• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA MELALUI STRATEGI PAIKEM PADA KELAS VIII B Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita Melalui Strategi Paikem Pada Kelas VIII B SMP Negeri 1 Pucakwangi Kabupate

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA MELALUI STRATEGI PAIKEM PADA KELAS VIII B Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita Melalui Strategi Paikem Pada Kelas VIII B SMP Negeri 1 Pucakwangi Kabupate"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

MELALUI STRATEGI PAIKEM PADA KELAS VIII B

SMP NEGERI 1 PUCAKWANGI KABUPATEN PATI

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat guna mencapai gelar Magister Pendidikan pada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta

Minat Utama Ilmu Pengajaran Bahsa Indonesia

Oleh :

NUR HADI NIM : S200100008

MAGISTER PENGKAJIAN BAHASA

PROGRAM PASCASARJANA

(2)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA

MELALUI STRATEGI PAIKEM PADA KELAS VIII B

SMP NEGERI 1 PUCAKWANGI KABUPATEN PATI

Oleh :

NUR HADI NIM : S200100008

Naskah Publikasi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan Untuk mendapatkan gelar Magister Pendidikan

Program Studi Magister Pengkajian Bahasa

Menyetujui,

Pembimbing I

Prof. Dr. Abdul Ngalim

(3)

ABSTRAK

Nurhadi,S200 100008. Peningkatan keterampilan Menulis Teks Berita dengan Strategi Paikem pada Siswa Kelas VIII B SMP N 1 Pucakwangi Kabupaten Pati.Tesis Surakarta: Program Studi Magister Pengkajian Bahasa Program ascasarjanaUniversitas Muhammadiyah Surakarta.

Penelitian ini bertujuan meningkatkan keterampilan menulis teks berita pada siswa kelas VIII B SMP N 1 Pucakwangi Pati tahun ajaran 2011/2012 dengan menggunakan Strategi Paikem. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran menulis teks berita.Penelitian Tidakan Kelas ini menggunakan sampel peneltian di kelas VIII B SMP N 1 Pucakwangi Pati tahun ajaran 2011/2012. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini metode tes dan nontes (pengamatan,wawancara dan angket).Metode tes digunakan untuk mengetahui prestasi belajar peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan kompetensi dasar menulis teks berita.Metode nontes digunakan untuk mengetahui motivasi peserta didik dalam proses pembelajaran dengan strategi Paikem..Teknik Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik trianggulasi data dan trianggulasi metode pengumpulan data.Teknik anilisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik statistic deskriptif yaitu teknik rerata(mean) dan persentase.Hasil penelitian Tindakan Kelas ini adalah ada peningkatan kemampuan mnulis teks berita dengan diterapkannya strategi Paikem pada siswa kelas VIII B SMP N 1 Pucakwangi Pati. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan nilai rata-rata dari siklus I, siklus II dan siklus III. Nilai peningkatan siklus I 13.05, pada siklus II 18.97 dan pada siklus III 23.23..Ketuntasan belajar secara klasikal juga mengalami kenaikan dari siklus I, berjumlah 30.77%, siklus II 50% dan siklus III juga terdapat peningkatan jumlah ketuntasan belajar 80.77%. Nilai rata-rata pada siklus III 75.53.Jadi ada peningkatan kompetensi belajar siswa pada keterampilan menulis teks berita setelah diterapkannya Strategi Paikem.Nilai rata-rata tersebut sudah memenuhi kreteria ketuntasan minimal (KKM) individu maupun klasikal yang ditetapkan.

(4)

ABSTRACT

Nurhadi.S200 100008. The Improvement of Writing News Text SkillsThrough Paikem Strategy for VIII B Students of SMP Negeri 1 Pucakwangi.Thesis, Surakarta: Indonesion Language Study Programme for Postgraduate Pogram in Muhamammadiyah University of Surakarta

This Class action reaeach aims to imperove the skills of news writing text with the paikem strategy in SMP Negeri 1 Pucakwangi Pati. The study specifically aims to (1) describe to improvement of writing news text skills after the news Paikem strategy is applied, and (2) describe the increasing of VIII B studens motivation of State Junior Hight School 1 Pucakwangi in the learning writing process.This study is a class action research that was conducted three cycles and each cycle was conducted in two meetings. Each cycle includes four phases,namely action planning, the implementation of the action, observation, and reflectioin. Data collection technique in this is test and nontest (observation, interview, angket). The subject of this research is the Indonesian teacher and VIII B student of SMP Negeri 1 Pucakwangi. The implementation progreses from January until Juny 2012.The technique of data collection uses for examination of data validity is trianggulation data and and triangulation of method collection.The technique of data analysis uses statistical descriptive and percentage.Results reaseach of the class action is (1) the implementation of the teaching-learning process in learning to write the news text in class VIII B of SMP Negeri 1 Pucakwangi can walk effectively and learning atmosphere can be more alive after the Paikem Strategy is applied.This marked by increasing students motivation and activation in the process of learning.(2) By applying paikem strategy students writing news texts skills increase, both the increase number of students who completed the study and the increase the mark’s averge. Increasing the number of learning completeness in cycle I 13,05%, cycle II was 18,97% and cycle III was 23,23%. While the mark’s averageat the end of the cycle III reached 75,53. The mark has met the individual limit of minimum completeness criteria (KKM) or classical set.

