• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desain Materi Ajar Keterampilan Menyimak (Penelitian Pengembangan Di MA Darut Taqwa Ngoro Mojokerto

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Desain Materi Ajar Keterampilan Menyimak (Penelitian Pengembangan Di MA Darut Taqwa Ngoro Mojokerto"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Mochamad Syaifudin

Desain Materi Ajar Keterampilan Menyimak ...

108 | Qudwatunâ : Jurnal Pendidikan Islam Volume II Nomor 1 Maret 2019

e-ISSN 2620-5114

Desain Materi Ajar Keterampilan Menyimak

(Penelitian Pengembangan Di MA Darut Taqwa Ngoro Mojokerto

Mochamad Syaifudin IAI al-Khoziny Buduran Sidoarjo

Mochamadthole81@gmail.com

Abstraksi : pembelajaran bahasa Arab di Indonesia di mulai bersamaan dengan masuk agama Islam pada abad ke tujuh masehi. Namun dalam perkembangan selanjutnya pembelajaran bahasa Arab terutama untuk keterampilan menyimak kurang mendapatkan porsi yang serius. Materi dibuat dengan mengaju pada kajian-kajian kebudayaan timur tengah juga materi dibacakan oleh guru yang bersangkutan sehingga antara keterampilan menyimak dan membaca tidak bisa dibedakan lagi.

Namun pada sisi lain, KTSP mengharuskan agar materi ajar sebisa mungkin dibuat berdasarkan lingkungan sekitar siswa sehingga mereka sedari awal mendapatkan input dari materi yang akan dipelajari. Dengan menggunakan penelitian pengembangan, tulisan ini berusaha untuk mendesain materi pembelajaran istimak dengan ketrampilan menyimak sebagai fokusnya sebagaimana tuntutan KTSP.

Kata Kunci : Desain Materi Ajar, Keterampilan Menyimak, R & D

Abstract: learning Arabic in Indonesia began simultaneously with entering Islam in the seventh century BC. But in subsequent developments Arabic learning, especially for listening skills, lacks a serious portion. The material was made by proposing to middle eastern cultural studies as well as the material read out by the teacher concerned so that the listening and reading skills were indistinguishable. But on the other hand, KTSP requires teaching materials to be made as much as possible based on the environment around students so that they can get input from the material to be learned from the beginning. By using development research, this paper seeks to design special learning materials with listening skills as the focus as demanded by KTSP.

Keywords: Design of Teaching Materials, Listening Skills, R & D

Pendahuluan

Bahasa adalah dasar kehidupan dalam masyarakat, bahasa adalah sarana pemahaman dan komunikasi, pertukaran gagasan dan perasaan, merupakan pilar pertama dalam mengemukakan gagasan, kebangkitan peradaban, dan luasnya produktivitas karya di bidang sains dan pengetahuan.

(2)

Mochamad Syaifudin

Desain Materi Ajar Keterampilan Menyimak ...

109 | Qudwatunâ : Jurnal Pendidikan Islam Volume II Nomor 1 Maret 2019

e-ISSN 2620-5114

Dalam arti luasnya, bahasa adalah instrumen untuk pemahaman dan sarana ekspresi diri di antara komunitas makhluk.1

Kenyataan hari ini menunjukkan bahwa keinginan untuk belajar bahasa Arab meningkat dari hari ke hari, dan khususnya untuk Madrasah Aliyah (MA), kalau mau disebut. Para siswa mulai belajar bahasa Arab selain tentunya para siswa membaca al-Qur‟an. Sayangnya, kurikulum untuk MA yang dibuat oleh Departemen Agama sampai saat ini dalam batas tertentu belum secara jelas menyatakan tentang pembelajaran bahasa Arab di MA.2 Meskipun bahasa berkembang sesuai dengan perkembangan manusia, artinya, belajar dan pembelajaran bahasa asing tidak selaras dengan perkembangan fisik manusia, pikiran, jiwa dan hal-hal yang terkait dengan perkembangan itu. Oleh karena itu, dibutuhkan pengembangan hal-hal baru dan kreatif dalam pembelajaran bahasa asing, terutama belajar dan pembelajaran bahasa Arab yang meliputi kurikulum, metode, materi ajar, lingkungan bahasa dan sebagainya.3

Pembelajaran bahasa Arab di Indonesia sedari hari pertama masuknya Islam ke Indonesia tidak hanya terbatas pada orang tua, namun sejumlah besar anak-anak Muslim telah belajar bahasa Arab di sekolah- sekolah Islam dan masjid setelah mereka kembali dari sekolah. Namun kompetensi berbahasa mereka baru terbatas pada keterampilan membaca.4

Seiring berjalannya waktu, terutama kebutuhan manusia untuk belajar bahasa Arab telah berubah. Interaksi antar bangsa di negara-negara Islam telah memaksa mereka untuk menguasai bahasa Arab tidak hanya terbatas pada membaca, tetapi bahasa Arab telah menjadi sangat penting sebagai sarana komunikasi global. Karena itu, setiap siswa pembelajar bahasa Arab harus menguasai bahasa Arab sebagai media untuk interaksi baik secara lisan maupun tulisan. Untuk memenuhi kebutuhan itu, Pemerintah Indonesia, di bawah Kementerian Pendidikan Nasional dan Departemen Agama, telah

1 Hasan Sulayman, Dirasatan Tahliliatan wa Mawaqif Tatbiqiat fi Ta’lim al-Lughah al- Arabiyah wa al-Din al-Islamy, (Al-Qahirah: Dar al-Ma‟arif, 1986), 23.

2 Menteri Agama RI, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: Departemen Agama RI, 2006), 18.

3 Douglas Brown, Usuus Ta’lim al-Lughah al-Arabiyah, Terj. Abduh al-Rajih wa Ali Ahmad Sya‟ban, (Beirut: Dar al-Nahdlah al-Arabiyah, 1987), 148.

4 Ahmad Fuad Effendy, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Malang: Misykat, 2004), 22.

(3)

Mochamad Syaifudin

Desain Materi Ajar Keterampilan Menyimak ...

