• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI KELAS IV SD NEGERI NO. 060929 MEDAN JOHOR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI KELAS IV SD NEGERI NO. 060929 MEDAN JOHOR."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

M

ME

EN

NI

IN

NG

G

KA

K

AT

TK

K

AN

A

N

A

AK

K

TI

T

IV

VI

IT

TA

AS

S

B

BE

EL

LA

AJ

J

AR

A

R

S

SI

IS

SW

WA

A

P

PA

AD

DA

A

M

MA

AT

TA

A

P

PE

EL

LA

AJ

J

AR

A

RA

AN

N

I

IP

PS

S

D

DE

EN

NG

GA

AN

N

M

MO

OD

DE

EL

L

P

PE

EM

MB

BE

EL

LA

AJ

JA

AR

RA

AN

N

K

KO

OO

OP

PE

ER

RA

AT

TI

IF

F

TI

T

IP

PE

E

J

J

IG

I

GS

SA

AW

W

D

D

I

I

K

K

EL

E

LA

AS

S

I

IV

V

S

SD

D

N

NE

EG

GE

ER

RI

I

N

NO

O.

.

0

06

6

09

0

92

2

9

9

M

ME

ED

DA

AN

N

J

JO

O

HO

H

OR

R

S

SKKRRIIPPSSII

D

Diiaajjuukkaann uunnttuukk MMeemmeennuuhhii PPeerrssyyaarraattaann M

Meemmppeerroolleehh GGeellaarr SSaarrjjaannaa PPeennddiiddiikkaann P

Paaddaa JJuurruussaann PPPPSSDD SS--11

O Olleehh ::

NINA

ZUHAIRIYAH

NINA ZUHAIRIYAH

N

NI

I

M.

M

.

1

11

1

04

0

4

31

3

11

10

0

47

4

7

F

F

A

A

K

K

U

U

L

L

T

T

A

A

S

S

I

I

L

L

M

M

U

U

P

P

E

E

N

N

D

D

I

I

D

D

I

I

K

K

A

A

N

N

U

U

N

N

I

I

V

V

E

E

R

R

S

S

I

I

T

T

A

A

S

S

N

N

E

E

G

G

E

E

R

R

I

I

M

M

E

E

D

D

A

A

N

N

2

(2)
(3)
(4)
(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt atas segala karunia

dan rahmat-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga dengan ridha-Nya

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Skripsi yang

berjudul “Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw di Kelas IV SD Negeri

No. 060929 Medan Johor” disusun sebagai persyaratan memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Jurusan PPSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Medan.

Penulis menyadari selama menyelesaikan skripsi ini banyak mengalami

berbagai hambatan dan kesulitan dikarenakan keterbatasan kemampuan dan

pengalaman penulis dalam menulis skripsi. Penulis juga menyadari tidak akan

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik tanpa bimbingan, saran, motivasi dan

bantuan dari berbagai pihak.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas

Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pra

Sekolah dan Sekolah Dasar (PPSD), dan Bapak Drs. Ramli Sitorus, M.Ed.,

(6)

iii

4. Bapak Drs. Drs. Ramli Sitorus, M.Ed., selaku Dosen Pembimbing Skripsi

yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan motivasi kepada

penulis mulai dari awal penyusunan proposal, seminar proposal hingga

terselesaikannya penyusunan skripsi ini

5. Ibu Dra. Piti Singarimbun, M.Pd., Bapak Drs. Edward Purba, MA., dan

Ibu Dra. Nasriah, M.Pd., selaku dosen penguji atau penyelaras yang telah

banyak memberikan saran, masukan dan arahan sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik.

6. Bapak Supriyatman, S.Pd., selaku Kepala SD Negeri No. 060929 Medan

Johor, dan Ibu Ira Yusni Siregar, S.Pd., selaku mitra kolaborasi dan

seluruh siswa-siswa kelas IV di SD Negeri No. 060929 Medan Johor yang

telah banyak membantu penulis selama melaksanakan penelitian.

7. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Ayahanda Alm.

Achmad Pulungan dan Ibunda Hj. Siti Maiya Dalimunthe yang telah

banyak memberikan bantuan baik materil maupun sprituil serta do’a dan

motivasi kepada ananda selama menjalani studi hingga memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan S1 PGSD di Universitas Negeri Medan.

