• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH CITRA MEREK DAN GAYA HIDUP TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE IPHONE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH CITRA MEREK DAN GAYA HIDUP TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE IPHONE"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Digital Economic, Management and Accounting Knowledge Development

ISSN: 2721-1223

Vol. 03 issue 02, December2021 21

PENGARUH CITRA MEREK DAN GAYA HIDUP TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE IPHONE

Tasya Salsabila Adel Putri, Ridho Andika Jaya, Vicky F Sanjaya

1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam – UIN Raden Intan Lampung

2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam – UIN Raden Intan Lampung Correspondence can be addressed to: tasyasbil27@email.com

Received: 29.12.2021 Revised: 30.12.2021 Accepted: 30.12.2021

ABSTRACT

Brand image is the representation and overall perception of the brand and formed from past information and experiences on a lifestyle brand is one's lifestyle in a world expressed in its activities, interests, and opinions. When the brand image and lifestyle have a positive influence, it becomes a separate consideration for consumers and can influence consumer purchasing decisions. The purpose of the study this is to know the influence of Brand Image and Lifestyle to the decision of purchasing IPhone to MBS FEBI UIN RIL class of 2019 students.

The method used in this research is quantitative method. This research took 30 samples. Sampling technique is purposive sampling technique. Data collection is done by questionnaire technique. Data analysis method used is multiple linear regression analysis, classical assumption test, F test, t test, coefficient of determination.

Keywords: Brand Image_1, lifestyle_2, Purchase Decision_3

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami perubahan pada aneka macam bidang selesainya adanya globalisali. Salah satu contoh perubahan tersebut yaitu perubahan pada bidang komunikasi. Keluarnya berbagai alat komunikasi pada masa sekarang telah membentuk komunikasi menjadi lebih praktis dan cepat untuk memenuhi kebu- ilahi warga dalam berkomunikasi. Alat komunikasi itu berupa Smartphone. Sebuah forum riset mengungkapkan bahwa Indonesia berada di peringkat ke 5 dalam penggunaan Smartphone terbesar di dunia. Pengguna smartphone di Indonesia sangat tinggi, dengan jumlah populasi yang besar serta daya beli masyarakat yang semakin semakin tinggi, maka menarik banyak pesaing untuk memasuki pasar Indonesia. Masyarakat sekarang sulit terlepas dari penggunaan smartphone dan internet. Perkembangan komunikasi munculnya aneka macam alat komunikasi di masa sekarang telah membentuk komunikasi menjadi lebih praktis serta cepat untuk memenuhi kebu- tuhan warga dalam berkomunikasi. Alat komunikasi itu berupa Keputusan

(2)

konsumen untuk menentukan memakai suatu produk dapat ditentukan oleh faktor yang menempel di produk itu sendiri seperti kualitas, merk, fitur, dan lain-lain.

Selain itu sikap konsumen pula ditentukan oleh faktor psikologis tiap pribadi dalam mendapatkan teknologi baru dan preferensi tiap individu. karenanya, produk yang dapat diterima bukan hanya produk yang indah dari sisi Produsen dan memilikiteknologi mutahir, namun jua ada faktor dari sudut pandang konsumen. Salah satu faktor yang dipertimbangkan konsumen merupakan citra merek (brand Image). Citra merek ialah syarat dari merek yang bertenaga. Citra merek yang baik akan mensugesti pembeli dalam menentukan pilihannya untuk membeli produk tersebut secara (Iswanto, 2016). Berdasarkan Setyaningsih (2020) citra merek ialah pancaran atau reproduksi jati diri atau bentuk orang perorangan, benda atau organisasi. Dimana fungsi utama citra merek artinya untuk menjawab pertanyaan perihal bagaimana konsumen menentukan diantara merek cara lain sesudah melakukan pengam-bilan berita. Sangat menguntungkan bila mempunyai suatu produk yang mempunyai citra merek yang baik serta oleh karena itu perusahaan harus terus menjaga dan mempertahankan citra merek secara terus terus-menerus. Merek mempunyai sifat spesial , serta sifat spesial inilah yang membedakan produk yang satu menggunakan produk lainnya, walaupun sejenis.Selain dari segi merek, kualitas produk pun harus diperhatikan supaya konsumen tak berpindah ke produk lain sebab kualitas produk tak sinkron menggunakan harapan konsumen. Produk yang ditawarkan tadi mencakup barang fisik, jasa, orang atau pribadi, daerah, organisasi serta inspirasi. Jadi, produk mampu berupa manfaat tangible juga intangible yang bisa memuaskan pelanggan.

