RENSTRA DPMPTSP Kabupaten Magelang 2014-2019
i DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ………...
BAB I. PENDAHULUAN ………...
1.1. Latar Belakang ...
1.2. Landasan Hukum ...
1.3. Maksud dan Tujuan ...
1.4. Sistematika Penulisan ...
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN DPMPTSP...
2.1. Tugas Fungsi dan Struktur Organisasi ...
2.2. Sumber Daya DPMPTSP ...
2.3. Kinerja pelayanan DPMPTSP...
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan DPMPTSP..
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI...
3.1. Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan DPMPTSP ...
3.2. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih...
3.3. Telaahan Renstra K / L dan Renstra Propinsi / Kabupaten / Kota...
3.4. Telaahan Rencana Tata ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis...
3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis...
BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN...
4.1. Visi & Misi ...
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah DPMPTSP...
4.3. Strategi dan Kebijakan ...
BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF...
5.1 Rencana Program...
5.2 Kegiatan...
5.3 Indikator Kinerja...
5.4 Kelompok Sasaran...
5.5 Pendanaan Indikatif ...
BAB VI. INDIKATOR KINERJA DPMPTSP YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD...
i I.1 I.1 I.2 I.5 I.6 II.1 II.1 II.11 II.12 II.15 III.1
III.1
III.2 III.8
III.10 III.14 IV.1 IV.1 IV.1 IV.4 V.1 V.1 V.2 V.4 V.7 V.7 VI.1
RENSTRA DPMPTSP Kabupaten Magelang 2014-2019
ii
6.1 Indikator Kinerja...
6.2 Kelompok Sasaran...
BAB VIII PENUTUP...
VI.1 VI.2 VII.1
.BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Adanya peran lebih dari daerah untuk membangun dirinya dan tidak lagi bergantung kepada pemerintah pusat menjadi awal ditetapkannya otonomi daerah di Indonesia. Penerapan otonomi daerah ditandai dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, didalamnya terkandung Dinamika Otonomi Daerah yang implikasinya terdapat pemberian kewenangan kepada Pemerintah Daerah untuk menyelenggarakan otonomi Daerah yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, dengan adanya pendelegasian wewenang kepada Pemerintah Daerah maka juga akan membuka peluang kepada daerah untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat melalui pertumbuhan dunia usaha dan iklim investasi yang semua itu terkait dengan pelayanan perizinan dan non perizinan.
Berangkat dari pemikiran diatas dan guna mewujudkan pelayanan masyarakat yang berkualitas yang merupakan salah satu ciri Pemerintahan Yang Baik ( Good Governance ), maka penyelenggaraan pelayanan umum khususnya jenis perizinan daerah di bidang usaha yang sangat dibutuhkan oleh para pelaku usaha untuk keperluan legalisasi usaha maupun untuk keperluan mengakses pasar modal, perlu senantiasa mendapatkan perhatian yang serius guna memenuhi tuntutan dan dinamika masyarakat yang berada dalam suasana euphoria reformasi, demokrasi, desentralisasi, otonomi daerah dan penegakkan HAM. Oleh karena itu peningkatan kualitas pelayanan masyarakat merupakan upaya terus menerus, berkelanjutan dan dilaksanakan oleh semua jajaran pemerintah.
Dalam rangka peningkatan pelayanan masyarakat tersebut, sebagai unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten Magelang di bidang pelayanan umum, Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT) mengemban tugas dan tanggung jawab dalam penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan secara mudah, jelas, cepat, pasti dan terlayani pada satu tempat. Untuk
merealisasikannya, secara fungsional Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu dituntut untuk mampu menterjemahkannya kedalam berbagai bentuk kebijakan, program dan kegiatan pembangunan daerah, baik dalam bentuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) yang berlaku selama lima tahun maupun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang berlaku satu tahunan. Dokumen-dokumen perencanaan inilah yang kemudian mengilhami penyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kerja Tahunan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Magelang.
1.2 LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah- Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaImana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonasia Nomor 4547);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
7. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724);
8. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724);
9. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pedoman Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada DPRD,dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;
14. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman Modal;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
16. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik;
17. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negera Nomor 25 Tahun 2004 tentang Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
18. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Tahun 1998 tentang Pelayanan Prima satu Atap (UPTSA);
19. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal No. 11 Tahun 2009 tentang Tata Cara Pelaksanaan, Pembinaan, dan Pelaporan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman Modal;
20. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal No. 12 Tahun 2009 tentang Pedoman dan Tata Cara Permohonan Penanaman Modal;
21. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal No. 13 Tahun 2009 tentang Pedoman dan Tata Cara Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 7 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 13 Tahun 2009 tentang Pedoman dan Tatacar Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal;
22. Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 14 Tahun 2009 tentang Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik;
23. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang (lembaran Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2008 Nomor 21);
24. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 33 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2008 Nomor 33);
25. Peraturan Daerah Kabupaten Mageldang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Magelang;
26. Peraturan Daerah Kabupaten Mageldang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Magelang;
27. Peraturan Bupati Nomor 16 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Perizinan dan Non Perizinan pada BPMPPT
28. Peraturan Bupati Nomor 57 tahun 2016 Kedudukan, Susunan Organisaasi, Tugas dan Fungsi, Serta tata Kerja Dinas Penanaman Modal dn Pelayanan Terpadu Satu Pintu
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN 1. Maksud
a. Memberikan arah dan pedoman bagi semua personil dalam melaksanakan tugasnya untuk menentukan prioritas-prioritas perencanaan pembangunan, sehingga tujuan program dan sasaran kegiatan yang telah ditetapkan dalam kurun waktu 2014 -2019 dapat tercapai.
b. Mempermudah pengendalian kegiatan serta pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait, monitoring, analisis, evaluasi kegiatan baik secara internal maupun eksternal.
c. Memberikan informasi kepada pemangku kepentingan (stakeholders) tentang rencana pembangunan tahunan.
d. Menjadi kerangka dasar bagi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat.
2. Tujuan
a. Meningkatkan profesionalisme pelayanan perizinan terpadu.
b. Mengelola keberhasilan organisasi secara sistemik.
c. Menyesuaikan dengan perkembangan kondisi dan tuntutan masyarakat akan kebutuhan pelayanan prima melalui kebijakan tehnis pelayanan terpadu.
d. Mewujudkan kinerja positif dan akomodatif antar instansi terkait dalam penyelenggaraan pelayanan umum dan perizinan kepada masyarakat.
e. Mengembangkan pemikiran, sikap dan tindakan yang berorientasi pada masa depan.