8. Terimakasih juga disampaikan kepada teman-teman, Yulinda Mora A.

Nasution, Maulidayani Nasution, Miftah Mahyani Nasution dan

Nurhabibah serta semua teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu

persatu, terima kasih atas dukungan kalian selama ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

banyak membantu baik secara langsung maupun tidak langsung, yang namanya

tidak dapat disebutkan dalam ucapan ini. Semoga kebaikan yang diberikan

mendapatkan imbalan dari Allah Swt. Penulis menyadari bahwa skripsi ini juga

(7)

iv

kekhilafan baik dalam bentuk bahasa penyampaian, isi, teknik penulisan maupun

masih kurangnya nilai ilmiah dikarenakan keterbatasan pengetahuan, pengalaman

dan kemampuan penulis sebagai seorang mahasiswa. Untuk itu penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi

kesempurnaan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi

penulis sendiri, dan penulis ucapkan terima kasih. Kiranya Allah swt

melimpahkan karunia-Nya untuk kita semua, Amin.

Medan, Januari 2013 Penulis,

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1: Jadwal Kegiatan Penelitian ... 28 Tabel 2: Aktivitas Siswa Pada Pertemuan Pertama Siklus I ... 34 Tabel 3: Aktivitas Siswa Pada Pertemuan Kedua Siklus I ... 37 Tabel 4: Rangkuman Aktivitas Belajar Siswa Pada Pertemuan Pertama

Siklus I ... 38 Tabel 5: Rangkuman Aktivitas Belajar Siswa Pada Pertemuan Kedua

Siklus I ... 39 Tabel 6: Aktivitas Siswa Pada Pertemuan Pertama Siklus II ... 47 Tabel 7: Aktivitas Siswa Pada Pertemuan Kedua Siklus II ... 50 Tabel 8: Rangkuman Aktivitas Belajar Siswa Pada Pertemuan Pertama

Siklus II ... 51 Tabel 9: Rangkuman Aktivitas Belajar Siswa Pada Pertemuan Kedua

Siklus II ... 52 Tabel 10: Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa ... 57 Tabel 11: Peningkatan Kreativitas Belajar Siswa Secara Klasikal ... 59

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1: Skema Tim-Tim Jigsaw ... 12

Gambar 2: Desain PTK Model Hopkins ... 22

Gambar 3: Lokasi Penelitian SD Negeri 060929 Medan Johor ... 29

Gambar 4: Peneliti Sedang Menjelaskan Materi di Depan Kelas ... 31

Gambar 5: Peneliti Sedang Membimbing Siswa Melakukan Diskusi Kelas Membahas Materi yang Telah Ditugaskan Kepada Para Siswa ... 36

Gambar 6: Aktivitas Belajar Siswa Pada Pertemuan Pertama Siklus I ... 39

Gambar 7: Aktivitas Belajar Siswa Pada Pertemuan Kedua Siklus I ... 40

Gambar 8: Peneliti Sedang Membimbing Para Siswa dalam Kelompok Ahli Untuk Mendiskusikan Tugas yang Diberikan Kepada Mereka ... 45

Gambar 9: Peneliti Sedang Membimbing Siswa Melakukan Diskusi Kelas serta Membimbing Para Siswa Untuk Lebih Berani dan Kritis Bertanya Maupun Mengungkapkan Pendapatnya ... 49

Gambar 10:Aktivitas Belajar Siswa Pada Pertemuan Pertama Siklus II ... 52

Gambar 11:Aktivitas Belajar Siswa Pada Pertemuan Kedua Siklus II ... 53

Gambar 12:Peningkatan Rata-rata Persentase Aktivitas Belajar Siswa ... 58

Gambar 13:Peningkatan Persentase Aktivitas Belajar Siswa Secara Klasikal ... 60

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1: Format Lembar Observasi Aktivitas Siswa Selama

Pembelajaran ... 66

Lampiran 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 1 Siklus I ... 68

Lampiran 3: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 2 Siklus I ... 72

Lampiran 4: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 1 Siklus II ... 76

Lampiran 5: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 2 Siklus II ... 80

Lampiran 6: Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Pertemuan Pertama Siklus I ... 84

Lampiran 7: Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Pertemuan Kedua Siklus I.. 85

