PERMAINAN RAKYAT PADA MASYARAKAT
KELURAHAN BANTAN KECAMATAN SIANTAR
BARAT KOTAMADYA PEMATANG SIANTAR
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi
Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH
ALDRIN YUDHISTIRA
NIM. 309122004
PENDIDIKAN ANTROPOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
Aldrin Yudhistira, NIM 309122004, Jurusan Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial, Permainan Rakyat Pada Masyarakat Kelurahan Bantan, Kecamatan Siantar Barat, Kotamadya Pematang Siantar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis permainan rakyat yang dimainkan oleh masyarakat di Kelurahan Bantan Kecamatan Siantar Barat Kotamadya Pematang Siantar, untuk mengetahui jenis permainan rakyat yang sudah tidak dimainkan lagi, untuk mengetahui alasan mengapa masyarakat masih memainkan permainan rakyat, untuk mengetahui persepsi masyarakat setempat tentang permainan rakyat, dan untuk mengetahui apa saja nilai dan pesan moral yang terdapat dalam permainan rakyat di Kelurahan Bantan Kecamatan Siantar Barat Kotamadya Pematang Siantar.
Yang menjadi subjek penelitian ini adalah anak-anak dan masyarakat yang bertempat tinggal di kelurahan ini sedangkan objek dari penelitian ini adalah anak-anak,remaja dan masyarakat yang memainkan permainan rakyat. Adapun alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Observasi merupakan mengamati kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat Kelurahan Bantan dan wawancara yaitu bertanya langsung kepada anak-anak dan masyarakat yang memainkan permainan tradisional tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan melakukan pendekatan kualitatif dengan menggambarkan tentang anak/masyarakat yang memainkan permainan rakyat.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
kesehatan dan kekuatan kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan skripsi yang
berjudul : Permainan Rakyat Pada Masyarakat Kelurahan Bantan Kecamatan Siantar
Barat Kodamadya Pematang Siantar.
Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak baik
secara langsung dan tidak langsung, Untuk itu dalam kesempatan ini penulis juga
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor
UNIMED
2. Bapak Dr. H . Restu M.Si selaku Dekan FIS
3. Ibu Dra. Puspitawati M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Antropologi
dan Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan arahan dan
motivasi sejak awal penulisan hingga penyelesaian skripsi ini
4. Bapak Drs. Waston Malau selaku Dosen Pembimbing Akademik
sekaligus dosen penguji dan Ibu Nurjannah M. Pd dan Trisni
Andayani M.Si sebagai dosen penguji ketika penulis mempertahankan
5. Seluruh pegawai,staf dan dosen Pendidikan Antropologi Universitas
Negeri Medan
6. Narasumber dalam penelitian ini yang memberikan banyak
bantuannya kepada penulis
7. Kedua orang tua saya yang saya cintai dan saya banggakan ayahanda
dan ibunda tercinta beserta keluarga penulis, yang telah memberikan
semangat dan pengorbanan yang sangat besar sehingga penulis dapat
menyelesaikan perkuliahan dengan baik
8. Adik perempuan saya Fanny Lestari, “Jadilah perempuan yang hebat”
dan adik laki-laki saya Muhammad Naufal Farrasi, “Jadilah laki-laki
yang hebat dan sukses”
9. Teman seperjuangan dalam mengerjakan skripsi , Triadi Syaputra,
Diah Utari Prasetya, Nurul Kumala Sari Saragih, Marta Sihombing,
Zulfina Hidayati semoga kita semua sukses teman
10.Teman partner penelitian, Alex Panjaitan, Ramika Dewi Saragih
semoga kita sukses dalam segala hal teman
11.Seluruh teman-teman perkuliahan Pendidikan Antropologi yang tidak
bisa disebutkan namanya satu persatu
12.Teman dekat PPL SMA N 1 Pematang Siantar Bringin Simamora
13.Seluruh teman-teman di Medan Liverpudlian Community (MLC)
