• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III DESKRIPSI WILAYAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III DESKRIPSI WILAYAH"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

26 BAB III

DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Gambaran Umum Kabupaten Jember

Jember merupakan salah satu Kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kabupaten Jember dikenal juga dengan julukan kota suwar suwir ini mencakup area seluas 3.293,34 km2, dengan motto “Carya Dharma Praja Mukti” lalu wilayah Kabupaten Jember berada pada ketinggian 0-3.300 meter diatas permukaan laut (dpl). Selain itu di Kabupaten Jember terdapat sekitar 82 pulau dan pulau terbesar adalah Nusa Barong. Secara administratif wilayah Kabupaten Jember berbatasan dengan Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Probolinggo disebelah utara, Kabupaten Lumajang disebelah barat, Kabupaten Banyuwangi disebelah timur, dan disebelah selatan dibatasi oleh Samudera Indonesia.

Kabupaten Jember secara administratif terbagi menjadi 31 Kecamatan yang terdiri atas 28 Kecamatan dengan 226 Desa dan 3 Kecamatan dengan 22 Kelurahan, 1.000 dusun atau lingkungan, 4.313 RW dan 15.205 RT.

Kecamatan terluas yang berada di wilayah Kabupaten Jember adalah Kecamatan Tempurejo dengan luas 524,46 km2 atau 15,9% dari total luas wilayah Kabupaten Jember sedangkan untuk Kemacatan terkecil yang berada di wilayah Kabupaten Jember adalah Kecamatan Kaliwates dengan luas 24,94 km2 atau 0,76% dari total luas wilayah Kabupaten Jember. Selanjutnya jumlah keseluruhan untuk penduduk Kabupaten Jember adalah 2.536.729 jiwa dengan populasi jumlah penduduk laki – laki sebanyak 1.264.968 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 1.271.761 jiwa.

(2)

27

Keberadaan Kabupaten Jember secara geografis memiliki posisi sangat strategis dengan berbagai potensi sumber daya alam yang potensial serta banyak menyimpan peristiwa sejarah yang menarik. Hari jadi Kabupaten Jember berpedoman kepada sejarah pemerintahan kolonial Belanda yaitu berdasarkan pada Staatsblad No. 322 tanggal 09 Agustus 1928 yang mulai berlaku pada tanggal 01 Januari 1929 sebagai dasar hukumnya dan menjadi hari jadi Kabupaten Jember. Dalam Staatsblad No.322 tersebut menjelaskan bahwa Pemerintah Hindia Belanda telah mengeluarkan ketentuan tentang penataan kembali pemerintahan desentralisasi diwilayah Provinsi Jawa Timur, antara lain dengan Regenschap Djember sebagai masyarakat kesatuan hukum yang berdiri sendiri. Dan secara resmi ketentuan tersebut diterbitkan oleh Sekretaris Umum Pemerintahan Hindia Belanda (De Aglemeene Secretaris) G.R. Erdbrink pada tanggal 21 Agustus tahun 1928, serta semua isi ketentuan tersebut dinyatakan berlaku mulai tanggal 01 Januari 1929. Hal tersebut lah yang membuat keyakinan bahwa secara hukum Kabupaten Jember dilahirkan pada tanggal 01 Januari 1929 dengan sebutan Regenschap Djember.

Gambar 3.1

Peta Wilayah Kabupaten Jember

Sumber: Pemerintah kabupaten Jember

(3)

28

Sedangkan Kabupaten Jember berada pada ketinggian 0-3.300 meter diatas permukaan laut dan sebagia besar wilayah tersebut berada pada ketinggian antara 100 hinigga 500 meter diatas permukaan laut (37,75%), ketinggian 0 hingga 25 meter (17,95%), 25 hingga 100 meter (20,70%), ketinggian 500 hingga 1000 meter (15,80%), dan ketinggian lebih dari 1000 meter diatas permukaan air laut (7,80%). Wilayah barat daya memiliki dataran dengan ketinggia 0 – 25 meter diatas permukaan laut sedangkan daerah timur laut yang berbatasan dengan Bondowoso dan tenggara yang berbatasan dengan Banyuwangi memiliki ketinggian diatas 1000 meter diatas permukaan laut.