110 | Qudwatunâ : Jurnal Pendidikan Islam Volume II Nomor 1 Maret 2019

e-ISSN 2620-5114

mengembangkan kurikulum bahasa Arab komunikatif untuk diimplementasikan di sekolah dasar, menengah dan perguruan tinggi.5

Sayangnya, dalam implementasi di lapangan, pembelajaran bahasa Arab belum mendapat perhatian khusus dari para guru untuk mengajarkan keempat keterampilan mereka. Fenomena ini ditemukan di sebagian besar sekolah swasta di Indonesia serta sekolah yang kurang berkembang, termasuk salah satunya MA Darut Taqwa, Ngoro Mojokerto. Dimana pembelajaran bahasa Arab masih fokus pada pembelajaran membaca dan menerjemahkan.

Penekanan ini mengurangi minat guru pada keterampilan bahasa lain, meskipun, keberhasilan pembelajaran bahasa Arab ditentukan oleh kemampuan siswa menjadikan bahasa sebagai sarana berkomunikasi dengan orang lain – karena hakikat bahasa adalah kemampuan berbicara bukan membaca dan menerjemahkan - dan mereka juga memiliki empat keterampilan bahasa, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan menulis.

Guru selalu dihadapkan dengan kebutuhan untuk mendesain buku teks dan materi ajar yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan siswa.

Adapun langkah terpenting dalam penyiapan materi ajar adalah membandingkan dua bahasa dan budaya (baik asli maupun asing) untuk menentukan kesulitan yang harus diantisipasi dalam proses pendidikan, dan seiring berjalannya waktu - menurut pendapat kami - dimana buku teks tidak hanya disiapkan berdasarkan analisis komparatif yang berbeda dari sisi materi, namun juga memperhatikan aspek-aspek lain dari sisi metode penyajian bahasa dan budaya yang tidak boleh diabaikan, karena perbandingan linguistik adalah hal penting dan tidak dapat diubah jika kita ingin mencapai hasil positif.6

Problematika Penelitian

Berdasarkan pendahuluan di atas, peneliti mengajukan problematika penelitian sebagai berikut: Pertama, bagaimana mempersiapkan materi ajar untuk keterampilan menyimak siswa di MA Darut Taqwa Ngoro Mojokerto perspektif Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ? Kedua, seberapa efektif desain materi ajar pembelajaran keterampilan menyimak bagi siswa di

5 Ibid, 25.

6 Robert Latu, Dlarurah al-Muqaranah al-Muntazimah li al-Lughat wa al-Thaqafat fi al- Taqabul al-Lughawi wa Tahlil al-‘Akhta'. Tahrir mahmud 'Ismaeil Sini wa 'Akharwn, (Al- Riyadl: Jami‟ah al-Malik Saud, 1982), 5.

(4)

Mochamad Syaifudin

Desain Materi Ajar Keterampilan Menyimak ...

111 | Qudwatunâ : Jurnal Pendidikan Islam Volume II Nomor 1 Maret 2019

e-ISSN 2620-5114

MA Darut Taqwa Ngoro Mojokerto perspektif Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)?

Metode Penelitian

Pendekatan dan Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian perkembangan. Penelitian pengembangan adalah penelitian yang menulis, meneliti, mengimplementasikan, dan melengkapi dalam hal proses belajar-mengajar, dengan harapan akan mendapatkan model ideal untuk mengajarkan keterampilan menyimak dalam bahasa Arab. Adnan Latif menjelaskan langkah penelitian pengembangan dengan mula-mula menemukan masalah atau masalah yang serupa secara teoritis dan dialektik, dan masalah ini akan diselesaikan oleh instrumen yang akan dikembangkan peneliti dalam penelitian ini.7 Instrumen ini tidak ditemukan pada waktu itu, atau telah ditemukan sebelumnya, namun akan diketemukan kemudian hari setelah dilakukan penelitian. Secara umum, penelitian ini berfokus pada struktur penelitian deskriptif analitis. Peneliti membagi penelitian menjadi tiga tahap:

aktivitas sebelum lapangan, aktifitas lapangan atau aktivitas terapan, dan analisis data.8

Intrumen Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan penelitian perkembangan ini untuk mengembangkan materi ajar keterampilan mennyimak. Intrumen pengumpulan data yang pertama, pedoman wawancara berupa daftar pointer atau pertanyaan yang peneliti ingin sampaikan kepada pakar selama wawancara. Kedua, dokumentasi lapangan berupa data yang ditemukan peneliti selama observasi dan wawancara, Ketiga, kuisioner yang berupa pertanyaan tertulis yang digunakan oleh peneliti untuk mencari informasi dari guru bahasa Arab dan siswa tentang validitas materi ajar ilmiah, Keempat, komentar guru tentang tugas tertulis siswa, Kelima, ujian untuk membandingkan hasil siswa sebelum menggunakan materi ajar keterampilan menyimak dan setelah digunakan.

7 Mohammad Adnan Latif, Development Research, (Makalah disajikan dalam rangka perkuliahan evaluasi dan assement pembelajaran PPs. UIN Malang), 1.

8 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2007), 297.

(5)

Mochamad Syaifudin

Desain Materi Ajar Keterampilan Menyimak ...

112 | Qudwatunâ : Jurnal Pendidikan Islam Volume II Nomor 1 Maret 2019

e-ISSN 2620-5114

Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data

Setelah peneliti memutuskan untuk instrumen pengumpulan data terdahulu, peneliti membutuhkan metode pengumpulan data untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Adapun metode pengumpulan data adalah: metode wawancara, yang merupakan dialog antara peneliti dan responden untuk mendapatkan informasi, dan metode ini digunakan untuk mengetahui kondisi responden.9 Metode Observasi. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data penggunaan semua indera secara langsung.10 Dalam penelitian ini, peneliti datang ke sekolah secara langsung untuk mengumpulkan data terkait desain materi ajar keterampilan menyimak siswa di MA Darut Taqwa Ngoro Mojokerto. Kuisioner (angket) berupa kumpulan pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan informasi dan data dari responden.11 Metode ini digunakan untuk memperoleh bukti hasil belajar siswa dalam belajar bahasa Arab dengan menggunakan desain materi ajar keterampilan menyimak siswa di MA Darut Taqwa Ngoro Mojokerto.

