• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH APLIKASI AKUNTANSI KEUANGAN (AAK) KASUS PERUSAHAAN MANUFAKTUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH APLIKASI AKUNTANSI KEUANGAN (AAK) KASUS PERUSAHAAN MANUFAKTUR"

Copied!
168
0
0

Teks penuh

(1)

KASUS PERUSAHAAN MANUFAKTUR

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan Program Diploma III

Oleh:

TIARA 3111101088

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

JURUSAN MANAJEMEN BISNIS

POLITEKNIK NEGERI BATAM

(2)

ii

Tugas akhir ini adalah hasil karya saya sendiri, semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk

telah saya nyatakan dengan benar

Nama : Tiara

NIM : 3111101088

Tanda Tangan :

(3)

iii

PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH

APLIKASI AKUNTANSI KEUANGAN (AAK) KASUS

PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Oleh: TIARA 3111101088

(4)

iv

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkah dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Penulis membuat tugas akhir ini dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Ahli Madya pada program studi Akuntansi Politeknik Negeri Batam. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak semenjak awal masa perkuliahan sampai berakhirnya masa magang yang yang dilakukan penulis selama enam (6) bulan yaitu dari tanggal 4 Februari 2014 sampai dengan 4 Juli 2014 di Politeknik Negeri Batam yang beralamat di jalan Parkway, Batam Centre. Penulisan tugas akhir ini sangat sulit, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT, yang telah memberikan penulis pencerahan dan kemudahan selama ini.

2. Kedua orang tua, yang senantiasa memberikan dukungan baik moril maupun materil.

3. Ibu Sinarti selaku dosen pembimbing penulis di Politeknik Negeri Batam. 4. Bapak Arif Darmawan selaku Dosen pengampu mata kuliah Akuntansi

Keuangan Lanjutan (AKL) II.

5. Kak Septi selaku dosen pembimbing kedua penulis.

6. Semua Dosen Akuntansi yang telah berbagi ilmu sehingga penulis mampu membuat tugas akhir ini.

(5)

v

8. Sahabat-sahabat yang sering memberi dorongan sekaligus memperhatikan kesehatan.

9. Teman-teman seperjuangan magang tempat untuk sharing dan berdiskusi. 10. Last but not least I wanna say thank you to some one special yang udah selalu

ada dan menyemangati, tempat berbagi dan berkeluh kesah. Terima kasih sudah mau antar jemput, untuk segalanya deh.

Akhir kata, saya berharap semoga Allah SWT berkenan membalas kebaikan semua pihak yang membantu penulis. Semoga tugas akhir ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.

Batam, 8 Juli 2014 Penulis

Tiara 3111101088

(6)

vi

Sebagai sivitas akademik Politeknik Negeri Batam, saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Tiara

NIM : 3111101088

Program Studi : Akuntansi Jenis Karya : Tugas Akhir

Demi kepentingan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Politeknik Negeri Batam Hak Bebas Royalti Nonekslusif (Non-Exclusive Royalty-Free Right) atas tugas akhir berupa modul praktikum yang berjudul: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH APLIKASI

AKUNTANSI KEUANGAN (AAK) KASUS PERUSAHAAN

MANUFAKTUR.

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini Politeknik Negeri Batam berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (data base), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis /pencipta dan pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Batam Pada Tanggal : 1 Juni 2014

Yang Menyatakan

(7)

vii

Program Studi :Akuntansi

Judul :Penyusunan Modul Praktikum Mata Kuliah Aplikasi Akuntansi Keuangan (AAK) Kasus Perusahaan Manufaktur.

Penulisan tugas akhir berupa modul praktikum AAK ini dilakukan di Politeknik Negeri Batam. Tujuan penulisan tugas akhir ini untuk menyusun modul praktikum Mata Kuliah Aplikasi Akuntansi Keuangan (AAK) untuk jenis usaha manufaktur pembuatan roti. Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah teknik wawancara, studi literatur, dan observasi. Metode analisis data yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah metode penyusunan deskriptif. Hasil dari tugas akhir ini yaitu berupa modul praktikum Aplikasi Akuntansi Keuangan (AAK) kasus perusahaan manufaktur pembuatan roti yang terdiri dari lima buku yaitu buku 1 (satu) Informasi Umum, buku 2 (dua) bukti transaksi, buku 3 (tiga) buku jurnal, buku 4 (empat) buku besar, dan buku 5 (lima) buku cek.

(8)

viii

Halaman Judul ... i

Halaman Penyataan Orisinalitas ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Kata Pengantar ... iv

Lembar Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah ... vi

Abstrak ... vii

Daftar Isi ... viii

Daftar Tabel ... x

Daftar Gambar ... xi

Daftar Lampiran ... xii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 3 1.3 Batasan Data ... 3 1.4 Tujuan Penelitian ... 3 1.5 Keluaran ... 4 1.6 Manfaat Penelitian ... 4 1.7 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Pengertian Akuntansi ... 6

2.2 Siklus Akuntansi (Accounting Cycle) ... 6

2.3 Metode Pencatatan ... 12

2.4 Laporan Keuangan ... 13

2.4.1 Pengertian Laporan Keuangan ... 13

2.4.2 Tujuan Laporan Keuangan ... 14

2.4.3 Jenis-jenis Laporan Keuangan ... 14

2.5 Kode Rekening atau Akun ... 21

2.6 Metode Penilaian Persediaan ... 24

2.7 Jenis Perusahaan ... 25

2.8 Rekonsiliasi Bank ... 25

2.9 Aset Tetap (Fixed Assets) ... 26

2.10 Kewajiban Lancar, Provisi, dan Kontingensi ... 27

2.11 Kewajiban Jangka Panjang ... 28

2.12 Piutang (Receivable) ... 28

2.13 Kas Kecil (Petty Cash) ... 29

2.14 Harta Tidak Berwujud (Intangible Assets) ... 29

2.15 Akuntansi Biaya (Cost Accounting) ... 30

2.16 Bentuk-bentuk Dokumen ... 31

(9)

ix

3.1.1 Objek Penelitian ... 36

3.1.2 Metode Pengumpulan Data ... 36

3.1.3 Metode Analisis Data ... 37

3.2 Gambaran Umum Perusahaan ... 37

3.2.1 Sejarah Politeknik Negeri Batam ... 37

3.2.2 Visi Misi Politeknik Negeri Batam ... 39

3.2.3 Ruang Lingkup Usaha Politeknik Negeri Batam ... 41

3.2.3.1 Pola Penyelenggaraan Sistem Akademik ... 41

3.2.3.2 Program Studi di Politeknik Negeri Batam ... 44

3.2.3.3 Jurusan di Politeknik Negeri Batam ... 44

3.2.3.4 Jadwal Kuliah di Politeknik Negeri Batam ... 45

3.2.4 Struktur Organisasi Politeknik Negeri Batam ... 46

3.2.5 Job Desk Masing-masing Jabatan ... 47

BAB IV PEMBAHASAN ... 59

4.1 Rencana Pembelajaran ... 59

4.2 Peralatan Kerja dan Media ... 61

4.3 Gambaran Umum Modul ... 61

4.3.1 Informasi Umum ... 61 4.3.2 Bukti Transaksi ... 63 4.3.3 Buku Jurnal ... 68 4.3.4 Buku Besar ... 71 4..3.5 Buku Cek ... 73 4.4 Profil Perusahaan ... 74

4.4.1 Identitas Umum Perusahaan ... 74

4.4.2 Proses Produksi PT Yummy Bakery ... 77

4.4.3 Kebijakan Akuntansi PT Yummy Bakery ... 83

4.4.4 Daftar Nama Akun yang Digunakan ... 87

4.5 Tugas Bagian Akuntansi ... 90

4.6 Sistem Pengerjaan Modul ... 91

4.6.1 Sistem Pengerjaan Modul Terkait Teknis ... 91

4.6.2 Sistem Pengerjaan Modul Terkait Materi ... 91

4.6.3 Sistem Pengerjaan Modul Terkait Pembukuan ... 94

BAB V PENUTUP ... 95

5.1 Simpulan ... 95

5.2 Saran ... 95

Daftar Pustaka Lampiran

(10)

x

Tabel 2.1 Kode Angka atau Alfabet Urut……….……….. 21

Tabel 2.2 Kode Angka Blok ... 22

Tabel 2.3 Kode Angka Desimal ... 23

Tabel 2.4 Standar Teknisi Akuntansi Pelaksana ... 35

Tabel 3.1 Tujuan dan Sasaran Strategis Politeknik Negeri Batam ... 40

Tabel 4.1 Pokok Bahasan dan Rincian Materi ... 59

Tabel 4.2 Data Notes Payable ... 75

Tabel 4.3 Daftar Pemegang Saham ... 76

Tabel 4.4 Daftar Supplier ... 76

Tabel 4.5 Daftar Customer ... 76

Tabel 4.6 Daftar Bahan dan Peralatan ... 77

(11)

xi

Gambar 2.1 General Journal ... 7

Gambar 2.2 General Ledger ... 8

Gambar 2.3 Trial Balance ... 9

Gambar 2.4 The Accounting Cycle ... 12

Gambar 2.5 Income Statement ... 15

Gambar 2.6 Cost Of Goods Manufactured ... 16

Gambar 2.7 Income Statement for Manufacturing ... 16

Gambar 2.8 Statement of Changes In Equity ... 17

Gambar 2.9 Statement of Financial Position ... 18

Gambar 2.10 Statement of Cash Flow ... 20

Gambar 2.11 Bank Reconciliation ... 26

Gambar 2.12 Memo ... 31

Gambar 2.13 Faktur ... 32

Gambar 2.14 Kuitansi ... 32

Gambar 2.15 Cek ... 33

Gambar 2.16 Bukti Kas Masuk ... 33

Gambar 2.17 Bukti Kas Keluar ... 34

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Politeknik Negeri Batam ... 46

