• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA. penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

10 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Dari penelitian terdahulu, penulis tidak menemukan penelitian dengan judul yang sama seperti judul penelitian penulis.

Namun penulis mengangkat beberapa penelitian sebagai referensi dalam memperkaya bahan kajian pada penelitian penulis. Berikut merupakan penelitian terdahulu berupa beberapa jurnal terkait dengan penelitian yang dilakukan penulis.

1. Penelitian yang berjudul Analisis Peran Tenaga Kerja Wanita di Luar Negeri dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga Menurut Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada Desa Sumber Agung Kecamatan Way Sulan Kabupaten Lampung Selatan), Peran serta TKW di luar negeri sangat membantu dalam meningkatkan pendapatan keluarga. Tujuan wanita yang ikut bekerja mencari nafkah ialah agar dapat menambah penghasilan keluarga, sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarga baik sandang, pangan, papan, maupun pendidikan bagi anak-anak. Dimana Istri lebih memprioritaskan kebutuhan primer, dibandingkan kebutuhan sekunder dan tersiernya. Sebab perekonomian rumah tangga muslim memegang prinsip mengutamakan kebutuhan primer dalam membelanjakan hartanya, setelah itu barulah kebutuhan sekunder dan

(2)

tersiernya. Sikap pertengahan dan seimbang, yang dilakukan oleh perempuan dalam perekonomian rumah tangga berdiri atas dasar sikap pertengahan dalam segala perkara, seperti pertengahan dalam pengaturan harta dengan tidak berlebihan dan tidak terlalu hemat sehingga terkesan kikir, dan mampu mengalokasikan sisa saldo untuk kepentingan zakat dan sedekah (Sari, 2017)

2. Penelitian yang berjudul Kontribusi Dan Motivasi Pekerja Wanita dalam Peningkatan Ekonomi Keluarga:

a. Rata-rata pendapatan responden adalah Rp 2.619.720,6 dan pendapatan total keluarga adalah Rp 4.549.720,6. Kontribusi pendapatan istri bekerja sebesar 45,6% terhadap pendapatan total keluarga. Berdasarkan kontribusi masing- masing responden terhadap masing-masing pendapatan total keluarga maka rata-rata kontribusi perempuan/istri yang bekerja ada sebesar 46,1% terhadap pendapatan total keluarga.

b. Semua responden adalah perempuan yang berumah tangga (istri) yang berada pada usia produktif kerja dan rata-rata usia responden 44 tahun. Para responden terbanyak berpendidikan SMA dan ada juga yang berpendidikan D 3 dan S1.

c. Motivasi responden perempuan/istri bekerja adalah untuk menambah ekonomi keluarga 73,33% , dan sebagian untuk status sosial setelah tamat sekolah ingin bekerja 23,33% dan 3.33% supaya tidak tergantung uang suami (Sudirman, 2016)

(3)

3. Penelitian yang berjudul Kehidupan Sosial Ekonomi Keluarga Tenaga Kerja Wanita (Studi Kasus pada 5 (Lima) Keluarga di Kecamatan Mapilli Kabupaten Polewali Mandar)

a. Umumnya keluarga Tenaga Kerja Wanita telah mengalami peningkatan dalam kehidupan sosial ekonomi keluarga, dari 5 (lima) yang diteliti mereka bisa memenuhi kebutuhan fisik, seperti untuk perbaikan rumah, pembelian alat-alat rumah tangga dan yang paling penting adalah mereka dapat menyekolahkan anaknya.

b. Perilaku Keluarga Tenaga Kerja Wanita dalam hal ini anak dan suami dari 5 (lima) keluarga yang diteliti ada yang terkendali 2 (dua) keluarga dan 3 (tiga) keluarga menjadi tidak terkendali dikarenakan ada ketidakseimbangan yang terjadi, dalam keluarga dari pemenuhan kebutuhan secara materi telah terpenuhi akan tetapi anak dan suami kehilangan kasih sayang dari ibu/isteri mereka, apalagi peran ibu yang tidak dapat digantikan oleh siapapun yang dan secara psikologis dibutuhkan oleh anak (Saribulan, 2015).

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya, terletak pada lokasi penelitian yaitu bertempat di LPK BLKLN Indonesia Manpower Banyuwangi, yang kedua pada jumlah responden penelitian yang dilakukan yaitu berjumlah 22 orang tenaga kerja wanita yang sudah pernah berangkat.

(4)

B. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Tenaga Kerja Wanita

Wanita sebagai salah satu sumber daya manusia di pasar kerja yang mempunyai konstribusi sangat besar, dimana jumlah wanita yang menawarkan tenaga untuk bekerja dari waktu ke waktu cenderung meningkat. Peningkatan penawaran tenaga kerja wanita di pasar kerja diantaranya dipengaruhi oleh desakan kebutuhan ekonomi keluarga dan kesejahteraan keluarga (Maryati, 2018).

