i
IMPLEMENTASI MARKETING MIX PRODUK TABUNGAN UTAMA PADA BANK MEGA SYARIAH CABANG
MAKASSAR SULAWESI SELATAN
SKRIPSI
MUH. SUAIB NIM: 105721120017
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021
ii
IMPLEMENTASI MARKETING MIX PRODUK TABUNGAN UTAMA PADA BANK MEGA SYARIAH CABANG
MAKASSAR SULAWESI SELATAN
SKRIPSI
Disusun dan Diajukan Oleh:
Muh. Suaib NIM: 105721120017
Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2021 M/1443 H
iii MOTTO
Waktu bagaikan pedang. Jika engkau tidak memanfaatkannya dengan baik (untuk memotong), maka ia akan memanfaatkanmu (dipotong)." (HR. Muslim)
PERSEMBAHAN
Puji syukur kepada Allah SWT atas ridho-Nya serta karunianya sehingga skripsi ini telah terselesaikan dengan baik.
Karya ilmiah ini saya persembahkan untuk kedua orang tua saya, terutama untuk ayah saya yang sangat saya cintai, karena berkat jasa-jasanya saya bisa sampai pada titik ini, dan saya persembahkan pula kepada adik-adik saya yang selalu memberikan dukungan saat saya mengerjakan karya ilmiah ini, serta orang-orang yang saya cintai.
iv
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Jl. Sultan Alauddin No. 259 Gedung Iqra Lt. 7 Telp. (0411) 866972 Makassar
HALAMAN PERSETUJUAN
Judul Peneltian : “Implementasi Marketing Mix Pada Produk Tabungan Utama Pada Bank Mega Syariah Cabang Makassar”
Nama Mahasiswa : Muh.Suaib No. Stambuk : 105721120017 Program Studi : Manajemen
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar
Menyatakan bahwa skripsi ini telah diteliti, diperiksa dan diujikan didepan panitia penguji skripsi strata satu (S1) pada tanggal 15 Januari 202 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
Makassar, 13 Jumadil Akhir 1443 H
16 Januari 202 M Menyetujui,
Mengetahui,
Pembimbing II
Syartini Indrayani NIDN : 0901107605
Pembimbing I
Moh. Aris Pasigai, S.E.,MM NIDN : 0008056301
Dekan
Dr. H. Andi Jam’an,S.E., M.Si NBM : 651507
Ketua Program Studi
Muh. Nur Rasyid, SE., MM NBM : 1085576
v
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Jl. Sultan Alauddin No. 259 Gedung Iqra Lt. 7 Telp. (0411) 866972 Makassar
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi atas Nama: Ditha Pratika, NIM: 105721121617, diterima dan disahkan oleh Paniltia Ujian Skripsi berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor: 0012/SK- Y/61201/091004/2022 M, tanggal 12 Jumadil Akhir 1443 H/ 15 Januari 2022 M, sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar SARJANA
MANAJEMEN pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi danBisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
Makassar,13 Jumadil Akhir 1443 H
16 Januari 2022 M
PANITIA UJIAN1. Pengawas Umum : Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag (...) (Rektor Unismuh Makassar)
2. Ketua : Dr. H. Andi Jam’an, S.E.,M.Si (...) (Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis)
3. Sekretaris : Agusdiwana Suarni,S.E., M.Acc (...) (WD 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis)
4. Penguji : 1. Dr. H. Andi Jam’an, S.E.,M.Si (...) 2. Abdul Muttalib,S.E.,M.M (...) 3. Agusdiwana Suarni,S.E., M.Acc (...) 4. Drs. Asdi, MM (...)
Disahkan Oleh,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar
Dr. H. Andi Jam’an, S.E.,M.Si NBM : 651507
vi
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Jl. Sultan Alauddin No. 259 Gedung Iqra Lt. 7 Telp. (0411) 866972 Makassar
SURAT PERNYATAAN KEABSAHAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Muh.Suaib
Stambuk : 105721120017
program Studi : Manajemen
Judul Skripsi : “Implementasi Marketing Mix Pada Produk Tabungan Utama Pada Bank Mega Syariah Cabang Makassar”
Skripsi Yang Saya Ajukan di depan Tim Penguji adalah ASLI Hasil Karya Sendiri, Bukan Hasil Jiplakan dan Tidak Dibuat Oleh Siapapun.
Dengan demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, 13 Jumadil Akhir 1443 H
16 Januari 2022 M Yang membuat pernyataan,
Muh.Sua NIM:105721121617
Mengetahui, Dekan
Dr. H. Andi Jam’an, S.E.,M.Si NBM : 651507
Ketua Program Studi
Muh. Nur Rasyid, SE., MM NBM : 1085576
Materai
10.000
vii
KATA PENGANTAR
Syukur AIhamduIiIIah penuIis panjatkan ke hadirat AIIah SWT atas segaIa rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. ShaIawat dan saIam tak Iupa penuIis kirimkan kepada RasuIuIIah SAW beserta para keIuarga, sahabat dan para pengikutnya. Ini merupakan nikmat yang tiada terniIai manakaIa penuIisan skripsi yang berjuduI “Implementasi Marketing Mix Produk Tabungan Utama Pada Bank Mega Syariah Cabang Makassar Sulawesi Selatan”.
Skripsi ini dibuat untuk memenuhi syarat guna mencapai geIar Program Sarjana (S1) pada FakuItas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajamen Universitas Muhammadiyah Makassar.
Teristimewa dan terutama penuIis sampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang tua saya, yang senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan do’a tuIus tanpa pamrih. Dan saudara saya yang senantiasa mendukung dan memberikan semangat hingga akhir studi ini. Serta seIuruh keIuarga besar atas segaIa pengorbanan, dukungan dan do’a restu yang teIah diberikan demi keberhasiIan penuIis daIam menuntut iImu. Semoga apa yang teIah mereka berikan kepada penuIis menjadi ibadah dan cahaya penerang daIam kehidupan di dunia dan di akhirat.
Saya menyadari bahwa daIam menyeIesaikan skripsi ini tidak sedikit hambatan serta kesuIitan yang penuIis hadapi, namun berkat kesungguhan dan ketabahan hati serta kerja keras dan berdo’a serta dorongan dan bantuan dari beberapa pihak, secara Iangsung ataupun tidak Iangsung sehingga haI-haI yang demikian rumit dapat penuIis atasi dengan sebaik-baiknya. Begitu puIa
viii
penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag, seIaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, S.E,.MM. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Muh.Nur Rasyid, S.E,.MM. selaku ketua jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Moh.Aris Pasigai, SE,MM selaku Dosen Pembimbing I, terima kasih atas waktu, kesabaran, bimbingan dan pengarahan daIam menyeIesaikan skripsi ini.
5. Ibu Syartini Indrayani, SE.,M.Si seIaku Dosen pembimbing II, terima kasih atas waktu, kesabaran, dorongan, bimbingan dan pengarahan daIam menyeIesaikan skripsi ini.
6. Bapak/ibu dan asisten Dosen FakuItas Ekonomi Dan BIsnis JUrusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenaI IeIah dan banyak menuangkan iImunya kepada saya seIama mengikuti perkuIiahan.
7. Segenap Staf dan Karyawan FakuItas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
8. Pihak Bank Mega Syariah Cabang Makassar Sulawesi Selatan yang telah memberikan izin dan bantuan untuk melakukan penelitian
9. Rekan-rekan mahasiswa FakuItas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajamen Universitas Muhammadiyah Makassar.
ix
10. Terima kasih untuk semua kerabat yang tidak bisa saya tuIis satu persatu yang teIah memberikan semangat, motivasi, dan dukungannya sehingga penuIis dapat merampungkan penuIisan skripsi ini.
Semoga skripsi ini memberikan manfaat kepada penuIis khususnya dan kepada para pembaca umumnya, Aamiin.Kepada semua pihak yang teIah memberikan bantuan dan partisipasi, penuIis ucapkan banyak terimakasih. Semoga mendapat Iimpahan rahman dan amaI yang berIipat ganda di sisi AIIah SWT.
Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak utamanya kepada AImamater Kampus Biru Universitas Muhammadiyah Makassar.
BiIIahi Fii SabiIiI Haq, FastabiquI Khairat, WassaIamu’aIaikum WarahmatuIIahi Wabarakatuh.
Makassar, 30 November 2021 PenuIis,
Muh. Suaib 10572 1120017
x ABSTRAK
Muh. Suaib, 2021, dengan judul “Implementasi Marketing Mix Produk Tabungan Utama Pada Bank Mega Syariah Cabang Makassar Sulawesi Selatan”. Pembimbing I bapak Moh.Aris Pasigai dan pembimbing II Syartini Indrayani.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Implementasi Marketing Mix Produk Tabungan Utama Pada Bank Mega Syariah Cabang Makassar Sulawesi Selatan. Serta faktor-faktor pendukung dalam pelaksanaan program. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus secara deskriptif kualitatif melalui teknik observasi dan wawancara dengan pemilihan informan. (1) Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi Marketing Mix Produk Tabungan Utama Pada Bank Mega Syariah Cabang Makassar Sulawesi Selatan dilihat dari Pengaruh produk tabungan utama terhadap minat nasabah di Bank Mega syariah Cabang Makassar melalui Strategi Marketing Mix aspek produk yang sudah diterapkan Bank Mega Syariah KCP Makassar dengan sangat baik dan Berdasarkan tanggapan nasabah sudah diterapkan dengan sangat baik, terlihat dari jumlah nasabah yang terus meningkat tiap tahunnya dan bebagai macam penghargaan yang didapat oleh Bank Mega Syariah.(2) Pengaruh pro2duk tabungan utama terhadap minat nasabah di Bank Mega syariah Cabang Makassar melalui
Strategi Marketing Mix aspek harga yang sudah diterapkan Bank Mega Syariah KCP Makassar memberikan harga produk terjangkau, dan memberikan kemudahan bagi konsumen. Penerapan aspek harga menurut nasabah sudah diterapkan dengan baik.(3) Pengaruh produk tabungan utama terhadap minat nasabah di Bank Mega syariah Cabang Makassar melalui Strategi Marketing Mix aspek place yang sudah diterapkan Bank Mega Syariah KCP Makassar sudah diterapkan dengan sangat baik. Karena lokasinya berada di pinggir jalan utama dan dekat dengan pusat kota, yang memudahkan masyarakat dari segala penjuru untuk mengakses lokasi.(4) Pengaruh produk tabungan utama terhadap minat nasabah di Bank Mega syariah Cabang Makassar melalui Strategi Marketing Mix aspek place yang sudah diterapkan Bank Mega Syariah KCP Makassar dengan adanya promosi secara door to door sangat memungkinkan bahwa pemasaran yang dilakukan akan berdampak baik karena akan merata sampai kemasyarakat sampai kepelosok desa.
Kata kunci: Pengaruh Produk, Marketing Mix Produk Tabungan Utama, Minat Nasabah.
xi
ABSTRACT
Muh. Suaib, 2021, with the title "Implementation of the Marketing Mix of Main Savings Products at Bank Mega Syariah Makassar Branch, South Sulawesi". Supervisor I Mr. Moh.Aris Pasigai and supervisor II Mrs Syartini Indrayani.
This study aims to determine the implementation of the Marketing Mix of the Main Savings Products at Bank Mega Syariah Makassar Branch, South Sulawesi. As well as supporting factors in the implementation of the program.
This research uses a qualitative descriptive case study approach through observation and interview techniques with the selection of informants. (1) The results of the study indicate that the Implementation of the Marketing Mix of Main Savings Products at Bank Mega Syariah Makassar Branch South Sulawesi is seen from the effect of the main savings product on customer interest at Bank Mega Syariah Makassar Branch through the Marketing Mix Strategy of product aspects applied by Bank Mega Syariah KCP Makassar with very good and based on client responses it has been implemented very well, it can be seen from the number of customers that continues to increase every year and various awards received by Bank Mega Syariah. (2) The influence of the main savings
product on customer interest at Bank Mega Syariah Makassar Branch through Strategy The price aspect of the Marketing Mix that has been implemented by Bank Mega Syariah KCP Makassar provides affordable product prices, and provides convenience for consumers. The application of the price aspect according to the customer has been implemented well. (3) The effect of the main savings product on customer interest at Bank Mega Syariah Makassar Branch through the Marketing Mix Strategy of the place aspect applied by Bank Mega Syariah KCP Makassar has been implemented very well. Because of its location on the side of the main road and close to the city center, which makes it easy for people from all directions to access the location. (4) The influence of the main savings product on customer interest at Bank Mega Syariah Makassar Branch through the Marketing Mix Strategy for the aspect of place implemented by Bank Mega Syariah KCP Makassar with door to door promotions is very possible that the marketing carried out will have a good impact because it will be evenly distributed to the community to remote villages.
Keywords: Product Influence, Main Savings Product Marketing Mix, Customer Interest.
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ...
HALAMAN JUDUL ... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iv
HALAMAN PENGESAHAN ... v
SURAT PERNYATAAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
ABSTRAK ... x
ABSTRACK ... xi
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 7
C. Tujuan Penelitian ... 7
D. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II KAJIAN TEORITIS
A. Kajian Teori ... 9
1. Implementasi ... 9
2. Pemasaran ... 10
3. Pengertian Bank Syariah ... 27
B. Penelitian Terdahulu ... 30
C. Kerangka Pemikiran ... 32
xiii
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ... 34
B. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 35
C. Fokus dan Deskripsi Fokus Penelitian ... 35
D. Sumber Data ... 36
E. Teknik Pengumpulan Data ... 36
F. Teknik Analisis Data ... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Objek Penelitian………40
B. Hasil Penelitian……….56
C. Pembahasan……….72
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan………78
B. Saran………..79
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu 30
Tabel 4.1 Hasil Wawancara Tentang Produk 58
Tabel 4.2 Hasil Wawancara Tentang Produk 59
Tabel 4.3 Hasil Wawancara Tentang Produk 59
Tabel 4.4 Hasil Wawancara Tentang Produk 60
Tabel 4.5 Hasil Wawancara Tentang Produk 61
Tabel 4.6 Hasil Wawancara Tentang Produk 61
Tabel 4.7 Hasil Wawancara Tentang Price 63
Tabel 4.8 Hasil Wawancara Tentang Price 64
Tabel 4.9 Hasil Wawancara Tentang Price 64
Tabel 4.10 Hasil Wawancara Tentang Price 65
Tabel 4.11 Hasil Wawancara Tentang Place 66
Tabel 4.12 Hasil Wawancara Tentang Place 67
Tabel 4.13 Hasil Wawancara Tentang Place 67 Tabel 4.14 Hasil Wawancara Tentang Place 68 Tabel 4.15 Hasil Wawancara Tentang Promotion 69 Tabel 4.16 Hasil Wawancara Tentang Promotion 69 Tabel 4.17 Hasil Wawancara Tentang Promotion 70 Tabel 4.18 Hasil Wawancara Tentang Promotion 70
xv
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
Gambar 2.1
Implementasi Marketing Mix Pada Produk Tabungan 33 Utama Pada Bank Mega Syariah Cabang MakassarGambar 4.1 Struktur dan deskripsi dari pekerjaan 44
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Seiring dengan pesatnya kemajuan dalam dunia keuangan, lembaga- lembaga keuangan mengalami kemajuan yang semakin pesat. Kondisi perbankan Indonesia dewasa ini, semakin menunjukkan tingkat persaingan yang dapat dilihat dengan semakin banyaknya lembaga keuangan non-bank dan bank yang beroperasi di bidang yang sama. Lembaga keuangan di Indonesia terbagi menjadi dua, yaitu perbankan konvensional dan perbankan syariah.
Pemerintah mengeluarkan Undang-undang No. 7 tahun 1992 berdasarkan perbankan dan dengan segala ketentuan dan keputusan yang mendukung Undang-undang tersebut telah mengundang lembaga keuangan syariah (LKS) yang anti riba.
