PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPETHINK PAIR-SHARE(TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
PEMECAHANMASALAHMATEMATIKASISWAPADAMATERI SPLDVDI KELAS VIII SMPSWASTABANDUNGTEMBUNG
Oleh :
Saddam Husein Siregar NIM. 409111073
Program Studi Pendidikan Matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat
dan berkat-Nya yang memberikan hikmat kepada penulis hingga penelitian ini
dapat selesai tepat pada waktunya. Skripsi ini berjudul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) untuk Meningkatkan
Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa pada Materi SPLDV di Kelas VIII SMP
Swasta Bandung Tembung. Adapun skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal hingga akhir
penulisan skipsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Zul
Amry, M.Si, Ibu Dra. Hamidah Nasution, M.Si dan Bapak Mulyono, S.Si , M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari
rencana penelitian sampai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Drs. M. Panjaitan, M.Pd selaku dosen Pembimbing
Akademik yang telah membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA Unimed.
Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai
Jurusan Matematika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak
Paisal Lubis, S.Pd selaku kepala sekolah dan kepada Ibu H. Rosmianah Pohan
selaku guru bidang studi matematika yang telah banyak membantu dan membimbing penulis selama penelitian serta para guru dan staf administrasi yang
telah memberikan kesempatan serta bantuan kepada penulis selama melakukan
penelitian.
Teristimewa rasa terima kasih dan cinta penulis kepada Ayahanda Rasmin Siregar dan Ibunda Aisah Pakpahan, orangtua penulis yang telah mengasuh,
membimbing, memberi kasih sayang, mendukung secara materil dan selalu
v
kepada Ayah dan Ibunda. Amin. Terima kasih juga buat Abangda Maragoti Siregar, S.Pd, M.Hum, Abangda Alm. Julfan Siregar, Kakanda Puspa Indah
Siregar, Am.Pd, Kakanda Anriani Siregar, S.Pd dan kakanda Elvi Mardiana
Siregar, S.E yang telah memberikan do’a dan motivasi kepada penulis, serta
Terima kasih juga penulis ucapkan untuk sanak family yang banyak membantu dalam bentuk materi dan motivasi untuk penulis dalam menyusun skripsi ini
terutama Uda Katruk, Bujing Kalsum, Mami Nur, dan Bujing Leli , yang terus
memberikan dukungan, doa, kasih sayang, pengorbanan, dan perjuangan baik secara moral dan materil.
Penulis juga ucapkan terima kasih untuk teman terdekat Andrayana
Saputri yang selalu bersama dan memberikan do’a serta motivasi maupun dorongan untuk mengerjakan skripsi ini hingga selesai.. Tak lupa penulis ucapan
terima kasih juga untuk sahabat Roland, Dayat, Rizky, Atma serta teman-teman
senasib seperjuangan di DIK A’ 09 Pendidikan Matematika yang tiada henti
memberikan motivasi dan doa yang tulus serta sahabat-sahabat lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi
ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi
pembaca dan dunia pendidikan.
Medan, September 2013 Penulis,
iii
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPETHINK PAIR-SHARE(TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
PEMECAHANMASALAH PADAMATERISPLDVDI KELAS VIII SMP SWASTA BANDUNG TEMBUNG
SADDAM HUSEIN SIREGAR (NIM. 409111073) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share(TPS) dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika pada materi SPLDV di Kelas VIII SMP Swasta Bandung Tembung.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus, siklus I terdiri dari 2 kali pertemuan dan pada siklus II terdiri dari 2 kali pertemuan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMP Swasta Bandung Tembung yang berjumlah 27 orang. Objek penelitin ini adalah pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran model Think-Pair-Share untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.
Data yang diperlukan diperoleh dengan menggunakan lembar observasi aktivitas pencapaian waktu ideal aktivitas aktif siswa pada siklus I dan siklus II. Tes hasil kemampuan pemecahan masalah matematika yang berbentuk uraian yaitu tes awal sebanyak 4 soal. Tes hasil kemampuan pemecahan masalah matematika siklus I sebanyak 4 soal dan tes kemampuan pemecahan masalah matematika siswa siklus II terdiri dari 4 soal.
