• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA KERJA TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENCANA KERJA TAHUN"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN

KABUPATEN DHARMASRAYA 2015

RENCANA KERJA

TAHUN 2 0 1 6

(2)

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT dengan rahmat-Nya, Rencana Kerja (Renja) Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan ( BP3K ) Kabupaten Dharmasraya tahun 2016 telah selesai disusun.

Rencana ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian kegiatan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Dharmasraya selama satu tahun. Dengan harapan agar program dan kegiatan BKP3 lebih terarah dan terukur.

Dalam penyusunan Renja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan ini telah mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang tahapan, Tatacara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Renja pembangunan daerah.

Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu sehingga renja ini dapat diselesaikan dengan baik, dan tentunya Renja masih memiliki beberapa kekurangan sehingga kami sangat membutuhkan saran dan kritikan demi kesempurnaan Renja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan tahun 2016 ini.

Sungai Dareh, 28 Mei 2015 KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN

DAN PELAKSANA PENYULUHAN KAB.DHARMASRAYA

RAMILUS, SP.MSi NIP. 19670918 199203 1 004

(3)

BAB I. PENDAHULUAN 1

1.1 Latar belakang 1

1.2 Landasan hukum 2

1.3 . Maksud dan Tujuan 3

1.4 Sistematika Penulisan 4

BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU 5 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD 5

2.2 Analisis Kinerja pelayanan SKPD 13

2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD 17

2.4 Review terhadap Rancangan Awal RKPD 21

2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat 27

BAB III. TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 28

3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional 28

3.2 Tujuan dan sasaran Renja SKPD 28

3.3 Program dan Kegiatan 29

BAB IV. PENUTUP 34

(4)

Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan yang berkelanjutan merupakan suatu keharusan untuk memenuhi kebutuhan pangan, papan, dan bahan baku industri, baik yang berskala rumah tangga, maupun skala besar, serta dapat memperluas lapangan kerja dan lapangan berusaha, meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan sebagai salah satu sarana peningkatan sumberdaya manusia (SDM) bagi pelaku utama dan pelaku usaha, perlu ditata dan diarahkan untuk disinergikan dengan program pembangunan yang ada pada dinas-dinas terkait guna mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumber daya alam yang ada serta mewujudkan kemandirian petani, pekebun, peternak, pembudidaya ikan, pengolahan hasil-hasil pertanian, perikanan dan kehutanan.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistim Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan bahwa penyuluhan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama dan pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya serta meningkatkan kesadaran untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup.

Rencana Kerja (Renja) adalah suatu presentasi pemikiran tentang kegiatan yang akan dilaksanakan dalam satu tahun kedepan, dan dapat dipertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi, dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui suatu media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik. Untuk mewujudkan kewajiban instansi pemerintah dalam mempertanggungjawabkan keberhasilan ataupun kegagalan yang telah ditetapkan ini, diperlukan Rencana Kerja sebagai arahan kepada organisasi untuk pengembangan pengukuran dalam pencapaian misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Rencana Kerja merupakan dokumen rencana pembangunan berjangka waktu 1 (satu) tahun, sebagai upaya untuk mempertahankan dan

(5)

Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 2 meningkatkan capaian kinerja pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Tahapan dan prosedur penyusunan renja ini berpedoman kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Renja Pembangunan Daerah, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan menyusun Rencana Kerja (Renja) yang mengacu pada Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan periode sebelumnya, masalah yang dihadapi, dan usulan program serta kegiatan yang berasal dari masyarakat.

Renja SKPD Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

1.2. Landasan Hukum

a. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Pasaman Barat di Propinsi Sumatera Barat ;

b. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistim Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan;

d. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional 2005-2025;

e. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan f. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, tata Cara

Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

g. Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2009 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal;

(6)

Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 3 h. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/OT.140/10/2009 tentang Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal.

i. Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor 65/Permentan/OT.140/12/2010 tentang SPM Bidang Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten/kota;

j. Peraturan Pemerintah Daerah Kabupaten Dharmasraya Nomor 9 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Dharmasraya.

1.3 .Maksud dan Tujuan 1. Maksud

Maksud penyusunan Rencana Kerja (RENJA) Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Dharmasraya ini adalah untuk memberikan gambaran dan pemahaman secara lebih rinci mengenai program dan kegiatan yang diusulkan untuk dilaksanakan pada tahun 2016 yang akan datang, meliputi evaluasi capaian kinerja tahun sebelumnya (2014) serta proyeksi tahun 2015, isu-isu penting yang berpengaruh, penelaahan terhadap usulan masyarakat serta kondisi lingkungan strategis yang berpengaruh.

2. Tujuan

Sedangkan tujuan penyusunan Rencana Kerja (RENJA) Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Dharmasraya ini adalah :

a. Memberikan pemahaman bagi stakeholder terkait tentang program dan kegiatan yang diusulkan untuk dilaksanakan pada tahun 2016,

b. Sebagai indikator kinerja yang harus dicapai bagi aparat dilingkungan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan.

c. Sebagai acuan dalam penyusunan RKA BKP3 Tahun 2016

d. Sebagai bahan pertimbangan dalam penilaian capaian kinerja yang tertuang dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Dharmasraya Tahun 2016.

(7)

Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 4 1.4. Sistematika Penulisan

Sistematika dokumen Renja BKP3 Kabupaten Dharmasraya ini disusun sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Sebagaimana dijelaskan sebagai berikut:

BAB. I. PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang 1.2.Landasan hukum 1.3.Maksud dan tujuan 1.4.Sistematika penulisan

BAB. II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU

2.1.Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD 2.2.Analisis Kinerja pelayanan SKPD

2.3.Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD 2.4.Review terhadap Rancangan Awal RKPD

2.5.Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

BAB.III. TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1.Telaahan terhadap Kebijakan Nasional 3.2.Tujuan dan sasaran Renja SKPD 3.3.Program dan Kegiatan

IV. PENUTUP

(8)

Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 5 BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu

1. Program Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat . Kegiatan :

a. Lomba Cipta Menu AB3 Tingkat Kabupaten, Provinsi dan Nasional

Kegiatan ini berupa Lomba Cipta Menu AB3 Tingkat Kabupaten dan Provinsi. Sasaran pelaksanaan kegiatan ini adalah kelompok PKK Kecamatan / Nagari, Target kinerja kegiatan ini adalah 11 Kecamatan dan capaian kinerja realisasi 11 Kecamatan atau dengan persen capaian 100%. Kegiatan ini didukung dana sebesar Rp. 40.413.000 ,- terealisasi Rp. 39.833.400,- (98,57%).

