• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENNINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI (GULING DEPAN) DENGAN MEDIA MODIFIKASI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KECAMATAN BORBOR KABUPATEN TOBASA TAHUN AJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENNINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI (GULING DEPAN) DENGAN MEDIA MODIFIKASI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KECAMATAN BORBOR KABUPATEN TOBASA TAHUN AJARAN 2012/2013."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI

(GULING DEPAN) DENGAN MEDIA MODIFIKASI PADA

SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KECAMATAN

BORBOR KABUPATEN TOBASA

TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Syarat-Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH :

JOHANNES PASARIBU NIM. 608112153

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk

mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan

berpikir kritis, kemampuan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral,

aspek pola hidup sehat dan pengenalan olahraga dan kesehatan terpilih yang

direncanakan secara sistimatis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan

nasional.

Salah satu aktivitas fisik dalam program pendidikan jasmani yang telah

cukup dikenal adalah aktifitas senam. Senam dapat diartikan sebagai setiap

bentuk latihan fisik yang disusun secara sistematis dengan melibatkan

gerakan-gerakan terpilih dan terencana untuk mencapai tujuan tertentu. Senam juga

diartikan sebagai latihan tubuh yang diciptakan dengan sengaja, disusun secara

sistematik dan dilakukan secara sadar dengan tujuan membentuk dan

megembangkan pribadi secara harmonis. Kata senam berasal dari bahasa Yunani,

yaitu gymnastics yang artinya: “untuk menerangkan bermacam-macam gerak

yang dilakukan oleh atlet-atlet yang telanjang.

Senam mempunyai bentuk begitu banyak pengaruhnya bagi individu bila

datang berolahraga dengan sikap dan respek yang baik. Senam dapat

menyenangkan, menggairahkan dan memberi banyak pesona.

(13)

2

Banyak keuntungan yang diperoleh dalam senam. Konsentrasi, keteguhan hati,

dan keyakinan akan menjadi modal besar yang dapat membantu dalam bersenam.

Pengaruh latihan senam terhadap perkembangan fisik sangat menabjukkan.

Mempelajari keterampilan dalam senam akan meningkatkan kekuatan yang sangat

hebat, kelentukan, koordinasi, sikap dan kesadaran kinnestik.

Senam terdiri dari beberapa bagian, yaitu senam irama, senam artistik,

senam lantai, senam alat dan lain-lain (flour exercise) adalah salah satu bagian

dari rumpun senam, sesuai dengan istilah lantai, maka gerakan-gerakan senam

yang dilakukan di atas yang beralaskan matras atau permadani atau sering juga

disebut dengan latihan bebas, sebab pada waktu melakukan gerakan atau

latihannya. Pesenam tidak boleh menggunakan alat atau suatu benda. Senam

lantai biasanya menggunakan matras yang lunak dan tidak keras dan biasanya

latihan senam tidak hanya dilakukan diruangan tertutup tapi bisa juga terbuka

sesuai dengan fasilitas yang mendukung dan kondisi tempat sekolah tersebut

berada.

Salah satu gerakan senam lantai yang diajarkan pada umumnya di sekolah

ataupun di perkuliahan adalah gerakan senam guling depan. Gerakan ini dapat

dimulai dengan posisi awal berdiri maupun jongkok. Untuk siswa SMA, gerakan

guling depan ini dirasakan masih sukar, karena siswa takut cedera terutama pada

saat mereka akan mengangkat kaki untuk berguling. Untuk itu, lebih baik bila

dalam pelaksanaannya matras atau fasilitas yang memadai dan nyaman,

diharapkan peserta didik akan lebih berani melakukannya. Untuk itulah dalam

(14)

3

depan dalam pembelajaran senam lantai melalui media yang di modifikasi

(matras).

Menurut penelitian, sekarang ini masih banyak guru penjas yang masih

terbatas dan kurang kreatif dalam proses pembelajaran praktek penjas termasuk

senam lantai dengan alasan karena keterbatasan dalam sarana dan prasarana

penunjang proses pembelajaran, sehingga kadang-kadang pembelajaran penjas

hanya dilaksanakan secara teori saja dan tidak seperti apa yang kita harapkan.

Untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran di sekolah, kreativitas

seorang guru sangat dibutuhkan, termasuk memberi pengalaman belajar yang baik

secara lengkap kepada anak didik. Fenomena ini merupakan sebuah masalah

akibat kurangnya kemampuan sebagai guru penjas dalam memanfaatkan perannya

sebagai guru yang memiliki potensi sesuai dengan tuntunan target kurikulum dan

daya serap dan sebagai pendidik yang kreatif dalam mengaktifkan pembelajaran

penjas di sekolah dan perlunya fasilitas yang memadai untuk pembelajaran yang

menyenangkan.

Untuk menumbuhkan sikap aktif, kreatif, inovatif, dan kompotitif dari

siswa tidaklah mudah, fakta yang terjadi adalah guru dianggap sumber belajar

yang paling benar. Proses pembelajaran yang terjadi memposisikan siswa sebagai

pendengar ceramah guru. Akibatnya proses belajar mengajar cenderung

membosankan dan menjadikan siswa malas belajar. Sikap anak didik yang pasif

tersebut ternyata tidak hanya terjadi pada mata pelajaran tertentu saja tetapi pada

hampir semua mata pelajran termasuk penjas. Sebenarnya banyak cara yang di

(15)

4

dengan menerapkan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan modifikasi

stermasuk penggunaan media.

Keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran penjas

dapat diukur dari keberhasilan siswa yang mengikuti kegiatan tersebut.

Keberhasilan ini dapat dilihat dari tingkat pemahaman, penguasan materi dan

hasil belajar siswa. Semakin tinggi pemahaman, penguasaan materi dan hasil

belajar maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran.

Senam lantai adalah latihan senam yang dilakukan pada matras.

Unsur-unsur gerakannya terdiri dari mengguling, melompat, meloncat, berputar di

udara, menumpu dengan tangan atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang

atau pada saat meloncat ke depan atau ke belakang. Bentuk latihannya merupakan

gerakan dasar dari senam perkakas (alat). Pada dasarnya, bentuk-bentuk latihan

bagi putra dan putri adalah sama, hanya untuk putri banyak unsur gerak balet.

Jenis senam juga disebut latihan bebas karena pada waktu melakukan gerakan

pesenam tidak mempergunakan suatu peralatan khusus, sehingga guru penjas

dalam hal ini harus kreatif untuk memodifikasi sarana yang ada terutama dalam

hal olahraga senam lantai yang fasilitasnya kurang banyak ditemukan

disekolah-sekolah, terutama disekolah yang jauh dari perkotaan dalam hal ini, desa terpencil

yang masih kurang fasilitas olahraganya, dan ini merugikan seorang siswa dimana

siswa kurang menguasai gerakan-gerakan dasar senam, sehingga mereka cepat

bosan. Guru penjas perlu memberikan penjelasan lebih lanjut lagi tentang

(16)

5

Guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan selama ini memberikan

materi senam lantai lebih dominan dengan cara-cara lama, yaitu dengan metode

ceramah dan komando. Hal ini menyebabkan proses pembelajaran senam lantai

menjadi monoton, karena guru lebih terkesan lebih banyak berperan dalam

pembelajaran, sedangkan siswa lebih banyak meniru gerakan yang di peragakan

oleh guru penjas. Situasi seperti ini kurang mendukung atas kemampuan siswa

terutama dalam memahami suatu materi pembelajaran senam lantai. Pembelajaran

senam lantai dengan metode lama/konvensional menyebabkan siswa tidak dapat

mengembangkan kemampuan imajinasi dan daya pikirnya.

Jadi untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan metode atau variasi

yang cocok di setiap pembelajaran. Salah satunya dalam olahraga senam lantai

yaitu dengan menggunakan media modifikasi yang di perlukan untuk menunjang

kegiatan siswa dalam proses praktek senam lantai secara nyaman. Dengan

melaksanakan proses pembelajaran senam lantai melalui modifikasi media,

diharapkan akan dapat memberikan suatu pembaharuan dalam proses

pembelajaran serta memungkinkan siswa untuk menjadi lebih mudah, lebih cepat,

lebih bermakna, efektif dan menyenangkan dalam mempelajari materi senam

lantai yang diberikan guru.

