• Tidak ada hasil yang ditemukan

3 BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "3 BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

45 3 BAB III

GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

3.1 Provinsi Lampung

Provinsi Lampung dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 tahun 1964 tentang Pembentukan Daerah Tingkat I Lampung tanggal 18 Maret 1964. Secara geografis, Provinsi Lampung terletak pada kedudukan 103o40” (BT) Bujur Timur sampai 105o50” (BT) Bujur Timur dan 3º45” (LS) Lintang Selatan sampai 6º45” (LS) Lintang Selatan. Provinsi Lampung meliputi areal daratan seluas 34.623,80 km (Lampung dalam angka, BPS 2019) termasuk 132 pulau di sekitarnya dan lautan yang berbatasan dalam jarak 12 mil laut dari garis pantai kearah laut lepas. Luas perairan laut Provinsi Lampung diperkirakan lebih kurang 24.820 km (atlas sumberdaya pesisir Lampung, 1999). Panjang garis pantai Provinsi Lampung lebih kurang 1.105 km, yang membentuk 4 (empat) wilayah pesisir, yaitu Pantai Barat (210 km), Teluk Semangka (200 km), Teluk Lampung dan Selat Sunda (160 km), dan Pantai Timur (270 km). Batas administrasi wilayah Provinsi Lampung adalah:

1. Sebelah Utara dengan Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu 2. Sebelah Selatan dengan selat Sunda

3. Sebelah Timur dengan laut Jawa

4. Sebelah Barat dengan Samudera Indonesia

(2)

46

Sumber: Peta Tematik Indonesia

GAMBAR 3.1

PETA ADMINISTRASI PROVINSI LAMPUNG

Administrasi Pemerintahan di Provinsi Lampung dibagi dalam 15 (empat belas) Kabupaten/Kota yang selanjutnya terdiri dari beberapa wilayah Kecamatan dengan perincian sebagai berikut:

TABEL III.1

LUAS PROVINSI LAMPUNG BERDASARKAN KABUPATEN KOTA

Kabupaten/Kota Ibukota Kabupaten/Kota Luas (Km2)

Lampung Barat Liwa 2.142,78

Tanggamus Kota Agung 3.020,64

Lampung Selatan Kalianda 700,32

Lampung Timur Sukadana 5.325,03

Lampung Tengah Gunung Sugih 3.802,68

Lampung Utara Kotabumi 2.725,87

Way Kanan Blambangan Umpu 3.921,63

Tulangbawang Menggala 3.466,32

(3)

Kabupaten/Kota Ibukota Kabupaten/Kota Luas (Km2)

Pesawaran Gedong Tataan 2.243,51

Pringsewu Pringsewu 625,00

Mesuji Mesuji 2.184,00

Tulang Bawang Barat Panaragan 1.201,00

Pesisir Barat Krui 2.907,23

Kota Bandar Lampung Bandar Lampung 296,00

Kota Metro Metro 61,79

Lampung 34.623,80

Sumber: Provinsi Lampung dalam Angka, 2019.

3.2 Jalan Tol Sumatera Ruas Bakauheni – Terbanggi Besar

Pulau Sumatera merupakan salah satu pulau besar di Indonesia, dan juga merupakan pulau terpadat penduduknya setelah Pulau Jawa. Kondisi ini menjadi perhatian Pemerintah Pusat dalam hal transportasi dan konektifitas wilayahnya.

Integrasi dan konektivitas transportasi di Pulau Sumatera dimulai dengan dibangunnya infrastruktur jalan tol dengan target menghubungkan dari selatan (Provinsi Lampung) hingga bagian paling utara (Provinsi Aceh). Hal ini diatur oleh Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 117 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan Peraturan Presiden Nomor 100 Tahun 2014 Tentang Percepatan Pembangunan Jalan Tol di Sumatera. Berdasarkan Perpres tersebut dalam pasal 2A terdapat 8 (delapan) ruas jalan tol yang direncanakan dalam pembangunan tahap pertama, diantaranya sebagai berikut:

a. Ruas jalan tol Medan – Binjai;

b. Ruas jalan tol Palembang – Simpang Indralaya;

c. Ruas jalan tol Pekanbaru – Dumai;

d. Ruas jalan tol Bakauheni – Terbanggi Besar;

e. Ruas jalan tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang;

f. Ruas jalan tol Pematang Panggang – Kayu Agung;

g. Ruas jalan tol Palembang – Tanjung Api-api h. Ruas jalan tol Kisaran – Tebing Tinggi