Menurut UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Tenaga kerja wanita adalah warga negara Indonesia yang melakukan kegiatan sosial ekonomi di luar negeri dalam waktu tertentu sebagai penambahan ekonomi maupun hal lain dan memperoleh izin dari Departemen Tenaga Kerja resmi, orang dewasa yang berumur 18 tahun ke atas yang mampu melakukan pekerjaan secara biasa atau formal (Sari, 2017)

Berbagai faktor pendorong wanita menjadikan sebagai tenaga kerja di luar negeri adalah dari segi perekonomian individu hingga keluarga, jenjang pendidikan, usia, keinginan diri sendiri, motivasi dari teman maupun masyarakat hingga alasan untuk mencari pengalaman kerja di luar negeri.

2. Pengertian Peran

Pengertian peran menurut (Soekanto, 2002), yaitu peran merupakan aspek dinamis kedudukan (status), apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu peranan.

(5)

Peran merupakan aspek dinamis dari kedudukan (status) yang dimiliki oleh seseorang, sedangkan status merupakan sekumpulan hak dan kewajiban yang dimiliki seseorang apabila seseorang melakukan hak-hak dan kewajiban-kewajiban sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu fungsi. Hakekatnya peran juga dapat dirumuskan sebagai suatu rangkaian perilaku tertentu yang ditimbulkan oleh suatu jabatan tertentu. Kepribadian seseorang juga mempengaruhi bagaimana peran itu harus dijalankan. Peran yang dimainkan hakekatnya tidak ada perbedaan, baik yang dimainkan / diperankan pimpinan tingkat atas, menengah maupun bawah akan mempunyai peran yang sama.

Peran merupakan tindakan atau perilaku yang dilakukan oleh seseorang yang menempati suatu posisi di dalam status sosial, syarat-syarat peran mencangkup 3 (tiga) hal, yaitu :

1) Peran meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan.

2) Peran adalah suatu rangkaian yang teratur yang ditimbulkan karena suatu jabatan.

Manusia sebagai makhluk sosial memiliki kecenderungan untuk hidup berkelompok.

Dalam kehidupan berkelompok tadi akan terjadi interaksi antara anggota masyarakat yang satu dengan anggota masyarakat yang lainnya. Tumbuhnya interaksi diantara mereka ada saling ketergantungan. Dalam kehidupan bermasyarakat itu munculah apa yang dinamakan peran (role).

3) Peran merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan seseorang, apabila seseorang melaksanakan hak-hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka orang

(6)

yang bersangkutan menjalankan suatu peranan. Untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas ada baiknya terlebih dahulu kita pahami tentang pengertian peran.

Dari beberapa pengertian diatas, penulis menyimpulkan bahwa peran adalah suatu sikap atau perilaku yang diharapkan oleh banyak orang atau sekelompok orang terhadap seseorang yang memiliki status atau kedudukan tertentu. Berdasarkan hal-hal diatas dapat diartikan bahwa apabila dihubungkan dengan dinas perhubungan, peran tidak berarti sebagai hak dan kewajiban individu, melainkan merupakan tugas dan wewenang dinas perhubungan.

3. Faktor Pendorong menjadi TKW di Luar Negeri a. Faktor Internal

Faktor internal adalah segala sesuatu yang ada di dalam diri individu yang keberadaannya mempengaruhi dinamika perkembangan :

1) Umur

Makin bertambahnya umur seseorang akan berpengaruh terhadap tingkat pendapatan yang akan dicapainya. Semakin dewasa seseorang maka ketrampilan dalam bidang tertentu pada umumnya akan semakin meningkat, kekuatan fisik juga meningkat sehingga akan meningkatkan pendapatan yang diterimanya. Pekerja di sektor informal yang banyak mengandalkan kemampuan fisik akan sangat terpengaruh oleh variabel umur. Hal ini menunjukkan bahwa usia berpengaruh positif terhadap pendapatan keluarga. Namun disisi lain, pada usia yang sudah tidak lagi produktif, ketrampilan dan fisik seseorang akan mengalami penurunan. Ini sesuai dengan kenyataan bahwa dalam umur tersebut, banyak orang yang pensiun atau yang secara fisik sudah kurang mampu

(7)

untuk bekerja lagi. Perbedaan kekuatan fisik di usia dewasa dan muda adalah berbeda, sehingga akan sangat berpengaruh terhadap tingkat pendapatan.

