• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. karena setiap manusia mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. karena setiap manusia mempunyai karakteristik yang berbeda-beda."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan karakter merupakan hal penting dalam kehidupan manusia, karena setiap manusia mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.

Pendidikan karakter adalah proses pemberian tuntunan kepada peserta didik untuk menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi hati, pikir, raga, rasa, dan karsa. Pendidikan karakter dapat dimaknai dengan pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang bertujuan untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik, dan mewujudkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati (Yulianti et al., 2018).

Penanaman nilai karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak kepribadian peserta didik secara utuh (Pratiwi et al., 2017) sebagaimana di sampaikan oleh Veronika (2017) melalui pendidikan karakter diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya serta mengkaji nilai-nilai karakter dan akhlak kepribadian sehingga terwujud dalam perilaku sehari- hari. Jadi pendidikan merupakan usaha yang dilakukan oleh pendidik untuk mengembangkan potensi peserta didik baik dari segi sikap, pikiran, dan keterampilan agar terarah dengan baik.

Nilai-nilai karakter pelajar pancasila sebagai pegangan hidup, ideologi dan sumber moral bangsa indonesia tidak terlepas dari tantangan dan

(2)

dinamika nasional dan global. Sebagai contoh cepatnya arus informasi melalui sosial media menjelaskan segala hal atau peristiwa yang terjadi dapat diketahui secara cepat oleh orang lain walaupun berada di wilayah lain (Nurizka & Rahim, 2020). Nilai-nilai pancasila sangat erat kaitanya dengan karakter, sebab nilai-nilai pancasila tercermin dari jati diri masyarakat Indonesia yang mempunyai kekhasan pribadi bangsa. Karakter inilah yang perlu diwariskan kepada generasi muda sebagai pedoman hidup yang bertujuan melestarikan kepribadian bangsa yang diambil dari nilai-nilai luhur bangsa indonesia.

Profil nilai karakter pelajar pancasila terbagi menjadi 6 bagian yaitu:

Beriman bertaqwa kepada tuhan YME dan berakhlak mulia, Berbinekaan global, Bergotong royong, Kreatif, Bernalar kritis, Mandiri. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang bertanggungjawab untuk memberikan fasilitas pembelajaran terhadap peserta didik sehingga menghasilkan lulusan yang baik dan berkualitas. Setiap proses pembelajaran yang dilakukan baik itu bersifat akademik ataupun non-akademik, sebaiknya terdapat nilai-nilai pendidikan karakter yang telah ditetapkan oleh pemerintah guna menghasilkan lulusan yang baik, berkualitas dan berkarakter.

Rachmadyanti (2017) menjelaskan bahwa pendidikan karakter bukan merupakan kebijakan baru yang diselenggarakan di Indonesia. Pendidikan karakter telaah ada sebelum pada tahun 2010 “Pembentukan karakter diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan terutama pada pendidikan karekter melalui proses pembentukan, transformasi, transmisi, dan pengembangan potensi peserta didik” (Murniyetti et al., 2016).

(3)

Di tengah krisis pengetahuan peserta didik mengenai pendidikan karakter kita ingin membangun generasi penerus bangsa indonesia yang berakhlak baik, bermoral, beretika baik, serta manusia yang bertutur kata dan berperilaku baik kepada sesama. Peserta didik diupayakan mampu untuk memahami nilai-nilai karakter yang bisa kita terapkan dalam kehidupan di lingkungan sekitar kita. Seperti yang sudah dijelaskan oleh Regina (2020) budaya juga merupakan gaya hidup holistik. Budaya juga bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Sebagai masyarakat yang hidup di dalam keanekaragaman budaya kita patut untuk memahami budaya agar semakin mencintai budaya yang kita miliki.

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan pada tanggal 29 Oktober 2021 semester ganjil tahun ajaran 2021/2022 menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran penanaman nilai karakter di SDN 2 Nogosari Pacitan sudah bisa dikatakan berjalan dengan baik dan juga dilaksanakan secara rutin setiap hari. Pihak sekolah melakukan pembiasaan seperti sopan santun, dan juga selalu menyapa ketika bertemu dengan guru. Kegiatan ini dilakukan oleh semua peserta didik dari kelas 1 sampai kelas 6 yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai karakter yang baik pada siswa.

