajat) 6 tahun dan sekolah menengah pertama (atau sederajat) 3 tahun.

Kurikulum 2013 yang berlaku di sekolah dasar, terdiri dari beberapa mata pelajaran diantaranya : Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila dan

(19)

4

Wahyu Purnama, 2014

Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an Sma Negeri

Se-Kecamatan Ujungberung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(hanya kelas 4 s/d 6), Ilmu Pengetahuan Sosial (hanya kelas 4 s/d 6), Seni Budaya

dan Keterampilan, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.

Sekolah menengah pertama merupakan jenjang pendidikan lanjutan

setelah sekolah dasar. Seperti yang dilansir (Tersedia dalam: http://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_menengah_pertama), “Sekolah menengah pertama (junior high school) adalah jenjang pendidikan dasar pada pendidikan formal di Indonesia setelah lulus sekolah dasar (atau sederajat).” Sekolah menengah pertama ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari kelas 7 sampai kelas 9. Pelajar sekolah menengah pertama umumnya berusia 13-15 tahun. Pada

tahun ajaran 1994/1995 hingga 2003/2004, sekolah ini pernah disebut sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP).

Kurikulum 2013 yang berlaku di sekolah menengah pertama, terdiri dari bebarapa mata pelajaran diantaranya : Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila

dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Bahasa Inggris, Seni Budaya dan Keterampilan, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Prakarya

Sekolah menengah atas merupakan jenjang pendidikan setelah menyelesaikan sekolah menengah pertama. Seperti yang dilansir (Tersedia dalam: http://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_menengah_atas), “Sekolah Menengah Atas (Senior High School), adalah jenjang pendidikan menengah pada pendidikan formal di Indonesia setelah lulus Sekolah Menengah Pertama (atau sederajat).” Sekolah menengah atas ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari kelas 10 sampai kelas 12.

Kurikulum 2013 yang berlaku di sekolah menengah atas terdiri dari beberapa mata pelajaran diantaranya : Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Sejarah, Bahasa Inggris,

Seni Budaya dan Keterampilan, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Prakarya, Peminatan Akademik Kelompok Peminatan (Pilihan) Kelompok Alam :

(20)

5

Wahyu Purnama, 2014

Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an Sma Negeri

Se-Kecamatan Ujungberung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Inggris, Bahasa Daerah (1 buah;sesuai dengan kebudayaan daerah), Bahasa Asing

(1 buah;sesuai dengan pilihan).

Dalam setiap jenjang pendidikan, perubahan pada siswa akan terlihat,

perubahan tersebut diharapkan bisa menuju ke arah yang lebih baik. Perubahan pada sikap, intelektual maupun perubahan pada psikologis siswa bisa mempengaruhi partisipasi siswa pada pembelajaran pendidikan jasmani.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai “Perbedaan Partisipasi Siswa Putri dalam Pembelajaran

Pendidikan Jasmani di SD, SMP dan SMA Negeri Se-Kecamatan Ujungberung.”

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Masalah yang akan di bahas adalah mengenai perbedaan partisipasi siswa putri dalam pembelajaran pendidikan jasmani di Sekolah Dasar (SD), Sekolah

Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah tingkat partisipasi siswa putri dalam pembelajaran Pendidikan jasmani di Sekolah Dasar?

2. Bagaimanakah tingkat partisipasi siswa putri dalam pembelajaran Pendidikan

jasmani di Sekolah Menengah Pertama?

3. Bagaimanakah tingkat partisipasi siswa putri dalam pembelajaran Pendidikan

jasmani di Sekolah Menengah Atas?

4. Apakah terdapat perbedaan partisipasi siswa putri dalam pembelajaran

Pendidikan jasmani di sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas?

C. Rumusan Penelitian

Berdasarkan latar belakang serta identifikasi masalah di atas maka dapat

dirumuskan masalah yang akan diteliti sebagai berikut: “Apakah terdapat

(21)

6

Wahyu Purnama, 2014

Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an Sma Negeri

Se-Kecamatan Ujungberung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah

Atas (SMA) Negeri se-Kecamatan Ujungberung?”

D. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian yang dilakukan tentulah memiliki sebuah tujuan yang ingin dicapai bagi peneliti. Atas dasar latar belakang, identifikasi serta rumusan masalah yang telah di uraikan, maka penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui perbedaan partisipasi siswa putri dalam pembelajaran Pendidikan jasmani di Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah

Menengah Atas (SMA) Negeri se-Kecamatan Ujungberung.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kontribusi

yang berarti bagi semua pihak terutama kepada mereka yang berkecimpung dalam dunia pendidikan, diantaranya :

a. Bagi peneliti

Dengan dilakukannya peneliti ini, peneliti dapat mengetahui perbedaan partisipasi siswa putri dalam Pendidikan jasmani di sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas Negeri se-kecamatan ujungberung. Ini akan bermanfaat bagi peneliti agar meningkatkan kualitas mengajar kelak di sekolah.

b. Bagi guru

Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pembelajaran bagi guru untuk lebih kreatif dan inovatif. Selain itu, hasil penelitian ini diharpakan menjadi

umpan balik bagi bagi guru dalam menyusun bahan pembelajaran yang lebih variatif dan diharapkan dapat bermanfaat untuk menyempurnakan pengajaran

(22)

7

Wahyu Purnama, 2014

Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an Sma Negeri

Se-Kecamatan Ujungberung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Siswa diharapkan memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang lebih

baik, sehingga mampu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman materi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan jasmani, serta diharapkan penelitian ini

dapat dijadikan motivasi untuk terus meningkatkan pengetahuan tentang pemahan pendidikan jasmani.

d. Bagi sekolah

Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi sekolah itu sendiri dalam rangka perbaikan pembelajaran pada sekolah tersebut khususnya dan sekolah lain pada umumnya.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Dalam penyusunan skripsi penelitian guna memenuhi syarat untuk menempuh gelar S1 mengenai Perbedaan Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran

Pendidikan jasmani di Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas Negeri se-kecamatan ujungberung penulis menggunakan struktur sebagai berikut:

Skripsi ini terdiri atas lima bab. BAB I berisi rincian mengenai masalah yang akan dibahas meliputi latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta

struktur organisasi skripsi. Dalam latar belakang masalah membahas perubahan partisipasi siswa putri pada setiap jenjang pendidikan. Identifikasi masalah berisi

temuan-temuan permasalahan mengenai tingkat partisipasi siswa putri pada setiap jenjang pendidikan.

BAB II berisi tentang tinjauan pustaka, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian. Dalam tinjauan pustaka dibahas tentang berbagai teori yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, yang berisi mengenai pendidikan

jasmani, partisipasi dan karakteristik siswa SD, SMP dan SMA. Dalam kerangka berpikir dicantumkan alur yang menggambarkan proses penelitian, dimulai dari

(23)

8

Wahyu Purnama, 2014

Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an Sma Negeri

Se-Kecamatan Ujungberung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III mengemukakan tentang metodologi penelitian yang terdiri dari

populasi dan sampel penelitian yang diambil oleh peneliti, metode dan desain penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, pengembangan instrumen

penelitian, teknik pengumpulan data serta teknik analisis data.

BAB IV berisi rincian hasil penelitian dan pembahasan meliputi hasil penelitian, analisis data hasil penelitian, dan pembahasan.

BAB V berisi tentang simpulan dan saran. Peneliti mendeskripsikan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan yang mewakili keseluruhan dari pembahasan. Selanjutnya peneliti memberi saran kepada pembaca untuk

(24)

Wahyu Purnama, 2014

Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an Sma Negeri

Se-Kecamatan Ujungberung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek / Populasi dan Sampel Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat Penelitian

Dalam melaksanakan proses penelitian ini penulis mengambil lokasi

penelitian di Kecamatan Ujungberung. Objek penelitian terdiri dari SD, SMP, dan SMA Negeri yang ada di Kecamatan Ujungberung. Tempat pertama

dilaksanakannya penelitian di Sekolah Dasar, yaitu di SDN Ujungberung, SDN Ciporeat dan SDN Andir. Tempat kedua pelaksanaan penelitian di Sekolah Menengah Pertama yaitu SMPN 8 Bandung. Tempat ketiga pelaksanaan penelitian di Sekolah Menengah Atas yaitu SMAN 24 Bandung.

b. Waktu Penelitian

Waktu untuk pelaksanaan penelitian ini yaitu pada tanggal 20-25 September 2014. Penelitian dilaksanakan secara singkat di karenakan hanya

menggunkan kusioner sebagai instrumen.

2. Sasaran Penelitian

Sasaran dari penelitian tentang perbedaan partisipasi siswa putri pada pendidikan jasmani di Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas ini ditujukan pada siswa putri SD kelas IV, V, dan VI karena pada usia dan tingkatan tersebut karakter dan kemampuan berfikir siswa mulai berkembang. Untuk Sekolah Menengah Pertama ditujukan pada siswa putri kelas

(25)