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN.
Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Magelang Tahun 2014 – 2019 disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan
Bagian ini memuat materi tentang tentang Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud dan Tujuan, Hubungan Renstra Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Magelang dengan Dokumen Perencanaan Lainnya, dan Sistematika Penulisan
BAB II : Gambaran Pelayanan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Magelang
Bagian ini memuat informasi tentang peran atau tugas pokok dan fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian- capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu periode 2009-2014, mengemukakan capaian program prioritas Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode Tahun 2009-2014, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu ini
BAB III : Isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi
Bagian ini memuat materi tentang Analisis Lingkungan Strategis (Analisis SWOT), Isu-isu Strategis, Masalah mendesak dan Kondisi yang diinginkan dan proyeksi kedepan
BAB IV : Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategi dan Kebijakan
Bagian ini memuat materi tentang Visi dan Misi Pembangunan Daerah pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Magelang, Tujuan Pembangunan Daerah pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Magelang, Strategi Pembangunan Daerah pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Magelang, dan Kebijakan Pembangunan Daerah pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Magelang.
BAB V : Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
Pada Bagian ini dikemukakan rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif ( Perumusan rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif )
BAB VI : Indikator Kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD
BAB VII : Penutup
Bagian ini memuat kaidah pelaksanaan yang meliputi penjelasan antara lain Renstra Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Magelang merupakan pedoman dalam penyusunan Renja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Magelang, penguatan peran
stakeholders dalam pelaksanaan renja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Magelang, dan merupakan dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kinerja tahunan dan lima tahunan, serta catatan dan harapan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Magelang.
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi
a. Tugas Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
Sesuai dengan Peraturan Bupati Magelang Nomor 57 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, maka Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu mempunyai tugas membantu Bupati menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang penanaman modal dan bidang energi sumber daya mineral yang menjadi kewenangan daerah dan Tugas Pembantuan yang diberikan kepada Pemerintah Daerah
b. Fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
Sesuai dengan Peraturan Bupati Magelang Nomor 57 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, maka Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu menyelenggarakan fungsi :
1) Perumusan kebijakan bidang penanaman modal, pelayanan perizinan, pengendalian, data, pengaduan pelayanan dan kesekretariatan;
2) Pelaksanaan koordinasi kebijakan bidang penanaman modal, pelayanan perizinan, pengendalian, data dan pengaduan pelayanan;
3) Pelaksanaan kebijakan bidang penanaman modal, pelayanan perizinan, pengendalian, data dan pengaduan pelayanan;
4) Pelaksanaan administrasi bidang penanaman modal, pelayanan perizinan, pengendalian, data dan pengaduan pelayanan;
5) Pelaksanaan fungsi kesekretariatan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
6) Pelaksanaan Tugas Pembantuan yang diberikan kepada daerah bidang penanaman modl, pelayanan perizinan, pengendalian, data dan pengaduan pelayanan;
7) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang penanaman modal, pelayanan perizinan, pengendalian, data danb pengaduan pelayanan;
8) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait denang tugas dan fungsinya.
c. Sesuai dengan Peraturan Bupati Magelang Nomor 57 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, maka Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Tugas dan Uraian Tugas Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama dan Administrator adalah :
KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
a. Tugas
Memimpin pelaksanaan tugas Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang penanaman modal dan bidang energy sumber daya mineral yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada daerah serta melaksanakan tugas lain yang diberikan kepada pimpinan
b. Uraian Tugas
1) Menetapkan program, kegiatan, rencana kerja, dan anggaran Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
2) Membagi tugas, mendelegasikan wewenang, memberi petunjuk, dan membina pelaksanaan tugas bawahan.
3) Memverifikasi konsep kebijakan daerah dibidang penanaman modal, pelayanan perizinan, pengendalian, data, pengaduan pelayanan dan penerbitan izin pemanfaatan langsung panas bumi.
4) Menetapkan pedoman pelaksanaan dan pedoman teknis dibidang penanaman modal, pelayanan perizinan non perizinan, pengendalian,
data, pengaduan pelayanan dan penerbitan izin pemanfaatan langsung panas bumi.
5) Menyelenggarakan kegiatan penanaman modal.
6) Menyelenggarakan pelayanan perizinan non perizinan, dan penerbitan izin pemanfaatan langsung panas bumi.
7) Menyelenggarakan pengendalian, data, pengaduan pelayanan penanaman modal dan perizinan non perizinan.
8) Menyelenggarakan pembinaan dibidang penanaman modal, pelayanan perizinan non perizinan, pengendalian, data, pengaduan pelayanan dan penerbitan izin pemanfaatan langsung panas bumi.
9) Menyelenggarakan fasilitasi dibidang penanaman modal, pelayanan perizinan non perizinan, pengendalian, data, pengaduan pelayanan dan penerbitan izin pemanfaatan langsung panas bumi.
10) Menyelenggarakan administrasi, data, dan informasi dibidang penanaman modal, pelayanan perizinan non perizinan, pengendalian, data, pengaduan pelayanan dan penerbitan izin pemanfaatan langsung panas bumi.
11) Menyelenggarakan pelayanan dibidang penanaman modal, pengendalian, data, dan pengaduan pelayanan.
12) Menyelenggarakan tugas pembantuan yang diberikan kepada daerah dibidang penanaman modal, pelayanan perizinan non perizinan, pengendalian, data, pengaduan pelayanan dan penerbitan izin pemanfaatan langsung panas bumi
13) Mengarahkan dan mengendalikan pengelolaan kesekretariatan.
14) Menyelenggarakan pemantauan, pengendalian, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
15) Melaksanakantugaskedinasanlainyangdiberikanolehpimpinansesuaid engan tugas dan fungsinya.
SEKRETARIS DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
a. Tugas
Memimpin pelaksanaan tugas Sekretariat Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang meliputi perumusan konsep
kebijakan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pengadministrasian, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan bidang perencanaan program, penatausahaan keuangan, pengelolaan umum dan kepegawaian, dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Dinas Penanaman Modaldan Pelayanan Terpadu Satu Pintu serta melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.
b. Uraian Tugas
1) Mengkoordinasikan perumusan program, kegiatan, rencana kerja, dan anggaran Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
2) Membagi tugas, mendelegasikan wewenang, memberi petunjuk, dan membina pelaksanaan tugas bawahan.
