• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT MELALUI TEKNIK PERCEPATAN GERAKAN MATA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI NOMOR 064027 KARANG SARI KECAMATAN MEDAN POLONIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT MELALUI TEKNIK PERCEPATAN GERAKAN MATA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI NOMOR 064027 KARANG SARI KECAMATAN MEDAN POLONIA."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT MELALUI TEKNIK PERCEPATAN GERAKAN MATA PADA SISWA KELAS V

SEKOLAH DASAR NEGERI NOMOR 064027 KARANG SARI KECAMATAN

MEDAN POLONIA

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh:

MHD SYAFII NIM: 8116 182 015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR

PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

PENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT MELALUI TEKNIK PERCEPATAN GERAKAN MATA PADA SISWA KELAS V

SEKOLAH DASAR NEGERI NOMOR 064027 KARANG SARI KECAMATAN

MEDAN POLONIA

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh:

MHD SYAFII NIM: 8116 182 015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR

PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Mhd Syafii, NIM: 8116182015, Peningkatkan kemampuan membaca cepat melalui teknik percepatan gerakan mata pada siswa kelas V sekolah dasar negeri nomor 064027 Karang Sari kecamatan Medan Polonia.

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca cepat melalui teknik percepatan gerakan mata pada siswa kelas V sekolah dasar negeri nomor 064027 Karang Sari. Guru menemukan apakah model membaca cepat melalui teknik percepatan gerakan mata dapat meningkatkan kemampuan membaca cepat siswa. Subjek penelitian ini di kelas V SD Negeri Nomor 064027 Karang Sari dengan jumlah siswa 33 orang siswa.

Peningkatan kemampuan membaca cepat melalui teknik percepatan gerakan mata tersebut diperoleh melalui pembelajaran dengan menggunakan percepatan mata dalam membaca kolom, dan tes yang dilakukan kepada siswa, observasi serta wawancara. Hasil tes dihitung dengan menggunakan rumus kecepatan efektif membaca (KEM), hasil perolehan menggambarkan kemampuan kecepatan siswa dalam membaca cepat kata per menit.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pra tindakan kecepatan membaca rata-rata siswa 59, siklus I kecepatan membaca rata-rata siswa 82 kata per menit, pada siklus II terdapat kenaikan menjadi rata-rata 164 kata per menit. Pada pra tindakan siswa yang mampu membaca minimal 75 kata per menit 33%, siklus I siswa yang mampu membaca minimal 75 kata per menit 64%, pada siklus II naik menjadi 90,91%. Dalam memahami isi bacaan pada pra tindakan yang mempunyai nilai minimal 75 ada 15%, siklus I siswa yang mempunyai nilai minimal 75 ada 27% pada siklus II naik menjadi 76%. Hasil penelitian secara umum menunjukkan bahwa melalui penerapan tekhnik percepatan gerakan mata mampu meningkatkan kemampuan membaca cepat melalui gerakan mata siswa.

(7)

ABSTRACT

Mhd Syafii, NIM : 8116182015, Increasing capabilities to accelerate speed reading techniques through eye movement in fifth grade students elementary school 064027 number Karang Sari subdistrict of Medan Polonia.

Classroom action research aims to improve the ability of speed reading acceleration techniques through eye movement in fifth grade students elementary school 064027 number Karang Sari. Teachers find whether the model speed reading through eye movement acceleration techniques can enhance students' ability to read quickly. The subjects in class V elementary school 064027 number Karang Sari with a number of students 33 students.

Improved ability to read quickly through the eye movement acceleration techniques acquired through learning by using eye acceleration in the reading columns, and tests were carried out to the students, observation and interviews. The test results are calculated by using the formula effective speed reading (KEM), the results illustrate the ability of the acquisition of speed reading speed of students in words per minute.

The results showed that the pre-action average reading speed of 59 students, the first cycle an average reading speed of 82 words per minute students, on the second cycle there is an increase to an average of 164 words per minute. In the pre-action students are able to read at least 75 words per minute 33 %, the first cycle of students who are able to read at least 75 words per minute 64 %, in the second cycle increased to 90.91 %. In understanding the content of the reading on the pre-action that has a value of at least 75 are 15 %, the first cycle of students who have a minimum value of 75 there were 27 % in the second cycle increased to 76 %. Research results generally show that through the application of eye movement acceleration techniques can improve the ability to read quickly through the eyes of the student movement.