Gambar 4.1 Faktur Pembelian ... 64

Gambar 4.2 Faktur Penjualan ... 64

Gambar 4.3 Nota ... 65

Gambar 4.4 Bukti Kas Masuk ... 66

Gambar 4.5 Bukti Kas Keluar ... 66

Gambar 4.6 Nota Debit ... 67

Gambar 4.7 Memo ... 68

(12)

xii

Gambar 4.11 Purchases Journal ... 70

Gambar 4.12 General Journal ... 71

Gambar 4.13 General Ledger Cash ... 72

Gambar 4.14 Subsidiary Ledger Raw Material Inventory ... 73

Gambar 4.15 Cek Mandiri ... 74

Gambar 4.16 Struktur Organisasi PT Yummy Bakery ... 83

(13)

xiii

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara. Lampiran 2. Target Pengerjaan Modul.

Lampiran 3. Laporan Magang selama enam bulan di Politeknik Negeri Batam. Lampiran 4. Log Book Magang selama 6 Bulan.

(14)

1

1.1

Latar Belakang

Pendidikan vokasi merupakan salah satu sistem pendidikan tinggi yang ditujukan untuk kepentingan praktisi. Pendidikan ini bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan watak, kepribadian serta kecakapan hidup sehingga mahasiswa atau peserta didik mempunyai keahlian dan keterampilan khusus sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terapan yang dibutuhkan dunia kerja. Pendidikan vokasi merupakan pendidikan yang diselenggarakan di perguruan tinggi berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, dan universitas. Pendidikan vokasi juga memiliki jenjang D-1, D-2, D-3, Sarjana Terapan, Magister Terapan, dan Doktor Terapan.

Politeknik Negeri Batam merupakan salah satu perguruan tinggi yang mengadopsi sistem pendidikan vokasi sehingga sistem pembelajaran yang diterapkan menekankan perbandingan setara antara teori dan praktik. Sistem pembelajaran ini diharapkan agar mahasiswa lulusan Politeknik Negeri Batam dapat langsung siap kerja dan mudah beradaptasi dengan lingkungan kerja. Salah satu program studi yang ada di Politeknik Negeri Batam adalah D-3 Akuntansi. D-3 Akuntansi mempunyai beberapa mata kuliah praktik akuntansi untuk memperaktikan teori dari mata kuliah yang telah diperoleh sebelumnya.

Aplikasi Akuntansi Keuangan (AAK) merupakan salah satu mata kuliah laboratorium akuntansi di Politeknik Negeri Batam yang mempraktikkan langsung teori dari mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah (AKM) dan Akuntansi Biaya (AKB). Pembelajaran mata kuliah laboratorium AAK, diselenggarakan

(15)

menggunakan modul yang berisi serangkaian soal mengenai mata kuliah AKM dan AKB yang harus diselesaikan mahasiswa secara mandiri untuk menilai kemampuan mahasiswa dalam mempraktikkan langsung materi yang telah diperoleh. Modul menjadi hal penting dalam pelaksanaan mata kuliah AAK, semakin lengkap dan jelas suatu modul maka kemampuan mahasiswa dan pengetahuan yang diperoleh mahasiswa akan semakin baik.

Modul mata kuliah praktikum akuntansi yang digunakan Politeknik Negeri Batam merupakan modul manual yang dibuat sendiri atau dibeli dari pihak luar. Modul Aplikasi Akuntansi Keuangan (AAK) merupakan modul yang dibuat sendiri oleh Politeknik Negeri Batam secara parsial, mengakibatkan modul–modul tersebut memiliki kelemahan yaitu materi satu dan lainnya disajikan secara tidak berkesinambungan, sehingga tidak terdapat output berupa laporan keuangan. Mahasiswa menjadi tidak terlalu memahami bagaimana penyelesaian satu siklus akuntansi mengenai transaksi-transaksi yang terjadi pada suatu perusahaan.

Berdasarkan permasalahan diatas penulis tertarik membuat modul baru untuk mata kuliah Aplikasi Akuntansi Keuangan (AAK) tentang perusahaan manufaktur sederhana secara manual. Perusahaan ini berbentuk Perseroan Terbatas (PT) bernama PT Yummy Bakery yang bergerak di bidang pembuatan roti. PT Yusmmy Bakery menghasilkan dua jenis roti yaitu roti original dan spesial, yang diproduksi secara masal dan dijual di toko yang terletak di depan pabrik.

Pembuatan modul Aplikasi Akuntansi Keuangan (AAK) baru yang lengkap dan berkesinambungan pada perusahaan manufaktur sederhana, diharapkan dapat memberikan gambaran bagi mahasiswa tentang siklus akuntansi di perusahaan manufaktur. Khususnya terkait transaksi akuntansi yang terdapat di AKM dan

(16)

AKB , sehingga mahasiswa bisa mengetahui gambaran secara rinci bagaimana proses yang terjadi di dunia kerja sebenarnya. Judul yang diambil penulis dalam penyusunan tugas akhir ini adalah PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH APLIKASI AKUNTANSI KEUANGAN (AAK) KASUS PERUSAHAAN MANUFAKTUR.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah tugas akhir ini adalah bagaimana penyusunan modul praktikum mata kuliah Aplikasi Akuntansi Keuangan (AAK) untuk jenis usaha manufaktur pembuatan roti.

1.3 Batasan Data

Batasan data dalam penulisan tugas akhir ini meliputi transaksi akuntansi perusahaan yang berhubungan dengan akuntansi keuangan menengah dan akuntansi biaya pada perusahaan manufaktur pembuatan roti.

1.4 Tujuan

Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui penyusunan modul praktikum mata kuliah Aplikasi Akuntansi Keuangan (AAK) untuk jenis usaha manufaktur pembuatan roti.

(17)

1.5 Keluaran

Keluaran yang dihasilkan dari tugas akhir ini yaitu berupa modul praktikum Aplikasi Akuntansi Keuangan (AAK) untuk satu semester perkuliahan termasuk kunci jawabannya.

1.6 Manfaat Penelitian

Penyusunan modul ini diharapkan dapat memberikan manfaat: a. Bagi instansi dapat digunakan sebagai bahan ajar.

b. Bagi pembaca untuk menambah referensi bagi penyusunan modul praktikum akuntansi lainnya.

c. Bagi penulis dapat menambah pengetahuan mengenai penyusunan modul praktikum dan sebagai penerapan dari teori yang telah di dapat mengenai siklus akuntansi terkait akuntansi keuangan menengah dan akuntansi biaya untuk perusahaan manufaktur.

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam menyusun tugas akhir penulis akan menjadi 5 bagian yang secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, keluaran, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

(18)

BAB II Tinjauan Pustaka

Dalam bab ini menjelaskan tentang landasan teori dan konsep yang mendasari penyusunan modul mata kuliah Aplikasi Akuntansi Keuangan (AAK).

BAB III Metodologi Penellitian dan Gambaran Umum Perusahaan

Dalam bab ini penulis akan menguraikan tentang metodologi penelitian yang terdiri dari obyek penelitian, teknik pengumpulan data, dan metode analisis data. Dalam bab ini penulis juga menguraikan gambaran umum tentang Politeknik Negeri Batam, struktur organisasi, dan ruang lingkup Politeknik Negeri Batam. BAB IV Pembahasan

Dalam bab ini penulis menjelaskan bagaimana proses penyusunan dan gambaran tentang modul yang telah disusun.

