TeNS Vol. 2, No. 2, September 2022 105
Pengaruh Edukasi Leaflet Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Kanker Yang Menjalani Kemoterapi Pertama Di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta
The Effect Of Educational Leaflets On The Anxiety Level Of Cancer Patients Taking Their First Chemotherapy At The RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
Tri Utariningsih₁, Ratna Wirawati Rosyida₂, Sofyan Indrayana₃
¹ʹ²ʹ³Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Alma Ata Yogyakarta [email protected]
INFO ARTIKEL
ABSTRAK/ABSTRACT
Kata Kunci : Edukasi, Kanker, Kemoterapi,Ting kat Kecemasan
Latar belakang : Kanker adalah salah satu jenis penyakit yang menyebabkan permasalahan fisik, mental maupun sosial. Data Riskesdas menyebutkan kenaikan prevalensi kanker disetiap tahunnya. Kecemasan merupakan gejala umum yang dialami oleh pasien yang menjalani pengobatan kemoterapi. Tekanan psikologis akibat kecemasan mengakibatkan menurunnya kualitas hidup dan membuat hasil pengobatan tidak memuaskan. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi leaflet terhadap tingkat kecemasan pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi pertama di RSUP DR Sardjito Yogyakarta. Metode : Penelitian ini merupakan pra-eksperimen dengan One Group pretest and posttest design, besar sampel 56 responden dengan accidental sampling. Tingkat kecemasan diukur dengan kuisioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) sebelum dan seminggu sesudah kemoterapi. Analisa menggunakan uji Wilcoxon Matched Pairs.
Hasil Penelitian : ada perbedaan tingkat kecemasan pada pasien kanker sebelum dan sesudah diberikan edukasi leaflet di RSUP DR Sardjito Yogyakarta dengan nilai p=0,0001. Kesimpulan : Pemberian edukasi leaflet dapat menurunkan tingkat kecemasan pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi pertama di RSUP DR Sardjito Yogyakarta
Key Word : Educational,Can cer,Chemotherap y,Anxiety Level
Background: Cancer is regarded as one of the diseases causing physical, mental, and social problems. The Basic Health Research (Riskesdas) data reported an increase in cancer prevalence every year. Anxiety is a common symptom experienced by patients undergoing chemotherapy treatment. Psychological stress due to anxiety results in a decreased quality of life which then leads to unsatisfactory treatment results. Purpose: This study aims to determine the effect of educational leaflets on the anxiety level of cancer patients who undergo the first chemotherapy at the RSUP DR Sardjito, Yogyakarta. Method: This research is a pre-experiment with one-group pretest-posttest design. There are 56 respondents as samples acquired by utilizing accidental sampling. Anxiety levels were measured by the Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) questionnaire prior to and a week after chemotherapy. Meanwhile, the analysis was carried out by using the Wilcoxon Matched-Pairs test. Result: There is a decrease in the patients’ anxiety scores after educational leaflets were given. It means that that there was a difference in the anxiety level in cancer patients before and after educational leaflets were distributed at the RSUP DR Sardjito Yogyakarta with p-value= 0.0001. Conclusion: Providing educational leaflets can reduce the anxiety level of cancer patients who undergo the first chemotherapy at the RSUP DR Sardjito Yogyakarta.
TeNS Vol. 2, No. 2, September 2022 106 A. PENDAHULUAN
Kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama diseluruh dunia. Angka prevalensi kejadian kanker di dunia masih menduduki peringkat tertinggi setelah penyakit kardiovaskuler. Tahun 2018 data dari World Health Organization (WHO) terdapat 18,1 juta kasus kanker baru dan 9,6 juta kematian yang terjadi pada tahun ini(1). Di Indonesia dalam data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 prevalensi kanker di Indonesia mencapai 1,8 per 1000 penduduk, naik 0,4 dari data tahun 2013 sebanyak 1,4 per 1000 penduduk.
