• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas pencapaian hasil belajar siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan I tentang penyebab perubahan lingkungan fisik melalui metode inkuiri semester genap tahun pelajaran 2009/2010.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efektivitas pencapaian hasil belajar siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan I tentang penyebab perubahan lingkungan fisik melalui metode inkuiri semester genap tahun pelajaran 2009/2010."

Copied!
147
0
0

Teks penuh

(1)

vii ABSTRAK

Hartini , 081134187. 2010. Efektifitas Pencapaian Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Kanisius Kintelan I Tentang Penyebab Perubahan Lingkungan Fisik Melalui metode Inkuiri. Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa Pembelajaran dengan Menggunakan Metode Inkuiri pada Materi Penyebab Perubahan Lingkungan Fisik di Sekolah Dasar Kanisius Kintelan I Efektif

Subyek penelitian diambil dari siswa kelas IV yang terdiri dari 30 siswa.

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah metode tes tertulis Metode tes tertulis digunakan untuk melihat kemampuan hasil belajar siswa sebelum diberi pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing dan sesudah diberi pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing.

Hasil penelitian pembelajaran penyebab perubahan lingkungan fisik dengan menggunakan metode inkuiri dapat mencapai hasil sangat efektif dengan melihat hasil KKM yang sudah ditentukan oleh sekolah yaitu 6,5. Terdiri dari 30 siswa, Pada awal dilakukan pembelajaran 26 siswa yang tidak mencapai atau 86,6 %, dan 5 siswa yang mencapai KKM yaitu 16,12 %, Setelah dilakukan pembelajaran dan dilakukan postes dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing, hanya 2 siswa yang tidak dapat mencapai KKM atau 6,66%, sedangkan yang mencapai KKM ada 28 siswa, dan mengalami peningkatan mencapai 93,3%. Nilai rata-rata pretes pada seluruh siswa hanya 4,5 , namun setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri siswa mengalami peningkatan nilai rata-rata untuk seluruh siswa yaitu 7,65.

Berdasarkan hasil analisis data di atas yaitu mean pretes (x1) adalah 4,5 ; mean postes (x2) adalah 7,65; tobs adalah 11,4297 dan dB nya adalah 29. Maka harga kritis pada taraf signifikansi 5 % pada derajat kebebasan (dB) 29 adalah 2,045. Kesimpulannya adalah tobs lebih besar dari pada tkrit. Hal ini berarti H0 di tolak dan berarti ada perbedaan secara signifikan antara mean pretes dan mean postes.

Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa setelah siswa melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri siswa dapat memperoleh hasil dengan efektif.

(2)

viii ABSTRACT

Hartini, 081,134,187. 2010. Effectiveness Achievement of Fourth Grade Student Results SD Canisius Kintelan I About Causes of Changes in Physical Environment Through the method of inquiry. Thesis Program Elementary School Teacher Education Studies Faculty of Teacher Training and Education, University of Sanata Dharma.

This study aims to find out that the Learning by Using the Method of Inquiry on the Material Cause of Changes in Primary School Physical Environment Canisius Kintelan I Effective The research subject is taken from the fourth grade students consisting of 30 students. The methods used to collect data is a written test method written test method is used to identify the capacity given the student learning outcomes before the learning with guided inquiry method and after the given learning using guided inquiry method.

The results of learning causes changes in the physical environment using the inquiry method to achieve very effective results by looking at the results of KKM is already determined by the school of 6.5. Consisting of 30 students, conducted in early learning which does not reach 26 students or 86.6%, and 5 students who reach the KKM is 16.12%, After learning and posttest performed using guided inquiry method, only 2 students who can not achieve KKM or 6.66%, while reaching KKM there are 28 students, and increased to reach 93.3%.

The average score on the pretest all students is only 4.5, but after using the inquiry method of learning by increasing students' average score for all students is 7.65. Based on the analysis of data on the mean pretest is 4.5, the mean posttest is 7.65; tobs is 11.4297 and it is 29 dB. So the critical price at significance level of 5% in the degrees of freedom (dB) 29 is 2.045. The conclusion is tobs greater than tkrit. This means that Ho is rejected and means that there are significant differences between mean pretest and mean posttest.

From the analysis it can be concluded that after the students' learning activities with students using the inquiry method to obtain effective results.

(3)

EFEKTIVITAS PENCAPAIAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD KANISIUS KINTELAN I TENTANG PENYEBAB PERUBAHAN

LINGKUNGAN FISIK MELALUI METODE INKUIRI SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2009/2010

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh : HARTINI 081134187

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(4)

i

EFEKTIVITAS PENCAPAIAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD KANISIUS KINTELAN I TENTANG PENYEBAB PERUBAHAN

LINGKUNGAN FISIK MELALUI METODE INKUIRI SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2009/2010

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh : HARTINI 081134187

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(5)

ii SKRIPSI

EFEKTIVITAS PENCAPAIAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD KANISIUS KINTELAN I TENTANG PENYEBAB PERUBAHAN

(6)

iii SKRIPSI

EFEKTIVITAS PENCAPAIAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD KANISIUS KINTELAN I TENTANG PENYEBAB PERUBAHAN

(7)

iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN

Sebab di dalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal: dalam segala macam perkataan dan segala macam pengetahuan,

(I korintus 1:5)

Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah

tersandung. (II petrus 1:10)

Tugas Akhir ini kupersembahkan kepada :

Bunda Maria, Tuhan Yesus Kristus, yang selalu membimbingku.

Bapak dan Ibu tercinta

Adikku yang selalu dukung aku

(8)
(9)
(10)

vii ABSTRAK

Hartini , 081134187. 2010. Efektifitas Pencapaian Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Kanisius Kintelan I Tentang Penyebab Perubahan Lingkungan Fisik Melalui metode Inkuiri. Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa Pembelajaran dengan Menggunakan Metode Inkuiri pada Materi Penyebab Perubahan Lingkungan Fisik di Sekolah Dasar Kanisius Kintelan I Efektif

Subyek penelitian diambil dari siswa kelas IV yang terdiri dari 30 siswa.

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah metode tes tertulis Metode tes tertulis digunakan untuk melihat kemampuan hasil belajar siswa sebelum diberi pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing dan sesudah diberi pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing.

Hasil penelitian pembelajaran penyebab perubahan lingkungan fisik dengan menggunakan metode inkuiri dapat mencapai hasil sangat efektif dengan melihat hasil KKM yang sudah ditentukan oleh sekolah yaitu 6,5. Terdiri dari 30 siswa, Pada awal dilakukan pembelajaran 26 siswa yang tidak mencapai atau 86,6 %, dan 5 siswa yang mencapai KKM yaitu 16,12 %, Setelah dilakukan pembelajaran dan dilakukan postes dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing, hanya 2 siswa yang tidak dapat mencapai KKM atau 6,66%, sedangkan yang mencapai KKM ada 28 siswa, dan mengalami peningkatan mencapai 93,3%. Nilai rata-rata pretes pada seluruh siswa hanya 4,5 , namun setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri siswa mengalami peningkatan nilai rata-rata untuk seluruh siswa yaitu 7,65.

Berdasarkan hasil analisis data di atas yaitu mean pretes (x1) adalah 4,5 ; mean postes (x2) adalah 7,65; tobs adalah 11,4297 dan dB nya adalah 29. Maka harga kritis pada taraf signifikansi 5 % pada derajat kebebasan (dB) 29 adalah 2,045. Kesimpulannya adalah tobs lebih besar dari pada tkrit. Hal ini berarti H0 di tolak dan berarti ada perbedaan secara signifikan antara mean pretes dan mean postes.

Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa setelah siswa melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri siswa dapat memperoleh hasil dengan efektif.

(11)

viii ABSTRACT

Hartini, 081,134,187. 2010. Effectiveness Achievement of Fourth Grade Student Results SD Canisius Kintelan I About Causes of Changes in Physical Environment Through the method of inquiry. Thesis Program Elementary School Teacher Education Studies Faculty of Teacher Training and Education, University of Sanata Dharma.

This study aims to find out that the Learning by Using the Method of Inquiry on the Material Cause of Changes in Primary School Physical Environment Canisius Kintelan I Effective The research subject is taken from the fourth grade students consisting of 30 students. The methods used to collect data is a written test method written test method is used to identify the capacity given the student learning outcomes before the learning with guided inquiry method and after the given learning using guided inquiry method.