(8)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah berkat izin dan ridho Allah SWT sehingga penulis mampu

menyelesaikan tesis ini dengan baik. Tesis ini disusun untuk memenuhi

Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada Progran Studi

Pendidikan Dasar Universitas Negeri Medan tahun 2013 yang berjudul

“Peningkatkan Kemampuan Membaca Cepat Melalui Teknik Percepatan Gerakan

Mata Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Nomor 064027 Karang Sari

Kecamatan Medan Polonia”.

Penulisan tesis ini dapat diselesaikan berkat bantuan moral maupun

material dari banyak pihak yang tidak disebutkan satu persatu. Tidak ada kata

yang paling indah untuk diucapkan selain terimakasih yang sedalam dalamnya

penulis haturkan kepada mereka yang telah meringankan beban dan membukakan

pikiran selama penulisan tesis ini. Semoga Allah SWT Yang Maha Pengasih dan

Maha Penyayang memberikan rahmat dan hidayahNya kepada mereka yang telah

membantu penulis.

Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Abdurahman

Adisaputera, M.Hum selaku dosen pembimbing I dan Dr. Evi Evyanti, M.Pd,

sebagai dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan penulisan tesis

ini. Terima kasih juga kepada Bapak Prof. Dr. Khairil Ansari, M.Pd, Bapak Dr.

Deny Setiawan, M.Si, dan Ibu Dr. Isda Pramuniati, M.Hum. Selaku narasumber

sekaligus dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan dalam

(9)

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas

Negeri Medan, yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk

menempuh pendidikan Pascasarjana (S2).

2. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur PPs

Universitas Negeri Medan, yang telah membantu dan memberikan izin

penelitian dalam menyelesaikan tesis ini.

3. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Dasar dan Ibu Dr. Anita Yus, M.Pd selaku sekretaris Progran Studi

Pendidikan Dasar yang telah banyak memberikan masukan demi untuk

perbaikan tesis ini.

4. Para Bapak/Ibu Dosen di Progran Studi Pendidikan Dasar Pascasarjana

Universitas Negeri Medan.

5. Hizrah Syahputra Harahap, S.Pd selaku Staf Administrasi Progran Studi

Pendidikan Dasar Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah

membantu penulis sejak dalam perkuliahan sampai pada penyelesaian

tesis.

6. Ibu Siti Rahmah, S.Pd, M.Pd selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri 064027

Medan Polonia yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk

mengadakan penelitian tindakan kelas, beserta seluruh guru dan pegawai

yang juga membantu penulis dalam melakukan penelitian untuk menyusun

tesis ini.

7. Ibu Nurlince Tumanggor selaku guru kelas V Sekolah Dasar Negeri

(10)

8. Rekan-rekan mahasiswa seperjuangan Progran Studi Pendidikan Dasar

Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah memberikan saran dan

masukan sehingga terselesaikannya tesis ini dengan baik.

9. Teristimewa kepada istriku tersayang Eliza, anak-anakku yang

kubanggakan Armaya Hafiz Tanjung, Sophie Zafira Tanjung dan

Nazarruddin Abdullah Tanjung yang telah memberikan do’a, motivasi dan

semangat hingga saya dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan tesis

ini.

Penulis sangat menyadari bahwa penulisan tesis ini masih jauh dari

sempurna, terdapat kelemahan dan kekurangan oleh karena keterbatasan yang

dimiliki penulis. Oleh karena itu penulis mohon saran dan kritikan yang

membangun guna perbaikan tesis ini. Harapan penulis semoga tesis ini

bermanfaat bagi kemajuan pendidikan dan peningkatan mutu pendidikan bangsa

Indonesia di masa yang akan datang.