Nationale Cancer Institute (NCI) menyatakan kemoterapi merupakan pengobatan sistemik yang bertujuan untuk membunuh sel kanker, namun merupakan pengobatan yang menimbulkan efek samping yang terjadi pada pasien (NCI, 2015).
Kemoterapi adalah pengobatan kanker dengan menggunakan zat-zat kimia anti kanker untuk merusak fungsi dan reproduksi seluler agar sel- sel tumor mati. Pengobatan dapat dikombinasikan dengan radiasi dan pembedahan ( NCI, 2015). Efek samping kemoterapi berupa gangguan fungsi pencernaan, gangguan fungsi liver, gangguan sistem kekebalan tubuh dan gangguan fungsi ginjal (NCI, 2018). Gejala efek samping yang paling umum terjadi adalah muntah, kelelahan, rambut rontok, jumlah sel darah menurun, sariawan, mati rasa pada kaki dan lidah, diare, dan peningkatan buang air kecil ( Critcher, 2016). Kecemasan merupakan salah satu kondisi dimana seseorang merasa takut tanpa mengetahui penyebab pastinya, sehingga terjadi perubahan prilaku baik normal maupun
abnormal, manifestasi kecemasan yang dialami juga bervariasi, mulai dari cemas ringan sampai cemas berat dan sampai dalam kondisi panic ( Critcher, 2016).
Kecemasan menurut Ibrahim dalam Fatimah dan Anggi adalah sinyal yang menyadarkan seseorang untuk memperingatkan adanya bahaya yang mengancam ( Sukarini, 2017).
Kecemasan pada penderita kanker menjadi tekanan psikologi yang dapat secara signifikan menurunkan kualitas hidup dan berpotensi membuat hasil pengobatan tidak memuaskan (NCI, 2015).
Dukungan edukasi dari perawat pada pasien kemoterapi dapat menurunkan stressor, dapat membantu pasien mengatasi kecemasan melalui sudut pandang medis dan holistik serta mendukung penyesuaian pasien pada keduanya ( Garcia, 2014).
Edukasi awal yang dilakukan pada pasien yang baru terdiagnosis kanker dan mendapat pengobatan kemoterapi efektif dalam mengurangi stressor pasien (NCI, 2015).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi leaflet terhadap tingkat kecemasan pada pasien yang menjalani kemoterapi pertama.
B. METODE PENELITIAN
Rancangan penelitian ini adalah pra- eksperimen dengan One Group Pretest Posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang menjalani kemoterapi pertama di RSUP DR Sardjito Yogyakarta, sampel diambil dengan teknik accidental sampling yaitu sejumlah 56 responden. Penelitian
TeNS Vol. 2, No. 2, September 2022 107 dilakukan tanggal 3 Mei sampai 7 Juni
2021 di RSUP DR Sardjito Yogyakarta.
Pengambilan data skor kecemasan dilakukan dua kali yaitu sebelum diberikan edukasi dan seminggu setelah pasien kemoterapi dengan menggunakan kuisioner HARS. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon Matched Paired.
Penelitian ini telah mendapatkan persetujuan dari Universitas Alma Ata dan lulus uji kelayakan etik dari Komisi Etik Universitas Alma Ata Yogyakarta, nomor:
KE/AA/III/10387/EC/2021 pada tanggal 26 Maret 2021 dan komisi etik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dengan nomer KE/FK/0406/EC/2021 pada tanggal 29 April 2021. Pelaksanaan penelitian juga sudah mendapatkan ijin dari Direktur RSUP DR Sardjito dengan nomor:
LB.02.01/XI.2.2/37060/2001 tanggal 24 Maret 2021.
C. HASIL
Berdasarkan hasil penelitian, mayoritas responden mempunyai jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 44 orang (78,6%). Usia yang mendominasi adalah 45 - 65 tahun sebanyak 33 orang (58,9%).
