PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENGHAFAL MUFRODAT BAHASA ARAB SISWA KELAS V MI MA’ARIF NU 1 SUDIMARA TAHUN AJARAN 2020/2021
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
SITI LUTFAH NIM. 1717403081
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO
2020
“PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENGHAFAL MUFRODAT BAHASA ARAB SISWA KELAS V MI MA’ARIF NU 1 SUDIMARA TAHUN AJARAN 2020/2021”
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa Arab merupakan bahasa Alquran karena bahasa Arab adalah bahasa terbaik yang pernah ada. Sebagai akibatnya, penguasaan bahasa Arab menjadi sangat penting dalam komunikasi kita dengan Allah untuk memuji kebesaran Allah dan Rasul- Nya, termasuk dalam hal berdoa. Bahasa Arab juga merupakan bahasa ilmu pengetahuan. Ada banyak kitab-kitab klasik yang dikarang oleh ulama-ulama terdahulu yang ditulis dalam bahasa Arab. Sampai saat ini, karya-karya ulama klasik tersebut masih banyak dijumpai yang dikenal dengan “kitab kuning”. Kitab-kitab tersebut tidak hanya membahas tentang fiqh, aqidah akhlak, dan ilmu-ilmu keagamaan lainnya, tetapi juga membahas tentang filsafat dan ilmu pengetahuan lainnya. Jadi jelaslah bahwa bahasa Arab memiliki kedudukan yang sangat penting dalam ilmu pengetahuan.
Bahasa Arab mulai dikenal oleh bangsa Indonesia sejak Islam dikenal dan dianut oleh bangsa Indonesia. Jika Islam secara meluas telah dianut oleh masyarakat kita pada abad ke-13,1 maka usia pendidikan bahasa Arab dipastikan sudah lebih dari 7 abad. Karena perjumpaan umat Islam Indonesia dengan bahasa Arab itu paralel dengan perjumpaannya dengan Islam. Bahasa Arab di Indonesia jauh lebih tua dan senior dibandingkan dengan bahasa asing lainnya, seperti: Inggris, Belanda, Mandarin, Jerman, dan Jepang. Walaupun usianya jauh lebih tua, namunperkembangan pembelajaran bahasa Arab nampaknya masih belum begitu menggembirakan, masih banyak kalangan masyarakat Indonesia, yang mayoritas beragama Islam lebih memilih belajar bahasa Inggris daripada belajar bahasa Arab. Bahasa Arab sebagai bahasa al- Qur’an belum mampu memotivasi umat islam untuk bersemangat dalam mempelajarinya.
Untuk memahami bahasa Arab, seseorang memiliki kemampuan yang berbeda- beda, sebagian orang mudah untuk memahami bahasa Arab dan sebagian lagi untuk memahaminya. Hal ini disebabkan karena bahasa Arab bukanlah bahasa ibu di Negara Indonesia ini dengan perbedaan huruf, pengucapan, dan penulisan yang membuat seseorang sulit memahami bahasa Arab. Maka dari itu, bahasa Arab merupakan bahasa
1 islam menunjukkan eksistensinya pada abad ke-13 M di sumatra dan 15 M di Jawa (lihat Abdullah Karim, Sejarah pemikiran dan Peradaban Islam,(Yogyakarta: Pustaka Book Publiser, 2009)), cet. 2, hal. 326
Asing yang menjadi salah satu mata pelajaran yang wajib dipelajari oleh siswa di sekolah yang berbasis Islam khususnya (madrasah), ini dimaksudkan untuk membantu siswa mengenal lebih jauh tentang bahasa Arab.
Mufrodat merupakan salah satu dari tiga unsur bahasa yang sangat penting dikuasai, mufrodat ini digunakan dalam bahasa lisan maupun tulis dan salah satu alat untuk mengembangkaan kemampuan berbahasa arab seseorang.
Dalam suatu proses pembelajaran hendaknya guru harus memahami dan menguasai tentang media pendidikan dan pengajaran, sehingga tujuan pembelajaran dapat berhasil dan efektif. Seperti halnya dalam pemilihan media sebagai alat pembelajaran. Salah satu cara untuk mengatasi keadaan tersebut ialah dengan memilih dan menggunakan media yang baik dan sesuai dalam proses pembelajaran agar dapat membantu kelancaran, efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pembelajaran serta mengatasi penggunaan metode konvensional dan menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih hidup.2 Dengan demikian, maka secara langsung minat dan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran bahasa Arab juga akan meningkat dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Media merupakan salah satu komponen yang daapt merangsang terjadinya proses belajar pada diri siswa, sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar.