Berdasarkan hasil analisis data setelah pemberian tindakan diperoleh data Kemampuan pemecahan masalah matematika dengan menggunakan model TPS pada siklus I dari 26 siswa terdapat 1 orang siswa atau 3,85% yang memiliki kemampuan rendah, dan 25 orang siswa atau 96,15% memiliki kemampuan sangat rendah dan 1 siswa tidak hadir. Pada siklus II terdapat 17 siswa dari 27 siswa atau 62,96% yang memiliki kemampuan tinggi, 6 siswa atau 22,22% yang memiliki kemampuan sedang, 2 siswa atau 7,4% yang memiliki kemampuan rendah, 1 siswa atau 3,7% yang memiliki kemampuan sangat rendah dan 1 siswa tidak hadir. Dengan demikian dapat dikatakan kelas tersebut telah tuntas belajar, karena terdapat 85% siswa yang memiliki tingkat ketuntansan klasikal. Dari hasil analisis siklus I dan siklus II tersebut dapat dilihat bahwa kriteria kemampuan pemecahan masalah matematika siswa ini telah mencapai target dan mengalami peningkatan dalam mempelajari materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dengan menerapkan modelThink-Pair-Share.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 5
1.3. Batasan Masalah 6
1.4. Rumusan Masalah 6
1.5. Tujuan Penelitian 6
1.6. Manfaat Penelitian 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. KerangkaTeoritis 8
2.1.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran Matematika 8
2.1.2. Masalah dalam Matematika 11
2.1.3. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika 12
2.1.4. Kesulitan Belajar 13
2.1.5 Pembelajaran Kooperatif 14
2.1.6. Model PembelajaranThink-Pair-Share(TPS) 17 2.1.7 .Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS 21
2.1.8. Materi 21
vii
2.3. Penelitian Relevan 28
2.4. Hipotesis Penelitian 30
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 31
3.1.1. Lokasi Penelitian 31
3.1.2. Waktu Penelitian 31
3.2. Subjek dan Objek Penelitian 31
3.2.1. Subjek Penelitian 31
3.2.2. Objek Penelitian 31
3.3. Desain Penelitian 31
3.4. Prosedur Penelitian 31
3.5. Alat Pengumpul Data 35
3.6. Analisis Data 37
3.6.1. Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah 37
3.6.2. Ketuntasan Belajar Siswa 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 40
4.1.1. Deskripsi Hasil Penelitian Pada Siklus I 40
4.1.1.1. Permasalahan I 40
4.1.1.2. Perencanaan Tindakan I (Alternatif Pemecahan I) 42
4.1.1.3. Pelaksanaan Tindakan I 42
4.1.1.4. Observasi I 43
4.1.1.5. Analisis Data I 44
4.1.1.5.1. Deskripsi Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 44
4.1.1.5.2. Deskripsi Hasil Observasi I 45
4.1.1.6. Refleksi I 46
4.1.2 Deskripsi Hasil Penelitian Pada Siklus II 48
viii
4.1.2.2. Tahap Perencanaan Tindakan II (Alternatif Pemecahan II) 49
4.1.2.3. Pelaksanaan Tindakan II 49
4.1.2.4. Observasi II 50
4.1.2.5. Analisis Data II 51
4.1.2.5.1. Deskripsi Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 51
4.1.2.5.2. Deskripsi Hasil Observasi II 52
4.1.2.6. Refleksi II 54
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 60
5.2. Saran 60
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 16
Tabel 3.3 Kriteria Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah
Siswa 38
Tabel 4.1. Deskripsi Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah
Siswa Pada Tes Awal 41
Tabel 4.2 Deskripsi Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Pada
Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 44
Tabel 4.3 Deskripsi Hasil Observasi Guru Melakukan Pembelajaran
Pada Siklus I 44
Tabel 4.4 Deskripsi Tingkat kemampuan pemecahan masalah
pada tes siklus II 51
Tabel 4.5 Deskripsi Hasil Observasi Guru Melakukan Pembelajaran
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Penelitian Tindakan Kelas 36
Gambar 4.1. Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa pada
Tes awal 40
Gambar 4.1. Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa pada
Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 44
Gambar 4.2. Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa pada
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan tidak hanya dipandang sebagai usaha pemberian informasi dan pembentukan ketrampilan saja, namun diperluas sehingga mencakup usaha
untuk mewujudkan keinginan, kebutuhan dan kemampuan individu sehingga
tercapai pola hidup pribadi dan sosial yang memuaskan, pendidikan bukan semata-mata sebagai sarana untuk persiapan kehidupan yang akan datang, tetapi
untuk kehidupan anak sekarang yang sedang mengalami perkembangan menuju
ke tingkat kedewasaannya. Pengertian Pendidikan menurut Ihsan (2005:5) adalah sebagai berikut :
1) suatu proses pertumbuhan yang menyesuaikan dengan lingkungan;
2) suatu pengarahan dan bimbingan yang diberikan kepada anak dalam
pertumbuhannya;
3) suatu usaha sadar untuk menciptakan suatu keadaan atau situasi
tertentu yang dikehendaki oleh masyarakat;
4) suatu pembentukan kepribadian dan kemampuan anak dalam menuju kedewasaan.