Lampiran 8: Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Pertemuan Pertama Siklus II ... 86

Lampiran 9: Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Pertemuan Kedua Siklus II ... 87

Lampiran 10:Rangkuman Data Aktivitas Belajar Siswa ... 88

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Ilmu pengetahuan sosial (IPS) adalah ilmu pengetahuan tentang manusia

dalam lingkungan hidupnya, yaitu mempelajari kegiatan hidup manusia dalam

kelompok yang disebut masyarakat dengan menggunakan berbagai disiplin ilmu

sosial. IPS di SD berfungsi untuk mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, dan

keterampilan siswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

sehingga mampu bertanggung jawab terhadap dirinya dan lingkungannya.

Departemen Pendidikan Nasional dalam Kurikulum 2004, merumuskan

tujuan pembelajaran IPS di SD antara lain: 1) mengembangkan pemahaman

tentang konsep-konsep dasar ilmu-ilmu sosial melalui pendekatan paedagogis dan

psikologis, 2) mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, inkuiri dan

pemecahan masalah serta keterampilan sosial, 3) menanamkan kesadaran dan

loyalitas terhadap sistem nilai dan norma-norma sosial, 4) meningkatkan

kemampuan berkolaborasi dan berkompetensi secara sehat dalam kehidupan

masyarakat yang sarat dengan keanekargaman, baik dalam skala nasional maupun

internasional (Depdiknas, 2003).

Untuk dapat mewujudkan tujuan pembelajaran IPS di SD seperti yang

dijelaskan di atas, maka proses pembelajaran IPS di SD seharusnya lebih

menekankan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi awal peneliti, menunjukkan bahwa pada dasarnya

guru sudah berusaha untuk melibatkan siswa secara aktif dalam belajar melalui

tugas-tugas yang diberikan guru. Namun metode yang digunakan guru cenderung

(12)

2

hanya menggunakan metode ceramah dan pemberian tugas serta proses

pembelajaran yang dilakukan guru di dalam kelas juga masih didominasi oleh

guru (teacher centered).

Hasil pengamatan awal peneliti tentang kegiatan pembelajaran guru di

kelas IV SD Negeri No. 060929 Medan Johor, tampak bahwa: 1) proses

pembelajaran IPS yang dilakukan guru cenderung masih bersifat teacher centered

dimana guru cenderung mendominasi proses pembelajaran dan kurang melibatkan

siswa aktif dalam belajar; 2) materi-materi IPS yang diajarkan juga masih kurang

dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari siswa dan proses pembelajaran seringkali

dilakukan mengikuti urutan buku halaman demi halaman termasuk soal-soalnya,

sehingga hasil yang dirasakan juga belum optimal; 3) selama proses pembelajaran,

pertanyaan-pertanyaan lebih banyak datangnya dari guru sedangkan siswa kurang

diberikan kesempatan untuk bertanya dan jenis pertanyaan yang diberikan guru

kepada siswa umumnya berupa ingatan sehingga siswa menjawab pertanyaan guru

secara serentak (pertanyaan yang diajukan guru kurang menumbuhkan daya

berpikir kreatif siswa dalam menjawab pertanyaan); 4) sumber belajar yang ada

hanyalah guru sebagai pemberi informasi dan buku, hampir tidak ada media atau

alat bantu belajar selain buku, kapur dan papan tulis; dan 5) aktivitas siswa dalam

belajar IPS masih tergolong kurang dimana siswa cenderung hanya aktif

mendengarkan, memperhatikan apa yang dilakukan atau didemonstrasikan guru di

depan kelas, mencatat, aktif bertanya jika ditunjuk guru bukan karena keinginan

siswa untuk bertanya.

Singkatnya, dari hasil observasi awal peneliti ditemukan bahwa proses

pembelajaran IPS yang dilakukan guru di dalam kelas masih berpusat pada guru,

(13)

3

aplikatif pada kejadian hari atau belum dikaitkan dengan kehidupan

sehari-hari siswa sehingga hasil yang dirasakan juga masih belum optimal.

Kurangnya aktivitas siswa dalam belajar juga berpengaruh terhadap

pencapaian hasil belajar siswa. Hasil observasi peneliti, dari daftar kumpulan nilai

dan prestasi siswa pada mata pelajaran IPS diperoleh nilai hasil belajar IPS siswa

kelas IV pada semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012 rata-rata sebesar 66,7

atau lebih rendah dibandingkan nilai KKM mata pelajaran IPS di SD Negeri No.