The results of learning causes changes in the physical environment using the inquiry method to achieve very effective results by looking at the results of KKM is already determined by the school of 6.5. Consisting of 30 students, conducted in early learning which does not reach 26 students or 86.6%, and 5 students who reach the KKM is 16.12%, After learning and posttest performed using guided inquiry method, only 2 students who can not achieve KKM or 6.66%, while reaching KKM there are 28 students, and increased to reach 93.3%.

The average score on the pretest all students is only 4.5, but after using the inquiry method of learning by increasing students' average score for all students is 7.65. Based on the analysis of data on the mean pretest is 4.5, the mean posttest is 7.65; tobs is 11.4297 and it is 29 dB. So the critical price at significance level of 5% in the degrees of freedom (dB) 29 is 2.045. The conclusion is tobs greater than tkrit. This means that Ho is rejected and means that there are significant differences between mean pretest and mean posttest.

From the analysis it can be concluded that after the students' learning activities with students using the inquiry method to obtain effective results.

(12)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada penulis, sehingga dapat menyusun Skripsi dengan judul “Efektifitas pencapaian hasil belajar siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan 1 tentang penyebab perubahan lingkungan fisik melalui metode inkuiri”.

Dalam Penyusunan Skripsi ini, penulis banyak menemukan hambatan dan kesulitan, namun berkat bantuan dan bimbingan semua pihak penulis dapat menyelesaikannya dengan baik. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Dekan Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph. D.

2. Bapak Drs. Puji Purnomo, M. Si. Selaku ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang selalu mendorong dan memotivasi mahasiswa PGSD untuk menyelesaikan skripsi

3. Ibu Dra. Maslichah Asy’ari, M.Pd. selaku dosen Pembimbing I dan Drs. Fr. Kartika Budi, M. Pd. Selaku dosen Pembimbing II, yang dengan sabar memberikan bimbingan, motivasi serta selalu mengarahkan saya selama menyelesaikan skripsi.

4. Para dosen dan seluruh staf sekretariat Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

(13)

x

6. Ibu Veri Kurniawati selaku guru kelas IV SD Kanisius Kintelan yang memberikan kesempatan pada saya untuk melakukan penelitian.

7. Keluarga besar SD Kanisius Kintelan 1 yang telah bersedia membantu penulis selama melakukan penelitian.

8. Keluarga saya, Ayahnda Suprapto Widodo, Ibunda Sutini dan adikku Lita Lestari yang selalu mendoakan dan memberi semangat pada saya.

9. Kakek, Nenek dan Saudara-saudaraku yang selalu mendoakan dan memberikan dukungannya.

10. Teman-teman di Program Studi Pendidikan Guru sekolah Dasar khususnya angkatan S I sore yang selalu memberi semangat padaku.

11. Teman-teman kos Menur 14 A ( Siska, Ana, Dita, Eli, Lina, Enggar, Witri, Mimin, Luluk)

12. Sahabatku Sisil yang tetap setia menemaniku dan selalu mendukungku dalam menyelesaikan skripsi.

13. Seseorang yang kusayang,…terimakasih atas dukungan, dan yang selalu mengingatkan, memotivasi aku.

(14)
(15)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

(16)

xiii BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Belajar ... 7

1. Pengertian belajar ... 7

2. Ciri-ciri belajar ... 8

3. Karakteristik perubahan dalam belajar ... 10

B. Hasil Belajar ... 11

C. Metode Pembelajaran ... 16

1. Pembelajaran ... 16

2. Metode mengajar ... 18

D. Pembelajaran Inkuiri ... 19

1. Ciri-ciri utama setrategi pembelajaran inkuiri ... 20

2. Prinsip-prinsip penggunaan strategi pembelajaran inkuiri ... 21

3. Langkah-langkah pelaksanaan metode inkuiri ... 24

4. Keunggulan dan kelemahan metode inkuiri ... 27

(17)

xiv

1. Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran ... 36

2. Penyusunan lembar kerja siswa ... 38

3. Penyusunan soal-soal pretes dan postes ... 39

H. Metode Analisis Data ... 40

1. Pemberian Skoring ... 41

2. Menghitung mean pretes ... 41

3. Menghitung mean postes ... 41

4. Menguji perbadaan mean skor pretes dan mean skor postes .... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 43

A. Hasil Penelitian ... 43

1. Gambaran umum penelitian ... 43

(18)

xv

3. Pelaksanaan penelitian ... 44

B. Pembahasan ... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 58

A. Kesimpulan ... 58

B. Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 60

(19)

xvi

DAFTAR TABEL

a. Tabel 1 Data dan Instrumen b. Tabel 2 Kisi-kisi Penyusunan Soal c. Tabel 3 Hasil Pretes

d. Tabel 4 Hasil Postes

e. Tabel 5 Hasil Peningkatan Pembelajaran

(20)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

A. Lampiran 1 RPP B. Lampiran 2 LKs

C. Lampiran 3 Soal Pretes dan Postes

D. Lampiran 4 Kunci Jawaban soal Pretes dan Postes E. Lampiran 5 LKS yang Sudah Terisi Siswa

F. Lampiran 6 Pekerjaan Siswa yang Sudah Dikoreksi G. Lampiran 7 Foto Kegiatan Belajar Siswa

(21)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

(22)

Dalam setiap mata pelajaran guru juga memiliki kewenangan dalam mengajarkan mata pelajaran seperti halnya dalam Pendidikan IPA yang merupakan ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam (Iskandar, 2001:2). Melalui alam kita dapat mengenal dan memahami kejadian-kejadian yang ada di alam ini. Pembelajaran IPA juga merupakan ilmu pengetahuan alam yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis. Pembelajaran IPA bukan merupakan ilmu pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja, tatapi juga merupakan suatu penemuan. Pembelajaran IPA di SD seharusnya memberikan pengalaman belajar langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. (badan standar nasional pendidikan SK-KD 206:184) Selain itu siswa juga diajarkan untuk mengenal dirinya sendiri, alam semesta dan juga lingkungan disekitar siswa, serta teknologi. Maka diharapkan siswa sejak dini dapat mengenal dan memahami lingkungan yang ada di sekitar. Dengan lingkungan kita dapat mengenalkan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan apalagi siswa mampu menemukan permasalahan mereka sendiri dari setiap pembelajaran yang mereka pelajari. Mereka pasti tidak akan merasa bosan dan menjadikan pembelajaran yang bervariasi dalam pengalaman belajar. Dalam proses belajar juga siswa mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan memberikan pemahaman dan pengalaman belajar yang bermakan.

(23)

hanya terpaku pada buku dan siswa hanya diberi gambaran secara umum tanpa mengetahui apa penyebab dari permasalahan yang dihadapi. Siswa jarang sekali melakukan praktek langsung, guru juga hanya menggunakan metode ceramah dan juga diskusi saja. Sehingga juga berdampak pada nilai siswa yang kurang mencapai nilai yang sudah ditetapkan sekolah atau KKM 6,5.

Padahal dalam pembelajaran banyak metode digunakan yang bisa membuat siswa dapat memperoleh pengetahuan dengan baik. Penelitian ini diharapkan dapat memeberikan salah satu metode dalam mengajar yaitu dengan menggunakan metode inkuiri dimana dalam pemebelajaran siswa diharapkan dapat memperoleh pencapaian hasil belajar tentang perubahan lingkungan fisik, karena dalam metode inkuiri siswa diajarkan bagaimana cara menyelesaikan permasalahan dan siswa diajarkan untuk belajar secara aktif dan menyenangkan. Pembelajaran dapat dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas, sehingga siswa tidak mudah bosan.

B. Pembatasan Masalah

(24)

C. Rumusan Masalah

Apakah pembelajaran IPA pada materi penyebab perubahan lingkungan fisik dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing efektif dalam pencapaian hasil belajar siswa.

D. Batasan Pengertian

1. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh oleh anak setelah melalui kegiatan belajar menurut (Abdurahman 1999 dalam buku Asep Jihat 2008:14), yang dinyatakan dengan skor hasil ulangan.