Medan, Januari 2014 Penulis,

(11)

DAFTAR ISI

2.1.2 Pelaksanaan Teknik Membaca Cepat ... 10

2.1.2.1 Menangkap dan Mengenali Kata dengan Cepat ... 10

2.1.2.2 Membaca Kelompok Kata (frasa) ... 12

2.1.2.3 Teknik Percepatan Gerakan Mata ... 14

2.1.3 Peningkatan Kemampuan Membaca Cepat ... 25

2.1.4 Manfaat Membaca Cepat ... 28

2.1.5 Hambatan Dalam Membaca Cepat ... 31

2.1.6 Kelebihan dan Kekurangan Teknik Membaca Cepat ... 38

2.1.7 Cara Mengukur Kecepatan Efektif Membaca ... 38

2.2 Kerangka Konseptual ... 41

2.2.1 Penelitian Relevan ... 42

(12)

BAB III METODE PENELITIAN

3.5.1 Instrumen Penelitian ... 50

3.5.2 Tahap Penelitian ... 51

3.6 Skenario Penelitian ... 52

3.7 Analisis Data... 53

3.8 Indikator Keberhasilan ... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1.Pelaksanaan dan Temuan Penelitian Pada Pra Tindakan ... 56

4.1.1.Deskripsi Data Pra tindakan... 56

4.1.2.Pelaksanaan Pra Tindakan ... 57

4.1.2.1. Hasil tes kemampuan membaca cepat siswa pada Pra tindakan ... 58

4.1.2.2. Observasi Pra Tindakan ... 63

4.1.2.3. Refleksi Pelaksanaan Pra Tindakan ... 64

4.2. Pelaksanaan dan Temuan Penelitian Pada Siklus I ... 65

4.2.1. Deskripsi Data Siklus 1 ... 65

4.2.1.1. Perencanaan Tindakan Siklus I ... 65

4.2.1.2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I ... 66

4.2.2. Observasi Siklus I ... 69

4.2.2.1. Observasi Tindakan Siklus I ... 69

4.2.2.2. Observasi Hasil Pelaksanaan Siklus I ... 70

4.2.3. Refleksi Pelaksanaan Siklus I ... 74

4.3. Pelaksanaan dan Temuan Pada Penelitian Siklus II ... 77

4.3.1. Deskripsi Data pada Siklus II ... 77

(13)

4.3.1.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus II ... 78

4.3.2 Observasi Siklus II ... 82

4.3.2.1Observasi Tindakan Siklus II ... 82

4.3.2.2 Observasi Hasil Pelaksanaan Siklus II ... 84

4.3.3 Refleksi Pelaksanaan Siklus II ... 89

4.4 Pembahasan Penelitian. ... 91

4.4.1 Kemampuan Membaca Cepat. ... 91

4.4.2 Kemampuan Pemahaman Bacaan ... 98

4.5 Keterbatasan Penelitian ... 104

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan... 106

5.2. Saran... 107

Daftar Pustaka ... 108

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Langkah-Langkah Pembelajaran Membaca Cepat Melalui Teknik

Percepatan Gerakan Mata

Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Proses Belajar Membaca Cepat

Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Hasil Belajar

Tabel 3.3 Kriteria Perolehan Ketuntasan Belajar

Tabel 4.1 Kemampuan Membaca Cepat Melalui Teknik Percepatan Gerakan

Mata dan Pemahaman Isi Bacaan Siswa pada Pra Tindakan.

Tabel 4.2 Persentase Perolehan Membaca Cepat Melalui Teknk Percepatan

Gerakan Mata Siswa pada Pra Tindakan

Tabel 4.3 Presentase Perolehan Pemahaman Isi Bacaan Melalui Teknik

Percepatan Gerakan Mata pada Pra Tindakan

Tabel 4.4 Perolehan Ketuntasan Membaca Cepat Melalui Teknik Percepatan

Gerakan Mata Pada Pra Tindakan

Tabel 4.5 Perolehan Hasil Tes Pada Siklus 1

Tabel 4.6 Persentasi Perolehan Kemampuan Membaca Cepat Melalui

Percepatan Gerakan Mata Siswa pada Tes Siklus 1

Tabel 4.7 Persentasi Perolehan Pemahaman Isi Bacaan Melalui percepatan

Gerakan Mata pada Tes Siklus I

Tabel 4.8 Perolehan Ketuntasan Membaca Cepat Pada Tes Siklus I

Tabel 4.9 Perolehan Hasil Tes Pada Siklus II

Tabel 4.10 Persentase Perolehan Membaca Cepat Melalui Teknik Percepatan

Gerakan Mata Siswa pada Tes Siklus II

Tabel 4.11 Presentase Perolehan Penilaian Pemahaman Isi Bacaan pada Tes

Siklus II

Tabel 4.12 Perolehan Ketuntasan Membaca Cepat Melalui Teknik

Percepatan Gerakan Mata Pada Tes Siklus II

(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Alur pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Sumber : Arikunto