Konsumen waktu ini sangat kritis dalam menentukan suatu produk, keputusan untuk membeli suatu produk sangat dipengaruhi oleh penilaian akan kualitas produk tadi. Kualitas yg baik berdasarkan sudut pandang konsumen merupakan Bila produk yang dibeli tadi sesuai menggunakan harapan, memiliki sifat yang sesuai menggunakan kebutuhan serta setara menggunakan pengorbanan yang dikeluarkan oleh konsumen. Apabila kualitas produk tersebut tidak dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen, maka mereka akan menganggapnya menjadi produk yang berkualitas buruk Permintaan akan sebuah produk barang yang semakin berkualitas menghasilkan perusahaan berlomba-lomba meningkatkan kualitas produk dan mem- pertahankan citra merek produk yang mereka miliki. Gaya hidup juga sering dijadikan alasan mengapa konsumen menetapkan untuk menggunakan suatu produk, hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Kotler dan Armstrong (2016) bahwa gaya hidup ialah pola seseorang yang dapat diekspresikan pada sebuah kegiatan, minat, dan opininya (AIO). Secara umum kegiatan diartikan menjadi suatu gaya hidup yang dapat dikenali dengan melihat bagaimana orang itu menghabiskan waktunya, minat sendiri bisa diartikan apa yang penting

(3)

bagi mereka, sedangkan opini dapat diartikan apa yang orang pikirkan tentang dirinya sendiri atau orang lain Sehingga bisa dikatakan bahwa gaya hidup seseorang dapat diekspresikan pada sebuah kegiatan, minat, opini yang berkaitan erat dengan citra dirinya (Harnoto et al., 2018).berdasarkan alur pemaparan diatas, penulis tertarik untuk menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian smartphone iPhone. Variabel yang akan diuji dalam penelitian ini adalah variabel citra merek, kualitas produk dan gaya hidup dalam mempengaruhi keputusan pembelian serta untuk menganalisis manakah dari tiga variable yang ada, yang paling mempengaruhi keputusan pembelian akibat analisis kemudian dijadikan sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan yang efektif bagi pihak-pihak yang melakukan kegiatan pemasaran melalui terutama dalam pemasaran Smartphone iPhone.

TINJAUAN PUSTAKA

Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian konsumen mengacu pada perilaku pembelian akhir individu maupun rumah tangga yang membeli barang atau jasa untuk konsumsi pribadi Keputusan pembelian adalah niat dari konsumen untuk membeli sebuah produk yang paling mereka sukai Maulana (2017). Menurut Andhini (2017) keputusan pembelian adalah suatu cara konsumen dalam memutuskan alternatif pilihan yang akan dipilih, dan mencakup keputusan tentang apa yang dibeli, apakah membeli atau tidak, kapan membeli, dimana membeli, dan bagaimana cara mem- bayarnya. Menurut Widjaja & Nurdiyana (2019) menyatakan bahwa keputusan pembelian Konsumen adalah tahap di mana pembeli telah menentukan pilihannya serta melakukan pembelian produk, dan mengkonssumsinya. Dari pernyataan diatas dapat dikatakan bahwa keputusan pembelian merupakan cara yang melekat pada konsumen dalam hal menilai produk mana yang akan dipilih serta artinya metode yang relevan dalam menilai suatu produk. Dimensi keputusan pembelian menurut Tousalwa & Pattipeilohy (2017) adalah sebagai berikut;

keputusan tentang enis produk, keputusan tentang bentuk produk, keputusan tentang merk, keputusan tentang penjualannya, keputusan tentang jumlah produk, keputusan tentang ketika pembelian serta keputusan tentang cara pembayaran.citra merek.

