penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan
waktu yang telah direncanakan.
Skripsi berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Mencari Pasangan (Make A Match) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Pada Pokok Bahasan Rumus Kimia Dan Tata Nama Senyawa Kelas X SMA”,
disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada: Bapak
Dr. Mahmud, M.Sc sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian
sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si, Bapak Drs.
Eddyanto, Ph.D dan Bapak Dr. Zainuddin, M.Si selaku dosen penguji yang telah
memberikan masukan dan saran-saran dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan
terimakasih kepada Bapak Drs. P.M. Silitonga, MS selaku Dosen Pembimbing
Akademik dan Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada seluruh Bapak dan
Ibu Dosen beserta staff pegawai Jurusan Kimia FMIPA UNIMED. Terima kasih
juga disampaikan kepada Bapak Drs. H. Khoiruddin Hasibuan, M.Pd Kepala
Sekolah SMA Swasta Eria Medan yang telah memberikan izin penelitian, serta
Bapak dan Ibu Guru di SMA Swasta Eria Medan yang telah banyak membantu
penulis selama penelitian. Teristimewa penulis sampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Ayahanda Alm. Fachruddin dan Ibunda Arlinawati
orangtua penulis yang telah mengasuh, membimbing, memberi kasih sayang,
mendukung secara materil dan tidak pernah lelah memanjatkan doa demi
selesainya studi penulis, serta kakak, abang dan adik saya (Kak Nurlaili Fatmi,
S.Pd, Bang Fadli, Kak Faradilla, dan Adik Faisal), Pak uo Syafruddin, Mak Uo
Yus, Uncu Fatmawati serta sanak keluarga yang sudah berdoa memberi dorongan
dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED. Terima
kasih juga kepada sahabat-sahabat: Dian, Nela, Silvia Chairani, Yul Khairani,
Suryaputra Ritonga, S.E, Bang Tarigan, Bang Hisar, Bang Ade, Bang Sanusi, Kak
Osy, Kak Zannah, Kak Evi, S.Pd, Kak Dina Andriani, S.Pd dan Bang Zamiluddin,
S.Pd yang telah mengalirkan do’anya kepada penulis untuk kelancaran pendidikan
penulis, serta menyelesaikan skripsi ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari
segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Agustus 2012 Penulis
Fauziah Agustifa (NIM 071244320016)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe mencari pasangan (make a match) lebih tinggi daripada hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional.
Penelitian ini dilakukan di SMA Swasta ERIA Medan dengan populasi adalah seluruh siswa kelas X SMA yang terdiri dari 6 kelas. Sampel penelitian diambil secara acak berjumlah 2 kelas yang terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe mencari pasangan (make a match) sedangkan kelas kontrol diberi perlaukan dengan menggunakan pembelajaran konvensional.
Data yang diamati adalah hasil belajar kimia siswa, yang dikumpulkan melalui tes pilihan berganda sebanyak 20 soal yang terdiri dari 5 option jawaban, yang telah diujicobakan validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda tes. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji t, dimana sebelumnya telah diuji normalitas dan homogenitas data. Hasil belajar kelas eksperimen rata-rata pre test (27,81 ± 7,21) dan rata-rata-rata-rata post test (76,88 ± 5,70) dengan peningkatan hasil belajar Gain sebesar 68% sedangkan hasil belajar kelas kontrol rata-rata pre test (22,03 ± 6,70) dan rata-rata post test (70,47 ± 6,00) dengan peningkatan hasil belajar Gain sebesar 62%. Uji hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi α = 0,05 menggunakan uji-t satu pihak yaitu pihak kanan dimana
thitung > ttabel (3,05 > 1,667139), yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 4
1.3. Batasan Masalah 4
1.4. Rumusan Masalah 4
1.5. Tujuan Penelitian 5
1.6. Manfaat Penelitian 5
1.7. Defenisi Operasional 6
