• Tidak ada hasil yang ditemukan

SAP ASI Eksklusif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SAP ASI Eksklusif"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN MASALAH SEPUTAR MENYUSUI

DI DUSUN LINGGASARI

Oleh:

PEMINATAN MATERNITAS ANGKATAN XII

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN PENDIDIKAN PROFESI NERS

PURWOKERTO 2014

(2)

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN MASALAH SEPUTAR MENYUSUI

DI DUSUN LINGGASARI

Pokok Bahasan : ASI Eksklusif

Sasaran : Kader kelompok “sayang ibu dan bayi” desa linggasari

Target : Ibu-ibu Kader Kelompok Sayang Ibu dan Bayi di Dusun Linggasari

Waktu : 10.00 WIB

Hari/ Tanggal : Selasa, 12 Agustus 2014

Tempat : Rumah Kader Kelompok Sayang Ibu dan Bayi Penceramah/penyuluh : 1. Penceramah : Hestri Sumarlin

2. Moderator : Laila Setiawati 3. Observer : Kholisatun M 4. Fasilitator : Naomi Fetty S

A. Tujuan

1. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran selama 40 menit, diharapkan ibu-ibu mampu mempraktekan cara melakukan penyuluhan mengenai ASI untuk ibu bekerja, cara menyimpan ASI, cara memerah ASI, dan masalah dalam menyusui.

2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti kegiatan pebelajaran, diharapkan ibu-ibu kader mampu: a Memahami mengenai ASI eksklusif untuk ibu bekerja

b Memahami cara memerah ASI

c Mendemostrasikan cara memerah ASI d Mengetahui cara penyimpanan ASI

e Memahami masalah menyusui dan cara mengatasinya

(3)

B. Materi

1. ASI eksklusif untuk ibu bekerja

2. Tips sebelum memerah agar ASI mudah dikeluarkan: 3. Langkah-langkah sebelum memerah ASI:

4. Langkah-langkah cara memerah ASI dengan tangan: 5. Langkah-langkah memerah dengan pompa:

6. Cara mencairkan ASI beku: 7. Cara menyimpan ASI

8. Masalah-masalah dalam menyusui dan cara mengatasinya

C. Metode 1. Ceramah 2. Diskusi D. Media 1. Lembar balik 2. Leaflet 3. Pantem E. Pelaksanaan Kegiatan

No Kegiatan Penyuluh Waktu Kegiatan Peserta 1 Pendahuluan

a. Memberi salam

b. Menjelaskan pokok bahasan c. Menjelaskan tujuan

d. Memberi pertanyaan apersepsi

5 menit a. Menjawab salam b. Memperhatikan c. Memperhatikan d. Menjawab pertanyaan 2 Kegiatan Inti

a. Mengulang materi mengenai masalah-masalah dalam menyusui dan cara mengatasinya, cara memerah ASI dan cara

20

(4)

penyimpanan ASI

b. Memberikan materi tentang ASI untuk ibu bekerja

c. Diskuskusi materi

d. Menjawab pertanyaan peserta e. Microteching b. Bertanya c. Memperhatikan d. Mempraktekkan cara memberikan penyuluhan 3 Penutup

a. Memberikan kesempatan kepada kader untuk menjadi penyaji menggunakan lembar balik b. Memberikan evaluasi secara

lisan

c. Memberikan salam penutup

15

menit a. Peserta mempraktekan menjadi penyaji

b. Menjawab pertanyaan

c. Menjawab salam

F. Evaluasi

Evaluasi kegiatan dilakukan dengan cara melakukan microteching dengan memberikan beberapa pertanyaan untuk dijawab oleh kader yang melakukan microteching kemudian di evaluasi bersama, Butir pertanyaan;

1. Apakah ASI Eksklusif untuk ibu bekerja?

2. Bagaimana cara memerah ASI untuk ibu yang bekerja? 3. Demonstrasikan cara memerah ASI untuk ibu yang bekerja? 4. Sebutkan cara penyimpanan ASI yang tepat?