3) Mengkoordinasikan perumusan konsep kebijakan daerah dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang penanaman modal dan bidang energi dan sumber daya mineral.
4) Merumuskan konsep pedoman pelaksanaan dan pedoman teknis dibidang kesekretariatan.
5) Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Bidang dan Unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
6) Mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan pelayanan umum pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
7) Mengarahkan dan mengendalikan pengelolaan, pembinaan, fasilitasi, verifikasi dan pelayanan dibidang perumusan program, kegiatan, rencana kerja, dan anggaran.
8) Mengarahkan dan mengendalikan pengelolaan, pembinaan, fasilitasi, verifikasi dan pelayanan dibidang pemantauan, evaluasi, pelaporan pelaksanaan program, kegiatan, dan anggaran.
9) Mengarahkan dan mengendalikan pengelolaan, pembinaan, fasilitasi, verifikasi dan pelayanan di bidang penatausahaan keuangan.
10) Mengarahkan dan mengendalikan pengelolaan, pembinaan, fasilitasi, verifikasi dan pelayanan dibidang kepegawaian, ketatausahaan, pengelolaan barang milik daerah, kerumah tanggaan, kelembagaan, ketatalaksanaan, kehumasan, dokumentasi, kerjasama, hukum, perpustakaan, dan kearsipan.
11) Mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan pengadaan, pemeliharaan, pengelolaan, pembinaan, fasilitasi, dan pelayanan barang/jasa atau barang milik daerah.
12) Mengkoordinasikan pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah(SPIP).
13) Memverifikasi pengelolaan administrasi, data ,informasi dan publikasi bidang penanaman modal dan bidang energi dan sumber daya mineral.
14) Mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan pembangunan / pemeliharaan gedung yang bersifat sederhana dan pembangunan / pemeliharaan gedung yang anggarannya bersumber dari dana transfer jenjang pemerintah yanglebih tinggi dan/atau dari pihak ketiga.
15) Memfasilitasi penyelenggaraan tugas pembantuan yang diberikan kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
16) Mengarahkan dan mengendalikan pengelolaan kepegawaian, keuangan, dan administrasi umum Sekretariat Dinas Penanaman Modal danPelayananTerpadu Satu Pintu.
17) Mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan pemantauan, pengendalian, evaluasi, dan pelaporan penyelenggaraan tugas Sekretariat Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
18) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
KEPALA BIDANG PENANAMAN MODAL a. Tugas
Memimpin pelaksanaan tugas Bidang Penanaman Modal yang meliputi perumusan konsep kebijakan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pengadministrasian, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan dibidang penanaman modal, energy dan sumber daya mineral, dan Tugas Pembantuan yang diberikan kepada Dinas Penanaman Modaldan Pelayanan Terpadu Satu Pintu serta melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.
b. Uraian Tugas
1) Merumuskan program, kegiatan, rencana kerja, dan anggaran BidangPenanaman Modal.
2) Membagi tugas, mendelegasikan wewenang, memberi petunjuk, dan
membina pelaksanaan tugas bawahan.
3) Merumuskan konsep kebijakan daerah, pedoman pelaksanaan, dan pedoman teknis di bidang penanaman modal, energi dan sumber daya mineral.
4) Merencanakan dan melaksanakan inventarisasi, penelitian dan pengkajian potensi energi dan sumber daya mineral serta peluang penanaman modal.
5) Merencanakan dan melaksanakan penyusunan data dan potensi energy dan sumber daya mineral serta profil penanaman modal.
6) Mengkoordinasikan penyiapan bahan pembangunan dan pengembangan sistem informasi manajemen penanaman modal.
7) Mengkoordinasikan dan merencanakan promosi, pengembangan jaringan kerjasama dan usaha peningkatan penanaman modal di daerah.
8) Melaksanakan pengkajian dan penyusunan strategi pengembangan penanaman modal dan potensi energi dan sumber daya mineral.
9) Mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan pembinaan, fasilitasi, pelayanan di bidang penanaman modal, energi dan sumber daya mineral.
10) Memverifikasi pengelolaan administrasi, data, dan informasi dibidang penanaman modal, energi dan sumber daya mineral.
11) Mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan Tugas Pembantuan yang diberikan kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di bidang penanaman modal, energi dan sumber daya mineral.
12) Mengarahkan dan mengendalikan pengelolaan kepegawaian, keuangan, dan administrasi umum Bidang Penanaman Modal.
13) Mengarahkan penyelenggaraan pemantauan, pengendalian,e valuasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas Bidang Penanaman Modal.
14) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
KEPALA BIDANG PELAYANAN PERIZINAN a. Tugas
Memimpin pelaksanaan tugas Bidang Pelayanan Perizinan yang meliputi perumusan konsep kebijakan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pengadministrasian, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan dibidang pelayanan pendaftaran, penerbitan perizinan, dan Tugas Pembantuan
yang diberikan kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu serta melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.
b. Uraian Tugas
1) Merumuskan program, kegiatan, rencana kerja, dan anggaran Bidang Pelayanan Perizinan.
2) Membagi tugas, mendelegasikan wewenang, memberi petunjuk, dan membina pelaksanaan tugas bawahan.
3) Merumuskan konsep kebijakan daerah, pedoman pelaksanaan, dan pedoman teknis di bidang pelayanan perizinan.
4) Mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu.
5) Mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan supervise kegiatan penerimaan, penelitian dan penilaian serta penerbitan ketetapan dan penyelesaian berkas permohonan perizinan.
6) Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan di bidang pelayanan perizinan.
7) Mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan pembinaan dan fasilitasi dibidang pelayanan perizinan.
8) Memverifikasi pengelolaan administrasi, data, dan informasi dibidang pelayanan perizinan.
9) Mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan Tugas Pembantuan yang diberikan kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di bidang pelayanan perizinan.
10) Mengarahkan dan mengendalikan pengelolaan kepegawaian, keuangan, dan administrasi umum Bidang Pelayanan Perizinan.
11) Mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan pemantauan, pengendalian, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas Bidang Pelayanan Perizinan.