BAB V Penutup

Pada bab ini berisi simpulan dari hasil penyusunan modul yang telah disusun dan juga berisi saran bagi penyusunan modul berikutnya.

(19)

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Akuntansi

Definisi akuntansi menurut Kieso et al. (2011), yaitu keseluruhan bahasa dari bisnis yang mempunyai karakter utama mengidentifikasi, menilai, dan mengkomunikasikan informasi keuangan tentang entitas ekonomi bagi pihak yang berkepentingan. Jika disimpulkan, ilmu akuntansi merupakan proses mengidentifikasi, mengukur, mencatat, dan mengomunikasikan atau melaporkan tansaksi-transaksi yang terjadi dalam suatu organisasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Transaksi yang dimaksud adalah kejadian-kejadian yang bersifat keuangan dan mempengaruhi posisi keuangan perusahaan. Dengan kata lain, akuntansi atau pekerjaan akuntansi adalah proses mencatat semua kejadian yang bersifat keuangan dan melaporkannya dalam bentuk yang lazim disebut laporan keuangan, untuk di komunikasikan kepada para pengguna.

2.2 Siklus Akuntansi (Accounting Cycle)

Menurut Kieso et al. (2011), siklus akuntansi sebagai berikut: a. Penjurnalan (Journalizing)

Pada umumnya, perusahaan tidak mencatat transaksi-transaksi asli langsung ke buku besar, hal ini karena transaksi yang terjadi berpengaruh terhadap dua atau lebih akun, sedangkan di dalam buku besar masing-masing akun terletak di halaman yang berbeda. Sebagai alternatifnya, untuk mencatat secara lengkap transaksi yang terjadi dalam satu tempat, maka perusahaan menggunakan jurnal. Jurnal yang digunakan terbagi menjadi dua yaitu:

(20)

1. Jurnal umum (general journal)

Jurnal umum terdiri dari empat bagian yaitu tanggal, jumlah akun yang di debit, jumlah akun yang di kredit, dan keterangan akun. Jurnal umum di gunakan untuk mencatat transaksi yang tidak bisa dikelompokan kedalam jurnal khusus. Format jurnal umum dapat dilihat pada gambar 2.1:

Sumber: Buku Intermediate Accounting Vol 1 – Kieso et al. (2011)

Gambar 2.1 General Journal

2. Jurnal khusus (Special Journal)

Jurnal khusus berisi transaksi-transaksi yang diproses dengan karakteristik tertentu seperti: penerimaan kas (cash receipts) untuk mencatat penerimaan kas secara tunai, penjualan (sales) untuk mencatat penjualan secara kredit, pembelian (purchases) untuk mencatat pembelian secara kredit, dan pengeluaran kas (cash payment) untuk mencatat pengeluaran kas secara tunai.

b. Posting

Prosedur memindahkan pencatatan jurnal ke akun buku besar dinamakan

posting. Format General ledger dapat dilihat pada gambar 2.2:

Date Account Titles and Explanation Ref. Debit Credit GENERAL JOURNAL

(21)

Sumber: Buku Intermediate AccountingVol 1 – Kieso et al. (2011)

Gambar 2.2 General Ledger

c. Neraca Saldo (Trial Balance)

Perusahaan biasanya membuat neraca saldo (trial balance) pada akhir periode akuntansi. Neraca saldo berisi akun-akun beserta jumlah yang di dapat dari buku besar yang telah dibuat sebelumnya, yaitu saldo debit terletak disebelah kiri dan saldo kredit disebelah kanan. Jumlah dari kolom debit dan kredit harus mempunyai nilai yang sama atau balance. Neraca saldo juga sebagai alat bantu untuk mengetahui apakah terdapat kesalahan pada saat penjurnalan dan posting

ke buku besar. Neraca saldo memudahkan dalam penyusunan laporan keuangan. Format neraca saldo (trial balance) dapat dilihat pada gambar 2.3:

No.101

Date

Explanation

Ref.

Debit

Credit Balance

GENERAL LEDGER

Cash

(22)

Sumber: Buku Intermediate AccountingVol 1– Kieso et al. (2011)

Gambar 2.3 Trial Balance

d. Jurnal Penyesuaian (Adjusting Entries)

Sebagian besar perusahaan dalam melakukan pencatatan terkait pendapatan dan beban yang benar-benar terjadi dalam satu periode tertentu dengan membuat jurnal penyesuaian (adjusting entries) pada akhir periode akuntansi. Penggunaan jurnal penyesuaian diperlukan dalam neraca (statement of financial position) untuk mengakui aset (assets), kewajiban (liabilities), dan modal (equity) pada tanggal laporan tersebut.

Jurnal penyesuaian juga diperlukan dalam laporan laba rugi (income statement) untuk melaporkan pendapatan dan beban yang benar-benar terjadi pada satu periode tertentu. Jurnal penyesuaian dilakukan karena neraca saldo terkadang tidak mencakup semua data–data yang ada di dalam transaksi seperti data yang tidak diperbarui, dan tidak lengkap. Hal ini terjadi karena beberapa alasan sebagai berikut:

Credit Cash Account Receivable Advertising Supplies Note Payable xxx Account Payable xxx

Unearned Service Revenue xxx

Share-Capital Ordinary xxx Dividens Total xxx xxx xxx PT ABC TRIAL BALANCE DECEMBER 31, 2013 Debit xxx xxx xxx

(23)

1. Beberapa transaksi yang tidak dijurnal harian karena tidak expedient.

Contohnya pemakaian perlengkapan dan upah pekerja

2. Beberapa biaya yang tidak dijurnal selama periode akuntansi karena biaya-biaya habis pada akhir periode dan tidak terjadi berulang-ulang seperti biaya depresiasi bangunan dan peralatan, biaya sewa dan biaya asuransi. 3. Beberapa item bisa jadi tidak tercatat. Misalnya tagihan pendapatan jasa

yang tidak diterima sampai periode akuntansi selanjutnya.

e. Neraca Saldo setelah Penyesuaian (Adjusted Trial Balance)

Setelah menjurnal dan memindahkan semua jurnal penyesuaian ke buku besar, perusahaan membuat neraca saldo lain yang didapat dari buku besar setelah penyesuaian, neraca saldo ini disebut neraca saldo setelah penyesuaian

(adjusted trial balance). Neraca saldo ini memuat semua akun, termasuk akun penyesuaian di akhir periode akuntansi. Neraca saldo inilah yang menjadi dasar perusahaan menyusun laporan keuangan. Format neraca saldo setelah penyesuaian sama dengan neraca saldo sebelum penyesuaian yang menampilkan jumlah yang sama antara sisi debit dan kredit.

f. Pembuatan Laporan Keuangan (Preparing Financial Statement)

Perusahaan dapat langsung membuat laporan keuangan dari neraca saldo setelah penyesuaian. Laporan keuangan merupakan output akhir dari siklus akuntansi yang dilakukan oleh perusahaan.

g. Jurnal Penutup (Closing Entries)

Praktiknya, perusahaan pada umumnya membuat jurnal penutup (closing entries) pada akhir tahun periode akuntansi. Jurnal penutup digunakan untuk

(24)

menutup atau menghapus saldo dari akun pendapatan (revenue), beban

(expense), laba (income summary), dan dividen (dividens).

h. Neraca Saldo setelah Penutupan (Post-Closing Trial Balance)

Setelah melakukan jurnal penutup untuk membuat nilai akun-akun dalam laba rugi (nominal accounts) menjadi nol, maka akun-akun tersebut dimasukan ke dalam buku besar. Buku besar setelah penutupan ini kemudian dijadikan dasar untuk membuat neraca saldo setelah penutupan (post-closing trial balance).

Neraca saldo setelah penutupan hanya berisi akun-akun rill yaitu akun-akun yang terdapat pada neraca (asset, liability, and equity) karena akun-akun nominal sudah tidak mempunyai saldo.

i. Jurnal Pembalik (Reversing Entries)

Pekerjaan tambahan yang biasanya dilakukan perusahaan pada awal periode berikutnya adalah membuat jurnal pembalik (reversing entries) jika ada jurnal yang salah jumlah atau salah periode dalam laporan keuangan sebelumnya. Caranya adalah membalik jurnal-jurnal sebelumnya agar saldonya menjadi nol.

(25)

Siklus akuntansi lebih ringkasnya dapat dilihat pada gambar 2.4:

Sumber: Buku Intermediate Accounting Vol. 1 – Kieso et al. (2011)

Gambar 2.4 The Accounting Cycle

2.3 Metode Pencatatan

Menurut Kieso et al. (2011), metode pencatatan terdiri atas dua yaitu: a. Accrual Basis

Metode Pencatatan Acrrual basis lebih banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan. Metode ini mengakui pendapatan (revenue) dan beban (expense)

pada saat periode terjadinya tanpa memperhitungkan waktu penerimaan dan pembayaran kas dari pendapatan dan beban tersebut.