Peran media memang semata-mata untuk membantu guru dalam mengajar. Berbagai bentuk media dapat digunakan untuk meningkatkan pengalaman belajar ke arah yang lebih konkrit. Pembelajaran dengan menggunakan media ini tidak hanya sekedar menggunakan kata-kata, sehingga dapat diharapkan perolehan hasil pengalaman belajar yang lebih berarti bagi siswa. Maka dari itu dalam proses belajar mengajar guru harus memilih media yang tepat agar tujuan-tujuan yang diinginkan dapat terwujud dalam diri siswa.
Media pembelajaran dipakai sebagai saluran untuk menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Dalam proses pembelajaran informasi tersebut dapat berupa sejumlah keterampilan atau pengetahuan yang perlu dikuasai oleh siswa. Media pembelajaran dapat menambah efektifitas komunikasi dan interaksi antara pengajar dan siswa. Media pembelajaran juga dirasa sangat efektif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa yang kemudian juga meningkatkan prestasi belajar siswa. Media sangat membantu dalam proses belajar mengajar dan berperan penting dalam dunia
2 Arif S. Sadiman, dkk, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali, 1990), hlm.85.
pendidikan, yang mana setiap guru membutuhkan media sebagai penunjang berhasilnya penyampaian informasi yang diberikan. Pada dasarnya, proses belajar mengajar adalah proses komunikasi. Dalam komunikasi sering terjadi penyimpangan-penyimpangan sehingga komunikasi tersebut tidak berjalan dengan efektif dan efesien. Maka dari itu, salah satu usaha untuk mengatasi hal tersebut dengan penggunaan media dalam pembelajaran.
Dalam konteks pembelajaran bahasa Arab, media audio visual merupakan seperangkat alat yang dapat memproyeksikan gambar bergerak dan bersuara. Paduan suara dan gambar membentuk karakter sama dengan obyek aslinya. Dengan menggunakan media audio visual akan lebih memudahkan peserta didik dalam menghafal mufrodat.
Dalam pembelajaran bahasa yang menjadi tujuan utama adalah penguasaan kemampuan berbahasa. Kemampuan berbahasa mengacu pada kemampuan yang berhubungan dengan penggunaan bahasa dalam komunikasi nyata. Dengan Kemampuan berbahasa seseorang dapat mengungkapkan pikiran dan isi hatinya kepada orang lain yang merupakan tujuan pokok pengajaran bahasa sebagai suatu bentuk berkomunikasi. Dalam kajian kebahasaan, kemampuan berbahasa bersifat konkret dan mengacu kepada penggunaan bahasa senyatanya, dalam bentuk lisan yang dapat didengar atau dalam bentuk tertulis yang bisa dibaca.3
Kelemahan siswa pada umumnya adalah kekurangan kosa kata. Oleh karena itu, untuk mempermudah siswa dalam mempelajari dan memahami kosa kata diperlukan sebuah media untuk melatih dan mengajarkan kosa kata tersebut.4
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam tentang
“Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Kemampuan Menghafal Mufrodat Bahasa Arab Siswa Kelas V MI Ma’arif NU 1 Sudimara Tahun Ajaran 2020/2021”.
B. Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahpahaman dan penafsiran yang salah oleh pembaca terhadap propsal skripsi ini, maka penulis perlu memberikan penjelasan tentang istilah mengenai judul tersebut. Adapun istilah perlu dijelaskan sebagai berikut:
3 Abdul Wahab Rosyidi, Media Pembelajaran Bahasa Arab, (Malang: UIN Malang.2009), hal. 61-62.
4 Ulin Nuha, Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta: Diva Press, 2012), hlm.63.
1. Pengertian Media Audio Visual
Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
“medium” yang secara harfiah berarti “perantara atau pengantar”. Pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, menproses dan menyusun kembali informasi visual atau herbal. Media juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat diindra yang berfungsi sebagai perantara atau sarana atau alat untuk proses komunikasi (proses belajar mengajar). Dengan demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Sedangkan audio visual merupakan jenis media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan melibatkan pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam suatu kegiatan atau proses. Jadi, media audio visual merupakan seperangkat alat yang dapat memproyeksikan gambar bergerak dan bersuara. Paduan suara dan gambar membentuk karakter sama dengan obyek aslinya.