Keberhasilan ini didukung oleh dana yang tersedia dan sesuai dengan prosedur serta ditetapkan dengan surat keputusan. Secara manajemen kegiatan ini telah terlaksana tetapi SDM perlu ditingkatkan dan penambahan personil.

2. Program Peningkatan Ketahanan Pangan ( Petani/perkebunan) Kegiatan :

a. Koordinasi sistim kewaspadaan pangan dan gizi (SKPG) dan penanganan daerah rawan pangan.

Kegiatan ini berupa pemberian bansos makanan dan minuman (susu dan biskuit) untuk balita gizi buruk. Target kinerja kegiatan ini adalah 11 Kecamatan dan capaian kinerja realisasi 11 Kecamatan atau dengan persen capaian 100%.

Kegiatan ini didukung dana sebesar Rp. 18.270.000,-terealisasi Rp. 17357500 (95,01% ).

Keberhasilan ini didukung oleh adanya kekompakan Tim (tim Dewan ketahanan pangan dan tim teknis BKP3), sekaligus kebersamaan sumber APBD Kabupaten Dharmasraya dan Data TP Badan Ketahanan Pangan Prov. Sumbar.

b. Pendampingan Kelembagaan Ketahanan Pangan dalam Akses Ketersediaan, Distribusi dan Konsumsi Pangan Masyarakat.

(9)

Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 6 Kegiatan ini berupa pembinaan dan pedampingan dalam hal monev diantaranya yang mencakup dibidang ketahanan pangan baik berasal dari dana APBD maupun APBN, kegiatan tersebut adalah ;1) Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (PLDPM); 2) Lumbung Pangan; 3) Desa Mandiri Pangan (DMP); 3) Program Percepatan Konsumsi Pangan (P2KP)/Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).

Target kegiatan ini adalah 40 kelompok dengan capaian realisasi sebesar 0 %, Kegagalan dari kegiatan ini disebabkan oleh adanya revisi anggaran pada APBD perubahan.

c. Pembangunan Lumbung Pangan

Kegiatan ini berupa pekerjaan fisik yaitu Pembangunan Lumbung Pangan (dana stimulan) dengan lokasi Jorong Padang Tangah II Nagari Padukuan Kecamatan Koto Salak Kab. Dharmasraya. Target realisasi kegiatan ini adalah 1 unit dengan realisasi 1 unit atau capaian realisasi sebesar 100 %. Kegiatan ini didukung dana sebesar Rp. 56.781.000,-terealisasi Rp. 55.962.000 (98,56% ).

Keberhasilan ini didukung oleh dana yang tersedia dan sesuai dengan prosedur serta ditetapkan dengan surat perjanjian kerja. Secara manajemen kegiatan ini telah terlaksana tetapi SDM perlu ditingkatkan.

d. Penyusunan NBM dan Analisis Ketersediaan Pangan

Kegiatan ini berupa penyusunan buku Neraca Bahan Makanan (NBM).

Penyusunan Neraca Bahan Makanan (NBM) dan analisa ketersedian pangan dimulai dari kerja sama dengan BPS meliputi persiapan, pengumpulan data, analisa data pembahasan dan perumusan (mengadakan Rapat-rapat) penjilidan dan pelaporan, evaluasi dan monitoring kegiatan.

Target Kinerja kegiatan ini adalah tersusunnya buku NBM dan AKP sebanyak 1 buku, sedangkan terealisasi sebanyak 1 buku atau 100 %. Kegiatan ini didukung dana sebesar Rp. 31.379.900,-terealisasi Rp 28.084.000 (89,50% . Keberhasilan ini tercapai dengan tersedia dana dan Kerja sama dengan BPS Kab.Dharmasraya.

(10)

Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 7 3. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

Kegiatan :

a. SL- Agribisnis

Kegiatan ini berupa budi daya Ikan terpadu. SL Agribisnis ini dapat dilaksanakan untuk 2 kelompok tani Ikan. Tempat Pelaksanaan Kegiatan SL- Agribisnis dilaksanakan di kelompok tani sepakat nagari koto gadang kecamatan koto besar dan kelompok tani sumber agung Koto Salak.

Target realisasi kegiatan ini adalah 2 poktan dengan capaian realisasi 2 poktan atau capaian kinerja 100%, Kegiatan ini didukung dana sebesar Rp. 54.803.000 ,-terealisasi Rp. 47.083.500 (85.91%).

Keberhasilan ini didukung oleh dana yang tersedia dan sesuai dengan prosedur serta kerangka acuan kerja .

4. Program Pemberdayaan penyuluhan Pertanian/Perkebunan a. Pengadaan Sarana dan Prasarana Penyuluh

Kegiatan ini berupa pengadaan sarana dan prasarana yang terdiri dari : 1) pengadaan alat angkutan darat bermotor sebanyak 10 Unit; 2) Pengadaan Alat-alat bengkel berupa Jenset untuk 7 BP3K; 3) Pengadaan perlengkapan kantor sebanyak 4 jenis berupa teralis, almari, filing kabinet dan white board untuk 5 BP3K kecamatan; 4) pengadaan computer/PC 1 Paket; 5) pengadaan alat studio 2 jenis berupa kamera dan handycam; 6) pengadaan mebeulair sebanyak 2 jenis berupa meja kerja dan kursi kerja untuk 2 BP3K Kecamatan; 7) Pengadaan Instalasi Listrik dan Telepon sebanyak 2 paket untuk BP3K Asam Jujuhan; 8) Pengadaan konstruksi/pembelian bangunan berupa gudang lantai jemur Kecamatan Koto baru, pagar BP3K Asam jujuhan dan BP3K Model Sungai Dareh.