Karena kurangnya fasilitas disekolah terutama dalam media dalam hal ini

(matras) menjadikan siswa kurang mengerti olahraga senam lantai, dan ternyata

masih banyak siwa yang belum dapat melakukan gerakan senam lantai dalam

materi guling depan dengan baik. Masalah yang paling mendasar dan sering

(17)

6

melakukan awalan untuk berguling, siswa sering tidak mampu melakukan awalan

dengan benar, sehingga keseimbangan badan tidak baik. Hal ini gerakan guling

depan yang di lakukan tidak benar karena sikap berguling yang dilakukan siswa

menjadi tidak stabil.

Untuk itu peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian ilmiah dengan

judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Senam Lantai (guling depan) dengan

Media Modifikasi pada Siswa Kelas XI (SMAN1 Kecamatan Bor-Bor Kabupaten.

Tobasamosir).

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka peneliti

dapat mengidentifikasi beberapa masalah yang timbul antara lain :

Bagaimanakah kemampuan siswa melakukan gerakan guling depan senam lantai

siswa kelas XI SMAN 1 kecamatan Bor-bor Kabupaten Tobasamosir Tahun

Ajaran 2012/2013? Faktor–faktor apa saja yang dapat mempengaruhi siswa dalam

melakukan gerakan guling depan dalam senam lantai? apakah dengan

memodifikasi media dalam olahraga senam lantai siswa dapat melakukan gerakan

guling depan dengan baik ? seberapa besar minat siswa melakukan gerakan guling

depan senam lantai dengan adanya modifikasi media? Bagaimanakah

pelaksanaan pembelajaran olahraga senam lantai di kelas XI SMAN 1 Kecamatan

(18)

7

C. Pembatasan Masalah

Dari beberapa permasalahan yang dapat di indentifikasi, peneliti

membatasi masalah penelitian ini mengenai “upaya meningkatkan hasil belajar

senam lantai (guling depan) dengan media modifikasi pada siswa kelas XI SMAN

1 Kecamatan Bor-bor Kabupaten Tobasamosir Tahun Ajaran 2012/2013.

D. Rumusan Masalah

Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah.

Bagaimanakah pengaruh modifikasi media dalam meningkatkan hasil belajar

guling depan dalam pembelajaran senam lantai pada siswa kelas XI SMAN 1

Kecamatan Bor-Bor Kabupaten Tobasamosir Tahun Ajaran 2012/2013

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui apakah dengan adanya modifikasi siswa dapat meningkatkan hasil

belajar guling depan dalam pembelajaran senam lantai pada siswa kelas XI

SMAN 1 Kecamatan Bor-Bor Kabupaten Tobasamosir Tahun Ajaran 2012/2013.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan dapat bermanfaat untuk:

1. Sebagai bahan pertimbangan untuk guru pendidikan jasmani dalam

memperbaiki proses pembelajaran senam (lantai guling) depan dengan

(19)

8

2. Sebagai bahan masukan dalam mengatasi kesulitan dalam melakukan gerakan

(guling depan) senam lantai di sekolah dengan adanya modifikasi media.

3. Sebagai bahan dalam menambah wawasan bagi guru pendidikan jasmani

bagaimana cara untuk memodifikasi media dengan kurangnya fasilitas di

sekolah.

4. Sebagai bahan rujukan dan acuan untuk para peneliti-peneliti selanjutnya

(20)