2. Pengertian Menghafal
Menghafal merupakan proses melakukan sesuatu untuk mengingat dalam artian menghafal merupakan proses sesuatu untuk menyimpan dalam memori untuk diingat. Menurut Abdul Mujib, hafal (makhfudzat) adalah sesuatu teknik yang digunakan oleh seorang pendidik dengan menyerukan peserta didiknya untuk menghafalkan sejumlah kata-kata (makhfudzat) atau kalimat-kalimat maupun kaidah-kaidah.5
Peristiwa menghafal merupakan proses mental untuk menyimpan kesan-kesan yang nantinya apabila suatu waktu diperlukan dapat menyimpan kembali ke alam sadar. Menurut Umar al-Faruq, menghafal artinya menyimpan hasil bacaan dan pendengaran.6 Semakin banyak kita membaca dan mendengar, maka insya allh akan semakin terekam dalam fikiran kita.
Dalam menghafal, ada beberapa syarat yang diperlukan yaitu mengenai tujuan, pengertian, perhatian, dan ingatan. Efektif tidaknya dalam menghafal dipengaruhi oleh syarat-syarat tersebut. Menghafal tanpa tujuan tidak terarah, menghafal tanpa pengertian menjadi kabur, menghafal tanpa perhatian menjadi kacau, dan
5 Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2005), hlm. 209
6 Umar al-Faruq, 10 Jurus Dahsyat Menghafal Al-Qur’an Rahasia Sukses Gemilang Para Hafizh Qur’an, (Surakarta: Ziyad, 2014), hlm. 86
menghafal tanpa ingatan adalah sia-sia. Menghafal merupakan kegiatan yang berusaha meresapkan kedalam fikiran agar selalu diingat.
3. Pengertian Mufrodat
Makna penguasaan menurut kamus Tesaurus Bahasa Indonesia adalah kemahiran, kompetensi.7 Mufrodat adalah kosa kata dalam bahasa Arab.
Sedangkan dalam bahasa Arab penguasaan adalah ليكوتلا yang berasal dari kata kuasa ( ليكو ). Mufrodat merupakan salah satu unsur bahasa yang harus dikuasai dalam pembelajaran bahasa asing untuk mempermudah kemahiran dengan bahasa tersebut. Menurut Zulhanan, “Kosa kata atau mufrodat adalah kumpulan kosakata yang digunakan oleh seseorang baik secara lisan maupun tulisan yang sudah memiliki pengertian dan uraian terjemahannya tanpa dirangkaikan dengan kata- kata lain serta tersusun secara abjadiyah”.8
Kosa kata merupakan himpunan kata yang diketahui oleh seseorang atau entitas lain, atau merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu yang dimiliki seseorang.
Kosa kata seseorang didefinisikan sebagai himpunan semua kata-kata yang kemungkinan akan digunakan oleh orang tersebut untuk menyusun kalimat-kalimat yang baru. Menurut Horn, “Kosa kata adalah sekumpulan kata yang membentuk sebuah bahasa”.9 Kosakata (mufrodat) merupakan kumpulan kata-kata yang membentuk bahasa yang diketahui seseorang dan kumpulan kata tersebut yang akan digunakan dalam menyusun kalimat atau berkomunikasi dengan masyarakat sekitar.
Oleh karena itu dalam bahasa manapun, perihal kata mendapat perhatian yang besar untuk dipelajari tidak terkecuali bahasa Arab. Manusia mengungkapkan berbagai peristiwa dan pengalaman dalam hidup sehari-hari dengan menggunakan kata-kata yang tersusun dalam kalimat.
4. MI Ma’arif NU 1 Sudimara
MI Ma’arif NU 1 Sudimara adalah suatu lembaga pendidikan formal dengan akreditasi B. Beralamat di Jalan Puteran, No. 2, Desa Sudimara Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas.