Lembaga keuangan syariah merupakan sesuatu hal yang penting yang dianggap mampu mengatasi persoalan ekonomi di era zaman ini. Industri keuangan dan perbankan syariah terus berkembang di Indonesia. Hal tersebut didorong semakin banyaknya masyarakat yang menyadari pentingnya bersyariah dalam berekonomi. Kondisi tersebut akhirnya mendorong berbagai lembaga keuangan konvensional berlomba-lomba membuka divisi atau cabang syariah.Tujuannya agar dapat memberikan layanan keuangan syariah bagi masyarakat.
Didirikannya bank syariah dilatar belakangi oleh keinginan umat Islam untuk menghindari riba dalam kegiatan muamalahnya, memperoleh kesejahteraan lahir batin melaluikegiatan muamalah yang sesuai dengan perintah agamanya, sebagai alternatif lain dalammenikmati jasa-jasa perbankan
yang dirasakannya lebih sesuai, yaitu bank yang berusaha sebisa mungkin untuk beroperasi berlandaskan kepada hukum-hukum Islam.1
Manajemen bank syariah tidak banyak berbeda dengan manajemen bank pada umumnya (bank konvensional). Namun dengan adanya landasan syariah serta sesuai dengan pemerintah yang menyangkut bank syariah antara lain UU No. 10 tahun 1998 sebagai revisi UU No. 7 tahun 1992, tentu saja baik organisasi maupun sistem operasional bank syariah terdapat perbedaan dengan bank pada umumnya, terutama adanya dewan pengawas syariah dalam struktur organisasi dan sistem bagi hasil.2
Perbankan syari’ah sebagai wujud permintaan pasar di Indonesia akan hadirnya suatu sistem perbankan yang halal (memenuhi prinsip syari’ah) dan sehat. Perkembangan sistem keuangan syari’ah sebenarnya telah dimulai sebelum pemerintah secara formal meletakkan dasar-dasar hukum operasionalnya. Setelah 19 tahun diperjuangkan sejak pertama kali dicetuskan pada sekitar tahun 1973, tahun 1992 berdiri Bank Muamalat Indonesia (BMI) sebagai bank yang beroperasi Berdasarkan pada prinsip-prinsip syari’ah. Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan bank yang menjadi pemrakarsa berdirinya bank Islam di Indonesia, BMI yang diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pemerintah serta dukungan dari Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha muslim.
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia telah menjadi tolak ukur keberhasilan eksistensi ekonomi syariah. Bank muamalat sebagai bank syariah pertama dan menjadi pioner bagi bank syariah lainnya telah lebih dahulu
1 Marimin Agus, Romadhoni Abdul H, Fitria Tira N, Perkembangan Bank Syariah di Indonesia,2015, Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam. h.80
2 Ibid, 81
menerapkan system ini ditengah menjamurnya bank-bank konvensional. Krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998 telah menenggelamkan bank-bank konvensional dan banyak yang dilikuidasi karena kegagalan sistem bunganya.
Sementara perbankan yang menerapkan sistem syariah dapat tetap eksis dan mampu bertahan. Tidak hanya itu, di tengah tengah krisis keuangan global yang melanda dunia pada penghujung akhir tahun 2008, lembaga keuangan syariah kembali membuktikan daya tahannya dari terpaan krisis. Lembaga-lembaga keuangan syariah tetap stabil dan memberikan keuntungan, kenyamanan serta keamanan bagi para pemegang sahamnya, pemegang surat berharga, peminjam dan para penyimpan dana di bank-bank syariah.3
Kesuksesan dalam persaingan pada lingkungan usaha yang selalu bergejolak pada masa kini, di perlukan strategi pemasaran berorientasi pasar (market, driven, strategies) yang dapat mengantisipasi seluruh keinginan dan kebutuhan konsumen. 4 Pemasaran adalah organisasi yang memahami kebutuhan dan keinginan yang secara efektif mampu mengombinasikan serta mengarahkan keterampilan dan sumber daya ke semua bagian organisasi dalam rangka memberikan kepuasan maksimal kepada konsumennya.
Dalam melakukan strategi pemasaran, Perbankan Syari’ah harus dapat mengetahui batasan-batasan yang dilarang oleh syari’ah islam dan dapat membedakan mana yang halal/haram. Karena merupakan suatu industri bisnis keuangan (Financing Industries), yang operasinya Berdasarkan pada asas Syari’ah (Hukum Islam).Meskipun industri perbankan syari’ah masih tergolong
3 Ibid, 82
4 David W. Cravens, Pemasaran Strategis, Jakarta: Erlangga, 1996,h. 3
sangat muda, namun pertumbuhannya cukup relatif cepat. Hal ini tidak terlepas dari dukungan banyak hal, seperti mayoritas masyarakat muslim di Indonesia.5
Pertumbuhan sektor jasa yang begitu cepat diantaranya dipicu oleh perubahan demografis, sosial, perekonomian, politik dan lain sebagainya. Untuk menarik konsumen atau pelanggan, maka harus diciptakan sistem strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan kondisi yang dihadapi, Berdasarkan kebutuhan dan lingkungan. Dalam dunia perdagangan apabila suatu perusahaan tidak dapat menyusun strategi bisnis dan strategi pemasaran dengan tepat, maka akan mengalami kekalahan dalam bersaing di mana strategi pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan untuk memperoleh keuntungan.
Dalam melakukan Marketing Mix seorang manajer Perbankan Syari’ah harus dapat menggunakan prinsip kebenaran dan kejujuran obyektivitas yang faktual. Maka kesan positif akan terbangun dimata masyarakat. Sehingga konsumen akan terdorong untuk bersikap loyalitas dalam melakukan pembelian ulang secara terus menerus menggunakan jasa di Bank Syari’ah.6 Di dalam strategi Marketing Mix, strategi produk merupakan unsur yang paling penting, karena dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya.
Pemilihan jenis produk yang akan dihasilkan dan dipasarkan akan menentukan kegiatan promosi yang dibutuhkan, serta penentuan harga dan cara penyalurannya. Strategi produk yang dapat dilakukan mencakup keputusan
5 Ringkasan Berdasarkan sumber: http://ms.wikipedia.org/ wiki/ Perbankan syariah dan E- book: Bank Indonesia, Cetak Biru Pengembangan Perbankan Syariah di Indonesia, 2007
6 Muslih, Etika Bisnis Islami Landasan Filosofis, Normatif, dan Substansi Implementatif, Yogyakarta: Ekonisia, 2004, h. 106
berdasarkan acuan/bauran produk (product mix), merek dagang (brand), cara pembungkusan/kemasan produk (product packaging), tingkat mutu/kualitas dari produk, dan pelayanan (services) yang diberikan.7 Dalam strategi produk, misalnya bank harus dapat memodifikasi produk yang sudah ada menjadi lebih menarik. Atau bank pun dapat menciptakan produk baru. Strategi produk biasanya dimulai dari penciptaan logo dan motto yang dibuat semenarik mungkin. Kemudian menciptakan merek terhadap produk yang ditawarkan.8 . Perusahaan juga harus mengantisipasi segala kemungkinan terjadinya permasalahan dalam pengelolaan SDM mulai dari tahap seleksi hingga proses manajemen SDM yang lebih kompleks.9 Oleh karena itu, strategi pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting untuk keberhasilan perusahaan umumnya dan bidang pemasaran khususnya. Proses dalam pemasaran jasa terkait dengan kualitas jasa yang diberikan, terutama dalam hal penyampaian jasa. Layanan konsumen mengarah pada aktivitas pelayanan pra transaksi, saat transaksi dan pasca transaksi. Kegiatan sebelum transaksi akan turut mempengaruhi kegiatan setelah transaksi. Tujuan dari aktivitas ini adalah agar konsumen member respons yang positif dan menunjukkan loyalitas yang tinggi.