Sebagai upaya yang bukan saja membuahkan manfaat yang besar, pendidikan juga merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang dirasa
belum memenuhi harapan. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh Bangsa
Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan. Menurut Sukro Muhab, ketua
2
melalui berbagai macam kegiatan yang bertujuan memformat model pendidikan yang berorientasi pada jaminan mutu.”
Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan sudah banyak dilakukan
oleh pemerintah diantaranya adalah pembaharuan kurikulum, perbaikan sarana
dan prasarana pendidikan, penggunaan metode mengajar, melaksanakan penelitian serta meningkatkan kualitas dan kuantitas bahan ajar. Namun upaya ini masih
belum memuaskan dengan melihat masih rendahnya hasil belajar matematika
siswa. Kenyataan ini dikarenakan kurangnya pencapaian pembelajaran yang dilakukan dalam kurikulum tersebut.
Matematika memiliki peranan yang sangat besar yang dapat dirasakan
oleh seluruh lapisan masyarakat pada umumnya. Hal ini dapat diketahui melalui setiap kegiatan yang kerap sekali terkait dengan matematika. Nurhadi (2004:203)
menyatakan bahwa :
“Matematika berfungsi mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur, menurunkan dan menggunakan rumus matematika yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari melalui materi pengukuran dan geometri, aljabar dan trigonometri. Matematika juga berfungsi mengembangkan kemampuan mengkomunikasikan gagasan dengan bahasa melalui model matematika yang dapat berupa kalimat dan persamaan matematika, diagram, grafik atau tabel.”
Pemecahan masalah merupakan bagian dari kurikulum matematika yang
sangat penting karena dalam proses pembelajaran maupun penyelesaian, siswa
dimungkinkan memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan pada pemecahan masalah yang
bersifat tidak rutin. Sehubungan dengan hal tersebut Abdurrahman (2009:254)
menyatakan bahwa :
3
Pemecahan masalah merupakan kemampuan yang sangat penting dalam pembelajaran matematika karena dalam pemecahan masalah kemampuan
pemahaman konsep harus dikuasai siswa. Pada saat pembelajaran siswa dapat
mengikutinya dengan baik tetapi dalam mengerjakan latihan atau diberi
pertanyaan siswa masih belum mampu untuk berpikir sendiri bagaimana menyelesaikan menyelesaikan masalah tersebut. Meskipun telah diberikan arahan
oleh guru, siswa masih kurang mampu menerapkan konsep yang telah mereka
pelajari dalam pemecahan masalah tersebut. Sehingga untuk meningkatkan kemandirian siswa dalam berpikir kearah yang lebih tinggi sulit dicapai. Dari
uraian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa kemampuan matematika siswa
terutama pemahaman konsep dan pemecahan masalah masih harus ditingkatkan lagi.
Salah satu materi pelajaran dalam matematika yaitu SPLDV. Selain
kelemahan belajar matematika yang telah diuraikan diatas, terdapat juga
kelemahan belajar matematika yang lebih terperinci pada materi SPLDV diantaranya adalah sebagai berikut : (1) sebagian besar siswa masih kurang
mampu memahami soal cerita. (2) sebagian besar siswa kurang mampu membuat
soal cerita kedalam bentuk persamaan matematika.
Dari hasil wawancara pada tanggal 23 Mei 2013 dengan Ibu Rosmianah
yang merupakan guru matematika kelas VIII di SMP Swasta Bandung Tembung,
beliau mengungkapkan bahwa pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung, perhatian murid kurang terhadap pelajaran. Kemampuan pemecahan masalah
siswa masih rendah karena hanya sebagian kecil siswa yang menuliskan
kesimpulan dan memahami masalah matematika terutama dalam materi SPLDV.
