• Tidak ada hasil yang ditemukan

(Makalah) Kesesuaian Diksi

N/A
N/A
Muhammad Rafeli Fakhlipi

Academic year: 2022

Membagikan "(Makalah) Kesesuaian Diksi"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

KESESUAIAN DIKSI

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah “Bahasa Indonesia”

Dosen Pengampu : Thofa Nurkholis,S Pd.

Kelompok 5

1. Muhammad Ihsan Jusrin (20191200210068)

2. Yusuf Duwi Ramadhan (20191200210098)

3. Muhammad Rafeli Fakhlipi (20191200210072)

4. Feri Hermawan (20191200210029)

5. Faahim Al Haq (20191200210025)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

ALI BIN ABI THALIB SURABAYA

2022

(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah ىلاعت و هناحبس karena atas rahmat dan karunia- Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Besar Muhammad ﷺ. Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak Thofa Nurkholis, S.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia yang senantiasa membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas makalah ini.

Makalah yang berjudul “KESESUAIAN DIKSI” ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Bahasa Indonesia.

Bilamana ada beberapa kesalahan yang terdapat dalam makalah ini, izinkan penulis menghaturkan permohonan maaf. Sebab, makalah ini tiada sempurna dan masih memiliki banyak kelemahan. Penulis juga berharap pembaca makalah ini dapat memberikan kritik dan sarannya kepada penulis.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca untuk menambah wawasan, ilmu pengetahuan, dan menjadi acuan untuk menulis makalah lainnya.

Surabaya, 09 Februari 2022

Penulis

(3)

ii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI... ii

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan masalah ... 2

1.3 Tujuan Penulisan ... 2

PEMBAHASAN ... 3

2.1 Ketepatan dan Kesesuaian Diksi ... 3

2.2 Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Memilih Diksi (Ketepatan Kata) ... 3

2.3 Syarat Ketepatan Diksi ... 6

2.4 Tujuan Diksi ... 6

BAB III ... 7

PENUTUP ... 7

3.1 Kesimpulan ... 7

3.2 Saran ... 7

DAFTAR PUSTAKA ... 8

(4)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, diksi diartikan sebagai pilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan, sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan. Penguasaan diksi seseorang akan mempengaruhi kegiatan berbahasanya, termasuk dalam kegiatan menulis dan berbicara. Berbeda halnya yang diungkapkan oleh seorang wartawan Harian Merdeka dan Kompas, Dewabrata menyimpulkan diksi merupakan soal penggunaan kata, terutama pada soal kebenaran, kejelasan, atau keefektifan.

Diksi adalah pilihan kata dan kejelasan lafal untuk memperoleh efek tertentu dalam menulis atau berbicara Kridalaksana dalam Doyin dan Wagiran Pembicara memiliki ribuan kata dan istilah sebagai kekayaan bahasa. Semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin luas lingkungan pergaulan, dan semakin banyak pengalaman hidup, semakin banyak pula kekayaan kosa katanya.

Semakin banyak kosa kata yang domiliki seseorang akan semakin mudah orang tersebut memilih dan menggunakan kata secara tepat. Selain itu, Sabariyanto dalam Yulfita 2010:40 juga mengatakan diksi adalah cara memilih kata-kata yang digunakan untuk mencurahkan ide atau pikiran ke dalam sebuah kalimat.

Penulis atau pembicara harus mahir dalam memilih kata untuk mencurahkan ide yang dimilikinya ke dalam bentuk kalimat. Berdasarkan pengertian diksi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Dewabrata, Kridalaksana dalam Doyin dan Wagiran, dan Sabariyanto dalam Yulfita, maka yang dimaksud dengan diksi dalam penelitian ini adalah pilihan kata dan kejelasan lafal yang tepat untuk mengungkapkan gagasan, ide atau pikiran ke dalam bentuk kalimat yang sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat pendengar atau pembaca.

(5)

2 1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diajukan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud ketepatan dan kesesuaian diksi?

2. Apa yang harus diperhatikan sebelum memilih diksi yang tepat?

3. Apa saja syarat-syarat ketepatan diksi?

4. Apa tujuan dari diksi?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan ketepatan dan kesesuaian diksi

2. Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang harus dipehatikan sebelum memilih diksi yang tepat

3. Untuk mengetahui syarat-syarat ketepatan diksi 4. Untuk mengetahui tujuan dari diksi

(6)

3 BAB II PEMBAHASAN

2.1 Ketepatan dan Kesesuaian Diksi

Ketepatan adalah kemampuan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan yang sama pada imajinasi pendengar, seperti yang dipikirkan atau dirasakan oleh pembicara, maka setiap pembicara harus berusaha secermat mungkin meilih kata- katanya untuk mencapai maksud pembicaraan. Ketepatan diksi akan tampak pada reaksi selanjutnya, baik berupa aksi verbal maupun berupa aksi nonverbal dari pembicara atau pendengar. Ketepatan diksi tidak akan menimbulkan salah paham. Jadi, ketika berbicara siswa harus cermat dalam memilih kata untuk mencapai maksud dari apa yang dibicarakan. “Penulis yang baik dituntut mampu memberdayakan diksi secara cermat, agar gagasan dalam tulisanya dapat diterima pembacanya dengan jenih”

menurut Wibowo.