(5)

PENDAHULUAN

Bahasa Indonesia adalah alat komunikasi yang penting untuk mempersatu kan seluruh bangsa. Maka dari itu, belajar bahasa Indonesia berarti belajar berko munikasi. Agar dapat mempergunakan bahasa dengan baik dan benar maka siswa diarahkan untuk belajar berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan dengan tepat dan dapat menggunakannya untuk berbagai macam tujuan, keperluan dan keadaan. Pembelajaran bahasa harus lebih menekankan pada fungsi bahasa sebagai alat komunikasi daripada tentang sistem bahasa (Depdiknas, 2003a: 10).

Pembelajaran bahasa dengan lebih menekankan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi berarti pembelajaran yang menitikberatkan komunikasi langsung dengan bahasa. Artinya, dalam kegiatan pembelajaran di kelas, guru harus membelajarkan peserta didik untuk berkomunikasi dengan bahasa. Hal inilah yang disebut pembelajaran bahasa dengan pendekatan komunkatif.Imam Syafi,ie dan Ghazali( 1999: 9) menyatakan bahwa pendekatan komunikatif adalah pendekatan yang mengarahkan pengajaran bahasa pada tujuan pengajaran yang mementingkan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi.Untuk itu, siswa dibimbing agar dapat menggunakan bahasa dalam berbagai peristiwa.

Sejalan dengan pendapat Imam Syafi,ie, Keraf (1995:8) bahwa mengajarkan hasa dengan pendekatan komunikatif adalah mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan memperhitungkan seluruh aspek komunikasi dan konsekuensi praktisnya. Dalam kegiatan pembelajaran bahasa, materi pembelajaran meliputi empat keterampilan berbahasa yaitu keterampilan membaca, keterampilan berbicara, keterampilan menyimak dan keterampilan menulis.

(6)

untuk menuangkan ide, pikiran, pengetahuan, ilmu dan pengalaman ke dalam bahasa tulis yang jelas, runtut, dan ekspresif, enak dibaca dan dapat dipahami oleh orang lain.

Melalui proses menulis, pikiran atau perasaan seseorang dapat dituangkan ke dalam bahasa tulis sesuai dengan aturan penulisan yang berlaku agar pikiran dan gagasan dapat dikembangkan. Berkaitan dengan menulis sebagai keterampilan berbahasa maka dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia siswa lulusan SMP atau yang sederajat diharapkan memiliki standar kompetensi menulis, yakni mampu mengekspresikan berbagai pikiran, gagasan, pendapat dan perasaan, dalam berbagai

ragam tulisan baik ragam sastra maupun non sastra. (Permendiknas nomor 23 tahun

2006).

Terkait dengan standar kompetensi yang akan dicapai, pembelajaran menulis pada kelas VIII SMP atau sederajat ditujukan agar peserta didik mampu menulis berita secara kreatif dengan memperhatikan ketepatan organisasi isi, penalaran, penggunaan kaidah bahasa Indonesia, diksi(pilihan kata), kohesi dan koherensi, serta gaya bahasa yang menarik. Kompetensi tersebut sulit untuk dicapai oleh siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Pucakwangi Kabupaten Pati pada semester II tahun pelajaran 2011/2012. Hasil uji kompetensi menunjukkan nilai terendah 45, nilai tertinggi 72, dan nilai rata-rata 56,8, sedangkan KKM yang ditentukan adalah 70,00.

Setelah dilakukan analisis hasil uji kompetensi menulis teks berita, dan melakukan wawancara dengan siswa, ternyata siswa memang mengalami berbagai kesulitan dalam menulis teks berita. Setelah diidentifikasi kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam menulis teks berita ada empat.(1)Kesulitan menyusun paragraf yang padu.(2)Kesulitan dalam memilih kata.(3)Kesulitan dalam menerapkan ejaan.(4)Kesulitan dalam mengorganisasikan gagasan dengan baik.

Berdasakan hasil konfirmasi dengan guru bahasa Indonesia kelas VII dan guru bahasa Indonesia kelas IX, kesulitan-kesulitan siswa dalam menulis teks berita tersebut disebabkan oleh kurangnya ketertarikan siswa dalam keterampilan menulis. Menurut pemikiran siswa, menulis itu sulit dan membosankan sehingga ketika guru sedang menyampaikan materi tentang menulis teks berita, siswa kurang memperhatikan.

(7)

Apabila pembelajaran menulis tidak disukai maka tujuan pembelajaran bahasa Indonesia tidak dapat tercapai secara maksimal, karena keterampilan menulis sebagai kompetensi lulusan belum bisa tercapai. Oleh karena itulah, guru harus berupaya agar siswa tertarik dengan materi menulis. Upaya guru tersebut dapat dilakukan dengan membuat pembelajaran menulis menyenangkan dan siswa dapat berinovatif dan berkreasi dalam bentuk tulisan.

Agar pembelajaran dapat mengaktifkan siswa dan efektif untuk mencapai tujuan, maka konsep belajar mengajar yang dipahami guru harus diubah. Dalam konsep Depdiknas (2003;7-8) dinyatakan bahwa guru perlu melakukan pembalikan makna dan hakikat belajar. Pandangan dan paradigma yang baru, belajar diartikan sebagai proses

membangun makna/pemahaman terhadap informasi dan/atau pengalaman.

