• Tidak ada hasil yang ditemukan

ROUTING PADA TCP/IP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ROUTING PADA TCP/IP"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

Mata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika - UNIKOM

ROUTING PADA TCP/IP

(2)

Materi :

Pengertian Routing

Protocol Routing

Protocol IGP pada Routing Dinamik

Algoritma Dasar Untuk Protocol Interior

Ruang Lingkup RIP (Routing Information Protocol)

(3)

Pengertian

ROUTING :

Routing is process offorwarding packets from one network to another, this is sometimes referred to as a relay system

Routing Process

(4)

Pengertian

Algoritma Routing : bagian perangkat lunak dan

lapisan network yang bertanggung jawab terhadap keluaran bagi paket masuk dan harus ditransmisikan.

Proses routing paket data diperlukan syarat sebagi berikut :

Alamat tujuan jelas dan pemilihan jalur terbaik dan tercepat

Mengidentifikasikan informasi dan sumber

Menentukan jalur-jalur yang mungkin dilewati

Mengatur dan mengkonfirmasikan informasi routing

(5)

Pengertian

Routing Ideal :

Tepat Sederhana Tangguh Stabil Adil optimal

Tujuan Utama Router :

Mengatur bagaimana meneruskan paket data ke jalur yang tidak secara langsung terhubung

Routing harus mampu mengatasi perubahan topologi jaringan serta lalu lintas jalur tanpa pembatalan

proses pada host, selain itu jaringan tidak

memerlukan reboot pada saat mengalami tabrakan

(6)

Jenis-Jenis Routing

Routing Statik (Static Routing)

Cara pembuatan tabel routing secara manual

Jalur-jalur ke tujuan ditentukan oleh administrator secara manual

Default route sama dengan statik, digunakan pada saat alamat sumber ke tujuan tidak diketahui atau pada waktu tabel routing tidak bisa menyimpan informasi ke dalam tabelnya lagi.

Routing Dimanis (Dinamic Routing)

Cara membuat tabel routing secara dinamis berubah-ubah secara otomatis jika topologi jaringan berubah

Bersifat adaptif algoritma

Pemilihan jalur ditentukan oleh protocol secara otomatis pada saat jaringan berubah ini semua tergantung pada pengetahuan tabel dan penjadwalan waktu distribusi informasi ke smua router

(7)

METRICS

Digunakan oleh algoritma routing untuk menentukan/memilih rute yang terbaik

-Bandwidth -Cost

-Delay -Hop count -Load

-Reliability

(8)

Routing Static

Pohon Turunan (Sink Tree)

Routing Lintasan Jarak Terpendek

Algoritma Flooding

Algoritma aliran beban

(9)

Routing Dinamis

Algoritma Vektor Jarak (Distance Vector Algorithm)

Algoritma Keadaan Link (Link State Algorithm)

Routing Host Bergerak (Mobile Host Routing)

(10)

Routing Protocols

IGP (Interior Gateway Protocol)

Alat komunikasi pada sebuah kumpulan jaringan ditempatkan untuk menghasilkan jalur-jalur optimal serta dapat menanggapi dengan cepat tentang perubahan topologi jaringannya

IGP melakukan pertukana informasi routing pada sebuah SA jaringan yang terhubung dan diketahui informasinya sehingga menjadi seperti jaringannya sendiri

EGP (Eksterior Gateway Protocol)

Pertukaran informasi jalur-jalur pengiriman data antar dua buah SA atau lebih pada jaringan internet atau yang lebih luas

(11)
(12)

Protocol IGP

IGP (Interior Gateway Protocol)

Distance Vektor : berdasar vektor jarak : RIP (Routing Internet Protocol), IGRP (interior Gateway Protocol)

Link State Berdasar keadaan Link : OSPF (Open Shortest Path First)

Hybrid (Gabungan dua protokol diatas) : EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)

(13)

Protocol EGP

EGP (Exterior Gateway Protocol)

Routing untuk pertukaran informasi jalur-jalur pengiriman data antar dua buah SA atau lebih

BGP (Boerder gateway Protocol)

EEIGRP (Exterior Enhanced Interior Gateway Rouitng Protocol

(14)

Tabel Routing

Tabel yang berisi informasi yang digunakan untuk

meneruskan paket ke tujuan dan tersimpan dalam

router

(15)

Tabel Routing

Fungsi Utama Tabel Routing

Pengetahuan-pengetahuan apa yang harus dimasukan ke dalam tabel

Informasi dalam tabel untuk efisiensi dan mempercepat pencarian jalur

Memperbanyak jalur-jalur ke tujuan yang bisa ditulis Protocol pada routing dinamis sangat bergantung pada

algortima routing yang menghasilkan suatu tabel

routing pada setiap router secara otomatis walaupun terjadi perubahan kondisi jalur atau perubahan

topologi.