(2002:83)

Gambar 4.1 Guru mengawasi pelaksanaan tes membaca cepat

Gambar 4.2 Siswa membaca teks bacaaan

Gambar 4.3 Guru memberi penjelasan cara membaca cepat yang benar

Gambar 4.4 Siswa mengerjakan soal tes

Gambar 4.5 Siswa mengerjakan LKS

Gambar 4.6 Guru sedang memberi penjelasan pada siswa bagaimana cara

membaca kolom

Gambar 4.7 Siswa membaca dengan mengeluarkan suara mengganggu teman

yang lain

Gambar 4.8 Siswa membaca dengan menunjuk dengan

menggunakan jari tangan

Gambar 4.9 Siswa membaca dengan menggunakan alat tulis sebagai

penunjuk

Gambar 4.10 Siswa membaca dengan menggunakan alat tulis sebagai

penunjuk

Gambar 4.11 Siswa membaca teks bacaan

Gambar 4.12 Diagram peningkatan kemampuan rata rata membaca cepat

melalui gerakan percepatan mata pada pra tindakan, siklus I dan

Siklus II

Gambar 4.13 Diagram peningkatan jumlah siswa dalam memahami isi

bacaan

(16)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Peningkatan kemampuan rata rata membaca cepat melalui

gerakan percepatan mata pada pra tindakan, siklus I dan Siklus II

Grafik 4.2 Peningkatan jumlah siswa dalam memahami isi bacaan

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Proses membaca merupakan proses penerimaan symbol dan

penginterpretasian simbol-simbol, atau kata-kata yang dilihat atau dibaca. Proses

penginterpretasian mengikuti tata logika dan tata bahasa. Kata-kata yang ditulis,

dikembangkan dengan pengalaman langsung untuk memberikan makna dan

mengingat apa yang dipelajari di masa lalu. Menurut Soedarso (2010: 4),

membaca adalah aktivitas yang kompleks dengan mengerahkan sejumlah besar

tindakan yang terpisah-pisah. Ketika melakukan aktivitas membaca, dengan

demikian orang harus menggunakan pengertian dan khayalan, mengamati, dan

mengingat-ingat. Tidak dapat membaca tanpa menggerakkan mata atau tanpa

menggunakan pikiran. Pemahaman dan kecepatan membaca menjadi amat

tergantung pada kecakapan dalam menjalankan setiap organ tubuh yang

diperlukan untuk itu.

Di sekolah, siswa mampu membaca bukan karena secara kebetulan atau

didorong oleh inspirasi, tetapi karena diajari. Membaca bukanlah kegiatan

alamiah, tetapi seperangkat komponen yang dikuasai secara pribadi dan bertahap,

yang kemudian terintegrasi dan menjadi otomatis.

Dalam proses pembelajaran, biasanya seorang siswa merasakan nikmatnya

membaca bukan hanya sebagai peristiwa pemecahan kode, tetapi lebih sebagai

penerimaan pengetahuan dan kebahagiaan. Siswa akan tampil tenang dan matang

karena memiliki berbagai pengalaman tambahan seperti ia bisa menikmati dari

(18)

2

bergantung pada asuhan dan arahan para orang tua dan guru.