1.71 Pembelajaran Kooperatif 6
1.72 Pembelajaran Kooperatif Tipe Mencari 6 Pasangan (Make A Match)
1.73 Hasil Belajar 6
1.74 Rumus Kimia 7
1.75 Tata Nama Senyawa 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8
2.1. Pengertian Belajar 8
2.2. Pengertian Hasil Belajar 9
2.3. Model Pembelajaran Make a Match 9
2.3.1 Pembelajaran Kooperatif 10
2.3.2 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe 13 Mencari Pasangan (Make A Match)
2.4. Model Pembelajaran Konvensional 16
2.5. Materi Rumus Kimia dan Tata Nama Senyawa 17
2.5.1 Rumus Kimia 17
2.5.2 Tata Nama Senyawa 20
2.6. Kerangka Konseptual 23
Halaman
BAB III METODE PENELITIAN 26
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 26
3.2. Populasi dan Sampel 26
3.3. Variabel Penelitian 26
3.4. Rancangan Penelitian 27
3.5. Prosedur Penelitian 27
3.6. Teknik Pengumpul Data 30
3.6.1 Pretes 30
3.6.2 Postes 30
3.7. Instrumen Penelitian 30
3.7.1 Validitas Tes 30
3.7.2 Reliabilitas Tes 31
3.7.3 Tingkat Kesukaran Tes 32
3.7.4 Daya Pembeda Tes 32
3.8. Teknik Analisis Data 33 3.8.1 Menghitung Rata-rata dan Simpangan Baku 34 3.8.2 Uji Normalitas 34 3.8.3 Uji Homogenitas 34 3.8.4 Uji Hipotesis 35 3.8.5 Uji Gain 36 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 37 4.1. Hasil Penelitian 37 4.1.1. Analisis Data dan Instumen Penelitian 37 4.1.2. Data Hasil Penelitian 38
4.2. Analisisa Data Hasil Belajar 38
4.2.1 Uji Normalitas Data 40
4.2.2 Uji Homogenitas Data 41
4.2.3 Uji Hipotesis Penelitian 43
4.2.4. Peningkatan Hasil Belajar 44
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian 45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 48
5.1 Kesimpulan 48
5.2 Saran 48
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1. Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif 11
dengan Kelompok Belajar Konvensional
Tabel 2.2 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif 13
Tabel 2.3. Unsur-unsur Monoatomik 17
Tabel 2.4. Unsur-unsur Diatomik 18
Tabel 2.5. Unsur-unsur Poliatomik 18
Tabel 2.6. Rumus Molekul Beberapa Senyawa Kimia 19
Tabel 2.7. Rumus Molekul dan Rumus Empiris 19
Tabel 3.1 Rancangan penelitian 27
Tabel 4.1. Hasil Perolehan Rata-rata, 39
Standar Deviasi Pre-test dan Post-test
Tabel 4.2 Rata-Rata dan Standar Deviasi, Varians dari Data Gain 39 Tabel 4.3. Uji Normalitas Data Pre-Tes dan Post-Tes 40
Tabel 4.4. Uji Normalitas Data Gain 41
Tabel 4.5 Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 42
Tabel 4.6 Uji Homogenitas Data Gain 42
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Skema Desain Penelitian 29
Gambar 34.1. Sekolah SMA Swasta ERIA Medan 146 Gambar 34.2. Peneliti sedang memperkenalkan diri 147 Gambar 34.3. Siswa sedang mengerjakan soal-soal pre test 147 Gambar 34.4. Peneliti sedang mengawasi siswa saat 148
melakukan pre test
Gambar 34.5. Peneliti sedang memberikan pengajaran 148 Gambar 34.6. Peneliti sedang memberikan petunjuk tentang 149
model pembelajaran make a match
Gambar 34.7. Peneliti sedang membagikan kartu soal 149 dan jawaban kepada kelompok siswa
Gambar 34.8. Kelompok siswa sedang berdiskusi untuk 150 menyelesaikan permasalahan di kartu
yang telah diterima
Gambar 34.9. perwakilan kelompok siswa membacakan soal 150 yang ada di kartu
Gambar 34.10. Kelompok yang telah menemukan 151 pasangan kartunya
Gambar 34.11. Siswa sedang melakukan post test 151 Gambar 34.12. Peneliti sedang mengawasi siswa 152
melakukan post test
Gambar 34.13. Peneliti sedang memperkenalkan diri 153 Gambar 34.14. Siswa sedang mengerjakan soal-soal pre test 153 Gambar 34.15. Peneliti sedang memberikan pengajaran 154 Gambar 34.16. Peneliti.sedang mengawasi siswa 154
saat mengerjakan soal latihan
Gambar 34.17. Siswa sedang mengerjakan soal latihan di papan tulis 155 Gambar 34.18. Siswa sedang mengerjakan soal-soal post test 155