060929 Medan Johor yaitu 70. Hasil perhitungan peneliti, dari 32 siswa sebanyak

17 orang atau 53% yang memperoleh nilai ≥ 70 atau tuntas sedangkan 15 orang

atau 47% memperoleh nilai kurang dari 70 atau belum tuntas.

Secara keseluruhan berdasarkan hasil observasi awal peneliti menunjukkan

bahwa proses pembelajaran IPS di SD Negeri No. 060929 Medan Johor terutama

di kelas IV masih belum optimal dan proses pembelajaran masih berpusat pada

guru (teacher centered). Sejak diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP), proses pembelajaran yang selama ini teacher centered

berubah menjadi student centered (berpusat pada siswa).

Menurut teori konstruktivisme seperti yang dikutip Sardiman (2009:37),

“belajar adalah kegiatan yang aktif dimana si subjek belajar membangun sendiri

pengetahuannya”. Subjek belajar atau siswa juga mencari sendiri makna dari

sesuatu yang mereka pelajari. Sesuai dengan prinsip tersebut, maka proses

mengajar bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru ke siswa, tetapi

suatu kegiatan yang memungkinkan siswa merekonstruksi sendiri

pengetahuannya. Karena itu, guru dalam proses pembelajaran hendaknya berperan

(14)

4

Salah satu penerapan konstruktivisme dalam pembelajaran di sekolah

adalah pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning). Menurut Isjoni

(2010:12), “model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran

yang khusus dirancang untuk memberi dorongan kepada siswa agar bekerjasama

selama proses pembelajaran”. Aktivitas pembelajaran kooperatif menekankan

pada kesadaran siswa perlu belajar berfikir, memecahkan masalah dan belajar

untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan, serta saling

memberitahukan pengetahuan dan konsep keterampilan tersebut kepada siswa

yang membutuhkan dan setiap siswa merasa senang menyumbangkan

pengetahuannya kepada anggota lain dalam kelompok.

Jigsaw merupakan salah satu model dari pembelajaran kooperatif yang

paling sederhana dan mampu melibatkan banyak siswa dalam belajar. Secara

substansial, hal yang ditawarkan dalam model pembelajaran kooperatif Jigsaw

adalah suatu bentuk proses belajar mengajar yang melibatkan siswa secara aktif

belajar dalam suasana kelompok untuk memecahkan masalah belajar dan

memiliki rasa tanggung jawab terhadap pembelajarannya sendiri dan juga

pembelajaran orang lain. Dalam penerapan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

ini, terdapat 2 macam kelompok yaitu kelompok asal/dasar dan kelompok ahli.

Masing-masing siswa yang diberi tugas membahas sub materi yang sama

berkumpul membentuk kelompok ahli dan bertanggung jawab menjelaskan materi

hasil diskusi kepada kelompok asalnya. Hal inilah yang memacu siswa untuk

berpartisipasi aktif dalam belajar melalui komunikasi antar anggota kelompok

(15)

5

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, peneliti merasa

termotivasi untuk menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam upaya

meningkatkan hasil belajar siswa melalui suatu penelitian yang berjudul

Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS dengan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw di Kelas IV SD Negeri No.

060929 Medan Johor”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi beberapa

permasalahan terkait proses pembelajaran IPS di SD Negeri No.060929 Medan

Johor, antara lain:

1. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.

2. Proses pembelajaran IPS yang dilakukan guru cenderung masih bersifat

teacher centered dimana guru cenderung mendominasi proses pembelajaran

dan kurang melibatkan siswa aktif dalam belajar.

3. Materi IPS yang diajarkan juga masih kurang dikaitkan dengan kehidupan

sehari-hari siswa dan proses pembelajaran seringkali dilakukan mengikuti

urutan buku halaman demi halaman termasuk soal-soalnya, sehingga hasil

yang dirasakan juga belum optimal.

4. Selama proses pembelajaran, pertanyaan-pertanyaan lebih banyak datangnya

dari guru sedangkan siswa kurang diberikan kesempatan untuk bertanya.