Pekerjaan yang paling banyak ditekuni oleh responden adalah tidak bekerja sebanyak 27 orang (48,2%). Strata ekonomi tertinggi adalah responden dengan penghasilan Gaji ≤ Rp 2.000.000,00 sebanyak 35 orang (62,5%).
Pendidikan responden mayoritas pada tingkat SD–SMP sebanyak 22 orang (39,3%). Diagnosis Medis paling banyak adalah kanker payudara sebanyak 22 orang (39,3%). Kondisi fisik dengan ADL mandiri sebanyak 51 orang (91,1%).
Hasil analisa bivariat terdapat pengaruh yang bermakna pada tingkat kecemasan pasien yang menjalani kemoterapi pertama sebelum dan sesudah mendapatkan edukasi. Maka dinyatakan bahwa hipotesis dalam penelitian diterima, yang berarti Pemberian edukasi leaflet dapat menurunkan tingkat kecemasan pasien kanker yang menjalani kemoterapi pertama di RSUP DR Sardjito Yogyakarta
` D. PEMBAHASAN
Jenis kelamin merupakan faktor resiko terjadinya kanker, perempuan dalam proses reproduksinya mengalami peningkatan hormon estrogen yang merupakan hormon reproduksi, hormon ini pada kondisi fisiologis mempunyai peran penting dalam tubuh perempuan, namun hormon ini bersifat karsinogen yang merangsang pertumbuhan sel kanker (Suprapta, 2017), sehingga perempuan lebih beresiko terkena kanker. Dalam penelitian sebelumnya faktor yang mempengaruhi kecemasan antara lain jenis kelamin, laki-laki lebih rileks dalam menghadapi kondisi
TeNS Vol. 2, No. 2, September 2022 108 sehingga tidak mudah cemas (Dewi, 2017).
Berdasarkan fakta diatas dapat diinterpretasikan bahwa resiko terkena kanker yang paling banyak ditemukan adalah pada perempuan.
Usia merupakan faktor yang bisa menyebabkan kecemasan, semakin dewasa seseorang akan semakin baik dalam mengelola kecemasannya (Dewi, 2017).
Pernyataan National Cancer Institute bahwa usia merupakan faktor resiko tertinggi terjadinya kanker, semakin meningkat usia individu maka semakin beresiko terkena kanker (Suprapta, 2017).
Peningkatan usia juga merupakan penyebab kanker, dimana usia 46-55 tahun termasuk dalam kategori resiko tinggi berkaitan dengan faktor prilaku dan pola makan yang tidak sehat (Misgiyanto, 2014). Berdasarkan Analisa peneliti dan didukung beberapa fakta diatas, resiko munculnya kanker meningkat ketika memasuki usia lanjut yaitu usia 46-65 tahun dikarenakan berkaitan dengan pola hidup, sedangkan semakin bertambah usia individu maka meiliki resiko terjadi kecemasan. Tingkat Pendidikan mayoritas responden adalah SD-SMP, terkait dengan faktor penyebab kecemasan yaitu tingkat Pendidikan yang rendah bisa mengalami kecemasan lebih sering, sebab tingkat Pendidikan yang tinggi akan mengubah seseorang lebih realistis dan lebih bisa menerima informasi baru. Hal ini sejalan dengan penelitian lain bawa pasien dengan
usia SD-SMP lebih banyak mengalami kecemasan (Dewi, 2017). Pendidikan rendah individu berkaitan dengan tingkat sosial ekonomi rendah dimana status Pendidikan berpengaruh pada kemampuan individu mengenali gejala kecemasan yang timbul dan mempengaruhi status kesehatan individu tersebut (Dewi, 2017).
Strata ekonomi mayoritas dengan penghasilan Rp 2000.000,00 dan dibawah Rp 2.000.000,00 yaitu sebanyak 35 responden (62,5%). Hal ini sejalan dengan faktor penyebab kecemasan yaitu sering terjadi pada strata ekonomi rendah (Dewi, 2017).