12) Melaksanakantugaskedinasanlainyangdiberikanolehpimpinansesuaideng an tugas dan fungsinya.
KEPALA BIDANG PENGENDALIAN, DATA, DAN PENGADUAN a. Tugas
Memimpin pelaksanaan tugas Bidang Pengendalian, Data, dan Pengaduan yang meliputi perumusan konsep kebijakan,
pengkoordinasian, pelaksanaan, pengadministrasian, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan dibidang pengendalian, data dan pengaduan pelayanan, dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu serta melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.
b. Uraian Tugas
1) Merumuskan program, kegiatan, rencana kerja, dan anggaran Bidang Pengendalian, Data dan Pengaduan.
2) Membagi tugas, mendelegasikan wewenang, memberi petunjuk, dan membina pelaksanaan tugas bawahan.
3) Merumuskan konsep kebijakan daerah, pedoman pelaksanaan, dan pedoman teknis dibidang pengendalian perizinan yang telah diterbitkan, pengolahan data dan informasi perizinan dan penanaman modal,serta penanganan pengaduan atas penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan.
4) Mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan pengendalian terhadap perizinan yang telah diterbitkan, pengolahan data dan informasi perizinan dan penanaman modal serta penanganan pengaduan.
5) Mengkoordinasikan dan merencanakan pengelolaan, pendokumentasian dan penyimpanan data atau dokumen perizinan dan non perizinan.
6) Mengkoordinasikan penyiapan dokumen perizinan guna kepentingan perpanjangan perizinan dan non perizinan.
7) Mengkoordinasikan dan merencanakan pengendalian terhadap dokumen perizinan dan non perizinan yang telah diterbitkan.
8) Mengkoordinasikan dan merencanakan pembangunan dan pengembangan system informasi menajemen bidang pelayanan perizinan dan penanaman modal.
9) Mengkoordinasikan penanganan pengaduan masyarakat atas pelayanan perizinan.
10) Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan dibidang pengendalian, data, dan pengaduan
11) Mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan pembinaan, fasilitasi, pelayanan di bidang pengendalian, data, dan pengaduan.
12) Memverifikasi pengelolaan administrasi, data, dan informasi dibidang
pengendalian, data, dan pengaduan.
13) Mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan Tugas Pembantuan yang diberikan kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di bidang pengendalian, data, dan pengaduan.
14) Mengarahkan dan mengendalikan pengelolaan kepegawaian, keuangan, dan administrasi umum Bidang Pengendalian, Data, dan Pengaduan.
15) Mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan pemantauan, pengendalian, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas Bidang Pengendalian, Data, dan Pengaduan.
16) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2.2 Sumber Daya
2.2.1. Kekayaan/aset peralatan dan srana prasarana
Daya Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Magelang memiliki kekayaan/aset peralatan dan sarana sebagai pendukung pelaksanaan tugas, dengan rincian sebagai berikut :
a. Kendaraan roda 4 (empat) : 3 buah b. Kendaraan roda 2 (dua ) : 10 buah c. Filing cabinet : 22 buah
d. Almari : 12 buah
e. Rak besi : 10 buah
f. White board : 7 buah g. Mesin ketik : 4 buah
h. Komputer : 16 unit
i. Rak kayu : : 6 buah
j. Laptop : 5 unit
k. Printer : 18 buah
l. Kursi kerja : 46 buah
m. Kursi rapat : 82 buah n. Kursi tamu : 2 set o. Meja kerja : 55 buah p. Pesawat telepon : 1 unit
q. AC : 2 unit
r. Tape recorder : 1 unit s. Kipas Angin : 15 unit t. Kursi Putar : 8 buah
u. LCD : 1 unit
v. Kamera : 2 buah
w. Bangku tunggu : 7 buah x. Meja rapat : 8 buah
y. Modem : 1 unit
z. Server : 1 unit
aa. UPS : 10 buah
2.2.2. Keadaan Pegawai
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya tersebut Daya Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu didukung oleh 28 orang pegawai negeri sipil yang terdiri dari pegawai struktural 26 orang dan 2 orang tenaga honor.
2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Pelayanan Perizinan yang mudah, cepat, transparan dan menjamin adanya kepastian waktu serta kepastian biaya merupakan perombakan system, pengembangan SDM dan pemanfaatan teknologi maju, maka pelayanan perizinan dapat dilaksanakan dengan sangat efektif dan efisien
serta menjamin adanya transparansi dan akuntabilitas yang tinggi.
RENSTRA DPMPTSP Kabupaten Magelang 2014-2019
II.13
Tabel. 2.1
Pencapaian Kinerja Pelayanan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Magelang
No Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
Target SPM
Target IKK
Target Indikator
Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun ke
Rasio Capaian Tahun ke
2014 2015 2016 2014 2015 2016 2014 2015 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1.
Meningkatnya kinerja penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik dan bersih
1
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
2.
Meningkatnya kualitas pelayanan publik sesuai dengan standar mutu pelayanan yang berorien tasi pada terciptanya kepuasan masyarakat
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
3. Meningkatnya kualitas
pelayanan yang lebih bermutu 1 2 kali
pameran
2 kali pameran
2 kali pameran
2 kali pameran
2 kali pameran
2 kali pameran
100 % 100 % 100 %
4. Investasi di Kabupaten
Magelang meningkat 1 20 % 20 % 20 % 5,22 % 22,81 % 3 % 26 % 115 % 15 %
5.