Seperti halnya pembicara, pembicara harus memiliki kemampuan memberdayakan diksi secara cermat dan tepat, agar gagasan yang disampaikan bisa menimbulkan gagasan yang tepat pada imajinasi pendengar. Seorang pembicara tidak memiliki banyak waktu untuk memilih dan mempertimbangkan penggunaan katanya menurut Doyin dan Wagiran, sehingga pembicara harus memiliki keterampilan dalam pemilihan kata dan harus menguasai diksi, agar ketika berbicara tidak mengalami kesulitan dalam pemilihan kata Diksi atau pilihan kata hendaknya tepat, jelas, dan bervariasi. Kata-kata yang dipilih hendaknya kata-kata yang konkret, sehingga tidak mengundang pertanyaan dari pendengar. Pilihan kata atau diksi harus disesuaikan dengan pokok pembicaraan dan pendengar. Hendaknya siswa menguasai pokok pembicaraan dan menggunakan diksi yang tepat dalam penyampaiannya, sehingga pendengar dapat menangkap dengan baik apa yang dibicarakan.

2.2 Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Memilih Diksi (Ketepatan Kata)

1. Membedakan secara cermat denotasi (makna asli) dan konotasi (makna kiasan). Dari dua kata yang mempunyai makna yang mirip satu sama lain, kita harus menetapkan mana yang akan dipergunakannya untuk mencapai maksudnya. Kalau hanya pengertian dasar yang

(7)

4

diinginkan, maka kita menggunakan kata denotatif; kalau kita menghendaki reaksi emosional tertentu, kita harus memilih kata yang konotatif sesuai dengan sasaran yang akan dicapai.

2. Membedakan dengan cermat kata-kata yang hampir bersinonim. Sinonim adalah kata-kata yang memiliki makna yang sama. Kata-kata yang bersinonim tidak selalu memiliki distribusi yang saling melengkapi. Sebab itu, pembicara harus hati-hati memilih kata dari sekian sinonim yang ada untuk menyampaikan apa yang diinginkannya, sehingga tidak timbu interpretasi yang berlainan.

3. Membedakan kata yang mirip dalam ejaannya. Bila pembicara sendiri tidak mampu membedakan kata-kata yang mirip ejaannya, maka akan membawa akibat yang tidak diinginkan, yaitu terjadi kesalahpahaman dari pendengar. Kata-kata yang mirip ejaannya itu misalnya: bahwa-bawah-bawa, interferensi-inferensi, karton-kartun, preposisi-proposisi, korporasi-koperasi, dan sebagainya.

4. Hindarilah kata-kata ciptaan sendiri. Bahasa selalu tumbuh dan berkembang sesuai dengan perkembangan dengan masyarakat. Perkembangan bahasa pertama-tama tampak dari pertambahan jumlah kata baru. Namun, hal itu tidak berarti bahwa, setiap orang boleh menciptakan kata baru seenaknya. Kata baru biasanya muncul untuk pertama kali, karena pakai oleh orang- orang yang terkenal atau pengarang tekenal. Bila anggota masayarakat lainnya menerima kata itu, maka kata itu lama-kelamaan akan menjadi milik masyarakat.

5. Waspadalah terhadap penggunaan akhiran asing, teritama kata-kata asing yang mengundang akhiran asing tersebut. Perhatikan penggunaan: favorable- favorit, idiom- idiomatik, progres-progresif, kultur-kultural, dan sebagainya.

6. Kata kerja yang menggunakan kata depan harus digunakan secara idiomatis: ingat akan bukan ingat terhadap; berharap bukan berharap akan; mengharapkan bukan mengharap akan;

berbahaya, bukan berbahaya bagi, membahayakan sesuatu bukan membahayakan bagi sesuatu; takut akan, bukan menakuti sesuatu.

7. Untuk menjamin ketepatan diksi, pembicara harus membedakan kata umum dan kata khusus. Kata khusus lebih tepat menggambarkan sesuatu daripada kata umum.

(8)

5

8. Menggunakan kata-kata indra (indra tubuh) yang menunjukan persepsi (tanggapan) yang khusus.

9. Memperhatikan perubahan makna yang terjadi pada kata-kata yang sudah dikenal.

10. Memperhatikan kelangsungan pilihan kata.

Yang dimaksud kelangsungan pilihan kata adalah teknik memilih kata sedemikian rupa, sehingga maksud atau pikiran seseorang dapat disampaikan secara tepat dan ekonomis.

