Ir. Sukandar, MM
Analis Kebijakan Ahli Madya
Koordinator Bidang Ekonomi dan Investasi Desa dan Perdesaan Pusbangjak BPI Kemendesa PDTT
Analisis Kebijakan & Angka Kredit
Jabatan Fungsional Analis Kebijakan
1. Dasar hukum
2. Unsur, Sub Unsur dan hasil kerja JFAK
3. Butir Kegiatan dan Angka Kredit Indikator Penilaian
4. Distribusi Angka Kredit
DASAR HUKUM
2015 2017
2013 2016
PerMenPAN dan RB Nomor 45 Tahun 2013 ttg
Jabatan Fungsional Analis Kebijakan
dan Angka Kreditnya
Perkalan No. 27 Tahun 2015 tentang Pedoman
Pelaksanaan dan Penilaian Kualitas Hasil
Kegiatan AK
Perkalan No.
14 Tahun 2016 tentang Petunjuk
Teknis Penilaian Kualitas Hasil
Kegiatan Analis
Peraturan LAN No. 28 Tahun 2017 tentang Peraturan LAN No. 22
Tahun 2017 tentang Pedoman Tata Kerja Tim
Penilai JFAK dan Penilaian Angka Kredit
Analis Kebijakan
UNSUR, SUB UNSUR, & BUTIR KEGIATAN JFAK
UNSUR UTAMA
•Mengajar /melatih pada diklat kebijakan
•Berperanaktif dalam
seminar/lokakrya/konferensi/de legasi ilmiah di bidang
kebijakan
•Menjadi pengurus/ anggota dalamorganisassi profesi analis kebijakan
1. PENDIDIKAN
• PendidikanFormal dan Memperoleh Ijazah
• Pendidikandan Pelatihan fungsional
• Pendidikandan pelatihan prajabatan
• Melakukanriset dan analisis kebijakan
• Memberikanrekomendasi kebijakan
• Melakukankomunikasi, koordinasi, advokasi, konsultasi dan negosiasi kebijakan dan
• Melakukanpublikasi hasil
3. PENGEMBANGAN PROFESI
• Membuatmodul bahan ajar diklat kebijakan
• Membuatmodelkebijakansebagai bahan diklat
• Membantu alat bantu diklat kebijakan
• Membuataudio visual untuk diklat kebijakan
• Mengembangkanbuku pedoman tentang kebijakan
• Menyusun/mengembangkan juklak/juknis di bidang analisis kebijakan
2. KAJIAN DAN ANALISIS KEBIJAKAN
UNSUR PENUNJANG
PENUNJANG
HASIL KERJA JFAK
1. Policy Paper 2. Policy Brief
3. Artikel Kebijakan 4. Makalah
1. Naskah Akademik RUU, RPP, RPPres, RPMen, Raperda
2. Buku Referensi Kebijakan Nasional dan Internasional
3. Monograf Kebijakan
4. Laporan Hasil Pemantauan 5. Laporan Hasil Evaluasi 6. Telaahan Staf
7. Bahan Pidato/ Ceramah/Presentasi 8. Memo Kebijakan
9. Modul Diklat 10. Model Kebijakan 11. Alat Bantu
12. Alat Bantu Gambar/ Suara Diklat 13. Buku Pedoman
14. Juklak / Juknis 15. Surat penugasan
16. Laporan diseminasi kebijakan 17. Laporan advokasi kebijakan
18. Daftar konsultasi dan hasil konsultasi 19. Rancangan Kebijakan
Untuk satuan hasil kegiatan yang tergolong KTI, proses penilaiannya akan dilakukan oleh Tim Penilai dan
Tim Ahli Karya Tulis
Kedinasan
Karya Tulis Ilmiah
UNSUR UTAMA
SUB UNSUR KAJIAN & ANALISIS
KEBIJAKAN
SUB UNSUR PENDIDIKAN
Syarat ijazah dapat diakui:
1. Dikeluarkan oleh PT yg paling kurang terakreditasi B
2. Ijazah Luar Negeri harus memperoleh pengesahan kesetaraan dari instansi yang berwenang di Indonesia
3. Ijazah lebih tinggi yg tidak sesuai dengan kepakaran akan dinilai sebagai unsur pengembangan profesi
4. Angka Kredit Analis Kebijakan yg mengikuti pendidikan lebih tinggi merupakan selisih Angka Kredit Ijazah Baru dengan Angka Kredit Ijazah sebelumnya