2) Rendahnya jenjang pendidikan

Rendahnya jenjang pendidikan juga berpengaruh terhadap banyaknya minat masyarakat untuk bekerja di luar negeri sebagai TKW. Karena pada umumnya masyarakat kalangan bawah hanya bisa menikmati bangku sekolah sampai Sekolah Dasar (SD) atau Sekolah Menengah Pertama (SMP). Tak bisa dipungkiri, tingkat pendidikan yang rendah bisa menyebabkan seseorang untuk sulit mendapatkan pekerjaan. Kalau ingin menciptakan pekerjaan sendiri, tetap akan kesusahan karen pola pikir dan pengetahuannya tidak berkembang. Ini bukanlah hal mutlak, tetap ada beberapa orang yang berhasil memiliki pekerjaan walau hanya berpendidikan rendah.

Kebanyakan dari masyarakat yang berpendidikan rendah lebih memilih untuk bekerja ke luar negeri karena tidak mengharuskan pendidikan yang tinggi dibandingkan bekerja di dalam negeri. Para kaum wanita lebih memilih menjadi pembantu rumah tangga di luar negeri dibandingkan di dalam negeri. Untuk menjadi pembantu rumah tangga di luar negeri mereka tidak membutuhkan pendidikan yang tinggi, mereka yang tamatan SD dengan mudah dapat berangkat menjadi TKW.

3) Adanya keinginan untuk bekerja

Adanya keinginan wanita untuk bisa mandiri dalam hal finansial menyebabkan mereka melakukan pekerjaan dengan memperoleh penghasilan yang nantinya akan digunakan untuk membiayai kebutuhan yang mereka inginkan (Noor, 2016).

(8)

b. Faktor eksternal

Faktor eksternal adalah segala sesuatu yang berada di luar diri individu yang keberadaannya mempengaruhi terhadap dinamika perkembangan:

1) Adanya desakan ekonomi dan keinginan untuk memperbaiki kondisi ekonomi keluarga.

2) Adanya motivasi untuk mengubah nasib dan sempitnya lapangan pekerjaan di daerah asal.

3) Tergiur oleh upah dan gaji yang lebih besar dibandingkan dengan bekerja di dalam negeri.

4) Penghasilan suami yang dirasa kurang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

5) Adanya pengaruh lingkungan, teman dan dorongan dari keluarga dan suami (Noor, 2016)

Kebanyakan para TKW yang memilih bekerja di luar negeri, mereka dapat meningkatkan pengetahuan dan memperluas pengalaman. Selain itu mereka merasakan bahwa bekerja dirantau jauh lebih memuaskan. Terutama jika dilihat dari tingkat penghasilan yang mereka terima. Keberhasilan yang mereka peroleh diperantauan, dalam batas-batas tertentu kelihatannya menimbulkan beberapa perubahan pada sikap dan tingkah laku, yang memunculkan gaya hidup baru pada sebagian mereka. Hal itu antara lain terlihat pada pandangan mereka tentang gambaran ideal dari keluarga yang mantap yang makasudnya ekonomi keluarganya memenuhi ketahanan ekonomi yang dibutuhkan (Ariani, 2013).

(9)

Dari pendapat diatas menunjukkan bahwa ketertarikan wanita untuk bekerja diluar negeri adalah adanya persepsi bahwa dengan bekerja ke luar negeri akan memperoleh upah dan gaji yang tinggi sehingga akan membantu suami dan keluarga dalam memenuhi kebutuhan diantaranya kebutuhan yang sangat mendesak, ingin membangun rumah/memperbaiki rumah, untuk kebutuhan pendidikan anak-anak, ingin memberangkatkan orangtua naik haji, masalah keluarga di mana suami tidak mampu atau tidak cukup dalam memberikan nafkah.

4. Pengertian Pendapatan Keluarga

Pendapatan adalah sejumlah penghasilan yang diperoleh masyarakat atas prestasi kerjanya dalam periode tertentu, baik harian, mingguan, bulanan maupun tahunan.

Rahardja dan Manurung mengemukakan pendapatan adalah total penerimaan (uang dan bukan uang) seseorang atau suatu rumah tangga dalam periode tertentu. Berdasarkan kedua definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendapatan merupakan penghasilan yang diterima oleh masyarakat berdasarkan kinerjanya, baik pendapatan uang maupun bukan uang selama periode tertentu, baik harian, mingguan, bulanan maupun tahunan.