Untuk mengungkap ide-ide bacaan dengan cepat, siswa harus memiliki

kompetensi membaca cepat. Menurut Muchlishoh (1992:153) membaca cepat

adalah jenis membaca yang diberikan dengan tujuan agar para siswa dalam waktu

singkat dapat membaca secara lancar serta dapat memahami isinya. Seseorang

akan dituntut untuk membedakan informasi yang diperlukan atau tidak. Informasi

itu kemudian disimpan dalam otak. Tidak ada orang yang dapat membaca cepat

karena bakat. Oleh karena itu, harus dipahami bahwa membaca cepat bukanlah

cepat memecah kode dan segera menyelesaikan sebuah buku. Membaca cepat

adalah bagaimana dapat membaca dengan pemahaman yang lebih baik dalam

waktu lebih cepat serta mengingatnya dengan baik pula. Bersamaan dengan hal

tersebut di atas, Supriyadi (1995: 127) menyatakan, “keterampilan membaca yang

sesungguhnya bukan hanya sekadar kemampuan menyuarakan lambang tertulis

dengan sebaik-baiknya, namun lebih jauh adalah kemampuan memahami dari apa

yang tertulis dengan tepat dan cepat”.

Kecepatan membaca seseorang berbeda-beda. Ada yang memiliki

kecepatan tinggi dan ada juga yang memiliki kecepatan rendah. Kecepatan

membaca seseorang bisa dihitung dengan Jumlah kata per waktu. Tidak ada bukti

bahwa kecepatan mambaca berhubungan dengan intelegensi, usia, jenjang

pendidikan, dan pekerjaan. Sebagai contoh, banyak orang berintelegensi tinggi,

tetapi kecepatan membacanya rendah, terutama jika mereka harus mempelajari

sejumlah materi bacaan.

Kemampuan membaca cepat dapat ditingkatkan melalui latihan yang

(19)

3

sebuah keahlian atau bakat warisan. Oleh kerena itu, kecepatan membaca harus

dilatihkan secara terus menerus sejak dini. Hal ini dijelaskan oleh Nurhadi (1987:

134), bahwa kemampuan membaca bukan merupakan kemampuan bawaan.

Kemampuan membaca merupakan hasil latihan yang didukung pula oleh faktor–

faktor bawaan tertentu, sehingga diperoleh tahap yang lebih tinggi keefektifannya.

Kemampuan membaca dapat dilatih sejak awal, ketika seseorang belajar di

sekolah dasar (SD).

Anak usia SD merupakan salah satu aset kekayaan nasional yang sangat

berharga untuk melanjutkan negara ini di masa mendatang. Oleh sebab itu,

berbagai upaya diusahakan pemerintah dengan dukungan masyarakat agar mereka

menjadi manusia produktif yang sehat jasmani dan rohani. Pembelajaran Bahasa

Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi

dengan baik dan benar, secara lisan dan tulis, serta menumbuhkan apresiasi

terhadap hasil karya sastra manusia Indonesia (Depdiknas, 2006:113). Ruang

lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan

berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek–aspek: mendengarkan,

berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek tersebut saling terkait antara

satu dan lainnya. Berdasarkan BSNP (2007:7-8), untuk pelajaran Bahasa

Indonesia kelas V untuk SD standar kompetensi membaca, meliputi memahami

teks agak panjang (150 – 200 kata), petunjuk pemakaian makna kata dalam

kamus/ensiklopedi dan memahami teks melalui membaca intensif, membaca

nyaring, dan membaca pantun.

Secara teoretik, metode–metode dalam membaca cepat, diantaranya adalah

(20)

4

lapangan. Membaca cepat adalah suatu teknik praktis, sederhana, dan terbaru yang

akan mengantarkan seseorang kepada kemampuan membaca cepat secara

maksimal. Membaca cepat merupakan keterampilan yang harus dipelajari siswa

agar mampu membaca lebih cepat.

Salah satu keberhasilan siswa dalam mengikuti proses kegiatan belajar

sangat ditentukan oleh kemampuan membaca. Siswa yang tidak mampu membaca

dengan lancar dan cepat akan mengalami kesulitan dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran. Siswa akan mengalami kesulitan dalam memahami isi buku

pelajaran. Akibatnya, hasil belajar siswa tidak meningkat dibandingkan dengan

siswa yang cepat dalam membaca.

Hasil pengamatan dan wawancara bersama guru dan siswa, strategi

mengajar yang diterapkan guru masih cendrung klasik yang dilakukan guru dalam

kegiatan proses pembelajaran membaca, siswa disuruh berdiri dalam membaca,

kemudian siswa yang lain menyimak dan secara bergiliran dalam membaca,

kemudian siswa disuruh menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam bacaan tersebut.