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus 51
Lampiran 2. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen 53 Lampiran 3. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol 70
Lampiran 4. Ringkasan Bahan Ajar 81
Lampiran 5. Lembar Observasi Sekolah 87
Lampiran 6. Kisi-kisi Instrumen Soal 90
Lampiran 7. Instrumen Penelitian 91
Lampiran 8. Kunci Jawaban 96
Lampiran 9. Validitasi Insrumen Tes 97
Lampiran 10. Perhitungan Validitas Tes 98
Lampiran 11. Reliabilitas Instrumen Tes 100
Lampiran 12. Perhitungan Reliabilitas Tes 101
Lampiran 13. Tingkat Kesukaran Tes 105
Lampiran 14. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 106
Lampiran 15. Daya Pembeda Tes 108
Lampiran 16. Perhitungan Daya Pembeda Tes 109
Lampiran 17. Deskripsi Data Penelitian Kelas Eksperimen 111 Lampiran 18. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen 112 Lampiran 19. Deskripsi Data Penelitian Kelas Kontrol 113 Lampiran 20. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol 114 Lampiran 21. Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi, 115
Varians Hasil Belajar Kelas Eksperimen
Lampiran 22. Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi, 117 Varians Hasil Belajar Kelas Kontrol
Lampiran 23. Uji Normalitas Data Pre Test 119
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Lampiran 24. Uji Normalitas Data Post Test 122
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Lampiran 25. Uji Homogenitas Data Pre-Tes 125
Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
Lampiran 26. Uji Homogenitas Data Post Tes Kelas Eksperimen 127 dan KelasKontrol
Lampiran 27. Uji Hipotesis Penelitian 129
Lampiran 28. Data Gain Hasil Belajar Kelas Eksperimen 132 Lampiran 29. Perhitungan Rata-rata,Standar Deviasi, 133
Varians Hasil Belajar Kelas Eksperimen
Halaman
Lampiran 31. Perhitungan Rata-rata,Standar Deviasi, 137 Varians Hasil Belajar Kelas Eksperimen
Lampiran 32. Uji Normalitas Data Gain Tes 140
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Lampiran 33. Uji Normalitas Data Gain Tes 143
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Lampiran 34. Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar Siswa 145
Lampiran 35. Dokumentasi Penelitian 146
Lampiran 36. TABLE of r-PRODUCT MOMENT 156
Lampiran 37. Tabel dari Chi Kuadrat 157
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan
manusia yang memikirkan bagaimana menjalani kehidupan ini untuk
mempertahankan hidup manusia yang mengemban tugas dari Sang Kholiq untuk
beribadah. Manusia sebagai makhluk yang diberi kelebihan oleh Allah SWT
dengan suatu bentuk akal pada diri manusia yang tidak dimiliki makhluk Allah
yang lain dalam kehidupannya. Oleh karena itu pendidikan memegang peranan
penting dalam membangun suatu bangsa. Tanpa adanya pendidikan,
perkembangan suatu bangsa tidak akan mungkin terjadi. Untuk mengolah akal
pikirnya diperlukan suatu pola pendidikan melalui suatu proses pembelajaran.
Pelaksanaan pengajaran di dalam kelas merupakan tugas utama guru dan
pembelajaran diartikan sebagai suatu kegiatan yang ditujukan untuk
membelajarkan siswa. Permasalahan yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah
lemahny proses pembelajaran. Mata pelajaran science tidak dapat
mengembangkan kemampuan anak berpikir kritis dan sistematis, karena strategi
pembelajaran di dalam kelas.
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah
lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang
didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di
dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi; otak
anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut
untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan
kehidupan sehari-hari. Akibatnya? Ketika anak didik lulus dari sekolah, mereka
pintar secara teoritis, akan tetapi mereka miskin aplikasi.
