BAB IV ANALISIS DATA A. Deskripsi Data
1. Karakteristik responden
Dalam pembahasan ini karakteristik responden disajikan dalam bentuk prosentase, karakteristik dalam penelitian sangat beragam, berdasarkan data dari 30 responden yang memberikan jawaban atas peneliti dapat diketahui perbedaan karakteristik antara responden yang satu dan lainnya. Perbedaan ini diantaranya meliputi jenis kelamin, usia, dan tingkat pendidikan.
a. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Tabel 4.1
No Jenis Kelamin Jumlah Responden Prosentase
1 Laki-laki 12 40%
2 Perempuan 18 60%
Total 30 100%
( Sumber: Data Primer, Diolah Tahun 2015)
Berdasarkan Tabel 4.2 berdasarkan jenis kelamin, responden yang paling banyak berjenis kelamin laki-laki yang berjumlah 12 responden sebanyak 40% dan perempuan yang berjumlah 18 responden sebanyak 60%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden perempuan lebih banyak dari pada responden laki-laki, karena nasabah yang banyak bekerja sebagai penjual di pasar adalah perempuan.
b. Karakteristik responden berdasarkan usia Tabel 4.2
No Tingkat Usia Jumlah Responden Prosentase
2 21-30 tahun 6 20%
3 31-40 tahun 11 37%
4 41-50 tahun 10 33%
5 51-60 tahun 3 10%
Total 30 100%
( Sumber: Data Primer, Diolah Tahun 2015)
Dari Tabel 4.2 diketahui dari segi usia responden paling banyak berusia 31-40 tahun sebanyak 37%, karena sebagian besar anggota yang berusia 31-40 berfikir jangka panjang untuk pembiayaan dan kebutuhan hidup cukup untuk memhidupkan usahanya. Kemudian responden berusia 41-50 tahun sebanyak 33%, responden berusia 21-30 tahun sebanyak 20%, dan reponden berusia 51-60 tahun sebanyak 10%. Ini menunjukan dari 30 populasi yang peneliti ambil semua responden di BMT Al-ISHLAH KCP Arjawinangun Kab.Cirebon yang berminat rata- rata berusia diatas 31 tahun.
c. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan Tabel 4.3
No Tingkat Pendidikan Jumlah Responden Prosentase
1 SD 9 30%
2 SMP 9 30%
3 SMA 9 30%
4 S1 3 10%
Total 30 100%
( Sumber: Data Primer, Diolah Tahun 2015)
Berdasarkan Tabel 4.3 diatas, bila dilihat dari tingkat pendidikannya maka mereka semua sama rata antara pendidikan dasar, pendidikan sekolah menengan pertama dan pendidikan sekolah menengah atas, hanya saja ada beberapa responden pendidikan hingga sampai ke perguruan tinggi. Karena di dalam perekonomian dari keluarga mereka salah satunya menjadi alasan tersendiri untuk melanjutkan atau tidaknya pendidikan , dan kebutuhan keluarga yang semakin banyak. Dari semua data yang di peroleh, perusahaan BMT Al-ISHLAH sendiri tidak memilih anggotanya dari segi pendidikan yang ditentukan untuk nasabah.
2. Deskripsi Variabel
a. Distribusi variabel penerapan sistem bagi hasil di BMT Al- ISHLAH KCP Arjawinangun Kab.Cirebon akan dijelaskan di bawah ini :
Tabel 4.4
Distribusi Variabel Penerapan Sistem Bagi Hasil
No.
Item
Kategori
Total Point 5 Point 4 Point 3 Point 2 Point 1 (%)
F % f % f % f % F %
1 13 43% 14 47% 3 10% 0 0% 0 0% 100
2 15 50% 8 27% 7 23% 0 0% 0 0% 100
3 16 53% 9 30% 5 17% 0 0% 0 0% 100
4 9 30% 15 50% 6 20% 0 0% 0 0% 100
5 9 30% 8 27% 13 43% 0 0% 0 0% 100
6 13 43% 12 40% 5 17% 0 0% 0 0% 100
7 9 30% 14 47% 7 23% 0 0% 0 0% 100
8 12 40% 13 43% 5 17% 0 0% 0 0% 100
9 16 54% 8 27% 5 17% 1 2% 0 0% 100
10 15 50% 10 33% 5 17% 0 0% 0 0% 100
Jumlah 127 110 61 1 0 1000
Rata- rata
12,7% 11,0% 6,1% 0,1% 0% 100
(Sumber: Data Primer, Diolah Tahun 2015)
1. Sebanyak 47% responden menjawab setuju terhadap penjelasan Musyarakah adalah kerjasama dalam mendirikan suatu usaha dengan pola hubungan kemitraan, 43% menjawab sangat setuju, dan 10%
menjawab ragu-ragu. Hal ini menunjukan bahwa dari 30 responden sebanyak 47% nasabah BMT AL ISHLAH KCP Arjawinagun Kab.Cirebon setuju dengan penjelasan arti dari Musyarakah.