Kelangsungan dapat terganggu bila seeorang pembicara mempergunakan terlalu banyak kata untuk suatu maksud yang dapat diungkapkan secara singkat, atau mempergunakan kata-kata yang kabur, yang dapat menimbulkan ambiguitas (makna ganda). Halangan pertama untuk mencapai kelangsungan pilihan kata berasal dari penggunaan kata yang terlalu banyak untuk suatu maksud serta kekaburan makna dari kata-kata yang digunakan. Menggunakan kata-kata yang tidak menambah kejelasan dapat menjadi halangan bagi kelangsungan pilihan kata. kesalahan atau kekurangtepatan di dalam memilih kata atau diksi, dapat disebabkan oleh banyak hal. Di antaranya dapat disebabkan oleh penguasaan kosa kata yang terbatas, pemahaman yang tidak tepat terhadap kata-kata baru, pengaruh kesalahkaprahan penggunaan kata umum terjadi, maupun oleh keinginan untuk gagah-gagahan dengan memanfaatkan kata- kata asing dengan penerapan yang sulit.

Namun, perlu disadari terlebih dahulu bahwa, kesalahan atau kekurangtepatan pemilihan kata yang sering terjadi itu dapat pula diakibatkan oleh ketidaksesuaiannya dengan ragam bahasa yang dipilih, atau dengan laras bahasa yang sesuai. Persoalan kedua dalam pendayagunaan kata adalah kecocokan atau kesesuaian. Perbedaan antara ketepatan dan kecocokan mencakupi soal kata mana yang akan digunakan dalam kesempatan tertentu. Dalam persoalan ketepatan, kita bertanya apakah pilihan kata yang kita pakai sudak setepat-tepatnya, sehingga tidak akan menimbulkan interpretasi yang berlainan antara pembicara dengan pendengar; sedangkan dalam persoalan kecocokan atau kesesuaian, kita mempersoalkan apakah pilihan kata yang dipergunakan tidak merusak suasaba dan menyinggung perasaan orang yang hadir.

(9)

6 2.3 Syarat Ketepatan Diksi

- Penggunaan kata konotasi dan denotasi secara cermat.

- Penggunaan kata sinonim atau hampir sama maknanya secara cermat.

- Dapat membedakan kata-kata yang memiliki ejaan yang mirip.

- Penggunaan kata kerja pada kata depan harus secara idiomatis.

- Harus dapat membedakan kata khusus dan umum dalam tulisan atau pidato agar ketepatan diksi terjamin.

- Memperhatikan pemilihan kata yang tepat secara berkelanjutan dalam suatu tulisan maupun pidato.

2.4 Tujuan Diksi

Tujuan Diksi (pemilihan kata) adalah untuk memperoleh keindahan guna menambah daya ekspresivitas. Sebuah kata akan lebih jelas apabila pilihan kata tersebut sempurna serta sesuai.

Ketepatan pilihan istilah bertujuan agar tidak menimbulkan interpretasi yang berlainan antara penulis atau pembicara dengan pembaca atau pendengar, sedangkan kesesuaian kata bertujuan supaya tidak merusak suasana. Selain itu, untuk menghaluskan kata serta kalimat agar terasa lebih indah.

(10)

7 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Kesesuaian diksi sangatlah penting karena berfungsi agar pemilihan kata dan cara penyampaiannya dapat dilakukan dengan tepat sehingga orang lain mengerti maksud yang disampaikan. Diksi juga berfungsi untuk memperindah suatu kalimat.

3.2 Saran

Diharapkan bagi kita agar mempelajari tentang kesesuaian diksi karena dengan diksi yang tepat, penulis atau pengarang karya sastra dapat menggiring emosi atau perasaan pembaca. Selain itu, penggunaan diksi dalam penulisan karya ilmiah juga tidak kalah penting. Pemilihan diksi yang tepat, akan membuat isi dari suatu karya ilmiah jadi lebih mudah dipahami.

(11)

8

DAFTAR PUSTAKA

https://bahasa.foresteract.com/diksi/#:~:text=Fungsi%20diksi%20adalah%20agar%20pemilihan,berfun gsi%20untuk%20memperindah%20suatu%20kalimat .

https://pusatbahasaalazhar.com/pesona-puisi/pendayagunaan-kata-dan-kesesuaian-memilih-kata-dalam- menulis-karya-sastra/

https://text-id.123dok.com/document/ozlmow1ry-pengertian-diksi-ketepatan-dan-kesesuaian-diksi.html

Referensi

Dokumen terkait

Menurut C. Larasati Milburga, dkk, perpustakaan sekolah ialah suatu unit kerja dari sebuah lembaga persekolahan yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa secara parsial independensi, pengalaman kerja, due professional care dan akuntabilitas auditor memiliki pengaruh positif

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi dengan judul "Pengaruh Perubahan

Tujuan dari pengambilan sampel / contoh adalah untuk mengumpulkan sebagian material / bahan dalam volume yang cukup kecil yang mewakili material / bahan yang akan

Pada gambar 12 menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat atau lebih dari 50% masyarakat mendukung jika peme- rintah kota malang akan mengoptimalkan lahan makam

Konsep-konsep tersebut antara lain meliputi Pengertian Matriks, Operasi Aljabar dan Sifat-sifat Operasi Matriks, Macam-macam Matriks, Matriks Bagian Sub Matriks, Partisi

Berdasarkan hasil peneltian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan aktivitas

Motivasi belajar diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak baik dalam diri maupu dari luar siswa (dengan tidak menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan