• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH EKSPLORASI PERIKANAN TANGKAP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH EKSPLORASI PERIKANAN TANGKAP"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL PRAKTIKUM

MATA KULIAH EKSPLORASI PERIKANAN TANGKAP

PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2022

(2)

i LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Modul Praktikum Mata Eksplorasi Perikanan Tangkap Nama Tim

Penyusun

: 1. Ester Restiana Endang G, S.Pi., M.Si 2. Septy Heltria, S.Kel., M.Si

3. Rizky Janatul Magwa, S.Pi., M.Si 4. Soelistyowati, S.Pi., M.Si

Program Studi : Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Peternakan Universitas Jambi

Telah diperiksa dan disetujui untuk memenuhi standar buku modul praktikum serta telah memiliki kesesuaian antara kompetensi capaian pembelajaran dengan materi praktikum

Jambi, 29 September 2022 Menyetujui,

Ketua Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas

Peternakan Universitas Jambi Ketua Tim Penyusun,

Lisna, S.Pi., M.Si Ester Restiana Endang G, S.Pi., M.Si NIP. 197408202006042001 NIP. 199312242022032013

(3)

ii KARTU KENDALI ASISTENSI

PRAKTIKUM EKSPLORASI PERIKANAN TANGKAP

Identitas Mahasiswa/Praktikan

Nama : ...

NIM : ...

Program Studi : ...

Kelompok : ...

Kelas : ...

No Asistensi Tanggal Keterangan TTD Asisten

1.

Praktikum Mandiri (Pasar Ikan)

2.

Praktikum Kampus (Menggambar Alat Tangkap)

3.

Praktikum Kampus (Pengamatan Tingkah Laku

Ikan) 4. Laporan Akhir

Nilai Akhir : Dinyatakan : LULUS / TIDAK LULUS

Jambi, ………...2022 Dosen Penanggung Jawab

Ester Restiana Endnag G, S.Pi., M.Si NIP. 199312242022032013

(4)

iii KATA PENGANTAR

(5)

iv DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KARTU KENDALI ASISTENSI ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

PENDAHULUAN... 1

A. Deskripsi Mata Kuliah ... 1

B. Deskripsi Praktikum Mata Kuliah ... 1

C. Kompetensi Praktikum Mata Kuliah... 1

D. Tata Tertib Praktikum ... 2

PRAKTIKUM MANDIRI ... 3

A. Identifikasi Jenis Ikan Pelagis dan Demersal ... 3

B. Bentuk Tubuh Ikan ... 3

1. Simetri bilateral ... 4

2. Non simetri bilateral ... 5

C. Bentuk Sirip Kaudal ... 5

D. Tujuan Praktikum ... 6

E. Kompetensi ... 6

F. Prosedur Kerja ... 7

G. LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI JENIS IKAN ... 8

PRAKTIKUM KAMPUS 1 ... 11

A. KLASIFIKASI ALAT TANGKAP Berdasarkan PERMEN KP No. 18 Tahun 2021 ... 11

1. Jaring Lingkar (surrounding nets) ... 11

2. Pukat Tarik (Seine Nets) ... 12

3. Pukat Hela (trawls) ... 13

(6)

v

4. Penggaruk (dredges) ... 14

5. Jaring Angkat (lift nets) ... 15

6. Alat Yang Dijatuhkan Atau DItebarkan ... 16

7. Jaring Insang (Gill nets) ... 17

8. Perangkap (Traps) ... 19

9. Pancing (Hooks and Lines) ... 19

10. API Lainnya ... 21

B. Tujuan Praktikum ... 21

C. Kompetensi ... 22

D. Prosedur Kerja ... 22

E. Lembar Kerja Identifikasi Alat Tangkap ... 23

PRAKTIKUM KAMPUS 2 ... 26

A. Respon Penglihatan Ikan Terhadap Perbedaan Warna ... 26

B. Tujuan Praktikum ... 26

C. Kompetensi ... 26

D. Prosedur Kerja ... 27

1. Alat dan Bahan ... 27

2. Skema Kerja ... 27

E. Lembar Hasil Pengamatan ... 29

DAFTAR PUSTAKA ... 30

(7)

vi DAFTAR TABEL

Tabel 1. Alat dan Bahan Praktikum Respon Ikan ... 27

(8)

vii DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bentuk Tubuh Ikan ... 4