Menurut Tarmizi (2008) Pembelajaran terpusat pada guru sampai saat ini
masih menemukan beberapa kelemahan. Kelemahan tersebut dapat dilihat pada
saat berlangsungnya proses pembelajaran di kelas, interaksi siswa dengan guru
atau siswa dengan siswa jarang terjadi. Siswa kurang terampil dalam menjawab
bekerja dalam kelompok diskusi dan memecahkan masalah yang diberikan. Siswa
cenderung belajar sendiri-sendiri.
Pembelajaran yang disampaikan dengan ceramah membuat siswa bosan,
tidak bersemangat di kelas, kurang aktif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan
dan tidak berantusias saat berdiskusi kelompok dengan temannya. Oleh karena itu,
peneliti membuat model pembelajaran kooperatif tipe mencari pasangan (make a
match) yang membuat siswa dapat bekerja dengan teman-temannya di kelas dan
melibatkan seluruh siswa dikelas.
Ilmu kimia merupakan salah satu mata pelajaran IPA yang kurang
diminati, bahkan banyak siswa yang menganggap pelajaran kimia menakutkan,
karena banyak siswa yang terlebih dahulu merasa kurang mampu dalam
mempelajari kimia dan merasa bahwa kimia adalah pelajaran yang sulit dan
membosankan. Akibatnya, hasil belajar kimia siswa relatif rendah. Selain faktor
individu siswa tersebut, pengajaran kimia yang disajikan juga kurang menarik
sehingga mempengaruhi rendahnya motivasi siswa dalam belajar kimia.
Salah satu kondisi yang dianggap mampu memperbaiki kondisi diatas
adalah menjadikan kegiatan diskusi dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe mencari pasangan (make a match) yang diperkenalkan oleh Lurna
Curran dalam Lie (2002). Make a match adalah kegiatan belajar untuk mencari
pasangan kartu yang merupakan jawaban soal sebelum batas waktunya, siswa
yang dapat mencocokkan kartunya akan diberi point dan yang tidak berhasil
mencocokkan kartunya akan diberi hukuman sesuai dengan yang telah disepakati
bersama.
Dengan adanya model pembelajaran kooperatif tipe mencari pasangan
(make a match) siswa lebih aktif untuk mengembangkan kemampuan berpikir.
Disamping itu make a match juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya dan mngeluarkan pendapat serta berinteraksi dengan siswa yang
menjadikan aktif dalam kelas.
Penelitian yang berkaitan dengan dilakukan oleh Utomo (2010). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Metode Make A
X SMA Negeri 1 Wuryantoro T.A. 2009/2010 dengan persentase perbedaan hasil
belajar sebesar 60,3%. Penelitian lain yang dilakukan Ratna (2009) meneliti
Pembelajaran Kimia Model Think Pairs Share (TPS) dan Model Make A Macth
dengan rata-rata persentase peningkatan hasil belajar sebesar 75,2%.
Tata nama senyawa merupakan salah satu pokok bahasan mata pelajaran
kimia kelas X SMA yang isi materinya bersifat abstrak. Dalam materi tata nama
senyawa ini akan dibahas mengenai rumus kimia, rumus molekul, dan tata nama
senyawa. Standar kompetensi yang dituntut pada pokok bahasan tata nama
senyawa ialah memahami cara menuliskan nama senyawa kimia, rumus kimia dan
rumus molekul. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika siswa diajak untuk
menyenangi materi ini dengan memberikan strategi, pendekatan, model, ataupun
metode pembelajaran yang menarik bagi siswa. Dalam penelitian Irmayasopa
Ginting (2010), pengaruh pendekatan kontruktivisme dengan model pembelajaran
kooperatif tipe think pair share (berbagi-berpikir-berpasangan) terhadap hasil
belajar kimia siswa pada pokok bahasan lambang unsur dan rumus kimia
menunjukkan peningkatan sebesar 10,08%. Hal yang sama juga terjadi pada
penelitian Yayuk Arianti (2011), pengaruh model learning game terhadap
motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran kimia di kelas X SMK pada
pokok bahasan tata nama senyawa kimia menunjukkan peningkatan sebesar
79,5%.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
Penulis melakukan suatu penelitian yang berjudul “Penerapan Model
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, yang menjadi identifikasi
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Kimia merupakan ilmu yang kaya akan konsep yang bersifat abstrak sehingga
siswa kesulitan dalam memahami pelajaran kimia.