Target capaian realisasi kegiatan ini adalah 8 paket dengan capaian realisasi 8 paket atau 100%. Kegiatan ini didukung dana sebesar Rp. 1.110.464.000,- terealisasi Rp. 1.093.630.375 ( 98,48% ).

Keberhasilan ini didukung oleh dana yang tersedia dan sesuai dengan surat perjanjian kerja.

(11)

Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 8 b. Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani ( PENAS TANI ke XIV )

Kegiatan ini merupakan agenda nasional yang hanya dilaksanakan 4 tahun sekali.

Target capaian kinerja kegiatan ini adalah 20 orang dengan capaian kinerja 20 orang atau 100%, Kegiatan ini didukung dana sebesar Rp. 173.756.400,- terealisasi Rp. 173.701.200,- (99.97%).

Keberhasilan ini didukung oleh dana yang tersedia dan sesuai dengan pedoman pelaksanaan kegiatan PENAS. Secara manajemen kegiatan ini telah terlaksana tetapi SDM perlu ditingkatkan dan penambahan peserta PENAS untuk 4 tahun mendatang.

c. Pembinaan Pendampingan Pelaku Utama, Pelaku Usaha

Kegiatan ini berupa percontohan dan pengembangan model usaha tani vertikultur bagi pelaku utama dan pelaku usaha secara berdaya guna dan berhasil guna. Sasaran lokasi dempot adalah 9 BP3K dengan jenis dempot : budidaya tanaman sayuran seperti cabe, ubi kayu, terong, bayam dan kangkung dengan percontohan rak vertikurtur di BP3K; budidaya jagung manis; dan budidaya bawang merah;

Target kinerja realisasi kegiatan ini adalah 9 BP3K dan 3 Poktan dengan realisasi 9 BP3K dan 2 Poktan atau capain kinerjanya 83,5%. Kegiatan ini didukung dana sebesar Rp. 91.550.500 ,- terealisasi Rp. 65.875.300,- (71,96%).

Kegagalan dari kegiatan ini disebabkan oleh adanya revisi anggaran pada APBD perubahan dan Keberhasilan ini didukung oleh dana yang tersedia dan sesuai dengan prosedur serta kerangka acuan kerja .

Rincaian Data lebih jelas dapat dilihat pada tabel 2.1

(12)

Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 9 TABEL 2.1 pada Exel

Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja BKP3 dan Pencapaian Renstra BKP3 s/d Tahun 2015 Kabupaten Dharmasraya

NO Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcomes) Target Kinerja Capaian Program

Realisasi target kinerja hasil program dan keluaran kegiatan s/d tahun 2013

Target dan realisasi program/kegiatan tahun 2014

Target program&

kegiatan tahun 2015

Perkiraan relaisasi sampai tahun 2015

Target realisas i

Tingkat realisasi

(%)

Realisasi capaian program & keg s/d

th berjln

Tingkat capaian (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10(5+7+9) 11(10/4)

Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

Peningkatan SDM Petani 735 Org 940 60 47 78,33 60 1047 261,75

1. GPP Berkembangnya program GPP pd Kelompk 600 Ok 860 0 0 0 20 20 5

2. Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis

Meningkatnya kemampuan pelaku utama

dan pelaku usaha agribisnis 135 Ok 80 60

47

78,33 40 167 41,75

Program Peningkatan Ketahanan Pangan

Peningkatan Ketersediaan Cadangan

Pangan dan Akses Pangan Pokok 129 34 27 13 48,15

Kegiatan Pendukung 3. P-LDPM

Peningkatan kesejahteraan petani 5 unit/ga pktan

5 0 0 0 0 0 0

4. DKP Meningkatkan kewaspadaan pangan

ditingkat wilayah dengan mengantisipasi secara dini masalah kerawanan pangan

1 Kab 1

0 1 1 0,25

5. NBM dan AKP Terealisasinya ketersediaan pangan

kab.Dharmasraya 5 Buku 12 1 1 100 1 14 3,5

6. Lumbung Pangan Tersedianya cadangan pangan masyarakat dlm rangka mengantisifasi kerawanan pangan

52 Desa/U

nit 0

4

4 1

7. Akses Pangan Pokok Tersedia data harga dan akses pangan

pokok Kab. 5 Pasar/

miggu 4 4

1 5 1,25

8. DMP Berkurang daerah rawan pangan 41 Unit 0

9. SKPG Adanya rumusan kebijakan utk mewaspadai

kondisi pangan dan daerah rawan pangan 11 Kec 11 11 8 73,00 1 20 5

10. PDRP (penanganan daerah rawan pangan)

Dihasikan rumusan, kebijakan utk

mewaspadai situasi pangan dan daerah 8 Kec 0 0 0

(13)

Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 10

rawan pangan

11. PPH Terukurnta Tingkat Mutu Gizi dan Konsumsi

Pangan pada Tingkat Keluarga 1 Unit 0 1 1 0,25

12. Pameran Hari Pangan Sedunia ( HPS ) Tk. Nasional

Meningkatkan berbagai Kelembagaan dan kepedualian dalam Penmanfaatan Pekarangan sebagai Sumber Gizi Keluarga

1 Kab 1 1 0,25

Program Diversifikasi Pangan Pemanfaatan Pekarangan dan Hasil

Pekarangan 34 1

13. Pembinaan Pemanfaatan Pekarangan

Dalam Konsumsi Pangan 3B Menigkatnya pemamfaatan pekarangan 5 Paket 2 53 55 13,75