(26)

b. Cash Basis

Perusahaan yang menggunakan metode pencatatan Cash basis mengakui pendapatan hanya ketika mereka menerima kas, dan mencatat beban hanya ketika mereka mengeluarkan kas. Laporan laba rugi yang dilaporkan peerusahaan hanya berisi pendapatan yang telah diterima dan beban yang telah dikeluarkan jumlah kasnya walaupun tidak pada periode yang bersangkutan. Metode cash basis tidak sesuai dengan prinsip pengakuan pendapatan dan beban, oleh karena itu metode cash basis tidak dianjurkan oleh International Financial Reporting Standards (IFRS).

2.4 Laporan Keuangan

2.4.1 Pengertian Laporan Keuangan

Pengertian laporan keuangan menurut PSAK No 1 (SAK: 2012) merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Selain itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya, informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.

(27)

2.4.2 Tujuan Laporan Keuangan

Menurut PSAK No 1 (SAK: 2012), tujuan dari laporan keuangan yaitu:

a. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.

b. Memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua inforrmasi yang mungkin dibutuhkan pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.

c. Menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

2.4.3 Jenis-jenis Laporan Keuangan

Menurut Kieso et al. (2011), perusahaan membuat lima laporan keuangan dari data-data akuntansi yang bersangkutan. Lima laporan keuangan tersebut yaitu: a. Laporan laba rugi (Income statement)

Laporan ini menampilkan akun pendapatan dan biaya yang menunjukan laba atau rugi perusahaan pada periode tertentu. Investor dan pelaku bisnis menggunakan laporan laba rugi untuk melihat tingkat keuntungan, nilai investasi. Di Perusahaan manufaktur laporan laba rugi yang disajikan lebih detail karena memperhitungkan harga pokok produksi (cost of goods manufactured). Harga pokok produksi menampilkan biaya bahan baku (direct material), biaya tenaga kerja (direct labor,) dan biaya overhead. Format

(28)

laporan laba rugi secara umum dapat dilihat pada gambar 2.5, laporan harga pokok produksi pada gambar 2.6, dan laporan laba rugi perusahaan manufaktur gambar 2.7:

Sumber: Buku Intermediate Accounting Vol 1 – Kieso et al. (2011)

Gambar 2.5 Income Statement

Sales Revenue

Less: Sales discounts xxx

Sales returns and allowances xxx xxx

Net sales revenue xxx

Cost of goods sold xxx

Gross profit xxx

Selling expenses

Sales salaries and commissions xxx

Advertising expense xxx

Shipping supplies and expense xxx xxx Administrative expenses

Office salaries xxx

Utilities expense xxx

Depreciation of building xxx

Miscellaneous office expenses xxx xxx xxx Other income and expense

Dividend revenue xxx

Rental revenue xxx

Gain on sale of plant assets xxx xxx

Income from operations xxx

Interest bond and notes xxx

Income before income tax xxx

Income tax Xxx

Net income for the year xxx

Attributable to:

Shareholders of PT Yammi Bakery xxx

Non-controling interest xxx

Earnings per share xxx

PT ABC

INCOME STATEMENT

(29)

Sumber: Buku Managerial Accounting – Horngren et al. (2012)

Gambar 2.6 Cost of Goods Manufactured

Sumber: Managerial Accounting – Horngren et al. (2007)

Gambar 2.7 Income Statement for Manufacturing

Direct materials

Beginning inventory xx

Add: purchases xx

Materials available xx Less: ending inventory xx

Direct material used xx

Direct labor xx Manufacturing overhead Indirect labor xx Depreciation xx Rent xx Utilities xx Property taxes xx Maintenance xx xx

Total manufacturing cost added xx

Add: beginning WIP xx

Total manufacturing cost xx

Less: ending WIP xx

Cost of goods manufactured xx

PT ABC

INCOME STATEMENT

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31 2013

Sales xxx

Cost of goods sold

Beginning finished good xxx

Add: Cost of good manufacturing xxx Cost of goods available for sale xxx

Less: Ending finished goods xxx

Cost of goods sold xxx

Gross margin xxx

Expense

Selling and administrative expense xxx

Net income xxx

PT ABC Income Statement

(30)

b. Laporan perubahan ekuitas (Statement of changes in equity)

Laporan perubahan modal berisi tentang perubahan modal kepemilikan untuk periode waktu tertentu. Modal pada umumnya berisi share capital-ordinary, share premium-ordinary, retained earnings, dan accumulated balances in other comprehensive income. Format laporan perubahan modal dapat dilihat pada gambar 2.8:

Sumber: Buku Intermediate Accounting Vol 1 - Kieso et al. (2011)

Gambar 2.8 Statement Of Changes In Equity

c. Laporan posisi keuangan (Statement of financial position)

Laporan ini melaporkan tentang asset, kewajiban dan modal pada tanggal tertentu. Menurut SAK No 1 (SAK: 2012), unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah:

1. Aset, adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan.

Share Capital-Ordinary Retained Earnings Unrealized Gains on Non Trading Equity Securities Total Equity Beginning Balance xxx xxx xxx xxx

Total comprehensive income xxx xxx xxx

Dividens (xxx) (xxx)

Ending balance xxx xxx xxx xxx

PT ABC

STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011

(31)

2. Liabilitas, merupakan utang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi. 3. Ekuitas, adalah hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi semua

liabilitas. Format laporan posisi keuangan dapat dilihat pada gambar 2.9:

Lanjut ke halaman berikutnya

Non-current assets

Long term investment

Invesment in held-for-collection securities

xxx

Land held for future development

xxx

xxx

Property, plant, and equipment

Land

xxx

Buildings

xxx

Less: Accumulated depreciation

xxx

xxx

Total property, plant, and equipment

xxx

Intangible assets

Capitalized development costs

xxx

Goodwill

xxx

xxx

Total non-current assets

xxx

Current assets

Inventories

xxx

Prepaid expenses

xxx

Account receivable

xxx

Less: Allowance for doubtful accounts

xxx

Cash and cash equivalent

xxx

Total current assets

xxx

Total assets

xxxx

PT ABC

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2013

(32)

Sambungan dari hal sebelumnya

Sumber: Buku Intermedite Accounting Vol 1 – Kieso et al. (2011)

Gambar 2.9 Statement Of Financial Position

d. Laporan arus kas (Statement of cash flows)

Laporan arus kas memuat informasi tentang arus kas yang masuk (pendapatan) dan arus kas yang keluar (pembayaran) untuk periode tertentu. Laporan arus kas mengklasifikasikan pendapatan dan pembayaran kas dari tiga aktivitas berbeda, yaitu aktivitas operasi (operating activities), aktivitas investasi (investing activities), dan aktivitas keuangan (financing activities).

Equity Share capital-preference xxx share capital-ordinary xxx Share premium-preference xxx Share premium-ordinary xxx Retained earnings xxx

Accumulated other comprehensive income (xx)

Less: Treasury shares xxx

Equity atributable to owners xxx

Minority interest xxx

Total equity xxxx

Non-current liabilities

Bonds liabilities due january 31, 2020 xxx Provisions related to pensions xxx

Total non-current liabilities xxx Current liabilities

Notes payable xxx

Accounts payable xxx

Interest payable xxx

Total current liabilities xxx

Total liabilities xxx

Total equity and liabilities xxxx

(33)

Format laporan arus kas dapat dilihat pada gambar 2.10:

Sumber: Buku Intermediate Accounting vol 1 – Kieso et al. 2011

Gambar 2.10 Statement Of Cash Flow

e. Catatan atas laporan keuangan (CALK)

Catatan atas laporan keuangan berisi informasi sebagai tambahan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan memberikan penjelasan naratif atau rincian jumlah yang disajikan dalam

Cash flow from operating activities

Net income xxxx

Adjusment to reconcile net income to net cash provided by operating activities:

Depreciation expense Xxx

Amortization of intangible Xxx

Gain on sale of plant assets (xxx) Increase in accounts receivable (net) Xxx

Decrease in inventory Xxx

Decrease in account payable (xxx) xxxx

Net cash provided by operating activities xxxx Cash flow from investing activities

Sale of plant assets Xxx

Purchase of equipment (xxx)

Purchase of land (xxx)

Net cash used by investing activities (xxxx) Cash flow from financing activities

Payment of cash dividend (xxx)

Issuance of ordinary shares Xxx

Redemption of bonds (xxx)

Net cash provided by financing activities xxxx

Net increase in cash xxx

Cash at beginning of year xxx

Cash at end of year xxxx

PT ABC

STATEMENT OF CASH FLOW FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013

(34)

laporan keuangan dan informasi pos-pos yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dalam laporan keuangan.