Citra Merek

Citra merek atau brand image adalah keterwakilan dari keseluruhan opini terhadap merek yang diciptakan dari berita dan pengalaman kegunaan terhadap merek tersebut. Citra merek artinya proses dimana seseorang memilih, meng- organisasikan, serta mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti Amilia (2017). Menurut Abril (2016) mengatakan bahwa citra terhadap merek berhubungan dengan perilaku yang

(4)

berupa keyakinan dan preferensi terhadap suatu merek. Konsumen yang mempunyai citra yang positif terhadap suatu merek, akan lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian.penjelasan di atas menyatakan bahwa citra merek sebuah produk diharuskan untuk meninggalkan kesan yang bisa membentuk konsumen mempunyai pengalaman yang baik saat konsumen mengetahui eksistensi produk tersebut. Konsumen bisa menilai sebuah produk yang seharusnya membantu mereka untuk memberikan pennilain terhadap produk tersebut. Evaluasi tersebut bisa berupa kepercayaan berasal konsumen lain, isu yang didapat, dan branding yang dilakukan oleh pembuat Berdasarkan pendapat Pane (2017) pengukur citra merek bisa dilakukan berdasarkan aspek berasal sebuah merek, yaitu; kekuatan (strengthness), keunikan (uniqueness) dan keuggulan (favourable). Gaya hidup berdasarkan Setyaningsih (2020) Meru-pakan cara seorang untuk mengambarkan bagaimana orang hidup, mereka mem- belanjakan uangnya, serta mereka mengalokasikan waktunya. pendapat lain, Pratiwi (2017) mengemukakan gaya hidup mengacu pada suatu pola konsumsi yang mencerminkan pilihan seorang terhadap banyak sekali hal serta bagaimana menghabiskan waktu serta uangnya.

Sedangkan definisi gaya hidup merupakan pola kehidupan seseorang untuk tahu kekuatan- kekuatan ini kita wajib mengukur dimensi AIO dari Kartika et al., (2019) yaitu: activities (pekerjaan, hobi, belanja, olahraga, kegiatan sosial), interest (kuliner, mode, keluarga, rekreasi), opinion (mengenai diri mereka sendiri, problem- masalah sosial, bisnis, produk). Sesuai penerangan diatas menyatakan bahwa gaya hidup artinya aktivitas yang dilakukan oleh insan untuk pada hal mencukupi kebutuhan global serta dapat mencerminkan pola hidup sesuai cara mengatur waktu dan uang Berdasarkan Kartika et al (2019) terdapat beberapa Dimensi Gaya hidup, yaitu: Activities, Interest serta Opinions Hipotesis menggunakan landasan teori serta telah dituangkan pada kerangka konseptual, maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:

H1: Diduga ada efek positif citra merek terhadap Keputusan pembelian produk smartphone merek iPhone.

H2: Diduga ada efek positif Kualitas produk terhadap Keputusan Pembelian produk smartphone merek iPhone.

H3: Diduga tedapat efek positif Gaya hidup terhadap Keputusan Pembelian produk smartphone merek iPhone

H4: Diduga kualitas produk artinya variable paling mayoritas memperngaruhi Keputusan Pembelian produk smartphone merek iPhone.

(5)

METODE PENELITIAN

Model penelitian bisa diartikan menjadi pandangan, atau pola pikir yang bisa dijadikan menjadi variabel serta pengaruhnya terhadap variable lain sehingga akan memudahkan pada merumuskan persoalan penelitian.Desain penelitian yang dipergunakan pada penelitian ini artinya riset kausal menggunakan memakai analisis regresi yang dipergunakan buat mengetahui hubungan secara parsial antara variable yang mensugesti (independent) terhadap variable yang dipengaruhi (dependent) pada penelitian ini yang sebagai populasi merupakan seluruh orang yang melakukan pembelian iPhone dan jumlah populasinya tak diketahui Sampel merupakan purposive sampling yaitu teknik pengumpulan sampel menggunakan pertimbangan tertentu ((Malhotra, 2019) pada penelitian ini pertimbangan yang dilakukan diantaranya artinya responden melakukan pembelian iPhone pada daerah Jakarta dan telah memakai iPhone lebih dari 6 bulan terakhir. Jumlah sampel dalam penelitian sesuai (Hair, et.al, 2014) yaitu lima kali berasal jumlah indikator yang terdapat. Banyaknya indicator dalam penelitian ini merupakan sebesar 26 indikator, maka besarnya sampel pada penelitian ini ialah 30 responden.

