PERAN GANDA DAN KAITANNYA DENGAN POSISI TAWAR PEREMPUAN
Norma Sari (1710415320020)
Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia [email protected]
Pendahuluan
Berbicara mengenai sosok perempuan, sosok perempuan cenderung dibekali dengan tubuh untuk reproduksi dengan ciri biologis untuk kehamilan, merawat anak, dan menyusui.
Sering kali juga seorang perempuan dituntut sebagai individu yang bertanggung jawab seputar mendidik anak, menyiapkan makanan, bersih-bersih rumah, mencuci pakaian, melayani suami dan berbagai hal lainnya yang berhubungan dengan urusan rumah tangga.
Tanggung jawab untuk menjadi “sosok perempuan” tersebut akan selalu melekat sepanjang umur hidup seorang perempuan. Kadang tidak jarang muncul statement seperti “perempuan gak harus sekolah tinggi-tinggi kan ujung-ujungnya di dapur” atau “urusan perempuan hanya sebatas dapur, sumur dan kasur”.
Perempuan akan selalu melekat dengan berbagai peranan tersebut baik secara dikehendaki maupun tidak dikehendaki. Namun, seiring berjalannya modernisasi, tentu ada banyak perempuan yang juga bekerja atau juga ikut mencari nafkah. Tidak jarang kita temui ada perempuan yang menjadi wanita karier dengan bekerja sebagai pengajar juga sekaligus mengurus anak, atau seorang buruh perempuan yang bekerja di pabrik dan mengurus anak ketika di rumah. Peran ganda perempuan pun menjadi hal lumrah di masa sekarang baik karena keinginan personal, keterdesakan ekonomi, hingga alasan lain seperti adat istiadat.
Artikel ini bermaksud untuk mengungkap bagaimana peran ganda seorang perempuan dan posisi tawar yang mereka miliki dalam rumah tangga mereka.
Peran Ganda Perempuan
Peran ganda menurut Ermawati (2016) merupakan beberapa peran yang dimiliki oleh satu orang dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. Dalam konteks wanita karier, peran ganda meliputi peran di dalam rumah tangga dan peran di luar rumah (karier). Ketika seorang wanita (terutama yang sudah menikah) memilih untuk berkarier, maka ia akan dihadapkan pada dua peran yang sama pentingnya, yaitu peran di dalam keluarga dan peran di dalam pekerjaan (karier).
Peran ganda yang sering ditemui pada perempuan adalah peran sebagai ibu dalam keluarga dan peran sebagai pekerja dalam dunia kerja. Mengurus rumah tangga sekaligus memenuhi kebutuhan ekonomi sering dilakukan oleh perempuan Indonesia. Hal ini dikarenakan peran utama seorang perempuan sebagai ibu rumah tangga kadang tidak menghasilkan atau bersifat produktif, selain itu ada juga motivasi lain yang membuat perempuan ingin berkarier seperti dorongan untuk berkarya atau cita cita. Berhubung peranan utama tersebut tidak dapat terlepas dari karakter seorang perempuan, mereka pun harus mengambil posisi dilematis dan merangkap peran ganda.
Menjalankan dua peran sekaligus secara tidak langsung memberikan dampak baik bagi wanita itu sendiri maupun bagi lingkungan keluarganya. Wanita dengan peran ganda dituntut untuk berhasil dalam dua peran yang berbeda. Di rumah mereka dituntut untuk berperan subordinat (memiliki kedudukan dibawah peran suami) dalam menunjang kebutuhan keluarga dengan mengurus suami dan anak namun di tempat kerja mereka dituntut untuk mampu bersikap mandiri dan dominan (Suryadi dkk, 2004).
Posisi Tawar Perempuan
Bargaining position atau posisi tawar menurut Collins Dictionary adalah posisi seseorang, kelompok, atau organisasi dalam negosiasi, sehubungan dengan kemampuan mereka untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan bagi diri mereka sendiri.
Bargaining position atau posisi tawar menjadi 'nilai' di pandangan atasan. Nilai ini lah yang nanti yang bisa diandalkan untuk mendongkrak bargaining power untuk naik jabatan.
Hal ini akan datang dengan sendirinya sesuai dengan penilaian yang telah dilakukan oleh manajemen. Faktor-faktor di luar kantor ternyata secara tidak langsung dapat mempengaruhi 'nilai jual' seseorang.
Dalam konteks artikel ini, posisi tawar merupakan nilai dari posisi seorang perempuan di keluarganya. Perempuan memiliki posisi tawar yang bisa lebih tinggi atau lebih rendah dari pasangannya tergantung dari tanggungjawab yang diembannya.
Pembahasan
Peran ganda wanita karier memiliki konsekuensi yang sangat signifikan bagi keluarga.
Pembagian peran wanita karier sering kali menimbulkan ketidakseimbangan, sehingga dapat menyebabkan peran yang saling tumpang tindih. Wanita karier umumnya mengalami kesulitan dalam menyeimbangkan perannya di dalam rumah tangga dan perannya di dalam karier. Apabila kondisi ini terjadi dalam waktu yang lama, maka akan menimbulkan konflik keluarga dan pekerjaan.
Konsekuensi peran ganda tersebut mempengaruhi posisi tawar perempuan di dalam rumah tangga. Perempuan yang memiliki peranan ganda tentunya akan meningkatkan posisi tawar perempuan tersebut lebih tinggi di dalam keluarga sesuai dengan tekanan yang didapat dari tuntutan keluarga dan tuntutan bekerja. Tingginya posisi tawar perempuan merefleksikan pengaruh perempuan itu sendiri terhadap kondisi keluarganya. Contoh, jika perempuan dalam keluarga tersebut mengasuh anak dan bekerja, maka laki-laki yang hanya bekerja akan cenderung berkurang pengaruhnya di lingkup rumah tangga (apalagi jika laki-lakinya tidak bekerja). Bahkan dalam beberapa kasus, tidak jarang ditemui ada keluarga yang secara tidak langsung menjadi kepala keluarga dibanding laki-laki dikarenakan posisi tawar perempuan dalam keluarga terlalu tinggi.
Perempuan yang memiliki peran ganda memiliki ‘nilai’ lebih dalam posisi tawar ketimbang laki-laki. Namun, masih sering perempuan tidak menyadari hal tersebut dikarenakan peranan utama perempuan sering disepelekan dan tidak dianggap. Sehingga kadang posisi tawar perempuan tidak digunakan dengan baik, atau cenderung diabaikan.
Daftar Rujukan
https://www.konde.co/2022/03/bukan-dapur-sumur-kasur-kodrat-perempuan-itu-haid-hamil- melahirkan-dan-menyusui.html/
https://www.kompasiana.com/muhammadiqbalumacina4073/607c42e2d541df2b9940c233/m eningkatkan-bargaining-position
https://www.collinsdictionary.com/dictionary/english/bargaining-position
Ermawati, Siti. 2016. Peran Ganda Wanita Karier. Jurnal Edutama IKIP PGRI Bojonegoro:Surabaya.
Pranoto, Padhang. 2013. Posisi Tawar Perempuan Terhadap Laki-laki dalam Roman Nona Sekretaris karya Suparto Brata. Program Studi Sastra Jawa. Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa. Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang.
Pratomo, Agus. 2018. Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Nizamia Learning Center:Siduarjo.
Wibowo, Dwi E. 2012. Peran Ganda Perempuan dan Kesetaraan Gender. Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Pekalongan:Pekalongan.