2.5 Kode Rekening atau Akun

Kode adalah suatu kerangka (framework) yang menggunakan angka atau huruf atau kombinasi angka dan huruf untuk memberi tanda terhadap klasifikasi yang sebelumnya telah dibuat (Mulyadi, 2001). Menurut Mulyadi (2001) terdapat lima metode pemberian kode rekening, yaitu:

a. Kode angka atau alfabet urut (numerical-alphabetic-sequence code)

Metode pemberian kode ini, rekening buku besar diberi kode angka atau huruf yang berurutan. Kode angka atau alfabet urut mempunyai kelemahan yaitu jika terjadi perluasan jumlah rekening, menyebabkan perubahan menyeluruh terhadap kode rekening yang mempunyai kode angka yang lebih besar. Contoh kode angka urut dapat dilihat pada tabel 2.1:

Tabel 2.1 Kode Angka atau Alfabet Urut Kode Nama Akun

1 Cash and Bank 2 Account Receivable 3 Inventory 4 Account Payable 5 Tax Payable 6 Shared Capital 7 Sales Expense

Sumber: Buku Sistem Akuntansi – Mulyadi (2001)

b. Kode angka blok (block numerical code)

Metode pemberian kode ini, rekening bank buku besar dikelompokan menjadi beberapa golongan dan setiap golongan disediakan satu blok angka yang

(35)

berurutan untuk memberi kodenya. Kode angka blok mengatasi kelemahan kode angka urut, yang jika terjadi perluasan klasifikasi pada suatu rekening mengakibatkan perubahan kode semua rekening yang kodenya lebih besar dari kode dari kode rekening yang mengalami perluasan. Untuk menghadapi perluasan rekening, dalam setiap blok angka disediakan angka cadangan perluasan sehingga perluasan kode rekening hanya akan mempengaruhi pemberian kode rekening dalam blok bersangkutan. Contoh kode angka blok dapat dilihat pada tabel 2.2:

Tabel 2.2 Kode Angka Blok

Kode Nama Akun

1 – 24 Current Assets 1 Cash and Bank 2 Account Receivable 3 Inventory

25 – 39 Long Term Invesment 25 Long Term Invesment-Shares 26 Long Term Invesment-Bond 27 Long Term Invesment-Deposit 40 – 69 Non-Current Assets

40 Land

41 Building 42 Machhine

Sumber: Buku Sistem Akuntansi – Mulyadi (2001)

c. Kode angka kelompok (group numerical code)

Kode angka kelompok terbentuk dari dua atau lebih subcodes yang dikombinasikan menjadi satu kode. Kode angka kelompok mempunyai karakteristik sebagai berikut:

1. Rekening diberi kode angka atau kombinasi angka dan huruf. 2. Jumlah angka dan/atau huruf dalam kode adalah tetap.

(36)

4. Perluasan klasifikasi dilakukan dengan memberi cadangan angka dan/atau huruf ke kanan.

d. Kode angka desimal (decimal code)

Kode angka desimal memberi kode angka terhadap klasifikasi yang membagi kelompok menjadi maksimum sepuluh subkelompok dan membagi subkelompok menjadi maksimum sepuluh golongan yang lebih kecil dari subkelompok tersebut. Contoh kode angka desimal dapat dilihat pada gambar 2.3:

Tabel 2.3 Kode Angka Desimal

Kode Nama akun

1 Inventory

1.1 Raw material inventory 1.2 Work in process inventory 1.3 Finished goods inventory 1.4 Other Inventory

Raw material dibagi menjadi maksimal 10 golongan 1.1.1 Raw Material A

1.1.2 Raw Material B 1.1.3 Raw Material C

Raw material A dibagi menjadi maksimal 10 golongan 1.1.1.1 Raw Material A Ex Japan

Raw Material A Ex US

Raw Material A Ex Thailand

Sumber: Buku Sistem Akuntansi – Mulyadi (2001)

e. Kode angka urut didahului dengan huruf (Numerical sequence preceded by an alphabetic reference)

Metode ini menggunakan kode berupa kombinasi angka dengan huruf. Setiap rekening diberi kode angka yang di mukanya dicantumkan huruf singkatan kelompok rekening tersebut. Misalnya:

CA 101

(37)

EQ 245

CA merupakan singkatan dari current assets, NCA singkatan dari non current assets, dan EQ merupakan singkatan dari equity.

2.6 Metode Penilaian Persediaan

Menurut Kieso et al. (2011), metode penilaian persediaan yang sering digunakan terdiri atas:

a. Metode FIFO (First In First Out)

Metode FIFO mengasumsikan barang yang pertama kali dibeli akan dijual pertama kali. Hal ini, bukan barang yang pertama kali dibeli yang harus dijual terlebih dahulu, melainkan harga pokok persediaan yang pertama kali dibeli harus diakui pertama kali. Sehingga persediaan akhir dihitung berdasarkan persediaan yang dibeli terakhir oleh perusahaan.

b. Metode Rata-rata (Average)

Pada metode rata-rata, barang yang akan dijual mempunyai biaya per unit yang sama karena harga pokok barang yang akan dijual dihitung berdasarkan biaya rata-rata tertimbang per unit. Biaya rata-rata tertimbang dapat dihitung menggunakan rumus cost of goods available for sale dibagi total units available for sales.

(38)

2.7 Jenis Perusahaan

Menurut Alexandri et al. (2011), jenis badan usaha terbagi atas tiga jenis, yaitu: a. Perusahaan jasa

Perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatannya adalah menjual jasa, seperti kantor akuntan, konsultan hukum, dan lain-lain. Perusahaan ini tidak memproduksi dan menjual barang melainkan hanya menjual jasa.

b. Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatannya membeli barang jadi dan langsung menjualnya kembali tanpa melakukan pengolahan ataupun perubahan bentuk barang jadi yang dibeli. Perusahaan dagang tidak memproduksi barang sendiri.

c. Perusahaan Pabrik (Manufaktur)

Perusahaan pabrik adalah perusahaan yang membuat barang jadi dan kemudian menjual barang tersebut. Perusahaan pabrik membeli bahan baku kemudian mengolahnya sehingga menjadi barang jadi dan siap untuk dijual. Transaksi pada perusahaan manufaktur lebih banyak dan beragam sehingga pencatatan akuntansi lebih pada jenis usaha ini lebih lengkap dibandingkan dengan perusahaan jasa dan dagang.

2.8 Rekonsiliasi Bank

Menurut Kieso et al. (2011), rekonsiliasi bank menjelaskan perbedaan antara catatan kas bank dan catatan kas perusahaan. Jika perbedaannya hanya transaksi yang belum dicatat oleh bank maka catatan atas kas yang dicatat perusahaan telah

(39)

benar. Tetapi jika beberapa bagian dari perbedaan muncul dari transaksi-transaksi lainnya, baik bank atau perusahaan harus menyesuaikan catatannya. Format rekonsiliasi bank dapat dilihat pada gambar 2.11:

Sumber : Buku Intermediate Accounting – Kieso et al. (2011)

Gambar 2.11 Bank Reconciliation

2.9 Aset Tetap (Fixed Assets)

Menurut PSAK No 16 (SAK: 2012), aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode. Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai aset tetap jika, besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas, serta biaya perolehan dapat diukur secara andal. Biaya perolehan aset tetap adalah setara dengan nilai tunainya dan diakui pada saat terjadinya. Jika pembayaran untuk suatu aset ditangguhkan hingga melampaui jangka waktu kredit normal, perbedaan antara nilai tunai dengan pembayaran total diakui sebagai beban bunga

Balance per bank statement (end of period) xxx Add: Deposits in transit xx

Undeposited receipts (cash on hand) xx

Bank errors that understate the bank statement balance xx xx xxx Deduct: Outstanding checks xx

Bank errors that overstate the bank statement balance xx xx

Correct cash balance xxx

Balance per depositor's books xxx Add: Bank credits and collections not yet recorded in the books xx

Book errors that understate the book balance xx xx xxx Deduct: Bank charges not yet recorded in the books xx

Book errors that overstate the book balance xx xx

(40)

selama periode kredit kecuali dikapitalisasi sesuai dengan perlakuan alternatif yang diizinkan dalam PSAK No 26 tentang biaya pinjaman.