2. Lingkungan merupakan segala sesuatu yang berada di luar diri kita.

3. Metode inkuiri terbimbing merupakan metode pembelajara dimana siswa mencari permasalahan dan berusaha untuk menemukan sendiri jawaban dari permasalahan yang ada. Dengan bantuan guru siswa mengajukan pertanyaan-pertantaan kemudian siswa mencari jawaban pertanyaan yang mereka ajukan.

E. Pemecahan Masalah

(25)

yang diberikan kepada siswa. Sehingga dapat mencapai hasil belajar secara optimal.

F. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: efektifitas Pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan I tentang penyebab perubahan lingkungan fisik.

G. Manfaat Penelitian

1. Secara teoritis

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan tentang salah satu cara untuk pencapaian hasil belajar siswa pada mata pelajaran penyebab perubahan lingkungan fisik.

2. Secara praktis

a. Bagi peneliti sendiri, merupakan pengalaman berharga untuk menerapkan metode inkuiri terbimbing dalam pembelajaran IPA, sehingga dapat diterapkan pada materi pokok yang lain.

(26)

c. Untuk perpustakaan sekolah, laporan penelitian dapat menambah satu bacaan yang dimanfaatkan untuk teman-teman, guru, serta memilih metode pembelajaran yang berbeda.

(27)

7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan tahapan perubahan perilaku siswa yang relatif positif dan mantap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif menurut Syah dalam Asep Jihat (2008:1).

Dalam pengertian yang luas, Anita e. Woolfolk dalam Tri Krismoko (2008:5) menegaskan bahwa belajar terjadi ketika pengalaman menyebabkan suatu perubahan pengetahuan dan perilaku yang relatif permanen pada individu. Arby dan Syahrun Mendefinisikan bahwa belajar adalah perbuatan yang menghasilkan perubahan atau perilaku dan pribadi. Sedangkan menurut Syamsudin belajar adalah perubahan yang relatif permanen pada perilaku sebagai hasil pengalaman.

(28)

Menurut Witting dalam Asep Jihat (2008:1-3) belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Belajar merupakan kegiatan berproses yang terdiri dari beberapa tahapan.

a. Tahapan acuisition yaitu tahapan perolehan informasi. b. Tahapan storage yaitu tahapan menyimpan informasi.

c. Tahapan retrieval yaitu tahapan pendekatan kembali informasi (Syah,2003 dalam buku Asep Jihat (2008:1-2).

Slamet (2003) merumuskan belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagi hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah aktivitas atau pengalaman yang menghasilkan perubahan pengetahuan, perilaku dan pribadi yang bersifat permanen. Perubahan itu dapat bersifat penambahan atau pengayaan pengetahuan, perilaku atau kepribadian. Mungkin juga dapat bersifat pengurangan atau reduksi pengetahuan, perilaku atau kepribadian yang tidak dikehendaki.

2. Ciri-ciri Belajar

Menurut Hamalik dalam buku Asep Jihat (2008:3) Ciri-ciri belajar yaitu:

(29)

b. melalui bermacam-macam pengalaman dan mata pelajaran yang berpusat pada suatu tujuan tertentu

c. bermakna bagi kehidupan tertentu

d. bersumber dari kebutuhan dan tujuan yang mendorong motivasi secara keseimbangan

e. dipengaruhi oleh pembawaan dan lingkungan f. dipengaruhi oleh perbedaan-perbedaan individual

g. berlangsung secara efektif apabila pengalaman-pengalaman dan hasil-hasil yang diinginkan sesuai dengan kematangan anda sebagai peserta didik

h. proses belajar terbaik adalah apabila anda mengetahui setatus dan kemajuannya

i. kesatuan fungsional dari berbagai prosedur

j. hasil-hasil belajar secara fungsional bertalian satu sama lain tetapi dapat didiskusikan secara terpisah

k. dibawah bimbingan yang meransang dan bimbingan tanpa tekanan dan paksaan

l. hasil-hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi abilitas dan keterampilan

m. dilengkapi dengan jalan serangkaian pengalaman yang dapat dipersamakan dan dengan pertimbangan yang baik

(30)

o. bersifat kompleks dan dapat berubah-ubah, jadi tidak sederhana dan statis.

3. Karakteristik Perubahan dalam Belajar

a. Perubahan yang terjadi harus bertujuan (intensional)

Perubahan yang terjadi disengaja atau disadari oleh seseorang yang sedang belajar. Perubahan yang terjadi bukan bersifat kebetulan.

b. Perubahan bersifat positif

Artinya bahwa perubahan itu menjadi lebih baik sebagaimana yang dikehendaki, sesuai dengan kriteria yang telah disetujui, baik oleh siswa, maupun guru (tuntutan masyarakat dan kurikulum).

c. Perubahan merupakan hasil dari pengalaman

Perubahan ini mengacu pada interaksi antara individu dan orang lain (lingkungan), sedang perubahan yang terjadi disebabkan oleh kematangan, bukanlah dikatakan sebagai belajar. Misalnya anak-anak dari waktu ke waktu menjadi lebih tinggi dan besar. d. Perubahan bersifat efektif

(31)

B. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar menurut Abdurahman, dalam Asep Jihat (2008:14-21). Menurut Benjamin S. Bloom tiga ranah (domain) hasil belajar, yaitu kognitif, efektif dan psikomotorik.

Hasil belajar merupakan pencapaian bentuk perubahan prilaku yang cenderung menetap dari ranah kognitif, efektif dan psikomotoris dari proses belajar yang di lakukan dalam waktu tertentu. Hasil belajar juga dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu pengetahuan dan keterampilan.

Pengetahuan terdiri dari empat kategori, yaitu: a.Pengetahuan tentang fakta

b.Pengetahuan tentang prosedural c.Pengetahuan tentang konsep d.Pengetahuan tentang perinsip

Keterampilan juga terdiri dari empat kategori:

a.Keterampilan untuk berpikir atau keterampilan kognitif b.Keterampilan untuk bertindak atau keterampilan motorik c.Keterampilan bereaksi atau bersikap

d.Keterampilan berinteraksi

(32)

pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian dan sikap-sikap, serta apersepsi dan abilitas

Menurut Sudjana 2004 dalam Asep Jihad (2008:15) berpendapat, hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.

Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang umumnya meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa.

Menurut Usman 2001, dalam Asep Jihat (2008 16-17). menyatakan bahwa hasil belajar yang dicapai oleh siswa sangat erat kaitannya dengan rumusan tujuan intruksional yang direncanakan guru sebelumnya yang di kelompokan ke dalam tiga katagori, yakni domain kognitif, efektif, dan psikomotor.

a. Domain kognitif

1) Pengetahuan (knowledge): Jenjang yang paling rendah dalam kemampuan kognitif meliputi pengingatan tentang hal-hal yang bersifat khusus atau universal, mengetahui metode dan proses, pengingatan terhadap suatu pola, struktur atau seting.

(33)

3) Aplikasi atau penggunaan prinsip atau metode pada situasi yang baru

4) Analisa: Kemampuan anak dalam memisah-misah (breakdown)

terhadap suatu materi menjadi bagian-bagian yang membentuknya, mendeteksi hubungan di antara bagian-bagian itu dan cara materi itu diorganisir.

5) Sintesa: Jenjang yang sudah satu tingkat lebih sulit dari anahlisa ini adalah meliputi anak untuk menaruhkan/menempatkan bagian-bagian atau elemen satu/bersama sehingga membentuk suatu keseluruhan yang koheren.

6) Evaluasi: Kemampuan anak didik dalam pengambilan keputusan atau dalam menyatakan pendapat tentang nilai suatu tujuan, idea, pekerjaan, pemecahan, masalah, metode, materi dan lain-lain.

b. Domain kemampuan sikap (effective)

1) Menerima atau memperhatikan: Jenjang pertama ini meliputi sifat sensitif terhadap adanya eksistensi atau phenomena tertentu atau suatu stimulasi dan kesadaran yang merupakan prilaku kognitif.

Kata–kata yang dapat dipakai: dengar, liat, raba, cium, rasa, pandang, pilih, kontrol, waspada, hindari, suka, perhatian.

(34)

Kata–kata yang dapat dipakai: persetujuan, minat, reaksi, membantu, menolong, partisipasi, melibatkan diri, menyenangi, menyukai, gemar, cinta, puas, menikmati.