Dalam melakukan strategi pemasaran, Perbankan Syari’ah harus dapat mengetahui batasan-batasan yang dilarang oleh syari’ah islam dan dapat membedakan mana yang halal/haram. Karena merupakan suatu industri bisnis keuangan (Financing Industries), yang operasinya Berdasarkan pada asas
7 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007, Edisi 1, h. 200.
8 Kasmir, Manajemen Perbankan, h. 166.
9 Rambat Lupiyoadi-A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: Salemba Empat, 2006, h.136.
Syari’ah (Hukum Islam). Meskipun industri perbankan syari’ah masih tergolong sangat muda, namun pertumbuhannya cukup relatif cepat. Hal ini tidak terlepas dari dukungan banyak hal, seperti mayoritas masyarakat muslim di Indonesia.
Pertumbuhan industri Perbankan Syari’ah tersebut tidak lepas dari stimuli yang dilakukan pemerintah dengan diterbitkannya undang-undang No. 10 tahun 1992 berdasarkan perbankan bagi hasil, yang direvisi dengan undang-undang No. 10 tahun 1998 berdasarkan perbankan, yang menetapkan bahwa perbankan di Indonesia dapat menjalankan dual banking system atau bank konvensional dapat mendirikan divisi syari’ah, dengan adanya undang-undang tersebut bankbank konvensional melirik dan membuka unit usaha syari’ah.10
Bank Mega Syariah tidak hanya membuktikan kinerjanya yang gemilang di lingkungan perbankan syariah namun juga di lingkungan lembaga keuangan syariah. Hal ini dibuktikan dengan diraihnya penghargaan dari Majalah Infobank sebagai bank yang Berpredikat Sangat Bagus untuk Kinerja Tahun 2013.
Penghargaan ini diserahkan dalam acara Infobank Sharia Finance Awards 2014 yang diselenggarakan pada tanggal 30 September 2014 di Hotel Le Meridien, Jakarta. Hadir untuk menerima penghargaan tersebut, Funding Business Head Astridiana Sjamanti.11
Bank Mega Syari’ah Makassar sebagai salah satu bank yang bergerak dalam bidang financial seharusnya lebih dikenal kalangan masyarakat Makassar baik nama maupun produk-produk yang telah dibuat, melihat letak perusahaan yang strategis berdiri di tengah perkotaan Makassar. Bank Mega Syari’ah dengan keberadaan salah satu produk yaitu Tabungan Utama, yang ternyata
10 Muhammad, Manajemen Bank Syari’ah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2002, h. 83
11 Berita resmi Bank Mega Syariah, berita berdasarkan Bank Mega Syariah www.megasyariah.co.id,diakses tanggal 10 Juni 2021
masih asing terdengar oleh masyarakat bahkan mereka tidak mengetahui keberadaan Bank Mega Syari’ah di Kota Makassar. Berdasarkan latar belakang tersebut penyusun tertarik untuk mengkaji dan meneliti lebih lanjut berdasarkan
“IMPLEMENTASI MARKETING MIX PRODUK TABUNGAN UTAMA PADA BANK MEGA SYARIAH CABANG MAKASSAR SULAWESI SELATAN”
B. Rumusan Masalah
Mengacu pada latar belakang, penelitian ini memusatkan pada suatu pokok permasalahan yang berusaha mencari jawaban atas pertanyaan yang dirumuskan yaitu bagaimana implementasi Marketing Mix Tabungan Utama di Bank Mega Syariah KCP Makassar ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan yang telah dipaparkan diatas, maka tujuan yang hendak ingin dicapai peneliti dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi Marketing Mix Tabungan Utama di Bank Mega Syariah KCP Makassar.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diambil dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi berdasarkan keilmuan serta wawasan mengenai perbankan syariah dan dapat diterapkannya dalam kehidupan.
2. Manfaat Praktis a. Bagi Penulis
Menambah pengalaman dalam perbankan syariah dan menambah pengetahuan dan informasi bagi penulis.
b. Bagi Bank Mega Syariah
Penelitian ini dapat memperkenalkan eksistensi Bank Mega Syariah di masyarakat luas, dapat memberikan informasi dan pengetahuan tambahan yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan strategi yang sesuai dalam peningkatan nasabah di Bank Mega Syariah
c. Bagi Institut
Sebagai tambahan pustaka yang dapat dimanfaatkan oleh dosen, mahasiswa maupun staf akademik, sehingga membantu pengetahuannya berdasarkan perbankan syariah.
d. Bagi Pembaca
Semoga dapat bermanfaat sebagai tambahan wacana bacaan serta tambahan informasi dan pengetahuan yang dimiliki.
9 BAB II
KAJIAN TEORETIS
A. Kajian Teori 1. Implementasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) implementasi berarti pelaksanaan atau penerapan.Al-Quran memerintahkan, setiap manusia wajib mewujudkan kebahagiaan akhirat tanpa melupakan kebahagian dunia, karena itu implementasi spiritualisasi marketing harus mempertimbangkan kombinasi untung rugi (rasional) halal haram, riba (imosional) dan keberkahan dari produk yang dikonsumsi dan digunakan (spiritual) sebagai daya tarik untuk menciptakan transaksi bisnis sebagai salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh setiap perusahaan. Alquran dan sunnah tidak melarang beribadah dengan motivasi meraih surgawi atau menghindar dari siksa neraka, demikian juga tidak melarang meraih keuntungan sebagai motivasi berbisnis dan marketing sebagai bagian dari strategi bisnis, memperoleh penghasilan/gaji/imbalan sebagai motivasi bekerja. Bertebaran ayat-ayat Alquran mendorong aktivitas dengan motivasi meraih sukses dan melakukan banyak kebajikan yang bermanfaat bagi orang banyak, menjalankan pekerjaan sesuai syariat Allah dan norma objektif yang berlaku universal justru menjadi ladang menjemput surga, sebaliknya jika berberdasarkanan, berarti memperbesar jalan masuk neraka.12
12 Ali Hasan, Marketing Bank Syariah, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2010
2. Pemasaran
Pemasaran adalah proses social dan manejerial di mana pribadi atau organisasi memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain. Dalam konteks bisnis yang lebih sempit, pemasaran mencakup menciptakan hubungan pertukaran muatan nilai dengan pelanggan yang menguntungkan. Karena itu, pemasaran didefinisikan sebagai proses di mana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuanmenangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya.13
a. Pengertian Strategi Pemasaran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Strategi berarti rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. 14 Sedangkan pemasaran berartiproses, cara, perbuatan memasarkan suatu barang dagangan.15 Menurut Kamus UmumBahasa Indonesia, strategi adalah ilmu siasat perang atau akal (tipu muslihat) untuk mencapai suatu maksud.16 Strategi adalah penetapan tujuan jangka panjang yang dasar dari suatu organisasi, dan pemilihan alternatif tindakan dan alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. 17 Pemasaran adalah proses perencanaan, pemikiran dan
13 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran edisi 12, Penerbit Erlangga, 2006, h. 6
14Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia: Pusat Bahasa, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2012, h. 1340
15Ibid, h. 1027
16 W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, cet. 6, Jakarta: Balai pustaka, 1983, h.956.
17 Kashmir, Kewirausahaan , Jakarta: PT Raja Grafindo, 2006, h. 171.
pelaksanaan konsepsi, pricing, promosi serta pendistribusian barang atau jasa dalam menciptakanpertukaran untuk mencapai tujuan atau sasaran perusahaan.18 Dalam istilah sehari-hari di artikan sebagai siasat perang dalam bisnis untuk mencapai tujuan perusahaan. Apabila kita definisikan ke dalam kompetisi bisnis di era 1990-an kita bisa mengatakan bahwa strategi adalah menetapkan arah kepada “manajemen” dalam arti orang berdasarkan sumber daya didalam bisnis dan berdasarkan bagaimana mengidentifikasikan kondisi yang memberikan keuntungan terbaik untuk membantu memenangkan persaingan didalam pasar. Dengan kata lain, definisi strategi mengandung dua komponen yaitu: future intentions atau tujuan jangka panjang dan competitive advantage atau keunggulan bersaing.19
Menurut Stephanie K. Marrus dalam buku “Desain Penelitian Manajemen Strategik” strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.20
Mintzberg mengemukakan 5P yang sama artinya dengan strategi, yaitu perencanaan (plan), pola (patern), posisi (position), prespektif (prespectife), dan permainan atau taktik (play).