Sejalan dengan konsep Depdiknas, Main Sufanti (2010: 32) mengemukakan bahwa proses membangun makna dalam belajar bisa dilakukan oleh siswa sendiri atau bersama dengan orang lain. Akibat logis dari pengertian belajar itu adalah kegiatan partisipasi guru dalam membangun pemahaman siswa. Pemahaman tersebut dapat berwujud bertanya secara kritis, meminta kejelasan, menyajikan sesuatu yang tampak bertentangan dengan siswa sehingga mendorong siswa untuk memperbaiki pemahaman dan sebagainya.

Mengingat belajar adalah kegitan aktif siswa yaitu membangun pemaham an dari berbagai sumber informasi atau hak siswa dalam membangun gagasannya, sehingga partisipasi guru harus selalu menempatkan pembangunan adalah tang gung jawab siswa, bukan guru. Paradigma belajar mengajar yang seperti inilah yang akan melahirkan Pembelajaran Aktif, Inovatif/Integratif, Kreatif/komunikatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM) di kelas-kelas. Pembelajaran akan mengaktifkan siswa maupun guru, memunculkan banyak inovasi, kreativitas guru dan siswa, terarah, tujuan dan kompetensi dapat tercapai secara efektif, dan pembelajaran dapat dilaksanakan dalam suasana yang menyenangkan (LP3 Unnes,2007:4).

(8)

Bertitik tolak pada berbagai masalah yang teridentifikasi dalam latar belakang masalah, maka permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini dirumuskan sebagai berikut .1.Apakah penerapan strategi PAIKEM dapat meningkatkan keterampilan menulis teks berita pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Pucakwangi Kabupaten Pati? 2. Apakah strategi PAIKEM dapat menumbuhkan motivasi dalam proses pembelajaran untuk materi keterampilan menulis teks berita pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Pucakwangi Kabupaten Pati ?

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini ada dua.Pertama untuk meningkatkan keterampilan menulis teks berita pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Pucakwangi Kabupaten Pati melalui penerapan strategi PAIKEM. Kedua untuk mendeskripsikan tumbuh atau tidaknya motivasi setelah diterapkannya strategi PAIKEM dalam proses pembelajaran untuk materi keterampilan menulis teks berita pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Pucakwangi Kabupaten Pati.

Setelah kegiatan ini dilakukan, hasil laporan penelitiannya diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoretis maupun praktis.Manfaat Teoretis, yakni memberikan informasi ilmiah tentang penerapan strategi PAIKEM untuk meningkatkan keterampilan menulis teks berita.Manfaat Praktis Manfaat untuk siswa Dengan diterapkannya strategi PAIKEM diharapkan peserta didik semakin aktif dalam belajar materi menulis teks berita. Selain itu dapat membantu siswa mengatasi masalah yang dialami berkaitan dengan pembelajaran menulis teks berita.

a. Manfaat bagi guru

1. Member gambaran kepada para guru mengenai masalah yang sering dihadapi dalam pembelajaran keterampilan menulis, sehingga meningkatkan kemampuan guru untuk menggunakan strategi dan metode pembelajaran yang bervariasi. 2. Berbagi pengalaman dengan para guru dalam meningkatkan keterampilan

menulis siswa. b. Manfaat untuk sekolah :

1. Dapat meningkatkan kerjasama antar guru sehingga tercipta iklim sejuk untuk meningkatkan mutu pendidikan.

(9)

KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

1) Kajian Pustaka

Judul penelitian ini adalah Peningkatan Keterampilan menulis Teks Berita melalui Strategi PAIKEM pada kelas VIII B SMP Negeri 1 Pucakwangi Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2011/2012. Sebagai kajian pustaka hasil penelitian sebelumnya perlu ditunjukkan beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini.

Penelitian dengan judul Peningkatan Keterampilan menulis Teks Berita melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad pada kelas VIII A SMP Negeri 2 Tayu Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2009/2010 yang telah dilakukan oleh Heru Widodo (2009) sebagai kajian pustaka. Penelitian tersebut mengkaji tentang peningkatan keterampilan menulis teks berita meskipun strategi pembelajarannya yang digunakan berbeda.

Penerapan model kooperatif tipe STAD berdasarkan hasil penelitian Heru Widodo ternyata mampu meningkatkan keterampilan siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Tayu dalam menulis teks berita. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari peningkatan jumlah siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar dari siklus I hingga siklus II. Di samping itu juga nampak adanya peningkatan nilai rata-rata keterampilan menulis teks berita dari klus I hingga siklus III.

Penelitian Nur Rahmadi(2009) berjudul “Peningkatan keterampilan menulis berita dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning pada siswa kelas VIII A MTs Nahjatus Sholihin Rembang perlu dijadikan kajian pustaka juga. Penelitian ini mengkaji peningkatan keterampilan menulis berita, tetapi menggunakan model cooperative learning. Materi pembelajaran yang dijadikan objek kajian sama sedangkan metode atau strateginya berbeda. Perbedaannya pada strategi yang digunakan. Penelitian yang dilakukan Rahmadi menggunakan strategi cooperative learning sedangkan pada penelitian yang dilaksanakan ini menggunakan strategi Paikem.