Sehingga yang dimaksud dengan judul “Pengaruh Media Audio Visual terhadap Kemampuan Menghafal Mufrodat Bahasa Arab siswa kelas V MI Ma’arif NU 1
7 Eko Endarmoko, Tesaurus Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2006), hlm. 340
8 Zulhanan, Teknik Pembelajaran Bahasa Arab Interaktif, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hal. 109
9 Umi Hijriyah, Analisis Pembelajaran Mufrodat Dan Struktur Bahasa Arab, (LP2M: IAIN RII, 2016) hal. 21
Sudimara Tahun Pelajaran 2020/2021” adalah penelitian mengenai kemampuan menghafal mufrodat Bahasa Arab siswa kelas V MI Ma’arif NU 1 Sudimara tahun pelajaran 2020/2021.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi masalah pokok peneliti adalah: “Bagaimana pengaruh penggunaan media audio visual terhadap kemampuan menghafal mufrodat bahasa Arab siswa kelas V MI Ma’arif NU 1 Sudimara tahun pelajaran 2020/2021”?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah:
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan media audio visual terhadap kemampuan menghafal mufrodat bahasa Arab siswa kelas V MI Ma’arif NU 1 Sudimara tahun pelajaran 2020/2021.
E. Manfaat Penelitian
Sekurang-kurangnya dari penelitianini akan diperoleh dua manfaat, yaitu manfaat dari segi teoritis dan manfaat dari segi praktis. Untuk lebih jelasnya, akan dipaparkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan memberi sumbangan perspektif atau kualitas wawasan tentang penggunaan media audio visual terhadap kemampuan menghafal mufrodat bahasa Arab siswa kelas V MI Ma’arif NU 1 Sudimara.
2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti
Peneliti mengharapkan dapat menambah khasanah keilmuan, wawasan dan pengalaman serta mengetahui pengaruh penggunaan media audio visual terhadap kemampuan menghafal mufrodat bahasa Arab siswa kelas V MI Ma’arif NU Sudimara.
b. Bagi Peserta Didik
a. Untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam belajar bahasa Arab.
b. Mampu menumbuhkan motivasi belajar, kemampuan berkomunikasi serta keterampilan berfikir peserta didik.
c. Bagi Guru
a. Dapat memperkaya pengalaman dalam kaitannya dengan kemampuan melakukan penelitian, membuat catatan ilmiah dan menulis karya ilmiah.
b. Dapat meningkatkan kinerja guru sehingga strategi pembelajarannya akan lebih baik.
c. Dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis,analitis dan kreatif.
d. Bagi Lembaga Pendidikan
a. Dapat digunakan sebagai referensi dalam mengembangkan media pembelajaran yang ada.
b. Dapat memberikan informasi alternatif media-medie pembelajaran yang dapat dijadikan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.
F. Kajian Pustaka
Kajian pustaka ini diperlukan dalam setiap penelitian karena untuk mencari teori-teori, konsep, generalisasi yang daapat dijadikan dasar pemikiran dalam penyusunan laporan penelitian serta menjadi dasar pijakan bagi peneliti dalam memposisikan penelitiannya.
1. Dalam skripsi karya Siti Hajar Rahmayanti (10140013) yang berjudul
“Penerapan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Penguasaan Mufrodat Pada Mata Pelajaran Bahasa Arab Bagi Siswa Kelas V Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Mishbah Sumobito Jombang”, Malang: Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang 2014. Persamaannya yaitu Sama-sama penggunaan media audio visual dalam kemampuan menghafal mufrodat Bahasa Arab.
Sedangkan Perbedaannya terletak pada isinya sebagaimana peneliti sebelumnya untuk meningkatkan penguasaan mufodat pada mata pelajaran Bahasa Arab, sedangkan sekarang peneliti pembahasannya untuk kemampuan menghafal mufrodat Bahasa Arab.
2. Dalam skripsi karya Dian Rachmawati10 (1617403058) yang berjudul “Metode Bernyanyi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menghafal Mufrodat Bahasa
10 Dian Rahmawati, Metode Bernyanyi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menghafal Mufrodat Bahasa Arab pada Siswa Kelas II MI Darul Hikmah, Bantarsoka, (Purwokerto: STAIN Press, 2020)
Arab pada Siswa Kelas II MI Darul Hikmah, Bantarsoka”, Purwokerto: Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, IAIN Purwokerto 2016. Persamaannya yaitu Sama-sama dalam kemampuan menghafal mufrodat bahasa Arab. Sedangkan perbedaanya terletak pada metode menghafal mufrodat, sebagaimana peneliti sebelumnya menggunakan metode bernyanyi dalam menghafal mufrodat bahasa Arab, sedangkan sekarang peneliti menggunakan media audio visual.
