• Tidak ada hasil yang ditemukan

Wirausaha Ternak Ayam Petelur dan Implikasinya Terhadap Lingkungan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Wirausaha Ternak Ayam Petelur dan Implikasinya Terhadap Lingkungan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

P r o s i d i n g S e m i n a r N a s i o n a l D i e s N a t a l i s U N M - 6 1| 46

Wirausaha Ternak Ayam Petelur dan Implikasinya Terhadap Lingkungan

Abdul Azis

1

, Muhammad Ardi

2

, Muhammad Danial

3

1Dosen Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang

2,3Dosen Universitas Negeri Makassar email: abdul_azis@poliupg.ac.id

Abstract: Laying hens entrepreneurship is a business that has promising prospects to be developed both on a small and large scale. Chicken eggs of this type are consumed more by the community than native chicken or baboon eggs because they are easy to obtain at a cheaper price and generally larger in size. However, the maintenance of this type of chicken requires more special, careful, and painstaking handling. This paper was compiled based on a literature review and the results of an interview with a layer chicken farmer in Sinjai, aiming to provide an overview and reference material for those who are interested in starting and running a business as a layer chicken breeder. This paper describes several things that need to be understood as a determining factor for the success of a laying hens business, namely seeds, feed raw materials, ready-to-use feed and medicines, livestock rearing facilities, and human resource skills. He also described the start-up capital (RAB) for 300 laying hens, which is estimated to be only around 39 million rupiah. The implications in the form of negative impacts on the environment from laying hens are relatively small and how to overcome them is very easy and can even bring additional benefits.

Keywords: Laying hens, Entrepreneurs, Success Factors, RAB, Environment.

PENDAHULUAN

Ayam petelur adalah suatu jenis ayam yang dipelihara dengan tujuan untuk memproduksi telur. Dalam hal produksi telur, ayam jenis ini memiliki keunggulan yang jauh lebih tinggi dibandingkan ayam kampung atau ayam babon karena kemampuannya untuk memproduksi telur setiap hari. Ukuran telur yang dihasilkannya pun umumnya lebih besar dari ayam kampung walaupun ukuran tersebut cukup bervariasi tergantung pada asupan gizi dan umur ayam petelur. Menurut Dihni (2021), tahun 2020 produksi telur ayam ras Indonesia mencapai 5,04 juta ton dengan tingkat konsumsi 1,84 juta ton. Dari angka tersebut, konsumsi telur ayam ras Indonesia seluruhnya dapat dipenuhi dari hasil produksi dalam negeri, bahkan masih terdapat surplus telur ayam ras sebesar 3,2 juta ton atau 173,53%.

Berdasarkan data BPS (2021), produksi telur secara nasional tiap tahun mengalami peningkatan, sedangkan Sulawesi Selatan

mengalami penurunan dari 194.650,44 ton di tahun 2019 menjadi 180.414,43 ton tahun 2020 dan 174.388,74 ton di tahun 2021. Ini merupakan suatu tantangan bagi wirausaha peternakan ayam petelur di provinsi ini untuk kembali meningkatkan produksinya.

Telur ayam ini secara umum sangat digemari oleh masyarakat karena memiliki kandungan nutrisi terutama sebagai sumber protein yang cukup tinggi dengan harga lebih murah. Menurut Setyono, dkk. (2018), banyak hal yang mendasari masyarakat menggemari telur, mulai dari kandungan gizinya yang tinggi, harga yang murah, rasanya yang enak, kebutuhan untuk lauk-pauk sampai alasan kesehatan. Nilai gizi telur termasuk yang paling lengkap. Telur mengandung berbagai vitamin dan mineral penting yang dibutuhkan manusia, seperti vitamin A, vitamin D, Vitamin E, vitamin K, vitamin B (B6, B12, B1, dan B2), niasin, asam pantotenat, asam folat, dan biotin serta mineral (kalsium, kalium, fosfor, natrium,

(2)

47 | A b d u l A z i s

klor, magnesium, besi, mangan, yodium, zinkum, kobalt, dan kuprum). Telur ayam juga dapat dikatakan sebagai sumber protein karena kandungan proteinnya sekitar 13-14%. Daya simpan telur yang bersih pada suhu kamar mencapai 15 hari bahkan lebih, dan bisa mencapai 40 hari jika disimpan dalam kulkas atau ruang ber-AC (Litbang Pertanian Kementan, 2020).