(4)

48

Sumber: PT. Hutama Karya, 2018

GAMBAR 3.2

JALAN TOL TRANS SUMATERA RUAS BAKAUHENI – TERBANGGI BESAR

Salah satu ruas tol yang dibangun adalah ruas Bakauheni – Terbanggi Besar. Tol Bakauheni – Terbanggi Besar atau disingkat Tol Bakter merupakan salah satu jalan tol yang dibangun di Provinsi Lampung. Tol Bakter ini memiliki panjang 140 km. Berikut ini merupakan wilayah administrasi Kecamatan dan Kabupaten yang dilintasi oleh Tol Bakter.

TABEL III.2

KECAMATAN YANG DILINTASI JALAN TOL TRANS SUMATERA RUAS BAKAUHENI – TERBANGGI BESAR

No. Kecamatan Kabupaten

1 Bakauheni

Lampung Selatan 2 Penengahan

3 Ketapang 4 Palas 5 Kalianda

(5)

No. Kecamatan Kabupaten

6 Sidomulyo 7 Candipuro 8 Ketibung 9 Merbau Mataram 10 Tanjung Bintang 11 Jati Agung 12 Natar

13 Tegineneng Pesawaran

14 Bumi Ratu Nuban

Lampung Tengah 15 Gunung Sugih

16 Trimurjo 17 Terbanggi Besar

Sumber: Divisi OPJT PT. Hutama Karya, 2019

Pada tanggal 8 Maret 2019, Presiden RI meresmikan Jalan Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni – Terbanggi Besar. Jalan tol yang memiliki 11 gerbang ini, mulai beroperasi penuh pada tanggal 9 Maret 2019 dan mulai berbayar pada 17 Mei 2019. Jumlah volume lalu lintas ruas Bakauheni – Terbanggi Besar dalam jangka waktu setahun dapat dilihat pada diagram berikut.

(6)

50

Sumber: Divisi OPJT PT. Hutama Karya, 2020

GAMBAR 3.3

DIAGRAM VOLUME LALU LINTAS PER BULAN JTTS RUAS BAKAUHENI – TERBANGGI BESAR (KEND)

Pada Gambar 3.3, dapat dilihat volume lalu lintas tol Bakauheni – Terbanggi Besar dalam jangka waktu setahun beroperasi. Setelah beroperasi secara keseluruhan dan berbayar, volume lalu lintas tol Bakter tertinggi ada pada bulan Juni 2019 dan Desember 2019. Hal ini menunjukkan pemanfaatan tol terbanyak terjadi pada waktu libur. Selanjutnya, akses per gerbang ruas tol Bakauheni – Terbanggi Besar dapat dilihat pada diagram berikut.

0 200000 400000 600000 800000 1000000 1200000 1400000

Volume Lalu Lintas Masuk/Keluar

(7)

Sumber: Divisi OPJT PT. Hutama Karya, 2020

GAMBAR 3.4

DIAGRAM VOLUME LALU LINTAS PER GERBANG JTTS RUAS BAKAUHENI – TERBANGGI BESAR (KEND)

Pada Gambar 3.4, diketahui pada ruas tol Bakauheni – Terbanggi Besar, gerbang tol Kota Baru diakses terbanyak oleh pengguna. Sebanyak 1.908.007 kendaraan masuk tol dan 2.065.318 kendaraan keluar tol melalui Gerbang Tol Kota Baru.

Selanjutnya disusul oleh Gerbang Tol Bakauheni Selatan, Terbanggi Besar, Natar, dan lain-lain. Dari total volume lalu lintas seluruh gerbang tol, jumlah kendaraan golongan 1 lebih dominan dibanding golongan lainnya.

3.3 Kawasan Strategis Provinsi Lampung

Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah, kawasan – kawasan strategis yang dapat diidentifikasi di wilayah Provinsi Lampung, Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Pesawaran dan Kabupaten Lampung Tengah adalah sebagai berikut.