3) Penghargaan: Dalam jenjang ini perilaku anak didik adalah konsisten dan stabil, tidak hanya dalam persetujuan terhadap suatu nilai tetapi juga pemilihan terhadapnya dan keterikatnya pada suatu pandangan atau ide tertentu.

Kata–kata yang dapat dipakai: mengakui dengan tulus, mengidentifikasi diri, mempercayai, menyatukan diri, menginginkan, menghendaki, beritikad, mencitakan ambisi, disiplin, dedikasi diri, rela berkorban, tanggung jawab, yakin, pasrah.

4) Mengorganisasikan: Dalam jenjang ini anak didik membentuk suatu sistem nilai yang dapat menuntun perilaku.

Kata–kata yang dapat dipakai: menimbang-nimbang, menjalin, mengkristalisasikan mengindentifikasikan, menyusun sistem, menyelaraskan, mengimbangkan membentuk filsafat hidup.

5) Mempribadi (mewatak): Internalisasi, nilai-nilai telah mendapat tempat pada diri individu, organisir kedalam suatu sisitem yang bersifat internal, memiliki kontrol perilaku.

(35)

c. Ranah psikomotrik

1) Menirukan: Anak didik suatu action yang dapat diamati (observable), maka ia akan mulai membuat suatu tiruan terhadap action itu sampai pada tingkat sistem otot-ototnya dan di tuntun oleh dorongan kata hari untuk menirukan

Kata–kata yang dapat dipakai: menirukan, pengulangan, coba, lakukan, ketetapan hati, mau, minat bergairah.

2) Manipulasi: dia mulai dapat membedakan antara satu set action dengan yang lain, menjadi mampu memilih action yang di perlukan dan mulai memiliki keterampilan dalam memanipulasi.

Kata–kata yang dapat dipakai: ikuti petunjuk, tetapkan mencoba-coba, mengutakatik, perbaikan tindakan.

3) Keseksamaan (precisio): Kemampuan anak didik dalam penampilan yang telah sampai pada tingkat perbaikan yang lebih tinggi dalam memproduksi suatu kegiatan tertentu.

Kata–kata yang dapat dipakai: lakukan kembali, kerjakan kembali, hasilkan, kontrol, teliti.

4) Artikulasi (articulation): Anak didik telah mengkoordinasikan serentetan action dengan menetapkan urutan/sikuen secara tepat diantara action yang berbeda-beda.

(36)

5) Naturalisi: Anak telah dapat melakukan secara alami satu action

atau sejumlah action yang urut. Keterampilan penampilan ini telah sampai pada kemampuan yang paling tinggi dan action tersebut ditampilkan dengan pengeluaran energi yang minimum.

C. Metode Pembelajaran 1. Pembelajaran

a. Arti kata pembelajaran

Kata “ pembelajaran Instruction” digunakan di indonesia sekitar tahun 1980-an. Menurut Arief S. Sadiman dalam Wens Tanlain (2007: 24) padanan kata atau sinonim dari pembelajaran dalam bahasa inggris adalah intruction, sebab mengandung makna adanya tuntunan belajar yang jauh lebih luas dari pada pengajaran teaching. Pembelajaran dilakukan bukan hanya sekedar memuat peristiwa-peristiwa yang dirancang oleh guru pengajar, pelatih, pembimbing, tetapi memuat pula peristiwa-peristiwa yang mungkin ditemui siswa dan mempuyai pengaruh langsung bagi siswa.

Menurut Carter V. Good 1959, dalam Wens Tanlain (2007: 24) Pembelajaran adalah tindakan mengatur kegiatan-kegiatan, bahan ajar, peralatan dan pedoman untuk memperlancar belajar, baik dalam situasi formal maupun dalam situasi informal.

(37)

siswa sedemikian rupa, sehingga proses belajarnya dapat berlangsung dengan mudah.

Pembelajaran (insrtuction) merupakan petunjuk verbal dan atau non verbal yang diberikan oleh guru atau oleh perancang pengajaran individual untuk digunakan oleh siswa dalam meneruskan belajarnya.

b. Macam- macam pembelajaran

1) Macam-macam pembelajaran dapat dilihat dari penggunaannya dalam pengajaran biasa dan pengajaran individual atau pengajran tutorial.

2) Macam-macam pembelajaran dapat dilihat dari bahan yang dipelajari:

a) Jika bahan belajar adalah pengetahuan hasil pengalaman orang lain seperti pada umumnya bahan mata pelajaran,maka digunakan pembelajaran yang mengikuti saluran-saluran belajar seperti yang dikemukakan Gagne.

b) Jika bahan belajar merupakan perubahan tingkah laku orang lain maka digunakan pembelajaran dengan menggunakan model. c) Jika bahan belajar memecahkan masalah yang dialami maka

digunakan bahan belajar pemecahan masalah.

(38)

perorangan maupun kelompok, kelompok kelas (large group)interaksi antara guru dan siswa labih sedikit namun alangkah baiknya banyak waktu untuk belajar dalam kelompok berlatih Bush and Allen dalam Wens Tanlain (2007:26)

2. Metode mengajar

Metode mengajar merupakan suatu cara yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa yang kita ajar. Dalam metode mengajar terdapat beberapa metode yang digunakan diantaranya metode diskusi, ceramah, ekspositori, tanya jawab, dan inkuiri.

a. Metode diskusi

Metode diskusi adalah aktivitas pembelajaran dimana orang-orang mengadakan pembicaraan untuk membagi informasi tentang topik atau masalah atau mencari jawaban yang memungkinkan, atau untuk pemecahan masalah.

b. Metode ceramah adalah metode yang sering digunakan oleh guru untuk menyampaikan (memberikan) informasi secara lisan terhadap siswa dalam ruangan tertentu dan siswa mendengarkan dan mencatat seperlunya.

(39)

d. Metode tanya jawab

Metode tanya jawab adalah metode mengajar dan tes lisan didasarkan atas pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan dan disusun oleh guru yang harus dijawab oleh siswa.

e. Metode inkuiri

Metode inkuiri adalah cara belajar dimana siswa diberi kesempatan untuk menemukan sendiri jawaban dari permasalahan yang ada.

D. Pembelajaran Inkuiri

Metode pembelajaran inkuiri merupakan pembelajaran yang dipengaruhi oleh aliran belajar kognitif. Karena dalam setiap melakukan belajar pada hakekatnya adalah proses mental dan proses berpikir dengan memanfaatkan segala pontensi yang dimiliki oleh setiap individu secara optimal. Belajar biasanya hanya sekedar menghafal dan memupuk ilmu pengetahuan namun tidak memiliki makna tersendiri dalam pengetahuan yang diperoleh. Tetapi bagaimana pengetahuan yang diperoleh itu dapat memiliki makna untuk siswa dalam proses berpikir.

(40)

selalu memperbaharui dan di ubah melalui proses asimilasi dan akomodasi. Maka sebagai tugas guru adalah mendorong siswa untuk mengembangkan skema yang terbentuk melalui proses asimilasi dan akmodasi.

1. Ciri-ciri utama metode pembelajaran inkuiri

Strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencapai dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Sedangkan proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan dengan tanya jawab antara guru dan siswa. Strategi ini juga sering dinamakan strategi heuristik yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskein yang berarti saya menemukan. (Wina Sanjaya. 2006:196). 1. Strategi inkuiri menekankan kepada aktifitas siswa secara maksimal

untuk mencari dan menemukan, artinya strategi inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Pada proses Pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran, namun siswa berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri.

2. Seluruh aktifitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Guru hanya sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa.

(41)

atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian proses mental.

Strategi pembelajaran inkuiri diharapkan siswa tidak hanya menguasai materi pelajaran namun diharapkan siswa dapat menggunakan potensi yang dimilikinya.

2. Prinsip-prinsip penggunaan metode pembelajaran inkuiri

SPI (Strategi Pembelajaran Inkuiri) merupakan strategi yang mengembangkan perkembangan intelektual anak, menurut Piaget perkembangan mental anak itu dipengaruhi oleh empat faktor yaitu

maturation, phisikal, eksperience, social eksperience dan equilibration.