Penggunaan strategi cooperative learning pada topik penulisan berita ternyata dapat meningkatkan keterampilan menulis berita pada siswa kelas VIII A MTs Nahjatus Sholihin Rembang.

(10)

prestasi peseta didik dapat dibuktkan dengan persentase ketuntasan belajar pada setiap siklusnya.

Penerapan pembelajaran kontekstual berbasis lingkungan sekolah dapat meningkatkan perasaan, semangat, aktivitas dan kreativitas dalam pembelajaran menulis teks berita. Hal tersebut tampak pada hasil akhir penelitian siklus 3, sebanyak 25% peserta didik menyatakan sangat senang mengikuti pembelajaran menulis berita, dan 50% siswa menyatakan senang. Sebesar 23% siswa menyatakan sangat bersemangat mengikuti pembelajaran menulis teks berita dan 55% menyatakan semangat.

2. Landasan Teori

1) Keterampilan Menulis

a. Pengertian Menulis

Keterampilan menulis teks berita tidak lepas dari menulis sebagai keterampilan berbahasa. Sebagai keterampilan berbahasa, menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Menulis mempunyai aturan-aturan yang senantiasa berpedoman pada persyaratan- persyaratan khusus antara lain : keterampilan memilih kata yang tepat, keterampilan menggabungkan kalimat dalam paragraph, juga menentukan idea tau gagasa sehingga idea tau gagasan dalam satu paragraph benar, padu mendukung satu gagasan pokok. Hubungan yang padu dalam satu paragraf dan anatar paragraf akan membentuk tulisan yang baik dan mudah dicerna oleh pembaca.

Sebagai keterampilan berbahasa, menulis adalah mengungkapkan gagasan secara tertulis. Orang yang melakukan kegiatan menulis dinama kan penulis dan hasil kegiatannya berupa tulisan. Tulisan dibuat untuk dibaca orang lain agar gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima oleh pembaca (Wiyanto, 2006: 2). Senada dengan Wiyanto, Suparno dan Yunus (2006: 1) mendefinisikan bahwa menulis itu suatu penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Aktivitas menulis adalah suatu bentuk manifestasi kemampuan dan keterampilan berbahasa yang paling akhir dikuasai oleh pembelajar bahasa setelah kemampuan mendengarkan, berbicara dan membaca.

(11)

mengungkapkan sesuatu dalam tulisan. Produktif dapat diartikan bahwa hasil kegiatan menulis berupa tulisan yang bermanfaat atau yang dapat dinikamti oleh pembaca atau dapat dimengerti pembaca ide atau pesan yang disampaikan dalam tulisan (Wassid, 2008: 248).

Melengkapi pemikiran Wassid, Bratawidjaja (1991: 15) mengemukakan bahwa keterampilan menulis dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain (1) keterampilan bernalar, (2) pengalaman atau latihan, (3) kebiasaan dan (4) lingkungan. Meskipun demikian, penggunaan dan pelaksanaan latihan dengan sungguh-sungguh akan dapat meningkatkan keterampilan menulis.

Secara garis besar konsep pembelajaran menulis ada empat.

1. Kemampuan menulis itu pada hakikatnya merupakan hasil dari sebuah proses. 2. Kemampuan menulis itu pada hakikatnya kemampuan untuk mengorganisasikan

pikiran.

3. Kemampuan menulis secara hakiki merupakan kemampuan menggunakan diksi dan struktur.

4. Kemampuan menulis itu merupakan respon dari sebuah stimulus. (Adidarmojo, 2002).

Parera (1997: 26) memaparkan prinsip-prinsip pembelajaran menulis sebagai berikut:

1. Menulis tidak dapat dilepaskan dari membaca. Pada jenjang pendidik an dasar pembelajaran menulis dan membaca terjadi serentak.

2. Pembelajaran menulis adalah pembelajaran disiplin berpikir berbahasa. 3. Pembelajaran menulis adalah pembelajaran tata tulis atau ejaan dan tanda

bahasa.

4. Pembelajaran menulis berlangsung secara berjenjang, bermula dari menyalin sampai dengan menulis ilmiah.

b. Tahap-tahap Menulis

(12)

yang ingin disampaikan kepada para pembaca. Hal ini akan menentukan corak atau bentuk tulisan yang akan digunakan sehingga pemilihan ragam tulisan itupun akan mempe ngaruhi isi, pengorganisasian ide-ide, dan penyajian tulisan.

Menulis adalah suatu proses, sebagai proses menulis merupakan se rangkaian aktivitas yang terjadi dan melibatkan beberapa fase atau taha pan yang harus dilalui. Tahapan tahapan tersebut menurut Suparno dan Muh. Yunus (2006: 15 – 24) meliputi:

(1) Tahap pra penulisan

Tahap ini merupakan tahap persiapan menulis. Pada fase prapenulisan ini terdapat aktivitas yang meliputi: memilih topik, menetapkan tujuan dan sasaran, mengumpulkan bahan dan informasi serta mengorganisasikan ide dalam bentuk kerangka karangan.

(2) Tahap Penulisan

Setelah melalui tahap prapenulisan, maka dilanjutkan tahap penulisan dengan bertumpu pada tahap prapenulisan. Dalam tahap ini gagasan dikembangkan secara utuh butir demi butir dengan pengembangan kerangka karangan, yang terdiri atas awal (pengenalan pembaca pada ide), isi (pokok bahasan atau ide), dan akhir (mengembalikan pembaca pada ide-ide inti karangan).