Gambar 2. Peocilopsetta praelonga ... 5

Gambar 3. Psettina iijimae ... 5

Gambar 4. Bentuk Sirip Kaudal... 6

Gambar 5. Pukat Cincin dengan Satu Kapal ... 11

Gambar 6. Pukat Cincin dengan Dua Kapal... 12

Gambar 7. Jaring Lingkar Tanpa Tali kerut ... 12

Gambar 8. Pukat Tarik Pantai ... 13

Gambar 9. Payang... 13

Gambar 10. Pukat Hela Udang Berkantong ... 14

Gambar 11. Pukat Hela Ikan Berkantong ... 14

Gambar 12. Penggaruk berkapal ... 14

Gambar 13. Penggaruk Tanpa Kapal ... 15

Gambar 14. Anco... 15

Gambar 15. Bagan Berperahu ... 15

Gambar 16. Bouke Ami ... 16

Gambar 17. Bagan Tancap dan Bagan Apung ... 16

Gambar 18. Jaring Jatuh Berkapal ... 16

Gambar 19. Jala Tebar ... 17

Gambar 20. Jaring Insang Tetap ... 17

Gambar 21. Jaring Insang Hanyut ... 17

Gambar 22. Jaring Insang Lingkar ... 18

Gambar 23. Jaring Insang Berpancang ... 18

Gambar 24. Jaring Insang Berlapis ... 18

Gambar 25. Jaring Insang Kombinasi ... 18

Gambar 26. Alat Tangkap Perangkap ... 19

Gambar 27. Hooks and Lines ... 20

Gambar 28. API Lainnya... 21

(9)

viii Gambar 29. Skema Percobaan Lampu Merah ... 27 Gambar 30. Skema Percobaan Lampu Biru ... 28 Gambar 31. Skema Percobaan Lampu Kuning ... 28

(10)

ix DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Format Laporan Praktikum 1 dan 2 ... 31 Lampiran 2. Format Laporan Praktikum 3 ... 32

(11)

1 PENDAHULUAN

A. Deskripsi Mata Kuliah

Pengelolaan Perikanan (tangkap) diartikan sebagai usaha mengatur pemanfaatan atau pengambilan sumber daya ikan sedemikian rupa, agar tidak terjadi penangkapan berlebih (over-fishing) dan artinya, sumber daya ikan tersedia secara berkelanjutan.

Mata kuliah eksplorasi perikanan tangkap termasuk ke dalam mata kuliah bidang (MB) yang wajib diikuti oleh mahasiswa program studi pemanfaatan sumberdaya perikanan. Ekplorasi perikanan tangkap studi melalui pendekatan observasi untuk mendapatkan sumber-sumber perikanan dan kelautan yang bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia.

Pembelajaran mengenai kapal perikanan dan alat tangkap yang diperbolehkan maupun dilarang merupakan salah satu fokus dalam mata kuliah ini, dimana tujuan utamanya melakukan observasi guna meningkatkan kelestarian sumber daya ikan.

B. Deskripsi Praktikum Mata Kuliah

Praktikum mata kuliah eksplorasi perikanan tangkap menitikberatkan pada identifikasi jenis hasil tangkapan yang bernilai ekonomi penting dan juga banyak ditemukan di pasar tradisional. Mengidentifikasi alat tangkap yang digunakan dalam penangkapan ikan yang sudah teridenfikasi sebelumnya.

Selain mengenai jenis ikan dan alat tangkap mahasiswa juga melakukan percobaan pembelajaran mengenai respon ikan terhadap perbedaan warna yang dihasilkan dari alat bantu penangkapan berupa lampu berwarna biru, merah dan juga kuning.

C. Kompetensi Praktikum Mata Kuliah

Kompetensi yang diharapkan dari praktikum mata kuliah eksplorasi perikanan tangkap ini, mahasiswa mampu mengidentifikasi jenis ikan ekonomi penting hasil tangkapan nelayan baik itu ikan pelagis maupun ikan demersal.

Kemudian mahasiswa juga diharapkan mampu menggambarkan serta

(12)

2 menjelaskan mengenai pengoperasian alat tangkap yang digunakan dalam penangkapan hasil ikan identifikasi sebelumnya. Selain itu juga mahasiswa dapat memahami mengenai respon ikan terhadap jenis alat bantu penangkapan ikan.

D. Tata Tertib Praktikum

Tata tertib paraktikum dijabarkan sebagai berikut:

1. Praktikan hadir 10 menit sebelum praktikum kampus dilaksanakan.

2. Praktikan wajib membawa modul praktikum yang telah diberikan.

3. Sebelum praktikum dimulai, praktikan harus sudah membaca buku petunjuk praktikum dan mengetahui apa yang akan dikerjakan.

4. Mengikuti kegiatan praktikum dengan tertib.

5. Berkerja secara teliti dan tidak merusak/menghilangkan alat laboratorium.

6. Mengikuti seluruh rangkaian kegiatan praktikum. Bagi yang berhalangan hadir harap menunjukan surat keterangan sakit, izin kegiatan atau surat yang berkaitan dengan alasan tidak menghadiri praktikum.

7. Bagi praktikan yang berhalangan hadir pada saat praktikum kampus diwajibkan untuk mengikuti praktikum susulan atau mengerjakan tugas pengganti yang diberikan.