Maturation atau kematangan adalah proses perubahan fisiologis dan anatomis, yaitu proses pertumbuhan fisik, yang meliputi pertumbuhan tubuh, pertumbuhan otak, dan pertumbuhan sistem saraf.

phisikal, eksperience, adalah tindakan-tindakan fisik yang

dilakukan individu terhadap benda-benda yang ada di lingkungan sekitarnya. Aksi atau tindakan fisik yang dilakukan individu memungkinkan dapat mengembangkan aktivitas atau daya pikir. Gerakan-gerakan fisik yang dilakukan pada akhirnya akan bisa ditransfer menjadi gagasan-gagasan atau ide-ide.

(42)

akan dapat mengembangkan kemampuan berbahasa. Karena mereka memperoleh melalui diskusi, dan argumentasi dengan orang lain. Kedua melalui pengalaman sosial anak akan mengurangi egocentric-nya, disini anak akan mempunyai rasa kesadaran bahwa adanya perbedaan pada dirinya. Sehingga dengan demikian dapat membantu atau bermanfaat untuk mengembangkan konsep mental seperti sikap kerendahan hati, toleransi, kejujuran etika, moral, dan lain-lain.

Equilibration adalah proses penyesuaian antara pengetahuan yang sudah ada dengan pengetahuan baru yang ditemukannya.

Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan oleh seorang guru adalah: a. Berorientasi pada pengembangan intelektual

(43)

b. Prinsip interaksi

Dalam proses belajar mengajar berarti proses interaksi antara guru dengan siswa, antara siswa dengan siswa dan interaksi anatara siswa dengan lingkungan. Pembelajaran dalam proses interaksi berarti menempatkan guru sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri. Sebagai guru harus mampu berinteraksi dengan seluruh siswa, karena terkadang guru hanya terpaku pada siswa yang aktif terutama yang pandai berbicara, namun ada sebagian siswa tidak mampu untuk berinteraksi dengan guru, maka sebagai guru harus mampu melihat, dan memperhatikan setiap siswa agar mereka mampu untuk berinteraksi dengan guru secara baik.

c. Prinsip bertanya

Dalam pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran strategi inkuiri guru berperan sebagai penanya. Tujuan guru dalam memberikan pertanyaan kepada siswa merupakan suatu proses berpikir. Untuk itu sebagai guru harus mempunyai beberapa jenis atau teknik bertanya yang dugunakan walau hanya digunakan sekedar untuk meminta perhatian siswa, apakah itu untuk melacak, bertanya untuk mengembangkan kemampuan, atau bertanya untuk menguji kemampuan siswa.

d. Prinsip belajar untuk berpikir

(44)

mengembangkan potensi seluruh otak, baik otak kiri maupun otak kanan, baik otak reptil, otak limbik, maupun otak neokortek. Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara maksimal.

e. Belajar adalah proses mencoba sebagi kemungkinan. Segala sesuatu mungkin saja terjadi. Oleh sebab itu anak diberi kesempatan untuk mencoba sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan logika dan nalarnya. Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan berbagai kemungkinan sebagi hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya. Sedangkan tugas guru dalah memberikan ruang untuk memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan.

3. Langkah-langkah pelaksanaan metode Inkuiri

Menurut Wina Sanjaya (2006:199) ada beberapa langkah dalam melaksanakan metode inkuiri yaitu:

a. Orientasi

(45)

menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang dilakukan siswa dan menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar tersebut.

Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahapan orientasi ini adalah : - Menjelaskan topik, tujuan dan hasil belajar yang diharapkan dapat

dicapai oleh siswa.

- Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan.

- Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. Dalam rangka memberikan motivasi dalam belajar.

b. Merumuskan masalah

Merumuskan masalah merupakan langkah mengajar siswa untuk menghadapi persoalan yang mengandung teka-teki dan siswa didorong untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari teka-teki tersebut. Dalam merumuskan masalah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu masalah harus dirumuskan sendiri oleh siswa, masalah yang dikaji merupakan masalah yang mengandung teka-teki dan harus dipecahkan. c. Mengajukan hipotesis

(46)

dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban sementara dari masalah yang dikaji.

Beberapa hal yang harus dikaji dalam merumuskan masalah - Masalah hendaknya dirumuskan soleh siswa

- Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki yang jawabanya pasti.

- Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah diketahui oleh siswa. Artinya sebelum masalah itu dikaji lebih jauh melaui proses inkuiri, guru perlu yakin terlebih dahulu bahwa siswa sudah memiliki pemahaman tentang konsep-konsep yang ada dalam rumusan masalah.

d. Mengumpulkan data

Mengumpulkan data merupakan aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Pengumpulan data membutuhkan ketekunan dan kemampuan dalam berfikir. Dalam tahap ini guru berperan dalam mengajukan pertanyaan yang mendorong siswa untuk berfikir mencari informasi yang dibutuhkan.

e. Menguji hipotesis

Menguji hipotesis merupakan proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Pada tahap ini kebenaran jawaban akan diuji melalui data yang ditemukan dan dapat dipertanggung jawabkan.

(47)

Merumuskan kesimpulan merupakan puncak dari proses belajar. Untuk mencapai kesimpulan yang akurat, guru harus mampu menunjukkan pada siswa data yang relevan.

4. Keunggulan dan kelemahan metode inkuiri

Metode inkuiri merupakan metode yang banyak dianjurkan dalam pembelajaran karena memiliki banyak keunggulan dan juga memiliki kelemahan.

a. Keunggulan

a) Mengembangkan pada pengembangan aspek kognitif, afektif, psikomotorik secara seimbang sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna.

b) Memberi ruang pada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.

c) Sesuai dengan perkembangan psikologi modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.

d) Metode ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata.

b. Kelemahan

a) Sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa

(48)

c) Dalam mengimplementasikan dalam pembelajaran butuh waktu yang panjang.

E. Perubahan Lingkungan Fisik

Lingkungan menurut (Oemar Hamalik 2001:194) lingkungan merupakan sesuatu yang ada dialam sekitar yang memiliki makna dan atau pengaruh tertentu kepada individu. Lingkungan merupakan tempat tinggal makluk hidup terutama manusia, atau disebut juga lingkungan fisik, dalam lingkungan fisik dapat mengalami perubahan dengan berjalannya waktu. Perubahan lingkungan fisik ada yang berdampak baik bagi lingkungan sekitar ada juga yang merugikan bagi yang menempatinya atau dapat mengganggu bahkan dapat merusak keseimbangan ekosistem. Seperti terjadinya tanah longsor, gempa bumi, banjir, dan lain-lain.

Lingkungan merupakan segala sesuatu yang berada didalam diri kita. Lingkungan yang nyaman dan bersih dapat kita lihat melalui kondisi hutan yang subur, pantai yang bersih dan aliran sungai yang jernih namun pada kenyataannya sekarang sudah berubah, lingkungan yang ada disekitar kita lingkungan yang kotor, hutan gundul, serta aliran sungai yang keruh. Itu semua merupakan pengaruh perubahan lingkungan yang disebabkan oleh angin, hujan, matahari, dan gelombang air laut.

1. Angin

(49)

pohon pada cuaca cerah. Angin bertiup dari tekanan udara tinggi ketekanan udara yang lebih rendah. Perubahan arah angin bertiup dapat diamati pada saat kita dipantai. Angin yang bertiup dari laut menuju daratan disebut angin laut. Sedangkan pada malam hari angin bertiup dari daratan menuju laut disebut angin laut. Angin laut dan angin darat dimanfaatkan oleh para nelayan untuk mencari ikan, mereka pergi mencari ikan pada malam hari namun pada siang hari mereka kembali.

Angin juga dapat memberikan bencana. Angin yang bertiup sangat kuat, misalnya angin topan, badai, angin tersebut dapat merusak lingkungan, angin yang sanagat kuat dapat menyebabkan pengikisan pada tanah atau disebut korosi. Angin yang membentuk pusaran yang sering terjadi di luar negri yang sangat kencang atau juga terkenal dengan angin tornado. Angin tornado mampu menerbangkan berbagi benda berat bahkan dapat mencabut pohon yang besar dan mampu merusak bangunan.

2. Hujan

(50)

air banyak. Selain padi para petani juga dapat menanam palawija dan sayuran.