5. Aktivitas siswa dalam belajar IPS masih tergolong kurang dimana siswa

cenderung hanya aktif mendengarkan, memperhatikan apa yang dilakukan

atau didemonstrasikan guru di depan kelas, mencatat, aktif bertanya jika

(16)

6

1.3. Batasan Masalah

Melihat banyaknya masalah yang dapat diidentifikasi, maka perlu adanya

batasan masalah agar masalah yang diteliti lebih terarah. Masalah dalam

penelitian ini dibatasi pada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi

sumber daya alam di kelas IV SD Negeri No. 060929 Medan Johor.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini

dirumuskan sebagai berikut: Apakah dengan model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi

sumber daya alam di kelas IV SD Negeri No. 060929 Medan Johor?.

1.5. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dilakukannya

penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata

pelajaran IPS materi sumber daya alam di kelas IV SD Negeri No. 060929 Medan

Johor.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat antara lain:

1. Bagi siswa, untuk dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar terutama

aktivitas kooperatif (bekerjasama) dalam kelompok dengan menggunakan

(17)

7

2. Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan aktivitas sosial

siswa dalam belajar kelompok dan tanggungjawab siswa terhadap

keberhasilan belajarnya sendiri dan belajar orang lain (teman satu kelompok)

melalui model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

3. Bagi sekolah terutama kepala sekolah, sebagai bahan masukan dalam upaya

meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembelajaran melalui peningkatan

aktivitas belajar siswa dan guru dalam proses pembelajaran di kelas.

4. Bagi peneliti sendiri, sebagai bahan pelatihan untuk menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam upaya meningkatkan aktivitas

sosial siswa dalam belajar IPS melalui diskusi kelompok.

5. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan

sebagai bahan refrensi dan acuan untuk melanjutkan atau meneliti tentang

(18)
(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan penelitian, analisis dan refleksi dari tiap-tiap

siklus yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa

pada mata pelajaran IPS materi sumber daya alam di kelas IV SD Negeri No.

060929 Medan Johor. Peningkatan aktivitas belajar siswa dapat dibuktikan dari

rata-rata persentase aktivitas secara klasikal pada siklus I dan siklus II.

1. Pada pertemuan pertama siklus I, rata-rata aktivitas belajar siswa sebesar

48,4% (cukup) dengan jumlah persentase siswa yang dinyatakan aktif secara

klasikal sebanyak 28,1%. Pada pertemuan kedua siklus I, rata-rata aktivitas

belajar siswa sebesar 55,8% (cukup) dengan jumlah persentase siswa yang

dinyatakan aktif secara klasikal sebanyak 43,7%. Hal ini menunjukkan bahwa

secara klasikal pada pertemuan pertama dan kedua siklus I, para siswa

dinyatakan masih belum aktif dalam belajar karena masih kurang dari 85%.

2. Setelah dilakukan perbaikan tindakan siklus II, pada pertemuan pertama siklus

II rata-rata aktivitas belajar siswa meningkat menjadi sebesar 69,9% (baik)

dengan jumlah persentase siswa yang dinyatakan aktif secara klasikal

sebanyak 90,6%. Pada pertemuan kedua siklus II, rata-rata aktivitas belajar

siswa juga meningkat menjadi 74,7% (baik) dengan jumlah persentase siswa

yang dinyatakan aktif secara klasikal sebanyak 93,7%. Hal ini menunjukkan

bahwa secara klasikal pada pertemuan pertama dan kedua siklus II, para siswa

dinyatakan telah aktif dalam belajar karena sudah lebih dari 85% siswa yang

dinyatakan aktif.

(20)

62

5.2. Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, maka sebagai tindak

lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Hendaknya dalam mengajarkan materi IPS, guru diharapkan dapat

menggunakan model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa untuk

belajar, dan disarankan agar guru dapat menerapkan model pembelajaran

kooperatif Jigsaw, karena pada dasarnya suatu permasalahan tidak mungkin

dapat dipecahkan siswa secara individual, tetapi membutuhkan bantuan atau

kerjasama dengan siswa lainnya dalam suasana kelompok.

2. Hendaknya dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif Jigsaw, guru

dapat merencanakan dengan baik langkah-langkah pembelajaran yang akan

dilaksanakan, mulai dari penentuan masalah yang akan didiskusikan siswa

hingga penentuan kelompok siswa dalam tiap kelompok, baik pada kelompok

asal maupun pada kelompok ahli.