5. Sebutkan masalah apa saja yang terjadi pada ibu menyusui dan cara mengatasinya?

(5)

DAFTAR PUSTAKA

Afifah, D. N. (2007). Faktor Yang Berperan Dalam Kegagalan Praktik Pemberian ASI Eksklusif. Universitas Diponegoro, Program Pasca Sarjana. Semarang: SUniversitas Diponegoro.

Departemen Kesehatan. Strategi Nasional PP-ASI. gizi.depkes.go.id/kebijakan-gizi/download/stranas%20final.doc. Jakarta.

Depkes RI. (2006). Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI), Direktorat Gizi Masyarakat. Jakarta: Direktorat Jendral Kesehatan Masyarakat.

Nyoman, P & Jeanne, P. (2009). Kendala pemberian ASI eksklusif Dalam : Bedah ASI. Jakarta: IDAI

Santoso, H. (2007). Faktor-Faktor Kekebalan dalam Air Susu Ibu. Dalam : ASI Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta: EGC.

(6)

A. Asi Eksklusif Untuk Ibu Bekerja

1. Susuilah secara eksklusif dan sesering mungkin selama cuti melahirkan Cara ini memberi bayi keuntungan menyusu, dan akan membangun pasokan ASI. Dua bulan pertama adalah penting

2. Belajarlah memerah ASI segera setelah bayi lahir

Ini akan memudahkan ibu melakukannya saat ibu kembali bekerja. Beberapa wanita merasa lebih cepat memerah kedua payudara sekaligus.

3. Jangan mulai memberi makanan lain selain ASI

Jangan berpikir “ saya akan kembali bekerja dalam 12 minggu, jadi sebaiknya saya memberikan susu botol sekrang juga.

Jangan memberikan ASI kepada bayi menggunakan botol. Bayi yang masih sangat muda dapat meminum ASI dari sendok atau cangkir.

4. Teruskan menyusui di malam hari, dini hari, dan kapan saja saat dirumah a. Membantu mempertahankan pasokan ASI, dan memberi keuntungan

kepada bayi untuk menyusu dan jumlah ASI dapat meningkat pada waktu ini

b. Lebih mudah apabila bayi tidur bersama ibu, atau diletakkan di ranjang bayi yang dekat dengan ibu. Sehingga ibu dapat menyusui bayinya tanpa harus bangun dari tempat tidur dan dapat membantu ibu untuk istirahat dengan cukup.

c. Bayi lebih aktif menyusu pada malam hari, dan mendapatkan hampir semua kebutuhannya saat itu. Bayi tidur lebih lama dan membutuhkan lebih sedikit susu di siang hari

5. Perah ASI ibu sebelum ibu pergi bekerja dan tinggalkan ASI perah tersebut untuk diberikan kepada bayi

a. Simpan ASI perah tersebut di tempat sejuk yang dapat ditemukan di rumah, di lemari es bila punya atau dipojok rumah yang aman dan agak gelap

b. Jangan mendidihkan atau memanaskan ulang ASI untuk bayi. Panas akan menghancurkan beberapa faktor anti-infeksi

c. ASI perah lebih awet dari susu sapi karena adanya faktor anti-infeksi di dalamnya. Kuman tidak berkembang dalam ASI perah

(7)

sekurang-kurangnya selama 8 jam, sekali pun di daerah beriklim panas, dan diluar lemari es. ASI ini aman untuk diberikan kepada bayi sekurang-kurangnya untuk satu hari kerja.

6. Untuk ibu bekerja perah ASI sekitar 2-3 jam sekali ( sekitar 3 jam sekali) a. Bila ASI tidak diperah, pasokan ASI mungkin berkurang. Pemerahan ASI

membuat nyaman dan mengurangi rembes

b. Bila tidak ada lemari es di tempat kerja, bawalah termos bersih dan tertutup untuk menyimpan ASI perah, dan untuk dibawa pulang kemudian diberikan kepada bayi.

B. Cara Menyimpan ASI

1. Masukan ASI dalam kantung plastik polietilen (misal plastik gula); atau wadah plastik untuk makanan atau yang bisa dimasukkan dalam microwave, wadah melamin, gelas, cangkir keramik.