2.10 Kewajiban Lancar, Provisi, dan Kontingensi

Menurut Kieso et al. (2011), sama halnya dengan aset, kewajiban juga mempunyai kewajiban jangka panjang (non current liability) dan kewajiban jangka pendek (current liability). Kewajiban jangka pendek merupakan kewajiban yang muncul dari kegiatan normal perusahaan atau kewajiban yang masa pelunasannya paling lama satu tahun. Contoh kewajiban jangka pendek yaitu

account payable, notes payable, current maturities of long term debt, dividend

payable.

Provisi (provisions) merupakan kewajiban yang jumlah dan jangka waktu pelunasannya tidak bisa dipastikan. Perbedaan antara provisi dengan kewajiban lainnya yaitu provisi mempunyai ketidakpastian waktu dan jumlah yang lebih besar terkait pengeluaran dimasa depan. Perusahaan mengakui beban dan utang provisi jika terdapat tiga kondisi berikut ini:

a. Perusahaan mengetahui nilai wajar kewajiban, biasanya berdasarkan pengalaman periode sebelumnya.

b. Tingkat kemungkinan pelunasan kewajiban provisi tersebut dapat terjadi dengan tingkat presentase lebih dari 50% atau dengan kata lain kemungkinan besar terjadi (probable).

c. Jumlah nilai provisi yang akan direalisasi dapat diestimasi.

Contoh provisi seperti warranties, lawsuits, premiums, environmental, onerous contracts, dan restructuring.

(41)

Kontingensi (Contingencies) hampir sama dengan provisi yaitu kewajiban yang belum pasti jumlah dan waktu pelunasannya, tetapi kontingensi tidak diakui pada laporan keuangan karena kontingensi merupakan kewajiban yang belum di konfirmasi. Pelunasan atau penebusan kontingensi memiliki presentasi 5-50% untuk terjadi atau lebih kecil dibandingkan provisi. Contoh dari kontingensi yaitu Garansi yang berkaitan dengan kemampuan pengumpulan (collectability) piutang

2.11 Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban jangka panjang (long term liabilities) juga disebut dengan kewajiban tidak lancar (non current liabilities) karena waktu pelunasan dari kewajiban ini lebih dari satu tahun. Kewajiban ini biasanya juga bukan kewajiban yang berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan. Contoh kewajiban jangka panjang yaitu utang obligasi (bonds payable), utang wesel jangka panjang (long term notes payable).

2.12 Piutang (Receivable)

Menurut Kieso et al. (2011), piutang dibedakan menjadi 2 (dua) jenis yaitu piutang usaha dan piutang wesel. Piutang usaha adalah perjanjian tidak tertulis yang dibuat agar pembeli membayar barang atau jasa yang dijual. Piutang wesel adalah perjanjian tertulis untuk membayar sejumlah uang pada waktu tertentu. Penyajian piutang usaha di laporan posisi keuangan harus sebesar nilai bersih (net realizable value) yaitu total piutang dikurangi dengan cadangan kerugian piutang (allowance for doubt account). Ada dua pendekatan dalam menentukan cadangan kerugian piutang tak tertagih yaitu dengan menggunakan persentase dari

(42)

penjualan kredit dan persentase penerimaan piutang. Terdapat dua pendekatan untuk menghitung bunga pada piutang wesel yaitu menggunakan interest bearing notes dan zero interest bearing notes.

2.13 Kas Kecil (Petty Cash)

Menurut Kieso et al. (2011), kas kecil adalah uang yang dicadangkan oleh perusahaan untuk membayar pengeluaran yang sifatnya rutin tapi jumlah relatif kecil. Salah satu kebijakan akuntansi yang digunakan pada kas kecil adalah

imprest fund system (sistem dana tetap). Metode ini menerapkan kas kecil yang dicadangkan oleh perusahaan bersifat tetap, kecuali perusahaan menghendaki perubahan jumlah kas kecil, maka harus dilakukan penyesuaian atas penambahan atau pengurangan tersebut. Pencatatan jurnal pada metode ini hanya dilakukan saat pengisian kembali dan kas kecil.

2.14 Harta Tidak Berwujud (Intangible Assets)

Menurut PSAK No 19 (SAK, 2012) intangible assets merupakan aktiva non-moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai bentuk fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa, disewakan pada pihak lainnya untuk tujuan administratif. Akuntansi untuk

intangible assets didasarkan pada umur manfaatnya. Intangible assets dengan umur manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi sedangkan intangible assets dengan umur manfaat terbatas dilakukan amortisasi. Metode amortisasi yang digunakan meliputi metode garis lurus, metode saldo menurun, dan metode

(43)

unit produksi. Contoh intangible assets yaitu paten, hak cipta (copy right),

waralaba (franchise), dan goodwill.

2.15 Akuntansi Biaya (Cost Accounting)

Menurut Hongren (2012), akuntansi biaya menyediakan infomasi yang dibutuhkan untuk akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan. Akuntansi biaya mengukur dan melaporkan setiap informasi keuangan dan non keuangan yang terkait dengan biaya perolehan atau pemanfaatan sumber daya dalam satu organisasi. Perusahaan yang dibahas dalam akuntansi biaya yaitu perusahaan manufaktur karena akuntansi biaya memperhitungkan biaya-biaya yang digunakan dalam proses produksi. Harga pokok produksi berbeda dengan harga pokok penjualan, harga pokok produksi hanya ada di di perusahaan manufaktur. Metode perhitungan harga pokok produksi terbagi dua yaitu:

a. Process Costing Method

Perhitungan harga pokok produksi menggunakan process costing method

adalah dengan menghitung biaya di perusahaan manufaktur yang memproduksi barang secara masal. Menurut Hansen dan Mowen (2004) perhitungan biaya produksi dengan process costing method adalah objek biaya untuk sebuah produk yang bersifat masal, identik, dan dilakukan produksi secara continue

berdasarkan periode.

b. Job Order Costing Method

Menurut Hongren (2012) job order costing method merupakan metode perhitungan harga pokok produksi yang biasa digunakan oleh perusahaan manufaktur yang menjalankan kegiatan operasionalnya berdasarkan pesanan.

(44)

Sistem perhitungan harga pokok produksi yang digunakan untuk perusahaan yang melakukan produksi barang bersifat spesifik dan unik pada tiap produknya.

2.16 Bentuk-bentuk Dokumen

Menurut Mulyadi (2001), jenis dokumen adalah dokumen pendukung yang berisi data transaksi yang dibuat setelah melakukan transaksi untuk kebutuhan pencatatan keuangan. Ada beberapa bukti transaksi antara lain:

a. Memo

Memo adalah bukti pencatatan antar bagian atau manager dengan bagian-bagian yang ada di perusahaan. Bentuk memo dapat dilihat pada gambar 2.12:

Sumber: Buku Sistem Akuntansi – Mulyadi (2001)

Gambar 2.12 Memo

b. Faktur (Invoice)

Faktur adalah perhitungan penjualan barang yang dilakukan secara kredit, dibuat oleh pihak penjual disampaikan kepada pihak pembeli. Biasanya dibuat rangkap dua, yang asli diberikan kepada pihak pembeli sebagai bukti pencatatan pembelian secara kredit sedangkan rangkapannya dipegang oleh pihak penjual sebagai bukti pencatatan penjualan secara kredit. Bentuk faktur dapat dilihat pada gambar 2.13:

(45)

Sumber: Sistem Akuntansi - Mulyadi(2001)

Gambar 2.13 Faktur c. Kuitansi

Kuitansi adalah bukti transaksi penerimaan uang untuk pembayaran sesuatu. Kuitansi dibuat dan ditandatangani oleh pihak yang menerima uang dan diserahkan kepada pihak yang melakukan pembayaran. Bentuk kuitansi dapat dilihat pada gambar 2.14:

Sumber: Buku Sistem Akuntansi -Mulyadi(2001)

Gambar 2.14 Kuitansi d. Cek

Cek adalah surat perintah tidak bersyarat kepada bank untuk membayar sejumlah uang tertentu pada waktu surat tersebut diserahkan kepada bank, ditandatangani oleh pihak yang menjadi nasabah suatu bank dan memiliki simpanan pada bank tersebut dalam bentuk giro. Bentuk cek dapat dilihat pada gambar 2.15: PT XXX Tanggal Batam No Faktur Penjual: Alamat: Pembeli: Alamat: Pesanan Tanggal: Pengiriman Tanggal:

Quantity Sat Satuan Jumlah

Jumlah Dalam Rupiah :

No Jenis Jumlah Harga

Diterima Dari Uang sejumlah Untuk Pembayaran Batam, No KW: Tanggal: KWITANSI

(46)

Sumber: Sistem Akuntansi -Mulyadi(2001)

