• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS NELAYAN PANCING TONDA DI KELURAHAN ONEMAY KECAMATAN TOMIA KABUPATEN WAKATOBI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS NELAYAN PANCING TONDA DI KELURAHAN ONEMAY KECAMATAN TOMIA KABUPATEN WAKATOBI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KECAMATAN TOMIA KABUPATEN WAKATOBI

Factors Affecting Productivity Of Troll Line Fishermen In The Village Of Onemay Sub-District Tomia District Wakatobi

Nur Haslita1, Budiyanto2, dan Hasnia Arami3

1) Mahasiswa Jurusan/Program Studi Agribisnis Perikanan FPIK UHO 2) Dosen Jurusan/Program Studi Agribisnis Perikanan FPIK UHO

3) Dosen Jurusan/Program Studi Perikanan Tangkap FPIK UHO E-mail : nurhaslitaonemay4@.gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat produktifitas nelayan pancing tonda dan untuk mengetahui bagiamana faktor-faktor tersebut mempengaruhi produktivitas nelayan pancing tonda di Kelurahan Onemay Kecamatan Tomia. Penelitian ini dilakukan pada nelayan pancing tonda di Kelurahan Onemay Kecamatan Tomia. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2018. Jumlah responden dalam penelitian ini keseluruhan dari jumlah populasi yaitu seluruh nelayan pancing tonda yang berjumlah 31 orang yang ditentukan dengan metode sensus.

Data diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuisioner. Data yang di kumpulkan meliputi umur, pendidikan, pengalaman kerja, modal, ukuran alat tangkap, ukuran kapal dan lama melaut. Data yang diperoleh kemudian di analisis menggunakan analisis cobb Douglass, dan analisis non linear berganda. Hasil analisis produktivitas menunjukkan nilai rerata produktivitas nelayan pancing tonda 525,42 kg/bulan. Hasil pengujian serentak menunjukan hasil Fhitung adalah sebesar 158,691 dengan nilai signifikansi 0,000a (ɑ = 0,1). Hasil pengujian parsial menunjukan bahwa variabel umur (X1) memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,294 dan signifikansi 0,101, variabel pendidikan (X2) memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,153 dan signifikansi 0,054, variabel pengalaman kerja (X3) memiliki nilai koefisien regresi sebesar -0,054 dan signifikansi 0,314, variabel modal (X4) memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,700 dan signifikansi 0,010, variabel ukuran alat tangkap (X5) memiliki nilai koefisien regresi sebesar -0,069 dan signifikansi 0,715, variabel ukuran kapal (X6) memiliki nilai koefisien regresi sebesar -0,103 dan signifikansi 0,572, variabel lama melaut (X7) memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,081 dan signifikansi 0,600. Hasil analisis regresi non linear berganda menunjukan bahwa faktor umur, pendidikan, pengalaman kerja, modal, ukuran alat tangkap, ukuran kapal, dan lama melaut secara bersama-sama (simultan) berpengaruh nyata terhadap produktivitas nelayan pancing tonda di Kelurahan Onemay Kecamata Tomia Kabupaten Wakatobi. Secara sendiri-sendiri (parsial) pendidikan dan modal berpengaruh nyata/signikan terhadap produktivitas nelayan pancing tonda sedangkan umur, pengalaman kerja, ukuran alat tangkap, ukuran kapal, dan lama melaut secara parsial tidak berpengaruh nyata atau tidak signifikan terhadap produktivitas nelayan pancing tonda di Kelurahan Onemay Kecamatan Tomia Kabupaten Wakatobi.

Kata Kunci : Produktivitas, Nelayan, Pancing Tonda

ABSTRACT

This research aimed to determine what factors influence the productivity level of fishing tonda fishermen and to find out how these factors affect the productivity of trollline fishermen in Onemay Village, Tomia District. This research was conducted on trolling fishing fishermen in Onemay Sub-District, Tomia District. This research was conducted from April to May 2018. Total number of respondents in this study was the total number of fishermen who bought 31 people who were determined by the census method.