14. Lomba Cipta Menu AB3 Tumbuh dan berkembangnya produk olahan

pangan lokal 5 Paket 3 1 1 100 1 5 1,25

15. Lomba KWT Terlaksananya lomba KWT Tk Kab. 5 Paket 0 1 1 0,25

16. P2KP Meningkatnya kepedulian & kesadaran

masyarakat 19 KWT 0

Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian

Peningkatan Fungsi Kelembagaan

Tani, dan BPP Kecamatan 184 4

17. Revitalisasi Kelembagaan Tani menigkatnya kemampuan kelompok tani 120 Kelp 61 30 91 22,75

18. Studi Banding Penyuluh Menigkatnya pengetahuan dan wawasan

penyuluh 3 Paket 2 1 1 100 1 4 1

19. Sl-Agribisnis Berkembangnya agribisnis

holtikultura,perikanan 11 Paket 6 2 2 100 2 10 2.50

20. Denplot Organik Farming meningkatnya kemampuan usaha tani dgn

pola Organik Farming 4 Desa/N

agari 1 2 3 0.75

21. Denfarm Varietas Unggul Baru Meningkatnya produksi dan produktifitas

tanaman pangan 5 Nagari 0 3 3 0.75

22. Temu Teknis Penyuluh Meningkatnya pengetahuan teknis penyuluh 2 Kali 1 1 1 100 1 3 0.75

23. Monitoring Evaluasi dan Suverpisi PP Berjalan sistem penyelenggaraan

penyuluhan pertanian 1 BPP 0 9 9 2.25

24. Workshop KTNA Berkembangnya teknologi terapan ditingkat

petani 1 KTNA 1 1 2 0.5

25. Penyusunan Programa PP Terprogram programa penyuluh 5 BPP 4 10 14 3.5

26. Operasional BPP Kecamatan Lancarnya kegiatan administrasi BPP 32 BPP 16 9 25 6.25

Program Penyediaan Sarana dan Prasarana serta Inprastruktur Pembangunan Pertanian, Peternakan dan Perkebunan

Peningkatan Sarana Prasarana 79 BPP 60 24 26

27. Gedung BPP Tersedianya gedung BPP utk penunjang

penyuluhan 5 Paket 5

0 0 0 6 11 2.75

(14)

Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 11

28. Mobiler Tersedianya mobiler di masing2x BPP 4 Paket 1 3 3 100 2 6 1.5

29. Kendaraan Roda 2 Lancarnya operasional penyuluh 21 BPP 5 10 10 100 10 25 6.25

30. Pagar BPP Terpagarnya BPP & pekarangan 6 Paket 4 2 4 200 9 17 4.25

31. Trali BPP Tersedianya trali BPP 2 Ha 1 1 1 100 2 4 1.00

32. Tempat Parkir BPP 0 0 0 1 1 0.25

33. GPS Tersedianya GPS 8 Paket 8 0 0 4 12 3.00

34. Gudang dan Lantai Jemur (DAK) Penyimpanan peningkatan kualitas mutu

gabah pada Gapoktan 5 Paket 3

2 2 100 4 9 2.25

35. Alat Studio Tersedianya Alat Studio 4 Paket 2 1 1 100 1 4 1.00

36. Komputer. Laptop Lancarnya kegiatan administrasi BPP 19 Paket 26 3 3 100 3 32 8.00

37. Jaringan listrik/Telepon BPP Tersedianya Jaringan listrik BPP 4 Paket 4 2 2 100 6 1.5

38. Konstruksi Jaringan Air 1 1 0 0 0 1 0.25

(15)

Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 12 Tabel 2.1

(16)

Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 13 2.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD

Acuan dalam menganalisa kinerja pelayanan SKPD Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan berdasarkan indikator kinerja, dengan cara menggunakan Standar Pelayanan Minimum(SPM) untuk mengukur jenis dan mutu pelayanan dasar serta Indikator Kinerja Kunci (IKK), sesuai dengan PP Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.

Lebih lengkapnya dapat di lihat pada Tabel 2.2 .

(17)

Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 14 Tabel 2.2

Pencapaian Kinerja Pelayanan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Dharmasraya

No Indikator IKK

Target Renstra (%) Realisasi

Capaian Proyeksi

Catatan SPM/stan

dar nasional

Tahun 2014

Tahun 2015

Tahun 2016

Tahun 2017

Tahun 2014

Tahun 2015

Tahu n 2016

Tahu n 2017

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 Ketersediaan Energi Protein perkapita

90 - - - -

81.09

Keterd. Energi/ kap +Keterd.

Prot./kap 2

2 Penguatan Cadangan Pangan 60 - - - -

0.68 Jml kec. Cad beras/hari*100

100 3 Ketersediaan Informasi Pasokan

harga

90 - - - -

100

(2-Harga realisasi rata2 komoditas pilihan/harga target rata2 komoditas pilihan)*100 4 Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan

90 - - - -

100

(2-Harga realisasi rata2 komoditas pilihan/harga target rata2 komoditas pilihan)*100

5 Skor Pola Pangan Harapan 90 - - - - 82.60 Skor PPH

6 Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan

80 - - - - 100 Jlm sampel buah/sayur*100

Jlh sampelaman

7 Penangan Daerah Rawan Pangan

60

- - - - 72.73

( Jlh daerahterkena/termasuk rawan pangan

Jlh daerah terkena/termasuk rawan yg sedang atau sudah ditangani)*100

8

Cakupan bina wilayah penyelenggaraan penyuluhan pelaku utama dan pelaku usaha (%)

-Pertanian 75,70 - - - - 60 Pertan%= jlm penyulhnx1,00

Jml Desa

(18)

Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 15

No Indikator IKK

Target Renstra (%) Realisasi

Capaian Proyeksi

Catatan SPM/stan

dar nasional

Tahun 2014

Tahun 2015

Tahun 2016

Tahun 2017

Tahun 2014

Tahun 2015

Tahu n 2016

Tahu n 2017

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

- Kehutanan 43,75 - - - - 0,27 Kehut%= jlm penyulhnx0,25

Jml Kec

- Perikanan 48,75 - - - - 0 Perknn%= jlm penyulhnx0,5

Jml kec

-

Asumsi kondisi ideal Pertanian= 1 penyulh 1 desa Kehutanan= 4 penyuh/1 kec Perikanan= 2 penyuh /1 kec 9

Cakupan bina penguatan

kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha (%)

Pertanian/=Jml kelp/kelas Kehut Jml kelp Perikn%

Kelompok pemula

-Pertanian 36,17 - - - - 83,11

- Kehutanan 31,25 - - - - 0

- Perikanan 65,24 - - - - 0

Kelompok lanjut

-Pertanian 51,68 - - - - 15,23

(19)

Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 16

No Indikator IKK

Target Renstra (%) Realisasi

Capaian Proyeksi

Catatan SPM/stan

dar nasional

Tahun 2014

Tahun 2015

Tahun 2016

Tahun 2017

Tahun 2014

Tahun 2015

Tahu n 2016

Tahu n 2017

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

- Kehutanan 54,91 - - - - 0

- Perikanan 25,24 - - - - 0

Kelompok Madya

-Pertanian 11,26 - - - - 1,65

- Kehutanan 12,50 - - - - 0

- Perikanan 8,10 - - - - 0

Kelompok Utama

-Pertanian 0,89

- - - - 0

- Kehutanan 1,34

- - - - 0

- Perikanan 1,43

- - - - 0

10 Cakupan bina kelompok pelaku utama dan pelaku usaha (%)

% =jml klp peserta pelathn Jml keseluruhan klp

(20)

Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 17

No Indikator IKK

Target Renstra (%) Realisasi

Capaian Proyeksi

Catatan SPM/stan

dar nasional

Tahun 2014

Tahun 2015

Tahun 2016

Tahun 2017

Tahun 2014

Tahun 2015

Tahu n 2016

Tahu n 2017

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Kelompok pemula

-Pertanian 9,88 - - - - 6,4

- Kehutanan 25,00 - - - - 1,5

- Perikanan 20,95 - - - - 0

(21)

Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 18 2.3.Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD

Adapun isu-isu strategis yang akan ditangani melalui Badan Ketahanan dan Pelaksana Penyuluhan pada tahun 2016 adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan Kesejahteraan Petani

2. Penyediaan sarana dan prasarana serta infrastruktur pembangunan pertanian 3. Pembiayaan penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan

kehutanan yang berorientasi pada Badan Ketahanan Pangan dalam aplikasi metode penyuluhan bagi pelaku utama dan pelaku usaha, khususnya yang berkaitan dengan keterbatasan kemampuan anggaran pemerintah daerah;

4. Alih fungsi lahan produksi usaha pertanian menjadi sektor pembangunan lainnya;

5. Penciptaan pelaku utama dan pelaku usaha sebagai sumberdaya manusia yang berkualitas.

 Permasalahan dan Hambatan a. Faktor Internal

 Kurangnya tenaga penyuluh di Kab.Dharmasraya

 Rendahnya motovasi penyuluh kerena kurangnya sarana dan prasarana penyuluhan seperti alat transportasi (kendaraan roda dua) luasnya wilayah binaan.

 Belum adanya penyuluh PNS di bidang perikanan dan peternakan di Kabupaten Dharmasraya.

 Masih rendahnya SDM penyuluh tentang ilmu dan penyampaian teknologi penyuluhan pertanian.

b. Faktor Eksternal

 Terjadinya alih fungsi lahan pertanian, sebagai akibat kurangnya SDM petani dan belum tersosialisasinya peraturan mengikat tentang alih fungsi lahan tersebut.

 Masih dijumpai daerah rawan pangan, “ kurang gizi dan gizi buruk “ di beberapa daerah.

(22)

Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 19

 Komsumsi pangan lokal sebagai sumber karbohidrat pengganti beras sulit berkembang karena beras sudah tradisi sebagai sumber makanan pokok.

Perubahan iklim

 Peluang

1. Sumber Daya Alam a. Keadaan Geografis

Kabupaten Dharmasraya berada pada posisi geografis 00 47’7” LS - 10 41’56” LS dan 1010 9’21” - 1010 54’27” BT, dengan Ketinggian dari permukaan laut antara 82 m sampai dengan 1.525 m dan luas 2.961,13 Km2.

Letak georafis Daerah pada posisi silang tiga provinsi Sumatera Barat Jambi dan Riau, serta 8 Kabupaten (Solok, Solok Selatan, Sijunjung, Kuantan Singingi, Indragiri Hulu, Bungo, Tebo dan Kerinci) sangat strategis karena merupakan pusat pertumbuhan baru dalam kerangka kerja sama regional IMS-GT. Dengan demikian posisi Kabupaten Dharmasraya yang berperan sebagai pintu gerbang akan lebih mudah mengakses pusat pertumbuhan tersebut yang diharapkan sebagai pasar dari berbagai komoditi yang dihasilkan daerah ini.

b. Iklim.

Kabupaten Dharmasraya adalah termasuk pada daerah yang beriklim tropis dengan suhu rata-rata 300 C – 360 C dengan curah rata-rata 213,02mm/bulan. Kondisi ini cukup kondusif untuk mendukung kegiatan budidaya dan mengembangkan komoditi pertanian.

c. Tofografi.

Tofografi kabupaten Dharmasraya adalah bervariasi antara daerah berbukit, bergelombang dan datar dengan tingkat kemiringan dan luas masing-masingnya sebagai berikut:

(23)

Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 20 Tabel 1.3 Luas Wilayah Kabupaten Dharmasraya berdasarkan tingkat

kemiringan

Tingkat Kemiringan ( % ) Luas ( Ha ) ( % ) a. 0-3

b. 3-8 c. 8-15 d. 15-25 e. 25-40 f. > 40

99.917 84.796 101.523 112.991 86.216 123.908

16,37 13,92 16,67 18,55 15,15 20,34

Dengan kemiringan lahan seperti diatas, lahan potensial untuk mengembangkan usaha komoditi pertanian secara umum seluas 184.515 Ha ( kemiringan 0-3 % dan 3-8 % )

d. Tanah

Pada dasarnya jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Dharmasraya terbagi 3 jenis yaitu: Padzolik Merah Kuning, Latosol dan Litosol. Pola penggunaan tanah terluas adalah Hutan Negara yaitu 137.428 Ha, tambak 1.015 Ha, Padang Rumput 2.159 Ha, tegalan . Sementara luas perkebunan 72.891 Ha dan sawah 9.278 Ha. Khusus hutan Negara mencapai sekitar 22,6 % dari luas Kabupaten Dharmasraya.