Dari jawaban siswa tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa sukar memahami isi

teks bacaan, sulit menentukan gagasan utama pada teks, menentukan kalimat

utama setiap paragraf dalam bacaan dan rendahnya pemahaman makna kata,

ungkapan, dan kalimat. Hal ini disebabkan karena guru belum pernah menjelaskan

teknik membaca cepat untuk mengukur kecepatan pemahaman isi bacaan. Guru

hanya beranggapan bahwa yang terpenting setelah membaca siswa dapat

menjawab pertanyaan yang diajukan. Ketika siswa mampu menjawab

pertanyaan-pertanyaan dalam bacaan, guru beranggapan siswa sudah memahami apa yang

(21)

5

Selama ini dalam pembelajaran membaca, masih digunakan teknik dengan

cara membaca biasa, yaitu sebagian besar siswa masih membaca dengan

menggerakkan kepala, mulut bergerak-gerak, mengeluarkan suara, menunjuk

dengan tangan atau menunjuk dengan menggunakan benda lain. Hal tersebut

mengakibatkan siswa kurang antusias dalam mengikuti proses pembelajaran

membaca. Dalam kecepatan membaca siswa masih belum mampu mencapai

SK/KD 75 kata per menit, karena kemampuan siswa masih di seputar 60 kata per

menit. Berdasarkan wawancara dengan guru dan observasi di SD Negeri No.

064027 Kec. Medan Polonia Kota Medan pada siswa kelas V pelajaran Bahasa

Indonesia menunjukan bahwa nilai rata–rata siswa 62,31 pada semester 1 TP/

2012-2013. Siswa yang mempunyai nilai 0,00 sampai 5,49 sebanyak 4 siswa,

nilai 5,50 sampai 6,49 sebanyak 19 siswa dan nilai 6,50 sampai 10 sebanyak 10

siswa, dari 33 siswa dalam satu kelas.

Berdasarkan permasalahan di atas, upaya agar peningkatan proses dan

hasil belajar kemampuan membaca cepat di Sekolah Dasar Negeri Nomor 064027

Karang Sari Kecamatan Medan Polonia di kelas V dapat meningkat. Untuk itu,

judul penelitian adalah, ”Peningkatkan Kemampuan Membaca Cepat Melalui

Teknik Percepatan Gerakan Mata Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri

Nomor 064027 Karang Sari Kecamatam Medan Polonia”.

1.2 Identifikasi Masalah

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, dari hasil pengamatan awal di

lapangan ditemukan beberapa masalah dalam pembelajaran membaca pada

pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Negeri Nomor 064027 Karang Sari

(22)

6

kemampuan membaca siswa masih rendah, 2. belum mencapai SK/KD yang di

harapkan, 3. kurangnya kemampuan siswa memahami isi teks bacaan, 4.

kurangnya keterampilan guru dalam melatih siswa dalam pembelajaran membaca.

Untuk memecahkan masalah yang ada di lapangan tersebut, maka perlu

dikembangkan latihan-latihan pembelajaran membaca cepat yang efektif di

Sekolah Dasar Negeri Nomor 064027 Karang Sari Kecamatan Medan Polonia.

1.3 Batasan Masalah

Batasan–batasan dalam penelitian ini adalah meliputi :

1. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran

2012/2013 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, dengan Kompetensi

Dasar adalah Menemukan gagasan utama suatu teks yang dibaca dengan

kecepatan 75 kata/menit.

2. Penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup aspek-aspek yang berhubungan

dengan kemampuan membaca cepat, melalui teknik percepatan gerakan

mata yaitu membaca kolom.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana peningkatan kemampuan membaca cepat melalui teknik

percepatan gerakan mata dengan membaca kolom pada siswa kelas V?