(16)

Routing Loop

A condition in which a packet is continuously transmitted within a series of routers without ever reaching its

destination.

Algoritma vektor jarak menyebarkan tabel routing ke semua tetangga satu per satu

Perubahan jaringan tidak serempak

Memungkinkan router memberikan pengetahuan yang berulang

Muncul jaringan yang sifatnya melingkar (routing loop)

(17)

ROUTING LOOP CONDITION

(18)

Solusi Routing Loop

Holdown Timer

Waktu untuk menghindari pengiriman berita pembaruan paket yang tidak mencapai tujuan

Route Poisoning

Menandai paket yang tidak tercapai tujuannya sebagai tanda jumlah lompatan tidak tercapai

Split Horizon

Menghindari pengiriman data kembali ke alamat pengirim

Trigerred Update

Meperbaharui perubahan dalam jaringan dengan cepat

saat terjadinya perubahan

(19)

Protocol Routing Dimanis IGP

RIP (Routing Internet Protocol)

IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)

OSPF (Open shortest Path First)

(20)

RIP

RIP v1Aturan RFC 1058

Menyuruh setiap router untuk broadcast periodik ke tabel routing tetangga

Router mengetahui tabel routing tetangganya, dan dapat memutuskan kemana tujuan paket dikirim

Mengutamakan stabilitas jaringan routing dan menjamin adanya koreksi kerusakan

Cepat beradaptasi dalam melewatikan paket melalui jalur optimal/ yang tidak rusak

Algoritma Bellman-ford

(21)

RIP

Proses Algoritma RIP

Pembaharuan (update)

Peridik 30 detik router mengirim pesan pembaruan tabel routing ke router yang terkoneksi secara langsung

Update timer = 30 detik

Invalid timer = 90 detik

Holdown timer = 180 detik

Flush timer = 240 detik

Penyebaran (Propagation)

Ketika router x menemukan router y ada satu jalur pendek ke router z, maka akan dicatat dalam basis data tabel routing x agar mengindikasi sesuai keadaan sebenarnya. Setiap jalur tercepat akan secar disebarkan ke semua router tetangga bersamaan proses pembaharuan, seluruh jaringan harus mencatatnya

(22)

Menentukan Jalur Pada RIP

Menyeleksi jalur dari beberapa alternatif jalur dengan metric sama

Metric pada RIP adalah HOP (lompatan pada router tetangga)

Informasi pembaharuan RIP hanya diberitakan ke router tetangga yang terhubung langsung dan berisi informasi tabel routing yang lengkap.

Routing gosip

Konvergensi adalah waktu yang diambil router untuk mengkoreksi topologi jaringan ada saat terjadi

pembaharuan

Clasfull routing

(23)

Ciri-Ciri RIP

Maksimum HOP 15

Metric HOP

Tidak ada pengamanan

Cara bekerja hanya dapat dengan satu saluran

setiap pengiriman

(24)

IGRP (interior Gateway Routing Protocol)

Dapat membangun sendiri tabel routing dan saling bertukar informasi dengan router lain

Memperbesar kemampuan RIP, kendala terjadi pada saat topologi berubah.

Ciri utama IGRP adalah menjalankan routing multijalur yaitu dual bandwidth pada saluran yang sama dapat dijalankan pada sebuah liran trafik dan berganti saluran atau jalur secara otomatis jika salah satu rusak.

Cara membandingkan jalur dengan membagi trafik menjadi dua jalur atau lebih ke tujuan, metric berukuran kecil yang dipilih.

