• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBERADAAN DAN BENTUK PENYAJIAN RANDAI PADA MASYARAKAT MINANGKABAU DI KOTA MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEBERADAAN DAN BENTUK PENYAJIAN RANDAI PADA MASYARAKAT MINANGKABAU DI KOTA MEDAN."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

KEBERADAAN DAN BENTUK PENYAJIAN RANDAI PADA

MASYARAKAT MINANGKABAU DI KOTA MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

KHAIRUNA

NIM. 208342028

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Khairuna. Keberadaan dan Bentuk Penyajian Randai Pada Masyarakat Minangkabau Di Kota Medan. Skripsi. Medan : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan, 2012

Randai merupakan teater tradisi masyarakat Minang yang didalamnya terdapat tari, musik dan dialog (pelakonan). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang keberadaan dan bentuk penyajian Randai pada masyarakat Minangkabau di Kota Medan.

Dalam pembahasan penelitian ini digunakan teori-teori yang berhubungan dengan judul penelitian seperti pengertian keberadaan, pengertian bentuk penyajian dan pengertian Randai.

Pada penelitian ini, peneliti melakukan penelitian di BM3 yang dimulai dari akhir bulan Juni hingga akhir Agustus, yang populasinya meliputi pemain randai, dan beberapa tokoh seniman yang mengetahui tentang Randai di Kota Medan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode kerja lapangan yang meliputi beberapa aspek : observasi, wawancara, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Untuk melengkapai penelitian ini, dilakukan analisis data tentang keberadaan dan bentuk penyajian randai dikota Medan

Setelah penelitian dilakukan, dapat diketahui bahwa pelaksanaan atau penyajian Randai pada masyarakat Minangkabau di Kota Medan tersebut tidak jauh berbeda dengan daerah asalnya hanya saja pola yang dilakukan tidak lingkaran saja, kini telah berkembang menjadi beberapa pola yang salah satunya adalah pola setengah lingkaran dengan busana yang digunakan adalah untuk bagian atas deta, bagian tengah teluk belanga dengan selempang bahu dan selempang pinggang dan bagian bawah galembong. Alat musik yang mengiringi randai adalah gendang, talempong dan saluang.

(7)

iv

BAB II LANDASAN TEORITIS DANKERANGKA KONSEPTUAL .... 7

A. Landasan Teoritis ... 7

1. Pengertian Keberadaan ... 7

2. Pengertian Bentuk Penyajian ... 8

3. Pengertian Randai ... 9

B. Kerangka Konseptual ... 10

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 11

(8)

v

1. Penyebaran Suku Minang... 21

2. Kesenian... 22

3. Perkumpulan Masyarakat Minang... 23

C. Keberadaan Randai ... ... 23

1. Randai Di Kota medan... 23

2. Pertunjukkan Randai... ... 26

D. Bentuk Penyajian Randai ... ... 28

1. Tahap-Tahap Dalam Penyajian Randai... 28

1.1 Pemain... 28

2. Penyajian Randai (Pembabakan)... 34

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... ... 63

A. Kesimpulan ... ... 63

B. Saran ... ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... ... 65

(9)

vi

DAFTAR TABEL

(10)

vii

DAFTAR FOTO

Foto 4.1. Peta Kota Medan... . 20

Foto 4.2. Busana Randai... 29

Foto 4.3 Alat musik talempong ... 31

Foto 4.4. Alat musik saluang ... 32

Foto 4.5. Alat musik tambua... 33

Foto 4.6. Saat pemain berdialog... 61

Foto 4.7. Saat pemain berdialog... 61

(11)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

(12)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Banyak cara untuk mendata dan mengenal tari salah satunya dengan

melakukan penelitian yang dimana dalam penelitian kita akan membahas suatu

bentuk kesenian ataupun tari secara mendalam sehingga hal yang tidak diketahui

sebelumnya dapat dipahami dan dipelajari. Berdasarkan hasil penelitian Bab

pembahasan yang terdapat pada Bab IV, yang telah dilaksanakan di Rumah

Gadang BM 3, maka peneliti membuat kesimpulan diantaranya adalah sebagai

berikut:

1. Randai merupakan teater tradisi masyarakat Minangkabau yang di dalamnya

terdapat tari, musik dan dialog yang berdasarkan pada gerak-gerak silat.

Kebiasan masyarakat Minang untuk anak laki-laki yang telah akil baghlig pergi

merantau ke daerah-daerah di luar Sumatera Barat yang membuat randai ada di

kota Medan. Masyarakat Minang pergi merantau telah dibekali ilmu bela diri

yang gunanya sebagai pertahanan diri, ilmu agama dan juga telah di bekali

dengan kesenian-kesenian Minangkabau. Mereka perduli akan kelestarian

kesenian dari daerah mereka, sehingga mereka membuat suatu perkumpulan

yang digunakan sebagai wadah pengembangan dan pelestarian dari

kesenian-kesenian meraka juga di gunakan untuk mengikat silaturahmi.