Iklim di daerah Kabupaten Jember adalah iklim tropis, angka temperatur berkisar antara 23℃ - 31℃ dengan musim kemarau terjadi pada bulan Mei hingga bulan Agustus dan musim hujan terjadi pada bulan September hingga bulan Januari. Sedangkan curah hujan cukup banyak yakni berkisar antara 1.969 mm hingga 3.394 mm. Pada Kabupaten Jember sendiri memiliki beberapa sungai antara lain sungai Bedadung yang bersumber dari pegunungan lyang di bagian tengah, sungai Mayang yang bersumber dari pegunungan raung dibagian timur, dan sungai Bondoyudo yang bersumber dari pegunungan Semeru dibagian barat. Lalu pada area penggunaan lahan di Kabupaten Jember

Tabel 3.1

Ketinggian Wilayah Kabupaten Jember

No. Ketinggian Luas

Km2 %

1. 0 – 25 meter 591,20 17,95

2. 25 – 100 meter 681,68 20,70

3. 100 – 500 meter 1.243,08 37,75

4. 500 – 1000 meter 520,43 15,80

5. > 1000 meter 256,95 7,80

Jumlah 3.293,34 100,00

Sumber: Badan Pusat Statistik Jember

(4)

29

sebagian besar merupakan kawasan hijau yang terdiri dari hutan, sawah, tegal, dan perkebunan.

3.2 Kecamatan Kencong

Kecamatan Kencong merupakan salah satu Kecamatan yang termasuk wilayah secara administratif Kabupaten Jember. Dimana Kecamatan Kencong ini terdiri atas beberapa Desa yang tergabung kedalam wilayah Kecamatan Kencong yaitu Desa Kencong, Desa Wonorejo, Desa Kraton, Desa Paseban, dan Desa Cakru. Kecamatan Kencong terletak kurang lebih 45 km kearah barat dari pusat kota Jember serta dibagian selatan Kecamatan Kencong berbatasan dengan pantai selatan yang terletak di Desa Paseban. Pada bagian barat Kecamatan Kencong berbatasan dengan Kecamatan Jombang, Kecamatan Yosowilangun dan Kabupaten Lumajang, dibagian utara berbatasan Kecamatan Jombang dan Kecamatan Umbulsari, dibagian timur berbatasan dengan Kecamatan Gumukmas, dan dibagian selatan berbatasan dengan pantai Paseban yang terbentang luas.

Di Kecamatan Kencong sendiri memiliki jumlah penduduk sebanyak 71.430 jiwa dengan rincian penduduk laki – laki sebanyak 35.605 jiwa dan jumlah penduduk perempuan berjumlah 35.825 jiwa, hal tersebut berdasarkan dari laju pertumbuhan penduduk dan kepadatan penduduk pada tahun 2020 dengan rasio persentase penduduk sebanyak 2,82% dari total keseluruhan jumlah penduduk di Kabupaten Jember.

Tabel 3.2

Jumlah Penduduk Kecamatan Kencong 2020

No. Jumlah Penduduk

1. Laki – laki 35.605 jiwa 2. Perempuan 35.825 jiwa

Jumlah 71.430 jiwa

Sumber: Badan Pusat Statistik Jember

(5)

30

Sementara itu, luas wilayah Kecamatan Kencong sendiri adalah 5865,3 ha dengan rincian yakni 3783,1 ha meliputi tanah sawah, 956,3 ha meliputi tanah pekarangan yang digunakan untuk bangunan dan halaman, 819,5 ha untuk tanah tegalan dan kebun, tambak atau kolam seluas 0,20 ha, dan sisanya seluas 306,2 ha, adapun 64,49% luas wilayah daerah Kecamatan Kencong merupakan area persawahan sehingga sebagian besar penduduk Kecamatan Kencong menggantungkan hidupnya pada hasil sektor pertanian.

Kecamatan Kencong juga merupakan pusat perputaran ekonomi di wilayah Jember bagian selatan, dikarenakan di wilayah Kecamatan Kencong terdapat banyak sekali tempat perbelanjaan seperti adanya pasar baru, pasar avatar, banyaknya ruko sepanjang jalan Kecamatan Kencong, adanya Dira Shopping Centre, Lariso, toko menang, oma swalayan Kencong, Pamella, hingga Tekong mart, dan indomaret serta alfamart yang berada disepanjang jalan Diponegoro serta jalan Krakatau yang berada di wilayah Kecamatan Kencong.