Dengan pola penggunaan lahan seperti diatas, dapat di katakan bahwa Kabupaten Dharmasraya telah menjadi kawasan budidaya. Hal ini tentunya akan lebih memberikan peluang lebih besar untuk pengembangan pertanian.

e. Hidrologi

Di Kabupaten Dharmasraya terdapat sebanyak 59 sungai dengan panjang ± 450,9 Km, 4 sungai di antaranya merupakan sungai – sungai besar yaitu : Batang Hari, Batang Siat, Batang Mimpi, Batang Piruko, dan semuanya bermuara ke Sungai Batang Hari. Kondisi dengan jumlah sungai yang banyak dan panjang, tersebut lebih memungkinkan untuk mengembangkan usaha pertanian tanaman pangan dan hortikultura.

(24)

Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 21 2. Lahan Pekarangan yang masih luas

Pemanfaatan lahan pekarangan guna menciptakan program percepatan penganekaragaman konsumsi pangan (P2KP) dimana lahan pekarangan rumah penduduk dapat produktif dan dimanfaatkan dengan aneka tanaman yang berguna dan bermanfaat.

3. Dana Penguatan dari Pemerintah dan Perbankan

Adanya dana penguatan modal dari pemerintah pusat, provinsi serta Kabupaten Dharmasraya, berupa Dana Tugas Pembantuan dan APBD yang dialokasikan untuk penguatan modal usaha pertanian merupakan peluang besar bagi petani untuk mengembangkan usahanya. Sehingga masalah permodalan yang menjadi kendala utama selama ini diminimalisir. Selain itu Pemerintah Pusat melalui dana dekonsentrasi juga menyiapkan dana penguatan modal untuk pengembangan usaha pertanian antara lai berupa bantuan Program PUAP (Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan), LDPM dan lainnya.

4. Jumlah Lembaga Petani (Keltan, Gapoktan, KWT, dan LKMA)

Dengan adanya kelembagaan petani dapat meningkatkan kapasitas petani terhadap pembangunan Pertanian.

5. Dukungan dari tim penggerak PKK

Dengan adanya keikutsetaan tim penggerak PKK dalam kegiatan Lomba Cipta Menu Bergizi, beragam, seimbang dan aman (B2SA) sehingga tujuan B2SA dapat tercapai yaitu untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya konsumsi pangan B2SA untuk meningkatkan kualitas hidupnya.

6. Terdapat 9 BP3K ( Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan).

Dengan adanya BP3K maka informasi yang diperlukan Petani dapat diperoleh dengan mudah.

7. Sumber Daya Manusia

Jumlah Penduduk Kab. Dharmasraya berdasarkan registrasi penduduk pada sensus 2014 tercatat sebanyak 210.691 jiwa, dan tercatat 92.244 yang bergerak diberbagai bidang usaha, 57.013 jiwa (61,91%) diantaranya bergerak di bidang pertanian.

(25)

Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 22 2.4 Review Terhadap Rancangan Awal RKPD

Telaahan terhadap rancangan awal RKPD dimaksudkan untuk membandingkan antara rumusan hasil identifikasi kebutuhan program dan kegiatan berdasarkan analisis kebutuhan terkait prioritas program/kegiatan dan pagu indikatif yang disediakan untuk setiap SKPD berdasarkan rancangan awal RKPD.

Review terhadap rancangan awal RKPD, meliputi kegiatan identifikasi prioritas program dan kegiatan, indikator kinerja program/kegiatan, tolok ukur atau target sasaran program/kegiatan,serta pagu indikatif yang dialokasikan untuk setiap program/kegiatan untuk SKPD yang bersangkutan, Lebih lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.3 berikut ini:

(26)

Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 23 Review Terhadap Rancangan Awal RKPD Tahun 2016

Kabupaten Dharmasraya

Nama SKPD : Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan

No

Program/Kegiatan

Rancangan Awal RKPD

Program/Kegiatan

Hasil Analisis Kebutuhan

Catatan Penting

Lokasi Indikator Kinerja target capai an

Pagu indikat

if (Rp) Lokasi

Indikator

Kinerja target

capaia n

Pagu indikat if (Rp) (

1 )

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Urusan Pilihan Urusan Pilihan

Urusan Piilihan Ketahanan Pangan Urusan Piilihan Ketahanan Pangan

Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan

Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan

Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat

Kabupaten Meningkatnya ppegetahuan, pemahaman, peganeragaman konsumsi pangan Lomba cipta menu 3B tingkat

kab.provinsi dan nasional

Kabupaten Tersedianya jenis pangan olahan

11 Jenis Pangan Olahaan

70.000.000 Untuk mengajak masyarakat menkonsumsi produk pangan lokal beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA)

Penyusunan pola pangan harapan (PPH) Kabupaten Tersusunnya pola pangan harapan sesuai denggan kebutuhan gizi masyarakat

1 buku 35.000.000 Merupakan SPM pada BKP3

(27)

Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 24

Program peningkatan ketahanan pangan Kabupaten Meningkatkan akses ketahanan pangan serta mengurangi daerah rawan pangan

Program peningkatan ketahanan pangan

Kabupaten Meningkatkan akses ketahanan pangan serta mengurangi daerah rawan pangan

(28)

Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 25

Penanganan daerah rawan pangan Kecamatan Berkurangnya daerah rawan pangan

2 Kecamatan 30.000.000 Penanganan daerah rawan pangan Kecamatan Berkurangnya daerah rawan pangan

2 Kecamatan 30.000.000

Analisis rasio jumlah penduduk terhadap jumlah kebutuhan pangan

Kabupaten Tersedianya data dan informasi kebutuhan pangan kabupaten

1 buku 35.000.000 Analisis rasio jumlah penduduk terhadap jumlah kebutuhan pangan

Kabupaten Tersedianya data dan informasi kebutuhan pangan kabupaten

1 buku 35.000.000

Pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan pangan

Nagari Penyediaan bibit tanaman sayuran dan pekarangan

5 paket 75.000.000 Pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan pangan