Potensi Daerah
1
4 dokumen
4 dokumen
4 dokumen
4 dokumen
4 dokumen
4 dokumen
100 % 100 % 100 %
6. Masyarakat pengguna jasa
pelayan perizinan 1 15 jenis
perizinan
15 jenis perizinan
15 jenis perizinan
15 jenis perizinan
15 jenis perizinan
15 jenis perizinan
100 % 100 % 100 %
Berkembangnya sistem dan iklim demokrasi pada berbagai aspek kedupan politik
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
RENSTRA DPMPTSP Kabupaten Magelang 2014-2019
II.14
Tabel 2.2
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD Kabupaten Magelang
Uraian ***) Anggaran pada tahun ke Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisaasi dan
Anggaran Tahun ke Rata-rata Pertumbuhan
2014 2015 2016 2014 2015 2016 2014 2015 2016 Anggaran Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PENDAPATAN DAERAH 4.764.645.400 4.261.753.000 4.710.548.000 4.490.525.120 3.990.438.472 4.079.896.413 94,25 93,63 86,61 (18.032.467) (136.876.236) Pendapatan Asli Daerah 296.500.000 400.000.000 450.000.000 342.003.000 438.700.000 364.747.500 115,35 109,68 81,06 51.166.667 7.581.500 - Hasil retribusi Ijin Gangguan (HO) 296.500.000 400.000.000 450.000.000 342.003.000 438.700.000 364.747.500 115,35 109,68 81,06 51.166.667 7.581.500 Dana Perimbangan 4.468.145.400 3.861.753.000 4.260.548.000 4.148.522.120 3.551.738.472 3.715.148.913 92,85 91,97 87,20 (69.199.133) (144.457.736) - Dana alokasi umum 4.468.145.400 3.861.753.000 4.260.548.000 4.148.522.120 3.551.738.472 3.715.148.913 92,85 91,97 87,20 (69.199.133) (144.457.736) BELANJA DAERAH 4.468.145.400 3.861.753.000 4.260.548.000 4.148.522.120 3.551.738.472 3.715.148.913 92,85 91,97 87,20 (69.199.133) (144.457.736) Belanja tidak langsung 2.069.469.000 2.400.211.000 2.568.760.000 2.001.193.200 2.201.304.300 2.190.576.555 96,70 91,71 85,28 166.430.333 63.127.785 - Belanja pegawai 2.069.469.000 2.400.211.000 2.568.760.000 2.001.193.200 2.201.304.300 2.190.576.555 96,70 91,71 85,28 166.430.333 63.127.785 Belanja langsung 2.398.676.400 1.461.542.000 1.691.788.000 2.147.328.920 1.350.434.172 1.524.572.358 89,52 92,40 90,12 (235.629.467) (207.585.521) - Belanja pegawai 304.426.600 376.437.000 380.349.000 280.591.100 358.357.000 351.746.500 92,17 95,20 92,48 25.307.467 23.718.467 - Belanja barang dan jasa 901.208.800 963.443.000 1.218.132.000 824.650.542 878.735.732 1.106.979.758 91,50 91,21 90,88 105.641.067 94.109.739 - Belanja modal 1.193.041.000 121.662.000 93.307.000 1.042.087.278 113.341.440 65.846.100 87,35 93,16 70,57 (366.578.000) (325.413.726) Total 9.232.790.800 8.123.506.000 8.971.096.000 8.639.047.240 7.542.176.944 7.795.045.326 93,57 92,84 86,89 (87.231.600) (281.333.971)
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD 2.4.1. Tantangan
1) Inisiatif dan keberanian masyarakat dalam menuntut haknya untuk mendapatkan pelayanan yang prima.
2) Masih lemahnya regulasi perizinan yang mengakibatkan ketidak jelasan prosedur, sehingga menyebabkan kepercayaan terhadap Pemerintah minim.
3) Persaingan daya tarik investasi dari daerah lain yang cukup tinggi.
4) Rendahnya kemampuan bersaing dalam mutu penyelenggaraan pelayanan publik dan produk unggulan daerah.
2.4.2. Peluang ( Opportunity )
1) Kepemimpinan Kepala Daerah yang visioner, berkomitmen dan berintegritas sehingga menciptakan pembangunan yang berpatisipatif di Kabupaten Magelang.
2) Penerapan Otonomi Daerah yang memberikan kesempatan berprakarsa seluas-luasnya bagi daerah dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
3) Tumbuhnya minat investasi dalam rangka peningkatan pembangunan perekonomian daerah.
4) Tersedianya pasar bagi produk unggulan daerah, baik di tingkat lokal, regional, nasional maupun internasional.
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD
Dari capaian kinerja yang telah dihasilkan, maka perbaikan dimasa mendatang perlu dilakukan agar visi dan misi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Magelang dapat segera tercapai.
Berdasarkan Hasil surve yang telah dilakukan oleh DPMPTSP pada tahun 2014 kepada 150 responden (pemohon perizinan ) dengan 14 unsur pertanyaan atas hasil kinerja pelayanan selama ini, menunjukan masih terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi oleh pelanggan yang belum dapat diselesaikan/teratasi diantaranya :
1. Kecepatan Pelayanan ( nilai 2.840 )
2. Kedisiplinan petugas masih kurang ( nilai 2.913 ) 3. Kenyamanan lingkungan pelayanan ( nilai 2.953 ) 4. Tanggungjawab petugas pelayanan ( nilai 3.013 ) 5. Kemampuan petugas pelayanan ( nilai 3.067 ) 6. Kepastian jadwal pelayanan ( nilai 3.093 )
Daftar nilai keseluruhan
No. UNSUR PELAYANAN NILAI RATA-RATA
1 Prosedur pelayanan 3.100
2 Persyaratan pelayanan 3.113
3 Kejelasan petugas pelayanan 3.113 4 Kedisiplinan petugas pelayanan 2.913 5 Tanggung jawab petugas pelayanan 3.013 6 Kemampuan petugas pelayanan 3.067
7 Kecepatan pelayanan 2.840
8 Keadilan mendapatkan pelayanan 3.240 9 Kesopanan dan keramahan petugas 3.147 10 Kewajaran biaya pelayanan 3.220 11 Kepastian biaya pelayanan 3.287 12 Kepastian jadwal pelayanan 3.093 13 Kenyamanan lingkungan unit pelayanan 2.953
14 Keamanan pelayanan 3.227
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, beberapa strategi yang akan diambil antara lain :