Data obtained through interviews using questionnaires. Data collected, education, work experience, capital, size of fishing gear, ship size and length of sea. Data obtained were then analyzed using Cobb Douglass analysis, and multiple non linear analysis. Results of the analysis of productivity show the

(2)

average value of fishing line productivity of tonda 525.42 kg / month. The results of simultaneous testing show that the results of Fcount are 158,691 with a significance value of 0,000a (ɑ = 0,1). The results of partial testing show that the age variable (X1) has a regression coefficient of 0.294 and significance 0.101, the education variable (X2) has a regression coefficient of 0.153 and significance of 0.054, work experience variable (X3) has a regression coefficient of -0.054 and significance 0.314, capital variable (X4) has a regression coefficient of 0.700 and significance of 0.010, fishing gear size variable (X5) has a regression coefficient of -0.069 and significance of 0.715, vessel size variable (X6) has a regression coefficient of -0.103 and significance 0.572, the old variable at sea (X7) has a regression coefficient of 0.081 and significance of 0.600. Results of multiple non-linear regression analysis showed that the factors of age, education, work experience, capital, fishing gear size, ship size, and length of sea jointly (simultaneously) significantly affected the productivity of tonda fishing fishermen in Onemay Kecamata Tomia Wakatobi Regency. Individually (partial) education and capital have a significant/ significant effect on the productivity of tonda fishing fishermen while age, work experience, fishing gear size, ship size, and fishing time partially have no significant or insignificant effect on tonda fishing fishermen productivity in Kelurahan Onemay District Tomia District Wakatobi.

Keywords : Productivity, Fishermen, Troll line

PENDAHULUAN

Kabupaten Wakatobi merupakan Kabu- paten kepulauan yang terletak di Provinsi Sulawesi Tenggara. Kabupaten Wakatobi memiliki luas wilayah daratan

± 823 km2 atau hanya sekitar 4,5 persen dari total wilayah Kabupaten Wakatobi secara keseluruhan, selebihnya merupa- kan wilayah perairan laut yang luasnya mencapai ±18.377 km2. Luas perairan tersebut merupakan potensi sumberdaya yang potensial untuk mengembangkan berbagai kegiatan perikanan. Produksi perikanan di Kabupaten Wakatobi menu- rut jenisnya dapat dilihat berdasarkan hasil tangkapan mayoritas nelayan yaitu jenis ikan pelagis besar seperti ikan tuna, cakalang, tongkol, tengggiri dan sebagainya.

Pancing tonda merupakan salah satu alat tangkap yang mempunyai prospek yang cukup baik karena penangkapannya dapat dilakukan sepanjang tahun namun tergantung kondisi alam tidak bias ditebak. Salah satu jenis ikan yang menjadi sasaran penangkapan dengan alat ini adalah ikan pelagis kecil dan pelagis besar seperti cakalang dan tuna.

Komunitas nelayan pancing tonda merupakan komunitas nelayan pesisir Kecamatan Onemay dan masih dianggap sebagai nelayan yang berskala kecil. Hal

ini disebabkan jenis usaha tangkap ini membutuhkan modal yang tidak terlalu besar apabila dibandingkan dengan alat tangkap yang lain. Teknologinya sangat sederhana sehingga dalam kegiatan operasional tidak membutuhkan tenaga lebih besar.

Kelurahan Onemay merupakan salah satu Kelurahan yang terletak di daerah pesisir pantai di Kecamatan Tomia.

Kepala keluarga yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan.

Usaha penangkapan ikan yang dilakukan oleh nelayan umumnya masih menggu- nakan alat-alat tradisional seperti jaring, bubu, pancing ulur, dan pancing tonda.

Di Kelurahan Onemay penangkapan ikan dengan menggunakan pancing tonda dilakukan secara berkelompok dan merupakan salah satu sumber mata pencaharian para nelayan.

Untuk menghasilkan produksi di perlu- kan input seperti tenaga kerja, modal dan teknologi. Potensi usaha perikanan, memberikan peluang yang menjajikan sebagai sumber mata pencaharian atau sumber pendapatan masyarakat, namun kinerja di subsektor perikanan sangat tergantung dari kualitas sumber daya manusia yang melakukannya. Menurut Satria (2005) bahwa subsektor sumber

(3)

daya manusia di subsektor perikanan masih rendah. Rendahnya sumber daya manusia menyebabkan rendahnya pro- duksi, sementara itu rendahnya produksi akan menyebabkan rendahnya pendapa- tan yang menjadi ketidakmampuan manusia dalam meningkatkan kualitas hidupnya. Pentingnya arti produksi dalam meningkatkan kesejahteraan telah disadari secara universal. Secara umum tidak ada jenis kegiatan manusia yang tidak menguntungkan jika produktivitas ditingkatkan sebagai kekuatan untuk menghasilkan lebih banyak barang maupun jasa. Selain itu, peningkatan produksi juga dapa memberi dampak peningkatan langsung pada standar hidup.