0 500000 1000000 1500000 2000000 2500000

Bakauheni Selatan Bakauheni Utara Kalianda Sidomulyo Lematang Kotabaru Natar Tegineneng Barat Tegineneng Timur Gunung Sugih Terbanggi Besar

Volume Lalu Lintas Maret 2019 - Februari 2020

Volume Lalu Lintas Keluar Volume Lalu Lintas Masuk

(8)

52 TABEL III.3

IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS DI PROVINSI LAMPUNG, KAB. LAMPUNG SELATAN, KAB. PESAWARAN, KAB. LAMPUNG TENGAH

No. Kawasan Strategis Jenis

KS Kriteria Lokasi Aktivitas Sumber

1 Kawasan Selat

Sunda KSN Pertumbuhan

Ekonomi Selat Sunda Jalur Pelayaran RTRW Nasional

2

Kawasan

Metropolitan Bandar Lampung

KSP Pertumbuhan Ekonomi

Kota Bandar Lampung, beberapa kecamatan di Kab. Lampung Selatan dan Kab. Pesawaran

Perkotaan (Perdagangan dan Jasa)

RTRW Provinsi Lampung tahun 2009 - 2029 3 Kawasan

Agropolitan KSP Pertumbuhan Ekonomi

Kab. Lampung Tengah (Kec. Terbanggi Besar), Kab. Tanggamus, Kab. Lampung Barat, Kab.

Lampung Selatan, Kab. Pringsewu, Kab.

Lampung Utara, Kab. Lampung Timur, Kab.

Pesawaran, Kab. Mesuji, Kab. Way Kanan, Kab.

Tulang Bawang Barat, Kab. Tulang Bawang

Pertanian

4 Kota Terpadu

Mandiri KSP Pertumbuhan

Ekonomi Kab. Mesuji dan Kab. Way Kanan

Pusat perkotaan Provinsi Lampung bagian utara

RTRW Provinsi Lampung tahun 2009 - 2029

(9)

53

No. Kawasan Strategis Jenis

KS Kriteria Lokasi Aktivitas Sumber

5 Kawasan Berikat

Tambak Udang KSP Pertumbuhan

Ekonomi Kab. Tulang Bawang dan Kab. Mesuji Perikanan

6 Kawasan Pelabuhan

Terpadu Panjang KSP Pertumbuhan

Ekonomi Kota Bandar Lampung Pelabuhan

7 Kawasan Agro

Minapolitan KSP Pertumbuhan Ekonomi

Kab. Lampung Barat, Kab. Lampung Selatan, Kab. Lampung Tengah (Kec. Kalirejo, Kec. Kota Gajah, Kec. Bandar Surabaya), dan Kab.

Lampung Timur.

Pertanian &

Perikanan

8 Kawasan Bakauheni KSP Pertumbuhan

Ekonomi Kab. Lampung Selatan Pelabuhan

9 Kawasan Olahraga

Terpadu KSP Sosial budaya Kec. Kemiling, Kota Bandar Lampung. RTH

10 Kawasan Pusat

Pendidikan Terpadu KSP Sosial Budaya Kab. Lampung Tengah dan Kota Metro Pendidikan

11

Kawasan Pusat Perkantoran Provinsi Lampung

KSP Sosial Budaya Kec. Tanjung Bintang, Kab. Lampung Selatan Perkantoran

RTRW Provinsi Lampung tahun 2009 - 2029 12 Kawasan Industri

Lampung KSP

Pendayagunaan SDA dan Teknologi Tinggi

Kec. Tanjung Bintang, Kab. Lampung Selatan Industri

(10)

54

No. Kawasan Strategis Jenis

KS Kriteria Lokasi Aktivitas Sumber

13

Taman Nasional Bukit Barisan Selatan

KSP Lingkungan Hidup Kab. Lampung Barat dan Kab. Pesisir Barat Konservasi

14 Taman Nasional

Way Kambas KSP Lingkungan Hidup Kab. Lampung Timur Konservasi

15 Kebun Raya Liwa KSP Lingkungan Hidup Kab. Lampung Barat Konservasi

16 Kawasan Batutegi KSP Lingkungan Hidup Kab. Tanggamus Konservasi

17 Kawasan Kalianda KSK Ekonomi Kab. Lampung Selatan Kota Modern

RTRW Kabupaten

Lampung Selatan tahun

2011 - 2031

18 Kawasan strategis

Natar KSK Ekonomi Kab. Lampung Selatan Bandara Radin Inten

II

RTRW Kabupaten

Lampung Selatan tahun

2011 - 2031 19 Kawasan industri

Ketapang KSK Ekonomi Kab. Lampung Selatan Industri

20 Kawasan industri

Katibung KSK Ekonomi Kab. Lampung Selatan Terminal petikemas

dan Industri

21 Kawasan Merbau

Mataram KSK Ekonomi Kab. Lampung Selatan

Terminal batu bara, pengembangan pembangkit listrik tenaga uap

(11)