Analisis data dilakukan dengan metode Partial Least Square (PLS) menggunakan aplikasi SmartPLS versi 3. Partial Least Squares (PLS) ialah metode analisis yang powerful oleh karena tidak berdasarkan banyak perkiraan. Data tidak harus berdistribusi normal multivariate v (indikator menggunakan skala kategori, ordinal, interval, hingga ratio bisa digunakan pada contoh yang sama), jumlah sample tidak harus besar. Walaupun PLS bisa juga digunakan untuk mengkonfirmasi teori, tetapi dapat juga digunakan untuk menjelaskan ada atau tidaknya hubungan antar variabel laten Ghozali (2015). Tujuan PLS adalah membantu peneliti untuk mendapatkan nilai variabel laten untuk tujuan prediksi hasil dan Pembahasan penilaian Outer contoh Covergent Validitya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Evaluasi Outer Model a. Loading Factor

Uji convergent validity dari contoh pengukuran dengan model reflektif indikator dinilai sesuai pengujian individual item validity digunakan standardized loading factor yang menggambarkan besarnya hubunga antar setiap indikator dengan konstruknya. Nilai loading factor diatas 0,70 dinyatakan sebagai ukuran yang ideal atau valid menjadi indikator yang mengukur konstruk. Berikut hasil dari uji validitas loading factor:

(6)

Tabel 1 Outer Loading

Pertanyaan Outer Loading Keterangan

Citra Merek

P_X1 0.871 Valid

P_X2 0.919 Valid

P_X3 0.892 Valid

P_X4 0.885 Valid

P_X5 0.612 Valid

P_X6 0.777 Valid

P_X7 0.925 Valid

Gaya Hidup

H_X1 0.874 Valid

H_X2 0.462 Tidak Valid

H_X3 0.865 Valid

H_X4 0.863 Valid

Keputusan Pembelian

Y_1 0.852 Valid

Y_2 0.745 Valid

Y_3 0.127 Tidak Valid

Y_4 0.131 Tidak Valid

Y_5 0.894 Valid

Y_6 0.702 Valid

Y_7 0.882 Valid

Y_8 0.657 Valid

Sumber : Diolah penulis

Bisa dilihat dari penelitian diatas bahwasannya semua pertanyaan kuisoner berjumlah 20 pernyataan lalu terdapat 17 pernyataan valid serta 3 pernyataan yang tak valid. Hasil bisa dikatakan valid apabila outer loadings berada pada nilai diatas 0.60.

b. Avarage Variance ( AVE )

AVE bisa membagikan kemampuan nilai variabel laten pada mewakili skor data asli.

Semakin besar nilai AVE memberikan semakin tinggi kemampuannya dalam menyebutkan

(7)

nilain pada indikator-indikator yang mengukur variabel laten. Cut-off value AVE yang seringkali dipergunakan ialah 0,50 dimana nilai AVE minimal 0,50 memberikan ukuran convergent validity yang baik. Berikut yang akan terjadi Average Variance Extrated (AVE):

Variabel Cronbach’s alpha rho_A Composite Reliability AVE

Citra merek 0.928 0.944 0.942 0.676

Gaya hidup 0.777 0.839 0.860 0.617

Keputusan Pembelian 0.787 0.889 0.856

AVE

CITRA MEREK 0.676

GAYA HIDUP 0.617

KEPUTUSAN PEMBELIAN 0.477

Dari hasil yang terlihat bahwa nilai hasil Average Variance Extrated (AVE) menunjukan hasil diatas 0.50 yang mana hasil tersebut menunjukan bahwa kemampuannya dalam menjelaskan nilai pada indikator-indikator yang mengukur variabel dapat dikatakan baik.