Kelurahan Onemay hasil produksi ikan cakalang belum sepenuhnya sesuai dengan harapan nelayan pancing tonda, karena berbagai faktor yang mem- pengaruhi tinggi rendahnya tingkat produksi nelayan tersebut. Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil tangkapan nelayan tangkap adalah dengan peningkatan produktivitas tenaga kerja nelayan. Produktivitas tenaga kerja penting untuk ditingkatkan dalam suatu produksi karena semakin tinggi pro- duktivitas tenaga kerja maka semakin efektif dan efisien dalam proses produksi. Menurut (Manuaba 1992) peningkatan produktivitas dapat dicapai dengan menekan sekecil-kecilnya segala macam biaya termasuk dalam meman- faatkan sumber daya manusia (do the right thing) dan meningkatkan keluaran sebesar-besarnya (do the thing right). Berdasarkan urain tersebut, maka sangat penting untuk dilakukan suatu penelitian tentang faktor-faktor yang mempenga- ruhi produktivitas nelayan pancing tonda di Kelurahan Onemay Kecamatan Tomia Kabupaten Wakatobi.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja yang mempenga- ruhi tingkat produktivitas nelayan pancing tonda; dan untuk mengetahui bagaimana faktor-faktor tersebut mem- pengaruhi produktivitas nelayan pancing tonda di Kelurahan Onemay Kecamatan Tomia.

METODOLOGI PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di Kelurahan Onemay Kecamatan Tomia Kabupaten Wakatobi pada bulan April sampai Mei 2018.

Teknik Penarikan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Rianse dan Abdi, 2009).

Populasi dalam penelitian ini adalah nelayan pancing tonda yang ada di Kelurahan Onemay Kecamatan Tomia Kabupaten Wakatobi yaitu berjumlah 31 orang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah keseluruhan dari jumlah populasi yaitu seluruh nelayan pancing tonda yang berjumlah 31 orang.

Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik survei yaitu cara pengumpulan data dari sejumlah unit atau individu dalam jangka waktu yang bersamaan melalui alat pengukuran wawancara berupa daftar pertanyaan berbentuk kuisioner. Dalam penelitian ini sebagai unit analisisnya adalah nelayan pancing tonda.

Berdasarkan sumbernya penelitian ini terdiri dari 2 jenis yakni data primer dan data sekunder (Bungin, 2010).

Data primer yaitu data yang diperoleh berdasarkan pengamatan dan observasi langsung di lapangan melalui wawancara tersktruktur dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuisioner) yang telah di

(4)

sediakan untuk nelayan pancing tonda.

Data primer yang diperoleh berupa data kondisi usaha nelayan, proses produksi nelayan pancing tonda, biaya-biaya yang dikeluarkan dan lain-lain.

Data sekunder diperoleh dari instansi yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan maupun literatur yang ber- hubungan yang diperoleh dari berbagai sumber tertulis.

Teknik pengumpulan data yaitu dengan metode angket atau kuisioner, metode observasi atau pengamatan, Wawancara dan studi kepustakaan.

Analisis Data

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan alat analisis regresi non linear berganda.

Peralatan analisis ini digunakan karena koefisien regresi masing-masing variabel bebas tersebut. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan software SPSS 16.

Metode estimasi dengan model regresi non linear berganda dapat di formulasi secara matematis sebagai berikut:

Y= b₀ .X₁ᵇ¹ .X₂ᵇ² .X₃ᵇ³ .X₄ᵇ⁴ .X₅ᵇ⁵ .X₆ᵇ⁶.

X₇ᵇ⁷.e

Untuk mempermudah pendugaan terhadap persamaaan (1), maka persamaan tersebut diubah menjadi bentuk linaer dengan cara menarik logaritma natural (1n), sehingga persamaan menjadi:

1nY= b₀+b₁1nX₁+b₂1nX₂+b₃1nX₃+

b₄1nX₄+b₅1nX₅+b₆1nX₆+b₇1nX+e

Keterangan:

Y : Produtivitas usaha nelayan pancing tonda (kg/bulan)

b₀ : Konstanta

b₁-b₇ : Koefisien regresi masing-masing variabel bebas

X₁ : Umur (tahun) X₂ : Pendidikan (tahun) X₃ : Pengalaman kerja (tahun) X₄ : Modal (Rp/bulan)