8. Untuk praktikum identifikasi ikan buatkan gambar dari ikan yang praktikan identifikasi dengan menggunakan bolpoin warna biru pada bagian lembar kerja, dan buatlah taksonomi lengkap serta bentuk tubuh pada ikan baik jenis ikan pelagis maupun demersal.

9. Untuk praktikum klasifikasi alat tangkap yang digunakan untuk penangkapan ikan hasil identifikasi praktikan buatlah gambar alat tangkap pada lembar kerja yang telah disediakan menggunakan bolpoin warna biru, serta jelaskan prosedur kerja alat tangkap tersebut.

10. Untuk praktikum respon pengelihatan ikan catat jumlah ikan yang mendekati cahaya, dan buatlah laporan berdasrkan format yang telah ditentukan.

(13)

3 PRAKTIKUM 1

A. Identifikasi Jenis Ikan Pelagis dan Demersal

ikan memiliki bentuk yang berbeda antara satu dan lainnya. Bentuk tubuh ikan bisa di identifikasi berdasarkam sifat-sifat morfometrik dan meristik ikan.

Ikan pelagis sendiri merupakan ikan yang sebagian atau seluruh hidupnya berada dekat permukaan atau badan perairan yang memiliki sifat bergerombol dan melakukan migrasi (Stephenson dan Smedbol, 2019), sedangkan ikan demersal adalah ikan yang melangsungkan kehidupannya di dasar laut, baik itu mencari makan, ataupun memijah (Bergsted, 2019). Ikan demersal banyak ditemukan di lingkungan pantai hingga laut dalam (abyssal zone). Berbeda dengan ikan pelagis, lingkungan tempat tinggal ikan demersal umumnya berupa lumpur, pasir, dan bebatuan.

Ikan ekonomis penting merupakan ikan yang mempunyai nilai jual tinggi dengan volume produksi macro yang tinggi dan luas, serta mempunyai daya produksi yang tinggi (Genisa, 1999). Untuk dapat dipahami, bahwa ikan-ikan tersebut tidak hanya dimaksudkan jenis- jenis ikan yang memang mempunyai kwalitas baik dengan nilai harga yang baik pula, seperti ikan kakap, tenggiri, tongkol, tuna, cakalang, slengseng, kembung, bawal hitam, bawal putih, bambangan, kerapu, lencam, ekor kuning, beronang, Alu-alu, kuweh dan lainlain. Ikan yang memiliki daya produksi tinggi namun bernailai jual atau berkualitas rendah juga termasuk dalam kategori ikan ekonomis penting, misalnya; teri, petek, kerong-kerong, gerotgerot, gulamah, selar, japuh, tembang, sembulak, lemuru, layang, julung-julung, torani, kurisi, beloso, nomei, manyung, belanak, cucut, pari dan masih banyak yang lainnya.

B. Bentuk Tubuh Ikan

Perbedaan bentuk tubuh ini pada umumnya disebabkan oleh adanya adaptasi terhadap habitat dan cara hidupnya. Bentuk tubuh ikan bervariasi, namun bila diamati tubuh ikan mempunyai suatu pola dasar yang sama yaitu terdiri dari bagian kepala, badan dan ekor. Adapun bentuk-bentuk tubuh ikan tersebut dibagi dua yakni ikan yang bersifat:

(14)

4 1. Simetri bilateral yaitu ikan yang apabila dibelah ditengah dengan potongan sagital, maka kita akan mendapatkan hasil yang sama persis antara bagian kiri dan bagian kanannya

2. Non simetri bilateral yaitu ikan yang apabila dibelah ditengah dengan potongan sagital, maka kita akan mendapatkan hasil yang berbeda antara bagian kiri dan bagian kanannya.

1. Simetri bilateral

Dilihat dari bentuk tubuh terutama dari penampang melintangnya ada beberapa macam bentuk tubuh ikan simetri bilateral (Gambar 1), bentuk-bentuk tersebut adalah:

1) Pipih/kompres yakni ikan yang bertubuh pipih atau

dengan kata lain lebar tubuh jauh lebih kecil dibanding tinggi tubuh dan panjang tubuh.

2) Picak/depres yakni ikan yang lebar tubuhnya jauh lebih besar dari tinggi tubuhnya.

3) Cerutu/fusiform yakni ikan dengan tinggi tubuh yang hampir sama dengan lebar dan panjang tubuhnya beberapa kali ukuran tingginya.

4) Ular/sidat yakni ikan yang bentuk tubuhnya menyerupaibelut atau ular.

5) Tali/filiform yakni ikan yang bentuk tubuhnya menyerupai tali.

6) Pita/taeniform/flattedform yakni ikan yang bentuk tubuhnya memanjang dan tipis menyerupai pita.

Gambar 1. Bentuk Tubuh Ikan

(15)

5 7) Panah/sagittiform yakni ikan yang bentuk tubuhnya menyerupai anak

panah.

8) Bola/globiform yakni ikan yang bentuk tubuhnyamenyerupai bola.