Cara pengolahan telur ini pun cukup mudah dan praktis mulai dari digoreng, direbus, dadar sampai diolah menjadi campuran untuk membuat berbagai makanan yang lezat termasuk pada pembuatan berbagai jenis bahan makanan instan dan kue-kuean. Juga digunakan pada berbagai kegiatan ritual pengobatan alternatif, upacara adat, keagamaan, bahkan pada kegiatan yang berbau mistik dan kemusyrikan. Namun demikian kadang kala terjadi kelangkaan telur di pasaran terutama menjelang peringatan Hari Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Raya Idul Fitri disertai dengan lonjakan harga telur yang tinggi.

Melihat fenomena tersebut di atas, maka wirausaha ayam petelur menjadi salah satu wirausaha yang memiliki prospek yang baik untuk ditekuni dan dijadikan sumber pencaharian yang dapat diandalkan. Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk mencapai 270,20 juta jiwa hasil sensus penduduk tahun 2020 (BPS, 2021) tentu saja memiliki konsumsi telur yang semakin tinggi mengingat dari segi fungsinya yang cukup banyak mulai dari kebutuhan nutrisi sehari-hari sampai pada kebutuhan untuk berbagai jenis hajatan turut memperbesar peluang dalam menjalankan wirausaha ini.

METODE

A. Faktor Penentu Keberhasilan Wirausaha Dalam memulai usaha ternak jenis ayam petelur, perlu mengetahui prospek atau peluang dari bisnis itu sendiri dan faktor-faktor pendukung atau penentu keberhasilannya.

Adapun faktor pendukung atau penentu keberhasilan yang dimaksud yakni: 1) ketersediaan bahan baku pakan: jagung, bekatul, bungkil kelapa, bungkil kacang tanah dan sebagainya yang mana hal ini sangat

penting, terutama bagi usaha peternakan ayam petelur yang membuat sendiri pakan untuk konsumsi ayam ternaknya, 2) pabrik pakan ayam yang siap pakai di daerah tempat usaha peternakan dilaksanakan terutama bagi usaha yang menggunakan pakan siap pakai dan tidak membuat pakan sendiri, 3) obat-obatan dapat ditemukan dengan mudah di daerah tempat usaha peternakan, karena ayam petelur termasuk rentan terhadap penyakit, industri pembibitan ayam yang memproduksi DOC tingkatan final stock untuk menyuplai bibit ternak, dan 5) ketersediaan sarana dan prasarana pemeliharaan ternak: kandang, ayam, dsb.

Pengenalan produk juga tidak kalah penting agar tidak salah dalam memilih jenis ayam yang akan dibudidayakan atau diternakkan. Menurut Sari (2020), ayam ras petelur yang sering dikenal masyarakat umum khususnya di Indonesia dibagi menjadi dua jenis yakni ayam ras petelur putih (isa white leghorn) dan ayam ras petelur coklat (isa brown leghorn). Ayam petelur memiliki berbagai strain seperti strain Abor Acres, Dekalb Waren, Hyline, Kimber Brown, Harco, Shaver hingga Isa Brown. Masing-masing strain memang diprogramkan untuk dapat memenuhi keunggulan yang disebabkan oleh faktor-faktor berikut: 1) Produktivisitas serta bobot telur yang tinggi, 2. Pertumbuhan yang baik dengan kekebalan serta daya tahan tubuh yang baik, 3) Konversi pakan rendah; dan masa bertelur yang panjang.

B. Modal ternak ayam petelur

Setelah mengenal ayam petelur mulai dari prospek, tantangan hingga jenis-jenisnya, maka saatnya mengetahui modal awal untuk membangun usaha ternak ayam petelur. Modal menjadi kebutuhan penting untuk memulai usaha, tanpa adanya modal, usaha tidak akan berjalan karena nantinya ada proses pembelian Bibit (DOC), persiapan pakan, peralatan pakan dan minum, pemanas serta kebutuhan- kebutuhan lainnya. Sebagai pemula biasanya memilih pemeliharaan dengan jumlah yang kecil, hal ini merupakan pilihan yang cukup tepat karena mampu mengurangi resiko waktu pembudidayaan tersebut, dimana ternak ayam yang masih kecil atau muda membutuhkan

(3)

P r o s i d i n g S e m i n a r N a s i o n a l D i e s N a t a l i s U N M - 6 1| 48 waktu pemeliharaan yang lama juga lebih

rentan terhadap penyakit dan resiko kematian, walaupun modal pembeliannya lebih kecil.