X₅ : Ukuran alat tangkap X₆ : Ukuran kapal

X₇ : Lama melaut (jam) e : Standar eror

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Usaha Penagkapan Nelayan Pancing Tonda

a. Modal

Dalam memulai usahanya, nelayan pancing Tonda di Kelurahan Onemay membutuhkan modal dalam melakukan penangkapan ikan. Modal yang dimaksud adalah modal kerja yaitu sejumah uang untuk membeli umpan, bahan bakar, konsumsi serta biaya investasi/biaya tetap yang berupa perahu, mesin, alat dan penangkap ikan. Modal yang digunakan dalam penangkapan pada penelitian ini dihitung dalam satuan bulan. Adapun modal yang di gunakan dalam penelitian ini dapat lihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Modal yang di gunakan nelayan pancing tonda di Kelurahan Onemay Kecamatan Tomia Kabupaten Wakatobi

No Uraian Rupiah (Rp/bulan)

1. Tertinggi 2.009.625

2. Rata-Rata 1.905.384

3. Terendah 1.854.125

Sumber: Data Primer setelah diolah, 2018

(5)

Berdasarkan Tabel 1, menunjukkan bahwa modal yang digunakan oleh nelayan pancing tonda di Kelurahan Onemay yaitu antara Rp1.854.125- 2.009.625 dengan rata-rata modal untuk menggunakan alat tangkap pancing tonda oleh nelayan Onemay sebesar Rp1.854.125.

b. Produktivitas Nelayan Pancing Tonda (Kg/bulan)

Produktivitas merupakan perbandingan

output (hasil) dari input (masukan).

Output yang dimaksudkan pada peneli- tian ini yaitu hasil dari tangkapan nelayan pancing tonda dalam satuan Kg dan input yang dimaksimalkan pada penelitian ini yaitu jumlah tenaga kerja dalam satu bulan melaut. Adapun produktivitas nelayan pancing tonda di Kelurahan Onemay dapat dilihat pada Tabel 2 yaitu sebagai

Tabel 2. Produktivitas Nelayan Pancing Tonda di Kelurahan Onemay

No Uraian Produktivitas (Rp/Bulan)

1. Tertinggi 608

2. Rata-Rata 525

3. Terendah 440

Sumber: Data Primer setelah diolah, 2018

Tenaga kerja nelayan pancing tonda di dalam setiap perahu ada 1 sampai 2 orang berdasarkan data hasil pro- duktivitas yaitu 55-75kg derngan rata- rata 60 kg. Hasil dari produksi tersebut dijual baik nelayan ke pengumpul atau langsung kemasyarakat yang membeli.

Faktor-FaktorYang Mempengaruhi Produktivitas Nelayan Pancing Tonda

Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas nelayan pacing tonda di Kelurahan Onemay yang dikaji dalam penelitian ini yaitu umur, pendidikan, pengalaman kerja, modal, ukuran alat tangkap, ukuran kapal, dan lama melaut (jam). Untuk mengetahui bagaimana faktor-faktor tersebut mempengaruhi

produktivitas nelayan tonda maka dilakukan pengujian model uji F dan uji T.

Berdasarakan hasil analisis dengan menggunakan uji F diketahui bahwa variabel umur, pendidikan, pengalaman kerja, modal, ukuran alat tangkap, ukuran kapal, dan lama melaut secara bersama-sama berpengaruh nyata/signi- fikan terhadap produktivitas. Secara parsial variabel pendidikan dan modal berpengaruh nyata terhadap produk- tivitas dan variabel umur, pengalaman kerja, ukuran alat tangkap ukuran kapal, dan lama melaut tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat yaitu produk- tivitas, dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Analisis Entang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Nelayan Pancing Tonda Di Kelurahan Onemay Menggunakan Uji F

ANOVAB

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Regression 11.523 7 1.646 158.691 .000a

Residual .259 25 .010

Total 11.783 32

Sumber : Data Primer setelah diolah, 2018

(6)

Hasil analisis sebagaimana disajikan pada Tabel 3, menunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar 158,691 bila dibandingkan dengan nilai Ftabel dari tingkat kepercayaan 10% (a= 0,1) yaitu 1,710 maka diketahui Fhitung lebih besar dari

Ftabel (158,691>1,710) dan nilai

signifikansi dari Fhitung yaitu 158,691 lebih besar dari tingkat signifikan 10%

(a= 0,1) maka dapat dikatakan bahwa variabel bebas (Xi), yaitu pendidikan (X2) dan modal (X4) berpengaruh nyata terhadap produktivitas nelayan. Variabel umur (X1), pengalaman kerja (X3),

ukuran alat tangkap (X5), ukuran kapal (X6) dan lama melaut (X7) secara bersama-sama tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat yaitu produktivitas nelayan pancing tonda (Y).