3. Penerapan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif Jigsaw juga perlu

dipersiapkan dengan baik agar dapat melibatkan siswa aktif secara langsung

dalam proses pembelajaran, baik dalam berdiskusi, bertanya, menjawab

pertanyaan maupun mengungkapkan pendapat.

4. Kepada pihak sekolah khususnya Kepala Sekolah diharapkan untuk lebih

memperhatikan ketersediaan sarana dan prasarana seperti penyediaan buku,

media dan alat peraga yang dapat membantu guru dalam menjalankan

tugasnya dalam menyampaikan materi sehingga proses pembelajaran yang

dilakukan di dalam kelas dapat berlangsung secara interaktif dan mampu

(21)

63

5. Kepada peneliti selanjutnya disarankan untuk dapat melanjutkan penelitian ini

agar diperoleh hasil penelitian yang menyeluruh sehingga dapat bermanfaat

sebagai penyeimbang teori maupun sebagai reformasi terhadap dunia

pendidikan khususnya dalam penggunaan model pembelajaran yang tepat

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Z., Maftuh, M., Sujak, dan Kawentar, 2009. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru, SMP, SMA, SMK, Bandung: Yrama Widya.

Arends, R.I. 2008. Learning to Teach, Belajar untuk Mengajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, S. Suhardjono dan Supardi, 2010. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara.

Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004: Standar Kompetensi Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah, Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, S.B., dan Zain, A. 2006. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta

Hamalik, O. 2007. Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara.

_________. 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Jakarta: Bumi Aksara.

Isjoni, H. 2009. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antara Peserta Didik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Lie, A. 2010. Cooperative Learning, Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas, Jakarta: Grasindo.

Mulyono, A.M. 2010. Aktivitas Belajar. http://id.shvoong.com/socialsciences/ 1961162-aktifitas-belajar/. Diakses 20 Februari 2012

Nurhadi, dan Senduk, A.G. 2003. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) dan Penerapannya Dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang..

Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sagala, S. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran, Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, W. 2009. Strategi Belajar Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sanjaya, W. 2010. Penelitian Tind.akan Kelas, Jakarta: Kencana.

(23)

65

Sardiman, A.M. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta.

Soemanto, W. 2003. Psikologi Pendidikan, Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Suyatna, A. 2008. Hubungan Hasil Belajar dengan Sikap dan Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Inkuiri, Prodi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lampung, http://makalah-agus-semnaspend-ii. Diakses 20 Februari 2012.

Usman, M.U. 2005, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya.

(24)

RIWAYAT HIDUP

1. Latar Belakang Keluarga

a. Nama : NINA ZUHAIRIYAH b. Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 10 Desember 1987

c. Jenis Kelamin : Perempuan

d. Alamat : Jln. Pendidikan No. 45/Pancing Medan

e. Agama : Islam f. Nama Ayah : Alm. Achmad Pulungan g. Nama Ibu : Hj. Siti Maiya Dalimunthe h. Perkerjaan Ayah : Pensiunan Telkom

i. Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga

2. Riwayat Pendidikan

a. SD Negeri 064977 Medan lulus tahun 2000 b. SMP Negeri 35 Medan lulus tahun 2003 c. SMA Negeri 18 Medan lulus tahun 2006 d. Diploma II PGSD Unimed lulus tahun 2009

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi cendawan Entomophthorales dan nematoda yang menginfeksi trips dan kutudaun pada tanaman mawar dan krisan di Balai

[r]

8.6.1.Guru dapat mengolah hasil penilaian proses pembelajar-an untuk berbagai tujuan pada setiap standar kompetensi teknik Pemelihara-an Mekanik Industri 8.7 Melakukan

bahwa dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kepada konsumen dan mendorong subsidi listrik yang lebih tepat sasaran, perlu melakukan penundaan penyesuaian tarif tenaga

Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32

ICT yang bersifat sejagat ini walaupun teknologi asasnya adalah sama bagi sesebuah masyarakat dan Negara namun oleh kerana terdapat perbezaan latar belakang budaya

Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara

Dengan adanya aplikasi ini bagi pemula yang menggemari bulu tangkis dapat mempelajari dengan baik dan benar, selain itu aplikasi ini juga memberikan informasi yang lengkap