33

Wahyu Purnama, 2014

Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an Sma Negeri

Se-Kecamatan Ujungberung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Setiap penelitian yang dilaksanakan oleh seorang peneliti terlebih dahulu

perlu menentukan populasi yang dapat dijadikan sebagai sumber daya untuk keperluan penelitiannya, menurut Sugiyono (2013:117) bahwa “Populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya.” populasi tersebut dapat berbentuk manusia, nilai-nilai, dokumen dan peristiwa yang dijadikan obyek dalam penelitian.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka populasi penelitian ini adalah seluruh Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas Negeri se-Kecamatan Ujungberung.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian dari individu yang menjadi obyek dalam

penelitian dan sampel yang kita gunakan harus dapat mewakili populasi. Sugiyono (2013:118) menjelaskan bahwa:

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatsan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Mengingat banyaknya responden dalam penilitian ini pemilihan sampel yang di lakukan dangan cara cluster sampling, yaitu teknik sampling yang

digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber datanya luas. Sampel yang dipilih dianggap berkompoten atau di anggap

(26)

34

Wahyu Purnama, 2014

Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an Sma Negeri

Se-Kecamatan Ujungberung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penting dengan pertimbangan dimana waktu dan tenaga yang sangat terbatas untuk penilitian ini.

Atas dasar dari pernyataan di atas, maka peneliti menentukan sampel yang akan diteliti adalah siswa putri SDN Ujungberung, SDN Ciporeat dan SDN Andir dalam jenjang Sekolah Dasar, siswa putri SMPN 8 dalam jenjang Sekolah

Menengah Pertama dan siswa putri SMAN 24 Bandung dalam jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas.

B. Desain Penelitian

Dalam sebuah penelitian haruslah mempunyai desain penelitian, tujuannya agar penelitian menjadi terarah sesuai tujuan yang ingin dicapai. Penulis dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif komparatif yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan partisipasi siswa putri pada pembelajaran pendidikan jasmani di tingkatan Sekolah Dasar (SD), terdapat SDN ujungberung, SDN Ciporeat dan SDN Andir. Untuk tingkatan Sekolah Menengah Pertama

(SMP) terdapat SMPN 8 Bandung. Untuk tingkatan Sekolah Menengah Atas (SMA) terdapat SMAN 24 Bandung.

C. Metode Penelitian

Metode dalam sebuah penelitian adalah suatu cara yang ditempuh oleh peneliti untuk memudahkan dalam melakukan penelitian atau riset. Penggunaan metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitiannya. Adapun tujuan dalam sebuah penelitian adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan, dan mengumpulkan hasil pemecahan masalah melalui cara tertentu sesuai dengan prosedur penelitian yang dilakukan.

(27)

35

Wahyu Purnama, 2014

Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an Sma Negeri

Se-Kecamatan Ujungberung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang penting dalam pelaksanaan pengumpulan data apalagi dalam hal pendidikan yang sangat penting bagi kelangsungan suatu bangsa.

Untuk menjawab pertanyaan penelitian dalam rumusan masalah serta dalam rangka membuktikan hipotesis, perlu dilakukan penelitian terhadap kelompok subjek dan objek pokok sebagai bahasan penelitian. Oleh karena itu

penulis menggunakan metode yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif

komparatif. Metode deskriptif komparatif adalah metode dengan menjelaskan dan

melakukan perbandingan data hasil penelitian dari dua perlakuan yang berbeda.

Pada penelitian ini dibandingkan antara data partisipasi siswa putri pada pembelajaran pendidikan jasmani di tingkatan Sekolah Dasar (SD), terdapat SDN ujungberung, SDN Ciporeat dan SDN Andir. Untuk tingkatan Sekolah Menengah Pertama (SMP) terdapat SMPN 8 Bandung. Untuk tingkatan Sekolah Menengah Atas terdapat SMAN 24 Bandung. Hasil penelitian yang digunakan dalam analisis berupa data, grafik dan tabel.

D. Definisi Operasional Variabel

Berikut adalah beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian, yaitu: 1. Menurut Abduljabar (2008:27) menjelaskan bahwa pendidikan jasmani adalah

“Proses pendidikan yang memiliki tujuan untuk mengembangkan penampilan manusia melalui media aktivitas jasmani yang terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan.”

2. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, menurut Dwiningrum (2011:50) “Partisipasi adalah perihal turut berperan serta suatu kegiatan atau keikutsertaan atau peran serta. Partisipasi Menurut Huneryear dan Hecman yang dikutip dalam

(28)

36

Wahyu Purnama, 2014

Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an Sma Negeri

Se-Kecamatan Ujungberung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Sekolah Dasar merupakan jenjang pendidikan paling dasar, seperti yang dikutip (Tersedia dalam: http://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_dasar), “Sekolah dasar (Elementary School) adalah jenjang paling dasar pada pendidikan formal di Indonesia.”