Discriminant Validity 1. Cross Loading

Tabel 3 Cross Loading

P_X2 0.920 0.711 0.754

P_X3 0.893 0.694 0.738

P_X4 0.884 0.723 0.724

P_X5 0.611 0.547 0.450

P_X6 0.622 0.553 0.538

P_X7 0.775 0.637 0.767

P_X8 0.925 0.825 0.862

P_Y1 0.741 0.860 0.852

P_Y2 0.532 0.585 0.745

P_Y3 0.170 0.155 0.127

P_Y4 0.201 0.243 0.131

(8)

P_Y5 0.790 0.734 0.894

P_Y6 0.597 0.629 0.702

P_Y7 0.835 0.711 0.882

P_Y8 0.455 0.612 0.657

Sumber : Diolah Penulis

Discriminant validity dari contoh pengukuran dengan reflektif indikator dievaluasi berdasarkan cross loading pengukuran menggunakan konstruk. Bila hubungan konstruk menggunakan item pengukuran lebih akbar daripada ukuran konstruk lainnya, maka memberikan bahwa konstruk laten memprediksi ukuran di blok lebih baik daripada ukuran blok lainnya. Akibat perhitungannya ada pada tabel 3 diatas. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini bertujuan untuk mengukur apakah alat ukur memiliki konsistensi (bisa digunakan untuk penelitian berikutnya) atau tak. yang akan terjadi uji reliabilitas menggunakan metode Cronbach’s Alpha juga composite reliability bisa dicermati pada tabel 4 berikut adalah:

Variabel Cronbach’s alpha rho_A Composite Reliability AVE

Citra merek 0.928 0.944 0.942 0.676

Gaya hidup 0.777 0.839 0.860 0.617

Keputusan Pembelian 0.787 0.889 0.856

Pada tabel 4 diatas bisa kita cermati bahwa semua nilai variabel pada pengujian reliabilitas baik menggunakan Cronbach’s Alpha ataupun composite reliability memiliki nilai diatas 0.7. Hal ini bisa dikatakan maka variable pada uji tersebut reliable akhirnya bisa disebut pengujian metode structural.

evaluasi Inner model

Inner model (inner relation, structural model dan substantive theory) menggambarkan hubungan antara variabel laten sesuai di teori substantif. Model struktural dievaluasi menggunakan memakai R-square untuk variabel dependen, Stone- Geisser Q-square test buat predictive elevance serta uji t dan signifikansi dari koefisien parameter jalur structural. Berikut hasilnya:

(9)

Gambar 1 Model Struktual

Pada menilai model di SmartPLS dimulai pada melihat R- square variabel laten dependen. Tabel 5 di bawah ini terdapat hasil estimasi R- square pada menggunakan SmartPLS.

Tabel 5 R-Square

R Square R Square Adjusted Keputusan

pembelian

0.834 0.821

Pada hasil penelitian tersebut, Nilai R square sebesar 83.4% yang mana dapat dikatakan sesungguhnya besarnya pengaruh citra merek dan gaya hidup dapat keputusan pembelian iPhone ialah sebesar 82.1% serta sisanya sebesar 17.9% pada pengaruh oleh variable lainnya yang tak diteliti pada penelitian ini yaitu harga, promosi, tempat, keluarga, dan kelompok referensi.