Alasan pemilihan lokasi tersebut dikarenakan di SDN 2 Nogosari sudah melakukan pembiasaan pendidikan karakter pelajar pancasila dan sekolah tersebut telah melaksanakan kegiatan pendidikan karakter pelajar pancasila dengan baik dan bisa dikatakan berjalan dengan lancar. Setelah melakukan wawancara dengan salah satu guru kelas 5 peneliti di dapatkan informasi bahwa progam penanaman nilai karakter seperti ini sudah berjalan kurang

(4)

lebih sejak tahun 2020 awal sampai sekarang dan juga penguatan pendidikan karakter seperti ini bertujuan untuk membentuk kepribadian dan pemahaman peserta didik tentang pentingnya pembelajaran karakter. Menurut guru yang diwawancarai, sebelum diadakan penguatan penanaman nilai karakter pelajar pancasila seperti ini peserta didik kurang menanamkan sikap karakter sesuai dengan anjuran dari kemendikbud yaitu, (1) beriman kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, (2) berbhinekaan global, (3) bergotong royong, (4) kreatif, (5) bernalar kritis, (6) mandiri.

Namun setelah dilakukan penguatan penanaman karakter tersebut siswa berupaya untuk melaksanakan progam penanaman nilai karakter pelajar pancasila meskipun belum terlaksana secara maksimal. Adapun penelitian yang relevan dengan penelitian ini yakni penelitian dari Nurizka & Rahim (2020) yang berjudul “Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Membentuk Karakter Siswa Melalui Budaya Sekolah” Peneliti menemukan perbadaan dari penelitian terdahulu pada aspek kebudayaan sekolah dan peneliti juga menemukan persamaanm yang mempelajari tentang nilai-nilai karakter pelajar pancasila. Penelitian yang terkait lainnya yang digunakan oleh peneliti sebagai pendukung yaitu penelitian dari Juliani & Bastian (2021) yang berjudul “Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mewujudkan Pelajar Pancasila” Peneliti menemukan perbedaan mengenai cara penerapan nilai karakter pelajar pancasila dan peneliti juga menemukan persamaan penelitian karakter pelajar pancasila. Penelitian terkait yang terakhir yaitu penelitian dari Sumardjoko,(2015) yang berjudul “Revitalisasi Nilai Karakter Pancasila Melalui Pembelajaran PKN Berbasis Kearifan Lokal Untuk Penguatan

(5)

Karakter Dan Jati Diri Bangsa”. Peneliti menemukan perbedaan pada aspek mata pelajaran yaitu tidak mengambil pelajaran yang sesuai kurikulum pada SD tersebut. Peneliti juga menemukan persamaan pada poin pembahasan nilai karakter pelajar pancasila.

Berdasarkan uraian tersebut didapat permasalahan berupa apakah penanaman pendidikan karakter ini dapat dikatakan berhasil atau masih perlu dikembangkan, maka dari itu diperlukan penelitian dengan judul

“Pelaksanaan Pendidikan Karakter Pelajar Pancasila Pada Kelas 5 SDN 2 Nogosari Pacitan”

B. Rumusan Masalah

Latar belakang masalah di atas peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut ini :

a) Bagaimana pelaksanaan kegiatan pendidikan karakter pelajar pancasila pada siswa kelas 5 SDN 2 Nogosari Pacitan ?

b) Apa saja kendala yang di hadapi dalam pelaksanaan pengembangan pendidikan karakter pelajar pancasila di SDN 2 Nogosari Pacitan ? c) Bagaimana solusi yang dilakukan pihak sekolah untuk menghadapi

kendala didalam pelaksanaan pendidikan karakter pelajar pancasila di SDN 2 Nogosari Pacitan ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut :

a) Mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan pendidikan karakter pelajar pancasila pada siswa kelas 5 SDN 2 Nogosari Pacitan.