Uji T dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat dalam hal ini adalah produktivitas nelayan pancing tonda di Kelurahan Onemay, maka dilakukan analisis uji t. Hasil analisis uji t dapat di lihat pada Tabel 4 berikut ini :

Tabel 4. Hasil Analisis Tentang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Nelayan Pancing Tonda Di Kelurahan Onemay Menggunakan Uji T

Model Unstandarized Coefficients

B thitung Sig.

(constan) 5.038 1.653 .111

Umur .294 1.705 .101

Pendidikan .153 2.025 .054

Pengalaman Kerja -.054 -1.028 .314

Modal .700 2.805 .010

Ukuran Alat Tangkap -.069 -.370 .715

Ukuran Kapal -.103 -.573 .572

Lama Melaut .081 .531 .600

Sumber : Data Primer setelah diolah, 2018

Pengaruh variabel (Xi) yang terdiri atas umur (X1), pendidikan (X2), pengalaman kerja (X3), modal (X₄), ukuran alat tangkap (X₅), ukuran kapal (X₆) dan lama melaut (X₇), setelah dilakukan analisis model Cobb Douglas diperoleh persamaan regresi linear berganda yaitu : InY = 5,038 + 0,294 lnX1 + 0,153 lnX2 – 0,054 lnX3 + 0,700 lnX₄–

0,069lnX₅ –0,013 lnX₆ + 0,081 lnX₇ + e

Selanjutnya untuk persamaan regresi linear diubah dalam bentuk regresi non linear berganda, sehingga persamaan menjadi :

Y = 154,161 X10,294

X2 0,153

X3-0,054

X₄0,700X₅-0,069X₆-0,013X₇-0,081

Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 4, dapat diketahui bahwa pengaruh dari variabel bebas atau secara parsial dari tabel tersebut terlihat bahwa variabel yaitu, pendidikan dan modal berpengaruh nyata terhadap produktivitas nelayan sedangkan variabel yaitu umur, pengalaman kerja, ukuran alat tangkap, ukuran kapal, dan lama melaut berpengaruh tidak nyata terhadap produksi nelayan.

Berdasarkan Tabel 4 maka dapat dijelaskan pengaruh masing-masing atau

(7)

secara parsial terhadap produktivitas nelayan pancing tonda sebagai berikut : 1. Umur

Berdasarkan hasil uji t sebagaimana disajikan pada Tabel 4, menunjukkan bahwa nilai thitung variabel umur sebesar 1,705 tanda positif pada thitung variabel umur menggambarkan arah positif dan besarnya sebesar 1,705 bila dibandingkan dengan nilai ttabel sebesar 1,710 maka thitung < ttabel (1,710 < 1,710), sehingga umur tidak berpengaruh nyata.

Berdasarkan nilai signifikan variabel (X1) sebesar 0,101 lebih besar dari tingkat signifikansi 10% (ɑ =0,1), sehingga umur dinyatakan berpengaruh tidak nyata. Nilai koefisien regresi variabel umur (b1) sebesar 0,294 hal ini berarti setiap bertambahnya umur sebesar 1% akan meningkatkan produktivitas nelayan sebesar 0,294 %.

Hasil analisis menunjukkan bahwa umur berdasarkan perbandingan thitung dan ttabel tidak berpengaruh nyata dan berdasarkan perbandingan nilai signifikan variabel umur dengan tingkat signikansi, tidak berpengaruh nyata. Hal ini berarti semakin tinggi umur nelayan maka tidak meningkatkan produktivitas tersebut.

Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yaqin (2013) bahwa umur tidak berpengaruh nyata terhadap produktivitas tenaga kerja. Hal ini dikarenakan bahwa semakin lanjut usia seseorang diatas usia produktif (15-45) pada tahun pada satu titik puncak tertentu kemampuan fisiknya semakin lama semakin berkurang.

2. Pendidikan

Berdasarkan hasil uji t sebagaimana disajikan pada Tabel 4, menunjukkan bahwa nilai thitung variabel pendidikan (X2) sebesar 2,025 bila dibandingkan

dengan nilai ttabel sebesar 1,710 maka (2,025 > 1,710) sehingga pendidikan dinyatakan berpengaruh nyata.

Berdasarkan nilai signifikan variabel pendidikan (X2) sebesar 0,054 lebih kecil dari tingakat 10% (ɑ =0,1), sehingga pendidikan dinyatakan berpengaruh nyata. Nilai koefisien regresi variabel pendidikan (b2) sebesar 0,153 yang menunjukkan bahwa pengaruh yang diberikan bersifat positif, artinya setiap peningkatan pendidikan sebesar 1 % akan meningkatkan produktivitas nelayan pancing tonda sebesar 0,153%.