9) Kotak/ostraciform yakni ikan yang bentuk tubuhnya menyerupai kotak.

2. Non simetri bilateral

Bentuk tubuh simetris bilateral tersebut tidak berlaku bagi semua ikan, ada kekecualian yakni ikan tak simetris bilateral yang termasuk dalam Ordo Pleuronectiformes (Rahardjo, 2018). Bila ikan ini dipotong sagital, akan ditemukan sepasang mata hanya berada pada salah satu sisi tubuh, pada sisi kanan seperti pada ikan Poecilopsetta praelonga (Gambar 2) atau pada sisi kiri seperti ikan Psettina iijimae (Gambar 3).

(Sumber: Froese dan Pauly 2022)

C. Bentuk Sirip Kaudal

Sirip kaudal berperan dalam gerak berenang sebagai pendorong ketika maju dan sekaligus berfungsi sebagai kemudi untuk berbelok ke kiri atau ke kanan. Dasar sirip kaudal disebut batang ekor (caudal peduncle) yang dilengkapi dengan otot renang yang kuat, berfungsi sebagai penggerak (Rahardjo, 2020)

Struktur internal dan eksternal bervariasi antarikan bergantung kepada kebiasaan renang ikan. Secara umum variasi ini mencakup khususnya modifikasi kolom vertebral. Sirip ekor mempunyai berbagai bentuk, yakni:

bundar, berpinggiran tegak, berlekuk, bulan sabit, garpu, baji, dan berlekuk ganda (Gambar 4).

Gambar 2. Peocilopsetta praelonga Gambar 3. Psettina iijimae

(16)

6 Bentuk bundar (rounded) biasanya dipunyai oleh ikan yang berenang lambat. Sirip kaudal berpinggiran tegak (truncate) ini digunakan untuk berbalik secara cepat. Tipe berlekuk tunggal (emarginate). Sirip kaudal tipe berlekuk ganda (double emarginate). Tipe garpu (forked) dimiliki oleh ikan yang berenang cepat. Tipe bulan sabit (lunate) terdapat pada ikan yang secara terus menerus berenang dalam suatu perjalanan yang panjang, misal ikan tuna. Ikan ini menggunakan sirip kaudal untuk menata (menjaga) kecepatan renang selama perjalanan (waktu) yang Panjang, dan yang terakhir Tipe baji (pointed).

(Sumber: White et al., 2013)

D. Tujuan Praktikum

Mengetahui hasil tangkapan yang umum dikonsumsi oleh masyarakat Jambi.

E. Kompetensi

Praktikan mampu mengetahui dan menjelaskan mengenai perbedaan bentuk tubuh dan sirip kaudal/sirip ekor pada ikan, mengetahui identifikasi atau susunan taksonomi pada spesies identifikasi, serta mampu menjelaskan inventarisasi hasil tangkap yang dipasarkan di Jambi.

Gambar 4. Bentuk Sirip Kaudal

(17)

7 F. Prosedur Kerja

1) Praktikan melakukan praktikum mandiri di kawasan pasar tradisional untuk mengidentifikasi jenis ikan.

2) Praktikan diharuskan mencatat bentuk tubuh dan bentuk sirip kaudal/sirip ekor ikan serta klasifikasi lengkap hasil identifikasi jenis ikan.

3) Praktikan harus menggambarkan ikan hasil identifikasi minimal 3 spesies ikan dengan menggunakan bolpoin warna biru pada lembar kerja.

(18)

8 G. LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI JENIS IKAN

Hari/Tanggal : Nama Lokal :

Bentuk Tubuh : Klasifikasi Jenis Ikan:

Filum Kelas Ordo Famili Genus Spesies

: : : : : :

Gambar Bentuk Sirip Kaudal :

Gambar Identifikasi :

(19)

9

Hari/Tanggal : Nama Lokal :

Bentuk Tubuh : Klasifikasi Jenis Ikan:

Filum Kelas Ordo Famili Genus Spesies

: : : : : :

Gambar Bentuk Sirip Kaudal :

Gambar Identifikasi :

(20)

10

Hari/Tanggal : Nama Lokal :

Bentuk Tubuh : Klasifikasi Jenis Ikan:

Filum Kelas Ordo Famili Genus Spesies

: : : : : :

Gambar Bentuk Sirip Kaudal :

Gambar Identifikasi :

(21)

11 PRAKTIKUM 2

A. KLASIFIKASI ALAT TANGKAP Berdasarkan PERMEN KP No. 18 Tahun 2021

Menetapkan alat penangkapan ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia yang menurut jenisnya terdiri dari 10 (sepuluh) kelompok yang sebelumnya dimuat dalam KEPMEN No. 6 Tahun 2010 yaitu:

1. Jaring Lingkar (surrounding nets)

Jaring lingkar/pukat cincin merupakan alat penangkapan ikan yang mempunyai prinsip penangkapan dengan cara melingkari gerombolan ikan sasaran tangkap menggunakan jaring yang dioperasikan dengan perahu/kapal serta didukung sarana alat bantu penangkapan (Sudirman dan Malawa, 2012).