Namun, jika hujan terlalu sering dan lebat dapat mengakibatkan bencana banjir, dan dapat menyebabkan gagal panen, banjir juga dapat menyebakan tanah menjadi longsor. Serta dapat menghanyutkan tanah sehingga dapat membuat tanah terkikis. Pengikisan tanah yang disebabkan oleh air hujan atau air sungai disebut erosi. Dan sering juga dapat menimbulkan berbagi penyakit.

3. Cahaya matahari

(51)

4. Gelombang air laut

Gelombang air laut yang menerpa pantai secara terus menerus menerpa dapat mengikis pantai dan dinding pantai akan terkikis dan dapat berubah. Ombak yang terus menerus dapat menyebabkan pengikisan pada pantai disebut abrasi. Abrasi dapat teratasi dengan menanam tumbuhan bakau disepanjang pantai dan membuat tembok atau tempat pemecah ombak.

5. Gempa bumi

Gempa bumi dapat disebabkan oleh aktivitas gunung berapi yang disebut gunung vulkanik. Gempa bumi juga terjadi karena lempengan lapisan bumi dibawah permukaan laut dengan kedalam puluhan kilometer yang disebut dngan gempa tektonik. Jika terjadi retakan lempengan bumi didasar laut dapat menyebabkan terjadinya tsunami.

6. Gunung meletus

(52)
(53)

33 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Dalam penelitian ini dilaksanakan pada bulan April, tahun ajaran 2009/2010 semester genap. Dilaksanakan di SD Kanisius Kintelan.

B. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini ditujukan untuk seluruh siswa kelas IV di SD Kanisius Kintelan yang berjumlah 31 siswa, yang terdiri atas putri 19 dan putra 12. Dalam Penelitian ini menggunakan desain tanpa kelompok pembanding. Karena untuk kelas IV hanya memiliki 1 kelas saja.

C. Peubah

1. Jenis Peubah

Dalam penelitian ini terdapat dua peubah yaitu (1) pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing, (2) efektivitas pembelajaran.

2. Definisi Operasional Peubah

(54)

dipertanyakan. Menurut Wina Sanjaya (2006 : 199) ada beberapa langkah dalam melaksanakan metode inkuiri yaitu orientasi, merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, merumuskan kesimpulan.

b. Hasil belajar siswa adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengerjakan soal-soal dari guru. Hasil belajar bertujuan untuk mengukur kemajuan belajar siswa dalam penelitian ini ada dua macam hasil belajar, yaitu:

a) Hasil belajar sebelum mendapat perlakuan

Hasil belajar sebelum mendapatkan perlakuan merupakan skor pretes

b) Hasil belajar setelah mendapat perlakuan

Hasil belajar setelah mendapat perlakuan merupakan skor postes c) Efektifitas dinyatakan degan perbedaan pretes dan postes.

D. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen tanpa kelompok pembanding atau disebut penelitian “pra eksperimen”.

dibandingkan Gambar I. Desain Penelitian

Postes( ݔ) Pembelajaran dengan

(55)

E. Perlakuan (treatment)

Pada awalnya dilakukan pretes untuk kelas IV tersebut sebelum melakukan pembelajaran, untuk mengetahui kemampuan, keterampilan yang telah dimiliki siswa sebelumnya, kemudian dilakukan pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri dilanjutkan dengan postes. Skor postes dibandingkan dengan skor pretes, dengan uji perbedaan mean, untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kemampuan dan atau keterampilan sebelum pembelajaran dan sesudah pembelajaran.

F. Pengumpulan Data dan Instrumen

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah skor pretes (X1) dan skor postes (X2).Instrumen :

a. Instrumen Pembelajaran : RPP dan LKS

b. Instrumen Pengumpulan data : Soal pretes dan soal postes Tabel I Pengumpulan Data Dan Instrumen

No Peubah Data Pengumpulan Instrumen

1 Pembelajaran - - RPP, LKS

2 Efektiktifitas pembelajaran

1. Skor pretes dilakukan sebelum melakukan pembelajaran

Pretes Soal-soal pretes

2. Skor postes setelah menggunakan metode inkuiri

(56)

G. Penyusunan Instrumen

Semua instrumen dikembangkan sendiri. Penyusunan instrumen menggunakan validitas isi. Validitas isi adalah soal mengacu pada isi pembelajaran. Sedangkan validasi dilakukan dengan berkonsultasi dengan dosen pembimbing.

1. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(57)

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SD Kanisius Kintelan

Kelas : IV

Semester : Genap

Alokasi Waktu : 2 x 45 (menit)

I. Standar Kompetensi II. Kompetensi Dasar III. Indikator Hasil Belajar IV. Materi Pokok

V. Sub Materi Pokok VI. Rencana Pembelajaran

No Kegiatan Deskripsi (skenario) Kegiatan Alokasi waktu I Membuka Pelajaran

II Kegiatan Inti

III Menutup Pelajaran VII. Sumber dan Media pembelajaran

A. Sumber pembelajaran B. Media pembelajaran

(58)

2. Penyusunan Lembar Kerja Siswa

LKS dikembangkan dengan format sebagai berikut. Ada tiga bagaian pokok dari LKS, yaitu: (1) identitas yang berisi nama sekolah, kelas, semester, alokasi waktu; (2) informasi tentang kompetensi dasar, indikator, materi pokok, dan sub materi pokok, (3) kegiatan belajar. Bagian pokok dari kegiatan belajar adalah rencana realisasi kegiatan siswa yang merupakan jabaran dari kegiatan inti pad RPP, yang berisi kegiatan untuk memenuhi prasyarat, dan serangkaian kegiatan yang harus dilakukan siswa. selanjutnya LKS yang disusun menggunakan format sebagai berikut:

LEMBAR KEGIATAN SISWA

(LKS)

Nama Sekolah : SD Kanisius Kintelan

Kelas : IV

Semester : Genap Alokasi Waktu : 2 x 45 (menit)

I. Standar Kompetensi II. Kompetensi Dasar III. Indikator Hasil Belajar IV. Materi Pokok

(59)

VI. Kegiatan Belajar A. Petunjuk Umum B. Kegiatan Belajar

1. Prasyarat 2. Kegiatan belajar

a. Kegiatan 1 b. Kegiatan 2

LKS selengkapnya dapat dilihat pada lampiran II halaman

3. Penyusunan Soal-soal Pretes dan Postes. Kisi-kisi penyusunan soal

(60)

Tabel 2 Kisi-kisi Penyusunan Soal Indikator hasil belajar No soal

Mudah Sedang Sukar 1. Siswa dapat mendeskripsikan

berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahanya matahari, dan gelombang air laut)

2. Siswa dapat menyebutkan penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahanya matahari, dan gelombang air laut)

1, 2,

Penyusunan soal-soal secara keseluruhan dapat dilihat pada lampiran I halaman

H. Metode Analisis Data

(61)

1. Pemberian Skor

Penentuan skor untuk soal jawaban singkat

Kriteria Skor

Benar 1

Salah 0

Penentuan skor untuk soal uraian

Kriteria Skor

Benar 2

Jawaban kurang tepat 1

Salah 0

Pedoman penilaian

Jawaban singkat : 1x 10 = 10

Uraian : 2x 5 = 10 Jumlah : 20

Penilaian Skorperolehan

(62)

2. Menghitung mean pretes (x1)

4. Menguji perbedaan mean skor pretes dan mean skor postes

(Harapannya: x2 >x1) Ho: x2 ≤ x1

H1: x2 >x1

Diuji dengan test satu sisi, pada taraf signifikansi 5%, dengan menggunakan rumus t satu kelompok (kelompok dependen)

)

(63)

43 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran umum penelitian

(64)

lingkungan fisik terhadap daratan. Pertemuan keempat diberikan soal-soal atau postes guna melihat kemampuan siswa setelah diberikan pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing.

2. Persiapan penelitian

Langkah-langkah persiapan

a. Guru membuat rancangan pembelajaran, lembar kerja siswa .

b. Guru mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran .

c. Menyiapkan ruang kelas dan mempersiapkan pengamatan yang akan dilakukan oleh siswa.

3. Pelaksanaan penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan memberikan perlakuan terhadap siswa dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing. Dalam pelaksanaan pembelajaran medote inkuiri terbimbing meliputi.

1. Pendahuluan

(65)

2. Rumusan masalah

Siswa dibagi kedalam kelompok, kemudian siswa bekerja dalam kelompok.