Awal karangan berfungsi memperkenalkan dan sekaligus menggiring pembaca terhadap pokok tulisan. Isi karangan menyajikan bahasan topik atau ide utama karangan dan hal-hal yang memperjelas atau mendukung ide seperti contoh, ilustrasi, informasi, bukti atau alasan. Akhir tulisan berfungsi untuk mengembalikan pembaca pad aide-ide inti karangan melalui perangkuman atau penekanan ide-ide penting.

(3) Tahap pascapenulisan

(13)

2) Hakikat Tulisan Berita a. Pengertian Berita

Istilah berita tidak asing lagi dalam kehidupan sehari-hari. Kata berita berasal dari bahasa Sansekerta Vrit yang berarti ada atau terjadi, vritta berarti kejadian

yang terjadi. Dalam bahasa Indonesia istilah berita diartikan sebagai kabar atau

warta. Berita secara umum diartikan sebagai informasi baru bagi masyarakat,

berita mengandung sesuatu yang baru bagi penerimanya.

Semi Atar (1995: 11) mengemukakan bahwa berita ialah cerita atau laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang factual yang baru dan luar biasa sifatnya. Di dalam rumusan ini dipersyaratkan berita itu adalah peristiwa yang benar-benar terjadi dalam waktu yang baru sehingga mempunyai nilai kejutan dan dapat memenuhi hasrat keinginan orang banyak, serta peristiwa itu bukan kejadian secara rutin dan natural, tetapi terjadi di luar kebiasaan dan di luar dugaan.

Dengan demikian, sesuatu yang berlangsung atau terjadi secara lumrah dan rutin tidak dapat dinilai sebagai berita. Kalau para petani menuai padi merupakan fakta yang selalu terjadi dan lumrah terjadi. Tetapi kalau seorang bupati menuai padi bersama masyarakat, ini baru berita.

Konsep pengertian berita yang senada disampaikan oleh Assegaf dalam Ermanto (2005: 80) bahwa berita adalah laporan tentang fakta atau ide yang termasa (baru), yang dipilih oleh staf redaksi suatu harian untuk disiarkan, yang dapat menarik perhatian pembaca. Entah karena luar biasa, atau karena pentingnya, atau akibatnya, entah pula karena mencakup segi- segi human interes seperti humor, emosi dan ketegangan.

Berdasarkan konsep dan pemikiran tentang pengertian berita di atas dapat disimpulkan bahwa berita adalah laporan tentang kejadian atau peristiwa yang menarik atau memiliki nilai yang penting, masih baru, dan ditujukan atau dipublikasikan kepada masyarakat luas melalui media massa.

b. Ciri-ciri dan Syarat-syarat Berita

(14)

substansinya. Ciri yang dimaksud adalah tolok ukur atau acuan penilaian dalam menetapkan sesuatu yang pantas ditulis sebagai berita.

Oleh karena itu, untuk melengkapi pengertian tentang berita, maka perlu dikemukakan ciri-ciri berita yang baik. M. Atar Semi (1995: 13) mengemukakan ciri-ciri berita yang baik ada tujuh.

(1) Kejadian itu merupakan suatu fakta. (2) Kejadian itu baru.

(3) Luar biasa.

(4) Penting dan ternama. (5) Skandal dan persengketaan. (6) Dalam lingkungan sendiri.

(7) Sesuai dengan selera dan minat konsumen berita.

3) Hipotesis Tindakan

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir di atas, dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut:

1. Penerapan strategi PAIKEM diduga keterampilan menulis teks berita siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Pucakwangi Kabupaten Pati dapameningkat.

2. Strategi PAIKEM diduga dapat menumbuhkan motivasi dalam proses pembelajaran untuk materi keterampilan menulis teks berita pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Pucakwangi Kabupaten Pati.

METODE PENELITIAN

1. Tempat dan Subjek Penelitian

a. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas yang mengkaji peningkatan keterampilan menulis

teks berita melalui strategi PAIKEM dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pucakwangi

Kabupaten Pati Jawa Tengah b. Subjek Penelitian

(15)

PAIKEM adalah kelas VIII B SMP Negeri 1 Pucakwangi Kabupaten Pati tahun pelajaran 2011/2012, yang berjumlah 26 orang yang secara administrative tercatat dalam buku induk siswa.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2011/2012, yang pelaksanaannya dibagi dalam tiga siklus sebagai berikut:

1. Minggu I Februaril 2012 dilaksanakan siklus I 2. Minggu III Februari 2012 dilaksanakan siklus II 3. Minggu II Maret 2012 dilaksanakan siklus III

3. Mata Pelajaran sebagai Objek

Mata pelajaran yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah Bahasa Indonesia dengan materi pembelajaran yang sesuai dengan tingkat kelasnya, yakni kelas VIII Sekolah Menengah Pertama dengan memfokuskan pada materi penulisan teks berita.