1) Strategi adalah Perencanaan (Plan)
18 Faisal Akbar, “Strategi Pemasaran BMT Al Ikhlas Yogyakarta”, Skripsi EkonomiIslam, Yogyakarta, Perpustakaan UII, 2010, h. 16.
19 Crown Dirgantoro, Manajemen Stratejik, Jakarta: PT Grasindo, 2001, h. 5.
20Husein Umar, Desain Penelitian Manajemen Strategik:Cara Mudah Meneliti Masalah- Masala Manajemen Strategik Untuk Skripsi, Tesis, Dan Praktik Bisnis, Jakarta: Rajawali Press, 2010. h. 16.
Konsep strategi tidak lepas dari aspek perencanaan, arahan atau acuan gerak langkah perusahaan untuk mencapai suatu tujuan dimasa depan. Akan tetapi, tidak selamanya strategi adalah perencanaan ke masa depan yang belum dilaksanakan. Strategi juga menyangkut segala sesuatu yang telah dilakukan di masa lampau, misalnya pola- pola perilaku bisnis yang telah dilakukan di masa lampau.
2) Strategi adalah Pola (Patern)
Menurut Mintzberg strategi adalah pola, yang selanjutnya disebut sebagai “intended strategy”, karena belum terlaksana dan berorientasi kemasa depan. Atau disebut juga sebagai “realized strategy” karena telah dilakukan oleh perusahaan.
3) Strategi adalah Posisi (Position)
Yaitu menempatkan produk tertentu ke pasar tertentu yang dituju. Strategi sebagai posisi menurut Mintzberg cenderung melihat kebawah, yaitu kesatu titik bidik dimana produk tertentu bertemu dengan pelanggan, dan melihat keluar yaitu meninjau berbagai aspek lingkungan eksternal.
4) Strategi adalah Prespektif (Prespectif)
Jika dalam P kedua dan ketiga cenderung melihat ke bawah dan keluar, maka sebaliknya dalam prespektif cenderung melihat kedalam yaitu kedalam organisasi
5) Strategi adalah Permainan (Play)
Menurutnya strategi adalah suatu maneuver tertentu untuk memperdaya lawan atau pesaing. Suatu merek misalnya meluncurkan merek kedua agar posisinya tetap kukuh dan tidak tersentuh, karena
merek-merek pesaing akan sibuk berperang melawan merek kedua tadi.21
Pemasaran berasal dari kata dasar ”pasar” mendapat awalan
”pem”dan akhiran ”an”. Berarti tempat bertemunya antara penjual dan pembeli. Pemasaran adalah proses bersifat strategis dan sosial dalam menciptakan pelanggan dan menyediakan nilai yang mengguntungkan serta lebih baik bagi pelanggan dengan cara berkompetisi.22
Pemasaran merupakan suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai factor sosial, budaya, politik, ekonomi, dan manajerial.
Akibat dari pengaruh berbagai faktor tersebut adalah masing-masing individu maupun kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan dan menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas.23
Philip Kotler mendefinisikan pemasaran sebagai suatu proses yang dengannya individu-individu dan kelompok-kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan denganmenciptakan dan saling mempertukarkan produk dan nilai satu sama lain.24
Sedangkan menurut William J. Stanton yang dikutip dari bukunya Basu Swastha pemasaran adalah suatu sistem keseluruhandari kegiatan usaha yang ditunjukkan untuk merencanakan, menentukan harga,mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasayang dapat
21 Suryana, Kewirausahaan, Jakarta: PT Salemba Emban Patria, 2001, h. 129-130.
22 Sunny T.H.Goh, et al., Marketing Wise, Jakarta: Bhuana Ilmu popular , 2003, h. 4.
23 Freddy Rangkuti, Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta: PT Gramedia PustakaUtama, 2005, h.48
24 Philip Kotler, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jakarta: Erlangga, 1997, h. 8.
memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembelipotensial.25
Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusankeputusan berdasarkan biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaanlingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan.Dalam buku kewirausahaan strategipemasaran diartikan sebagai paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian danpenelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi pemasaran.26 Dengan demikian, strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan, sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan untukmemperoleh hasil yang optimal.
Dengan adanya strategi pemasaran, maka implementasi program dalam mencapai tujuan organisasi dapat dilakukan secara aktif, sadar dan rasional berdasarkan bagaimana suatu merek atau produk mencapai tujuannya dalam lingkungan bisnis yang semakin turbulen27.
Sedangkan secara spesifik pengertian pemasaran bagi lembaga keuangan atau jasa keuangan adalah:28
a) Mengidentifikasikan pasar yang paling menguntungkan sekarang dan akan dimasa yang akan datang.
25 Basu Swastha, Azas-Azas Marketing, Yogyakarta: Liberty Offset Yogyakarta,1999, h.
10.
26 Suryana, Kewirausahaan: Pedoman Praktis: Kiat Dan Proses Menuju Sukases, Jakarta:
Salemba Empat, 2006, h. 137
27 Ali Hasan, Marketing Bank Syariah, Bogor: Ghalia Indonesia, 2010, h. 119.41
28 Muhammad, Manajemen Bisnis Syari’ah , Yogyakarta: UPT AMP, YKPM, 2000, h. 194
b) Menilai kebutuhan anggota dan calon anggota saat ini dimasa yang akan datang.
c) Menciptakan sasaran pengembagan bisnis dan membuat rencana untuk mencapai sasaran tersebut.
d) Promosi untuk mencapai sasaran.
Adapun konsep pemasaran adalah suatu falsafah manajemen dalam bidang pemasaran yang berorientasi pada kebutuhan dan keinginan konsumen dengan didukung keinginan pemasaran terpadu yang diarahkan untuk memberikan kepuasan konsumen sebagai kunci keberhasilan organisasi dalam usahannya mencapai tujuan yang telah ditetapkan.29
Jadi, konsep pemasaran merupakan tugas pokok perusahaan dalam menentukan kebutuhan dan keinginan pasar kemudian memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut sehingga tercapai kepuasan pelanggan.30 Pada dasarnya konsep pemasaran yang harus diketahui ada sembilan pemasaran yang dapat menjadi panduan bagi para pemasar antara lain :
a) Kebutuhan yaitu: suatu keadaan seseorang merasa kekurangan terhadap pemutusan dasar tertentu atau biologis.
b) Keinginan yaitu: hasrat atau kehendak yang kuat akan pemuas kebutuhan spesifik.
c) Permintaan yaitu: keinginan akan produk spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaanya untuk membelinya.
29 Sofyan Assauri, Manajemen Pemasaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007, h.
81.
30 ibid
d) Produk yaitu: sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan. Produk ini dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu: produk fisik, jasa dan sarana yang memenuhi kebutuhan dan keinginan.
e) Nilai yaitu: perkiraan konsumen mengenai kemampuan total suatu produk untuk memuaskan kebutuhannya.
f) Biaya yaitu: sesuatu atau sejumlah uang yang dikorbankan untuk mendapatkan nilai kepuasan pelanggan.
g) Kepuasan yaitu: perasaan senang seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya antara terhadap kinerja suatu produk dan harapannya.
h) Pasar yaitu: semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu serta mau dan mampu turut dalam perukaran utuk memenuhi kebutuhan tersebut.31
Proses pemasaran yang harus diketahui bagi para pemasar ada empat diantaranya sebagai berikut:
a) Pengenalan pasar yaitu: usaha untuk mengetahui potensi atau konsumen untuk mengetahui kebutuhannya.
b) Strategi pemasaran yaitu: merupakan tindakan lanjut dari pengenalan pasar, yang akan menyangkut dari strategi yang akan diterapkan dalam memasarkan produk agar dapat diterima oleh pasar.
c) Bauran pemasaran yaitu: merupakan alat yang digunakan dalam menjalankan strategi yang telah dipilih. Dalam pemasaran ini akan
31 Philip kholter, at al., Manajemen Pemasaran Persfektif Asia, yogjakarta, Pearson Education Asia,1996, h. 8&14
ditentukan bagaimana unsur produk harga, lokasi, sistem distribusi dan promosi yang akan disatukan menjadi satu kesatuan sehingga sesuai konsumen yang akan dituju.
d) Evaluasi yaitu: harus dilakukan untuk melihat sejauh mana proses pemasaran dijalankan apakah ada perbaikan yang akan terjadi usaha yang dilakukan.32
b. Marketing Mix
Proses pemasaran adalah proses berdasarkan bagaimana pengusaha dapat mempengaruhi konsumen menjadi puas dan bauran pemasaran merupakan alat yang dapat dipergunakan oleh pengusaha untuk mempengaruhi konsumennya.
Salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah strategi bauran pemasaran.Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan strategi kombinasi yang dilakukan oleh berbagai perusahaan dalam bidang pemasaran.Hampir semua perusahaan melakukan strategi ini guna mencapai tujuan pemasarannya, apalagi dalam kondisi persaingan yang demikian ketat saat ini.Kombinasi yangterdapat dalam komponen marketing mix harus dilakukan secara terpadu. Artinya pelaksanaan dan penerapan komponen ini harus dilakukan dengan memerhatikan antara satu komponen dengan komponen lainnya.Karena antara satu komponen dengan komponen lainnya saling berkaitan erat guna mencapai tujuan perusahaan danefektif jika dijalankan sendiri-sendiri.
Penggunaan bauran pemasaran (marketing mix) dalam dunia perbankan dilakukan dengan menggunakan konsep-konsep yang sesuai
32 Philip Kholter, Manajemen Pemasaran, Jakarta: Prenahildo, 2002, h. 194.
dengan kebutuhan bank. Dalam praktiknya konsep bauran pemasaran terdiri dari bauran pemasaran untuk produk yang berupa barang maupun jasa. Khusus untuk produk yang berbentuk jasa diperlakukan konsep yang sedikit berbeda dengan produk barang.
Kotler menyebutkan konsep bauran pemasaran (marketing mix) terdiri dari empat P (4P), yaitu :
1) Product (produk) 2) Price (harga)
3) Place (tempat/ saluran distribusi) 4) Promotion (promosi)
Sedangkan Boom dan Bitner menambah dalam bisnis jasa, bauran pemasaran di samping 4P seperti yang dikemukakan di atas, ada tambahan dengan 3P, yaitu :
1) People (orang), yaitu semua orang yang terlibat aktif dalam pelayanan dan memengaruhi persepsi pembeli, nama, pribadi pelanggan, dan pelanggan-pelanggan lain yang ada dalam lingkungan pelayanan.
People meliputi kegiatan untuk karyawan, seperti kegiatan rekrutmen, pendidikan dan pelatihan, motivasi, balas jasa, dan kerja sama, serta pelanggan yang menjadi nasabah atau calon nasabah.
2) Physical Evidence (buukti fisik), adalah terdiri dari adanya logo atau symbol perusahaan, moto, fasilitas yang dimiliki, seragam karyawan, laporan, kartu nama dan jaminan perusahaan.
3) Process (proses), merupakan keterlibatan pelanggan dalam pelayanan jasa, proses aktivitas, standar pelayanan, kesederhanaan atau kompleksitas prosedur kerja yang ada di bank yang bersangkutan.
Dari kesimpulan di atas dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan penggunaan konsep bauran pemasaran (marketing mix) untuk produk jasa jika digabungkan menjadi 7P, yaitu :
1) Product (produk) 2) Price (harga)
3) Place (tempat / saluran distribusi) 4) Promotion (promosi)
5) People (orang)
6) Physical Evidence (bukti fisik) 7) Process (proses)
Dalam rangka memenangkan persaingan antara bank dalam menjalankan bauran pemasarannya dapat dilakukan berbagai strategi.
Akan tetapi, ketetapan penggunaan strategi bauran pemasaran jasa suatu bank ditentukan oleh antara lain melalui kualitas jasa yang ditawarkan (perceived service quality). Keberhasilan faktor ini dapat diukur melalui :
1) Kualitas jasa yag dirasakan pelanggan (service performance / perceived service). Artinya apa yang ditawarkan nasabah pada saat menerima atau membeli jasa yang ditawarkan bank
2) Jasa yang diharapkan pelanggan (costumer expection). Artinya apa yang dirasakan nasabah sesuai dengan keinginan dan kebutuhan terhadap jasa yang dibelinya.33
Berikut pembahasan berdasarkan marketing mix : 1) Product (Produk)
33 Kasmir, 2010, Pemasaran Bank, Kencana Prenada Media Grup, Jakarta, h. 119
Produk merupakan salah satu aspek penting dalam variable marketing mix yang merupakan salah satu variable yang menentukan dalam kegiatan suatu usaha.Karena tanpa produk,suatu perusahaan tidak dapat melakukan kegiatan untuk mencapai hasil yang diharapkan. Produk merupakan fokus sentral dari bauran pemasaran, jika produk gagal memuaskan kebutuhan konsumen, berapa pun besarnya promo, potongan harga, atau distribusi tidak akan berhasil membujuk mereka untuk membeli.
Menurut Suharno Produk dapat diberikan pengertian sebagai semua hal yang ditawarkan kepada pasar untuk mendapat perhatian, dimiliki, dan dikonsumsi, yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen.34
Kemudian produk diklasifikasikan menjadi 2, yaitu jasa dan barang.Produk jasa hanya dapat dirasakan (intangible), sedangkan produk barangbisa dilihat dan dirasakan (tangible).
2) Price (Harga)
Harga merupakan variabel dari bauran pemasaran yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanan.35 Pada dasarnya Islam memberikan kebebasan dalam perdagangan dan dalam menetapkan harga pada suatu produk baik berupa barang maupun jasa, tetapi yang dimaksud dengan
34 Prof. Dr. Suharno dan Yudi Sutarso, 2010, Marketing in Practice, Graha Ilmu, Yogyakarta, h.140.
35 Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, 2006, Manajemen Pemasaran Jasa, Salemba Empat, Jakarta, h. 72
kebebasan menurut Islam adalah berpegang pada prinsip keadilan dan kemanusiaan.
Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan.Sedangkan unsur lainnya (produk, distribusi dan promosi) menyebabkan timbulnya pengeluaran. 36 Penetapan harga akan menjadi sangat penting terutama pada keadaan persaingan yang semakin tajam dan perkembangan permintaan. Persaingan yang semakin tajam dewasa ini sangat terasa dalam pasar pembeli (buyer market) peranan harga sangat penting terutama untuk menjaga dan meningkatkan posisi perusahaan di pasar yang tercermin dalam target pasar perusahaan.
Dengan kata lain, penetapan harga mempengaruhi kemampuan bersaing perusahaan dan kemampuan mengenai konsumen. Harga yang tinggi sering dianggap pelanggan berkorelasi positif dengan kualitas yang juga tinggi.Dalam kasus demikian, maka penggunaan iklan lebih tepat untuk mengkomunikasikan kualitas dari produk-produk yang harganya mahal.
Strategi harga jasa adalah menghitung dan merumuskan nilai atau penentuan harga dari produk jasa yang akan dipasarkan, yaitu dengan melihat 3 komponen yang dapat menjadi pertimbangan yaitu biaya, nilai dan kompetisi. Dalam konteks pemasaran jasa, secara sederhana istilah harga dapat diartikan sebagai jumlah uang (satuan
36 FandiTjiptono, 1997, Strategi Pemasaran Edisi ke-2, Andi, Yogyakarta, h. 151.
moneter) dan atau aspek lain (nonmeneter) yang mengandung kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan suatu jasa.