Metode Analisis Data

Adalah metode menjawab pertanyaan yang digunakan dalam penelitian serta jawaban pertama dan yang kedua dalam penggunaan materi bahan ajar keterampilan menyimak siswa di MA Darut Taqwa Ngoro Mojokerto.

Peneliti menggunakan prosentase sebagai berikut : X 100%

P F

N P : prosentase

F : jumlah frekuensi jawaban N : jumlah responden

Adapun interpretasi dan klasifikasi dalam analisis data kelompok dan hipotesis ilmiah, peneliti menggunakan jumlah yang diajukan oleh Suharsimi Ari Kunto

76 % – 100 %: bagus 56 % – 75 % : cukup 40 % – 55 % : kurang

9 Ibid, 155.

10 Ibid, 156.

11 Ibid, 151.

(6)

Mochamad Syaifudin

Desain Materi Ajar Keterampilan Menyimak ...

113 | Qudwatunâ : Jurnal Pendidikan Islam Volume II Nomor 1 Maret 2019

e-ISSN 2620-5114

10 % – 39 % : jelek

Periksa Validitas Data

Ada beberapa metode untuk menguji validitas data12, pertama, durasi partisipasi, kedua, pengamatan secara akurat, ketiga, triangulasi, keempat, diskusi teman sejawar, kelima, analisis keadaan negatif, keenam, kompetensi rujukan, ketujuh, kontrol anggota, kedelapan, rincian penjelasan, kesembilan, statistik.

Penelitian

Pembahasan Pertama : Materi Pembelajaran Konsep Materi Pembelajaran

Materi ajar adalah konten ajar yang ingin kami berikan kepada siswa untuk mencapai tujuan pendidikan, baik secara kognitif, keterampilan, ataupun emosional, dalam segala pengetahuan yang dipelajari oleh siswa.13 Atau serangkaian pengalaman pendidikan, fakta dan informasi yang akan diberikan kepada siswa, arahan dan nilai-nilai yang akan dikembangkan, atau keterampilan motorik yang akan diperoleh, dengan tujuan mencapai pertumbuhan yang komprehensif dan terintegrasi sebagaimana tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum.14

Materi ajar dalam bahasa apa pun adalah berupa aturan kosa kata dan tata bahasa.15 Meskipun jumlah kosakata dalam bahasa Arab adalah 5.999.400 kata16 dan aturan tata bahasa terlalu banyak untuk rincian ke dalam kalimat sempurna dan unsur-unsurnya dalam bentuk kata benda yang dimajrurkan berdasarkan pendapat para ahli tata bahasa sehingga kita perlu metode dalam memilih dan memilah materi ajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan lingkungan di sekitarnya.

12 Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1995), 175.

13 Abd al-Rahman bin 'Ibrahim wa Zumala‟uh Al-Fawzan, Durus al-Dawrat al-Tadribiyah li-Mu’limi al-Lughah al-Arabiyah li Ghayr al-Natiqin Biha (al-Janib al-Nazary), (Al-Riyad:

Muasasah al-Waqf al-Islami, 1422 h), 111.

14 Rusydi Ahmad Tuaimah, Al-Marji’ fi Ta’lim al-Lughah al-Arabiyah li al-Natiqin bi Lughah 'Ukhraa, (Makkah : Jami‟ah 'Umm al-Quraa, Duna Sanah), 202.

15 Muljianto Sumardi,Pengajaran Bahasa Asing; Sebuah Tinjauan dari Segi Metodologi, (Jakarta: Bulan Bintang, 1985), 45.

16 „Abd al-Rahman Al-Sudani, 'Asasiat Taelim al-Lughah al-Arabiyah li Ghayr al-Natiqin Biha, (Al-Qahirah: Dar al-Ma‟arif, 1987), 67.

(7)

Mochamad Syaifudin

Desain Materi Ajar Keterampilan Menyimak ...

114 | Qudwatunâ : Jurnal Pendidikan Islam Volume II Nomor 1 Maret 2019

e-ISSN 2620-5114

Pemilihan materi ajar, dalam pemilihan konten materi ajar harus memperhatikan hal berikut17 : standar validitas, konten yang valid artinya harus berupa kenyataan, otentik dan benar secara ilmiah, serta tujuan objektifnya. Seperti penggunaan kata nazala َلَزَن yang sering digunakan di samping kata ىَحَن . Standar urgensi penggunaan dalam kehidupan sehari-hari, konten dianggap penting bila memiliki nilai guna dalam kehidupan siswa, yang mencakup berbagai aspek bidang pengetahuan dan nilai-nilai yang berkaitan dengan pengembangan keterampilan kognitif dan metode pengorganisasian pengetahuan atau panduan positif. Seperti menggunakan kata عساو و ريبك lebih banyak digunakan di samping kata ٌم ْخَض . Kriteria minat dan perhatian, konten haruslah konsisten dengan minat siswa dalam materi pembelajaran. Seperti menggunakan kata ٌدِل ْوَم di samping kata طقسم سأرلا. Standar kemampuan belajar, konten dapat dipelajari oleh bila memperhatikan perbedaan individu di antara mereka untuk prinsip-prinsip gradasi dalam penyajian materi ajar seperti penggunaan kata عفترا di samping kata ىَّقَرَت . Standar global, konten dinilai baik jika itu mencakup pola pendidikan yang tidak mengenal batas-batas geografis antara manusia dan sebagai konten mencerminkan bentuk masyarakat lokal sehingga seyogyanya kontek harus bisa menghubungkan siswa dengan pengetahuan kontemporer di sekitarnya seperti penggunaan kata-kata bahasa standar (fusha) di samping bersama dengan bahasa sehari-hari atau kata-kata Arab pasaran.18