Gambar 2.15 Cek

e. Bukti Kas Masuk

Bukti kas masuk adalah tanda bukti bahwa perusahaan telah menerima uang secara cash atau secara langsung. Bentuk bukti kas masuk dapat dilihat pada gambar 2.16:

Sumber: Sistem Akuntansi -Mulyadi(2001)

Gambar 2.16 Bukti Kas Masuk

f. Bukti Kas Keluar

Bukti kas keluar adalah tanda bukti bahwa perusahaan telah mengeluarkan uang tunai, seperti pembelian dengan uang tunai atau pembayaran gaji, pembayaran hutang atau pengeluaran-pengeluaran lainnya. Bentuk bukti kas keluar dapat dilihat pada gambar 2.17:

Bank XYZ

No :

Batam Tanggal:

Atas Penyerahan cek ini kepada: Uang sejumlah :

cap perusahaan Tanda tangan

PT XXX Batam Tanggal No Diterima dari No Keterangan Jumlah Diterima Oleh

(47)

Sumber: Sistem Akuntansi -Mulyadi(2001)

Gambar 2.17 Bukti Kas Keluar

2.17 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)

Menurut keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: KEP.43/MEN/III/2008, SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Jenjang D3 Akuntansi dalam SKKNI digolongkan kedalam teknisi akuntansi pelaksana. Standar teknisi akuntansi pelaksana dapat dilihat pada tabel 2.4:

PT XXX Batam Tanggal No Dibayarkan Kepada No Keterangan Jumlah

Disetujui Oleh Diterima Oleh

(48)

Tabel 2.4 Standar Teknisi Akuntansi Pelaksana

Sifat Pekerjaan Lingkungan Aktivitas Jenis Pekerjaan Bekerja sesuai dengan

prosedur dan dibawah bimbingan.

Melakukan kegiatan teknisi akuntansi pelaksana yang berkaitan dengan

mengelola dokumen kas, mengelola piutang dan utang, mengelola persediaan, mengelola aktiva tetap, melakukan kegiatan entry jurnal, memposting ke buku besar dan menyajikan laporan keuangan baik pada perusahaan manufaktur, dagang maupun jasa. Pengelola dokumen kas Pemproses catatan keuangan

Pengelola piutang dan utang

Pengelola persediaan dan aktiva tetap

Penyajian laporan keuangan

(49)

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

DAN

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1 Metodologi Penelitian 3.1.1 Obyek Penelitian

Obyek dari penulisan tugas akhir ini yaitu penyusunan modul Aplikasi Akuntansi Keuangan (AAK). Penyusunan ini dilaksanakan selama masa magang mulai dari tanggal 3 Februari 2014 - 3 Juli 2014 yang bertempat di kampus Politeknik Negeri Batam, Batam Center.

3.1.2 Metode Pengumpulan Data

Metode Pengumpulan data yang digunakan adalah: a. Studi literatur

Penulis mengumpulkan data dengan cara melihat dan mempelajari literatur-literatur yang berhubungan dengan transaksi yang terjadi di perusahaan manufaktur terkait akuntansi keuangan menengah dan akuntansi biaya.

b. Observasi

Penulis mengumpulkan data secara langsung dengan mengamati transaksi–transaksi yang terjadi di perusahaan manufaktur sederhana pada umumnya.

c. Wawancara

Penulis mengajukan beberapa pertanyaan mengenai transaksi-transaksi dan gambaran umum pada perusahaan manufaktur roti.

(50)

3.1.3 Metode Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode penyusunan deskriptif. Metode deskriptif menurut Sugiyono (2008) merupakan metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Penulis menggunakan metode deskriptif untuk menggambarkan transaksi akuntansi keuangan menangah dan akuntansi biaya pada perusahaan manufaktur pembuatan roti.

3.2 Gambaran Umum Perusahaan 3.2.1 Sejarah Politeknik Negeri Batam

Politeknik Negeri Batam Batam (Polibatam) merupakan satu-satunya Perguruan Tinggi Negeri (PTN) vokasi di kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas Batam, Bintan, dan Karimun Provinsi Kepulauan Riau. Selain terletak di salah satu kawasan pusat pertumbuhan ekonomi nasional, Polibatam juga terletak di wilayah terdepan dan terluar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berbatasan langsung dengan perairan internasional. Politeknik Negeri Batam dalam perkembangannya mengalami beberapa kali perubahan status, pada awal berdirinya pada tahun 2000, Otorita Batam sebagai institusi yang melahirkan Politeknik Batam bersama 3 institusi, Institut Teknologi Bandung (ITB), Pemerintah Kota Batam (Pemko Batam), dan Universitas Riau (UNRI).

Dasar pendirian Politeknik Batam dengan Akta Pendirian Notaris Soehendro Gautama, SH, Tgl 30 Mei 2000 No 115 Yayasan Pendidikan Batam kemudian mendirikan Politeknik Batam. Gedung pertama masih di Gedung Tongkang Pertamina di Batu Ampar. Tahun 2001 peresmian dan penandatanganan Prasasti Politeknik Batam oleh Mendiknas Dr. Yahya Muhaimin. Tahun 2003 baru

(51)

dimulai pendirian gedung Politeknik Batam di Batam Centre. Acara peletakan batu pertama pendirian gedung Polibatam dilakukan oleh bapak Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bapak Prof. Malik Fajar.

Awalnya Polibatam merupakan Perguruan Tinggi Swasta di bawah Yayasan Pendidikan Batam yang beranggotakan Otorita Batam, Institut Teknologi Bandung, Pemerintah Kota Batam, dan Universitas Riau. Seiring dengan perkembangan kinerja dan prestasi yang telah diraih selama satu dasawarsa, pada tanggal 18 Oktober 2010 pemerintah melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 Tahun 2010 menetapkan secara resmi Polibatam menjadi PTN dengan nama Politeknik Negeri Batam. Mulai tahun akademik 2011/2012, status mahasiswa dan lulusan Polibatam adalah mahasiswa dan lulusan perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi pemerintah.

Sebagai perguruan tinggi jalur vokasional yang berorientasi pada penguatan kemampuan praktik dan keterampilan mahasiswanya, proses pendidikan Polibatam didukung infrastruktur gedung yang sangat memadai. Gedung bebas asap rokok tersebut, berdiri kokoh di atas lahan seluas 12,5 Ha di pusat kota Batam, Batam Center. Gedung utama tersebut merupakan pusat aktivitas manajemen, dosen, dan proses kegiatan akademik dilakukan.

Fasilitas di gedung ini meliputi 20 ruang kelas, 29 laboratorium, perpustakaan, ruang administrasi, dan ruang layanan informasi serta berbagai sarana umum seperti masjid, kantin, dan auditorium yang cukup luas dengan daya tampung sekitar 1000 orang. Politeknik Negeri Batam juga berupaya memperbanyak program beasiswa prestasi baik akademik maupun non-akademik serta bantuan pembiayaan kuliah sehingga dapat meningkatkan motivasi bagi para

(52)

calon mahasiswa maupun mahasiswa dalam menimba ilmu dan mengasah skill

secara sungguh sungguh selama mengikuti proses pembelajaran.

Beasiswa yang ditawarkan kepada mahasiswa baru maupun mahasiswa aktif mulai tahun 2011 antara lain: Beasiswa Bidik Misi, Beasiswa PMDK, Beasiswa UMPN, Beasiswa Ujian Lokal, Beasiswa Bridging SMK, Beasiswa Prestasi Akademik, Beasiswa Bantuan Belajar, Beasiswa Prestasi Minat dan Bakat, dan Beasiswa dari Industri/Pemda. Wisuda angkatan pertama Polibatam juga pada tahun 2003. Tahun 2004 ketiga program studi Teknik Informatika, Akuntansi, dan Teknik Elektronika mendapatkan akreditasi B. Akreditasi 3 program studi, seluruh program studi memperoleh akreditasi B (007/Ban-PT/Ak-IV/Dipl-III/VII/2004). Sejak tahun 2005 kegiatan belajar mengajar mulai pindah di gedung kampus baru Politeknik Batam di Batam Center dan pada tahun 2006 secara resmi gedung Politeknik Batam diresmikan oleh presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Kampus Polibatam mendapatkan ISO 900: 2000 pada tahun 2006 dilakukan penerapan sistem manajemen mutu dan ISO 900: 2000.

3.2.2 Visi dan Misi Politeknik Negeri Batam

Visi Politeknik Negeri Batam ialah “Menjadikan Politeknik Negeri Batam sebagai perguruan tinggi berbasis kompetensi terbaik”. Misi Politeknik Negeri Batam ialah:

a. Menyelenggarakan pendidikan vokasi terbaik di Indonesia.

b. Melakukan riset aplikatif berbasis kemitraan dengan industri dan masyarakat. c. Melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

d. Menyelenggarakan tata kelola organisasi yang baik.

(53)

Tabel 3.1 Tujuan dan sasaran strategis Politeknik Negeri Batam

NO TUJUAN SASARAN

1 Menghasilkan lulusan yang kompeten, adaptif,

bermotivasi, mandiri dan menjunjung tinggi etika.

Tersedianya kurikulum tenaga pendidik dan laboratorium yang berstandar kompetensi.

Terselenggaranya perluasan program pendidikan berbasis kebutuhan eksesibilitas masyarakat.

Terwujud sistem pendidikan yang mengakomodasi perkembangan teknologi, menjunjung etika dan menumbuhkan semangat kewirausahaan. 2 Menghasilkan riset

aplikatif bermitra dengan industri dan masyarakat.

Terwujudnya jenjang kerjasama yang termanfaatkan. Terwujudnya budaya riset dan diseminasi hasil riset.

3 Berperan aktif dalam upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Terbangunnya kepekaan sosial sivitas akademika terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat.

Terselenggaranya kegiatan pemberdayaan yang

memberikan nilai tambah secara berkelangsungan kepada masyarakat.

4 Mewujudkan orgaisasi yang mandiri, efektif, efisien, dan akuntabel.

Terwujudnya organisasi yang selalu tumbuh dengan sistem manajemen mutu berkesinambungan.

Terwujudnya sistem tata kelola yang berbasis pada pemanfaatan teknologi informasi.

Tercapainya laporan keuangan berpredikat wajar tanpa pengecualian.

(54)

3.2.3 Ruang Lingkup Usaha Politeknik Negeri Batam 3.2.3.1 Pola Penyelenggaraan Sistem Akademik

Sesuai dengan definisi pada UU Pendidikan Tinggi 2012, Politeknik merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun ilmu pengetahuan dan atau teknologi. Pendidikan vokasi adalah Pendidikan Tinggi program diploma yang menyiapkan mahasiswa untuk pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu.

Secara umum, sebagai perguruan tinggi vokasi, sistem akademik yang dikembangkan di setiap program studi di Politeknik Negeri Batam mengacu kepada sistem kerja yang dikembangkan industri dan mengikuti ritme kerja industri. Perkuliahan di setiap program studi dilaksanakan menggunakan sistem paket, selama 6 semester untuk program ahli madya dan 8 semester untuk program sarjana sains terapan. Setiap semester terdiri atas 14 minggu pembelajaran efektif di luar evaluasi pembelajaran dan terdapat 1 semester yang dialokasikan untuk magang industri atau magang kewirausahaan.

Pola pengajaran dirancang secara sistematis dan komprehensif, mulai dari teori, tutorial hingga praktik melatih keterampilan (hands on), baik melalui pekerjaan laboratorium, bengkel atau studi kasus. Pola seperti ini akan memudahkan mahasiswa memahami materi pengajaran yang diberikan. Penerapan Teaching Factory, yaitu pembelajaran berbasis permasalahan nyata di industri, diharapkan juga akan memperkaya keterampilan mahasiswa, kepercayaan diri dan kebiasaan bekerja nyata.

(55)

Pelaksanakan pola pengajaran yang selalu dibarengi dengan latihan dan praktik, mahasiswa Politeknik harus mengikuti perkuliahan selama lima hari, dari Senin sampai Jumat, mulai pukul 08.00 dan berakhir pukul 16.20 WIB. Jadwal kuliah dan praktik tersebut bertujuan memperkenalkan kedisiplinan dan budaya kerja kepada mahasiswa sejak dini. Sebagai pengenalan atmosfer kerja dan pembekalan pengalaman kerja sebelum lulus, mahasiswa juga diwajibkan menjalani praktek (Industrial Attachment) di beberapa industri dan bisnis yang tersebar di Batam dan sekitarnya.

Masa mendatang, praktik kerja industri di Singapura dan Malaysia akan diprioritaskan guna memberikan pengalaman internasional kepada lulusan. Politeknik Negeri Batam juga akan membekali para lulusannya dengan sertifikat kompetensi, agar mereka memiliki daya saing tinggi.

Pola penyelenggaraan di program sarjana sains terapan, hampir sama dengan program Diploma 3, hanya berbeda di masa studi yang lebih panjang yaitu selama 8 semester dan tambahan mata kuliah yang memuat penguatan kemampuan analitis dan spesialisasi teknis serta penguatan kapasitas manajerial. Selain menguasai kompetensi teknis sesuai program studi, mahasiswa dibekali juga dengan kemampuan pemanfaatan komputer dan kemampuan berkomunikasi dengan bahasa Inggris.

Selain membuka kelas regular untuk semua program studi yang waktu perkuliahannya dilaksanakan pada pagi hari, Politeknik Negeri Batam membuka kelas khusus karyawan yang waktu perkuliahan dimulai pada malam hari. Selain itu, untuk memberikan kesempatan kepada lulusan diploma 3 untuk meneruskan pendidikannya ke jenjang sarjana terapan, Polibatam juga membuka program

(56)

lanjut Jenjang untuk seluruh program studi jenjang D-4 yang dimiliki pada malam hari.

Saat ini juga sedang dikembangkan Program Pengakuan Pembelajaran Lampau (PPL) baik di jenjang pendidikan D-3 maupun D-4 yang diperuntukkan khusus bagi yang sudah memiliki pengalaman memadai dalam bekerja. Pengalamannya dapat diakui dan disetarakan dengan suatu mata kuliah tertentu sehingga beban SKS yang harus diambil dapat diminimasi. Politeknik Negeri Batam juga akan dijadikan kampus cerdas atau smart campus, dimana pemanfaatan teknologi informasi akan dioptimalkan.

Seluruh materi kuliah akan ditempatkan di situs e-learning yang dapat diakses mahasiswa dimana pun dan kapan pun. Kendala ruang dan waktu bagi proses pembelajaran akan reduksi agar proses pembelajaran guna menghasilkan tenaga kerja terampil lebih cepat terealisasi.

Politeknik Negeri Batam sejak Tahun 2007 telah mengimplementasi sistem pembelajaran elektronik (e-learning system ). Seluruh mata kuliah di-upload di situs learning Politeknik Negeri Batam yang dapat di akses melalui jaringan internet di alamat http://learning.polibatam.ac.id. Melalui e-learning, mahasiswa dapat mengakses materi setiap mata kuliah secara lebih bebas, kapan saja dan dimana saja. Selain materi perkuliahan, e-learning system yang dikembangkan Politeknik Negeri Batam juga telah mampu mengelola proses pembelajaran termasuk untuk kegiatan evaluasi seperti pengerjaan tugas, kuis, maupun ujian tengah semester dan ujian akhir semester sampai pengelolaan nilai akhir dari suatu mata kuliah. Penerapan sistem tersebut diharapkan membuat proses pembelajaran dapat lebih fleksibel dan akuntabel.

Gambar

Gambar 2.7 Income Statement for Manufacturing
Tabel 2.3 Kode Angka Desimal
Gambar 2.11 Bank Reconciliation
Gambar 2.13 Faktur  c. Kuitansi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Lokasi unit kerja penulis dilakukan dengan mengajar dan mendampingi dosen untuk masuk ke kelas, lebih tepatnya sebagai asisten dosen pada Politeknik Negeri Batam, selain

Untuk mengetahui jenis bakteri yang berperan di zona anaerob dilakukan identifikasi bakteri, sehingga dapat diketahui jenis dan karakteristik bakteri serta peranan

Biji durian yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji durian yang berasar dari durian lokal dengan jenis perwira yang diperoleh dari penjual durian di

Kontaktor membran dapat mengakomodir fluida yang sama densitasnya dan dapat dioperasikan pada berbagai orientasi (vertikal atau horisontal dan co-current atau

memperlihatkan interaksi suhu dengan pH terhadap produksi biosurfaktan.Kenaikan pH memberikan peningkatan produksi biosurfaktan dimana pada pH 8,3 memberikan produksi yang

Katalis adalah suatu zat yang ditambahkan pada sistem reaksi untuk meningkatkan laju reaksi tanpa ikut berubah secara kimia pada akhir reaksi.. Dan menurut

Kondesat yang masuk dalam stripper keluar pada bagian bawah stripper yang suhunya 125 ° C sebagai larutan lean Benfield akan dikirim ke absorber yang

Hasil analisis yang diperoleh pada minyak ikan laut (minyak hati ikan cucut, minyak ikan lemuru, minyak ikan lemuru Bali, minyak mata ikan tuna), pada umumnya banyak mengandung