Uji Hipotesis

Pengambilan keputusan atas penerimaan hipotesis pada penelitian yang dilaksanakan mnggunakan ketentuan nilai t- tabel two tail test pada signifikansi 0.05. Pengujian hipotesis dan melihat nilai peritungan Path Coefisien di pengujian inner model. Hipotesis dapat diterima apabila nilai T statistik lebih besar pada T tabel 1.96 (α 5%). Berikut hasil penelitian nya:

Original Sample

Sample mean

Standar deviation

T Statistic P values Keterangan

Citra merek >

Keputusan

0.389 0.437 0.198 1.971 0.049 Terdapat Pengaruh signifikan dan bernilai

(10)

Pembelian positife

Gaya hidup >

Keputusan Pembelian

0.565 0.520 0.203 2.782 0.006 Terdapat Pengaruh signifikan dan bernilai positife

Pengaruh Citra Merek Terhadapa Keputusan Pembelian

Citra merek sangatlah berpengaruh pada keputsan pembelian. Maka berarti jika Iphone mempertinggi gambaran merek brand mereka, maka keputusan pembelian konsumen akan berpengaruh atau dapat dikatakan bahwa gambaran merek menjadi faktor yg memilih pada pengambilan keputusan. Konsumen selalu melihat citra merek ketika memutuskan melakukan pembelian, akan tetapi mereka tetap berminat melakukan pembelian iPhone sebab ada faktor- faktor lain yg lebih mereka pertimbangkan saat menetapkan melakukan pembelian. yang akan terjadi penelitian ini tidak mendukung penelitian Miati (2020) serta Setyaningsih (2020), yang menyatakan bahwa setiap kenaikan satu nilai pada variabel gambaran merek maka variabel keputusan pembelian akan mengalami perubahan menggunakan arah yg sama efek .

Pengaruhi Gaya hidup Terhadap Keputusan Pembelian Gaya hidup

Berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal ini berarti jika gaya hidup konsumen semakin tinggi maka akan semakin tinggi pula keputusan pembelian. Responden merasa gaya hidup mereka mirip aktivitas sehari-hari, status sosial, serta manfaat bagi keseharian bisa terpenuhi saat mempunyai Iphone. Responden merasa iPhone dapat menunjang kegiatan sehari-hari sebab iphone praktis buat dioperasikan dengan kinerja sistem operasi cenderung lebih cepat daripada Android lainnya. Selain itu iPhone merupakan produk unggul yg selalu dicari sang konsumen pada mengikuti tren smarphone saat ini. Akibat penelitian ini mendukung serta memperkuat penelitian Pratama et al (2018) menyatakan bahwa gaya hidup berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan membeli.

Gaya hidup merupakan variabel yg dominan mempengaruhi Keputusan Pembelian sesuai hasil penelitian ini, gaya hidup merupakan faktor yg paling secara umum dikuasai menghipnotis keputusan pembelian. Hal ini pertanda bahwa kualitas produk bukan adalah faktor yg paling primer saat menggunakan Iphone. Responden merasa Iphone sangat krusial dalam mendukung kegiatan sehari- hari mereka menjadi karyawan partikelir yang banyak melakukan aktivitas yg memerlukan peralatan atau fasilitas yg memadai. yang akan terjadi

(11)

penelitian ini tidak mendukung serta memperkuat yang akan terjadi penelitian Widjaja &

Nurdiyana (2019) yang menyatakan bahwa gaya hidup berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Gitar Aristone di CV. Arista Bandung serta hasil penelitian ini pula menandakan bahwa gaya hidup yang menjadi faktor secara umum dikuasai.

KESIMPULAN Kesimpulan

konklusi berdasarkan penelitian terhadap keputusan pembelian yg dilakukan terhadap variabel citra Merek (X1), Gaya hidup (X2), dan Keputusan Pembelian (Y), maka bisa disimpulkan bahwa:

1. Citra merek tak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian Iphone, ini ialah gambaran merek bukan menjadi faktor yg memilih keputusan pembelian saat membeli iphone, namun dikarenakan faktor lainnya.

2. Gaya hidup berpengaruh secara positif serta signifikan terhadap keputusan pembelian iphone, semakin tinggi gaya hidup konsumen maka semakin mempertinggi keputusan pembelian iphone.

3. Gaya hidup merupakan variabel yang paling lebih banyak didominasi pada mempengaruhi keputusan pembelian, hal ini berarti gaya hidup adalah faktor yg paling menentukan konsumen pada pembelian Iphone

REFERENSI

[1] w. abril, "pengaruh citra merek, kualitas produk, presepsi harga dan word of mouth terhadap minat beli (studi pada mahasiswa fakultas ekonomi Uny penggunaa iphone )," Vols. 9-2, 2016.