Sejalan dengan penelitian lain bahwa pendidikan berkaitan dengan sosial ekonomi seseorang yang berpengaruh juga dalam pengetahuan tentang status kesehatannya (Nuwa, 2020).
Mayoritas responden yang mengalami kecemasan adalah pasien tidak bekerja (48,2%). Pekerjaan berkaitan erat dengan penghasilan responden, dalam hal ini sejalan dengan faktor penyebab kecemasan yaitu besarnya penghasilan setiap bulan yang diperoleh dari pekerjaannya (Dewi, 2017). Pekerjaan berkaitan dengan pengetahuan dan pemahaman individu terhadap masalah kesehatannya, dalam hal ini adalah kanker, terkait dengan sosial ekonomi yang sangat berperan
TeNS Vol. 2, No. 2, September 2022 109 penting dalam menentuan perawatan
pasien.
Jenis kanker payudara yaitu sebanyak 39,3%. Berdasarkan jurnal kanker 2017 data Kanker serviks uteri dan ovarium serta kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemukan, yaitu 927 (20%) responden untuk kanker serviks uteri dan ovarium serta 746 (16%) responden kanker payudara. Kanker serviks uteri dan ovarium paling banyak ditemukan pada usia dewasa, dengan status menikah, hidup di perkotaan, dan memiliki status pendidikan rendah. Kanker payudara paling banyak ditemukan pada wanita usia dewasa, status menikah, tinggal di perkotaan, status pendidikan rendah, dan status ekonomi rendah (Nuwa, 2020).
Kondisi fisik sebagian besar adalah responden yang memiliki kondisi fisik dengan ADL mandiri yaitu 91,1%. Kondisi fisik berpengaruh terhadap tingkat kecemasan, untuk pasien yang mengalami ketidakmampuan dalam ADL dilakukan kemoterapi rawat inap.
E. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat kecemasan pada pasien sebelum dan sesudah diberikan edukasi leaflet sebelum menjalani kemoterapi di RSUP DR Sardjito Yogyakarta dengan nilai p=
0,000 dan Rerata skor kecemasan setelah edukasi lebih rendah secara bermakna dari
pada sebelum dilakukan edukasi. Saran dalam penelitian ini adalah bagi Pasien Kanker yang menjani kemoterapi pertama disarankan selalu mendapatkan dan memahami edukasi sebelum menjalani kemoterapi. Bagi Perawat Poliklinik yang memberikan kemoterapi pertama disarankan dapat memberikan Edukasi sebelum kemoterapi dengan
konsisten serta mampu
mengembangkan media edukasi yang lebih mudah dipahami.
DAFTAR PUSTAKA
Critcher K,2016,Advanced Practice Palliative Nursing Dahlin Constance Coyne Patrick J Ferrell Betty R (Eds) Advanced Practice Palliative Nursing 648pp £90 Oxford University Press 9780190204747 0190204745.
Cancer Nursing Practice.
Dewi R, 2017, Hubungan Strategi Koping Dengan Ansietas Pada Pasien Kanker Yang Sedang Menjalani Pengobatan Kemoterapi Di Rsu Dr. Pirngadi Medan. Jurnal Ilmu Keperawatan Imelda.
Garcia S,2014, The effects of education on anxiety levels in patients receiving chemotherapy for the first time: An integrative review.
Clinical Journal Oncology Nursing.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,2018,Potret Kesehatan Indonesia dari RISKESDAS 2018. Sehat Negeriku.
Kementrian Kesehatan RI Pusat Data dan Informasi Kesehatan. Stop
TeNS Vol. 2, No. 2, September 2022 110 Kanker.infodatin-
Kanker.2015;https://pusdatin.kemke s.go.id/folder/view/01/structure- publikasi-pusdatin-info-datin.