4. Sekolah menengah pertama merupakan jenjang pendidikan lanjutan setelah

sekolah dasar Seperti yang dikutip (Tersedia dalam: http://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_menengah_pertam), “Sekolah menengah

pertama (junior high school) adalah jenjang pendidikan dasar pada pendidikan formal di Indonesia setelah lulus sekolah dasar (atau sederajat).”

5. Sekolah menengah atas merupakan jenjang pendidikan setelah menyelesaikan sekolah menengah pertama. Seperti yang dilansir (Tersedia dalam: http://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_menengah_atas), “Sekolah menengah atas (Senior High School), adalah jenjang pendidikan menengah pada pendidikan formal di Indonesia setelah lulus Sekolah Menengah Pertama (atau sederajat).”

E. Instrumen Penelitian

1. Penyusunan Instrumen

Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani perlu adanya alat evaluasi

yang akan digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa, terutama pada partisipasi siswa. Instrument penelitian adalah alat untuk memperoleh data, yang pada hakekatnya adalah alat ukur untuk mengukur variable penelitian. Menurut Sugiyono (2013:102), “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian berupa fenomena alam maupun fenomena sosial.” Instrumen pengumpul data menurut Suharsimi (dalam Sudaryono,

Margono, G., & Rahayu, W.(2012: 30) adalah “alat bantu dalam penelitian yang dipilih dan dipergunakan oleh peneliti agar kegiatan penelitian menjadi sistematis.”

(29)

37

Wahyu Purnama, 2014

Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an Sma Negeri

Se-Kecamatan Ujungberung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memperoleh data yang diinginkan untuk mendukung penelitian. Instrumen merupakan hal terpenting dalam proses mendapatkan data. Keberhasilan

penelitian ditentukan oleh baik tidaknya serta tepat tidaknya instrument yang digunakan.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner

atau/angket. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya. Kuesioner berfungsi untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran pendidikan jasmani. Menurut Taniredja dan Mustafidah (2012: 44) “Angket (questionnaire) merupakan alat penelitian berupa daftar pertanyaan untuk memperoleh keterangan dari sejumlah responden”. Kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini adalah angket tertutup, responden hanya memilih satu jawaban yang tersedia.

Dalam varibel partisipasi, penulis memakai teori Keith Davis, Human Relation at Work (dalam skripsi Andri Permana, 2013). Davis memaparkan bahwa “kunci pemikiran dalam partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosi”. Kemudian dari unsur mental dan emosi tersebut diuraikan lebih rinci menjadi lima

komponen yaitu: Keikutsertaan, Keterlibatan, Kesediaan, Kemauan, dan Keaktifan.

Jadi instrumen yang digunakan untuk mengukur partisipasi siswa terhadap pembelajaran pendidikan jasmani, penulis mengacu dari teori partisipasi dari Keith Davis, yaitu:

1. Keikutsertaan yang terdiri dari ikut serta dalam pembelajaran, semangat dalam pembelajaran, dan totalitas dalam pembelajaran.

2. Keterlibatan yang terdiri dari terlibat dalam pembelajaran, paham akan

kegiatan pembelajaran, percaya diri dalam mengikuti pembelajaran.

(30)

38

Wahyu Purnama, 2014

Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an Sma Negeri

Se-Kecamatan Ujungberung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Kemauan yang terdiri dari senang melakukan tugas gerak, melakukan tugas pembelajaran dengan kesadaran diri, ingin mendapat hasil yang baik

5. Keaktifan yang terdiri dari ingin menjadi pusat perhatian, melaksanakan tugas yang diberikan, berperan aktif dalam pembelajaran

2. Pengembangan Kisi-kisi

Penyusunan kisi-kisi atau instrumen penelitian merupakan acuan dalam

penyusunan alat pengumpulan data. Untuk memudahkan pembuatan item pertanyaan angket, kisi-kisi penelitian disusun secara sistematis relevan dengan

permasalahan, tujuan penelitian serta pertanyaan penelitian, yang kemudian dijabarkan berdasarkan aspek yang diteliti serta indikator-indikatornya. Dalam mengukur tingkat partisipasi siswa pada pembelajaran pendidikan jasmani di tingkatan Sekolah Dasar (SD), terdapat SDN ujungberung, SDN Andir dan SDN Ciporeat. Untuk tingkatan Sekolah Menengah Pertama (SMP) terdapat SMPN 8 Bandung. Untuk tingkatan Sekolah Menengah Atas (SMA) terdapat SMAN 24

Bandung. Penulis menggunakan teori partisipasi dari Keith Davis, Human Relation at Work (dalam Permana, 2013). Kisi-kisi instrumen partisipasi disajikan

(31)