Berdasarkan luas wilayah yang mencapai 64,49% di Kecamatan Kencong difungsikan sebagai area persawahan yang merupakan salah satu sumber penghasilan masyarakat Kecamatan Kencong maka hal tersebut tidak menampik tentang produksi yang dihasilkan di wilayah Kecmatan Kencong itu sendiri. Bisa dilihat bahwasanya di Kecamatan Kencong luas panen seluas 6.689 ha, 64,23 kw/ha untuk produktifitas, 42.958 ton sebagai hasil produksi dari area persawahan tersebut yang difungsikan, adapun produksi jagung di Kecamatan Kencong sebanyak 22.624 ton sedangkan produksi kedelai sebanyak 538,35 ton pada tahun 2020.

3.3 Desa Kencong

Desa Kencong merupakan salah satu Desa yang termasuk didalam wilayah administrasi Kecamatan Kencong. Secara geografis Desa Kencong terletak kurang lebih 45 km ke arah barat dari pusat kota Jember, adapun batas – batas wilayah pada daerah Kencong meliputi dusun Wringinagung dan Desa Sukoreno diperbatasan wilayah sebelah utara, Desa Kraton, Desa Cakru dan

(6)

31

Desa Jombang pada batasan wilayah sebelah selatan, Desa Wonorejo di wilayah sebelah timur, serta Desa Kraton.

Desa Kencong memiliki potensi yang berasal dari dua hal pokok yaitu sumber daya alam dan sumber daya manusianya (masyarakat). Setiap wilayah memiliki potensi sumber daya manusia serta sumber daya alam yang berjalan dalam proses waktu sehingga terdapat kaitannya antara pengembangan potensi wilayah dengan aspek perjalanan waktu. Keterkaitan antara pengembangan potensi dengan aspek sejarah dapat dirunut dalam kaitannya dengan pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah dari tingkat desa sampai tingkat nasional, dan tujuan utama dari pembangunan adalah untuk menyejahterakan masyarakat.

Secara geografis wilayah Kencong memiliki tiga sumber daya alam yakni daratan, sumber daya laut, dan udara. Sumber daya alam ini menyangkut berbagai aspek klimatologi, hidrologis (pola pengairan), biotis (makhluk hidup) serta manusia (sosio kulturanya). Sebagai bagian dari pulau Jawa, wilayah Kecamatan Kencong mempunyai ciri – ciri umum yang mirip dengan wilayah yang berada di pulau Jawa keseluruhan, wilayah Kencong yang terletak dibagian selatan sebelah timur pulau Jawa Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur yang termasuk kedalam bagian pojok Jawa Timur memiliki pantai dan berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia.

Bagian utara wilayah Kencong yang membujur dari timur ke barat merupakan dataran rendah sedangkan bagian selatan terhampar luas lautan Indonesia dan pulau Nusa Barong dapat dilihat dari wilayah pantai Paseban yang berada di Desa Paseban Kecamatan Kencong. Jenis tanah yang terdapat di wilayah Kecamatan Kencong adalah alluvial, gley, dan regosol, sedangkan luas tanah alluvial sekitar 24,14 km2 , tanah gley sekitar 35,32 km2 , dan tanah regosol sekitar 6,45 km2 .

Asal usul nama Kencong memang belum ada sumber yang valid untuk mengulas asal usul nama Kencong itu sendiri akan tetapi berdasarkan hasil penelusuran perihal asal usul nama Kencong ada enam hal yang dapat menjelaskan tentang asal usul nama tersebut yaitu yang pertama kata Kencong

(7)

32

merujuk pada sebuah nama tanaman dalam jenis bunga yakni Bunga Kencong, di Jawa nama Bunga Kencong dikenal pula sebagai Kecombrang. Hal tersebut memungkinkan karena pada abad 17 Masehi sampai abad 19 Masehi menunjukkan wilayah Kencong sebagai hutan serta ada kemungkinan tanaman Bunga Kencong atau Kecombrang tumbuh subur di wilayah yang sekarang dikenal dengan nama Desa Kencong.