(25)

IGRP (interior Gateway Routing Protocol)

IGRP Mengatur besaran waktu dan varian berhubungan dengan interval waktu, dengan default sebagai berikut :

Update timer = 90 detik

Invalid timer = 3 X 90 Detik

Holddown timer = (3X90 + 10) detik

Flush timer = 7 X 90 Detik

(26)

IGRP (interior Gateway Routing Protocol)

Pembuatan IGRP memiliki maksud dan tujuan :

Menjaga kestabilan routing dari jaringan yang kompleks dan besar dari masalah routing loop

Membagi jalur dan beban yang saama diantara saluran pararel yang ada pada saat pengiriman ke tujuan yang hampir sama lokasinya

Merespon dengan cepat jika terjadi perubahan topologi jaringan

Metric :

Topologi antrian

Hop

Bandwidth reliable

(27)

IGRP (interior Gateway Routing Protocol)

Ciri-ciri IGRP :

Jaringan lebih besar dari RIP tetapi masih dalam satu SA, maksimum 255 lompatan

Algoritma tambahan untuk mencegah looping – hold down timer, split horizon, poison reverse update

Metric – topologi, bandwidth, keandalan dan

keterlambatan, sehingga pemilihan jalurnya fleksibel

Mampu menangani multijalur sehingga dapat bekerja sekaligus menggunakan banyak saluran

CISCO propriate

(28)

OSPF (Open Shortest Path First)

OSPF (Open Shortest Path First) Bersifat dinamis mendukung perubahan topologi dengan cepat

Algoritma Dijkstra

Pengiriman pesan pembaharuan periodik setiap 30 menit atau pada saat terjadi perubahan topologi

Informasi dikirim secara flooding

Cara kerja OSPF dengan saling menukar informasi antara router yang berdekatan dan informasi harus tidak sama dengan informasi router tetangganya.

Router yang bertetangga tetapi tidak berdekatan tidak akan berkomunikasi, maka dipilih router perantara atau router wakil untuk berkomunikasi secara efisien

Link state routing protocol

(29)

Ciri-Ciri OSPF (Open Shortest Path First)

Keamanan diperlukan dan dijamin keasliannya

Memiliki algoritma keseimbangan beban yaitu membagi beban ke sejumlah saluran

Metric : jarak, keterlambatan, bandwidth

Mendukung routing berdasarkan jenis layanan sehingga mampu menjalankan lalu lintas paket

secara real time besarta trafik lain yang berbeda

Mendukung sistem topologi hirarki

(30)

Administrative Distance

AD atau penentuan tingkat keberhasilan (kepercayaan) routing protocol berbeda-beda Semakin kecil angka maka semakin besar tingkat

kepercayaan protocol tersebut.

Routing Protocol Besaran

Connecting Interfaces 0

Static Routing 1

EIGRP 5

External BGP 20

Internal EIGRP 90

IGRP 100

OSPF 110

RIP 120

External EIGRP 170

Internal BGP 200

Tab el Adm ini str at iv e Distance

(31)

Perbandingan RIP, IGRP dan OSPF

Perbandingan karakteristik routing RIP, IGRP dan OSPF untuk mengetahui perbedaan masing-masing protocol .

Karakteristik RIP IGRP OSPF

Update Timer 30 detik 90 detik 30 menit

Invalid Timer 90 detik 270 detik 40 detik

Flush Timer 180 detik 630 detik -

Count To Infinity X X

Split Horizon X X

I-Fold Down Timer 180 detik 280 detik 10 detik konvergensi 240/270 detik 460/550 detik 5 detik

(32)

Perbandingan RIP, IGRP dan OSPF

Karakteristik RIP IGRP OSPF

Route Poisonning X X

Keseimbangan jalur yang sama

X X X

Keseimbangan Beban Jalur tidak Sama

X -

VLSM X

Alg. Routing Bellman-Ford Bellman-Ford Dijkstra

Metric Lompatan Kompilasi Biaya

Batasan Lompatan tak tercapai

15 255 (100 defl) 200

(33)

Perbandingan RIP, IGRP dan OSPF

Karakteristik RIP IGRP OSPF

Skala Jaringan Kecil Medium Besar

Topologi Jaringan X

Penyingkatan Nama Jalur Manual

X

Penyingkatan Nama Jalur Otomatis

X X

Pemberitahuan Pemicu Ada Perubahan

X

Pengetahuan didapatkan dan semua jalur yang mungkin dicapai

X

(34)

Terima Kasih

(35)

Mata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika - UNIKOM

ROUTING STATIK dan DINAMIK

(36)

Definition

• ROUTING :

Routing is process offorwarding packets from one network

to another, this is sometimes referred to as a relay system

(37)

Jenis-Jenis Routing

• Routing Statik (Static Routing)

– Cara pembuatan tabel routing secara manual

– Jalur-jalur ke tujuan ditentukan oleh administrator secara manual – Default route sama dengan statik, digunakan pada saat alamat

sumber ke tujuan tidak diketahui atau pada waktu tabel routing tidak bisa menyimpan informasi ke dalam tabelnya lagi.