Ada prinsip umum dalam pemilihan konten materi ajar19, termasuk:

validitas materi dan itu membutuhkan perhatian dan kepedulian guru dalam pemilihan materi yang terbuka. Materi ini sesuai untuk tingkat pikiran siswa dalam hal level mereka, sehingga tidak di atas level mereka dan merekapun punya kecenderungan kepadanya. Materi ajar yang dipilih haruslah terkait dengan kehidupan siswa dan lingkungan tempat mereka tinggal. Materinya harus sesuai dengan jumlah jam pelajaran, tidak boleh terlalu lama sehingga guru sulit untuk menuntaskannya, atau tidak terlalu singkat sehingga berakhir dalam waktu singkat sebelum jatah waktunya habis, memberikan siswa kesempatan untuk kehilangan waktu. Materi harus diatur dalam urutan logis

17 Muljianto Sumardi,Pengajaran Bahasa Asing; Sebuah Tinjauan..., 56.

18 Saidun Fiddaroini, Membangun Koridor Pengembangan Pendidikan Bahasa Arab, Pidato pengukuhan Guru Besar IAIN Sunan Ampel, 9 Agustus 2007), 12-13..

19 Muhamad Abd al-Qadir Ahmad, Thuruq Ta’lim al-Lughah al-Arabiyah, (Al-Qahirah, Maktabah al-Nahdlah al-Misriyah, 1987), 22-23.

(8)

Mochamad Syaifudin

Desain Materi Ajar Keterampilan Menyimak ...

115 | Qudwatunâ : Jurnal Pendidikan Islam Volume II Nomor 1 Maret 2019

e-ISSN 2620-5114

sehingga setiap bagian dibangun di atas urutan pendahuluan kemudian diikuti oleh materi lanjutan secara sistematis tanpa paksaam.

Bahwa materi yang ditetapkan dibagi menjadi beberapa unit yang didistribusikan selama bulan-bulan dalam setahun. Menghubungkan materi pelajaran baru dengan materi pelajaran lama, menghubungkan materi pelajaran satu ke mata pelajaran lain, atau menghubungkannya dengan mata pelajaran terkait lainnya. Karena bahasa adalah alat untuk berfikir dan sarana pemahaman dan komunikasi, bahan ajar harus mencakup pelatihan yang berkesinambungan dan berkesinambungan dalam keterampilan berpikir (misalnya ketepatan, kejelasan, urutan dan penggantian), dan keterampilan komunikasi dalam setiap seni dari beberapa seni berbahasa seperti validitas dalam menggungkapkan, kejelasan, mengklarifikasi, menampilkan, mendeskripsikan, menjelaskan, merangkum, dan berkomentar sambil menjaga kebenaran tulisan dan menghindari kesalahan ejaan).

Materi ajar harus disusun sesuai dengan level spesifik untuk setiap kelas.Tingkat ini harus terbatas, spesifik, dan sesuai untuk setiap kelas di setiap tahap pembelajaran, dan harus ditinjau dan disesuaikan secara terus menerus. Dan untuk mengembangkan level ini adalah para spesialis (pakar) dalam bidang pendidikan, linguistik dan bahasa dari para praktisi pembelajaran bahasa Arab untuk penutur non-Arab yang akan dikembangkan tingkat ini dalam perspektif studi ilmiah psikologi pelajar dan psikologi level belajar siswa. Materi pembelajaran harus disusun sesuai dengan kelas dan tahapan studi berdasarkan minat pelajar dan kesiapan dan kecenderungannya serta karakteristik bahasa dan fungsinya. Kosakata dan bagian-bagian dari materi harus berjenjang dari sisi urgensinya, dalam hal kemudahan, kesulitan, kesederhanaan, kompleksitas dan menghubungkan satu sama lain bila memungkinkan. Untuk menjadi bahan pembelajaran lanjutan bagi siswa sesuai dengan tingkat mental dan budaya, dan menjadi beragam dalam tema- tema pelajaran sehingga mempengaruhi keinginan untuk bekerja, suka membaca dan belajar, dan selanjutnya mengembangkan kosa katanya baik dalam segi lafadz dan susunan dalam bentuk bertahap.

Prinsip umum dalam materi ajar20: jenis bahan pembelajaran bahasa Arab. Terdapat perbedaan tujuan dalam pembelajaran bahasa Arab menyebabkan perbedaan materi yang diajarkan oleh guru kepada murid-

20 Abd al-Mun‟im Sayyidd Abd Al-Al, Ihtirahat ‘Ammah li Qaqaie Nadawat Ta’lim al- Lughah al-Arabiyah li Ghayr al-Natiqin Biha, (Al-Dawhah: Maktabat al-Tarbiyah al-

„Arabiyah li Dual al-Khalij, 1981), 209.

(9)

Mochamad Syaifudin

Desain Materi Ajar Keterampilan Menyimak ...

116 | Qudwatunâ : Jurnal Pendidikan Islam Volume II Nomor 1 Maret 2019

e-ISSN 2620-5114

muridnya tentang keragaman mata pelajaran dalam pembelajaran bahasa Arab. Ada dua sistem atau dua kajian dalam pembelajaran bahasa Arab : pertama, sistem satuan. Ini membagi pelajaran bahasa Arab menjadi satu, integral, atau satu buku untuk siswa di setiap kelas di mana empat keterampilan bahasa (menyimak, berbicara, membaca dan menulis) diajarkan secara utuh. Elemen bahasa dan keterampilan mereka harus diajarkan dalam satu mata pelajaran.21 Kedua, sistem cabang. Ini membagi pelajaran bahasa menjadi berbagai mata pelajaran atau buku tata bahasa, morfologi, kosa kata, kaligrafi, dikte, membaca, dan mengarang. Buku ini adalah salah satu subjek dan melatih siswa melalui kemandirian dalam memperoleh pengetahuan, kemampuan untuk menyimak bacaan bebas, percakapan, dan lainnya.22

Materi pendidikan yang peneliti ingin persiapkan adalah sistem cabang. Peneliti mempersiapkan dan merancang buku pendidikan khusus yang berisi materi pembelajaran keterampilan menyimak perspektif KTSP untuk kelas sebelas MA Darut Taqwa Ngoro Mojokerto.