Desain dan konstruksi jaring lingkar berkembang disesuaikan dengan target ikan tangkapan yang dikehendaki, sehingga terdapat berbagai bentuk dan ukuran jaring lingkar serta sarana apung maupun alat bantu penangkapan ikan yang digunakan (BBPPI, 2011).

a) Jaring lingkar bertali kerut (With purse lines/Purse seine)

1) Pukat cincin dengan satu kapal(One boat operated purse seines)

• Pukat cincin pelagis kecil dengan satu kapal

• Pukat cincin pelagis besar dengan satu kapal

Gambar 5. Pukat Cincin dengan Satu Kapal

2) Pukat cincin dengan dua kapal (Two boat operated purse seines)

• Pukat cincin grup pelagis kecil

(22)

12

• Pukat cincin grup pelagis besar

b) Jaring lingkar tanpa tali kerut (Without purse lines/Lampara)

Gambar 7. Jaring Lingkar Tanpa Tali kerut 2. Pukat Tarik (Seine Nets)

Pukat tarik merupakan alat penangkapan ikan berkantong tanpa alat pembuka mulut jaring, yang pengoperasiannya dengan cara melingkari gerombolan ikan dan menariknya ke kapal yang sedang berhenti/berlabuh jangkar atau ke darat/pantai melalui kedua bagian sayap dan tali selambar.

Desain dan konstruksi pukat tarik disesuaikan dengan target ikan tangkapan yang dikehendaki, sehingga terdapat berbagai bentuk dan ukuran pukat tarik serta sarana apung maupun alat bantu penangkapan ikan yang digunakan (BBPPI, 2011).

Gambar 6. Pukat Cincin dengan Dua Kapal

(23)

13 a) Pukat tarik pantai (Beach seines)

b) Pukat tarik berkapal (boat or vessel seines) 1) Payang

3. Pukat Hela (trawls)

Pukat hela merupakan alat penangkapan ikan berkantong yang dioperasikan dengan menggunakan alat pembuka mulut jaring yang dihela di belakang kapal yang sedang berjalan, sehingga ikan target tertangkap dengan cara tersapu di pertengahan atau dasar perairan dan masuk ke dalam kantong (BBPPI, 2011).

Gambar 8. Pukat Tarik Pantai

Gambar 9. Payang

(24)

14 a) Pukat hela udang berkantong

Gambar 10. Pukat Hela Udang Berkantong b) Pukat hela ikan berkantong

Gambar 11. Pukat Hela Ikan Berkantong 4. Penggaruk (dredges)

Penggaruk merupakan alat penangkap ikan berbingkai kayu atau besi yang bergerigi atau bergancu di bagian bawahnya, yang dilengkapi atau tanpa jaring/bahan lainnya. Penggaruk dioperasikan dengan cara menggaruk di dasar perairan dengan atau tanpa perahu untuk menangkap kekerangan dan biota lainnya (BBPPI, 2011).

a) Penggaruk berkapal (Boat dredges)

Gambar 12. Penggaruk berkapal

(25)

15 b) Penggaruk tanpa kapal (Hand dredges)

5. Jaring Angkat (lift nets)

Jaring angkat merupakan alat penangkapan ikan terbuat dari bahan jaring yang umumnya berbentuk segi empat dilengkapi bingkai bambu atau bahan lainnya sebagai rangka. Pengoperasiannya dengan menurunkan jaring ke dalam kolom perairan dan mengangkatnya ke atas perairan untuk memperoleh hasil tangkapan.

a) Anco

Gambar 14. Anco b) Jaring angkat berperahu

1) Bagan berperahu

Gambar 15. Bagan Berperahu Gambar 13. Penggaruk Tanpa Kapal

(26)

16 2) Bouke ami

Gambar 16. Bouke Ami 3) Bagan tancap dan Bagan apung

6. Alat Yang Dijatuhkan Atau DItebarkan

Alat yang dijatuhkan/ditebarkan merupakan alat penangkapan ikan yang pengoperasiannya dilakukan dengan cara ditebarkan / dijatuhkan untuk mengurung ikan dengan atau tanpa kapal.

a) Jala jatuh berkapal (Cast nets)

Gambar 18. Jaring Jatuh Berkapal

Gambar 17. Bagan Tancap dan Bagan Apung

(27)

17 b) Jala tebar (Falling gear not specified)

Gambar 19. Jala Tebar 7. Jaring Insang (Gill nets)

Jaring Insang (Gill net) merupakan alat penangkapan ikan berbentuk empat persegi panjang yang ukuran mata jaringnya merata dan dilengkapi dengan pelampung, pemberat, tali ris atas dan tali ris bawah atau tanpa tali ris bawah untuk menghadang ikan, sehingga ikan sasaran terjerat mata jaring atau terpuntal pada bagian tubuh jaring.