Pendapatan keluarga adalah segala bentuk balas-karya yang diperoleh sebagai imbalan atau balas jasa atas sumbangan seseorang terhadap proses produksi. Pendapatan keluarga dapat bersumber dari, usaha sendiri (wiraswasta), bekerja pada orang lain, dan hasil dari milik (aset). Penghasilan keluarga dapat diterima dalam bentuk uang (uang pensiun, sumbangan atau hadiah,dan pinjaman atau hutang), dapat juga dalam bentuk barang (tunjangan beras,hasil dari sawah atau pekarangan sendiri), atau fasilitas-fasilitas (rumah dinas, pengobatan gratis). Besarnya pendapatan keluarga akan berpengaruh terhadap besarnya pengeluaran suatu keluarga, karena makin besar penghasilan keluarga,

(10)

makin besar pula jumlah pengeluarannya, sebaliknya semakin kecil pengeluaran keluarga semakin kecil pula pengeluarannya

a. Standar pendapatan yang baik 1. UU pemerintahan

Ukuran kesejahteraan keluarga dapat dilihat kesanggupannya dalam memenuhi kebutuhan fisik, psikologis, sosial, dan kerohanian. Dan kesejahteraan dapat diraih jika seseorang dapat mengakses pekerjaan, pendapatan, pangan, pendidikan, tempat tinggal, kesehatan dan lainnya. Standar pendapatan menurut pemrintah adalah apabila ia digaji sebesar UMR

2. Kebutuhan

Kebutuhan sehari-hari merupakan suatu hal yang tidak bisa terlepas dari kehidupan manusia itu sendiri. Kebutuhan itu bisa tercukupi seperti sandang, pangan dan papan apabila memperoleh penghasilan yang cukup, karena dari kecukupan dalam memenuhi kebutuhan sehari-harilah ia dikatakan berpenghasilan besar. Dalam arti lain semakin besar penghasilan yang diperoleh seseorang maka ia bisa berinvestasi hartanya keberbagai tempat seperti berinvestasi di Bank.

3. Perbandingan tempat sekarang dengan tempat lain

Tempat sangat menetukan kesuksesan dalam berdagang, karena tempat merupakan peran yang sangat penting dalam menjalankan usaha. Dalam hal ini tempat juga menetukan suatu penghasilan seseorang. Apabila memliki suatu tempat yang strategis tentu saja akan dapat mengebangkan laju usaha seseorang kedepannya. Perbandingan tempat sangat diperlukan gunanya untuk minimalisirkan lokasi dengan ongkos terkecil dan tempat yang penerimaan keuntungan terbesar.

(11)

4. Pendidikan

Statistik menunjukkan orang yang menempuh pendidikan lebih tinggi cenderung menghasilkan lebih banyak uang dari pada mereka yang tidak. Ini seringkali membutakan mata masyarakat yang akhirnya cenderung menganggap bahwa seorang tidak akan mendapatkan penghasilan tinggi sebelum mereka menempuh pendidikan setinggi- tingginya. Ini tentu saja merupakan mitos yang salah. Yang benar adalah pendidikan yang tinggi bisa membantu seseorang untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar, meski hal itu bukan satu-satunya jaminan. Kita banyak melihat para wiraswastawan yang tidak lulus pendidikan tinggi bisa mendapatkan penghasilan yang besar. Namun demikian kebanyakan dari mereka yang memiliki pendidikan tinggi biasanya berpenghasilan lebih besar.

C. Kerangka Berfikir

Sumber : Data primer diolah, 2020

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Rendahnya

penghasilan keluarga TKW

Mendorong menjadi TKW

Terima Gaji

Bertambahnya penghasilan dalam keluarga

Referensi

Dokumen terkait

Konsep kepentingan nasional digunakan untuk mengungkap sejauh mana Jepang dapat mencapai kepentingan nasionalnya, yang dalam hal ini terkait dengan pencapaian economic

Implementasi IDS pada server menggunakan jejaring sosial (facebook, twitter, dan whatsapp) sebagai media notifikasi memudahkan administrator dalam mengidentifikasi

Dalam buku Statistik Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Barat ini disajikan informasi data statistik perikanan tangkap, data statistik perikanan budidaya,

Subjek retribusi adalah orang pribadi atau Badan Hukum atau perusahaan yang mengangkut Hasil Hutan di wilayah Kabupaten Siak sendiri, keluar Wilayah Kabupaten

Manfaat yang dapat diambil dari pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai media alami dalam proses belajar mengajar adalah interaksi langsung dengan alam sekitar,

M embaca merupakan salah satu kemampuan dasar yang perlu di miliki siswa untuk dapat memasuki dunia belajar. Keberhasilan membaca pada siswa sekolah dasar ikut

Alokasi sampel usaha industri mikro menurut KBLI pada setiap blok sensus terpilih dilakukan dengan memperhatikan jumlah usaha IMK

Oleh sebab itu mahasiswa pondok pesantren sunan drajat lamongan yang sedang menyelesaikan skripsi serta sesorang penghafal al-qur’an regulasi diri nya lebih tinggi