2. Pembelajaran yang berlangsung kurang melibatkan siswa.
3. Model pembelajaran yang kebanyakan masih berpusat pada guru.
4. Model pembelajaran kooperatif tipe mencari pasangan (make a match)
merupakan model yang dalam penerapannya menggunakan pendekatan yang
berpusat pada siswa.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan di atas, terlihat
begitu banyaknya masalah yang muncul untuk diteliti. Oleh karena itu perlu
dilakukan pembatasan masalah agar masalah yang diteliti lebih terarah. Maka,
penelitian dibatasi tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe mencari
pasangan (make a match) dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada
pokok bahasan rumus kimia dan tata nama senyawa kelas X SMA Swasta ERIA
Medan.
1.4 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran
kooperartif tipe mencari pasangan (make a match) lebih tinggi dari hasil
belajar siswa yang diajarkan pembelajaran konvensional pada pokok bahasan
rumus kimia dan tata nama senyawa kelas X SMA Swasta ERIA Medan?
2. Berapa besar peningkatkan hasil belajar kimia siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe mencari pasangan (make a match) pada pokok
bahasan rumus kimia dan tata nama senyawa kelas X SMA Swasta ERIA
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran kooperartif tipe mencari pasangan (make a match) lebih tinggi
dari hasil belajar siswa yang diajarkan pembelajaran konvensional pada
pokok bahasan rumus kimia dan tata nama senyawa kelas X SMA Swasta
ERIA Medan.
2. Untuk mengetahui berapa besar peningkatan hasil belajar kimia siswa melalui
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe mencari pasangan (make a
match) pada pokok bahasan rumus kimia dan tata nama senyawa kelas X
SMA Swasta ERIA Medan.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagi Siswa, dapat meningkatkan pemahaman siswa mengenai materi tata
nama senyawa dan meningkatkan hasil belajar kimia siswa.
2. Bagi Guru, membuka wawasan berpikir guru dalam mengajar dan
mengembangkan model pembelajaran dalam proses belajar mengajar dan
untuk menjadi bahan masukan bagi guru kimia dalam memilih model
pembelajaran yang tepat.
3. Bagi Sekolah, meningkatkan kualitas dan mutu sekolah melalui peningkatan
hasil belajar siswa dan kinerja guru.
4. Bagi Mahasiswa atau Peneliti Lanjut, sebagai bahan informasi bagi peneliti
lain untuk dapat mengembangkan penelitian selanjutnya tentang model
pembelajaran kooperatif tipe mencari pasangan (make a match) dan sebagai
1.7. Defenisi Operasional
1.7.1 Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang
berdasarkan faham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi
belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat
kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa
anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk
memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan
belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan
pelajaran.
1.7.2 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Mencari Pasangan (Make A Match
Model pembelajaran kooperatif tipe mencari pasangan (make a match)
diperkenalkan oleh Lorna Curran (1994). Make a match adalah mencari pasangan
kartu merupakan jawaban soal sebelum batas waktunya, siswa yang dapat
mencocokkan kartunya akan diberi point. Guru lebih berperan sebagai fasilitator
dan ruangan kelas juga perlu ditata sedemikian rupa, sehingga menunjang
pembelajaran kooperatif. Salah satu keunggulannya adalah siswa mencari
pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang
menyenangkan. Make A Match dapat digunakan dalam semua mata pelajaran dan
untuk semua tingkatan usia anak didik. (Lie, 2002).
1.7.3 Hasil Belajar
Hasil belajar adalah "kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui
kegiatan belajar” (Djamarah, 2002). menyatakan bahwa “proses belajar mengajar
dianggap berhasil apabila: (1) daya serap terhadap bahan pengajaran yang
diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individu maupun kelompok; (2)
perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran telah dicapai siswa, baik secara
1.7.4 Rumus Kimia
Rumus kimia menyatakan jenis dan jumlah atom dengan komposisi
tertentu secara molekul.
1.7.5 Tata nama senyawa
Tata nama senyawa merupakan materi yang dipelajari mulai dari kelas X.