2. Sebanyak 50% responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan bahwasanya Musyarakah memberikan pelayanan nasabah atau badan usaha untuk usaha produktif, 27% menjawab setuju, dan 23% menjawab ragu-ragu. Ini menunjukan bahwa setengah dari 30 responden menjawab sangat menyetujui bahwasanya Musyarakah memberikan pelayanan nasabah atau badan usaha untuk usaha produktif.
3. Sebanyak 53% responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan bahwasanya Musyarakah berpartisipasi terhadap proyek yang dibiayai, 30% menjawab setuju, dan 17% responden menjawab ragu- ragu. Hal ini menunjukan bahwa dari 30 responden sebanyak 53%
nasabah BMT AL ISHLAH KCP Arjawinagun Kab.Cirebon menyetujui musyarakah berpartisipasi terhadap proyek yang dibiayai.
4. Sebanyak 50% responden menjawab setuju dengan pernyataan bahwasanya musyarakah berkompeten dalam memberikan atau diberikan kekuasaan perwakilan, 30% menjawab sangat setuju, dan 20% responden menjawab ragu-ragu. Hal ini menunjukan bahwa setengah dari jumlah responden yang ada menjawab setuju dengan pernyataan tersebut.
5. Sebanyak 43% responden menyatakan ragu-ragu terhadap pernyataan musyarakah tidak akan menghadiahkan modal musyarakah terhadap pihak lain, 27% menjawab setuju, dan 30% menjawab sangat setuju dengat pernyataan tersebut. Ini menunjukan bahwa dari 30 responden sebanyak 43% nasabah BMT AL ISHLAH KCP Arjawinagun Kab.Cirebon ragu-ragu dalam pernyataan tersebut.
6. Sebanyak 43% responden menjawab sangat setuju terhadap penjelasan bagi hasil adalah penentuan nisbah bagi hasil berdasarkan kesepakatan bersama, 40% menjawab setuju, dan 17% menjawab ragu-ragu. Ini menunjukan bahwa dari 30 responden sebanyak 43% nasabah BMT AL ISHLAH KCP Arjawinagun Kab.Cirebon sangat menyetujui penjelasan arti dari bagi hasil tersebut.
7. Sebanyak 47% responden menyatakan setuju terhadap penjelasan bagi hasil dalam pembiayaan musyarakah berkeadilan dalam penentuan nisbah bagi hasil, 30% menjawab sangat setuju, dan 23% menjawab ragu-ragu. Ini menunjukan bahwa dari 30 responden BMT AL ISHLAH KCP Arjawinagun Kab.Cirebon 47% yang menyetujui pernyataan tersebut.
8. Sebanyak 43% responden menyatakan setuju dengan pernyataan bahwasanya musyarakah bersifat transparansi atau keterbukaan dalam perhitungan bagi hasil, 40% menjawab sangat setuju, dan 17%
menjawab ragu-ragu. Ini menunjukan bahwa dari 30 responden
sebanyak 43% nasabah BMT AL ISHLAH KCP Arjawinagun Kab.Cirebon menjawab setuju.
9. Sebanyak 54% responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan bahwasanya keuntungan yang di dapat akan di bagi antara kedua pihak, 27% menjawab setuju, 17% menjawab ragu-ragu, dan 2% menjawab tidak setuju. Ini menunjukan bahwa dari 30 responden sebanyak 54% nasabah BMT AL ISHLAH KCP Arjawinagun Kab.Cirebon sangat menyetujui dengan pernyataan tersebut.