Nagari Penyediaan bibit tanaman sayuran dan pekarangan

5 paket 75.000.000

Pemantauan dan analisis harga pangan pokok

Kecamatan Tersedianyan daftar dan informasi harga pangan mingguan

48 laporan 25.000.000 Pemantauan dan analisis harga pangan pokok

Kecamatan Tersedianyan daftar dan informasi harga pangan mingguan

48 laporan 25.000.000

Operasional Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten merumuskan Kabupaten

kebijakan ketahanan pangan

2 Laporan 70.000.000

Pengembangan cadangan pangan daerah Kabupaten Penyediaan cadangan pangan

11 Kecamatan 200.000.000 Pengembangan cadangan pangan daerah

Kabupaten Penyediaan cadangan pangan

11 Kecamatan 200.000.000

Pengembangan desa mandiri pangan Kecamatan Berkembangnya jenis kegiatan pangan di nagari/desa

1 Kecamatan 150.000.000 Pengembangan desa mandiri pangan Kecamatan Berkembangnya jenis kegiatan pangan di nagari/desa

1 Kecamatan 150.000.000

Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan (Pangan Segar)

Kabupaten Adanya sertifikasi pangan terbebas pestisida

1 paket 65.000.000 Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan (Pangan Segar)

Kabupaten Adanya sertifikasi pangan terbebas pestisida

1 paket 65.000.000

Pendampingan Kelembagaan ketahanan pangan dalam akses ketersediaan, distribusi dan konsumsi pangan masyarakat

11 Kecamatan Terbinanya kelompok/gapoktan di tingkat masyarakat

7 gapoktan

80.000.000 Merupakan Dampingan Dana APBD I

Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis Kab.

Dharmasraya

Meningkatnya SDM petani 40 orang 60.000.000 Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis Kab. Dharmasraya Meningkatnya SDM petani

40 orang 60.000.000

Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan Pelaku Agribisnis

Kab.

Dharmasraya

Terlaksananya apresiasi kelembagaan petani berprestasi

10 kategori 75.000.000 Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan Pelaku Agribisnis

Kab. Dharmasraya Terlaksananya apresiasi kelembagaan petani berprestasi

10 kategori 75.000.000

(29)

Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 26

Peningkatan Kemampuan kelembagaan Petani

Kab.

Dharmasraya

Meningkatnya Kelas Kemampuan Kelembagaan Petani

200 kelompok tani

34.000.000 Peningkatan Kemampuan kelembagaan Petani

Kab. Dharmasraya Meningkatnya Kelas Kemampuan Kelembagaan Petani

200 kelompok tani

34.000.000

Revitalisasi dan Fasilitasi KTNA, HKTI, Komisi Penyuluhan dan Asosiasi Tani

Kab. Dharmasraya Berkembangnya kelembagaan penyuluhan non formal dalam pembangunan pertanian

Rembug tani Perhiptani (2 kali) dan PEDA Tk Provinsi Sumatera Barat

89.000.000 Untuk Pemberdayaan Kelembagaan Penyuluhan Non Formal dalam rangka mencapai swasembada Paj2017

Peningkatan kapasitas kelembagaan penyuluh/BPP Model dan UPSUS ( dampingan TP dan DEKON)

Kabupaten Berkembangnya kelembagaan penyuluh yang tangguh dan tercapainya swasembada pangan tahun 2017

7 BP3K Model 85.000.000 Peningkatan kapasitas kelembagaan penyuluh/BPP Model dan UPSUS ( dampingan TP dan DEKON)

Kabupaten Berkembangnya kelembagaan penyuluh yang tangguh dan tercapainya swasembada pangan tahun 2017

7 BP3K Model 85.000.000

Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan

Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan

Pengadaan Sarana dan Prasarana Penyuluhan

Kabupaten Tersedianya saranan dan prasarana penyuluhan dan jajarannya

8 Jenis 1.400.000.00 0

Pengadaan Sarana dan Prasarana Penyuluhan

Kabupaten Tersedianya saranan dan prasarana penyuluhan dan jajarannya

8 Jenis 1.400.000.00 0

Pelatihan dan Bimbingan pengoperasian teknologi pertanian/perkebunan tepat guna

Kab.

Dharmasraya

Meningkatnya kemampuan petugas dalam

pengoperasian GPS

40 orang 42.000.000 Pelatihan dan Bimbingan pengoperasian teknologi pertanian/perkebunan tepat guna

Kab. Dharmasraya Meningkatnya kemampuan petugas dalam

pengoperasian GPS

40 orang 42.000.000

Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan di lapangan

Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan di lapangan

(30)

Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 27

Catatan:

Isikan angka tahun rencana, nama provinsi/kabupaten/kota, nama SKPD, nomor lembar dan jumlah lembar, pada tabel diatas

01 Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan

Jawa dan Bali Meningkatnya kapasitas tenaga penyuluhan melalui studi banding

40 orang 201.000.000 Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan

Jawa dan Bali Meningkatnya kapasitas tenaga penyuluhan melalui studi banding

40 orang 201.000.000

02 Peningkatan kesejahteraan tenaga penyuluhan pertanian/perkebunan

Kab.

Dharmasraya

Tersedianya insentif dan fasilitas pendukung bagi penyuluh PNS dan THL- TBPP

76 orang 87.000.000 Peningkatan kesejahteraan tenaga penyuluhan pertanian/perkebunan

Kab. Dharmasraya Tersedianya insentif dan fasilitas pendukung bagi penyuluh PNS dan THL-TBPP

76 orang 87.000.000

03 Penyuluhan dan pendampingan bagi pertanian/perkebunan

Kab.

Dharmasraya

Terlaksananya monitoring, evaluasi ,dan supervisi penyelenggaraan penyuluhan

10 BP3K 45.000.000 Penyuluhan dan pendampingan bagi pertanian/perkebunan

Kab. Dharmasraya Terlaksananya monitoring, evaluasi ,dan supervisi penyelenggaraan penyuluhan

10 BP3K 45.000.000

04 Penunjang operasional BP3K BP3K Lancarnya

operasional BP3K

10 BP3K 250.000.000 Merupakan Kegiatan Rutnitas BP3K

(31)

Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 28

(32)

Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 29 2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

Dalam hal usulan program dan kegiatan masyarakat pada tahun 2016 tidak ada yang terokomodir pada kegiatan Badan ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kab.