39

Wahyu Purnama, 2014

Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an Sma Negeri

Se-Kecamatan Ujungberung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrumen Partisipasi Menurut Keith Davis, Human Relation at

Work

Variabel Sub

Variabel Indikator

Deskripsi Tingkah Laku

(32)

40

Wahyu Purnama, 2014

Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an Sma Negeri

Se-Kecamatan Ujungberung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Sub

Variabel Indikator

Deskripsi Tingkah Laku

(33)

41

Wahyu Purnama, 2014

Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an Sma Negeri

Se-Kecamatan Ujungberung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Sub

Variabel Indikator

Deskripsi Tingkah Laku

(34)

42

Wahyu Purnama, 2014

Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an Sma Negeri

Se-Kecamatan Ujungberung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Sub

Variabel Indikator

Deskripsi Tingkah Laku

(35)

43

Wahyu Purnama, 2014

Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an Sma Negeri

Se-Kecamatan Ujungberung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Sub

Variabel Indikator

Deskripsi Tingkah Laku

(36)

44

Wahyu Purnama, 2014

Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an Sma Negeri

Se-Kecamatan Ujungberung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Sub

Variabel Indikator

Deskripsi Tingkah Laku

(37)

45

Wahyu Purnama, 2014

Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an Sma Negeri

Se-Kecamatan Ujungberung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Sub

Variabel Indikator

Deskripsi Tingkah Laku

(38)

46

Wahyu Purnama, 2014

Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an Sma Negeri

Se-Kecamatan Ujungberung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrumen yang telah dirumuskan kedalam bentuk kisi-kisi tersebut

kemudian dijadikan bahan penyusun butir-butir pertanyaan atau soal dalam angket. Butir-butir pertanyaan atau soal tersebut dibuat dalam bentuk pernyataan

pernyataan dengan kemungkinan jawaban yang tersedia.

3. Pedoman skoring

Bentuk angket siswa disusun dengan skala Likert yang mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Angket berisi pernyataan yang menunjukkan sikap dan partisipasi selama proses pembelajaran. Angket siswa

yang dibuat ini menghendaki siswa untuk menyatakan responnya dalam bentuk: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS), atau

Sangat Tidak Setuju (STS). Mengenai skala Likert, Sugiyono (2013:134) mengemukakan bahwa “Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.” Dengan skala likert, maka variabel yang akan dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan.

Tabel 3.2

Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban

Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban Positif Negatif

Sangat setuju (SS) 5 1

Setuju (S) 4 2

Kurang Setuju (KS) 3 3

Tidak Setuju (TS) 2 4

(39)

47

Wahyu Purnama, 2014

Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an Sma Negeri

Se-Kecamatan Ujungberung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam menyusun pernyataan-pernyataan agar responden dapat menjawab

salah satu alternatif jawaban tersebut maka pernyataan-pernyataan itu disusun dengan berpedoman penjelasan Surakhman (2004:139) sebagai berikut :

1) Rumuskan setiap pernyataan sejelas-jelasnya dan sesingkat-singkatnya 2) Mengajukan pernyataan-pernyataan yang memang dapat dijawab oleh

responden, pernyataan mana yang tidak menimbulkan kesan negative 3) Sifat pernyataan harus netral dan obyektif

4) Mengajukan hanya pernyataan yang jawabannya tidak dapat diperoleh sumber lain

5) Keseluruhan pernyataan dalam angket harus sanggup mengumpulkan kebulatan jawaban untuk masalah yang kita hadapi

F. Proses Pengembangan Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini sebenarnya telah melalui

beberapa tahap untuk dapat dikatakan layak sebagai alat ukur untuk penelitian. Alat pengumpul data/Instrumen ini telah melalui beberapa tahap sebelum bisa

digunakan sebagai alat ukur. Tahap-tahap yang dilalui dalam pembuatan instrument ini adalah sebagai berikut:

1. Penyusunan

Dalam penyusunan alat pengumpul data ini, terlebih dahulu disusun kisi-kisi secara sistematis dan relevan dengan kebutuhan pemecahan masalah. Kegiatan yang ditempuh dalam penyusunan alat pengumpulan data ini adalah

sebagai berikut :

1) Merumuskan problematika penelitian, dengan variabel yang dianggap penting dengan indikator-indikatornya yang akan dijadikan

pertanyaanpertanyaan.

2) Menyusun pertanyaan atau pernyataan beserta alternatif jawabannya yang

(40)

48

Wahyu Purnama, 2014

Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an Sma Negeri

Se-Kecamatan Ujungberung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengisian sehingga akan jelas tujuan dan maksud untuk dipahami

responden.