3. Perumusan hipotesis

Siswa melakukan percobaan dengan menggunakan alat dan bahan yang sudah disediakan dalam kelompok.

4. Menarik kesimpulan

Setelah siswa melakukan kegiatan atau merumuskan hipotesis maka siswa mencatat hasil kerja dan menarik kesimpulan dalam kelompok. Jika ada siswa yang kurang tepat atau belum yakin atas percobaan yang dilakukan siswa maka guru berperan memberi arahan dan pembenaran pada siswa yang kurang tepat.

5. Penarikan kesimpulan

Setelah siswa melakukan percobaan dan mempresentasikan didepan kelas, maka siswa atau kelompok lain dapat memperoleh gambaran yang sama tentang materi yang dibahas. Kemudian siswa dapat membuat kesimpulan atas materi yang diajarkan oleh guru.

(66)

Tabel III Hasil Pretes

NO NAMA NILAI TUNTAS

TIDAK

TUNTAS

1. ANGGI 5,5

2. FITRI 3 √

3. UMA 7

4. FEBE 5,5

5. FERDI 5,5 √

6. RIMA 2,5 √

7. NASA 6

8. DIFON 2

9. JAGAT 7 √

10. RIAN 5 √

11. MELANIA 4,5

12. SOFI 5,5

13. OKI 5 √

14. HOKI 6

15. SERLY 4,5

16. KRISTIAN 7 √

(67)

18. JODI 4

19. FEBI 1,5 √

20. AMALIA 3

21. ANDRE 3

22. LINDA 2,5

23. DIAN 4,5 √

24. DESI 2

25. JONI 6

26. IMA 3 √

27. RATRI 2,5 √

28. LARAS 5,5

29. TONI 5

30. ASSA 7 √

31 DELLA 2

Berikut ini adalah hasil postes siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan I: setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing.

(68)

Tabel IV Hasil Postes

NO NAMA NILAI TUNTAS

TIDAK

TUNTAS

1. ANGGI 8

2. FITRI 5 √  

3. UMA 8,5 √

4. FEBE 9 √

5. FERDI 7

6. RIMA 6,5

7. NASA 8 √

8. DIFON 5,5

9. JAGAT 8

10. RIAN 8 √

11. MELANIA 9 √

12. SOFI 7,5 √

14. HOKI 8 √

15. SERLY 8 √

16. KRISTIAN 8 √

17. TATA 9 √

(69)

19. FEBI 6,5 √

20. AMALIA 7,5 √

21. ANDRE 8,5 √

22. LINDA 8,5 √

23. DIAN 8 √

24. DESI 9 √

25. JONI 9 √

26. IMA 6,5 √

27. RATRI 6 √

28. LARAS 7,5 √

29. TONI 7 √

30. ASSA 7,5 √

31 DELLA 7,5 √

(70)

Tabel V Hasil Peningkatan Pembelajaran

No Nama Hasil Pretes Hasil Postes Peningkatan

1 ANGGI 5,5 8 2,5

2 FITRI 3 5 2

3 UMA 7 8,5 1,5

4 FEBE 5,5 9 3,5

5 FWERDI 5,5 7 1,5

6 RIMA 2,5 6,5 4

7 NASA 6 8 2

8 DIFON 2 5,5 3,5

9 JAGAT 7 8 1

10 RIAN 5 8 3

11 MELANIA 4,5 9 4,5

12 SOFI 5,5 7,5 2

14 HOKI 6 9 3

15 SERLY 4,5 8 3,5

16 KRISTIAN 7 8 1

17 TATA 7 9 2

18 JODI 4 7,5 3,5

(71)

20 AMALIA 3 7,5 4,5

21 ANDRE 3 8,5 5,5

22 LINDA 2,5 8,5 6

23 DIAN 4,5 8 3,5

24 DESI 2 8 6

25 JONI 6 9 3

26 IMA 3 6,5 3,5

27 RATRI 2,5 6 3,5

28 LARAS 5,5 7,5 2

29 TONI 5 7 2

30 ASSA 7 7,5 0,5

31 DELLA 2 7,5 5,5

Jumlah 135 229,5 94,5

Rata -rata 4,5 7,65 3,1

a. Mean pretes

N x x1 =

i

(72)

b. Mean postes

c. Menguji perbedaan mean skor pretes dan mean skor postes

(Harapannya: x2 >x1)

Ho: x2x1

H1: x2 >x1

Diuji dengan test satu sisi, pada taraf signifikansi 5%, dengan menggunakan rumus t satu kelompok (kelompok dependen)

(73)

Tabel VI: menguji perbedaan skor pretes dan postes

No Nama X1 X2 D D2

1 Anggi 5,5 8 2,5 6,25

2 Fitri 3 5 2 4

3 Uma 7 8,5 1,5 2,25

4 Febe 5,5 9 3,5 12,25

5 Fwerdi 5,5 7 1,5 2,25

6 Rima 2,5 6,5 4 16

7 Nasa 6 8 2 4

8 Difon 2 5,5 3,5 12,25

9 Jagat 7 8 1 1

10 Rian 5 8 3 9

11 Melania 4,5 9 4,5 20,25

12 Sofi 5,5 7,5 2 4

13 Hoki 6 9 3 9

14 Serly 4,5 8 3,5 12,25

15 Kristian 7 8 1 1

16 Tata 7 9 2 4

17 Jodi 4 7,5 3,5 12,25

(74)

19 Amalia 3 7,5 4,5 20,25

20 Andre 3 8,5 5,5 30,25

21 Linda 2,5 8,5 6 36

22 Dian 4,5 8 3,5 12,25

23 Desi 2 8 6 36

24 Joni 6 9 3 9

25 Ima 3 6,5 3,5 12,25

26 Ratri 2,5 6 3,5 12,25

27 Laras 5,5 7,5 2 4

28 Toni 5 7 2 4

29 Assa 7 7,5 0,5 0,25

30 Della 2 7,5 5,5 30,25

Jumlah 135 229,5 94,5 363,75

Rata-rata 4,5 7,65 3,15 297,675

(D = x2 – x1, derajad kebebasan dB = N – 1)

tobs≤ tkrit, Ho diterima.

(75)
(76)

dB = N – 1

= 30 – 1

= 29

B. Pembahasan

Berdasarkan pencapaian hasil KKM yang sudah ditentukan oleh sekolah yaitu 6,5. Terdiri dari 30 siswa, Pada awal dilakukan pembelajaran 26 siswa yang tidak mencapai atau 86,6 %, dan 5 siswa yang mencapai KKM yaitu 16,67 %, Setelah dilakukan pembelajaran dan dilakukan postes dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing, hanya 3 siswa yang tidak dapat mencapai KKM atau 10%, sedangkan yang mencapai KKM ada 27 siswa, dan mengalami peningkatan mencapai 90%.

Berdasarkan hasil analisis data di atas yaitu mean pretes (x1) adalah 4,5 ; mean postes (x2) adalah 7,65; tobs adalah 11,4297 dan dB nya adalah 29. Maka harga kritis pada taraf signifikansi 5 % pada derajat kebebasan (dB) 29 adalah 2,045. Kesimpulannya adalah tobs lebih besar dari pada tkrit. Hal ini berarti H0 di tolak dan berarti ada perbedaan secara signifikan antara mean pretes dan mean postes.

(77)
(78)

58 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah yang ditulis pada bab I maka dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar siswa terutama mata pelajaran IPA materi pelajaran perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut). Dapat dilihat hasil dari peningkatan pembelajaran sebelum menggunakan metode inkuiri dan sesudah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing.

Berdasarkan pencapaian hasil KKM yang sudah ditentukan oleh sekolah yaitu 6,5. Pada awal dilakukan pembelajaran banyak siswa yang tidak mencapai KKM yaitu 86,2 %, dan nilai rata-rata pada seluruh siswa yang tidak mencapai KKM hanya 4,5. Setelah dilakukan pembelajaran dan dilakukan postes dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing banyak siswa yang dapat mencapai KKM yaitu 10,34%. Sedangkan siswa yang tidak mencapai KKM mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 7,65.

(79)

dapat menerapkan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman, metode ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata.

B. Saran

(80)

60

Amien Moh. 1979. Apakah Metoda Discovery-Inquiry itu?.Depdikbud.