a) Jaring insang tetap (Set gillnets (anchored)

Gambar 20. Jaring Insang Tetap b) Jaring insang hanyut (Driftnets)

Gambar 21. Jaring Insang Hanyut

(28)

18 c) Jaring insang lingkar (Encircling gillnets)

Gambar 22. Jaring Insang Lingkar d) Jaring insang berpancang (Fixed gillnets (on stakes)

Gambar 23. Jaring Insang Berpancang e) Jaring insang berlapis (Trammel nets)

Gambar 24. Jaring Insang Berlapis f) Combined gillnets-trammel nets

Gambar 25. Jaring Insang Kombinasi

(29)

19 8. Perangkap (Traps)

Perangkap merupakan alat penangkapan ikan yang mempunyai prinsip penangkapan dengan cara memperangkap ikan dengan menggunakan jaring dan atau bahan lainnya yang dioperasikan dengan atau tanpa perahu/kapal.

a) Set nets b) Bubu (Pots)

c) Bubu bersayap (Fyke nets) d) Pukat Labuh

e) Togo f) Ambai g) Jermal h) Pengerih i) Sero

9. Pancing (Hooks and Lines)

Pancing merupakan alat penangkapan ikan yang mempunyai prinsip penangkapan dengan memancing ikan sasaran tangkap sehingga tertangkap dengan mata pancing yang dirangkai dengan tali yang menggunakan atau

(a) (c)

(b)

Gambar 27. Alat Tangkap Perangkap (a) Bubu Bersayap, (b) Bubu, (c) Pukat Labuh

(30)

20 tanpa umpan.

a) Handlines and pole-lines/hand operated 1) Pancing ulur

2) Pancing berjoran 3) Huhate

4) Squid angling

b) Handlines and pole-lines/mechanized 1) Squid jigging

2) Huhate mekanis

c) Rawai dasar (Set long lines) d) Rawai hanyut (Drifting long lines)

1) Rawai tuna 2) Rawai cucut e) Tonda (Trolling lines) f) Pancing layang-layan

(a)

(b)

(d) (c)

Gambar 28. Hooks and Lines (a) Rawai Dasar, (b) Huhate Mekanis, (c) Pancing Ulur Tuna, (d) Pancing Layang Layang

(31)

21 10. API Lainnya

API lainnya sebagaimana dimaksudkan dalam PERMEN KP No. 18 Tahun 2021 adalah jenis alat penangkapan ikan yang bersifat penjepit dan melukai. Umumnya alat ini merupakan alat penangkapan ikan yang mempunyai prinsip penangkapan dengan cara mencengkeram, mengait/menjepit, melukai dan atau membunuh sasaran tangkap yang dilakukan dari atas kapal atau tanpa menggunakan kapal.

a) Tombak b) Ladung c) Panah

d) Pukat dorong e) Seser

f) Pocongan

B. Tujuan Praktikum

Mengetahui Alat tangkap yang digunakan dalam penangkapan ikan hasil identifikasi

(a)

(e) (d)

(c)

(b)

Gambar 30. API Lainnya (a) Ladung, (b) Pukat Dorong, (c) Panahan, (d) Tombak, (e) Seser

(32)

22 C. Kompetensi

Praktikan mampu mengetahui dan menjelaskan alat tangkap mana yang sesuai untuk digunakan dalam penangkapan ikan hasil identifikasi, serta kesesuaian daerah penangkapan.

D. Prosedur Kerja

1) Praktikan melakukan praktikum kampus dengan menidentifikasi kembali alat tangkap yang digunakan dalam penangkapan hasil ikan identifikasi pada praktikum mandiri.

2) Praktikan diharuskan merekontruksi kembali gambar alat tangkap pada lembar kerja.

3) Praktikan melakukan rekonstruksi gambar dengan menggunakan bolpoin warna biru.

4) Praktikan diwajibkan memaparkan bagian pada alat tangkap dan prosedur kerja alat tangkap sesuai literatur.

(33)

23 E. Lembar Kerja Identifikasi Alat Tangkap

Nama Alat Tangkap : Hasil Tangkap :

Gambar Alat Tangkap :

Bagian-bagian dan Fungsi :

Prosedur Pengoperasian Alat Tangkap :

Literatur :

(34)

24 Nama Alat Tangkap :

Hasil Tangkap :

Gambar Alat Tangkap :

Bagian-bagian dan Fungsi :

Prosedur Pengoperasian Alat Tangkap :

Literatur :

(35)

25 Nama Alat Tangkap :

Hasil Tangkap :

Gambar Alat Tangkap :

Bagian-bagian dan Fungsi :

Prosedur Pengoperasian Alat Tangkap :

Literatur :

(36)

26 PRAKTIKUM 3

A. Respon Penglihatan Ikan Terhadap Perbedaan Warna

Gambaran umum tentang ketajaman penglihatan ikan dan kemampuan membedakan warna dapat digunakan dalam menentukan metode dan teknologi penangkapan ikan.