Kedua, ada yang mengatakan bahwa nama Kencong berasal dari kata Kentjeng yang berarti lurus, kata kentjeng tersebut kemudian berubah dalam pengucapannya menjadi Kentjong dan Kentjong merupakan ejaan lama dari Kencong. Ketiga, dalam kamus menunjukkan bahwa kata Kentjong diartikan sebagai salah atau miring dikarenakan memang ada kesan bahwa jalan – jalan di Kencong bertekstur miring atau tidak lurus. Keempat, ada pula yang mengatakan bahwa Kencong berasal kata Mlancong yang mempunyai makna kemiripan dalam pengucapan dengan kata Kencong. Mlancong sendiri memiliki arti singgah atau bertempat untuk orang luar beristirahat, hal ini mengesankan bahwa tidak ada penduduk asli Kencong, semua warga Kencong adalah Plancong alias asal – usul nya adalah pendatang akan tetapi masih belum ada data dan fakta yang menyebutkan adanya penduduk asli di wilayah Desa Kencong.

Kelima, kata Kencong berasal dari kata Kentjono (Kencono), kata Kenjtono tersebut berhubungan dengan kekuasaan suatu kerajaan atau ratu dan hal ini berhubungan erat dengan sebutan kereta kencana dan ratu kencana wungu. Kata Kencono sebagai asal usul nama Kencong dapat dikaitkan dengan nama – nama desa yang berada di wilayah Kencong termasuk yang ada di Kecamatan Jombang yang menunjukkan keterkaitan dengan suatu kekuasaan kerajaan atau kadipaten.

Kencono yang kemudian terucap sebagai Kencong bermakna keemasan atau bersifat seperti emas dapat dikatakan sebagai simbol kemakmuran. Tanah di wilayah Kencong memang subur sehingga menjadi daya tarik bagi pendatang, hal ini terlihat dari padi – padian yang ditanam tatkala masa panen menguning bagaikan kilauan emas. Keenam, Franz Willhem Junghuhn yang

(8)

33

dikenal sebagai penemu karena pernah singgah di Kencong dengan menyebut sebagai Kindjung pada tanggal 7 Oktober 1844. Junghuhn menyebut Kencong sebagai post kindjung, dimana Kencong sebagai pos ini memperlihatkan adanya masyarakat yang dinamis di dalamnya walaupun tidak terlalu banyak pada tahun 1844. Ketujuh, peta Melvill van Carnbee tahun 1856 yang menunjukkan peta residentie bezoeki memperlihatkan kata Kentjang untuk menyebut nama Kencong saat ini. Pada bukti peta ini, serta keterangan Junghuhn dan Hageman, menunjukkan bahwa pada awal abad 19 M sekitar tahun 1800-an wilayah Kencong telah dihuni oleh masyarakat sehingga di titik sebagai pos dalam peta.

Kemudian untuk luas wilayah Desa Kencong seluas 1.224,800000 Ha, lalu Desa Kencong sendiri terdiri atas enam dusun yang berada di bawah naungan pemerintahan Desa Kencong yaitu dusun Krajan, dusun Ponjen, dusun Wunguan, dusun Pondok Waluh, dusun Gumukbanji, dan dusun Kamaran.

Dengan total jumlah RT sebanyak 175 RT dan jumlah RW sebanyak 37 RW, jumlah tersebut sudah mencakup keenam dusun tersebut yang berada di wilayah Desa Kencong, dan jumlah untuk kartu keluarga di Desa Kencong sejumlah 8.288.

Di Desa Kencong jumlah total keseluruhan penduduk adalah 27.261 jiwa dengan rincian jumlah total penduduk laki – laki sebanyak 13.791 jiwa dan jumlah total penduduk perempuan sebanyak 13.470 jiwa. Dengan berbagai deskripsi perihal gambaran umum Desa Kencong tersebut, Desa Kencong menjadi pusat perputaran perekonomian serta menjadi ibukota yang berada di wilayah Jember selatan dan juga wilayah Kecamatan Kencong itu sendiri, selain beberapa hal yang telah dijabarkan pada gambaran umum tentang Kecamatan Kencong mengapa Kencong menjadi pusat perputaran ekonomi, karena Desa Kencong memiliki luas wilayah yang luas dan penduduk yang banyak dibanding dengan Desa – desa lain yang berada pada naungan pemerintah Kecamatan Kencong sendiri sehingga masyarakat di desa lain untuk membeli kebutuhan sehari – hari di Desa Kencong.