Hasil analisis menunjukkan bahwa tingat pendidikan berdasarkan perbandingan thitung dan ttabel berpengaruh nyata dan bersadarkan nilai signifikan variabel pendidikan dengan tingkat signifikansi, berpengaruh nyata.

Hal ini berarti bahwa semakin tinggi pendidikan semakin memiliki pengeta- huan dan meningkatkan produktivitas nelayan pancing tonda di Kelurahan Onemay, sesuai dengan penelitian Herawati dan Hadi (2013) bahwa pendidikan berpengatuh nyata terhadap produksi tenaga kerja.

3. Pengalaman Kerja

Berdasarkan hasil uji t sebagaimana disajikan pada Tabel 4, menunjukkan bahwa nilai thitung variabel pengalaman (X3) sebesar -1,028 bila dibandingkan dengan nilat ttabel sebesar 1,710 maka (- 0,436 < 1,710) sehingga pengalaman kerja tidak berpengaruh nyata. Ber- dasarkan nilai signifikan variabel pengalaman kerja sebesar 0,314 lebih besar dari tingakat signifikansi 10 % (ɑ

=0,1), sehingga pengalaman dinyatakan tidak berpengaruh nyata. Nilai koefisien regresi variabel pengalaman kerja (b3) - 0,054 yang menunjukka bahwa pengaruh

(8)

yang diberikan bersifat negatif, artinya setiap peningkatan pengalaman kerja sebesar 1 % akan menurunkan pro- duktivitas nelayan pancing tonda sebesar -0,054 %.

Hasil analisis menunjukkan bahwa ber- dasarkan perbandingan thitung dan ttabel

pengalaman tidak berpengaruh nyata.

Berdasarkan perbandingan nilai signi- fikan variabel pengalaman dengan tingkat signifikansi, tidak berpengaruh nyata, hal ini berarti bahwa semakin tinggi atau pengalaman maka tidak akan meningkatkan produktivitas nelayan pancing tonda di Kelurahan Onemay.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Herawati dan Hadi (2013) bahwa pengalaman kerja tidak berpengaruh nyata terhadap produk- tivitas tenaga kerja dan sesuai dengan Amron dan Taufik (2009) bahwa semakin lama seseorang tenaga kerja itu bekerja tidak akan semakin terlatih dan keterampilan dalam melaksanakan pekerjaannya.

Menurut pendugaan peneliti bahwa pengetahuan tentang teknik penangkapan hasil laut umumnya diperoleh secara turun temurun dari orang tua atau pendahulu mereka berdasarkan penga- laman. Pengalaman sangat menentukan langkah-langkah keputusan kearah yang lebih baik sehubungan dengan usahanya, oleh karena itu seseorang khususya nelayan akan merubah sikapnya dalam betindak tergantung dari pengalaman yang diperoleh pada masa lalu dengan demikian dapat diasumsikan bahwa semakin lama seseorang aktif dalam melakukan usahanya, maka akan cenderung makin terampil akan mantap dalam mengambil keputusan yang tepat dalam mengelola usahanya.

4. Modal

Berdasarkan hasil uji t sebagaimana

disajikan pada Tabel 4, menunjukkan bahwa nilai thitung variabel modal (X₄) sebesar 2,805 bila dibandingkan dengan nilai ttabel sebesar 1,710 maka (2,805 >

1,710) sehingga modal dinyatakan berpengaruh nyata. Berdasarkan nilai signifikan variabel modal sebesar 0,010 lebih keci dari tingkat signifikansi 10 % (ɑ =0,1), sehingga modal dinyatakan berpengaruh nyata. Nilai koefisien regresi variabel modal (b₄) sebesar 0,700 yang menunjukkan bawha pengaruh yang diberikan bersifat positif, artinya setiap peningkatan modal sebesar 1 % akan meningkatan produktivitas nelayan pancing tonda sebesar 0,700 %.

Hasil menunjukkan bahwa berdasarkan perbandingan thitung dan ttabel modal berpengaruh nyata dan berdasarkan perbandingan nilai signifikansi modal dengan tingkat signifikansi berpengaruh nyata. Hal ini berarti semakin tinggi modal yang digunakan maka relative akan meningkatkan produktivitas nelayan pancing tonda dikelurahan Onemay. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Astuti (2015), yang mengatakan bahwa modal berpengaruh positif terhadap Produktivitas nelayan.