1. Peningkatan kemampuan dan kemauan SDM yang kurang 2. Pengadaan sarana dan prasarana pelayanan
3. Dukungan software dan computer Pelayanan
4. Dukungan dana untuk analisi kepuasan pelanggan
5. Ruang tunggu Pelayanan serta Ruang Penyimpanan Berkas.
Untuk mewujudkan strategi tersebut, beberapa hal yang akan dilaksanakan antara lain :
Koordinasi dengan Bappeda dan DPPKAD untuk meningkatkan anggaran pada DPMPTSP guna memenuhi :
1. kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan, serta software, komputer dan meubelair
2. Pelatihan / pengembangan SDM secara terus menerus 3. Pengembangan Analisis Kepuasan Pelanggan
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
3.2.1 Visi Kabupaten Magelang
Dengan memperhatikan situasi dan kondisi Kabupaten Magelang pada masa lalu dan saat ini, tantangan yang dihadapi dalam 5 tahun mendatang serta dengan memperhitungkan modal dasar yang dimiliki serta dengan tetap memperhatikan motto Kabupaten Magelang yaitu
“Gemah Ripah Iman Cemerlang” atau Magelang Gemilang dan Visi Pembangunan Kabupaten Magelang Tahun 2009-2014 maka Visi Kabupaten Magelang Tahun 2014-2019 adalah :
“TERWUJUDNYA KABUPATEN MAGELANG YANG SEMAKIN SEMANAH (SEJAHTERA, MAJU DAN AMANAH)“
3.2.2 Misi Kabupaten Magelang
Untuk mewujudkan visi pembangunan 5 tahun yang akan datang tersebut ditempuh melalui 6 (enam) misi pembangunan daerah sebagai berikut:
1. Mewujudkan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kehidupan beragama.
Misi ini didukung oleh 10 ( sepuluh ) urusan yaitu : a. Kesehatan
b. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera c. Pendidikan
d. Kepemudaan dan Oleh Raga e. Perpustakaan
f. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak g. Sosial
h. Kebudayaan
i. Pemberdayaan Masyarakat Desa j. Ketransmigrasian
2. Membangun perekonomian daerah berbasis potensi lokal yang berdaya saing.
Misi ini didukung 9 ( Sembilan ) urusan yaitu : a. Ketenagakerjaan
b. Koperasi dan UKM c. Penanaman Modal d. Ketahanan Pangan e. Pertanian
f. Perikanan g. Perdagangan h. Industri i. Pariwisata
3. Meningkatkan Pembangunan Prasarana dan Sarana Daerah yang Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan
Misi ini didukung 4 ( empat ) urusan yaitu : a. Pekerjaan Umum;
b. Perumahan;
c. Energi dan Sumber Daya Mineral;
d. Perhubungan
4. Memanfaatkan dan Mengelola Sumber Daya Alam Berbasis Kelestarian Lingkungan Hidup
Misi ini didukung 3 ( tiga ) urusan yaitu : a. Penataan Ruang;
b. Lingkungan Hidup;
c. Kehutanan
5. Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Demokratis
Misi ini didukung oleh 7 ( tujuh ) urusan yaitu : a. Perencanaan Pembangunan;
b. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Kepegawaian dan Persandian;
c. Statistik;
d. Kearsipan;
e. Komunikasi dan Informatika;
f. Kependudukan dan Catatan Sipil;
g. Pertranahan
6. Meningkatkan keamanan dan ketenteraman masyarakat Misi ini didukung oleh 1 ( satu ) urusan yaitu : Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Luar Negeri
3.2.3. Tugas dan Fungsi DPMPTSP Terkait dengan Visi, Misi serta Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
a. Tugas Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
Sesuai dengan Peraturan Bupati Magelang Nomor 57 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, maka Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu mempunyai tugas membantu Bupati menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang penanaman modal dan bidang energi sumber daya
mineral yang menjadi kewenangan daerah dan Tugas Pembantuan yang diberikan kepada Pemerintah Daerah
b. Fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
Sesuai dengan Peraturan Bupati Magelang Nomor 57 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, maka Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu menyelenggarakan fungsi :
1) Perumusan kebijakan bidang penanaman modal, pelayanan perizinan, pengendalian, data, pengaduan pelayanan dan kesekretariatan;
2) Pelaksanaan koordinasi kebijakan bidang penanaman modal, pelayanan perizinan, pengendalian, data dan pengaduan pelayanan;
3) Pelaksanaan kebijakan bidang penanaman modal, pelayanan perizinan, pengendalian, data dan pengaduan pelayanan;
4) Pelaksanaan administrasi bidang penanaman modal, pelayanan perizinan, pengendalian, data dan pengaduan pelayanan;
5) Pelaksanaan fungsi kesekretariatan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
6) Pelaksanaan Tugas Pembantuan yang diberikan kepada daerah bidang penanaman modl, pelayanan perizinan, pengendalian, data dan pengaduan pelayanan;
7) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang penanaman modal, pelayanan perizinan, pengendalian, data danb pengaduan pelayanan;
8) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait denang tugas dan fungsinya.
Mengacu pada Misi Kepala Daerah, maka tugas dan fungsi DPMPTSP masuk dalam :
a. Misi ke 2 ( dua )Urusan ke 3 ( tiga ) yaitu urusan Penanaman Modal ;
b. Misi ke 3 ( tiga ) Urusan ke 3 ( tiga ) yaitu Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral
c. Misi ke 5 ( lima ) urusan ke 2 ( dua ) yaitu urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Kepegawaian dan Persandian;
Untuk mendukung tercapainya misi tersebut maka : 1. urusan penanaman modal didukung dengan :
a. Program peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi b. Program Peningkatn Investasi dan Realisasi Investasi
c. Program Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan Prasarana Daerah
2. Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral didukung dengan : a. Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan b. Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat yang
Berpotensi merusak lingkungan
c. Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan
d. Program Pengembangan Geologi Daerah e. Program Pengembangan Energi Alternatif
3. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Kepegawaian dan Persandian; didukung dengan :
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
c. Program Peningkatan Pengembangan system Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
d. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi e. Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan
Masyarakat
RENSTRA PERUBAHAN DPMPTSP Kabupaten Magelang 2014-2019
III. 7
Tabel. III. 1
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD
Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Visi : “TERWUJUDNYA KABUPATEN MAGELANG YANG SEMAKIN SEJAHTERA, MAJU DAN AMANAH“
No Misi dan Program
KDH dan Wkil KDH Terpilih Permasalahan Pelayanan SKPD Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Misi 2 : Membangun perekonomian daerah berbasis potensi lokal yang berdaya saing
1.Persaingan daya tarik investasi dari daerah yg cukup tinggi
2.Rendahnya kemampuan bersaing dalam mutu penyelenggaraan pelayanan publik dan produk unggulan daerah.
1. Terbatasnya sarana dan prasarana
2. Terbatasnya anggaran
3. Terbatasnya permodalan, teknologi, informasi pasar, lokasi usaha, jaringan usaha dan kemitraan usaha
1.Tumbuhnya minat investasi dlm rangka peningkatan pembangunan perekonomian daerah.