Penglihatan ikan berhubungan erat dengan kemampuan penginderaan mata ikan yang memungkinkan ikan dapat melihat hampir ke seluruh bagian dari lingkungan sekelilingnya. Hanya satu bagian sempit pada bagian sebelah belakang ikan tidak dapat dicakup oleh luasnya area yang yang daat dilihat oleh ikan.

Penentuan jarak penglihatan selain dipengaruhi oleh kemampuan indera penglihatan ikan juga dipengaruhi oleh keadaan penglihatan dalam air. Pada kejernihan air yang baik dan terang, jarak penglihatan bergantung pada kemampuan penglihatan mata ikan itu sendiri. Pada jarak tertentu ikan dapat membedakan titik yang sangat berdekatan sebagai dua titik dan tidak sebagai satu titik atau kabur pengelihatannya.

Bebetapa jenis ikan mempunyai kemampuan untuk bisa melihat benda yang kontras dengan latar belakangnya pada jarak beberapa puluh meter (Purbayanto et.al, 2010).

Rangsangan yang dapat diterima oleh mata ikan dapat berupa bentuk, warna dan gerak. Cahaya (warna) digunakan sebagai salah satu bentuk rangsangan untuk menarik perhatian ikan yang dianalogikan dapat menjadi atraktor/ alat bantu pengumpul ikan atau bahkan sebagai alat bantu untuk menakuti ikan.

B. Tujuan Praktikum

Mengetahui respons ikan terhadap perbedaan warna cahaya.

C. Kompetensi

Praktikan mampu mengetahui dan menjelaskan berbagai macam respon ikan terhadap cahaya dan menghubungkannya dengan proses penangkapan.

(37)

27 D. Prosedur Kerja

Dalam praktikum ini akan diobservasi bagaimana rangsangan yang ditujukan untuk organ penglihatan (mata) ikan. Praktikan akan melakukan setiap pengamatan respon ikan terhadap cahaya lampu yang berbeda.

1. Alat dan Bahan

Tabel 1. Alat dan Bahan Praktikum Respon Ikan

No Alat/Bahan Jumlah Ketrangan

1. Ikan Air Tawar 15 Ekor Objek yang akan diamati tingkah lakuknya

2. Air Tawar Media hidup ikan

3. Akuarium 1 Tempat percobaan dan wadah

pengadaptasian ikan 4. Lampu 5 watt

(merah, biru, kuning)

1 Unit pada masing masing warna

untuk membandingkan respon ikan pada masing-masing cahaya tersebut, adapun dipakai merah, biru, dan kuning.

5. Stop kontak 1 Unit Untuk mematikan dan menghidupkan lampu

6. Stopwatch 1 Unit Untuk menghitung waktu pengamatan 7. Styrofoam 4 Lembar Untuk mengkondisikan gelap agar

cahaya yang diluar tidak masuk dan sebaliknya

8. Tongkat 1 Unit Untuk menggantung lampu

9. Kabel Untuk menghubungkan arus listrik

2. Skema Kerja 1) Lampu 1 (Merah)

Siapkan alat dan bahan

Tutup seluruh sisi akuarium dengan styrofoam

Matikan lampu ruangan, nyalakan lampu 1, dan hidupkan stopwatch secara bersamaan

Amati dan hitung jumlah ikan yang mendekati setiap lampu selama 5 menit pada 10 detik terakhir pada tiap

menitnya

Hidupkan lampu ruangan , matikan lampu 1, dan matikan stopwatch secara bersamaan selama 2 menit

Ulangi perlakuan sebanyak 2

kali

Gambar 32. Skema Percobaan Lampu Merah

(38)

28 2) Lampu 2 (Biru)

3) Lampu 3 (Kuning)

Siapkan alat dan bahan

Tutup seluruh sisi akuarium dengan styrofoam

Matikan lampu ruangan, nyalakan lampu 2, dan hidupkan stopwatch secara bersamaan

Amati dan hitung jumlah ikan yang mendekati setiap lampu selama 5 menit pada 10 detik terakhir pada tiap

menitnya

Hidupkan lampu ruangan , matikan lampu 2, dan matikan stopwatch secara bersamaan selama 2 menit

Ulangi perlakuan sebanyak 2

kali

Siapkan alat dan bahan

Tutup seluruh sisi akuarium dengan styrofoam

Matikan lampu ruangan, nyalakan lampu 3, dan hidupkan stopwatch secara bersamaan

Amati dan hitung jumlah ikan yang mendekati setiap lampu selama 5 menit pada 10 detik terakhir pada tiap

menitnya

Hidupkan lampu ruangan , matikan lampu 3, dan matikan stopwatch secara bersamaan selama 2 menit

Ulangi perlakuan sebanyak 2

kali Gambar 33. Skema Percobaan Lampu Biru

Gambar 34. Skema Percobaan Lampu Kuning

(39)

29 E. Lembar Hasil Pengamatan

Nama Ikan : Nama Ilmiah :

Pengamatan ke.