10. Sebanyak 50% responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan bahwasanya kerugian yang dihadapi akan di tanggung bersama , 33% menjawab setuju, dan 17% menjawab ragu-ragu. Ini menunjukan bahwa setengah dari 30 responden atau 50% nasabah BMT AL ISHLAH KCP Arjawinagun Kab.Cirebon sangat menyetujui dengan pernyataan tersebut.
b. Gambaran Kepuasan Nasabah di BMT AL ISHLAH KCP Arjawinagun Kab.Cirebon akan dijelaskan di bawah ini :
No.
Item
Kategori
Total Point 5 Point 4 Point 3 Point 2 Point 1 (%)
F % f % f % f % F %
1 13 43% 14 47% 3 10% 0 0% 0 0% 100
2 15 50% 10 33% 5 17% 0 0% 0 0% 100
3 15 50% 12 40% 3 10% 0 0% 0 0% 100
4 9 30% 18 60% 3 10% 0 0% 0 0% 100
5 9 30% 7 23% 14 47% 0 0% 0 0% 100
6 12 40% 12 40% 6 20% 0 0% 0 0% 100
7 9 30% 13 43% 8 27% 0 0% 0 0% 100
8 10 33% 14 47% 6 20% 0 0% 0 0% 100
9 16 53% 9 30% 5 17% 0 0% 0 0% 100
10 7 23% 11 37% 12 40% 0 0% 0 0% 100
Jumlah 115 120 53 0 0 1000
Rata- rata
11,5% 12,0% 5,3% 0% 0% 100
Tabel 4.5
Distribusi Variabel Kepuasan Nasabah (Sumber: Data Primer, Diolah Tahun 2015)
1. Sebanyak 47% responden menyatakan setuju terhadap pernyataan bahwasannya perusahaan mengharuskan karyawan agar cepat dalam memproses pelayanan, 43% menjawab sangat setuju, dan 10%
responden menjawab ragu-ragu. Hal ini menunjukan bahwa dari 30 responden sebanyak 47% nasabah BMT AL ISHLAH KCP Arjawinagun Kab.Cirebon menyetujui dengan pernyataan tersebut.
2. Sebanyak 50% responden menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwasanya perusahaan mengharuskan karyawan cepat tanggap dalam pelayanan, 33% menjawab setuju, dan 17% menjawab ragu-ragu. Ini menunjukan bahwa dari 30 responden sebanyak 50%
nasabah BMT AL ISHLAH KCP Arjawinagun Kab.Cirebon sangat menyetujui dengan pernyataan tersebut.
3. Sebanyak 50% responden menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwasanya perusahaan mengajarkan karyawan dalam ketepatan waktu dalam pelayanan, 40% menjawab setuju, dan 10%
responden menjawab ragu-ragu. Ini menggambarkan bahwa dari 30 responden sebanyak 50% nasabah BMT AL ISHLAH KCP Arjawinagun Kab.Cirebon sangat menyetujui dengan pernyataan tersebut.
4. Sebanyak 60% responden menyatakan setuju terhadap pernyataan bahwasannya perusahaan memberikan loket pelayanan yang cukup baik, 30% menjawab sangat setuju, dan 10% responden menjawab ragu-ragu. Ini menunjukan bahwa dari 30 responden sebanyak 60%
nasabah BMT AL ISHLAH KCP Arjawinagun Kab.Cirebon menyetujui dengan pernyataan tersebut.
5. Sebanyak 47% responden menyatakan ragu-ragu terhadap pernyataan bahwasanya perusahaan mengharuskan karyawan bersifat baik dalam pelayanan, 30% responden menjawab sangat setuju, 23% menjawab setuju. Ini menunjukan bahwa dari 30 responden sebanyak 47%
nasabah BMT AL ISHLAH KCP Arjawinagun Kab.Cirebon ragu-ragu dengan pernyataan tersebut.
6. Sebanyak 40% responden menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwasannya perusahaan mengharuskan karyawan untuk meyakini rasa aman terhadap nasabah, 40% menjawab setuju, dan 20% responden menjawab ragu-ragu. Ini menunjukan bahwa dari 30 responden ada dua hasil yang sama yakni 40% antara sangat setuju dan setuju.