Misgiyanto, Susilawati D,2014, Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan Penderita Kanker Serviks Paliatif. Jurnal Keperawatan Indonesia.
National Cancer Institute,2015, What cancer
Is. Available from:
https://www.cancer.gov/aboutcancer /understanding/what-is-cancer.
Nationale Cancer Institute,2015,Cancer Treatment [Internet]. Available from:
https://www.cancer.gov/about- cancer/treatment.
Nationale Cancer Institute,2018, Side Effects of Cancer Treatment [Internet]. Available from:https://www.cancer.gov/about- cancer/treatment/side-
effects#:~:text=Mouth%20and%20T hroat%20Problems,Immunotherapy
%20and%20Organ%2DRelated%20 Inflammation
Nuwa Ms, Kiik Sm,2020, Pengaruh Spiritual Guided Imagery And Music Terhadap Kecemasan Pasien Kanker Yang Menjalani Kemoterapi. Journal Ners Dan Kebidanan (Journal Ners Midwifery).
Stuart GW. Psichyatric Nursing,2013, [Internet]. 10th ed.
St.Louis,Missouri:
Elsevier[Internet].Availablefrom:
books.google.co.id/books?id=ivALB AAAQBAJ&printsec=frontcover&d q%0A=psychiatric+nursing&hl=id&
sa=X&ved=0ahUKEwjxgaXJqePeA hVFKo8%0AKHf1iDac4FBDoAQg sMAA#v=onepage&q=anxiety&f=f alse. {Cited 2020 Nov 24};
Sukarini D,2017,Pengaruh pemberian edukasi pre operasi dengan media booklet terhadap tingkat kecemasan
pasien preoperasi di bangsal cendrawasih 2 RSUP DR Sardjito Yogyakarta
Suprapta I, Bidjuni H, Karundeng M.
Faktor intrinsik yang berhubungan dengan tingkat kecemasan pada pasien yang terpasang terapi cairan Intravena di ruangan Asoka
Winarti A, Fatimah FS, Rizky W,2017, Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Kecemasan Tentang Menarche pada Siswi Kelas V Sekolah Dasar. Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia.
TeNS Vol. 2, No. 2, September 2022 111 LAMPIRAN
Tingkat Kecemasan Sebelum Edukasi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
14 - 20 (Cemas Ringan) 30 53,6 53,6 53,6
21 - 27 (Cemas Sedang) 17 30,4 30,4 83,9
28 - 41 (Cemas Berat) 9 16,1 16,1 100,0
Total 56 100,0 100,0
Tingkat Kecemasan Setelah Edukasi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
< 14 (Tidak Cemas) 42 75,0 75,0 75,0
14 - 20 (Cemas Ringan) 11 19,6 19,6 94,6
21 - 27 (Cemas Sedang) 3 5,4 5,4 100,0
Total 56 100,0 100,0
Hasil Uji Alternatif Wilcoxon Matched Pairs
n (minimum– maksimum) Rerata ± s.b. p
Skor Kecemasan
Sebelum Edukasi 56 (14 – 38) 21,09 ± 5,58
0,000
Skor Kecemasan Setelah Edukasi
56 (1 – 27) 9,73 ± 6,06
TeNS Vol. 2, No. 2, September 2022 112 Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks Skor Kecemasan Setelah Edukasi -
Skor Kecemasan Sebelum Edukasi
Negative Ranks 53a 28,93 1533,50
Positive Ranks 2b 3,25 6,50
Ties 1c
Total 56
a. Skor Kecemasan Setelah Edukasi < Skor Kecemasan Sebelum Edukasi b. Skor Kecemasan Setelah Edukasi > Skor Kecemasan Sebelum Edukasi c. Skor Kecemasan Setelah Edukasi = Skor Kecemasan Sebelum Edukasi Test Statisticsa
Setelah Edukasi - Sebelum Edukasi
Z -6,404b
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
a. Wilcoxon Signed Ranks Test b. Based on positive ranks.