Pembahasan Kedua : Konsep Keterampilan Menyimak dan Metode Pembelajarannya

Konsep Keterampilan Menyimak Pengertian Keterampilan Menyimak

Menyimak adalah keterampilan yang kompleks di mana pembicara, dan penyimak mencurahkan seluruh perhatiannya, memusatkan perhatiannya pada pembicaraannya, mencoba untuk menjelaskan suaranya, gerakannya, vokal dan konsonannya.23

Menyimak dan memahami dianggap dua keterampilan terintegrasi dari keterampilan bahasa yang harus dilatihkan oleh para guru kepada siswa sejak mereka mulai belajar bahasa Arab karena pentingnya hal itu bagi mereka dalam menguasai bahasa secara fungsional.24

Dari konsep sebelumnya kami menyimpulkan bahwa menyimak adalah proses fisiologis yang muncul bersamaan dengan kelahiran manusia

21 Rusydi Ahmad Tuaimah, Al-Marji’ fi Ta’lim al-Lughah al-Arabiyah ..., 55-56.

22 Ibid, 57.

23 Masud Muhammad Ziyad, Keterampilan Menyimak Dan Tata Cara Melatihkannya, http://www.drmosad.com/index85.htm.

24 Mahmud Kamil al-Naqah, Ta’lim al-Lughah al-‘Arabiyah, (Makkah: Jami‟ah Umm al- Qura, 1985), 122.

(10)

Mochamad Syaifudin

Desain Materi Ajar Keterampilan Menyimak ...

117 | Qudwatunâ : Jurnal Pendidikan Islam Volume II Nomor 1 Maret 2019

e-ISSN 2620-5114

dan tergantung pada keselamatan indera yang khusus untuk itu yakni, telinga.

Sedang mendengar dan menyimak adalah dua keterampilan yang bisa diperoleh diperoleh karena usaha bukan sekedar given dari Allah Swt.

Perbedaan antara mendengar dan menyimak: yang pertama tergantung pada suara yang diucapkan tidak lain, sedangkan menyimak mencakup upaya menghubungkan suara-suara ini dengan gerakan sensorik dan motorik pembicara.25

Kesulitan keterampilan menyimak hanya dapat diselesaikan dengan terpenuhinya beberapa syarat 26: duduk di tempat yang jauh dari kebisingan, melihat dengan penuh perhatian pada pembicara, menunjukkan kemauan untuk berpartisipasi, beradaptasi secara mental dengan kecepatan pembicara, akurasi pendengaran, kemampuan untuk menafsirkan, menggambarkan apa yang dismapikan, kemampuan membedakan beragam suara, gerakan yang berbeda, kemampuan untuk membedakan antara ide-ide primer, ide-ide sekunder dalam pidato, kemampuan untuk mempertahankan ide-ide pokok dalam pikiran.

Urgensi Keterampilan Menyimak

Menyimak adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan, karena itu adalah sarana untuk komunikasi antara orang-orang dalam hal mendapatkan kosa kata, mempelajari pola kalimat dan struktur, menerima ide dan konsep, dan sebagainya.27

Ada lima prinsip dalam proses meningkatkan kemampuan menyimak bagi pemula, yaitu, pertama28, memperbanyak pemberian materi yang bersifat visual, seperti ekspresi wajah, gerakan, dan tampilan visual.

Kedua, dan bahwa kosakata baru harus diberikan dengan suara yang jelas, tidak terlalu cepat dan dilakukan secara berulang kali. Ketiga, mencegah memberikan banyak kegiatan atau tugas. Keempat, menyempurnakan pemahaman siswa saat proses menyimak dilakukan. Kelima, proses

25 Masud Muhammad Ziyad, Keterampilan Menyimak Dan Tata Cara Melatihkannya, http://www.drmosad.com/index85.htm.

26 Ibid.

27 Rusydi Ahmad Tuaimah, Al-Marji’ fi Ta’lim al-Lughah al-Arabiyah li al-Natiqin bi Lughah 'Ukhraa, ... 416.

28 Nandi Intan Kurnia, Pengembangan Keahlian Menyimak, http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:9ZTyJdgUsg8J.staff.uny.ac.id/sites/default/file s/tmp/microsoft-word.

(11)

Mochamad Syaifudin

Desain Materi Ajar Keterampilan Menyimak ...

118 | Qudwatunâ : Jurnal Pendidikan Islam Volume II Nomor 1 Maret 2019

e-ISSN 2620-5114

menyimak tidak hanya terbatas pada menyimak suara saja, tetapi bisa disertai dengan gerakan tubuh.

Tujuan Keterampilan Menyimak

Tujuan keterampilan menyimak banyak, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut: Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengikuti percakapan, kemampuan murid untuk membedakan suara yang berbeda, kemampuan murid untuk membedakan antara ide-ide utama dan sekunder, pengembangan kemampuan siswa untuk memperoleh pengetahuan, mengembangkan kemampuan siswa dalam imajinasi situasi kondisi yang berlangsung, para siswa menarik kesimpulan dari apa yang mereka dengarkan, siswa menggunakan konteks untuk memahami arti dari kosa kata baru bagi mereka.29

Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pembelajaran Keterampilan Menyimak

Mendengar itu penting untuk menyimak sebagaimana pentingnya penglihatan untuk dibaca. Jika pendengaran siswa lemah, ia harus disembuhkan untuk mengimbangi kelemahan ini. Kebisingan juga memiliki peran dalam membuat mendengar menjadi negatif, karena pikiran siswa terganggu dan tidak menyimak dengan baik.