7. Sebanyak 43% responden menyatakan setuju terhadap pernyataan bahwasanya perusahaan memberikan manfaat perlindungan bagi konsumen, 30% menjawab sangat setuju, dan 27% menjawab ragu- ragu. Ini menunjukan bahwa dari 30 responden sebanyak 43%
nasabah BMT AL ISHLAH KCP Arjawinagun Kab.Cirebon menyetujui dengan pernyataan tersebut.
8. Sebanyak 47% responden menyatakan setuju terhadap pernyataan bahwasanya perusahaan mengharuskan karyawan bersikap apa adanya sesuai fakta, 33% menjawab sangat setuju, dan 20% menjawab ragu- ragu. Ini menggambarkan bahwa dari 30 responden sebanyak 47%
nasabah BMT AL ISHLAH KCP Arjawinagun Kab.Cirebon sangat menyetujui dengan pernyataan tersebut.
9. Sebanyak 53% responden menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwasanya perusahaan mengharuskan karyawan membicarakan pekerjaan dengan jujur, 30% menjawab setuju, dan 17% menjawab ragu-ragu. Ini menunjukan bahwa dari 30 responden sebanyak 53% nasabah BMT AL ISHLAH KCP Arjawinagun Kab.Cirebon sangat menyetujui dengan pernyataan tersebut.
10. Sebanyak 40% responden menyatakan ragu-ragu terhadap pernyataan bahwasanya perusahaan menjelaskan secara terperinci sesuai dengan apa yang di rencanakan, 23% menjawab sangat setuju, dan 37%
menjawab setuju. Ini menunjukan bahwa dari 30 responden hanya 23% nasabah BMT AL ISHLAH KCP Arjawinagun Kab.Cirebon sangat menyetujui dengan pernyataan tersebut.
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata kepuasan responden menyatakan setuju terhadap pernyataan nasabah BMT AL ISHLAH KCP Arjawinagun Kab.Cirebon.
B. Analisi Data 1. Uji validitas
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan metode analisis Correlate Bivariate. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS.
P a d a
T a b e l 4 . 6 H a s i l U j i
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Xdan Y
1 0,549
2 0,423
Penerapan Bagi 3 0,596
Hasil Pada 4 0,512
Pembiayaan 5 0,816 0,361 Valid
Musyarakah (X) 6 0,579
7 0,664
8 0,386
9 0,585
10 0,634
1 0,380
2 0,546
Kepuasan 3 0,555
Nasabah (Y) 4 0,652
5 0,685 0,361 Valid
6 0,629
7 0,394
8 0,528
9 0,578
10 0,785
2. Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha, dengan menggunakan bantuan program SPSS. uji reliabel menunjukkan bahwa semua nilai variabel mempunyai nilai rhitungyang cukup besar (lihat pada uji reliabel dibawah) yaitu diatas 0.6, artinya dapat dikatakan bahwa semua variabel dari kuesioner adalah reliabel.
Tabel 4.7 Hasil Uji Realibilitas
Variabel Total Item
r
alpha KeputusanPenerapan Sistem Bagi
Hasil Pada Pembiayaan Musyarakah
(X)
10 0,776 Reliabel
Kepuasan
Nasabah (Y) 10 0,812 Reliabel
C. Analisis Korelasi
Dari hasil analisis regresi, lihat pada output moddel summary dan disajikan sebagai berikut:
Table 4.8
Hasil Uji Analisis Korelasi (SpearmanRank)
Correlations
penerapan_bagi hasil
kepuasan_nasa bah Spearman's rho penerapan_bagihasil Correlation Coefficient 1,000 ,283
Sig. (2-tailed) . ,130
N 30 30
kepuasan_nasabah Correlation Coefficient ,283 1,000
Sig. (2-tailed) ,130 .
N 30 30
Adapun pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:
0,00 - 0,199 = sangat rendah 0,20 - 0,399 = rendah
0,40 - 0,599 = sedang 0,60 - 0,799 = kuat
0,80 - 1,000 = sangat kuat
Berdasarkan tabel di atas diperoleh bahwa N atau jumlah data penelitian adalah 30, kemudian nilai sig.(2-tailed) adalah 0,130. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat korelasi yang signifikan anatara variabel yang dihubungkan. Kemudian di ketahui Correlation Coefficient (koefisien korelasi) sebesar 0,283, nilai ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang rendah antara penerapan bagi hasil dan kepuasan nasabah.