• Routing Dimanis (Dinamic Routing)

– Cara membuat tabel routing secara dinamis berubah-ubah secara otomatis jika topologi jaringan berubah

– Bersifat adaptif algoritma

– Pemilihan jalur ditentukan oleh protocol secara otomatis pada saat jaringan berubah ini semua tergantung pada pengetahuan tabel dan penjadwalan waktu distribusi informasi ke smua router

(38)

METRICS

Digunakan oleh algoritma routing untuk menentukan/memilih rute yang terbaik

-Bandwidth -Cost

-Delay

-Hop count -Load

-Reliability

(39)

Algoritma Routing

• Pohon Turunan (Sink Tree)

• Routing Lintasan Jarak Terpendek

• Algoritma Flooding

• Algoritma aliran beban

Routing Static Routing Dinamic

• Algoritma Vektor Jarak (Distance Vector

Algorithm)

• Algoritma Keadaan Link (Link State Algorithm)

• Routing Host Bergerak

(Mobile Host Routing)

(40)

Routing Protocols

• IGP (Interior Gateway Protocol)

– Alat komunikasi pada sebuah kumpulan jaringan ditempatkan untuk menghasilkan jalur-jalur optimal serta dapat menanggapi dengan cepat tentang perubahan topologi jaringannya

– IGP melakukan pertukana informasi routing pada sebuah SA jaringan yang terhubung dan diketahui informasinya sehingga menjadi seperti jaringannya sendiri

• EGP (Eksterior Gateway Protocol)

– Pertukaran informasi jalur-jalur pengiriman data antar dua buah SA atau lebih pada jaringan internet atau yang lebih luas

(41)
(42)

Protocol IGP

• IGP (Interior Gateway Protocol)

– Distance Vektor : berdasar vektor jarak : RIP (Routing Internet Protocol), IGRP (interior Gateway Protocol)

– Link State Berdasar keadaan Link : OSPF (Open Shortest Path First) – Hybrid (Gabungan dua protokol diatas) : EIGRP (Enhanced Interior

Gateway Routing Protocol)

(43)

Protocol EGP

• EGP (Exterior Gateway Protocol)

– Routing untuk pertukaran informasi jalur-jalur pengiriman data antar dua buah SA atau lebih

• BGP (Boerder gateway Protocol)

• EEIGRP (Exterior Enhanced Interior Gateway Rouitng Protocol

(44)

Tabel Routing

• Tabel yang berisi informasi yang digunakan untuk meneruskan

paket ke tujuan dan tersimpan dalam router

(45)

Tabel Routing

• Fungsi Utama Tabel Routing

– Pengetahuan-pengetahuan apa yang harus dimasukan ke dalam tabel

– Informasi dalam tabel untuk efisiensi dan mempercepat pencarian jalur

– Memperbanyak jalur-jalur ke tujuan yang bisa ditulis Protocol pada routing dinamis sangat bergantung pada

algortima routing yang menghasilkan suatu tabel

routing pada setiap router secara otomatis walaupun terjadi perubahan kondisi jalur atau perubahan

topologi.

(46)

ROUTING LOOP CONDITION

(47)

Solusi Routing Loop

• Holdown Timer

– Waktu untuk menghindari pengiriman berita pembaruan paket yang tidak mencapai tujuan

• Route Poisoning

– Menandai paket yang tidak tercapai tujuannya sebagai tanda jumlah lompatan tidak tercapai

• Split Horizon

– Menghindari pengiriman data kembali ke alamat pengirim

• Trigerred Update

– Meperbaharui perubahan dalam jaringan dengan cepat

saat terjadinya perubahan

(48)

Protocol Routing Dinamis IGP

• RIP (Routing Internet Protocol)

• IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)

• OSPF (Open shortest Path First)

(49)

STATIC ROUTING

• Interface Serial

– S0/0/0 dsb – DCE dan DTE

– Untuk Interface

serial DCE harus

diberi CLOCK

(50)

STATIC ROUTING

Device Interface IP address Subnet Mask Def. Gateway Status

R1 Fa0/0 172.16.3.1 255.255.255.0 n/a

S0/0/0 172.16.2.1 255.255.255.0 n/a DCE

R2 Fa0/0 172.16.1.1 255.255.255.0 n/a

S0/0/0 172.16.2.2 255.255.255.0 n/a

S0/0/1 192.168.1.1 255.255.255.0 n/a DCE

R3 Fa0/0 192.168.2.1 255.255.255.0 n/a

S0/0/1 192.168.1.2 255.255.255.0 n/a

PC1 NIC/Fa 172.16.3.10 255.255.255.0 172.16.3.1 PC2 NIC/Fa 172.16.1.10 255.255.255.0 172.16.1.1

Konfigurasi Interface

(51)

Konfigurasi Interface

Hanya Untuk Serial Yang DCE !