Menit ke / warna lampu

Merah Biru Kuning

1. 1.

2.

3.

4.

5.

2. 1.

2.

3.

4.

5.

3. 1.

2.

3.

4.

5.

Pembahasan :

--- --- --- --- --- --- --- --- Kesimpulan :

--- --- ---

(40)

30 DAFTAR PUSTAKA

Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan. 2011. Istilah dan Definisi.

Semarang.

Bergstad OA. 2019. Fish: Demersal Fish (Life Histories, Behavior, Adaptations).

Earth System and Environmental Science. Vol 2, 262-269.

https://doi.org/10.1016/B978-0-12-813081-0.00673-X

Froese R, Pauly D. Editors. 2019. FishBase. World Wide Web electronic publication. www.fishbase.org, (09/2022)

Genisa AS. 1999. Pengenalan Jenis – Jenis Ikan Laut Ekonomi Penting Di Indonesia. Oceana. Volume XXIV(1), 17-38.

Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2021. Penempatan Alat Penangkapan Ikan Dan Alat Bantu Penangkapan Ikan Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia Dan Laut Lepas Serta Penataan Andon Penangkapan Ikan. Kementrian Perikanan dan Kelautan RI. Jakarta.

Rahardjo MF. 2018. Aneka Ragam Bentuk Tubuh Ikan. Jurnal Masyarakat Iktiologi Indonesia. Vol 2(2), 1-9.

Rahardjo MF. 2020. Aneka Ragam Bentuk Sirip Ikan. Jurnal Masyarakat Iktiologi Indonesia. Vol 4(2), 1-9.

Stephenson RL, Smedbol RK. 2019. Small Pelagic Species Fisheries. Earth System and Environmental Science. Vol 2, 503-509.

https://doi.org/10.1016/B978-0-12-409548-9.11491-5

White WT, Last PR, Dharmadi, Faizah R, Chodrijah U, Prisantoso BI, Pogonoski JJ, Puckridge M. and Blaber SJM. 2013. Market fishes of Indonesia (Jenis-jenis ikan di Indonesia). ACIAR Monograph No. 155. Australian Centre for International Agricultural Research: Canberra. 438 pp

www.fishider.org (09/2022)

(41)

31 Lampiran 1. Format Laporan Praktikum 1 dan 2

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan

1.3 Manfaat

1.4 Waktu Dan Tempat Pengambilan Data 2. Identifikasi Jenis Ikan

2.1 Klasifikasi

2.2 Bentuk Tubuh dan Sirip Kaudal 3. Identifikasi Alat Tangkap

3.1 Bagian-bagian dan fungsi pada alat tangkap 3.2 Prosedur Penggunaan Alat Tangkap

4 Kesimpulan dan Saran 4.1 Kesimpulan

4.2 Saran

(42)

32 Lampiran 2. Format Laporan Praktikum 3

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan

1.3 Manfaat 2. Metode

2.1 Waktu Dan Tempat Pengambilan Data 2.2 Alat dan Bahan

2.2 Metode Pengamatan 3. Hasil Pengamatan

3.1 Respon terhadap cahaya lampu merah 3.2 Respon terhadap cahaya lampu biru 3.3 Respon terhadap cahaya lampu kuning 3.4 Pembahasan

4 Kesimpulan dan Saran 4.1 Kesimpulan

4.2 Saran

Referensi

Dokumen terkait

Rata-rata indikator keteram- pilan proses sains yang diperoleh setelah pembelajaran berbasis praktikum pada mata kuliah taksonomi tumbuhan pada masing-

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka sebagian besar ikan kembung perempuan baik jantan maupun betina yang digunakan dalam praktikum biologi perikanan ini berada

Setelah menyelesaikan desain Modul Praktikum Larutan, tahapan berikutnya adalah penilaian oleh validator yaitu Dosen Kimia dari Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES),

Judul yang diambil penulis dalam penyusunan tugas akhir ini adalah PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH APLIKASI AKUNTANSI KEUANGAN (AAK) KASUS

a) Adanya peningkatan motivasi belajar mahasiswa dalam pembelajaran mata kuliah aplikasi komputer menggunakan lembar praktikum terbimbing pada semester V-H IKIP PGRI

Manfaat pada praktikum ikhtiologi 80% merasa sangat terbantu karena praktikan dapat menemukan dan mempelajari konsep sains tentang organ dalam ikan Menurut Widayanto

Hasil penelitian ini Interaksi mahasiswa dengan modul praktikum manasik haji dan umroh di Prodi Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Raden

Close table attribute, Jika Anda melihat pada area bidang peta (Map Canvas), record data yang dipilih akan ditandai dengan outline warna biru muda...