(6)

b) Mendeskrisikan kendala yang di hadapi dalam mengembangkan nilai- nilai pendidikan karakter di SDN 2 Nogosari Pacitan

c) Mendeskripsikan solusi yang dilakukan pihak sekolah untuk menghadapi kendala penanaman nilai karakter pelajar pancasila di SDN 2 Nogosari Pacitan.

D. Manfaat Penelitian a) Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini mendapatkan hasil yang efektif khususnya pada bidang keilmuan sikap yang baik terhadap orang lain. Adanya kegiatan ini peserta didik mampu untuk menerapkan sikap sopan santun dan memiliki tata krama terhadap orang lain di sekolah maupun di rumah.

b) Manfaat Praktis a. Bagi pihak sekolah

Dari hasil penelitian ini diharapkan pihak sekolah bisa dijadikan sebagai acuan untuk melaksanakan kegiatan pembiasaan pendidikan karakter pelajar pancasila di sekolah dengan baik dan mendapatkan hasil yang sesuai harapan dari pihak sekolah.

b. Bagi Guru

Dari hasil penelitian ini diharapkan guru dapat mengembangkan metode pembelajaran yang bertujuan untuk membentuk nilai karakter peserta didik di sekolah dan menambah wawasan untuk mengembangkan sarana dalam penanaman nilai karakter pada siswa.

c. Bagi peneliti selanjutnya

Dari hasil penelitian ini peneliti selanjutnya bisa mendapatkan

(7)

informasi mengenai penanaman pendidikan karakter khususnya yang berkaitan dengan analisis nilai-nilai karakter pelajar pancasila.

E. Batasan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti mengangkat judul tentang “Pelaksanaan Pendidikan Karakter Pelajar Pancasila Di Kelas V SDN Nogosari 2”.

Pendidikan karakter pelajar pancasila mempunyai 6 aspek yaitu: (1) beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, (2) berkebinekaan global, (3) gotong-royong, (4) mandiri, (5) bernlar kritis, (6) kreatif

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup yang meliputi :

1. Penelitian ini terbatas pada pelaksanaan penanaman nilai karakter pelajar pancasila yang meliputi 6 aspek yaitu: (1) beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, (2) berkebinekaan global, (3) gotong- royong, (4) mandiri, (5) bernalar kritis, (6) kreatif, di SDN 2 Nogosari Pacitan.

2. Nilai karakter yang diamati pada penelitian ini yaitu sikap peserta didik dengan menerapkan nilai karakter pelajar pancasila pada kelas 5.

3. Penelitian dilakukan di kelas 5 tingkat sekolah dasar.

F. Definisi Istilah

Definisi istilah atau operasional merupakan penjelasan dan konsep peneliti yang ada di dalam penelitian. Untuk menghindari terjadinya kesalah pahaman dalam memanfaatkan semua presepsi berikut ini beberapa istilah penting didefinisikan dalam pelaksanaan penelitian yaitu :

(8)

1. Nilai Karakter

Nilai karakter merupakan suatu sifat atau sesuatu hal yang di anggap penting dan berguna dalam kehidupan sehari-hari. Nilai karakter juga dapat dijadikan sebagai petunjuk atau pedoman dalam berperilaku (Julaeha, 2019).

2. Nilai Karakter Pelajar Pancasila

Nilai-nilai pendidikan karakter pelajar pancasila merupakan pendidikan karakter yang terbaru dari kemendikbud yang memiliki enam ciri khusus yaitu (1) beriman, (2) bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, (3) berkebhinakaan global, (4) bergotong royong, (5) mandiri, (6) bernalar kritis dan kreatif. Semua aspek itu mempunyai tujuan untuk pembentukan karakter peserta didik yang unggul (Ismail et al., 2021).

3. Sekolah Dasar

Sekolah dasar merupakan lembaga pendidikan yang melaksanakan program pendidikan sebagai dasar untuk mempersiapkan siswanya yang dapat ataupun tidak dapat ke jenjang lembaga pendidikan yang lebih tinggi.