D. Analisis Regresi Sederhana
Dari hasil analisis regresi sederhana, lihat pada outputcoefficients dan disajikan sebagai berikut:
Tabel 4.9
Hasil Uji Analisis Regresi Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 31,530 7,298 4,320 ,000
Y ,252 ,172 ,267 1,466 ,154
a. Dependent Variable: X
Berdasarkan tabel coefisients. Pada kolom B pada constant (a) adalah 31,530, sedangkan nilai Y (b) adalah 0,252, sehingga persamaan regresinya dapat ditulis :
Y= a + bX atau Y= 31,530 + 0,252X.
Dimana:
Y = Subyek dalam independen variabel dependen yang diprediksikan.
A = Harga Y bila X = 0 (harga konstanta)
B = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang berdasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, bila b (-) maka terjadi penurunan.
X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
Sehingga dari persamaan tersebut dapat diterjemahkan sebagai berikut:
1. Konstanta sebesar 31,530 menyatakan bahwa jika X sama dengan 0 maka nilai Y sebesar 31,530.
2. Koefisien regresi X sebesar 0,252 menyatakan bahwa setiap penambahan satuan nilai X, maka nilai Y bertambah sebesar 0,252.
E. Analisis Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,267a ,071 ,038 4,574 1,622
a. Predictors: (Constant), x b. Dependent Variable: y
Berdasarkan tabel di atas diperoleh angka R2 (R Square) sebesar 0,071 atau (7,1%). Hal ini menunjukkan bahwa prosentase sumbangan pengaruh variabel independen kepuasan nasabah terhadap variabel dependen penerapan bagi hasil sebesar 7,1%. Sedangkan sisanya sebesar 92,9% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
F. Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)
Untuk menguji keberartian model regresi untuk masing-masing variabel secara parsial dapat diperoleh dengan menggunakan uji t. jika
t
hitung>t
tabelpada tingkat kesalahan tertentu, misalnya 5% maka terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas yaitu X (penerapan bagi hasil) dengan variabel terikat yaitu Y(kepuasan nasabah). berikut akan dijelaskan pengujian masing-masing variabel secara parsial, sebagai berikut :Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 30,274 8,177 3,702 ,001
X ,283 ,193 ,267 1,466 ,154
a. Dependent Variable: y
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh nilai t hitung penerapan bagi hasil sebesar 1,466. sedangkan t tabel 3,702. Atau dilihat dari taraf signifikansinya yang menunjukan bahwa 0,154 > 0,05, maka HO ditolak.
Hal ini berarti variabel kepuasan nasabah tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap penerapan bagi hasil.
G. Analisis Ekonomi
Sumber daya manusia atau nasabah merupakan aset terpenting perusahaan karena perannya sebagai subyek untuk mewujudkan dan memberikan nilai plus dalam suatu perusahaan itu sendiri. Agar perusahaan tetap eksis maka perusahaan harus berani menghadapi tantangan dan implikasinya yaitu menghadapi suatu perubahan dan memenangkan suatu persaingan. Produk – produk yang dimiliki oleh perusahaan seperti tabungan, modal, simpan pinjam , dan prooduk – produk lain sebagainya tidak bisa memberikan hasil yang optimum apabila tidak didukung oleh perkembangan dari sumber daya manusia atau nasabah.
Dalam praktek manajemen, penerapan bagi hasil tersebut harus secara jelas dan terperinci, agar nasabah lebih mengerti apa arti dan tujuan dalam setiap produk – produk yang di tawarkan oleh suatu perusahaan.
menurut beberapa penelitian bahwa setiap perusahaan dalam melakukan sesuatu tawaran atau tindakan pasti memiliki maksud dan tujuannya oeleh sebab itu apabila penawaran atau penjelasan tidak dijelaskan secara jelas nasabah tidak akan mengerti bahkan tidak akan tertarik dalam produk – produk yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut.
Pada hasil penelitian ini, penerapan bagi hasil, dan kepuasan nasabah merupakan faktor yang berpengaruh signifikan baik dilakukan secara bersama-sama maupun parsial di BMT AL ISHLAH KCP Arjawinagun Kab.Cirebon.