(52)

Perintah Dasar Router

(53)

Membuat Static Route

• Purpose of a static route

–A manually configured route used when routing from a network to a stub network

(54)

Membuat Static Route

• Perintah IP route

To configure a static route use the following command: ip route

Example:

• -Router(config)# ip route network-address subnet-mask {ip-address | exit-interface }

(55)

Membuat Static Route

• Configuring routes to 2 or more remote networks

–Perintah Static Route Pada R1

• -R1(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 172.16.2.2 atau S0/0/0

• -R1(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 172.16.2.2 atau s0/0/0

• -R1(config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.2.2 atau s0/0/0

(56)

Membuat Static Route

• Modifying Static routes

Existing static routes cannot be modified. The old static route must be deleted by placing no in front of the ip route

Example:

-no ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 172.16.2.2

A new static route must be rewritten in the configuration

(57)

Membuat Static Route

• Kerjakan topologi Contoh Hingga Semua Router dan komputer dapat terkoneksi Menggunakan static Route

(58)

Mata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika - UNIKOM

ROUTING DINAMIK

(59)

Definition

• ROUTING :

Routing is process offorwarding packets from one network

to another, this is sometimes referred to as a relay system

(60)

Jenis-Jenis Routing

• Routing Statik (Static Routing)

– Cara pembuatan tabel routing secara manual

– Jalur-jalur ke tujuan ditentukan oleh administrator secara manual – Default route sama dengan statik, digunakan pada saat alamat

sumber ke tujuan tidak diketahui atau pada waktu tabel routing tidak bisa menyimpan informasi ke dalam tabelnya lagi.

• Routing Dimanis (Dinamic Routing)

– Cara membuat tabel routing secara dinamis berubah-ubah secara otomatis jika topologi jaringan berubah

– Bersifat adaptif algoritma

– Pemilihan jalur ditentukan oleh protocol secara otomatis pada saat jaringan berubah ini semua tergantung pada pengetahuan tabel dan penjadwalan waktu distribusi informasi ke smua router

(61)

METRICS

Digunakan oleh algoritma routing untuk menentukan/memilih rute yang terbaik

-Bandwidth -Cost

-Delay

-Hop count -Load

-Reliability

(62)

Algoritma Routing

• Advantages of static routing

– -It can backup multiple interfaces/networks on a router

– -Easy to configure

– -No extra resources are needed – -More secure

• Disadvantages of static routing

– -Network changes require manual reconfiguration

– -Does not scale well in large topologies

(63)

Routing Protocols

• IGP (Interior Gateway Protocol)

– Alat komunikasi pada sebuah kumpulan jaringan ditempatkan untuk menghasilkan jalur-jalur optimal serta dapat menanggapi dengan cepat tentang perubahan topologi jaringannya

– IGP melakukan pertukana informasi routing pada sebuah SA jaringan yang terhubung dan diketahui informasinya sehingga menjadi seperti jaringannya sendiri

• EGP (Eksterior Gateway Protocol)

– Pertukaran informasi jalur-jalur pengiriman data antar dua buah SA atau lebih pada jaringan internet atau yang lebih luas

(64)
(65)

Protocol Dinamic Routing

• IGP (Interior Gateway Protocol)

– Distance Vektor : berdasar vektor jarak : RIP (Routing Internet Protocol), IGRP (interior Gateway Protocol)

– Link State Berdasar keadaan Link : OSPF (Open Shortest Path First) – Hybrid (Gabungan dua protokol diatas) : EIGRP (Enhanced Interior

Gateway Routing Protocol)

• EGP (Exterior Gateway Protocol)

– Routing untuk pertukaran informasi jalur-jalur pengiriman data antar dua buah SA atau lebih

• BGP (Boerder gateway Protocol)

• EEIGRP (Exterior Enhanced Interior Gateway Rouitng Protocol

(66)

Tabel Routing

• Tabel yang berisi informasi yang digunakan untuk meneruskan

paket ke tujuan dan tersimpan dalam router

(67)

Administrative Distance

AD atau penentuan tingkat keberhasilan (kepercayaan) routing protocol berbeda- beda Semakin kecil angka maka semakin besar tingkat kepercayaan protocol tersebut.