2. Uji Validitas

Dalam menguji kelayakan sebuah instrumen diperlukan uji validitas terlebih dahulu, uji validitas instrumen yang telah dilakukan oleh Andri Permana S.Pd dalam skripsinya adalah uji validitas internal butir dengan mengkorelasikan antara skor tiap butir soal yang didapat dengan skor total responden. Berikut langkah-langkah pengolahan data untuk menentukan validitas angket adalah :

a. Memberikan skor pada masing-masing butir pernyataan sesuai dengan

jawaban responden

b. Merangking skor yang diperoleh masing-masing responden

c. Menentukan 30 persen responden yang memperoleh skor tinggi, kelompok

ini disebut kelompok atas

d. Menentukan 30 persen responden yang memperoleh skor rendah,

kelompok ini disebut kelompok bawah

e. Mencari skor rata-rata ( ) dari tiap-tiap butir pernyataan tiap kelompok,

baik dari kelompok atas atau bawah. Dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

skor rata-rata yang dicari x = skor

Σ “sigma” berarti jumlah n = jumlah sampel

(41)

49

Wahyu Purnama, 2014

Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an Sma Negeri

Se-Kecamatan Ujungberung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan :

S = simpangan baku

skor rata-rata yang dicari x = skor

n = jumlah sampel

g. Mencari simpangan baku gabungan dari butir soal kelompok atas dan

kelompok bawah dengan rumus:

Keterangan :

Sgab2 = Simpangan baku gabungan n1 = Jumlah sampel kelompok atas

n2 = Jumlah sampel kelompok bawah

S12 = Simpangan baku kelompok atas dikuadratkan

S22 = Simpangan baku kelompok bawah dikuadratkan

h. Mencari nilai “t hitung” untuk tiap butir soal dari kedua kelompok dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

t = nilai t hitung yang dicari 1 = Skor rata-rata kelompok atas

2 = Skor rata-rata kelompok bawah

(42)

50

Wahyu Purnama, 2014

Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an Sma Negeri

Se-Kecamatan Ujungberung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu n1 = Jumlah sampel kelompok atas

n2 = Jumlah sampel kelompok bawah

Selanjutnya membandingkan nilai t hitung yang telah dicari dengan t table pada taraf signifikasi α 0,05 dengan derajat kesahihan (dk n1 + n2 – 2) yaitu

15+15-2= 28, maka nilai t tabel yang diperoleh 2,048.

Berikut hasil uji coba angket partisipasi siswa dalam pelajaran pendidikan

jasmani yang telah dilakukan sebelumnya:

Tabel 3.3

Hasil Validitas Uji Coba Angket Partisipasi

(43)

51

Wahyu Purnama, 2014

Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an Sma Negeri

Se-Kecamatan Ujungberung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan penghitungan analisis validitas instrumen partisipasi dari setiap butir pernyataan yang berjumlah 60 butir, diperoleh 52 butir pernyataan yang valid atau 87% dan jumlah pernyataan yang tidak valid diperoleh 8 butir

pernyataan atau 13%.

3. Uji Reliabilitas

Untuk menguji reliabilitas tiap butir tes digunakan rumus teknik belah dua

dengan rumus kolerasi Product Moment sebagai berikut:

1) Menyajikan alat pengukur kepada sejumlah responden, kemudian dihitung validitas itemnya.

2) Membagi item yang valid tersebut menjadi dua belahan. Unutk membelah alat pengukur menjadi dua dilakukan dengan cara membagi antara pernyataan nomor ganjil dan nomor genap

3) Skor untuk masing-masing item pada tiap belahan dijumlahkan langkah ini

menghasilkan dua skor total untuk masing-masing responden, yakni skor total belahan (X) dan skor belahan (Y).

4) Mengkorelasikan skor total belahan pertama dengan skor total belahan kedua dengan menggunakan teknik kolerasi Product Moment,

(44)

52

Wahyu Purnama, 2014

Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an Sma Negeri

Se-Kecamatan Ujungberung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu r xy = Koefisien korelasi yang dicari

xy = Jumlah perkalian skor x dan y x = Jumlah skor x

y = Jumlah skor y

n = Jumlah banyaknya pasangan X dan Y

5) Mencari reliabilitas seluruh perangkat butir dengan menggunakan rumus

Spearman Brown dengan rumus:

Keterangan :

rii , = realibilitas yang dicari

rxy = koefisien korelasi

Adapun hasil penghitungan reliabilitas angket dapat dilihat pada Tabel 3.4:

Tabel 3.4

Uji Reliabilitas Item Partisipasi

r hitung r tabel Kesimpulan

0,99 0,344 Reliabel

Berdasarkan Tabel 3.4, diperoleh hasil penghitungan r-hitung partisipasi sebesar 0,99 dan r-tabel sebesar 0,344, maka dapat dikatakan reliable.