Dan perbedaannya dengan pemasar barang yaitu bahwa karakteristik intangible jasa menyebabkan harga menjadi indikator signifikan atas kualitas. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam penetapan harga antara lain:
a) Biaya (costy) perusahaan b) Keuntungan
c) Praktek saingan
d) Perubahan keinginan pasar 3) Place (Lokasi)
Tempat dalam jasa merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana cara penyampaian jasa kepada konsumen dan dimana lokasi yang strategis. Penentuan lokasi kantor beserta sarana dan prasarana pendukung menjadi sangat penting , Hal ini disebabkan agar konsumen mudah menjangkau setiap lokasi Biro perjalanan yang ada. Demikian pula sarana dan prasarana harus memberikan rasa yang nyaman dan aman kepada seluruh konsumen/pelanggan. Lokasi yang tidak strategis akan mengurangi minat konsumen/pelanggan.
Dalam hal ini ada 3 jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi, yaitu:37 a) Konsumen mendatangi pemberi jasa (perusahaan): apabila
keadaannya seperti ini maka lokasi menjadi sangat penting.
37 Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, 2006, Manajemen Pemasaran Jasa, Salemba Empat, Jakarta, h. 73
Perusahaan sebaiknya memilih tempat dekat dengan konsumen sehingga mudah dijangkau, dengan kata lain harus strategis.
b) Pemberi jasa mendatangi konsumen: dalam hal ini lokasi tidak terlalu penting, tetapi yang harus dipastikan adalah penyampaian jasa harus tetap berkualitas.
c) Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung: berarti penyedia jasa dan konsumen berinteraksi melalui sarana tertentu seperti telepon, komputer, atau surat.
Dalam hal ini lokasi menjadi sangat tidak penting selama komunikasi antara kedua belah pihak terlaksana dengan baik. Jadi dapat disimpulkan tempat/saluran distribusi yang digunakan oleh perusahaan dalam arti kegiatan perusahaan untuk menyalurkan produk dan mengusahakan produk perusahaan dapat dicapai konsumen sasarannya.
4) Promotion (Promosi)
Kemajuan suatu perusahaan atau suatu usaha merupakan suatu yang luar biasa yang diperoleh perusahaan atau usaha tersebut. Adanya pemilihan promosi yang tepat dan diversifikasi produk saat siklus produk merupakan hal yang amat krusial untuk menentukan maju atau mundurnya suatu usaha.Tidak lepas dari itu semua, tingkat penjualan yang terjadi merupakan titik kunci atau indikator suatu perusahaan dapat bertahan atau tidaknya dalam dunia usaha. Tujuan umum dalam penjualan :
a) Berusaha mencapai volume penjualan tertentu b) Berusaha mencapai laba/profit akhir
c) Menunjang pertumbuhan perusahaan
Penjualan merupakan usaha yang dilakukan manusia untuk menyampaikan kebutuhan yang dihasilkan kepada mereka yang telah memerlukannya dengan imbalan yang menurut harga.Masalah penjualan juga tidak terlepas dari perencanaan strategi yang efektif.Strategi promosi berkaitan dengan masalah-masalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian komunikasi persuasif dengan pelanggan.Strategi promosi ini biasanya untuk menentukan proporsi dari bauran promosi yang ada.
Ada empat macam sarana /komponen promosi yang dapat digunakan dalam mempromosikan baik produk maupun jasanya. Hal yang perlu diperhatikan dalam promosi adalah pemilihan bauran promosi (promotion mix). Bauran promosi terdiri atas:38
a) Iklan (advertising)
b) Penjualan perorangan (personal selling) c) Promosi penjualan (sales promotion) d) Hubungan masyarakat (public relation) e) Informasi dari mulut ke mulut (word of mouth) f) Surat pemberitahuan langsung (direct mail)
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian promosi adalah kegiatan mengajak, menginformasikan dan membujuk serta mengingatkan seseorang berdasarkan perusahaan dan produk yang ditawarkan perusahaan agar terjadi proses pertukaran. Dan juga sebagai upaya untuk mengarahkan seseorang agar dapat mengenal produk
38 Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, 2006, Manajemen Pemasaran Jasa, Salemba Empat, Jakarta, h. 75.
perusahaan, lalu memahaminya, berubah sikap, menyukai, yakin, kemudian akhirnya membeli dan selalu ingat akan produk tersebut.
5) Physical Evidence (Bukti Fisik)
Bukti fisik adalah lingkungan fisik perusahaan tempat jasa diciptakan dan tempat penyedia jasa dan konsumen berinteraksi, ditambah unsur tangible apa saja yang di gunakan untuk mengomunikasikan atau mendukung peranan jasa itu.
Dalam bisnis jasa, pemasar perlu menyediakan petunjuk fisik untuk dimensi intangible dan image serta meningkatkan lingkup produk (product surround). Bukti fisik dalam bisnis jasa dibagi menjadi dua tipe:39
a) Bukti penting (essential evidence)
Merefrentasikan keputusan kunci yang dibuat penyedia jasa berdasarkan desain dan layout suatu bangunan, jenis pesawat yang di gunakan sebuah perusahaan penerbangan, dan sebagainya. Hal ini akan dapat menambah lingkup produk secara siknifikan.
b) Bukti tambahan (peripheral evidence)
Memiliki nilai independen yang kecil tetapi menambah keberwujudan pada nilai yang di sediakan produk jasa.Contohnya adalah tiket kereta yang menjadi tanda hak untuk memanfaatkan jasa di suatu waktu kemudian, super market memiliki harum roti yang baru di panggang deket pintu masuk untuk menarik konsumen. Bila teransaksi jaksa di laksanakan di lokasi perusahaan jasa tersebut, maka bukti fisik memainkan peran yang penting.
39 Ibid, 89
Familiaritas merupakan salah satu faktor yang digunakan operator franchise jasa untuk menyediakan reassurance, dengan menggunkan bukti fisik membuat konsumen tahu apa yang sepatutnya ia harapkan dari suatu jasa.
6) Process (Proses)
Proses merupakan gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri atas prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas, dan hal-hal rutin, dimana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen. Proses dapat dibedakan dalam dua cara yaitu:
a) Kompleksitas (complexity), berhubungan dengan langkah- langkah dan tahapan proses.
b) Keragaman (divergence), berhubungan dengan adanya perubahan dalam langkah-langkah atau tahapan proses.
Untuk perusahaan jasa, kerja sama antara pemasaran dan operasional sangat penting dalam elemen proses ini, terutama dalam melayani segala kebutuhan dan keinginan konsumen. Jika dilihat dari sudut pandang konsumen, maka kualitas jasa dapat dilihat dari bagaimana jasa menghasilkan fungsinya.
7) People (Manusia)
Dalam hubungannya dengan pemasaran jasa, maka orang yang berfungsi sebagai penyedia jasa sangat mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan. Keputusan dalam orang ini berarti berhubungan dengan seleksi, pelatihan, motivasi, dan manajemen sumber daya manusia.
Untuk mencapai kualitas terbaik maka pegawai harus dilatih untuk menyadari pentingnya pekerjaan mereka, yaitu memberikan konsumen kepuasan dalam memenuhi kebutuhannya.Pentingnya orang dalam pemasaran jasa berkaitan erat dengan pemasaran internal.Pemasaran internal adalah interaksi atau hubungan antara setiap karyawan dan departemen dalam suatu perusahaan yang dalam hal ini dapat diposisikan sebagai konsumen internal dan pemasok internal.
3. Pengertian Bank Syari’ah
Menurut undang-undang nomor 21 tahun 2008 berdasarkan Perbankan syari’ah yang menjelaskan pengertian bank syari’ah pada pasal 1 ayat (1) yaitu segala sesuatu yang menyangkut berdasarkan bank syariah dan unit usaha syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. secara kelembagaan perbankan syariah di indonesia dapat dipetakan menjadi bank umum syari’ah, bank pembiayaan rakyat syari’ah (BPRS) dan Baitul Maal Wat Tamwil (BMT).