2. Apakah penerapan membaca cepat melalui teknik percepatan gerakan

mata dengan membaca kolom dapat meningkatkan kemampuan membaca

(23)

7

1.5 Tujuan Penelitian

Menurut Carr dan Kemmis dalam Wardani (2004: 1.4), penelitian tindakan

kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri

melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru

sehingga hasil belajar siswa meningkat. Perbaikan kinerja guru ini penting

dilakukan sebagai wujud tanggung jawab yang harus diemban seorang guru. Oleh

sebab itu, tujuan penelitian ini adalah untuk :

1. Dapat meningkatkan proses kemampuan membaca cepat dengan melalui

latihan percepatan gerakan mata pada siswa kelas V

2. Dapat mengetahui hasil belajar siswa dalam membaca cepat melalui

latihan percepatan gerakan mata

1.6 Manfaat Penelitian

Memanfaatkan perbaikan bagi penulis/guru sebagai peneliti, institusi, dan

pendidikan secara umum adalah sebagai berikut :

1. Membantu guru memperbaiki pembelajaran

2. Membantu guru berkembang secara professional

3. Meningkatkan rasa percaya diri guru

4. Memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan

keterampilan

5. Bagi pelajar/siswa, perbaikan bermanfaat untuk meningkatkan proses

hasil belajar siswa dan mengembangkan sikap kritis terhadap kegiatan

(24)

8

6. Bagi sekolah, perbaikan membantu sekolah untuk berkembang karena

adanya peningkatan/kemajuan pada diri guru dan anak didik di

(25)

107

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil temuan penelitian dan analisis data yang telah di uraikan

maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kemampuan membaca cepat melalui teknik percepatan gerakan mata

dengan membaca kolom dalam proses pembelajaran khususnya pada

gerakan mata yang bergerak ke bawah dapat cepat menyelesaikan bacaan

dan meningkatkan kemampuan membaca siswa Kelas V Sekolah Dasar

Negeri Nomor 064027 Karang Sari Kecamatan Medan Polonia.

Peningkatan kemampuan membaca cepat melalui teknik percepatan

gerakan mata dengan menggunakan teknik percepatan mata dapat dilihat

dari hasil tes rata-rata yang diperoleh dari pra tindakan sebesar 59 kata per

menit, siklus I 82 kata permenit, dan pada siklus II 164 kata per menit.

Peningkatan kemampuan membaca cepat siswa yang telah memperoleh 75

kata per menit dalam pra tindakan ada 11 siswa, pada tes siklus I ada 21

siswa dan pada tes siklus II 30 siswa.

2. Kemampuan siswa dalam memahami isi bacaan mengalami peningkatan

menjadi 75,76. Nilai rata-rata kemampuan siswa dalam memahami isi

bacaan pada pra tindakan adalah 43, nilai rata-rata pada siklus I adalah 62

dan nilai rata-rata pada siklus II adalah 78. Dari segi jumlah, siswa yang

telah mampu memperoleh nilai minimal 75 dalam memahami isi bacaan,

pada pra tindakan hanya 5 siswa (15,15 %), pada siklus I ada 9 siswa

(26)

108

3. Dari hasil temuan penelitian mulai dari pra tindakan, siklus I dan siklus II

dalam peningkatan kemampuan membaca cepat melalui teknik percepatan

gerakan mata dengan membaca kolom dan kemampuan pememahaman isi

bacaaan mengalami ketuntasan.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan diatas, peneliti mengemukakan

beberapa saran sebagai berikut :

1. Kemampuan membaca cepat melalui teknik percepatan gerakan mata

dengan membaca kolom mengalami peningkatan, untuk itu pembelajaran

dengan menggunakan teknik percepatan gerakan mata dalam membaca

kolom, dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran

Bahasa Indonesia pada materi membaca cepat.

2. Guru dalam penggunaan mata pelajaran Bahasa Indonesia aspek membaca

cepat dengan teknik percepatan gerakan mata pada materi pokok yang lain

serta pada jenjang pendidikan yang lain disarankan mengelompokan siswa

atau dilaksanakan sekali pelaksanaan bersama-sama dengan pelaksana/

pembimbing yang cukup dan menggunakan alat penghitung waktu

stopwatch untuk memudahkan dalam penghitungan waktu.