(9)

34 3.4 Kantor Pemerintah Desa Kencong

Kantor pemerintah Desa Kencong berada di Jln. Wijayakusuma No.27 Desa Kencong, Kecamatan Kencong, Kabupetn Jember, Provinsi Jawa Timur dengan kode pos : 68167. Adapun visi dan misi kantor pemerintahan Desa Kencong sebagai berikut :

Visi :

“Terciptanya Pelayanan Aparatur Pemerintah yang Kreatif, Bersih, dan Berwibawa Untuk Mewujudkan Masyarakat Desa Kencong yang Sejahtera, Religius, dan Bermartabat”

Misi :

1. Menjunjung tinggi nilai – nilai Pancasila dalam mengembangkan kehidupan bermasyarakat

2. Mewujudkan dan mendorong terjadinya usaha – usaha kerukunan antar umat beragama warga masyarakat dalam suasana saling menghargai dan menghormati

3. Mengembangkan kehidupan masyarakat untuk terwujudnya tatanan masyarakat yang taat kepada peraturan perundang – undangan dalam rangka meningkatkan kehidupan masyarakat yang aman, tentram, tertib, dan damai serta meningkatkan persatuan dan kesatuan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia

4. Terwujudnya peningkatan kualitas kehidupan masyarakat yang ditandai dengan terpenuhinya kebutuhan pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan, dan lapangan kerja

5. Membangun dan meningkatkan hasil pertanian dengan jalan penataan pengairan, jalan sawah atau usaha tani, pemupukan, dan pola tanam yang baik

6. Meningkatkan kapasitas warga masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan sosial dan ekonomi untuk menuju kemandirian dan kesejahteraan

7. Peningkatan pelayanan akses pendidikan dan kesehatan 8. Pengembangan sektor pertanian dan perdagangan

(10)

35

9. Menumbuh kembangkan usaha kecil dan menengah dalam perwujudan pengetasan kemiskinan melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat yang berdaya saing tinggi

10. Peningkatan sarana dan prasarana lingkungan desa

11. Mengembangkan potensi desa dalam rangka perwujudan peningkatan sektor ekonomi

12. Membangun dan mendorong usaha – usaha untuk pengembangan dan optimalisasi sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan baik tahap produksi maupun tahap pengolahan hasilnya

13. Meningkatkan kemajuan dan kemandirian melalui penyelenggaraan otonomi desa yang bertanggung jawab dan didukung dengan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, transparan, profesional, dan akuntabel1.

Pada kantor pemerintahan Desa Kencong ini terdapat bagan struktural yang terdiri dari Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kepala Urusan TU, Kepala Urusan Keuangan, Staf Kaur Keuangan, Kepala Urusan Perencanaan, Staf Kaur Perencanaan, Kepala Seksi Pemerintahan, Kepala Seksi Kesejahteraan, Kepala Seksi Pelayanan, Kepala Dusun Wunguan, Kepala Dusun Krajan, Kepala Dusun Pondok Waluh, Kepala Dusun Ponjen, Kepala Dusun Gumuk Banji, dan Kepala Dusun Kamaran. Adapun dibawah ini merupakan bagan struktur organisasi pemerintahan Desa Kencong :

1 RKPDes Kencong 2020

(11)

36

3.5 Perkembangan Covid-19 di Desa Kencong

Covid-19 yang terjadi atau mewabah di Indonesia pada bulan Maret 2020 telah menyebabkan pelbagai permasalahan tak terkecuali pada sektor pemerintahan. Pemerintah yang pada tahun sebelumnya telah menetapkan anggaran untuk satu tahun yang akan datang mengalami perubahan terkait pengalokasian dana bagi pemerintahan desa yang bersumber dari APBN untuk pelaksanaan pemerintahan desa itu sendiri. Dimana hal tersebut juga berdampak pada penggunaan prioritas dana desa bagi pemerintahan desa yang berfungsi sebagai sumber dana pelaksanaan pembangunan pemerintahan desa.

Berdasarkan hal tersebut, maka Presiden selaku Kepala Pemerintahan Republik Indonesia mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2020 Tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, dan terdapat pembaharuan beberapa Pasal dalam KePres tersebut dengan keluarnya

Gambar 3.2

Struktur Organisasi Pemerintah Desa Kencong 2020

Sumber: Kantor Desa Kencong

(12)

37

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2020 Tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Kemendes PDTT mengeluarkan surat edaran terkait pencegahan serta penanggulangan covid-19 dengan Surat Edaran Nomor 8 Tahun 2020 Tentang Desa Tanggap Covid-19 dan Penegasan Padat Karya Tunai Desa. Dimana pada surat edaran tersebut, desa tanggap covid-19 dengan membentuk relawan desa lawan covid-19 yang dikoordinasikan oleh Kepala Desa Kencong selaku Ketua relawan, Ketua BPD Kencong selaku Wakil Ketua, staff desa selaku Sekretaris Desa satu dan dua, Kepala Urusan Keuangan selaku Bendahara, dan Sekretaris Desa selaku Koordinator Pelaksana, dan semua jajaran yang berada di Pemerintahan Desa Kencong.