Kompetensi menyimak dapat dikembangkan dengan langkah- langkah berikut : menempatkan siswa di tempat yang tepat menyesuaikan sistem dan mengurangi kebisingan, menghubungkan materi bacaan dengan pengalaman siswa sebelumnya, memperjelas kata-kata baru dan rancu dan mengajukan pertanyaan yang menstimulus mereka menjawab, membantu siswa memahami dan menyimak tujuan menyimak baik untuk sekedar menyimak atau berkomunikasi untuk menjawab pertanyaan spesifik atau untuk mengidentifikasi kesalahan dalam ide yang diterima, untuk membantu siswa membuat bahan audio yang sesuai dengan tingkat kedewasaan mereka, tingkat perhatian mereka dan pengalaman mereka sebelumnya, mengulangi apa yang mereka dengar, meringkas dan menjelaskan, mengevaluasi topik

29 Ibid.

(12)

Mochamad Syaifudin

Desain Materi Ajar Keterampilan Menyimak ...

119 | Qudwatunâ : Jurnal Pendidikan Islam Volume II Nomor 1 Maret 2019

e-ISSN 2620-5114

yang disimak, untuk mendorong siswa untuk menyimak dengan cermat dan untuk berinteraksi dengan orang lain dengan kesadaran penuh, untuk mengidentifikasi beberapa program radio yang sesuai dengan tingkat pendengar, kontribusi orang tua dalam program ini melalui rajutan hubungan antara sekolah dan rumah, mendorong siswa dan mendorong mereka untuk meningkatkan pengembangan mendengar dan menyimak.

Sajian data dan Analisis

Sebelum peneliti menganalisis data, maka ia menyodorkan desain materi ajar keterampilan menyimak. Desain ini dianggap sempurna dan siap diterapkan setelah diperiksa dan dikomentari oleh pakar pembelajaran bahasa Arab Dr. Junaedi Rosyid, M.Ag. Beliau adalah ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan dosen bahasa Arab di kampus itu.

تجاب ىلإ تخايش

(Pacet)

دمخأ ديمخ اً مكيلع ملاصلا :

الله تمخز و ملاصلا مكيلعو : ديمخ

أ

؟كلاخ فيه :

ح

؟تهأو ،لله دمحلا ريخب :

أ

؟تلطعلا موً يف زوزتش ًًأ ىلإ .تيفاع و تحص يلاخ :

ح تجاب ىلإ يبأ يووعدً :

أ

؟تجاف نوبأ زاتخً اذالم :

ح ًم مهالأو .ءاسضخ اهتعيبطو ،ليلع اهوجو ،تليمج تىًدلما هره سظاىم نلأ :

نأ عيطتصٌ يرلا زاحلا ءالما لصغم اهيف كلذ تصاخ تعوىتلما ضاسمالأ يفشٌ

.دلجلا ضسم

أ

! تجاف لمجأ ام الله ءاش ام :

ج

؟بهرتش ًًأ ىلإ تهأو :

(13)

Mochamad Syaifudin

Desain Materi Ajar Keterampilan Menyimak ...

120 | Qudwatunâ : Jurnal Pendidikan Islam Volume II Nomor 1 Maret 2019

e-ISSN 2620-5114

أ يف قوصتلا زهسم ىلإ اوبهرً نأ ريبكلا يخأ و يمأ و يبأ دٍسً ةسلما لوأ يف :

نإ تجاف ىلإ باهرلل يبأ وعدأف تجاف تبارج عمشأ امدعب ًكل اًابازوش

؟حمصت ول ،مفاوً الله ءاش

ح تىًدم يف جهولدهولد للاش ىلإ بهرىش تكولا عصّتً اذإف ،زوسش لكب :

.وزوجه يف ادهوتولوج دبعمو ،تجاف تبسك ساواست

أ ءالللا ىلإ اسكش .ادج تبارج ةسلما هره تلطع ،يخأ اً تيصخأ :

ح تملاصلا عم :

أ مكيلع ملاصلا :

الله تمخز و ملاصلا مكيلعو : ح

Kuisioner dari pakar pembelajaran bahasa Arab

Dr. Junaedi sebagai menuturkan bahwa desain ini sesuai dalam hal pilihan kata, ungkapan, kalimat sempurna dengan kebutuhan siswa dengan angka hingga 80%, dengan kompetensi mereka 80%, dengan lingkungan mereka 80%, kejelasan teks dalam secara ide 100%, 100% dalam kecepatan pelafatan teks, 60% mudah diterjemahkan, 80% mudah dimengerti, atau 100% ide bisa dipahami, secara tata bahasa 80 %, media pembelajaran 70%, metode pembelajaran 60%, evaluasi 80%, keunikan materi 80%. Berdasarkan komentar itu, peneliti menemukan nilai 78,3% dalam arti desain ini baik dan valid untuk mengajarkan keterampilan menyimak.

Kuisioner dari guru bahasa Arab

Ahmad Mukhlis sebagai gur bahasa Arab mengatakan bahwa desain ini secara kejelasan teks mencapai 90%, dalam hal kecepatan pelafadzan teks mencapai 80%, kejelasan arti atau pemikiran 100%, kesesuaian kosa kata yang dipakai 90 %, media pembelajaran 60%, secara tata bahasa 80%, 70 % dari sisi metode pembelajaran, 80 % evaluasi, kemudahan kota kata yang digunakan mencapai 90%, keunikan materi 80 %. Mengingat komentarnya, peneliti menemukan nilai 82% dalam arti bahwa desain ini baik dan valid dalam pembelajaran keterampilan menyimak, meskipun materi ajar yang disiapkan tidak lengkap dan tidak maksimal, tetapi secara umumnya harus sesuai dengan KTSP.

(14)

Mochamad Syaifudin

Desain Materi Ajar Keterampilan Menyimak ...