Dharnasraya karena BKP3 merupakan pembinaan dan penyuluhan. Seperti yang tergambar dalam Tabel dibawah ini :

NO PROGRAM/KEGIATAN LOKASI INDIKATOR

KINERJA

BESARAN/V OLUME

CATAT AN

1. N I h I l -

2. -

3. -

4. -

5. -

6. -

7. -

8. -

9. -

10. -

11. -

12. -

13. -

14. -

15. -

16. -

17. -

18. -

19. -

20. -

21. -

(33)

Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 30 BAB III

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1 .Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional

Beberapa rumusan kebijakan pembangunan sektor pertanian yang penting selama empat tahun terakhir yang disusun berdasarkan hasil kajian sebagai berikut:

a. Kebijakan Pengendalian Konversi Lahan Sawah ke Penggunaan Non Pertanian;

b. Kebijakan Reservasi Lahan Sawah di Jawa;

c. Kebijakan Kemandirian Pangan Nasional;

d. Kebijakan Penentuan Harga Dasar Pembelian Gabah;

e. Kebijakan Peningkatan Tarif Gula untuk Meningkatkan Pendapatan Petani Tebu;

f. Kebijakan Tarif Impor Paha Ayam dalam Melindungi Industri Perunggasan Nasional;

g. Kebijakan Tata Niaga dan Distribusi Pupuk Bersubsidi di Indonesia;

h. KebijakanPercengkehan Nasional.

Dari kesembilan kebijakan nasional disektor pertanian diatas yang sesuai dengan kebijakan dan sasaran pembangunan pemerintahan kabupaten dharmasraya pada sektor pertanian adalah :

1. Kebijakan Pengendalian Konversi Lahan Sawah ke Penggunaan Non Pertanian;

2. Kebijakan Kemandirian Pangan Nasional;

3. Kebijakan Penentuan Harga Dasar Pembelian Gabah;

4. Kebijakan Tata Niaga dan Distribusi Pupuk Bersubsidi di Indonesia;

3.2 . Tujuan dan Sasaran Renja SKPD a. Tujuan

1. Meningkatnya koordinasi lintas SKPD terkait pada aspek perencanaan, pelaksanaan, pengembangan dan pengawasan serta evaluasi program ketahanan pangan dan penyuluhan;

2. Menjamin stabilitas pasokan pangan secara merata dan terbukanya akses pangan masyarakat.

(34)

Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 31 3. Terjaminnya ketersediaan pangan masyarakat sampai pada tingkat rumah

tangga;

4. Terjaminnya keamanan pangan masyarakat sampai tingkat rumah tangga;

5. Meningkatnya kualitas SDM penyuluh yang profesional, dengan jumlah yang mencukupi;

6. Meningkatnya efektifitas penyelenggaraan penyuluhan;

7. Meningkatnya peran penyuluh dalam pembangunan ekonomi kerakyatan melalui pengembangan agrobisnis berbasis nagari;

b. Sasaran

1. Meningkatnya keterpaduan dan efektifitas pelaksanaan program, sehingga hasil yang dicapai lebih optimal;

2. Lancarnya arus distribusi pangan sampai pada lokasi yang dapat dijangkau masyarakat;

3. Tersedianya pangan dalam jumlah yang cukup pada lokasi yang dapat diakses masyarakat;

4. Tersedianya pangan yang aman dan sehat untuk kebutuhan rumah tangga;

5. Tersedianya Penyuluh yang profesional dalam penerapan teknolgi pertanian ditingkat petani;

6. Lancarnya program penyuluhan dilapangan;

7. Meningkatnya kesejahteraan petani melalui pengembangan agribisnis berbasis nagari;

(35)

Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 32 3.3 Program dan kegiatan

Pada tahun 2016 BKP3 merencanakan beberapa program dan kegiatan yang penting demi percepatan pembangunan pertanian di Kabupaten Dharmasraya, dan tentunya sesuai dan mengacu pada RKPD Kabupaten Dharmasraya Tahun 2016 dan RPJPD Kabupaten Dharmasraya Tahun 2005-2025, adapun secara umum sebagai berikut :

 Jumlah program : 6

 Jumlah kegiatan : 39

 Pagu dana APBD II : Rp. 8.703.144.979,-

 Pagu dana APBN : Rp.2.099.000.000,- (kegiatan APBN tidak tercantum di dalam renja)

 Lokasi pelaksanaan : 11 Kecamatan di Kabupaten Dharmasraya Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel 3.1. berikut ini:

(36)

Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 33

A

B E L R u m u s a n R e n c a n a P r o g r a m d a n K e g i a t a n P a d a E X E L 5 h a l a m

Referensi

Dokumen terkait

bahwa dalam rangka kelancaran pelaksanaan penyelesaian kerugian negara di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan dan sebagai tindak lanjut Pasal 19 Peraturan

Dari penelitian yang telah dilakukan tentang hubungan panjang tubuh dan rasio papilla dengan jenis kelamin pada ikan gobi ( S. macrostetholepis Blkr.) yang hidup di

anaknya ke neneknya. Implikasi terhadap penelitian ini adalah; 1) untuk mengetahui peranan orangtua dalam membentuk kecerdasan emosional anak usia sekolah dasar

Maksud dari penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi Kepulauan

Banyak klaim yang diajukan oleh pengendara baik adalah peubah acak Pois- son dengan mean 0.2; pengendara buruk mengajukan klaim mengikuti distribusi Poisson dengan parameter

Dengan demikian fasa gerak metanol-air dengan perbandingan 7 : 3 dapat digunakan untuk analisis senyawa BTEX, karena menghasilkan faktor kapasitas antara 1 – 10 dan resolusi

Setelah kering, biji kopi dimasukkan oleh petani ke dalam karung atau bakul tanpa melakukan sortasi, kemudian disimpan dengan cara menumpuk di tempat yang lembab untuk

Teorema Van Aubel dikotruksi dari segiempat sebarang kemudian pada setiap sisi segiempat sebarang dibangun persegi, titik-titik potong diagonal persegi yang berlawanan