2. Jangan masukkan dalam gelas plastik minuman kemasan maupun plastik styrofoam.

3. Beri tanggal dan jam pada masing-masing wadah.

4. Dinginkan dalam refrigerator (kulkas). Simpan sampai batas waktu yang diijinkan ( + 2 minggu).

5. Jika hendak dibekukan, masukkan dulu dalam refrigerator selama semalam, baru masukkan ke freezer (bagian kulkas untuk membekukan makanan), 6. Gunakan sebelum batas maksimal yang diijinkan. (+ 3-6 bulan)

7. ASI yang disimpan di udara kamar atau luar akan tahan 6-8 jam pada suhu 260C atau lebih rendah

8. ASI yang disimpan di dalam termos berisi es batu tahan 24 jam

9. ASI yang disimpan di lemari es di tempat buah dibagian paling dalam dimana tempat yang terdingin tahan 2-3 x 24 jam

10. Menyimpan perahan ASI yang disimpan di freezer yakni lemari es dengan satu pintu, tahan 2 minggu

11. ASI yang disimpan di freezer yang mempunayai pintu terpisah sendiri tahan 3 bulan

(8)

Setelah disimpan selama beberapa lama, maka untuk menggunakannya kembali perhatikan panduan menghangatkan ASI berikut ini:

1. Hangatkan wadah ASI dengan mengalirinya dengan air hangat, atau merendam sebagian wadah dalam air hangat. Usahakan agar bagian atas wadah (bagian yang ditutup rapat) tidak terkena air hangat tersebut.

2. Jika dikeluarkan dari freezer (ASI dalam keadaan beku), simpan terlebih dahulu di kulkas selama beberapa jam hingga tampak mulai mencair sebelum dihangatkan.

3. Jangan memanaskan ASI pada suhu yang sangat tinggi (direbus pada air mendidih), karena akan merusak kandungan di dalam ASI

C. Cara Memerah ASI 1. Tips sebelum memerah agar ASI mudah dikeluarkan:

a. Memijat payudara mulai dari bagian atas dengan gerakan memutar dan menekan lembut ke arah dada.

b. Menekan lembut daerah payudara dari bagian atas dengan gerakan seperti menggelitik.

c. Mengguncang lembut payudara dengan arah memutar untuk membantu keluarnya ASI.

2. Langkah-langkah sebelum memerah ASI:

a. Mencuci dan merebus semua alat makan bayi yang akan di gunakan b. Keringkan alat makan bayi dengan meniriskan

c. Cuci tangan dengan sabun

d. Bersihkan puting susu dengan memerah sedikit ASI, dan areola (kulit gelap yang mengitari puting)

3. Langkah-langkah cara memerah ASI dengan tangan:

a. Cuci tangan dengan air dan sabun, lalu bersihkan puting susu dengan memerah sedikit ASI, dan areola (kulit gelap yang mengitari puting) b. Cari posisi nyaman seperti duduk atau berdiri sambil memegang wadah

penampung dekat dengan areola.

c. Tempatkan ibu jari sekitar 4-5 cm dari puting susu dan jari-jari lain dibawahnya sehingga membentuk huruf C disekitar areola.

(9)

d. Remas payudara bersama sembari mendorong tangan ke belakang hingga menekan dinding dada dan lanjutkan proses dalam gerakan memutar di sekitar areola.

e. Setiap payudara di perleh paling sedikit dalam 3-5 menit sampai aliran melambat

f. Gunakan wadah penampung bermulut lebar yang steril untuk menampung ASI

g. Cara memerah yang benar akan mampu mengsongkan payudara dan meningkatkan produksi ASI.