Dalam pelaksanaanya, lembaga sekolah dasar memiliki tujuan untuk menjadikan siswanya memiliki karakter yang unggul. Maka dari itu, perlu diterapkannya pendidikan karakter di lingkungan sekolah dasar. Pendidikan karakter yang dilakukan di sekolah dasar tidak diajarkan dalam pelajaran khusus namun dilakukan melalui keseharian pembelajaran yang sudah berjalan di sekolah (Sri Judiani, 2012).

a) Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia

Peserta didik yang mempunyai akhlak mulia merupakan pelajar

(9)

yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa.

Kunci bahwa siswa memiliki karakter Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia yaitu (1) akhlak beragama, (2) akhlak pribadi, (3) akhlak kepada manusia, (3) akhlak kepada alam, (3) akhlak bernegara.

b) Berkebhinekaan global

Perilaku pelajar pancasila ini menumbuhkan rasa saling menghargai dan memungkinkan terbentuknya budaya baru yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Siswa dapat dikatakan memiliki nilai karakter ini yaitu (1) siswa mengenal dan menghargai budaya, (2) kemampuan komunikasi interkultural dalam interaksi dengan sesama, (3) refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebhinekaan

c) Gotong royong

Peserta didik memiliki kemampuan gotong royong yaitu kemampuan pelajar pancasila untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan dengan lancar.

Elemen kunci karakter ini adalah (1) kolaborasi, (2) kepedulian, (3) berbagi.

d) Mandiri

Peserta didik adalah pelajar mandiri, yaitu pelajar pancasila yang mempunyai rasa tanggung jawab atas proses dan hasil belajar. Kata kunci pendidikan karakter mandiri yaitu (1) kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi, (2) regulasi diri.

e) Bernalar Kritis

Pelajar yang bernalar kritis adalah pelajar pancasila yamng mampu

(10)

secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuatitatif.

Kuncinya pelajar pempunyai pemikiran yang kritis adalah (1) memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, (2) menganalisis dan mengevaluasi penalaran, (3) merefleksi pemikiran dan berpikir, (4) mengambil keputusan.

f) Kreatif

Pelajar kreatif adalah pelajar pancasila yang mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat. dan berdampak.

Elemen kunci karakter pelajar pancasila kreatif adalah (1) menghasilkan gagasan yang orisinal, (2) menghasilkan karya serta tindakan yang orisinal.

Referensi

Dokumen terkait

dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Peran Serta Masyarakat dalam Pencegahan dan Penanggulangan

Seluruh perusahaan yang dilakukan penegakan hukum adminsitrasi ini berada di 7 propinsi prioritas penanganan kebakaran hutan dan lahan sebagaimana diamanatkan dalam

ERD NO_PORSI = NO_PORSI TEMPAT = TEMPAT EMBARKASI = JAD_EMBARKASI NO_PORSI = NO_PORSI NO_PORSI = NO_PORSI NO_PORSI = NO_PORSI NO_PEMBIMBING = NO_PEMBIMBING NO_PENDAMPING

Hasil pengujian menunjukkan purwarupa sistem pembatas kecepatan yang dirancang menggunakan sensor kecepatan roda cacah 16 dan 32 pulsa per putaran aman digunakan bagi pengendara

12 Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara secara langsung kepada Juru Pelindung Pengembangan dan Pemanfaatan Benda Cagar Budaya Gapura Masjid Wali

Kemudian di bagian analisis data terdapat uraian analisis penulis mengenai tiga permasalahan yang muncul di bab awal, terkait wisata konvensi di Hotel Inna Garuda

Proses pertumbuhan cacing tanah pada penelitian ini selain dipengaruhi oleh pH, suhu dan kelembaban juga dipengaruhi oleh jumlah pemberian pakan, dapat dilihat pada Tabel

Pelaksanaan tindakan siklus II pada pertemuan II sebagai tindak lanjut dan perbaikan proses pembelajaran dan pemahaman siswa pada pertemuan I, maka pada pelaksanaan