Berdasarkan data dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di Kabupaten Jember pada tanggal 04 Februari 2022, jumlah positif yang terdampak covid-19 sebanyak 16.346, pasien sembuh sebanyak 14.796, dan jumlah orang meninggal karena covid-19 sebanyak 1.457 serta jumlah kasus suspek sebanyak 7, dimana kasus suspek tersebut adalah jumlah total pasien PDP dan ODP yang masih diawasi. Di Desa Kencong sendiri, jumlah pasien positif covid-19 sebanyak 421 dan jumlah pasien untuk kasus suspek sejumlah satu.

Gambar 3.3

Data Penyebaran Covid-19 Kabupaten Jember 2022

Sumber: Satuan Tugas Covid-19 Kabupaten Jember

(13)

38

Pada awal mewabahnya covid-19 di Indonesia pada bulan Maret tahun 2020, Pemerintah Desa Kencong selain dari adanya Keputusan Presiden dan Surat Edaran dari KemDes PDTT tersebut, melakukan tindakan meminimalisir untuk adanya korban terinfeksi covid-19 di Desa Kencong, akan tetapi salah satu masyarakat Desa Kencong dengan inisial N (22 tahun) yang sebelumnya bekerja menjadi buruh di Pulau Bali memilih pulang ke Desa Kencong karena pemberhentian sementara pekerjaan nya karena covid-19, setelah melakukan serangkaian tes covid-19 hasil N adalah positif covid-19 dimana hal tersebut merupakan kasus awal dari terinfeksinya masyarakat Desa Kencong. Tidak hanya N, melainkan masyarakat Desa Kencong yang memiliki pekerjaan diluar Desa Kencong yang memilih pulang menjadi ODP Satgas covid-19 Desa Kencong sehingga masyarakat yang menjadi suspek ODP tersebut melakukan isolasi pada tempat yang telah disediakan oleh Pemerintah Desa Kencong sehingga tidak berkumpul dengan masyarakat Desa Kencong ataupun keluarga dari pihak ODP itu sendiri. Masing – masing Kepala Dusun, RT dan RW Desa Kencong melakukan pelaporan setiap ada warga nya yang telah melakukan perjalanan dari luar Desa Kencong agar Pemerintah Desa Kencong dapat melakukan pendataan terkait siapa dan berapa saja yang telah melakukan perjalanan keluar dan masuk Desa Kencong sehingga hal tersebut dapat meminimalisir penyebaran covid-19 di Desa Kencong, Kabupaten Jember.

Referensi

Dokumen terkait

cara lain untuk membuat konsep bagaimana pengguna berinteraksi dengan produk yang interaktif adalah berdasarkan tujuan dan apa yang mereka butuhkan untuk mencapai tujuan itu. Theory

Senam otak adalah serangkaian gerakan sederhana dan menyenangkan berdasakan pada touch for health kinestiology dimana dilakukan untuk meringankan dan sebagai

Judul : PERANAN DIVINIL BENZENA TERHADAP KOMPATIBILITAS CAMPURAN LOW DENSITY POLYETHYLENE (LDPE) DAN ABU BAN BEKAS MENGGUNAKAN INISIATOR DIKUMIL PEROKSIDA.. Kategori :

membahas cara yang tepat dalam perencanaan kebutuhan barang dalam proses produksi, sehingga barang yang dibutuhkan dapat tersedia sesuai dengan yang direncanakan. Salah satu alasan

istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu objek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai objek

Berdasarkan data hasil penelitian tindakan kelas tersebut maka hipotesis tindakan yang menyatakan “Diduga dengan penerapan Strategi Pembelajaran Two Stay-Two Stray

Jika tidak sempat menurunkan asi dari freezer pada malam harinya, bisa gunakan cara alternatif lain, yaitu dengan cara mengaliri botol asi di bawah air keran

Sesuai dengan visi dan misi pelayanan publik Kabupaten Situbondo seperti yang telah dijabarkan diatas, mengacu pada visi dan misi tersebut maka penting adanya