Untuk meningkatkan mutu pembelajaran guru juga menggunakan media pembelajaran untuk materi pembelajaran tertentu. Dan terus memotivasi siswa
yang minat belajarnya kurang.
Berdasarkan tes yang diberikan pada tanggal 27 mei pada siswa kelas VIII-1 terlihat tingkat kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang
masih rendah, yaitu siswa sulit memahami soal cerita, sulit melakukan
4
dipahami sehingga jawaban yang dihasilkan tidak benar,dan siswa kurang teliti dalam melakukan perhitungan.
Rendahnya kemampuan pemecahan matematika siswa dapat ditingkatkan
dengan berbagai cara yaitu menyajikan materi dengan mengaitkan materi
pembelajaran terhadap kehidupan sehari-hari. Sehingga siswa merasa bahwa matematika ilmu yang sangat penting yang dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Faktor lain yang mempunyai andil yang sangat penting dalam
menentukan keberhasilan belajar matematika adalah pemilihan model pembelajaran, Penggunaan model pembelajaran yang tepat akan mengatasi
kejenuhan siswa dalam menerima pelajaran matematika.
Salah satu model pembelajaran yang berkembang saat ini adalah pembelajaran kooperatif. Seperti yang diungkapkan oleh Nurhadi (2004:112)
bahwa :
“Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.”
Pembelajaran kooperatif ini menggunakan kelompok-kelompok kecil
sehingga siswa saling bekerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Siswa dalam kelompok kooperatif belajar berdiskusi, saling membantu, dan mengajak
satu sama lain untuk mengatasi masalah. Pembelajaran kooperatif
mengkondisikan siswa untuk aktif dan saling memberi dukungan dalam kerja kelompok untuk menuntaskan materi masalah dalam belajar.
Ada beberapa tipe model pembelajaran kooperatif yang dapat
dikembangkan dalam pembelajaran matematika diantaranya adalah Model pembelajaran kooperatif tipeThink-Pair-Share(TPS).
Think-Pair-Share (TPS) atau (berpikir-berpasangan- berbagi) merupakan
jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi
siswa. MetodeThink-Pair-Share (TPS) memberi waktu kepada para siswa untuk berpikir dan merespons serta saling membantu yang lain. Peneliti tertarik
menggunakan model Think-Pair-Share (TPS) karena peneliti sebelumnya
5
siswa pada pokok bahasan lingkaran dan ada peneliti lain yang meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa dan semua penelitian yang dilakukan
dua peneliti sebelumnya berhasil.
Jika dibandingkan model Think-Pair-Share (TPS) dengan model
pembelajaran yang lain, yang menjadi kelebihannya adalah dapat meningkatkan daya nalar siswa, daya kritis siswa, daya imajinasi siswa dan daya analisis siswa
terhadap suatu permasalahan, meningkatkan kerja sama kelompok, mengurangi
siswa yang pasif dalam proses pembelajaran karena tiap kelompok terdiri dari 2 peserta didik, pendidik lebih memungkinkan menambahkan pengetahuan peserta
didik ketika selesai diskusi. Namun, model ini memiliki kelemahan jika
dibandingkan dengan model pembelajaran yang lain yaitu, dibutuhkan lebih banyak waktu untuk membimbing kelompok belajar karena kelompok belajar
yang ada bisa mencapai 18 kelompok untuk 36 siswa. Meskipun demikian peneliti
akan berusaha untuk mengurangi atau menutupi kelemahan model ini.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul : “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa pada Materi SPLDV di Kelas VIII SMP Swasta Bandung Tembung.”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat
diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut :
1. Kemampuan siswa menyelesaikan soal pemecahan masalah matematika
masih rendah.
2. Matematika dianggap sebagai pelajaran yang sulit.
3. Model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi dan masih
bersifat terpusat pada guru.