55

BAB V

A. Kesimpulan Dan Saran

a. Kesimpulan

Berdasarkan hasil belajar siswa pada saat pembelajaran yang dilakukan

oleh guru dan setelah melakukan pree-test dimana hasil yang diperoleh

sangat tidak memuaskan dan siswa banyak yang tidak dapat melakukan

proses senam lantai (guling depan) secara benar. Itu semua di karenakan

kurang maksimalnya keseimbangan siswa dalam melakukan gerakan

senam lantai (guling depan). Bahkan banyak siswa yang tidak mendapat

kesempatan dalam melakukan gerakan dan juga banyak siswa yang sama

sekali tidak mendapat kesempatan dalam melakukan gerakan senam lantai

(guling depan) dengan menggunakan matras. Dan setelah melakukan

pembelajaran dengan menggunakan modifikasi media, terdapat suatu

perubahan yang bisa dikategorikan sebagai keberhasilan dalam proses

belajar mengajar. Yang dimana dalam penerapan modifikasi media yang

menggunakan matras dapat memperlancar proses belajar mengajar dan

pada saat pembelajaran terjadi frekuensi siswa dalam melakukan proses

senam lantai (guling depan) sangat banyak, sehingga siswa dapat lebih

cepat mengerti dalam melakukan proses senam lantai (guling depan). Dan

peningkatan secara klasikal dapat tercapai melebihi target secara klasikal

dan pembelajaran dengan menggunakan modifikasi media dapat berhasil

dengan baik dan benar.

(21)

56

b. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat diajukan saran-saran sebagai

berikut ini:

1. Metode modifikasi media merupakan suatu media yang dapat

diterapkan dalam memperbaiki hasil belajar siswa khususnya

materi senam lantai(guling depan).

2. Diharapkan kepada guru pendidikan jasmani, kesehatan dan

olahraga Sekolah Menengah Atas sebaiknya menjelaskan lebih

rinci lagi bagaimana teknik senam lantai (guling depan) yang

benar.

3. Bagi peneliti lain, yang akan melakukan penelitian dengan kajian

yang sama dapat menjadikan skripsi inisebagai bahan acuan atau

(22)

57

DAFTAR PUSTAKA

Husdarta dan Yudha, (2000).Belajar Dan Pembelajaran.Bandung:Depdiknas

Iskandar. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarata: Penerbit Gaung Persada

(GP) Press Jakarta.

Kartono, Kartini.(1990). Pengantar Metodologi Riset Sosial .Bandung : CV.

Mandar Maju Bandung.

Muhajir, (2004).Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan. Jakarta:Erlangga

Muhajir, (2006).Pendidikan Jasmani Dan Olahraga. Jakarta: Erlangga

Mukholid, A. (2000). Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan.Jakarta: Yudhistira

Penulis Karyatama, (1999).Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan. Jakarta:

Grafindo

Slameto, (2010). Belajar dan Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka

Cipta

Suharsimi Arikunto. (2002).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka cipta

Tuhadi, (2010).Metode Praktis Senam Lantai. Medan: Kalangan Sendiri

W. Nurkencana. (1986).Evaluasi Pendidikan.Surabaya: Usaha Nasional

Yoyo Bahagia, Adang Suherman. (2000).Prinsip-Prinsip Pengembangan Dan

Referensi

Dokumen terkait

SUMIDA ARIYANTI , NIM S.541202148, Perbedaan Pengaruh Metode Penyuluhan Dan Motivasi Terhadap Kemampuan Penerapan Standar Pelayanan Asuhan Persalinan Normal Pada

Hasil penelitian yang diperoleh yaitu (1) Tingkat Efektivitas City Walk di Kota Surakarta tahun 2012 mulai dari segmen Purwosari-Brengosan dengan skor 11 (buruk), segmen

Salah satu arah kebijakan pemberantasan korupsi adalah melakukan tindakan serius dalam penegakan hukumnya, namun demikian kejahatan tindak pidana korupsi terus

Penataan sistim manajemen produksi, pemasaran dan keuangan serta penerapan Ipteks yang berupa teknologi pengemasan vakum telah diintroduksi melalui kegiatan pelatihan pada

[r]

Makalah ini menyampaikan hasil penelitian pengaruh ekstrak daun Aglaia odorata terhadap perkembangan hama pengisap polong Nezara viridula dan Riptortus linearis

Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa lama perendaman dan konsentrasi enzim proteolitik berpengaruh terhadap kadar protein dan organoleptik daging kambing, kadar

yang signifikan antara Minat dan Motivasi menjadi Bidan mempengaruhi.. prestasi belajar, hal ini ditunjukkan dengan uji statistik (F) sebesar