2. Randai dikota Medan ada dikarenakan masyarakat Minangkabau yang peduli

(13)

sebuah perkumpulan untuk mengembangkan kesenian Minangkabau di Kota

Medan salah satunya adalah randai. Pusat atau tempat berkumpulnya

masyarakat atau suku Minang adalah BM3 (Badan Musyawarah Masyarakat

Minang) yang terletak di Jl. Perintis Kemerdekaan, Medan atau di belakang

Taman Budaya Sumatera utara. Selain BM3, ada juga organisasi atau

perkumpulan masyarakat Minang seperti IKGS (Ikatan Keluarga Gasan Saiyo),

STMAA (Serikat Tolong Menolong Ampek Angkek), IKAMAMI (Ikatan

Mahasiswa Minang) dan masih banyak lagi perkumpulan masyarakat Minang

di Kota Medan.

3. Bentuk penyajian randai di Kota Medan tidak jauh berbeda dengan daerah

asalnya yaitu Sumatera Barat. Hanya saja terdapat perbedaan pada pola

penyajian pada saat pemain melakukan dialog, pola akan berubah menjadi

bentuk setengah lingkaran, yang dimana dalam hal ini pertunjukkan randai

tidak lagi di tanah lapang tetapi sudah dipentaskan sehingga pemain akan

(14)

B.Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dijabarkan di atas, maka peneliti dapat

memberikan beberapa saran diantaranya:

1. Perkembangan masa yang setiap waktu akan terus maju dan berkembang, seni

tradisi harus tetap dipertahankan nilai tradisinya walaupun akan ada perubahan

dalam bentuk penyajiannya.

2. Pada saat peneliti melakukan penelitian, peneliti mengalami kesulitan dalam

mencari buku tentang kebudayaan Minangkabau, sehingga alangkah baiknya

jika seniman atau pengembang kesenian Sumatera Barat untuk membuat buku

tentang kebudayaan Minangkabau khususnya tentang kesenian-keseniannya.

3. Seni randai untuk lebih dilestarikan lagi di Kota Medan ini, dengan seperti itu

kesenian randai yang di kota Medan akan tetap ada dan semakin berkembang.

Sehingga peminat randai di luar suku Minang dapat belajar atau ikut serta

(15)
(16)

DAFTAR PUSTAKA

Beckermen, Bernard, 2006, Dynamic of Drama, New York: Routledge

Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Pranada Media Dharsono (sony kartika),2007, Estetika, Bandung: Rekayasa Sains

Dendy, Sugono, 2008 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat bahasa Hall, D.G.E, 1968. A. History of South-East Asia, New York: Martin Press

Hidayat, Azis Alimut, 2007. Metode Penelitian dan Teknik Analisa Data. Surabaya : Salemba Media

Hovl, Clairf, 1967. Countinuties and Change, New York: Cornell University Press Legge, J.D, 1964. Indonesia Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall

Meuraxa, Dada 1974, Sejarah Kebudayaan Sumatera, Medan: Firma Hasmar Nurwani, 2008, Pengetahuan Tari, Fakultas Bahas dan Seni : Unimed

Poerwadaminta, W.J.S,1996, Kmaus Besar Bahas Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka

Surachmad,1990, Pengantar Ilmu Dasar Metode Teknik , Bandung: Tarsito Soedarsono,1997,Tarian-Tarian Indonesia, Jakarta: Proyek Pengembangan Media

Kebudayaan Direktorat Jedral Kebudayaan

Gambar

Tabel 4.1. Perbandingan etnis di Kota Medan....................................................

Referensi

Dokumen terkait

Dengan optimasi ini, pengguna hanya cukup memasukkan nilai-nilai rasio finansial tersebut, lalu dilakukan proses optimasi, yang pada akhirnya akan menghasilkan solusi

Modul Bimbel Kami selalu disesuikan dengan Kurikulum yang ada di sekolah, sehingga kegiatan Bimbingan tidak sia-sia karena soal-soal yang kita sediakan hampir sama dengan

Berdasarkan hal tersebut, maka untuk Dinas Perindag Provinsi yang belum memiliki Unit Pendampingan Langsung (UPL) IKM, TPL-IKM Program Beasiswa secara operasional ditempatkan

Oleh karena itu akan dilakukan penyusunan rencana produksi batik dengan memperhatikan tenaga kerja yang akan mengajukan ijin libur pada musim-musim tersebut..

Although this evening Ayah and Ibu had talked as they used to, and Bang Henri happily saw the result of his effort in helping to rebuild the family, there was something that made

Untuk menguji hipotesis kedua ini, data yang digunakan adalah kedua data rata-rata harian return saham pada perusahaan yang terdaftar pada kedua Index pasar modal,

1) Kebutuhan akan kepercayaan dasar ( basic trust), kebutuhan ini secara terus- menerus diulang guna membangkitkan kesadaran bahwa hidup adalah ibadah. 2) Kebutuhan akan

sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN SPIRITUAL DAN PERILAKU BELAJAR TERHADAP