14.Seluruh teman-teman SI B NIGHT team yang telah mengisi hari-hari
saya di sore hari hingga malam hari
15. Seluruh teman-teman seperjuangan di kota Pematang Siantar semoga
kita semua sukses, dan tetaplah menjadi teman saya walau kadang
saya menjengkelkan dan jangan pernah berhenti memboce
16.Terkhusus buat adinda tersayang Fatma Khairani, yang selalu
menyemangati terutama dalam hal perkuliahan agar cepat selesai,
memberikan motivasi dan bantuannya sehingga mempermudah penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, masih banyak
kekurangan dan kelemahan dalam penyampaian dan penulisan informasi, data dan
bahasa. Kemampuan dari penulislah yang sangat terbatas, maka dengan kerendahan
hati penulis mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan dan perbaikan
skripsi ini agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya
Medan, Juli 2013 Penulis
v
1.2 Identifikasi Masalah... 4
1.3 Perumusan Masalah ... 4
1.4 Tujuan Penelitian ... 5
1.5 Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka ... 7
2.1.1 Permainan Rakyat ... 7
2.1.2 Karakter Permainan Rakyat ... 8
2.1.2 Deskripsi Permainan Rakyat ... 10
vi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian ... 23
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Wilayah Penelitian ... 28
4.1.1 Lokasi dan Keadaan Geografis ... 28
4.1.2 Luas Daerah Menurut Kecamatan ... 30
4.1.3 Nama Kelurahan Serta Luas Wilayah Menurut Kecamatan ... 31
4.1.4 Penduduk dan Tenaga Kerja ... 34
4.1.4.1 Penduduk ... 34
4.1.4.2 Ketenagakerjaan ... 34
4.1.5 Pemerintahan ... 35
4.1.6 Pegawai negeri Sipil ... 35
4.1.7 Keamanan dan ketertiban ... 36
4.1.8 Agama ... 36
4.1.9 Sejarah Kota pematangsiantar ... 37
vii
4.1.10.1 Pendidikan ... 38
4.1.10.2 Kesehatan ... 39
4.1.10.3 Transportasi ... 40
4.2 Jenis permainan Rakyat yang Masih Dimainkan Oleh Masyarakat di Kelurahan Bantan, Kotamadya Pematang Siantar ... 40
4.3 Permainan Rakyat yang Sudah Tidak Dimainkan Oleh Masyarakat Kelurahan Bantan Kotamadya pematang Siantar ... 51
4.4 Alasan Mengapa Masyarakat Memainkan Permainan Rakyat di Kelurahan Bantan Kotamadya Pematang Siantar ... 53
4.4.1 Alasan dari Anak-Anak ... 53
4.4.2 Alasan Orangtua ... 53
4.4.3 Alasan dari Pihak Sekolah ... 54
4.5 Persepsi Masyarakat Setempat Terhadap permainan Rakyat di Kelurahan Bantan Kotamadya Pematang Siantar ……….. 55
4.6 Nilai dan Pesan Moral yang Terdapat Dalam Permainan Rakyat yang Dimainkan di Kelurahan Bantan kotamadya Pematang Siantar ……… 55
4.6.1 Lompat Tali ... 56
4.6.2 Guli/kelereng ... 56
viii
4.6.4 Petak Umpet ... 57
4.6.5 Layangan... 58
4.6.6 Engklek ... 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ... 59
5.2 Saran ... 61
DAFTAR PUSTAKA ... 62
LAMPIRAN
Daftar Informan ... 73
ix
Daftar Tabel
Halaman
Tabel 1 Luas Daerah Menurut Kecamatan ... 63
x
Daftar Gambar
Halaman
Gambar 4.2.1 Lompat tali ... 67
Gambar 4.2.2 Guli / Kelereng ... 68
Gambar 4.2.3 Sepak Kotak Rokok ... 69
Gambar 4.2.4 Petak Umpet ... 70
Gambar 4.2.5 Layangan... 71
63 LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Luas Daerah Menurut Kecamatan
Kecamatan/District Luas/Area(km2) Rasio Terhadap Total /Ratio on Total (%)
64 Tabel 2 Nama Kelurahan Serta Luas Wilayah Menurut Kecamatan
Kecamatan Kelurahan Luas Wilayah
67 LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
68
69
70
71
72
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Folklor yang menjadi salah satu kajian bidang antropologi yang
merupakan kebudayaan kolektif yang dimiliki oleh kelompok masyarakat / etnis
tertentu yang diwariskan secara turun temurun lintas generasi serta penyebarannya
dilakukan secara lisan dari mulut kemulut. Folklor dibagi atas 3 bagian besar
yakni folklor lisan, follklor sebagian lisan dan folklor tulisan masing-masing
bagian ini terdiri dari beberapa bentuk.