121 | Qudwatunâ : Jurnal Pendidikan Islam Volume II Nomor 1 Maret 2019

e-ISSN 2620-5114

Kuisioner dari siswa sekolah

Mereka mengatakan bahwa kosakata yang digunakan sangat jelas 82%, mudah dipahami 75%, kejelasan suara teks 84%, tata bahasa teks 84%, tata bahasa 89%, kemudahan dalam membedakan kata, frasa dan kalimat 80%, merangsang perhatian dan antusiasme 79%, kemudahan mendapatkan pengetahuan 75%, kemudahan memahami desain materi guru 75 %, pengetahuan lingkungan sekitar 72%, keunikan desain materi guru 90%.

Karena hasil kuesioner siswa untuk desain ini, peneliti menemukan nilai persentase 79,8% dalam arti bahwa desain ini baik dan valid untuk mengajarkan keterampilan menyimak.

Perbandingan Hasil Pre Test dan Post Test

Jumlah siswa dalam penelitian ini adalah dua puluh siswa, dan hasil mereka dalam pre test sebagai berikut: Keterampilan siswa dalam menyimak 15% pada kategori baik, 50% pada tingkat sedang, 35% pada tingkat yang kurang. Dari sini, peneliti tahu secara keseluruhan, bahwa keterampilan yang paling banyak dalam menyimak berada pada tingkat "rata-rata" dan untuk mengkonfirmasi frasa ini digunakan kode peneliti rata-rata siswa sebagai berikut : 1351/20 = 76,55

Hasil mereka dalam post-test adalah 20% pada tingkat yang sangat baik, 70% pada tingkat yang baik, 10% pada tingkat sedang dan 0% pada tingkat yang dapat kurang dan jelek. Jadi peneliti tahu di sini secara keseluruhan, bahwa mereka yang paling mahir dalam mendengar pada tingkat yang baik dan untuk menekankan frasa menggunakan kode peneliti rata-rata siswa sebagai berikut 1578/20 = 78,9

(15)

Mochamad Syaifudin

Desain Materi Ajar Keterampilan Menyimak ...

122 | Qudwatunâ : Jurnal Pendidikan Islam Volume II Nomor 1 Maret 2019

e-ISSN 2620-5114

Simpulan

Setelah peneliti mendesain materi pembelajaran keterampilan menyimak siswa dan kemudian mencoba dan menganalisis, peneliti menemukan bahwa desain ini sesuai untuk digunakan dalam pembelajaran keterampilan menyimak bahasa Arab. Berdasarkan penyajian data sebelumnya dan analisis desain materi ajar keterampilan menyimak siswa di MA Darut Taqwa Ngoro Mojokerto perspektif KTSP dan merangkum hal-hal berikut: Pertama, desain materi ajar keterampilan menyimak dirancang perspektif KTSP disajikan dalam bentuk kaset secara umum dikategorikan baik dan layak digunakan dalam mengajarkan keterampilan menyimak bahasa Arab dan efektiv untuk meningkatkan keterampilan menyimak.

Kedua, keefektifan materi ini setelah diterapkan pada siswa pada hasil "baik", dengan menggunakan desain ini memudahkan guru untuk mengajarkan keterampilan menyimak bahasa Arab dan siswa merasa mudah dan senang melakukan proses belajar bahasa Arab.

(16)

Mochamad Syaifudin

Desain Materi Ajar Keterampilan Menyimak ...

123 | Qudwatunâ : Jurnal Pendidikan Islam Volume II Nomor 1 Maret 2019

e-ISSN 2620-5114

Daftar Pustaka

Ahmad, Muhamad Abd al-Qadir. Thuruq Ta‟lim al-Lughah al-Arabiyah. Al- Qahirah, Maktabah al-Nahdlah al-Misriyah, 1987.

Al-Al, Abd al-Mun‟im Sayyidd Abd. Ihtirahat „Ammah li Qaqaie Nadawat Ta‟lim al-Lughah al-Arabiyah li Ghayr al-Natiqin Biha. Al-Dawhah:

Maktabat al-Tarbiyah al-„Arabiyah li Dual al-Khalij, 1981.

---. Thuruq Tadris al-Lughah al-Arabiyah. Al-Qahirah: Dar al-Kutub, 1996.

Al-Fawzan, Abd al-Rahman bin 'Ibrahim wa Zumala‟uh. Durus al-Dawrat al- Tadribiyah li-Mu‟limi al-Lughah al-Arabiyah li Ghayr al-Natiqin Biha (al-Janib al-Nazary). Al-Riyad: Muasasah al-Waqf al-Islami, 1422 h.

Al-Khuli, Muhammad Ali. Qomus al-Tarbiyah. Beirut: Dar al-Ilm, 1986.

Al-Samaan, Mahmud „Ali. Al-Tawjih fi Tadris al-Lughah al-Arabiyah.

Thantha, Jami‟ah Thantha li al-Nasyr wa al-Tawzi‟i, 1983.

Al-Sudani, „Abd al-Rahman. 'Asasiat Taelim al-Lughah al-Arabiyah li Ghayr al-Natiqin Biha. Al-Qahirah: Dar al-Ma‟arif, 1987.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta, 2002.

Arsyad, Azhar. Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya. Jogjakarta: Pustaka Pelajar, 2005.

Borg and Gall. Pengembangan Model Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Mengajar Calon Guru Fisika dalam Lia Yuliati.

Malang: Jurnal Ilmu Pendidikan, no. 1, 2007.

Brown, Douglas, Usuus Ta‟lim al-Lughah al-Arabiyah. Terj. Abduh al-Rajih wa Ali Ahmad Sya‟ban. Beirut: Dar al-Nahdlah al-Arabiyah, 1987.

Dzauqat, Abidat. Al-Bahts al-Ilmy; Mafhumuh wa Adawatuh wa Asalibuh.

Amman: Dar al-Ma‟arif, 1998.

Effendy, Ahmad Fuad. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Malang:

Misykat, 2004.

Fiddaroini, Saidun. Membangun Koridor Pengembangan Pendidikan Bahasa Arab. Pidato pengukuhan Guru Besar IAIN Sunan Ampel, 2007.