3. Untuk peneliti selanjutnya, disarankan agar dapat melanjutkan penelitian

sesudah penelitian ini dan mendapatkan hasil yang lebih baik sebagai

penyeimbang teori maupun sebagai perbaikan dalam dunia pendidikan,

(27)

108

DAFTAR PUSTAKA

Aizid, Rizem (2011). Bisa Baca Secepat Kilat , Super Quick Reading. Jakarta: Buku Biru

Fitria (2010). Pembaca Hebat Super Cepat. Jakarta: Transmandiri Abadi

Arikunto,S. (2002) Prosedur Penelitian,Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

BSNP (2007). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI. Jakarta: BSNP.

Wardani (2004). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka

Depdiknas (2003). Pedoman Penyelenggaraaan Program Percepatan Belajar SD,

SMP dan SMA. Jakarta : Dirjen Dikdasmen.

---, (2006). ”Permendiknas Nomor 22/2006 tentang Standar Isi untuk

Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah”. Jakarta: Depdiknas.

El Fanany, Burhan (2012). Teknik Baca Cepat Trik Efektif Membaca 2 Detik 1

Halaman. Yogyakarta: Araska

Eviyanti, Liza (2011). Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan

Metode SQ3R di Harapan Mandiri Medan (Tesis). Medan: PPs DikDas

Unimed

Fitria , Dini Aida ( 2010). Pembaca Hebat Super Cepat. Jakarta: Transmandiri Abadi

Muallim, (2012). Peningkatan Kemampuan Membaca Cepat Melalui Metode

Speed Reading pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Nomor 105321 Tumpatan Nibung Kecamatan Batang Kuis (Tesis). Medan: PPs DikDas

Unimed

Muchlisoh, dkk (1992). Pendidikan Bahasa Indonesia 3. Jakarta: Depdikbud

Muriadi, (2013). Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Sikap Belajar Terhadap

Kemampuan Membaca Siswa di SMP Swasta Awal Karya Pembangunan Kabupaten Deli Serdang T.P. 2012/2013 (Tesis). Medan: PPs DikDas

Unimed

Noer, Muhammad (2012). Speed Reading for Beginers, Jakarta : Gramedia

Nurhadi (1987). Membaca Cepat dan Efektif. Bandung : Sinar Baru.

(28)

109

CV. Sinar Baru

---,(2004). Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Membaca?. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Fitria (2010). Pembaca Hebat Super Cepat, Jakarta, Transmandiri Abadi

Soedarso (2010). Speed Reading, Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: Gramedia.

Supriyadi, dkk (1995). Pendidikan Bahasa Indonesia 2. Jakarta: Depdikbud

Tampubolon (1990). Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan Efisien. Bandung: Angkasa.

Tim Pena Guru (2010). Asal Mula Danau Toba. Jakarta: Penerbit Erlangga

Tim Penulis (2013). Aku Bangga Ayahku Seorang Montir. Jakarta: Penerbit Grasindo

Tim Penulis (2013). Kincir Air. Jakarta: Penerbit Grasindo

Tarigan, Henry Guntur (1985). Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa

Tarigan, Feby Tasya (2013). Cita-citaku Menjadi Peniliti. Jakarta: Harian Kompas Minggu Anak

htpp:www.kisahmuslim.com diakses tanggal 27 Februari 2013

http://www.ceritakecil.com/cerita-dan-dongeng/Semut-dan-Belalang-43 diakses tanggal 02 Maret 2013

Gambar

Grafik 4.1 Peningkatan kemampuan rata rata membaca cepat melalui

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Predictors: (Constant), LEVERAGE, DBH, DAK, BMODAL, DAU, WEALTH.. Dependent

Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat dipakai sebagai data dasar untuk penelitian lebih lanjut mengenai vitamin D pada kelompok populasi dengan karakterisitik yang

PENERAPAN MODEL RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA. Universitas Pendidikan Indonesia |

PENERAPAN MODEL RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA. Universitas Pendidikan Indonesia |

Apabila Ibu/Saudari bersedia ikut dalam penelitian ini, maka kami akan memohon kesediaannya untuk dapat menandatangani surat persetujuan menjadi peserta penelitian:...

Oleh karena itu penulis mencoba menuangkan informasi mengenai anjing trah kecil ini melalui Visualisasi Macromedia Flash MX dengan harapan agar informasi ini bermanfaat dan

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa : (1) Pendekatan Matematika Realistik (PMR) dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar pecahan siswa kelas V SD secara signifikan,