Amien Moh. 1987. Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan Menggunakan Metode “Discovery” dan “Inquiry”. Jakarta : Depdikbud.

Cipto Suwongsono. 2009. Dimensi Ilmu Pengetahuan Alam kelas 4. Yogyakarta : Dimensi.

Fatoni. Fokus Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV SD. CV Sindunata.

Hamalik Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Iskandar Srini M. 1997. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Jihat Asep, Abdul Haris. 2008. Evaluasi Pembelajran. Jakarta. Multi Pres.

Krismoko Tri. 2008. Penerapan metode contektual pada mata pelajaran ipa terpadu kelas IV sekolah dasar. Yogyakarta. USD.

Masidjo. 2007. Evaluasi Pembelajaran II yogyakarta. USD. Rosa kemala. 2006. Jelajah IPA kelas IV. Yudistira. Jakarta.

Sanjaya Wina.2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar proses Pendidikan. Jakarta : Kencana.

Setiorini DKK. 2007. Belajar IPA Menyenangkan kelas IV SD. Jakarta. PT. Bina Daya Mipa.

Slamet. 2003. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Soehendro Bambang. 2006. Panduan pengembangan silabus (KTSP)untuk mata pelajaran SD. Jakarta.

Sudjana, Nana & Ahmad Rivai. Media Pengajaran. 1990. Bandung : CV. Sekar Baru.

Sumantoro, Dodo Hermna, 2006. Ayo Belajar Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV SD.

Yogyakarta. Kanisius

Suprijono Agus. 2009. Cooperative Learning. Surabaya. Pustaka Pelajar

Tanlain Wens. 2007. Modul Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta. USD

(81)

LAMPIRAN

1

(82)

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Pertemuan I

Nama Sekolah : SD Kanisius Kintelan

Kelas : IV

Semester : Genap

Alokasi Waktu : 2 x 40 (menit)

I. Standar Kompetensi :

Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap linkungan daratan

II. Kompetensi Dasar:

Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan linggkungan fisik (angin, hujan, cahanya matahari, dan gelombang air laut).

III. Indikator Hasil Belajar :

Siswa dapat mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan linggkungan fisik (angin, hujan, cahanya matahari, dan gelombang air laut).

IV. Materi Pokok :

(83)

V. Sub Materi Pokok: Perubahan lingkungan VI.Rencana Pembelajaran

No Kegiatan Deskripsi (skenario) Kegiatan Alokasi waktu I Membuka Pelajaran • Salam

• Doa.

• Apersepsi.(guru

memberikan pertanyaan tentang permasalahan yang terdapat dalam lingkungan sekitar)

10 menit

II Kegiatan Inti • Siswa dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa

• Siswa bergabung dalam kelompok

• Guru membagikan LKS

• Guru memberi

penjelasan tentang langkah kerja yang harus dilakukan dalam

(84)

menjawab pertanyaan. • Guru meminta siswa

untuk mencari jawaban atas pertanyaan mereka dalam kelompok.

• Siswa menjawab

pertanyaan berdasarkan gambar-gambar yang dibawakan oleh guru menjawab pertanyaan yang mereka ajukan.

• Siswa membacakan hasil kerja mereka didepan kelas.

• Guru memberi

penguatan jika ada siswa yang kurang jelas.

III Menutup Pelajaran • Guru dan siswa menarik kesimpulan dalam pembelajaran.

(85)

• Guru menyampaikan materi yang akan dipelajarai berikutnya. • Refleksi

• Salam penutup.

VII.Sumber dan Media pembelajaran

A. Sumber pembelajaran

Fatoni. Fokus Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV SD. CV Sindunata. Sumantoro, Dodo Hermna,2006. Ayo Belajar Ilmu Pengetahuan

Alam kelas IV SD. Yogyakarta. Kanisius

Setiorini. 2007. Belajar IPA Menyenangkan kelas IV SD. Jakarta. PT. Bina Daya Mipa.

Rosa Kemala. 2006. Jelajah IPA kelas IV. Yudistira. Jakarta.

Cipto Suwongsono. 2009. Dimensi Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 4. Yogyakart.

B. Media pembelajaran - Kipas angin

- Benetuk bangunan rumah yang terbuat dari gabus - Contoh tanah yang kering dan gersang

(86)

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Pertemuan II

Nama Sekolah : SD Kanisius Kintelan

Kelas : IV

Semester : Genap

Alokasi Waktu : 2 x 45 (menit)

I. Standar Kompetensi :

Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap linkungan daratan

II. Kompetensi Dasar:

Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan linggkungan fidik (angin, hujan, cahanya matahari, dan gelombang air laut).

III. Indikator Hasil Belajar:

Siswa dapat menyebutkan berbagai penyebab perubahan linggkungan fisik (angin, hujan, cahanya matahari, dan gelombang air laut).

IV. Materi Pokok :

(87)

V. Sub Materi Pokok: Perubahan lingkungan VI. Rencana Pembelajaran

No Kegiatan Deskripsi (skenario) Kegiatan Alokasi waktu I Membuka

Pelajaran

• Salam • Doa.

• Apersepsi.(guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang materi yang kemarin) II Kegiatan

Inti

• Siswa dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa

• Siswa bergabung dalam kelompok

• Guru meminta siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang materi perubahan lingkungan yang dapat dilakukan dalam kegiatan belajar secara tertulis. (tiap kelompok membahas materi pelajaran secara berbeda)

(88)

• Guru memberi penjelasan tentang langkah kerja yang harus dilakukan dalam menjawab pertanyaan.

• Siswa melakukan kegiatan pembelajaran sambil menjawab pertanyaan yang mereka ajukan.

• Siswa membacakan hasil kerja mereka didepan kelas.

• Guru memberi penguatan jika ada siswa yang kurang jelas.

III Menutup Pelajaran

• Guru dan siswa menarik kesimpulan dalam pembelajaran.

• Guru menyampaikan materi yang akan dipelajarai berikutnya.

• Refleksi • Salam penutup.

VII. Sumber dan Media Pembelajaran

1. Sumber pembelajaran

(89)

Sumantoro, Dodo Hermna,2006. Ayo Belajar Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV SD. Yogyakarta. Kanisius

Setiorini. 2007. Belajar IPA Menyenangkan kelas IV SD. Jakarta. PT. Bina Daya Mipa.

Rosa Kemala. 2006. Jelajah IPA kelas IV. Yudistira. Jakarta.

Cipto Suwongsono. 2009. Dimensi Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 4. Yogyakarta.

2. Media pembelajaran

(90)

LAMPIRAN

2

Gambar

Tabel 3  Hasil Pretes
Gambar I. Desain Penelitian
Tabel I Pengumpulan Data Dan Instrumen
Tabel 2 Kisi-kisi Penyusunan Soal
+6

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kualitas sistem pencahayaan pada dengan studi kasus Hotel Novotel Yogyakarta pada ruang pertemuan dan lobi dengan tiga metode,

NURUL HANIEF M. Peranan BP4 dalam Pembinaan Keluarga Sakinah Mawaddah Wa Rahmah pada Calon Pengantin di KUA Kecamatan Kraton Yogyakarta Tahun 2014/2015. Fakultas

Kelas Users digunakan untuk menyimpan seluruh data users , kelas BiayaDokter akan menyimpan data biaya dokter, kelas KuotaJamkes akan menyimpan data kuota jaminan

Variabel kepercayaan merek mendapatkan nilai signifikansi sebesar 0,000 maka dapat disimpulkan variabel kesadaran merek secara parsial berpengaruh pengaruh signifikan

No. a) Klaster pertama terdiri dari Kabupaten Lampung Barat, Tanggamus, Way Kanan, Pringsewu, dan Pesisir Barat. b) Klaster kedua beranggotakan Kabupaten Lampung Selatan,

Oxidation rates at 700, 750, and 800 °C for the aluminized steel in steam are higher rate due to the crack formation in the alumina scale and aluminide layer in presence of

Model spasial arahan penggunaan lahan melalui evaluasi lahan hutan yang rawan longsor di lahan milik masyarakat, kemudian model semantik peran pengguna lahan di tingkat

Ke bawah; komunikasi yang mengalir dari satu tingkat dalam suatu kelompok atau organisasi ke suatu tingkat yang lebih bawah. Ke atas; komunikasi yang mengalir ke suatu tingkat