Tata nama senyawa merupakan salah satu konsep kimia yang bersifat abstrak.
Dalam materi tata nama senyawa ini akan dibahas mengenai rumus kimia, rumus
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan yaitu :
1. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe
mencari pasangan (make a match) lebih tinggi daripada hasil belajar siswa
yang menggunakan pembelajaran konvensional di SMA Swasta ERIA Medan
pada pokok bahasan rumus kimia dan tata nama senyawa kelas X SMA.
2. Peningkatan hasil belajar kimia siswa pada pembelajaran kooperatif tipe
mencari pasangan (make a match) sebesar 68% sedangkan peningkatan hasil
belajar kimia siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional sebesar
62%. Jadi, terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang
signifikan antara pembelajaran make a match dengan pembelajaran
konvensional. Besarnya perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa
adalah 6%.
5.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas
maka penulis menyarankan hal-hal berikut :
1. Bagi guru dan calon guru diharapkan dapat menerapkan pembelajaran
kooperatif tipe mencari pasangan (make a match) dapat mempermudah
pencapaian tujuan instruksional dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa,
khususnya mata pelajaran kimia.
2. Diharapkan bagi calon guru sebelum proses mengajar dilakukan, harus
mengetahui penguasaan siswa terhadap materi-materi prasyarat dari suatu
topik yang akan diajarkan, karena pengetahuan siswa sebelumnya sangat
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2002), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta.
Arianti, Y., (2011), Pengaruh Model Learning Game Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Kimia di Kelas X SMK Pada Pokok Bahasan Tata Nama Senyawa Kimia, Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.
Ayu, SP, (2010). Penerapan Cooperatif Learning Tipe Make A Match Untuk Meningkatkan hasil Belajar Siswa Kelas VII Dalam Pembelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi, Jurnal Pendidikan Ilmu Komputer UPI, Hal 15-16
De Porter, B., Readon, M, dan Singer-Norie Sarah, 2007, Quantum Teaching, Kaifa: Bandung.
Djamarah, S. B. dan Zain,A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Dwi Suyanti,R., (2010), Strategi Pembelajaran Kimia, Graha ilmu, Yogyakarta.
Dwiyanti, L. A., (2010), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan Menggunakan Pendekatan Problem Possing Berbasis Web Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa, Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.
Ginting, I., (2010), Pengaruh Pendekatan Kontruktivisme Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (Berbagi-Berpikir-Berpasangan) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Lambang Unsur Dan Rumus Kimia, Skripsi, FMIPS, UNIMED, Medan.
Hamalik, O., (2001), Perencanaan Pengajaran berdasarkan Pendekatan Sistem, Penerbit Bumu Aksara, Bandung.
Kuncoro, L., (2009), http://lennykuncoro.wordpress.com/2009/03/29/make-a-match/ (accessed Februari-April 2011).
Lie, A., (2002). Cooperative Learning, Mempraktekkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Grasindo, Jakarta.
Ratna, S., (2009), Upaya Meningkatkan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Jetis Bantul Dengan Model Cooveratif Learning Tipe Make A Match, Skripsi, FKIP, UNY, Yogyakarta
Saiful, (2011), http://s4iful4min.blogspot.com/.../metode-make-match-tujuan-persiapan-dan.html (accassed Februari-April 2011)
Silitonga,P.M., (2011), Statistika: Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, Graha Ilmu, Yogyakarta
Slameto, (1988), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Bina Aksara, Jakarta.
Sudjana, (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.
Suprijono, A., 2009, Cooperatif Learning, Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Sutresna, N., (2007). Cerdas Belajar Kimia Untuk Kelas X SMA, Grafindo Media Pratama, Bandung
Suyanti, R. D., (2010), Strategi Pembelajaran Kimia, Penerbit Graha Ilmu, Jakarta
Tarmizi, (2008), http://tarmizi.wordpress.com/2008/12/03/make-a-match/ (accessed Februari-April 2011)
Tritanto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-progresif: Konsep, Landasan, dan Implentasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Prenada Media Grup, Jakarta
Utomo, T.S., (2010), Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Metode Make A Match Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Wuryantoro T.A. 2009/2010, Skripsi, FMIPA, UMS, Semarang.