Permainan rakyat merupakan permainan yang dimainkan oleh sekelompok
orang secara tradisional. Disebut sebagai permainan tradisional karena alat-alat
yang digunakan juga masih tradisional. Oleh karena itu permainan rakyat disebut
dengan permainan tradisional. Misalnya layangan, layangan merupakan mainan
yang terbuat dari bahan-bahan yang tradisional dan alat yang digunakan untuk
memainkan layangan juga tradisional dengan menggunakan sebuah benang.
Permainan rakyat merupakan bagian dari foklor. Permainan rakyat termasuk ke
dalam foklor sebagian lisan atau setengah lisan. Disebut sebagai foklor sebagian
lisan karena foklor sebagian lisan adalah foklor yang bentuknya merupakan
gabungan unsur lisan dan unsur bukan lisan.
Permainan rakyat merupakan sebuah tradisi yang diteruskan secara turun
temurun oleh suatu masyarakat mulai dari zaman dahulu hingga sekarang.
2
orang tua juga bisa memainkan permainan rakyat tersebut. Contohnya di tempat
yang akan di teliti oleh peneliti tepatnya di Kelurahan Bantan, Kecamatan Siantar
Barat, Kotamadya Pematang Siantar permainan rakyat tidak hanya dimainkan
oleh anak-anak saja tetapi ada beberapa remaja dan orang tua yang memainkan
permainan rakyat. Contohnya saja layangan, layangan tidak hanya dimainkan oleh
anak-anak dan remaja, orang tua juga ada yang bermain layangan.
Permainan tradisional dari satu etnik dengan etnik lainnya meskipun
memiliki perbedaan-perbedaan dan variasi tetapi sebenarnya ada juga
kemiripan-kemiripan antara etnik yang satu dengan etnik yang lainnya. Hal ini tidak bisa
dihindari mengingat adanya pertemuan/hubungan antara satu etnik dengan etnik
lain telah menyebabkan terjadinya imitasi budaya dimana kelompok etnik yang
satu meniru kelompok etnik budaya yang lain. Adakalanya pertemuan antar etnik
itu menyebabkan terjadinya akulturasi budaya (percampuran budaya) di bidang
kehidupan termasuk permainan rakyat. Hal ini diungkapkan oleh M.Zaini Alif
(2010) yang meneliti mengenai permainan rakyat mengungkapkan ada sekitar 200
lebih permainan rakyat yang berasal dari sabang sampai marauke yang memiliki
kemiripan satu sama lain.
Dengan berkembangnya teknologi berbasis elektronik dan komputer, kini
popularitas permainan rakyat mulai meredup dan sudah jarang ditemukan di
beberapa daerah, kota bahkan desa-desa. Kondisi ini disebabkan oleh masuknya
permainan modern yang tumbuh berkembang dengan pesat. Menjamurnya
permainan modern dan makin bertambah banyaknya tempat-tempat bermain
3
cenderung lebih memilih bermain permainan modern dibandingkan bermain
permainan tradisional.