Sedangkan menurut Muhammad, Bank Syari’ah adalah bank yang aktivitasnya meninggalkan masalah riba. Bank Islam atau bank Syari’ah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga.40 Bank Islam atau biasa disebut bank tanpa bunga adalah lembaga keuangan atau perbankan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip-prinsip syari’ah Islam. Bank Islam adalah lembaga
40 Muhammad, Manajemen Bank Syari’ah, Yogyakarta: AMPYKPN, 2002, h. 7.
keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syari’at Islam.41
a. Peran Bank Syariah.
Peran Bank Syariah adalah :
1) Manajer Investasi, bank Islam dapat mengelola investasi dana nasabah.
2) Investor, bank Islam dapat menginvestasikan dana yang dimilikinya maupun dana nasabah yang dipercayakan kepadanya.
3) Penyediaan Jasa Keuangan dan Lalu Lintas Pembayaran, Bank Islam dapat melakukan kegiatan jasa-jasa layanan perbankan sebagai mana lazimnya institusi perbankan sepanjang tidak berberdasarkanan dengan prinsip Syari’ah.
4) Pelaksana kegiatan sosial, sebagai suatu ciri yang melekat pada entitas keuangan islam.42
b. Tujuan Bank Syariah.
Perbankan syariah memiliki tujuan yang sama seperti perbankan konvensional, yaitu agar lembaga perbankan dapat menghasilkan keuntungan dengan cara meminjamkan modal, menyimpan dana, membiayai kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang sesuai. Prinsip hukum islam melarang unsur-unsur di bawah ini dalam transaksi- transaksi perbankan tersebut :
41 Ibid, h. 13
42 Tim Pengembangan Perbankan Syari’ah Institute Banking Indonesia, Konsep, Produk, Implementasi Operasional Bank Syari’ah, Jakarta: Karya Unipress, 2002, h. 23-24.
a) Perniagaan atas barang-barang haram b) Perjudian
c) Bunga (riba)
d) Ketidakjelasan dan manipulatif43 c. Konsep Islam Pada Perbankan Syariah
Islam membahas suatu pandangan atau cara hidup yang mengatur semua sisi kehidupan manusia, maka tidak ada satupun aspek kehidupan manusia yang terlepas dari ajaran islam, termasuk aspek ekonomi.44
Dalam ushul fiqh, ada kaidah yang menyatakan bahwa “maa laa yatimm al-wajib illa bihi fa huwa wajib”, yakni sesuatu yang harus ada untuk menyempurnakan yang wajib, maka ia wajib diadakan. Mencari nafkah (yakni melakukan kegiatan ekonomi) adalah wajib. Dan karena pada zaman modern ini kegiatan perekonomian tidak akan sempurnatanpa adanya lembaga keuangan (perbankan), lembaga perbankan ini pun wajib diadakan. Dengan demikian, maka kaitan antara islam dan dengan perbankan menjadi jelas.
Disamping itu pada pembahasan di bagian atas, mengetahui bahwa karena masalah ekonomi atau perbankan ini termasuk ke dalam bab muamalah, tentunya tidak memberikan aturan-aturan yang rinci mengenai masalah ini. Bukankah nabi sendiri menyatakan bahwa “antum a’lamu bi umuri aldunyakum?”(artinya: kalian lebih mengetahui urusan
43 Syafi'i Antonio, Muhammad (2001).Bank Syariah, Dari Teori ke Praktik, penyunting Dadi M.H. Basri, Farida R. Dewi, Cet. 1, Jakarta: Gema Insani
44 Adiwarman Karim, Bank Islam:Analisis Fiqh dan Keuangan, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2004, h.15
dunia kalian). Alquran dan Sunnah hanya memberikan prinsip-prinsip dan filosofi dasar, dan menegaskan larangan-larangan yang harus dijauhi.
Dengan demikian, yang harus dilakukan hanyalah mengidentifikasi hal- hal yang dilarang oleh islam. Selain itu, semuanya diperbolehkan dan kita dapat melakukan inovasi dan kreativitas sebanyak mungkin.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa konsep bank bukanlah suatu konsep yang asing bagi umat muslim, sehingga proses ijtihad untuk merumuskan konsep bank modern yang sesuai dengan syariah tidak perlu dimulai dari nol. Jadi upaya ijtihad yang dilakukan akan menjadi lebih mudah.
B. Penelitian Terdahulu
No. Nama/Tahun Judul Metode Kesimpulan
1 Siti Aisyah, 2016 “Pengaruh Marketing Mix Terhadap Minat Menabung Nasabah PT.
Bank BNI Syariah Kantor Cabang
Makassar Tahun 2015”
Kuantitatif Variabel iklan (X1), promosi (X2) dan keputusan menabung (Y). dengan hasil Berdasarkan uji t yang dilakukan dapat diketahui bahwa variabel iklan (X1) sebesar 3,70 dan variabel promosi penjualan (X2) sebesar 4,078, t tabelnya 1,984. Hal ini menunjukkan variabel X1 dan X2
mempunyai pengaruh terhadap keputusan menabung.
2 Saeful Bahri, pada tahun 2015
“Analisis
Marketing Mix-7 Terhadap Keputusan Pembelian di Toko
Kuantitatif Secara simultan (Uji F) mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian sebesar 0,05837, dan
Busana Muslim Al-Hakim
Purwakarta Jawa Barat.
secara parsial (Uji T) yang mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian secara dominan yakni variabel process dengan nilai signifikan 0,02554, dan physical evidence dengan nilai signifikan 0,02224.
3 Wardatul hasanah 2020
Implementasi Marketing Mix Pada Produk Tabungan Utama di Bank Mega Syariah KCP
Kualitatif (1.) Dalam melakukan implementasi
marketing mix pada tabungan utama Bank Mega Syari’ah sudah optimal.
(2.) Kekurangan dalam melakukan marketing mix yang perlu menjadi bahan pertimbangan untuk kedepanya yaitu, masih kurangnya mensosialisasikan ke masyarakat pedesaan (3.) Keunggulannya ada produk yang dijual memiliki
manfaat lebih seperti hadiah langsung 4 Denise Tria
Akmala, 2015
implementasi marketing mix pada
produk tabungan utama di Bank Mega Syariah cabang Semarang.
Kualitatif Bank Mega Syariah salah satunya produk simpanan tabungan utama. Dalam
melakukan marketing mix tabungan utama belum optimal sepenuhnya, masih ada kekurangan yang perlu ditambahkan.
5 Nur wasikq febrianto 2017
Pengaruh Implementasi
kuantitatif. variabel produk (X1) dan harga (X2)
Marketing Mix terhadap Keputusan Nasabah dalam Memilih Produk Tabungan Perbankan Syariah (Studi pada Nasabah Perbankan Syariah di Kota Saltiga).
berpengaruh signifikan secara parsial terhadap keputusan nasabah (Y). Sedangkan variabel lainnya seperti promosi (X3), tempat (X4), orang (X5), physical evidence (X6) dan proses (X7) tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah.
Namun, secara bersama-sama variabel marketing mix 7P berpengaruh secara positif dan simultan terhadap keputusan nasabah (Y).
C. Kerangka Pemikiran
Dalam kegiatan usaha itu tidak lepas dari yang namanya pemasaran, dimana pemasaran merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam peningkatan suatu usaha dan bertambahnya nilai ekonomis. Dalam kegiatan pemasaran ada yang disebut namanya bauran pemasaran/marketing mix syariah, dimana marketing mix syariah ini merupakan strategik pemasaran dalam mempertahankan atau meningkatkan bank syariah yang dijalankannya.
Dalam lembaga keuangan baik bank maupun non bank harus memperhatikan faktor yang ada di dalam marketing mix syariah (product, price, place, & promotion), dengan memperhatikan faktor tersebut bank syariah bisa mempertahankan atau meningkatkan bank syariahnya dan juga bukan untuk hal itu saja dengan marketing mix syariah yang baik bisa menarik perhatian masyarakat atau calon nasabah untuk menggunakan produk atau jasanya