G. Teknik Pengumpulan Data dan Prosedur Pengolahan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

(45)

53

Wahyu Purnama, 2014

Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an Sma Negeri

Se-Kecamatan Ujungberung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kuisioner yaitu mengajukan daftar pertanyaan guna memperoleh jawaban yang

berkaitan dengan partisipasi siswa pada pembelajaran Pendidikan jasmani.

2. Prosedur Pengolahan Data

Untuk mengolah data yang telah didapat, diperlukan analisis data untuk menjawab permasalahan yang telah diteliti. Data yang telah didapat merupakan skor mentah yang harus diolah dengan menggunakan rumus-rumus statistik agar data dapat ditafsirkan, sehingga dapat dilakukan penarikan kesimpulan dengan benar. Untuk mengolah data hasil penelitian menggunakan bantuan Software

Microsoft Office Excel 2010 dan Software SPSS 21 for windows.

Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam pengolahan ini adalah:

1) Menghitung rata-rata

Menghitung rata-rata score tiap kelompok sampel dengan rumus:

Keterangan:

= Skor rata- rata yang dicari x = Nilai data

∑ = Jumlah

n = Jumlah sampel

Bisa juga dengan menggunakan rumus =AVERAGE(cell:cell) di Microsoft

Excel

2) Menghitung Simpangan Baku

Penghitungan simpangan bisa digunakan dengan rumus sebagai berikut:

√∑

(46)

54

Wahyu Purnama, 2014

Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an Sma Negeri

Se-Kecamatan Ujungberung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu S = simpangan baku yang dicari

Σ jumlah dari x = nilai data mentah

= nilai rata-rata yang dicari n = jumlah sampel

Bisa juga dengan menggunakan rumus =STDEV(cell:cell) di Microsoft Excel

3) Menguji normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data yang diperoleh oleh

peneliti berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas distribusi data dapat dilakukan dengan menggunakan uji kenormalan

secara parametik yang dikenal dengan Chi Kuadrat. Untuk pengujian hipotesis nol, Langkah-langkah dalam uji normalitas distribusi data:

a. Merangkum data seluruh variabel yang akan diuji normalitasnya.

b. Menentukan jumlah kelas interval

c. Menentukan panjang kelas interval, yaitu: (data terbesar–data terkecil)

dibagi dengan jumlah kelas interval d. Menyusun data ke dalam tabel normalitas

e. Menghitung frekuensi yang diharapkan (fh), dengan cara mengkalikan

persentase luas tiap bidang curve normal dengan jumlah anggota sampel. fh = luas curve x jumlah anggota

f. Memasukkan harga-harga fh ke dalam tabel kolom fh, sekaligus

menghitung harga-harga (fo–fh) dan dan menjumlahkannya.

Harga jumlah adalah merupakan harga Chi Kuadrat ( ) hitung. g. Membandingkan harga Chi Kuadrat hitung ( ) dengan Chi Kuadrat tabel

(47)

55

Wahyu Purnama, 2014

Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an Sma Negeri

Se-Kecamatan Ujungberung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Secara otomatis uji normalitas bisa dilakukan dengan sebuah software

computer yang bernama SPSS 21 dengan cara sebagai berikut:

a. Sebelum menginput data, langkah pertama klik Variable View pada SPSS 21 data editor. Pada kolom Name ketik nama yang diinginkan untuk mempermudah.

b. Imput data pada kolom yang telah di di ganti labelnya tadi

c. Pilih menu AnalyzeNonparametic testLegacy Dialogs1 Sample K-S

d. Masukkan variabel yang akan dihitung ke Test Variable List e. Klik ok

f. Uji Hipotesis Normalitas

1. H0, data diambil dari yang berdistribusi normal

2. H1, data diambil bukan dari populasi yang berdistribusi normal

3. α 0.05

4. H0 ditolak jika P values (Sign) < 0.05

5. H0 diterima jika P values (Sign) > 0.05

6. P Values(Sign) adalah probability value/nilai peluang

4) Menafsirkan Kedalam Bentuk Presentase

Supaya data bisa dideskripsikan, data yang telah di olah harus di tafsirkan terlebih dahulu. Dalam penelitian ini penulis mengolah data dengan prosedur dan analisis data dengan skala persentase dengan cara sebagai berikut:

a. Pengelompokan data

Dalam pengelompokan data ini penulis melakukan langkah

pengelompokan tiap-tiap butir pertanyaan

b. Menjumlahkan skor-skor seluruh pertanyaan tiap sub komponen

Seperti halnya skor aktual dengan menghitung jumlah skor dari tiap

(48)