2.Tersedianya pasar bagi produk unggulan daerah, baik di tingkat lokal, regional,
nasional maupun
internasional.
Program : Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
Program : Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan Prasarana Daerah
2 Misi 5 : Meningkatkan kualitas penyelenggaraan tata kelola
pemerintahan yang baik dan demokratis
1.Inisiatif dan keberanian masyarakat dalam menuntut haknya untuk mendapatkan pelayanan prima.
2.Masih lemahnya regulasi perizinan yang menyebabkan ketidak jelasan prosedur, sehingga kepercayaan terhadap pemerintah minim.
1. Kurangnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) (profesionalisme, pengetahuan dan ketrampilan)
2. Masih kurang optimalnya kapasitas pemerintah daerah, seperti dari sisi aparatur, kelembagaan, pelayanan, pengawasan, sistem data dan informasi daerah serta penegakan hukum.
1.Kepemimpinan Kepala daerah yang Visioner, komitmen dan berintegritas,sehingga mencip takan pembngunan yang berpartisipatif
2.Penerapan OTDA yang memberikan desempatan seluas - luasnya bagi daerah didalam perencanaan dan pembangunan
Program : Penyusunan Kebijakan Perizinan Pemanfaatan
Program : Pengembangan data / informasi / statistik daerah
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Propinsi/Kabupaten/Kota
Analisa Renstra K / L dan SKPD Kabupaten Kota ditujukan untuk menilai keserasian, keterpaduan, sinkronisasi dan sinergitas pencapaian sasaran pelaksanaan K / L, Renstra Propinsi dan Renstra Kabupaten / Kota sesuai dengan urusan yang menjadi kewenangannya.
Renstra Badan Koordinasi Penanaman Modal dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 54 Tahun 2010 tentang PELAKSANAAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATACARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN, DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH
RENSTRA PERUBAHAN DPMPTSP Kabupaten Magelang 2014-2019
III. 9
Tabel. III. 2
Permasalahan Pelayanan SKPD Berdasarkan Renstra
Kementerian/Lembaga Berdasarkan Faktor Penghambat Dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No Sasaran Jangka Menengah Renstra K/L Permasalahan Pelayanan DPMPTSP Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Meningkatnya kualitas perencanaan penanaman modal yang berorientasi pada peningkatan daya saing
Perencanaan Pembangunan yang belum komprehensif dan menjangkau jauh kedepan
Kurang mampunya SDM untuk menyusun perencanaan pembangunan.
Masih adanya SDM yang bisa melaksanakan penyusunan perencanaan pembangunan 2. Tersedianya rumusan kebijakan yang mendorong
perbaikan iklim penanaman modal
Kurang tersedianya rumusan kebijakan yang mendorong perbaikan iklim penanaman modal
Lemahnya regulasi pelayanan perizinan.
Sudah ada regulasi pelayanan perizinan
3. Semakin efektifnya kegiatan promosi yang berorientasi pada peningkatan daya saing penanaman modal
Kurangnya promosi investasi dan kerjasama investasi untuk menunjang realisasi investasi
Kecilnya plafond dana APBD untuk kegiatan promosi
Sudah ada anggaran dari APBD untuk kegiatan promosi
4. Meningkatnya koordinasi dan partisipasi aktif BKPM dalam forum perundingan kerjasama internasional dan kerjasama dengan dunia usaha asing di dalam dan di luar negeri di bidang penanaman modal
Kurangnya partisipasi aktif DPMPTSP dalam forum kerjasama dengan dunia usaha di dalam negeri di bidang penanaman modal
Pendelegasian wewenang yang belum sepenuhnya dapat dilaksanakan karena lemahnya komitmen.
Sudah adanya pendelegasian wewenang
5. Meningkatnya kualitas pelayanan penanaman modal yang berorientasi pada peningkatan daya saing
Belum maksimalnya kualitas pelayanan penanaman modal yang berorientasi pada peningkatan daya saing
Kurangnya sarana dan prasarana untuk mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan.
Adanya sarana dan prasarana untuk mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan.
6. Semakin efektifnya kegiatan pembinaan, fasilitasi pelaksanaan, pengawasan dan pemantauan penanaman modal
Masih terbatasnya kegiatan pembinaan, fasilitasi pelaksanaan, pengawasan dan pemantauan penanaman modal
Kecilnya plafond dana APBD Adanya anggaran dari APBD
7. Meningkatnya kualitas program / kegiatan dan anggaran serta evaluasi program / kegiatan BKPM
banyak program dan kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan
Kecilnya plafond dana APBD Adanya anggaran dari APBD
RENSTRA PERUBAHAN DPMPTSP Kabupaten Magelang 2014-2019 III. 10
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
3.4.1 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Magelang
Tata ruang merupakan perwujudan dari struktur ruang dan pola ruang. Penelaahan rencana tata ruang bertujuan untuk melihat kerangka pemanfaatan ruang daerah dalam 5 (lima) tahun mendatang. Prosesnya adalah dengan melihat dan menelaah kedalaman rencana pada masing-masing bagian dari rencana struktur ruang dan rencana pola ruang yang termaktub dalam indikasi program pemanfaatan ruang baik tingkat nasional, provinsi, maupun kabupaten. Program pemanfaatan ruang adalah program yang disusun dalam rangka mewujudkan rencana tata ruang yang bersifat indikatif, melalui sinkronisasi program sektoral dan kewilayahan baik di pusat maupun di daerah secara terpadu.
Rencana Tata Ruang wilayah kabupaten merupakan arahan perwujudan ruang wilayah Kabupaten Magelang yang ingin dicapai pada masa yang akan datang. Adapun tujuan dari penataan ruang wilayah Kabupaten Magelang adalah“
mewujudkan ruang wilayah Kabupaten sebagai sentra agrobisnis berbasis pada pertanian, pariwisata dan industri yang mengutamakan pemanfaatan potensi lokal melalui sinergitas pembangunan perdesaan-perkotaan, yang memperhatikan pelestarian fungsi wilayah sebagai daerah resapan air.