Sedangkan ayam yang telah besar dan dewasa membutuhkan modal pembelian yang lebih besar. Ternak ayam petelur rumahan misalnya, usaha rumahan seperti ini ditujukan untuk usaha skala kecil. Modal yang dikeluarkan pun tidak membutuhkan jumlah yang besar. Usaha ternak ayam yang direncanakan dalam makalah ini adalah usaha rumahan skala kecil dengan satu kandang saja untuk 300 ekor ayam petelur dengan asumsi bahwa ayam yang akan dibudidayakan adalah ayam yang telah berumur 13 minggu yang mana diharapkan mulai berproduksi atau bertelur setelah 40 hari pemeliharaan. Puncak produksi biasanya dicapai setelah 6 bulan pemeliharaan jumlah telur yang dihasilkan mencapai 270 butir

perhari dari 300 ekor ayam yang diusahakan (90% ayam ternak memproduksi telur setiap hari). Setiap ekor ayam bisa menghasilkan 5-7 butir telur per minggu hingga umur 2 tahun.

Ayam petelur yang telah berumur lebih dari 2 tahun sebenarnya masih bisa bertelur tetapi sudah kurang produktif sehingga lebih ekonomis bila dinyatakan afkir, dijual sebagai ayam pedaging dan diganti dengan ayam petelur yang baru.

Penghitungan modal untuk ternak ayam petelur tentunya menyesuaikan dengan jumlah ayam yang akan dipelihara. Semakin banyak jumlah ayam yang akan dibudidayakan maka modal yang dikeluarkan juga akan lebih besar.

Adapun perkiraan modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha ternak ayam petelur dengan jumlah 300 ekor ayam berumur 13 minggu disajikan pada table berikut.

Tabel 1 Perkiraan Modal Usaha Ternak Ayam Petelur 300 Ekor

ANGGARAN DANA (1 BULAN)

No Kategori Alat/Bahan Isi Kemasan/Satuan Jumlah Harga Satuan (Rupiah)

Total Harga (Rupiah) 1 Bahan baku

utama

Kandang baterai Buah 1 Rp11.000.000,00 Rp11.000.000,00

Ayam umur 13 minggu Ekor 300 Rp62.000,00 Rp18.600.000,00

2 Pakan

Dedak 70 kg/karung 5 Rp210.000,00 Rp1.050.000,00

Jagung 40 kg/karung 16 Rp200.000,00 Rp3.200.000,00

Konsentrat K.L.K. Super 36 50 kg/karung 8 Rp400.000,00 Rp3.200.000,00

Mineral 25 kg/karung 1 Rp150.000,00 Rp150.000,00

3 Minum

Egg Stimulan (vitamin) 250 g/bungkus 1 Rp40.000,00 Rp40.000,00

Doctril (obat) 250 g/bungkus 1 Rp70.000,00 Rp70.000,00

Trimezyn-S (obat) 250 g/bungkus 1 Rp70.000,00 Rp70.000,00 Vita Strong (obat) 250 g/bungkus 1 Rp35.000,00 Rp35.000,00 Koleridin (obat) 250 g/bungkus 1 Rp60.000,00 Rp60.000,00 Vita Stress (vitamin) 250 g/bungkus 1 Rp35.000,00 Rp35.000,00

4 Semprot kandang Antisep 60 mL/botol 1 Rp15.000,00 Rp.15.000,00

5 Vaksin

ND Clone 45 Dosis 500/botol 1 Rp24.000,00 Rp24.000,00

ND La Sota Dosis 500/botol 1 Rp24.000,00 Rp24.000,00

Medimilk 300 g/bungkus 4 Rp3.000,00 Rp12.000,00

Coryza T Suspension 250 mL/botol 1 Rp27.000,00 Rp27.000,00 ND-EDS-IB Emulsion 250 mL/botol 1 Rp320.000,00 Rp320.000,00

6 Alat pembersih

Sekop Buah 1 Rp150.000,00 Rp150.000,00

Sekop dorong Buah 1 Rp300.000,00 Rp300.000,00

Sekop pengumpul Buah 1 Rp300.000,00 Rp300.000,00

Gerobak Buah 1 Rp550.000,00 Rp550.000,00

Sapu lidi Buah 2 Rp5.000,00 Rp10.000,00

7 Instalasi air Air ledeng - - Rp20.000,00 Rp20.000,00

Jumlah keseluruhan Rp38.862.000,00

Sumber data/rujukan: Hasil wawancara dengan peternak di Sinjai, 2021.

C. Kandang

Desain kandang untuk pemeliharaan memegang peranan yang sangat penting untuk menjaga kenyamanan ayam petelur yang dibudidayakan sehingga dapat diharapkan

mampu memproduksi telur dalam jumlah maksimal setiap harinya. Persiapan kandang adalah salah satu faktor pendukung suksesnya usaha ternak ayam petelur rumahan. Menurut Sari (2020), berdasarkan sistem jumlah pemeliharaan, ada dua jenis kandang yakni

(4)

49 | A b d u l A z i s

kandang sistem koloni yakni kandang untuk banyak ayam yang terdiri dari ribuan ekor ayam, dan kandang sistem individual yang lebih dikenal dengan sebutan cage yakni satu kotak kandang untuk satu ekor ayam.