4. Langkah-langkah memerah dengan pompa: a. Duduk dengan nyaman dan santai

b. Pegang corong pompa ASI antara telunjuk dan jari tengah , serta tekan dengan lembut tapi kuat di atas aerola dan putting, posisi putting di tengah corong (payudara di sangga dengan tangan yang sama)

c. Dengan tangan lainnya mulai menggerakkan piston peerlahan-lahan (manual) , atau nyalakan pompa ASI dengan tingkat ispan yang terendah (listrik)

d. Pilih tingkat isapan yang nyaman 5. Cara mencairkan ASI beku:

a. ASI perah beku untuk yang akan dikonsumsi esok hari terlebih dahulu diturunkan dari freezer ke kulkas bawah pada malam harinya. Tujuannya agar asi mencair secara perlahan-lahan dan tidak terjadi perubahan suhu yang mendadak. Biasanya asi perah beku akan mencair dalam waktu 12-14 jam

b. Setelah ASI mencair di dalam kulkas bisa dikeluarkan dari kulkas dan dihangatkan untuk diminumkan pada bayi

c. Menghangatkan ASI perah yaitu dengan meletakkan botol berisi asi perah di dalam mangkuk yang berisi air hangat, tunggu sampai hangatnya pas d. Jangan menghangatkan asi perah diatas kompor menggunakan api atau

menggunakan microwave karena dapat merusak kandungan nutrisi asi. e. Hangatkan asi sesuai dengan kebutuhan minum bayi, sehingga

(10)

f. Jika tidak sempat menurunkan asi dari freezer pada malam harinya, bisa gunakan cara alternatif lain, yaitu dengan cara mengaliri botol asi di bawah air keran (lebih baik lagi jika suhu aliran keran dapat diatur semakin lama semakin hangat) atau dengan cara merendam botol asi pada air hangat dan jika airnya telah dingin diganti kembali dengan air hangat, begitu seterusnya sampai asi mencair.

g. Asi tidak harus dihangatkan, hal ini lebih pada kebiasaan, juga karena asi segar dari payudara ibu cenderung hangat.

D. Masalah dalam Menyusui dan Cara Mengatasinya

1. Putting susu datar atau terbenam (pijat dengan ibu jari dan telunjuk pada puting susu menuju ke arah yang berlawanan)

2. Putting susu tidak lentur (lakukan latihan seperti cara mengatasi putting susu yang terbenam).

3. Putting susu lecet

a. kalau lecet tidak terlalu berat, ibu bisa terus menyusui bayi. putting susu diolesi ASI dan biarkan mengering

b. Menggunakan BH yang tidak terlalu ketat.

c. apabila nyeri hebat, atau luka makin berat, putting susu yang sakit diistirahatkan sampai memungkinkan untuk kembali menyusui bayi d. Selama putting susu yang bersangkutan diistirahatkan, ASI dikeluarkan

oleh ibu dengan tangan. 4. Payudara bengkak

a. Bayi disusui sampai payudara harus kosong.

b. Gunakan BH yang dapat menopang dengan nyaman. c. Kompres dingin dapat mengurangi rasa tidak enak.

d. ASI dapat diperas sedikit dengan tangan, frekuensi pengeluaran harus lebih sering. Dalam waktu 1-2 hari keluhan akan reda.

Referensi

Dokumen terkait

Nilai pelanggan merupakan faktor yang harus dipenuhi juga oleh perusahaan untuk mendapatkan pelanggan yang loyal, dimana nilai pelanggan adalah manfaat yang diterima

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Purnama (2011), dengan judul “Analisis pengaruh produk, harga, dan lokasi terhadap keputusan pembelian.. (Studi Kasus pada Toko

Keterlibatan masyarakat tampak pada antara lain tahapan pelaksanaan Musrengbangdes.Tahapan Musrengbangdes diawali dengan kegiatan yang dikenal sebagai Rembug Warga

Pada tahun 1990 Aceh telah berada dalam posisi konflik sehingga suami saya terpaksa ikut dalam Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang menangani wilayah Aceh Timur dan

Agar semua manusia dari berbagai elemen sebagai mad’u dapat meneirma agama rahmatan lil alamin (Islam) dengan keyakinan dan keimanan dan agar tidak membua agama mulia ini

Teori sinyal juga mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai

3) Isokronik, yaitu sekumpulan titik – titik ambang nilai batas faktor mutu yang merupakan fungsi dari kadar air (kelembaban) dan suhu pada

Peningkatan usia ibu merupakan faktor risiko plasenta previa, karena sklerosis pembuluh darah arteri kecil dan arteriole miometrium menyebabkan aliran darah ke endometrium