Routing Protocol Besaran

Connecting Interfaces 0

Static Routing 1

EIGRP 5

External BGP 20

Internal EIGRP 90

IGRP 100

OSPF 110

RIP 120

External EIGRP 170

Internal BGP 200

Anknown Network 255-tak terhngga

(68)

Protocol Routing Dinamis IGP

• RIP (Routing Internet Protocol)

• IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)

• OSPF (Open shortest Path First)

(69)

Dinamic Route

Function(s) of Dynamic Routing Protocols:

– Dynamically share information between routers.

– Automatically update routing table when topology changes.

– Determine best path to a destination.

The purpose of a dynamic routing protocol is to:

– -Discoverremote networks

– -Maintainingup-to-date routing information – -Choosing the best path to destination networks

– -Ability to find a new best pathif the current path is no longer available

(70)

RIP

• Proses Algoritma RIP

– Pembaharuan (update)

• Peridik 30 detik router mengirim pesan pembaruan tabel routing ke router yang terkoneksi secara langsung

– Update timer = 30 detik – Invalid timer = 90 detik – Holdown timer = 180 detik – Flush timer = 240 detik

• Maksimum HOP 15

• Metric HOP

• Tidak ada pengamanan

• Cara bekerja hanya dapat dengan satu saluran setiap

pengiriman

(71)

Basic RIPv1 Configuration

A typical topology suitable for use by RIPv1 includes:

• -Three router set up

• -No PCs attached to LANs

• Use of 5 different IP subnets

-

(72)

Basic RIPv1 Configuration

• Router RIP Command

– To enable RIP enter:

- Router rip at the global configuration prompt

-Prompt will look like R1(config-router)#

(73)

Basic RIPv1 Configuration

• Specifying Networks

– Use the network command to:

– Enable RIP on all interfaces that belong to this network

– -Advertise this network in RIP updates

– sent to other routers

every 30 seconds

(74)

Verification and Troubleshooting

• Show ip Route

• To verify and troubleshoot routing

-

Use the following commands:

-show ip route

-show ip protocols

-debug ip rip

(75)

Verification and Troubleshooting

• show ip protocols command

-Displays

routing

protocol

configured

on router

(76)

Verification and Troubleshooting

• Debug ip rip command

-Used to display RIP routing updates as they are happening

(77)

Verification and Troubleshooting

• Passive interface command

-Used to prevent a router from sending updates through an interface

-Example:

Router(config-router)#passive-interface interface-type interface-number

(78)

Verification and Troubleshooting

Passive interfaces

(79)

Automatic Summarization

• Configuration Details

-To remove the RIP routing process use the following command

No router rip

-To check the configuration use the following command

Show run

(80)

Terima kasih

Referensi

Dokumen terkait

Landasan Teori dan Program, Projek Akhir Arsitektur LXVII yang berjudul. ” MUSEUM SATWA DI KABUPATEN SLEMAN ” ini

Dari analisis sekolah efektif dalam perspektif mutu pendidikan, dapat dikatakan bahwa sekolah yang efektif adalah sekolah yang: (1) memiliki masukan siswa dengan potensi

Anti-Lipid Peroxidation Activities of Three Selected Fruits Juices Against Cadmium Induced Liver Damage In Vitro.. Eko Suhartono 1 ∗ , June Astri

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Apakah Proporsi Dewan Komisaris Independen berpengaruh terhadap Keberadaan

Namun sisi menarik pembahasannya bahwa ketika Individu berinteraksi dengan kehidupan sosial budaya (anggota kelompok) berpengaruh terhadap perilaku keduanya.. Dan,

Berdasarkan tabel di atas, tulang wajah terdiri dari beberapa bagian. Nah, ketika kita mengunyah makanan, tulang bagian wajah mana yang1. bergerak ? Ayo cari

Untuk itu maka ditentukan beberapa parameter dasar agar air yang akan dikonsumsi memberikan manfaat bagi tubuh karena jumlah persen air dalam tubuh yang sangat besar yang

You need to give the nucleus some food stores, so select a couple of frames of brood which have some capped stores and place in the nucleus as the first and fifth frame..