Kandang ayam petelur saat ini telah banyak berinovasi yaitu bagaimana memanfaatkan lokasi yang minim agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Adapun syarat kandang yang baik sebagai berikut:

a. Iklim/suhu kandang 32,2–35oC. Suhu kandang harus dimaintan sedemikian rupa sehingga ideal untuk ayam petelur.

Biasanya digunakan lampu penghangat jika memang suhu sekitar lebih rendah.

b. Kelembaban berkisar antara 60–70%.

Kandang yang terlalu kering dapat menurunkan produktivitas ayam.

Beruntung Indonesia memiliki iklim tropis yang memiliki kelembapan yang tinggi.

c. Penerangan dan atau pemanasan kandang.

Pemanasan dilakukan jika udara sekitar lebih rendah dari suhu yang disarankan.

Penggunaan lampu penghangat sebaiknya dilakukan pada malam hari karena suhu pada saat tersebut relatif lebih rendah.

d. Tata letak kandang. Arah kandang sebaiknya menyerong dari timur ke barat untuk menekan pengumpulan panas di dalam kandang. Dengan begitu kandang memperoleh sinar matahari secara langsung hanya pada saat pagi dan sore hari saja. Letak antara kandang yang satu dan kandang yang lain harus diatur sesuai dengan kelompok umur ayam yang dipelihara.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Bagaimana Cara Memulai??

Ada beberapa hal yang perlu dimiliki seseorang untuk memulai suatu jenis kewirausahaan atau bisnis apa saja yang ingin dijalankan, termasuk dalam hal ini wirausaha ayam petelur. Dicatat dari kuliah Kewirausahaan pada tanggal 2 Des 2020 oleh Bapak Dr. Ir. Ichsan Ali, MT. bahwa ada 4 pilar memulai usaha dengan catatan tambahan bahwa hanya orang-orang nekad yang dapat berubah, yang lainnya akan punah. Keempat pilar tersebut adalah:

1. Bangun impian (tanamkan, visualisasikan, yakinkan)

2. Tangkap peluang (lihat kebutuhan, diskusi dengan orang lain)

3. Buat bisnis plan (kenali, jalankan, buat pola, rekrut SDM)

4. Action/aksi/lakukan (wujudkan mimpi, harus berani, start, inovasi, bangun link) B. Upaya-Upaya Mempertahankan Usaha

Bisnis

Setelah usaha berlangsung lancar dengan mendapat untung sesuai target yang diharapkan langkah selanjutnya yaitu mempertahankan agar bisnis yang dijalankan bisa terus konsisten mendapatkan keuntungan bahkan mengalami

(5)

P r o s i d i n g S e m i n a r N a s i o n a l D i e s N a t a l i s U N M - 6 1| 50 peningkatan. Hal tersebut bisa dilakukan

dengan menekan biaya produksi yang seminimal mungkin dalam batas kewajaran. Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk menekan biaya produksi dalam wirausaha beternak ayam petelur: 1) pengendalian kemampuan manajemen, 2) mengontrol secara teliti jumlah pakan yang diberikan, 3) mengontrol hasil produksi, 4) pencatatan seluruh data dalam proses usaha, dan 5) pengawasan masa-masa yang menantang dan pola pengendalian penyakit.

C. Pemasaran Produk

Pemasaran produk merupakan salah satu factor penting yang perlu dicermati demi menjaga kelangsungan usaha ternak ayam petelur. Menurut Fadil, dkk (2017), umumnya penyaluran produk ke konsumen ada dua, yakni:

1. Peternak pedagang perantara pedagang pengecer konsumen

2. Peternak pedagang pengumpul pedagang pengecer konsumen

Strategi pemasaran produk adalah suatu kegiatan yang harus dilakukan agar produk dari suatu wirausaha dapat diterima masyarakat secara lebih luas (FR Konsultan Indonesia, 2021). Pengembangan strategi pemasaran produk dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain membuat brosur, memasang iklan di surat kabar atau sosial media, memasarkan langsung pada konsumen potensial, memberikan layanan pemesanan melalui media social, memberikan souvenir bagi konsumen yang berbelanja dengan nominal tertentu, dan berbagai strategi pemasaran lainnya.