4. Data dan Sumber Data

Data penelitian yang akan dikumpulkan berupa informasi tentang kemampuan siswa dalam menulis teks berita dan motivasi dalam menulis. Data dalam penelitian berupa data angka atau nilai siswa dalam menulis teks berita dan nilai yang diambil dari siswa setelah mengerjakan angket yang dibuat untuk mengukur motivasi siswa. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 1 Pucakwangi tahun ajaran 2011/2012 , guru Mapel Bahasa Indonesia kelas VIII B dan dokumentasi nilai dalam daftar nilai pada guru mapel Bahasa Indonesia kelas VIII B.

5.Teknik Pengumpulan Data

Data- data dalam penelitian ini akan dikumpulkan dengan beberapa teknik pengumpulan data berikut.

(16)

jenis tes kemampuan awal yang dilkukan sebelum peserta didik mengalami proses belajar dalam suatu mata pelajaran. Sedangkan postes adalah tes formatif yang diberikan setelah selesainya penyajian bahan ajar.

2. Angket,

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya ( Sugiyono, 2011:142). Angket digunakan untuk mengetahui motivasi peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas pada kompetensi dasar yang diajarkan.

3. Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap guru pengampu Mata Pelajaran Bahasa Indonesia yaitu Ibu Dra. Sudarmi. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dengan topik menulis teks berita.

4. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan bahan tertulis yang bergayutan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu(Sutopo,2006:61).Teknik dokumentasi dilakukan untuk mengetahui data nilai yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran materi menulis teks berita dari guru mata pelajaran Bahasa Indonesia sebagai bahan perbandingan dalam pembelajaran. Datanya berupa arsip nilai yang telah dicatat dalam daftar nilai dari guru mapel Bahasa Indonesia yang mengampu kelas VIII B siswa SMP N 1 Pucakwangi tahun ajaran 2011/2012.

5. Validitas Data

Untuk menjamin keabsahan data dalam penelitian ini, digunakan teknik trianggulasi. Teknik trianggulasi adalah teknik validitas data dengan memanfaatkan sarana di luar data itu (Moleong,1995:178). Patton dalam Sutopo (2006 :92) menyatakan bahwa ada empat macam teknik trianggulasi, yaitu (1) trianggulasi data (data triangulation), (2) trianggulasi peneliti ( investigator triangulation), (3) trianggulasi metodologis (methodological triangulation), (4) trianggulasi teoritis (theorotical triangulation). Dalam penelitian ini digunakan teknik trianggulasi data dan teknik trianggulasi metode pengumpulan data.

(17)

6. Teknik Analisis Data

Agar dapat diambil kesimpulan sebagai pengujian hipotesis, data yang terkumpul dalam penelitian ini akan dianalisis dengandua cara.

1. Teknik kualitatif, digunakan untuk menganalisis data hasil dari angket. Jumlah nilai yang diperoleh peserta didik menunjukkan tingkat motivasi mereka. Setiap pernyataan disediakan lima alternatif jawaban yang harus dijawab responden.Pilihan jawaban terdiri atas lima alternative yang dikenal dengan istilah skala likert. Perbedaan bobot dalam skala dapat ditunjukkan berikut ini(Nurgiantoro,2010:92). Skala tersebut yaitu sangat setuju, setuju, tidak tahu, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Bobotnya adalah 5, 4, 3, 2, 1. Pemilihan peserta didik terhadap satu alternatif pernyataan itu akan mencerminkan sikapnya terhadap materi pembelajaran tersebut khususnya dan Bahasa Indonesia umumnya.

2. Teknik kuantitatif, digunakan untuk menganalisis data yang berupa nilai-nilai hasil tes tertulis.Data yang analisis berupa nilai pretes, nilai postes setiap siklus pembelajaran. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data nilai peserta didik adalah teknik penghitungan persentase untuk skala empat (Nurgiantoro,2010: 252). Artinya, seorang peserta didik dinyatakan lulus jika ia mampu mengerjakan dengan betul sekian persen dari jumlah soal yang diberikan. Cara menghitungnya yaitu skor yang diperoleh dibagi skor maksimal dikalikan 100. Penilaian ini berpedoman pada Kreteria Ketuntasan Minimal yang telah disepakati sekolah tempat penelitian berlangsung. Kreteria ini dimaksudkan agar peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran mendapat skor minimal 70 bila diadakan evaluasi pada akhir setiap kegiatan pembelajaran. Bila skor yang diperoleh peserta didik tidak mencapai batas minimal, berarti peserta didik tersebut tidak berhasil atau belum tercapai.

Hasil Penelitian

(18)

Tindakan yang telah dilakukan dalam penelitian ini adalah pembelajaran menulis teks berita dengan strategi PAIKEM. Tindakan tersebut merupkan upaya mengatasi permasalahan yang dihadapi sekaligus menjadi kesulitan bagi siswa dalam rangka meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis teks berita. Peningkatan tersebut meliputi peningkatan kualitas proses pembelajaran dan hasil yang dicapai setelah pembelajaran.

Peningkatan hasil yang dicapai setelah pembelajaran dapat diketahui dari peningkatan nilai rata-rata dan ketuntasan belajar mulai prasiklus, siklus I, siklus II dan siklus III. Nilai rata-rata yang dicapai siswa sebelum tindakan siklus I 52,30, setelah siklus I 65,35, setelah siklus II 71,27 dan setelah siklus 75,53.

Ketuntasan belajar secara klasikal bukan sekedar ditentukan oleh nilai rata-rata, tetapjugaditentukan oleh jumlah siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM untuk mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Pucakwangi tahun pelajaran 2011/2012 adalah 70. Jumlah siswa yang diteliti sebanyak 26 siswa. Sebelum pembelajaran dengan strategi PAIKEM diterapkan, jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 5 orang atau 19,23%. Ketuntasan ini masih jauh dari kreteria ketuntasan minimal dan tidak memenuhi indikator ketercapaian.

Setelah diterapkannya strategi Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM), jumlah siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) bertambah dari siklus I hingga siklus III. Hasil tes akhir siklus menunjukkan adanya peningkatan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan dari 5 siswa menjadi 13 siswa atau 50%. Dari siklus I ke siklus II, jumlah siswa yang mencapai ketuntasan menjadi 18 siswa atau 69,23%, dari siklus II ke siklus III, jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar menjadi 26 siswa atau 100%. Jumlah siswa yang tuntas belajar dalam kompetensi menulis teks berita terus mengalami peningkatan.

(19)

mengurangi gambaran efektifnya pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru terkait. Demikian pula dengan jumlah siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar. Apabila jumlah siswa yang belum tuntas belajar tinggal sedikit, tentu saja persentase peningkatan akan semakin kecil, karena jumlah yang mencapai ketuntasan sebelum dan sesudah pembelajaran tidak jauh beda.

Aktivitas siswa dengan penerapan strategi Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM) diteliti dengan teknik observasi atau pengamatan. Pengamatan ini dilakukan oleh guru sejawat yang sudah mengenal siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Pucakwangi tahun pelajaran 2011/2012. Tingkat aktivitas siswa tersebut dinilai dengan kategori skor: 3 untuk aktivitas tinggi, 2 untuk aktivitas sedang dan 1 untuk aktivitas rendah. Sebagai indikator aktivitas siswa baik secara individual maupun secara klasikal maka ditentukan sebagai berikut:

a. Rata-rata skor 2,50 – 3,00 dikategorikan aktivitas tinggi; b. Rata-rata skor 2,00 – 2,49 dikategorikan aktivitas sedang; c. Rata-rata skor 1,00 – 1,99 dikategorikan aktivitas rendah;

(20)

Aktivitas siswa dalam pembelajaran yang diteliti lewat pengamatan tersebut merupakan bentuk nyata adanya motivasi siswa dalam pembelajaran. Motivasi siswa dalam pembelajaran juga diteliti dengan teknik angket yang meneliti tanggapan siswa pada pembelajaran dengan strategi PAIKEM. Setelah angket dikumpulkan dan dihitung jumlah penjawabnya, maka dapat ditentukan tingkat motivasi siswa dalam pembelajaran.

Angket yang harus dijawab oleh responden terdiri dari 15 pertanyaan tentang tanggapan siswa pada pembelajaran untuk kompetensi menulis teks berita bagi kelas VIII SMP/MTs dengan strategi PAIKEM. Jumlah siswa yang menjadi responden 26 siswa, maka 26 x 15 = 390. Tanggapan siswa sebagai bentuk termotivasinya siswa untuk mengikuti pembelajaran selalu mengalami peningkatan kea rah motivasi yang lebih tinggi. Tingginya motivasi siswa dalam pembelajaran tersebut ditunjukkan penjawab yang menyatakan setuju dan sangat setuju.

(21)

GRAFIK

Nilai rata-rata dan ketuntasan belajar yang semakin meningkat dari siklus I hingga siklus III memberikan gambaran bahwa Strategi Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM) yang diterapkan ternyata dapat meningkatkan keterampilan menulis teks berita siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Pucakwangi Kabupaten Pati tahun pelajaran 2011/2012. Hasil pengamatan dengan rata-rata skor yang terus meningkat, juga jumlah penjawab angket tanggapan yang pada siklus III mencapai 97,70% menggambarkan bahwa Strategi PAIKEM dapat menumbuhkan motivasi dalam proses pembelajaran untuk materi keterampilan menulis teks berita pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Pucakwangi Kabupaten Pati tahun pelajaran 2011/2012.

SIMPULAN

Berdasarkan uraian analisis data di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:

(22)

5,92 yaitu 65,35Menjadi 71,27 (71,27-65,35). Pada siklus III terjadi peningkatan 4,26 dari nilai rerata 71,27 menjadi 75,53.

2. Peningkatan ketuntasan klasikal juga terjadi dari tindakan prasiklus ke siklusI,Dari siklus I ke siklus II, dari siklus II ke siklus III. Dari siklus I jumlah siswa yang tunts sebanyak 5 siswa atau 19, 23%. Pada siklus II jumlah siswa yang tuntas mencapai 13 orang atau 50 %. Dari siklus I ke siklus II ada peningkatan Ketuntasan klaisikal sebesar 8 siswa atau 30,77%. Pada siklus II julah siswa yang tuntas mencapai 18 atau 69,23% dari siklus II yang berjumlah 13 siswa atau50%.Dari siklus II ke siklus III ada peningkatan ketuntasan belajar klasikal sebanyak 5 siswa atau 19,23%. Pada siklus III jumlah siswa yang mencapai ketuntasan 26 orang atau 100%. Dari siklus II ke siklus III ini ada peningkatan orang atau ketuntasan belajar klasikal 8 0orang atau 30,70%. Jadi, ada peningkatan hasil belajar keterampilan menulis teks berita dengan menggunakan strategi Paikem pada siswa kelas VIII B SMP N 1 Pucakwangi Pati tahun ajaran 2011/2012.