55

No. Kawasan Strategis Jenis

KS Kriteria Lokasi Aktivitas Sumber

22

Kawasan Agropolitan Sidomulyo dan Terminal Agribisnis Penengahan

KSK Ekonomi Kab. Lampung Selatan Pertanian

23 Kawasan Bakauheni KSK Ekonomi Kab. Lampung Selatan Jembatan Selat Sunda

24

Kawasan Pulau Sebesi dan Pulau Sebuku

KSK Ekonomi Kab. Lampung Selatan Wisata RTRW

Kabupaten Lampung Selatan tahun

2011 - 2031 25 Kawasan Cagar

Alam KSK Lingkungan Hidup Kab. Lampung Selatan Konservasi

26 Kawasan Gunung

Rajabasa KSK Teknologi Tinggi Kab. Lampung Selatan Teknologi

27 Kawasan industri

Tegineneng KSK Ekonomi Kab. Pesawaran Industri

RTRW Kabupaten Pesawaran tahun

2011 - 2031 28 Kawasan

minapolitan KSK Ekonomi Kec. Padang Cermin dan Kec. Punduh Pedada, Kab Pesawaaran

Pertanian &

Perikanan

29 Kawasan agropolitan KSK Ekonomi Kec. Gedong Tataan, Kab. Pesawaran Pertanian

30 Kawasan Perkotaan

Gedong Tataan KSK Ekonomi Kec. Gedong Tataan, Kab. Pesawaran Perkotaan

(12)

56

No. Kawasan Strategis Jenis

KS Kriteria Lokasi Aktivitas Sumber

31 Kawasan Energi

Panas Bumi KSK Ekonomi Kec. Padang Cermin, Kab. Pesawaran Kegiatan Ekonomi

32 Kawasan cagar

budaya Bagelen KSK Sosial budaya Kab. Pesawaran Wisata Penelitian

33 Kawasan Industri KSK Ekonomi Jalur Lintas Pantai Timur, Kab. Lampung Tengah Industri

RTRW Kabupaten

Lampung Tengah tahun

2011 - 2031 34 Kawasan niaga

terpadu KSK Ekonomi Kab. Lampung Tengah Kegiatan Ekonomi

35

Kawasan Hutan Lindung Register 39 Kota Agung Utara

KSK Lingkungan Hidup Kec. Selagai Lingga, Kab Lampung Tengah Konservasi

Sumber: Peneliti, 2020

Dari kawasan strategis yang teridentifikasi, akan dipilih kawasan yang memiliki potensi untuk memanfaatkan Jalan Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni – Terbanggi Besar. Dalam pemilihan kawasan strategis ini, akan dilakukan proses buffering dengan aplikasi ArcGIS untuk mengetahui kawasan strategis terdekat dengan jalan tol serta 11 gerbang tol ruas Bakauheni – Terbanggi Besar.

Gambar

TABEL III.1
TABEL III.2

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses inovasi es krim berbahan dasar susu kedelai dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif melalui tehnik pengambilan

Qawlan layyina ini adalah etika komunikasi yang diimbangi dengan sikap dan perilaku yang baik, lemah lembut, tanpa emosi dan caci maki, atau dalam bahasa

Perancangan sistem aplikasi SPMB berbasis SMS Gateway dan WAP ini, maka dapat memudahkan penyampaian informasi hasil kelulusan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru

Berdasarkan aduan pelajar dan tindakan pembaikan yang telah dilaksanakan oleh pihak kontraktor didapati terdapat jenis-jenis kerosakan yang boleh dielak atau dicegah

Program kegiatan yang tercantum pada dokumen ini adalah mendasar pada Perubahan Rencana Kerja (Renja) Tahun 2017, dimana indikator sasaran Bappeda (IKU Bappeda) berbeda

akan terjangkau serta masyarakat yang tidak memiliki kartu fisiknya, mereka masih tetap bisa berobat dengan menggunakan mobile JKN dengan aplikasi pintar tersebut. f.) jenis

Indomobil Sukses Internasional Tbk Lampiran 8: Model ARMA Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Lampiran 9: Correlogram ARMA. Lampiran 10:

pelaksanaannya terdapat beberapa perubahan, diantaranya perubahan kelas dalam mengajar dikarenakan status guru yang bersangkutan. Keterbatasan ini menyebabkan praktikan