4. Siswa tidak menyukai mata pelajaran matemaika
5. Siswa kurang mampu memahami dan menyelesaikan soal matematika
6
1.3. Batasan Masalah
Mengingat luasnya cakupan masalah dan keterbatasan peneliti, maka
masalah yang disebutkan dalam identifikasi masalah diatas dibatasi pada
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) untuk
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah Matematika Siswa pada materi SPLDV di Kelas VIII SMP Swasta Bandung Tembung.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah :
Apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
matematika Siswa pada materi SPLDV di Kelas VIII SMP Swasta Bandung
Tembung?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah :
Untuk mengetahui apakah dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) dapat meningkatkan kemampuan
7
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Guru
Sebagai bahan masukan untuk dapat mempertimbangkan dan memilih
model pembelajaran yang lebih baik dalam pembelajaran matematika yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi Siswa
Sebagai alternatif usaha meningkatkan kemampuan siswa dan mengaktifkan siswa serta dapat menjalin hubungan yang lebih baik
diantara siswa lainnya sehingga dapat meningkatkan hasil belajar dalam
pembelajaran matematika. 3. Bagi Pihak Sekolah
Sebagai bahan masukan dalam lembaga pendidikan untuk usaha
peningkatan mutu pendidikan.
4. Bagi Peneliti
Sebagai bahan masukan untuk dapat menerapkan model pembelajaran
yang lebih tepat dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah pada masa
yang akan datang. 5. Bagi Peneliti Lain
Sebagai bahan masukan dan pembanding untuk penelitian dalam
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) dapat meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa khususnya pada pokok bahasan persamaan dua variabel di kelas VIII SMP Swasta Bandung Tembung
dimana peningkatan diperoleh setelah siklus II dilaksanakan.
2. Dengan adanya pekerjaan rumah siswa lebih mampu memahami langkah-langkah pemecahan masalah soal.
3. Kemampuan pemecahan masalah matematika dengan menggunakan model
TPS pada siklus I dari 29 siswa terdapat 1 orang siswa atau 3,85% yang
memiliki kemampuan rendah, dan 25 orang siswa atau 96,15% memiliki kemampuan sangat rendah. Pada siklus II terdapat 17 siswa dari 27 siswa atau
62,96% yang memiliki kemampuan tinggi, 6 siswa atau 22,22% yang
memiliki kemampuan sedang, 2 siswa atau 7,4% yang memiliki kemampuan rendah, 1 siswa atau 3,7% yang memiliki kemampuan sangat rendah. Dengan
demikian dapat dikatakan kelas tersebut telah tuntas belajar, karena terdapat
85% siswa yang memiliki tingkat ketuntansan klasikal.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti memberikan beberapa saran
sebagai berikut :
1) Kepada guru matematika hendaknya mulai menerapkan model yang berpusat
pada siswa, salah satunya penggunaan Think-Pair-Share sebagai salah satu
alternatif pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.
2) Kepada guru matematika diharapkan selalu mengadakan evaluasi dan refleksi
61
pertemuan dilakukan refleksi, sehingga kesulitan yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran baik yang dialami baik temuan oleh guru maupun
siswa pada pembelajaran dapat diatasi dengan sesegera mungkin. Dan
memberikan pekerjaan rumah untuk lebih mengasah kemampuan peserta
didik.
3) Kepada siswa SMP Swasta Bandung Tembung disarankan lebih berani dan
aktif dalam menemukan sendiri konsep matematika dan berani untuk
menanyakan hal-hal yang kurang dipahami kepada guru untuk menemukan konsep itu.
4) Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti topik dan permasalahan yang
sama, hendaknya lebih memperhatikan model dan media pembelajaran yang sesuai, serta menguasai materi pokok yang diajarkan supaya keberhasilan
62
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M., (2009), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Penerbit PT. Asdi Mahasatya, Jakarta.
Arikunto, S.dkk, (2010),Penelitian Tindakan Kelas,Bumi Aksara, Jakarta
Arikunto, Suharsimi., (2009), Manajemen Penelitian, Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2011), Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Kependidikan,FMIPA Unimed, Unimed.
Ihsan, F., (2005),Dasar-Dasar Kependidikan,Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persana, Medan.
Muhab, S., (2012), Mutu-Pendidikan-Indonesia-Makin-Mengkhawatirkan, http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2012/09/23/1307 32/Mutu-Pendidikan-Indonesia-Makin-Mengkhawatirkan
(accessed 16 Januari 2013)
Mudjiono., 2011.Belajar dan Pembelajaran. PT. Asdi Mahasatya, Jakarta
Nuharini, Dewi., dan Wahyuni, Tri., (2008),Matematika Konsep dan Aplikasinya Untuk SMP/MTS Kelas VIII,Penerbit Pusat Perbukuan Depdiknas, Jakarta.
Nurhadi, (2004),Kurikulum 2004 (Pertanyaan dan Jawaban),Grasindo, Jakarta.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana, (2005),Metoda Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.