[2] S. AMILIA, "Pengaruh citra merek, harga, dan kualitas produk terhadap kepuasaan pembelian handphone merek xiaomi di kota langsal," jurnal manajemen dan keuangan utama , vol. 6 (1), pp. 660-669, 2017.

[3] F. Andhini, Journal Of Chemical Information of Modeling , vol. 53(9), pp.

1689-1699, 2017.

[4] E. A. S. S. d. M. J. Dennisa, "analisis pengaruh kualitas produk, kualitas layanan, dan citra merek terhadap loyalitas pelanggan melalui kepuasaan pelanggan sebagai variabel intervening (studi pada klinik kecantikan cosmetic semarang )," Diponegoro Journal of Management, vol. 59, pp. 1-13, 2016.

[5] J. R. B. J. B. W. &. A. R. Hair, Multivariates Data Analysis. In Multivariates Data Analysis (7th ed.), Pearson Prentice Hall., 2014.

[6] H. T. B. y. d. Silintowe, "Keputusan Pembelian Smartphone Oleh Mahasiswa : Kelompok Acuan Atau Gaya Hidup," jurnal ilmu komunikasi, vol. 30(2), pp.

181-197, 2018.

(12)

[7] I. lham Maulana S, "Studi Pada Motor Sport Suzuki Di Kota Semarang,"

Diponegoro Journal of Management, vol. 6 (40), pp. 1-11, 2017.

[8] N. Y. &. C. L. Limento, "nalisis Pengaruh Brand Loyalty, Brand Association, Brand Awareness dan Perceived Quality Terhadap Keputusan Pembelian.,"

JCA of Economics, vol. 02, p. 1, 2020.

[9] N. K. Malhotra, Riset Pemasaran, Edisi keempat, Jakarta: PT indeks , 2009.

[10] D. K. Setyaningsih, " Studi pada Santriwati Pondok Pesantren Ma ’ had Mambaul Qur’an Munggang Bawah di Wonosobo )," vol. 1(2), pp. 311-318 , 2020.

[11] A. L. Pane, "Pengaruh Citra Merek (Brand Image) Terhadap Keputusan

Pembelian Kosmetik Wardah (Studi pada Konsumen Produk Kosmetik Wardah di Outlet Wardah Iskandar Muda Medan )," sumatera utara , 2017.

[12] A. F. N. A. &. M. P. N. Pratama, Keputusan Pembelian (Studi Pada Pembelian Honda Brio Di Dealer Honda Sukun Malang, 2018.

Gambar

Tabel 1 Outer Loading
Gambar 1  Model Struktual

Referensi

Dokumen terkait

Pasal 45 ayat (4) Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dalam rangka melaksanakan tugas akhir, skripsi, tesis, atau disertasi, selain harus mememenuhi ketentuan pada

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Obat

Penemuan kajian menunjukkan sistem ini berpotensi digunakan mengikut garis panduan yang telah ditetapkan oleh Jabatan Perancangan Bandar dan Desa (JPBD) dengan

Kondisi tersebut di duga karena stasiun I berada pada daerah yang paling dekat dengan laut sehingga faktor lingkungan terutama mekanisme fisik juga ikut membantu proses

normatif” yang berarti jenis penelitian yang fokus kajiannya menitikberatkan pada asas-asas hukum dan kaidah-kaidah hukum yang terdapat dalam berbagai ketentuan

Atrofi papil bukan merupakan penyakit akan tetapi merupakan tanda akan kondisi yang berpotensi serius, keadaan ini merupakan proses akhir dari suatu proses yang terjadi di

“Saya akan membuat karya yang disesuaikan dengan data yang saya ambil secara personal dari kolektor, memprioritaskan pada memori, apa yang harus diikhlaskan atau apa yang

(dalam Argyle, 2001) yang melakukan meta- analysis terhadap 56 penelitian di Amerika dan menemukan indeks korelasi antara religiusitas dan kesejahteraan secara umum sebesar