Di tempat yang akan di teliti oleh peneliti sendiri sudah banyak ditemukan
warnet-warnet dan rental playstation yang menyebabkan anak/remaja bermain
game online di warnet dan bermain playstation atau yang sering disebut dengan
ps. Namun dari sekian banyak anak/remaja yang bermain permainan modern, ada
beberapa anak/remaja bahkan orang tua yang masih bermain permainan
tradisional. Misalnya saja masih terlihat ada beberapa masyarakat yang bermain
layangan, guli, petak umpet dan engklek.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti
bagaimana perkembangan permainan rakyat di daerah Kelurahan Bantan
Kotamadya Pematang Siantar dan apakah permainan rakyat masih banyak dikenal
oleh masyarakat setempat. Berdasarkan hal ini maka peneliti mengajukan judul :
4 B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan ketertarikan penulis untuk meneliti lebih dalam tentang
permainan rakyat di Kelurahan Bantan, Kecamatan Siantar Barat Kotamadya
Pematang Siantar, maka penulis mengidentifikasi beberapa masalah yang akan
diteliti yakni :
1. Jenis permainan rakyat apa saja yang masih dimainkan oleh masyarakat di
Kelurahan Bantan, Kotamadya Pematang Siantar
2. Jenis permainan rakyat yang sudah tidak dimainkan lagi oleh masyarakat
di Kelurahan Bantan, Kotamadya Pematang Siantar
3. Alasan mengapa permainan rakyat dimainkan oleh masyarakat di
Kelurahan Bantan, Kotamadya Pematang Siantar
4. Persepi masyarakat setempat terhadap permainan rakyat di Kelurahan
Bantan, Kotamadya Pematang Siantar
5. Nilai dan pesan moral yang terdapat dalam permainan rakyat yang di
mainkan di Kelurahan Bantan, Kotamadya Pematang Siantar
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah ditetapkan, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apa saja jenis permainan rakyat yang masih dimainkan oleh masyarakat di
5
2. Apa saja jenis permainan rakyat yang sudah tidak dimainkan lagi oleh
masyarakat Kelurahan Bantan, Kotamadya Pematang Siantar
3. Alasan mengapa masyarakat memainkan permainan rakyat di Kelurahan
Bantan, Kotamadya Pematang Siantar
4. Bagaimana persepi masyarakat setempat terhadap permainan rakyat di
Kelurahan Bantan, Kotamadya Pematang Siantar
5. Nilai dan pesan moral yang terdapat dalam permainan rakyat yang di
mainkan di Kelurahan Bantan, Kotamadya Pematang Siantar
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui jenis-jenis permainan rakyat yang masih dimainkan
oleh masyarakat di Kelurahan Bantan, Kotamadya Pematang Siantar
2. Untuk mengetahui jenis-jenis permainan rakyat yang sudah tidak
dimainkan lagi oleh masyarakat di Kelurahan Bantan, Kotamadya
Pematang Siantar
3. Untuk mengetahui alasan mengapa masyarakat memainkan permainan
rakyat di Kelurahan Bantan, kotamadya Pematang Siantar
4. Untuk mengetahui persepi masyarakat setempat terhadap permainan rakyat
6
5. Untuk mengetahui apa saja nilai dan pesan moral yang terdapat dalam
permainan rakyat yang di mainkan di Kelurahan Bantan, Kotamadya
Pematang Siantar
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut :
1. Menambah pengetahuan tentang jenis-jenis permainan rakyat dan
perbandingan bagi peneliti lain yang mengkaji jenis-jenis permainan
rakyat
2. Memberikan pemikiran bagi yang bersangkutan untuk melestarikan tradisi
permainan rakyat secara turun menurun
59 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dunia anak adalah dunia bermain. Beragam mainan diciptakan untuk
menghibur dan juga sebagai sarana pendidikan anak. Mulai dari mainan yang
terbuat dari plastik hingga mainan elektronik. Permainan tradisional sudah hampir
terpinggirkan dan tergantikan dengan permainan modern. Hal ini terjadi terutama
di kota-kota besar.
Permainan-permainan tradisional tersebut sangat besar pengaruhnya
terhadap perkembangan jiwa, fisik, dan mental anak. Pengaruh dan manfaat
permainan tradisional terhadap perkembangan jiwa anak adalah:
1. Anak menjadi lebih kreatif. Mereka membuat permainan itu sendiri
dan mereka menggunakan barang-barang yang ada disekitarnya
sebagai alat untuk bermain tidak seperti permainan modern yang
membutuhkan modal untuk bermain misalnya bermain game
online diwarnet kita harus mengeluarkan uang untuk bisa bermain.