56

Wahyu Purnama, 2014

Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an Sma Negeri

Se-Kecamatan Ujungberung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dikali jumlah butir instrumen dikali dengan jumlah responden. Sedangkan

dalam menghitung persentase digunakan rumus:

c. Membuat Kriteria

Kriteria sangat penting dalam penelitian ini, karena untuk dapat mengetahui tingkat partisipasi diharuskan untuk melihat pada acuan yang

benar. untuk mempermudah dalam penafsiran dan penyimpulan, dalam hal ini dipilihlah parameter yang dikemukakan oleh Arikunto (2006:246) dengan menafsirkan kriteria penilaian presentase sebagai berikut:

Tabel 3.5

Kriteria Frekuensi Presentase

Rentang Nilai Kriteria

76 - 100% Tinggi

56 - 75 % Sedang

40 – 55% Rendah

< 40% Sangat Rendah

d. Buat Kesimpulan

Setelah pengolahan data dibuatlah kesimpulan sebagai gambaran dari hasil penelitian yang telah dirubah menjadi presentase.

(49)

57

Wahyu Purnama, 2014

Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an Sma Negeri

Se-Kecamatan Ujungberung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah hasil uji normalitas diketahui, maka langkah selanjutnya adalah

pengujian hipotesis. Karena sampelnya adalah kelompok siswa putri dalam tiga jenjang pendidikan sekolah yang berbeda yaitu siswa putri sekolah dasar, siswa

putri sekolah menengah pertama dan siswa putri sekolah menengah atas maka di lakukanlah pengujian dengan analisis varian saju jalur/one way anova dengan rumus:

Analisis varian dapat digunakan apabila varian ke tiga kelompok data tersebut homogen. Oleh karena itu sebelum Analisis Varian digunakan untuk

(50)

Wahyu Purnama, 2014

Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an Sma Negeri

Se-Kecamatan Ujungberung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data mengenai perbedaan tingkat partisipasi siswa putri terhadap pembelajaran Pendidikan jasmani di SD, SMP, dan SMA Negeri se-Kecamatan Ujungberung maka penulis mengambil kesimpulan bahwa:

1. Sekolah Dasar memiliki tingkat partisipasi yang tergolong tinggi terhadap

pembelajaran Pendidikan jasmani.

2. Sekolah Menengah Pertama memiliki tingkat partisipasi yang tergolong tinggi

terhadap pembelajaran Pendidikan jasmani.

3. Sekolah Menengah Atas memiliki tingkat partisipasi yang tergolong tinggi

terhadap pembelajaran Pendidikan jasmani.

4. Tidak terdapat perbedaan tingkat partisipasi siswa putri pada pembelajaran Pendidikan jasmani di SD, SMP, dan SMA Negeri se-Kecamatan Ujungberung.

B. Saran-saran

Sebenarnya semua pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah manapun pastinya lebih di minati oleh para siswa, karena guru-guru pendidikan jasmani cenderung bersifat terbuka dan mudah beradaptasi dengan murid, tetapi juga

kadang-kadang siswa bosan dalam pembelajaran. Memang pembelajaran pendidikan jasmani cenderug berhasil, dengan model pembelajaran yang kreatif,

pengggunaan waktu yang efektif, serta pembelajaran yang berkarakter, tetapi kadang-kadang juga kurang efektif bila kurang serius dalam proses

belajar-mengajarnya.

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4

Referensi

Dokumen terkait

Pembelajaran Konsep Energi dengan Pendekatan Sains- Teknologi Masyarakat untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Sikap Siswa.. Tesis pada PPS UPI Bandung:

Penerbitan Standby L/C oleh bank (sebagai pihak yang menjamin) pada dasarnya merupakan suatu jenis garansi (jaminan) yang diberikan atas permintaan nasabah untuk kepentingan bank

Selain data jumlah assigne dan jumlah assignment yang terlibat, data lain yang biasa diperlukan adalah besar kerugian yang ditimbulkan atau besar keuntungan yang didapat oleh

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan LKS berbasis inkuiri terbimbing pada topik reaksi reduksi oksidasi dan mengetahui kualitas dari LKS yang dikembangkan

PELAKSANAAN PROGRAM KERJA BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP / MTs.. TAHUN

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (Lks) Praktikum Identifikasi Etanol Dalam Minuman Sari Buah Berbasis Inkuiri Terbimbing.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

46/PUU-VIII/2010, kurator ventris dalam hal ini adalah BHP memiliki kewenangan untuk menjadi pengampu maupun wali pengawas bagi anak yang berada dalam kandungan janda dari

Penelitian ini bertujuan untuk menggali bagaimana efektivitas pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan keluarga tentang penyakit ISPA di Puskesmas Kecamatan Medan Denai dan