D. Implikasi Usaha Terhadap Lingkungan Menurut Fandeli (2014) Suatu usaha dapat dikatakan berkelanjutan jika mampu mengeliminasi pembuangan limbah (waste elimination) dan perluasan/perpanjangan sumber daya (resource extension). Dengan kata lain bahwa setiap usaha dituntut untuk bisa menjamin terjaganya fungsi dari ketiga subsistem lingkungan Abiotik, Biotik, dan Culture (yang lazim disingkat ABC), baik fungsi ekologis, fungsi ekonomi, maupun fungsi sosial. Pengembangan suatu fungsi

tersebut tidak boleh meniadakan fungsi yang lain.

Dampak lingkungan usaha ternak ayam petelur relatif kecil, melipuit: kotoran, cecaran pakan dan minuman, bau, bising dan kemungkinan penularan penyakit (dari kerumunan lalat). Cara mengatasinya adalah dengan memperbaiki sirkulasi udara kandang, rutin membuang kotoran dan cecaran pakan atau minuman (biasanya dilakukan tiap 1-2 hari dan disimpan dalam karung untuk digunakan sebagai pupuk kandang), kandang dibuat jauh dari perkampungan penduduk, segera tangani/evakuasi jika ada ternak sakit/mati.

KESIMPULAN

1. Kebutuhan konsumsi telur ayam ras terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu begitu pula dengan tingkat produksinya.

2. Wirausaha peternakan ayam petelur memiliki prospek yang menjanjikan untuk digeluti sebagai mata pencaharian tetapi membutuhkan pengetahuan dan kesungguhan dalam pengelolaannya.

3. Memulai wirausaha peternakan ayam petelur dapat dimulai dari skala kecil tergantung ketersediaan modal, dimana untuk skala 300 ekor membutuhkan modal awal sekitar 39 juta rupiah belum termasuk pajak tahun pertama dan perubahan harga.

4. Implikasi berupa dampak negatif terhadap lingkungan dari usaha ternak ayam petelur relatif kecil dan cara mengatasinya pun sangat mudah bahkan dapat membawa keuntungan tambahan.

DAFTAR PUSTAKA

BPS, 2021. Produksi Telur Ayam Petelur

Menurut Provinsi.

https://www.bps.go.id. Diakses 1 Nopember 2021.

Dihni, Vika Azkiya. 2022. Konsumsi Telur Nasional. https://databoks.katada.co.id.

Diakses 16/05/2022.

Fandeli, Chafid. 2014. Bisnis Konservasi, Pendekatan Baru dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan

(6)

51 | A b d u l A z i s

Hidup (cetakan kedua). Yogyakarta:

Gajah Mada University Press.

FR Konsultan Indonesia, 2021. 7 Strategi Pemasaran Produk yang Anda Harus Lakukan. Blog FR Konsultan Indonesia.com. Diakses oleh Admin 7 Juni 2021.

Sari, E. Nurfa. 2020. Pasti Mujur dengan Usaha Budidaya Ayam Petelur.

Yogyakarta: Zahara Pustaka.

Setyono, D.J., dkk. 2018. Sukses Meningkatkan Produksi Ayam petelur. Bogor: 2018.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini akan dibedakan nilai kepedulian lingkungan, keterampilan pro- ses dan pemahaman konsep untuk peserta didik yang diajar menggunakan perangkat

Hasil diskusi menunjukkan bahwa penguasaan lahan merupakan salah satu isu penting yang mempengaruhi kondisi lingkungan di Nusa Tenggara. Klasifikasi lahan tradisional maupun

Pada siklus II aspek yang diamati dari hasil kemampuan guru melaksanakan pembelajaran semakin meningkat dari siklus sebelumnya hal ini tampak pada kemampuan guru

di rusunawa sampai semester akhir yang se-kos, yang selalu memberikan semangat, motivasi, dan do’a kepada penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.. Terima kasih

(3) Kelembagaan penyuluhan swasta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dapat dibentuk oleh pelaku usaha dengan memperhatikan kepentingan pelaku utama serta

Seorang konselor yang profesional tidak hanya harus menguasai kompetensi konseling saja, tetapi juga harus “multi skill”, artinya mempunyai banyak kemampuan-kemampuan lain

Dari sini, kita dapat mengetahui bahwa MSPE merupakan ukuran yang lebih tidak reliabel untuk mengevaluasi kecocokan suatu model regresi dibandingkan dengan MSE, terutama

yang akan dilakukan adalah pengukuran aktivitas antioksidan sebagai salah satu parameter yang mewakili keadaan teh daun kersen Muntingia calabura L., total asam dan pH medium