5. AK dengan pendidikan Profesi disetarakan dengan Ijazah S2, namun tidak mendapatkan kenaikan nilai Angka Kredit ketika menempuh Magister (S2)
6. Ijazah yg digunakan adalah Ijazah yg diakui oleh instansi dan dijadikan dasar dalam pengusulan (juga dalam kenaikan pangkat)
7. Pengusulan Angka Kredit ijazah harus melampirkan:
SUB UNSUR PENDIDIKAN
Syarat STTP/Sertifikat Diklat Fungsional/Teknis dapat diakui : 1. Diklat berkaitan dengan analis kebijakan
2. Diklat yang lamanya kurang dari 10 JP dinilai sebagai unsur penunjang 3. Diklat Kepemimpinan I, II, III dan IV tidak dinilai
4. Ketentuan lama Diklat:
a. JP = Jam Pembelajaran
b. 1JP = 45 Menit atau 1 Hari = 12 JP 5. Pengusulan melampirkan:
a. Surat penugasan atau surat perintah melaksanakan kegiatan b. Surat pernyataan melaksanakan kegiatan (SPMK)
c. Sertifikat/STTPP dan mata diklat/ajar yg disahkan oleh pejabat/kepala
unit kerja tertinggi di instansinya
MEMO
KEBIJAKAN
Policy Memo relatif serupa dengan Policy Brief, namun dikerjakan dalam waktu yang sangat pendek berisi rekomendasi singkat untuk landasan pembuatan keputusan yang bersifat terbatas.
Penyusunannya dengan memenuhi elemen pokok sebagai berikut:
o Pembuka
o Bagaimana masalah telah berkembang atau menjadi perhatian o Mengapa keputusan diperlukan
o Isi kebijakan yang diangkat
o Masalah kunci yang akan ditangani oleh pembuat kebijakan o Apa posisi/kepentingan yang dimiliki pihak lain atas masalah o Alternatif kebijakan:
a. Program tindakan yang rasional b. Pro dan kontra dari setiap pilihan
c. Risiko/potensi yang mungkin muncul sebagai akibat dari pilihan
Bukti:
1. Surat/Nodin penyampaian ke pimpinan
2. Dokumen memo kebijakan 3. SK Penugasan
4. Surat penyataan pengguna an oleh decision maker
Telaahan Staf
Naskah dinas yang memuat analisis pertimbangan-pertimbangan, pendapat serta saran-saran yang dibuat oleh bawahan Bukti:
1. Surat/Nodin penyampaian ke pimpinan 2. Dokumen telaahan staf
3. SK Penugasan
4. Surat penyataan penggunaan
Policy Paper
Dokumen tertulis hasil penelitian yang berfokus pada isu kebijakan spesifik/tertentu yang
menyajikan rekomendasi yang jelas kepada pembuat kebijakan.
Bukti:
1. Surat/Nodin penyampaian ke pimpinan 2. Dokumen Policy Paper
3. SK Penugasan (jika ada)
Policy Brief
Dokumen ringkas dan netral yang berfokus pada isu tertentu yang membutuhkan perhatian
pengambil kebijakan, yang memaparkan alasan/rasional pemilihan alternatif kebijakan tertentu yang ada pada tataran perdebatan kebijakan.
Bukti:
1. Surat/Nodin penyampaian ke pimpinan 2. Dokumen Policy Brief
3. SK Penugasan (jika ada)
POLICY PAPER DAN POLICY BRIEF
Policy brief menawarkan pertimbangan-pertinbangan atas berbagai opsi kebijakan kepada pembaca tertentu (particular audience) misalnya praktisi (pejabat/pimpinan organisasi pemerintahan, birokrasi), politisi, donors.
1
Policy Brief lebih bersifat “professional” karena ditargetkan untuk pembaca yang memiliki waktu terbatas untuk mengambil keputusan-keputusan.
2
Pertanyaan dalam bentuk‘What’, ‘How’, ‘Who’, ‘When’.
3
Policy paper lebih bersifat“academic” karena memberikan perhatian yang lebih pada tinjauan akademis, pertimbangan, dan kriteria intelektual.
1
Pembaca lebih luas tidak hanya praktisi tapi juga akademisi dan pihak lain yang tertarik dengan studi kebijakan.
2
Pertanyaan‘why’.
3
Policy Brief
Policy Paper
JENIS DAN PERBEDAAN KOMPONEN DOKUMEN SARAN KEBIJAKAN
Komponen Policy Paper Policy Brief Policy Memo
Audiens Spesialis kebijakan Pembuat keputusan Memo antar institusi Fokus Penelitian
dan analisis / kajian kebijakan
Pesan kebijakan khusus untuk Stakeholder
Pesan kebijakan untuk stakeholder Kunci (yang
membuat kebijakan) Konteks Isu Masalah, strategi,
perumusan dan evaluasi
Kebijakan
Untuk advokasi Hasil kajian/telaahan
Digunakan untuk tujuan advokasi dan bersifat sangat urgen dan segera
Metodologi Memuat
penelitian primer
Merangkum penelitian primer
Tidak memuat penelitian primer Bahasa Akademis, Teknis, Formal, presentasi Formal
SIST EMAT IKA POLICY BRIEF
(PerLAN 28/2017 ttg Pedoman penulisan KTI bagi AK)
1. Judul
2. Executive Summary 3. Pendahuluan
4. Deskripsi masalah
5. Rekomendasi kebijakan
7. Apendiks atau lampiran (bila harus ada)
8. Daftar Pustaka
SISTEMATIKA POLICY PAPER
PEMBAHASAN
Analisis terhadap alternatif solusi mengacu pada situasi masalah serta risiko dan dampak yang berpengaruh terhadap implementasi kebiajakn yang dapat ditindaklanjuti oleh decision maker.
PENDAHULUAN Elaborasi tentang gambaran masalah untuk membantu pembaca memahami
pokok permasalahan.
PERNYATAAN KEBIJAKAN
Bagian ini dapat memuat tentang tujuan kebijakan, alasan kebijakan penting utk dianalisis, aktor kunci kebijakan, dan manfaat strategis
kebijakan KESIMPULAN & REKOMENDASI Usulan pilihan kebijakan yang dapat dipertimbangkan oleh decision maker dan konteks implementasi rekomendasi, misal peluang dan tantangan kebijakan yang
diusulkan.
LAMPIRAN REFERENSI
2 4 6
8
1
RINGKASAN EKSEKUTIFMenjelaskan ruang lingkup analisis secara singkat dan jelas terkait gambaran masalah, urgensi masalah, alternatif kebijakan, dan rekomendasi kebijakan.
3
LATAR BELAKANG dari KEBIJAKANDeskripsi tentang eksisting kebijakan atau wacana kebijakan yang akan ditindaklanjuti dengan dukungan data/informasi yang relevan dengan pokok permasalahan
5
7
(PerLAN 28/2017 ttg Pedoman penulisan KTI bagi AK)
BIOGRAFI SINGKAT PENULIS
Merupakan bagian yang berisi tentang riwayat penulis mulai dari riwayat
9
LAPORAN HASIL PEMANTAUAN
Dokumen tertulis yang berisi laporan dan pencatatan hasil observasi rutin dan analisis aktifitas sebuah kebijakan yang memberikan feedback dalam pelaksanaan kebijakan.
Bukti:
1. Surat/Nodin penyampaian ke pimpinan 2. Dokumen hasil pemantauan
3. Dokumen lampiran: daftar kepustakaan, laporan hasil penelitian di lapangan, BA rapat (Jika Ada)
4. Daftar kegiatan rencana tindak lanjut 5. Surat penyataan penggunaan
6. SK Penugasan
Laporan Hasil Evaluasi
Dokumen tertulis yang berisi laporan hasil evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan baik berupa evaluasi untuk meningkatkan
produk/proses, maupun evaluasi yang bertujuan menganalisis sebuah tujuan kebijakan.
Bukti:
1. Surat/Nodin penyampaian ke pimpinan 2. Dokumen hasil evaluasi
3. Dokumen lampiran: daftar kepustakaan, laporan hasil penelitian di lapangan, BA rapat 4. Daftar kegiatan rencana tindak lanjut
5. Surat penyataan penggunaan 6. SK Penugasan
NASKAH AKADEMIK: NASKAH HASIL PENELITIAN ATAU PENGKAJIAN HUKUM DAN HASIL PENELITIAN LAINNYA TERHADAP SUATU MASALAH TERTENTU YANG DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN SECARA ILMIAH SEBAGAI SOLUSI TERHADAP PERMASALAHAN DAN KEBUTUHAN HUKUM MASYARAKAT
Bukti:
1. Surat/Nodin penyampaian 2. Dokumen NA
3. Rancangan awal
4.DIM (Daftar Inventaris Masalah)
5.Instrumen dan laporan hasil penelitian
6. Daftar konsultasi dan hasil konsultasi
7. Notulensi rapat 8. SK penugasan
9. SK kegiatan komunikasi
Keterangan :
1. Apabila Tim terdiri dari 2 maka Ketua proporsinya
(dua) 60%
orang dan Anggota proporsinya 40%.
2. Apabila Tim terdiri dari 3 (tiga) orang maka Ketua proporsinya 50% dan sisanya dibagi sama rata.
3. Apabila Tim terdiri dari 4 (empat) orang atau lebih maka Ketua proporsinya 40%
dan sisanya dibagi sama rata sesuai
MONOGRAF KEBIJAKAN
Dokumen tertulis yang spesifik yang berisi satu atau beberapa subyek yang berkaitan dan merupakan terbitan tunggal, tidak berkelanjutan
Bukti:
1. Dokumen monograf kebijakan
2. Surat penyataan orisinalitas
BUKU REFERENSI
KEBIJAKAN NASIONAL/
INTERNASIONAL
“Buku yang digunakan sebagai bahan informasi/rujukan yang mutakhir dan digunakan sebagai acuan dalam lingkup kebijakan yang terkait dengan kebijakan”
Bukti:
1.Dokumen buku referensi 2.Bukti publikasi buku referensi
kebijakan
3.Surat pernyataan orisinalitas
ARTIKEL KEBIJAKAN
SISTEMATIKA
•
Judul Artikel•
Nama dan Alamat Penulis•
Abstrak•
Kata Kunci•
Pendahuluan•
Lampiran•
Metode Kajian/Penelitian•
Hasil dan Pembahasan•
BUKTI
• Artikel di media masa => surat penerimaan dari media masa dan dokumen artikel
• Artikel dalam jurnal ilmiah tak
terakreditasi => surat penerimaan dari jurnal ilmiah (LOA) dan dokumen arikel kebijakan
• Artikel dalam jurnal ilmiah terakreditasi
=> surat penerimaan dari jurnal ilmiah (LOA) dan dokumen artikel kebijakan
• Artikel dalam jurnal internasional => surat
MAKALAH KEBIJAKAN
Berisi lebih dari 2.500 kata, ukuran kertas A4 dengan spasi 1,5 atau 2, dengan karakter huruf arial atau sejenis, dengan ukuran huruf 11 atau 12, dan; Melampirkan sertifikat/surat keterangan dari instansi
penyelenggara sebagai penyaji dalam Pertemuan ilmiah
SISTEMATIKA
• Judul
• Nama dan Alamat Penulis
• Abstrak dan kata kunci
• Pendahuluan
• Metode penelitian
• Hasil dan pembahasan
• Kesimpulan
• Saran
• Daftar Pustaka
BUKTI
•
Topik dokumen makalah kebijakan•
Sertfikat bukti penyajian makalah•
Surat/nodinPERSAMAAN DAN PERBEDAAN ARTIKEL
KEBIJAKAN DAN MAKALAH KEBIJAKAN
LAPORAN ADVOKASI KEBIJAKAN
Dokumen yang dibuat untuk
mendokumentasikan upaya yang dilakukan dalam penyebarluasan informasi, pemikiran dan hasil penelitian yang terkait dengan
kebijakan”
Bukti:
1.
Surat/nodin penyampaian ke pimpinan Dokumen hasil diseminasi
2.
Dokumen berita acara rapat-rapat
3.
Daftar kegiatan yang dilakukan sebagai tindak lanjut hasil diseminasi kebijakan
Dokumen yang dibuat untuk
mendokumentasikan upaya yang dilakukan AK untuk mempengaruhi atau mendukung
sesuatu atau seseorang yang berkaitan
dengan kebijakan publik seperti regulasi dan kebija kan pemerintah yang terkait dengan kebijakan”
Bukti:
1.
Surat/nodin penyampaian ke pimpinan
2.
Dokumen laporan advokasi kebijakan
3.
Bahan rapat
4.
Daftar kegiatan yang dilakukan sebagai tindak lanjut hasil advokasi kebijakan
Laporan Diseminasi
BAHAN PIDATO/CERAMAH/PRESENTASI
Bahan atau materi tertulis tentang kebijakan yang disiapkan oleh analis kebijakan untuk pidato/ceramah/ presentasi
Bukti:
1. Bahan pidato/ceramah/presentasi 2. Undangan rapat/kegiatan
3. Dokumen pidato/ceramah/presentasi 4. SK Penugasan
Sub Unsur
Pengembangan Profesi
A B
C D
Modul Diklat
Bukti:
1. BA pembahasan modul yang ditandatangani oleh pimpinan lembaga diklat
2. Modul Diklat
3. Kurikulum diklat yang menjadi dasar penyusunan modul diklat
4. Surat keterangan penggunaan 5. SK Tim pembuatan modul
Buku Pedoman
Bukti:
Alat Bantu Diklat
Bukti:
1. Alat peraga/visualisasi 2. Surat pernyataan orisinalitas 3. Surat keterangan penggunaan
alat bantu 4. SK Penugasan
Juklak/Juknis
Bukti:
1. Dokumen Juklak/Juknis
SUB UNSUR PENGEMBANGAN PROFESI
(PERATURAN LAN NO. 14 TH. 2016)
UNSUR
PENUNJANG
SKEMA PENILAIAN KUALITAS HASIL KERJA
39
SKP
KUANTITAS KUALITAS WAKTU BIAYA
KOMPLEKSITAS KEMANFAATAN
TINGKAT DAN/
BENTUK PUBLIKASI
KEPEMIMPINAN
PP 46/2011
Perber Ka.LAN dan Ka.BKNNomor 16
Tahun2014
KELUASAN CAKUPAN DAN TINGKAT KESULITAN DARI ISUMASALAH KEBIJAKAN
DIMANFAATKAN- NYASATUAN HASILANALIS
KEBIJAKAN
DIPUBLIKASIKAN -NYA SATUAN HASIL ANALIS KEBIJAKAN
PERAN YANG DILAKUKAN ANALIS KEBIJAKAN
Angka kredit maksimal
kredit maksimal satuan hasil yang dikerjakan
Team, Apabila analis kebijakan lebih
dari 4 (empat) orang maka analis kebijakan ke-1 proporsinya 40% dan sisanya dibagi sama rata sesuai dengan jumlah Anallis Kebijakan yang terlibat
Individu : Angka
Distribusi Angka Kredit
PENDISTRIBUSIAN ANGKA KREDIT PER ANALIS KEBIJAKAN
Jumlah Tim Ketua Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota
orang % % % % % %
2 60 40
3 50 25 25
4 40 20 20 20
5 40 15 15 15 15
6 40 12 12 12 12 12
Keterangan :
1. Apabila Tim terdiri dari 2 (dua) orang maka Ketua proporsinya 60% dan Anggota proporsinya 40%.
2. Apabila Tim terdiri dari 3 (tiga) orang maka Ketua proporsinya 50% dan sisanya dibagi sama rata.
3. Apabila Tim terdiri dari 4 (empat) orang atau lebih maka Ketua proporsinya 40% dan sisanya dibagi sama rata sesuai dengan jumlah Anggota yang terlibat
www.kemendesa.go.id