Menurut peneliti bahwa pentingnya peranan modal karena dapat membantu menghasilkan produktivitas. Dengan tersediannya modal yang memadai maka nelayan pancing tonda akan relatif mampu meningkatkan produktivitas karena nelayan bisa membeli perahu, alat tangkp dan peralatan lainnya, serta operasionalnya juga akan terpengaruh.

5. Ukuran Alat Tangkap

Berdasarkan hasil uji t sebagaimana disajikan pada Tabel 4, menunjukkan bahwa nilai thitung variabel ukuran alat tangkap (X₅) sebesar -0,370 bila

(9)

dibandingkan dengan nilai ttabel sebesar 1,710 maka (-0,370 < 1,710) sehingga ukuran alat tangkap tidak berpengaruh nyata. Berdasarkan nilai signifikan variabel modal (X₅) sebesar 0,715 lebih besar dari tingkat signifikansi 10% (ɑ

=0,1), sehingga ukuran alat tangkap tidak berpengaruh nyata. Nilai koefisien regresi variabel (b₅) sebesar -0,069 yang menunjukkan bahwa pengaruh yang berikan bersifat negatif, artinya setiap peningkatan ukuran alat tangkap 1 % tidak akan meningkatkan produktivitas nelayan pancing tonda sebesar -0,069.

Hasil analisis menunjukkan bahwa berdasarkan perbandingan thitung dan tabel

ukuran alat tangkap tidak berpengaruh nyata dan berdasarkan perbandingan nilai signifikan variabel ukuran alat tangkap dengan tingkat signifikansi berpengaruh tidak nyata.

Hal ini berarti bahwa semakin panjang ukuran alat tangkap tidak meningkatkan produktivitas nelayan pancing tonda di Kelurahan Onemay, sesuai dengan penelitian Departemen Kelautan dan Perikanan, 2003). Bahwa ukuran alat tangkap biasanya ditarik dengan kecepatan 2-6 knot tergantung jenis ukuran umpan yang digunakan.

Menurut pendugaan peneliti bahwa ukuran alat tangkap tidak berpengaruh namun teknik penangkapan, lokasi penangkapan dan faktor-faktor alam seperti derasnya arus dan lain-lain, maka akan cenderung menduga-duga dengan berlayar kesana ke sini atau manoever, bisa juga terlebih dahulu mencari kawanan ikan dan dapat juga dilakukan disekitar rumpon.

6. Ukuran Kapal

Berdasarkan hasil uji t sebagaimana disajikan pada Tabel 4, menunjukkan

bahwa thitung variabel ukuran kapal (X₆) sebesar -0,573 bila dibandingkan dengan nilai ttabel sebesar 1,710 maka (-0,573 <

1,710) sehingga ukuran kapal dinyatakan tidak berpengaruh nyata. Berdasarkan nilai signifikan variabel ukuran kapal (X₆) sebesar 0,572 lebih besar dari tingkat 10 % (ɑ= 0,1), sehingga ukuran kapal dinyatakan tidak berpengaruh nyata. Nilai koefisien regresi variabel ukuran kapal (b₆) sebesar -0,103 yang menunjukkan bahwa pengaruh yang diberikan negatif, artinya setiap peningkatan ukuran kapal sebesar 1 % akan penurunan produktivitas nelayan pancing tonda sebesar -0,103 %.

Hasil analisis menunjukkan bahwa berdasarkan perbandingan thitung dan tabel ukuran kapal tidak berpengaruh nyata dan berdasarkan perbandingan nilai signifikan variabel ukuran kapal dengan tingkat signifikansi tidak berpengaruh nyata. Hal ini berarti semakin kecil ukuran kapal tidak meningkatkan produktivitas nelayan pancing tonda yang ada di Kelurahan Onemay.

Menurut pendugaan peneliti bahwa ukuran kapal tidak berpengaruh namun lokasi penangkapan dan faktor-faktor seperti daerah yang berarus akan cenderung mengurangi hasil penangkapan pancing tonda.

7. Lama Melaut

Berdasarkan hasil uji t sebagaimana disajikan pada Tabel 4, menunjukkan bahwa nilai thitung variabel lama melaut (X₇) sebesar 0,531 bila dibandingkan dengan ttabel sebesar 1,710 maka (0,531

< 1,710) sehingga lama melaut dinyatakan tidak berpengaruh nyata.