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Abrar, Ana Nadya. 2005. Penulisan Berita. Yogyakarta: Atma Jaya

Adidarmojo, Gunawan Wbisono. 2002. Meracik Pembelajaran Keterampilan Menulis Yang Simpati.

Semarang: Kanwil Depdiknas Jateng

BNSP. 2006. Standar Isi Bahasa Indonesia.Jakarta: Depdiknas.

Bratawidjaja, Thomas Wiyasa. 1991. Menulis Surat bisnis Modern. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Presindo

Djuroto, Totok. 2005. Teknik Mencari dan Menulis Berita. Semarang: Dahara Prize. Depdiknas.2010. Pembelajaran Berbasis PAIKEM. Jakarta: Kemendiknas.

Ermanto. 2005. Menjadi Wartawan Handal dan Profesional Panduan Praktis dan Teoritis. Jakarta: Cinta Pena

Hakim, Lukmanul. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Bandung. Alfabeta.

Keraf, Gorys.1995. Terampil Berbahasa Indonesia 2, Petunjuk Guru Bahasa Indonesia. Jakarta:

Depdiknas

Kerne,A. dan E. Koh. 2007. Representing Collection as Composition to Suppor creative

Cognition and DistributedSituated Creative Learning. Vol. 13, No.2 Desember

2007.(Makalah)

Kusumaningrat, Hikmat dan Purnama Kusumaningrat. 2005. Jurnalistik, Teori dan Praktis. Ban.dung: Remaja rosda Karya

Mulyasa,E. 2010. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif

danMenyenangkan. Bandung: Rosda Karya

Nasucha, Yakub.2010. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Surakarta: Yuma Pustaka

Nurgiyantoro, Burhan.2010.Penilaian Pembelajaran Bahasa.Yogyakarta: BPFE.Universitas Gajahmada

Nurhadi. 2009. Pengefektifan Pembelajaran Bahasa Indonesia melalui Strategi Paikem. (Makalah)

Romli, M. Asep Syamsul. 2003. Jurnalistik Praktis untuk Pemula. Bandung Remaja Rosdakarya.

Parera, J. Daniel. 1996. Linguistik Edukasional. Metodologi Pembelajaran Bahasa. Analisis

Kontrastis antar Bahasa. Analisis Kesalahan Berbahasa. Jakarta: Erlangga.

(24)

Silberman,Mel.1996. Active Learning. 101 Strategi Pembelajaran Aktif. (Diterjemahkan Oleh Sarjuli dkk) Yogyakarta:Yappendis Yogyakarta.

Sufanti, Main. 2010. Strategi Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Surakarta: Yuma Pustaka

Sugiyono.2011.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sumiati dan Asra.2009. Metode Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Suparlan, dkk. 2009. Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Bandung: PT. Genesindo

Suparno, dan Muh. Yunus. 2006. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka. Supratman, Dandan.2007.Proses Pendidikan Tuntas. Semarang: Unnes Press

Susilana,Rudi dan Cepi Riyana. 2009. Media Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sutopo,H.B. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press..

Suwandi,Sarwiji.2010. Penelitian Tindakan Kelas dan Penulisan Karya Ilmiah.Surakarta: Yuma Pustaka

---.2008. Kurukulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Strategi Paikem dalam

Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.Surakarta: UMS

Suwarti.2010.Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita Siswa Kelas VIII padaSiswa SMP N 1 Bringin dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kontekstual

Berbasis Lingkungan. Surakarta: UMS

Syafi,ie, Imam dan Syukur Ghazali.1999. Terampil Berbahasa Indonesia, Petunjuk Guru

Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud.

Wassid, Iskandar, dkk. 2008. Keterampilan Dasar menulis. Jakarta: UT

Widodo, Heru. 2009. Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Paragraf melelui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Siswa Kelas VIII B SMP 2

Tayu.Surakarta: UMS

Wirajaya, Asep Yuda dan Sudarmawarti. 2008. Berbahasa dan Bersastra Indonesia 2.Jakarta: Pusat Perbukuan.

Gambar

GRAFIK

Referensi

Dokumen terkait

Segala Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan lindungan dan limpahan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Studi Tentang

Hasil analisis regresi pada penggantian terak terhadap kuat lentur beton tidak berbentuk linier sehingga menggunakan analisis regresi yang berbentuk non linier

Keterbatasan fungsi pendengaran yang dimiliki anak tunarungu, berdampak pada hambatan komunikasi, yaitu selalu tidak sempurna (baik verbal maupun tulisan) sehingga dapat

Visi : Menjadi instansi pemerintah yang menyelenggarakan sistem administrasi perpajakan modren yang efektif, efisien, dan dipercaya masyarakat dengan integritas

Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor Kep-758/KMK.01/1993 tentang Organisasi dan atau Kerja Direktorat Jenderal Pajak. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia

[r]

Setelah mengamati semua sampel, berilah nilai sesuai dengan tingkat kesukaan Anda terhadap rasa sampel yang tersedia.. Urutkan nilai sampel dari yang Anda paling sukai (=6)

Berdasarkan definisi-definisi singkat yang telah dipaparkan diatas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan pengaruh penggunaan media interaktif Autoplay