Kurnia, Nandi Intan. Pengembangan Keahlian Menyimak, http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:9ZTyJdgUsg8J.staff.uny.ac.id/

sites/default/files/tmp/microsoft-word.

(17)

Mochamad Syaifudin

Desain Materi Ajar Keterampilan Menyimak ...

124 | Qudwatunâ : Jurnal Pendidikan Islam Volume II Nomor 1 Maret 2019

e-ISSN 2620-5114

Latif, Mohammad Adnan. Development Research. Makalah disajikan dalam rangka perkuliahan evaluasi dan assement pembelajaran PPs. UIN Malang.

Latu, Robert. Dlarurah al-Muqaranah al-Muntazimah li al-Lughat wa al- Thaqafat fi al-Taqabul al-Lughawi wa Tahlil al-„Akhta'. Tahrir mahmud 'Ismaeil Sini wa 'Akharwn. Al-Riyadl: Jami‟ah al-Malik Saud, 1982.

Latuheru, John D. Media Pembelajaran. Jakarta: P2LPTK, 1983.

Lofland J dan Lyn H. Lofland. Analysing Social Setting; A Guide to Qualitative Observation and Analysis. Belmont: Publishing Company, 1984.

Ma‟ruf, Nayif Mahmud. Khasais al-„Arabiyah wa Taraiq Tadrisiha. Beirut : Dar al-Naqayush, 1998.

Mansur, Sayyid 'Ahmad wa „Abd al-Majid. Sikulujiyah al-Wasail al- Ta‟limiyah wa Wasail Tadris al-Lughah al-Arabiyah. Al-Qahirah:

Dar al-Ma‟arif, 1987.

Menteri Agama RI. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta:

Departemen Agama RI, 2006.

---. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008 tentang Kurikulum Bahasa Arab MI, MTs dan MA, Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya, 1995.

Muhaimin. “KTSP; Wujud Otonomi Sekolah/Madrasah”. Mimbar Pembangunan Agama No. 234, Oktober 2004.

Nata, Abuddin. Manajemen Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana, 2003.

Qindil, 'Ahmad 'Ibrahim. 'Usus Turuq al-Tadris. Al-Qahirah: Dar al-Kutub, 1995.

Richards, Jacques wa Thorre Rogges. Madzahib wa Tharaiq fi Ta‟lim al- Lughah al-Arabiyah. Al-Riyadl: Dar „Alam al-Kutub, 1999.

Sudjana, Anas. Statistik, Desain dan Analisis Eksperimen. Bandung: Tarsino, 1990.

Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta, 2007.

Sulayman, hasan. Dirasatan Tahliliatan wa Mawaqif Tatbiqiat fi Ta‟lim al- Lughah al-Arabiyah wa al-Din al-Islamy. Al-Qahirah: Dar al- Ma‟arif, 1986.

(18)

Mochamad Syaifudin

Desain Materi Ajar Keterampilan Menyimak ...

125 | Qudwatunâ : Jurnal Pendidikan Islam Volume II Nomor 1 Maret 2019

e-ISSN 2620-5114

Sumardi, Muljianto. Pengajaran Bahasa Asing; Sebuah Tinjauan dari Segi Metodologi. Jakarta: Bulan Bintang, 1985.

Sunarto. Metodologi Penelitian. Surabaya: PPs Unesa, 2001.

Suyipno. “Hambatan dan Rintangan dalam Pelaksanaan KTSP”. Mimbar Pembangunan Agama No. 249, Juni 2007.

Tuaimah, Rusydi Ahmad. Al-Marji‟ fi Ta‟lim al-Lughah al-Arabiyah li al- Natiqin bi Lughah 'Ukhraa. Makkah : Jami‟ah 'Umm al-Quraa, Duna Sanah.

Yunus, fathi „Ali wa Mahmud kamil al-Naaqah. 'Asasiyat Ta‟lim al-Lughah al-Arabiyah. Al-Qahirah: Dar al-Thaqafah, 1977.

Yunus, Mahmud. Metodik Khusus Bahasa Arab. Jakarta: CV. Hidayah, 1975.

Zakariya, Michel. Mabahist fi al-Nadariyah al-Alsuniyah wa Ta‟lim al- Lughah. Beirut: al-Muassasah al-Jami‟iyah li al-Dirasat wa al-Nasyr wa al-Tawzi‟, 1985.

Zarkasy, Syukri. Muqarrar li Thalabah Kulliyah al-Muta‟allimin al-Islamiyah Gontor. Ponorogo: Dar al-Salam li al-Thiba‟ah, 1992.

Ziyad, Masud Muhammad. Keterampilan Menyimak Dan Tata Cara Melatihkannya. http://www.drmosad.com/index85.htm.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam sistem ini sensor jarak berfungsi sebagai masukan, dimana sensor ini akan mendeteksi jarak yang kemudian akan memberikan signal analog kemikrokontroller mode pwm(pulse

Brassey Lord Brassey, Pengarah Syarikat Borneo Utara mencadangkan British menggabungkan Sarawak dan Sabah dengan NegeriN egeri Melayu dan N egeri - N egeri Selat. MacDonald

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat

Sumur-sumur tersebut diperkirakan berorientasi pada Gunung Pangrango jika dilihat dari aliran Sungai Ciliwung, Hal itu jika sumur-sumur tersebut merupakan sumur-sumur suci yang

Setelah dilakukan validasi angket ahli bahan ajar tahap selanjutnya adalah validasi produk oleh bahan ajar yang dilakukan oleh praktisi atau guru bahasa Indonesia di SMK Darut

Dapat memberikan pemahaman dan keterampilan pada mahasiswa cara melakukan pemasangan mitella yang benar. mampu merencanakan dan mempersiapkan alat dan bahan untuk

Dari hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa faktor kualitas sumber daya manusia, kondisi infrastruktur dan kepemilikan modal dan teknologi mempengaruhi

Selain itu, akan dikaji pula pembentukan tabel karakter yang terkait dengan kelas konjugasi dan karakter iredusibel yang selanjutnya juga dioperasikan restriksi pada