2. Anak menjadi sehat fisik karena permainan tradisional membuat
anak lebih banyak bergerak daripada permainan modern yang
60 3. Mengembangkan kecerdasan emosi anak. Anak dapat mengasah
perkembangan kecerdasan emosinya dengan bermain permainan
tradisional secara berkelompok atau dengan tim. Disini anak di
ajarkan untuk bertoleransi dengan anak lain agar terbiasa bermain
dengan kelompok.
4. Mengembangkan kecerdasan logika anak. Dengan bermain
permainan tradisional akan membuat kecerdasan logika anak
berkembang. Misalnya dengan bermain engklek maka anak
tersebut pasti akan berpikir untuk menentukan langkah dan
lompatannya agar mencapai ke bagian akhir.
5. Melatih kejujuran anak. Dengan bermain permainan tradisional
dapat melatih kejujuran anak contohnya dengan bermain engklek.
Apabila kaki kita menginjak garis pada gambar sedangkan teman
yang lain tidak melihatnya maka kita harus jujur dan mengakuinya
agar teman yang lain bergantian main engklek.
6. Melatih kesabaran anak. Dengan bermain permainan tradisional
dapat melatih kesabaran anak. Misalnya saja setiap bermain
engklek, kita harus bersabar untuk mendapat giliran bermain.
Kemudian dalam permainan petak umpet, kita juga harus bersabar
apabila kita menjaga benteng maka kita harus mencari teman
lainnya yang sedang bersembunyi. Demikian juga dengan
permainan layangan kita harus bersabar untuk dapat menerbangkan
61 dijatuhkan oleh layangan orang lain. Begitu juga dengan bermain
lompat tali. Kita harus bersabar apabila kita harus memegang tali
tersebut sambil menunggu giliran kita untuk bermain lompat tali.
Permainan rakyat tradisional ini pada kehidupan sehari-hari masih banyak
dimainkan. Selain di lingkungan Kelurahan Bantan Kotamadya pematang Siantar
permainan rakyat tradisional masih dimainkan di lingkungan kampus Universitas
Negeri Medan tepatnya di jurusan Pendidikan Antropologi. Dalam hal ini
permainan rakyat tradisional masih di perlombakan. Dalam rangka hari ulang
tahun Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Antropologi yang ke 4.
Ada beberapa permainan rakyat tradisional yang diperlombakan diantaranya
adalah lomba bermain congklak, lomba bermain enggrang, dan lomba bermain
guli. Para mahasiswa pun merespon dengan baik dengan mengikuti perlombaan
permainan rakyat tradisional tersebut.
5.2 Saran
Permainan rakyat tradisional merupakan kebudayaan bangsa Indonesia.
Untuk itu sebaiknya kita tetap melestarikan permainan rakyat tradisional tersebut.
Kita harus tetap melestarikan permainan rakyat tradisional kepada anak-anak,
serta cucu-cucu kita agar permainan rakyat tradisional itu tidak hilang. Kita harus
mengajarkan kepada mereka bahwa pentingya melestarikan permainan rakyat
62
DAFTAR PUSTAKA
Danandjaja, James, 1984. Folklor Indonesia. Jakarta: Grafitipers
Iskandar. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Gaung persada press
Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta
Moleong, Lexy J. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Satoto, Budiono Heru. 2003. Simbolisme Dalam Budaya Jawa. Jakarta: Gallia
Media
Spradley, James P.2006. Metode Etnografi. Jakarta: TWY
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Sztompka, Piotr. 2004. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Prenada Media
Internet :
http://www.balipost.co.id/BaliPostcetak/2003/5/25/kel1.html (diambil 18 Mei
2013, 10.00)
http://www.sentra-edukasi.com/2011/06/pengertian-ciri-ciri-jenis-jenis-dan.html
(diambil 2 April 2013, 19.00)
http://ixe-11.blogspot.com/2012/07/definisi-dan-pengertian-tradisi.html(diambil 2
April 2013, 19.00)
http://duniabaca.com/definisi-budaya-pengertian-kebudayaan.html (diambil 2