Sedangkan sasaran pengembangan wilayah Kabupaten Magelang adalah untuk pemberdayaan masyarakat dan seluruh potensi ekonomi Kabupaten Magelang dengan mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada potensi sumberdaya alam, dan sumberdaya manusia yang produktif, berdaya saing serta berwawasan pembangunan berkelanjutan, serta meningkatkan kemandirian dan pemerataan pertumbuhan ekonomi daerah dalam rangka terbentuknya otonomi daerah yang bertanggung jawab.
RENSTRA PERUBAHAN DPMPTSP Kabupaten Magelang 2014-2019
III. 11
Tabel.III. 3
Permasalahan Pelayanan SKPD
Berdasarkan Telaahan RTRW Beserta Faktor Penghambat Dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No
Sasaran Jangka Menengah Renstra SKPD Provinsi / Kabupaten / Kota
Lain
Permasalahan Sebagai Faktor
Pelayanan SKPD Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Tersedianya cakupan pelayanan Adanya ego sektoral Koordinasi kurang lancar Masih adanya cakupan perizinan yang ditangani DPMPTSP
2. Tersusunnya regulasi yang
memberikan kepastian pemanfaatan, penggunaan dan pengusahaan lahan dikawasan FTZ dan KEK
Kurang tersedianya rumusan kebijakan yang mendorong perbaikan iklim penanaman modal
Lemahnya regulasi pelayanan perizinan. Sudah ada regulasi pelayanan perizinan
3. Adanya peluang berusaha dan berinvestasi
Kurangnya promosi investasi dan kerjasama investasi untuk menunjang realisasi investasi
Kecilnya plafond dana APBD untuk kegiatan promosi
Sudah ada anggaran dari APBD untuk kegiatan promosi
4. Bertambahnya unit industri dan jasa Kurangnya partisipasi aktif DPMPTSP dalam forum kerjasama dengan dunia usaha di dalam negeri di bidang penanaman modal
Pendelegasian wewenang yang belum sepenuhnya dapat dilaksanakan karena lemahnya komitmen.
Sudah adanya pendelegasian wewenang
5. Terciptanya profesionalisme Sumber Daya Manusia
Belum maksimalnya kualitas pelayanan penanaman modal yang berorientasi pada peningkatan daya saing
Kurangnya sarana dan prasarana untuk mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan.
Adanya sarana dan prasarana untuk mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan.
6. Adanya Sistem Informasi Pelayanan yang berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi
Minimnya Sistem Informasi Pelayanan yang berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi
Kecilnya plafond dana APBD Adanya anggaran dari APBD
RENSTRA PERUBAHAN DPMPTSP Kabupaten Magelang 2014-2019 III. 12
3.4.2. Telaah Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Mengacu Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 67 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategus dalam Penyusunan atau Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah, Bab V tentang KLHS dalam penyusunan Rencana Strategis SKPD, pada prinsipnya meletakkan langkah-langkah telaah KLHS sebagai berikut :
1. Pembentukan Tim Penyusun Renstra SKPD untuk melaksanakan KLHS dalam penyusunan Renstra SKPD yang berpotensi menimbulkan dampak dan/atau resiko lingkungan hidup berdasarkan rekomendasi KLHS RPJMD dengan Surat Keputusan Gubernur.
2. Selanjutnya Tim Penyusun Renstra SKPD bertugas untuk :
a. Melakukan pengkajian pengaruh rencana program terhadap isu strategis RPJMD yang relevan hasil rekomendasi proses KLHS RPJMD.
b. Mendeskripsikan hasil pengkajian pengaruh rencana program terhadap isu strategis RPJMD.
c. Tim Penyusun Renstra SKPD kemudiaan merumuskan langkah- langkah mitigasi/adaptasi dan/atau alternatif.
d. Tim Penyusun Renstra SKPD kemudiaan merumuskan rekomendasi berupa rangkuman langkah-langkah mitigasi/adaptasi dan/atau akternatif rencana program SKPD.
e. Tim Penyusun Renstra SKPD melakukan penyempurnaan rencana program dan kebutuhan pendanaan berdasarkan rekomendasi.
3. Pembentukan Tim Penyusun Renstra DPMPTSP
Tim Penyusun Renstra BPMPPT Kabupaten Magelang sebagaimana terlampir.
RENSTRA PERUBAHAN DPMPTSP Kabupaten Magelang 2014-2019 III. 13
4. Proses KLHS Renstra DPMPTSP
Berdasarkan rekomendasi KLHS RPJMD bahwa ada 1 (satu) program DPMPTSP yang dinilai berpotensi menimbulkan dampak dan/atau resiko lingkungan hidup, yaitu: Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi.
Fokus kegiatan Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi meliputi Penyederhanaan Prosedur Perizinan dan Peningkatan Pelayanan penanaman modal. Hal ini terkait dengan banyak izin yang ditangani, seperti: Izin Gangguan dan Izin Tempat Usaha (HO); Penerbitan SIUP; Penerbutan TDP; Penerbitan TDI;
Penerbitan IUI; Penerbitan IMB; Penerbitan Izin Lokasi; Penerbitan Persetujuan Bupati; Penerbitan Izin Penelitian; Penerbitan Izin Huller;
Penerbitan Izin Angkutan; Penerbitan Izin UJK; Penerbitan Izin Peternakan; Penerbitan TDUP; Penerbitan Izin Reklame; Penerbitan Izin Perluasan Industr; Penerbitan IPPT; dan Penerbitan Izin Prinsip Perluasan Perluasan Penanaman Modal; Penerbitan.
Dampak yang ditimbulkan pada program ini adalah : (a) Pencemaran lingkungan; (b) Dampak social dan ekonomi; (c) pencemaran udara, air, tanah; (d) Meningkatkan konversi lahan yang dapat mengurangi daerah resapan air; (e) Mengubah pola permukiman; (f) meningkatkan alih fungsi lahan menjadi perumahan, memicu terjadinya kerusakan lingkungan dan ekosistem; (g) Menurunkan luas lahan pertanian; (h) mengurangi daerah resapan air; (i) meningkatkan pencemaran lingkungan; dan (j) memicu konflik social.
Langkah-langkah mitigasi dan alternatif yang harus dilakukan adalah: (a) Pengawasan terhadap pelaksanaan ketentuan yang terdapat dalam izin lingkungan; dan (b) Pengembangan industri berbasis kawasan dan sentra yang potensial.
Rekomendasi dalam memberi ijin untuk Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi harus sesuai dengan rencana tata ruang yang ada dan berdasarkan potensi.