Berdasarkan nilai signifikan variabel lama melaut (X₇) sebesar 0,600 lebih besar dari tingkat 10 % (ɑ =0,1), sehingga lama melaut dinyatakan tidak

(10)

berpengaruh nyata. Nilai koefisien regresi variabel lama melaut (b₇) sebesar 0,081 yang menunjukkan bahwa pengaruh yang diberikan bersifat negative, artinya setiap peningkatan lama melaut sebesar 1% akan meningkatkan produktivitas nelayan pancing tonda sebesar 0,081 %.

Hasil analisis menunjukkan bahwa lama melaut berdasarkan perbandingan thitung

dan tabel lama melaut tidak berpengaruh nyata, dan berdasarkan perbandingan nilai signifikan variabel lama melaut dengan tingkat signifikansi juga tidak berpengaruh nyata. Menurut pendugaan peneliti bahwa lama melaut tidak mempengaruhi kegiatan penangkapan pancing tonda, dalam hal ini lama melaut dipengaruhi oleh faktor yang belum diteliti.

SIMPULAN

1. Faktor umur, pendidikan, pengala- man kerja, modal, ukuran alat tangkap, ukuran kapal, dan lama melaut secara bersama-sama (simul- tan) berpengaruh nyata terhadap produktivitas nelayan pancing tonda di Kelurahan Onemay Kecamatan Tomia Kabupaten Wakatobi.

2. Secara sendiri-sendiri (parsial) pendidikan dan modal berpengaruh nyata/signikan terhadap produktivi- tas nelayan pancing tonda sedangkan umur, pengalaman kerja, ukuran alat tangkap, ukuran kapal, dan lama melaut secara parsial tidak ber- pengaruh nyata atau tidak signifikan terhadap produktivitas nelayan pancing tonda di Kelurahan Onemay Kecamatan Tomia Kabupaten Wakatobi.

DAFTAR PUSTAKA

Amron & Taufiq Imran. 2009. Analisis Faktor- Faktor yang Berpengaruh Terhadap Produktivitas Tenaga kerja Outlet Telekomunikasi Seluler Kota Makassar.Jurnal Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nobel Indonesia.

Astuti, Desi. 2015. Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan di Kabupaten Langkat. Jurnal Ilmiah Integritas, 1(4): 110-125.

Bungin, 2010. Metedeologi Penelitian Kualitatif. Rajawali Pers. Jakarta.

Departemen Kelautan dan Perikanan.

2003. Petunjuk Pelaksanaan Optimalisasi Penangkapan Ikan (OPTIKAPI). Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. Jakarta. hal.

18.

Herawati dan Hadi 2013. Pengantar Ilmu Sosial Edisi Revisi. Semarang.

Manuaba 1992. Pengaruh Ergonomi terhadap Produktivitas Tenaga Kerja. Bandung.

Satria, A. 2005. Analisis Tematik ST 2013 Subsektor Analisis Kesejahteraan Rumah Tangga Usaha Perikanan. Badan Pusat Statistik. Kota Kendari.

Rianse U dan Abdi. 2009. Metodologi Penelitian Sosial Dan Ekonomi (Teori dan Aplikasi). Alfabeta.

Bandung.

Yaqin A. 2013. Analisis Produktivtas Tenaga Kerja Pada Industri Kecil Batu Piring di Desa Sumber Wringin Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember. Skripsi.

Jurusan Ilmu Ekonomi Dan Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Jember.

Referensi

Dokumen terkait

Anggota rumah tangga dikategorikan sebagai petani tanaman palawija terpilih apabila anggota rumah tangga tersebut mengusahakan/membudidayakan tanaman palawija terpilih di lahan

plutonium-239, uranium-233, uranium yang diperkaya dalam uranium-235 atau uranium- 233, zat yang mengandung satu atau lebih isotop tersebut di atas, bahan fisil

Mengingat pentingnya data dan informasi remunerasi jasa pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Kepahiang agar dapat dihasilkan informasi yang baik dan dapat

RADIO TOWER (ANTENA) SENTRAL LOKAL (lOCAL EXCHANGE) BASE STATION Telephone SUBCRIBER RADIO TERMINAL Telephone REPEATER Telephone Telephone Telephone. Sistem radio

[r]

Macam-macam HO pada CDMA... Soft dan

The aim of this study are to analyze the text of female sexuality articles that realized in the women magazines (i.e. vocabulary, grammar, cohesion and text

Dari hasil uji regresi berganda antara variabel Physical Capital, Struktur Capital dengan Market to Book Value dengan menggunakan uji tdiperoleh nilai t