3. Dalam skripsi karya Irfan Zidny11 (1123302024) yang berjudul “Pengaruh Media Strip Story terhadap Kemampuan Hafalan Mufrodat di MI Negeri Segaralangu Cipari Cilacap”, Purwokerto: Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, IAIN Purwokerto 2019. Persamaannya yaitu Sama-sama untuk kemampuan menghafal mufrodat. Sedangkan Perbedaannya terletak pada media menghafalnya, peneliti sebelumnya menggunakan media strip story terhadap kemampuan hafalan mufrodat, sedangkan sekarang peneliti menggunakan media audio visual.
G. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah alternatif dugaan jawaban yang dibuat oleh peneliti bagi problematika yang diajukan dalam penelitiannya. Dugaan jawaban tersebut merupakan kebenaran yang sifatnya sementara, yang akan diuji kebenarannya dengan data yang dikumpulkan melalui penelitian.12 Menurut Yatim Rianto sebagaimana dikutip oleh Nurul Zuriah mengatakan bahwa hipotesis dilihat dari kategori rumusannya dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
1. Hipotesis Alternatif
Adalah hipotesis yang menyatakan ada hubungan atau pengaruh antara variabel dengan variabel lain.13 Dalam penelitian ini, peneliti mengajukan hipotesis alternatif atau hipotesis kerja yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan media audio visual terhadap kemampuan menghafal mufrodat bahasa Arab.
11 Irfan Zidny, Pengaruh Media Strip Story terhadap Kemampuan Hafalan Mufrodat di MI Negeri Segaralangu Cipari Cilacap, (Purwokerto: STAIN Press, 2019)
12 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), hal. 55
13 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007), cet. 2, hal. 163
2. Hipotesis Nihil
Adalah hipotesis yang menyatakan tidak adanya hubungan atau pengaruh antara variabel dengan variabel lain.14 Hipotesis nihil dalam penelitian ini adalah tidak berpengaruh antara media audio visual terhadap kemampuan menghafal mufrodat bahasa Arab.
H. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang menggunakan data kuantitatif yaitu suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati, sehingga menggunakan pendekatan kuantitatif.
2. Pendekatan Penelitian
Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, disebut pendekatan kuantitatif karena menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika.15 Untuk memperoleh data yang diperlukan, peneliti lebih banyak menggunakan metode pengumpulan data berupa questioner atau angket.
3. Waktu dan Tempat Penelitian a. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Januari 2020.
b. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan dengan mengambil tempat di MI Ma’arif1 NU 1 Sudimara”
4. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah gejala yang bervariasi. Variabel penelitian disebut juga dengan objek penelitian dan objek itulah yang akan dipelajari dan hasilnya kemudian ditarik kesimpulan.16 Variabel penelitian dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua macam variabel yaitu sebagai berikut:
a. Variabel Independen atau disebut juga variabel bebas, yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel
14 Ibid., hal. 163
15 Saifudin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002), hlm. 5
16 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 38
dependen (terikat). Biasanya disimbolkan dengan huruf X, yang dimaksud variabel independen dalam penelitian ini adalah “Penggunaan Media Audio Visual”.
c. Variabel Dependen atau disebut variabel terikat, yaitu merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Biasanya disimbolkan dengan huruf Y, yang dimaksud varibel dependen dalam penelitian ini adalah “Kemampuan Menghafal Mufrodat Bahasa Arab”.
5. Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
I. Metode Pengumpulan Data a. Metode Angket (Questionare)
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Angket merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan di ukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Angket dapat berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet.
b. Metode observasi
Observasi adalah cara untuk mengadakan penelitian dengan jalan mengadakan pengamatan secara langsung dan sistematis. Data-data yang diperoleh dalam observasi itu dicatat dalam suatu catatan observasi. Jadi dalam penelitian ini saya akan mengobservasi pengaruh penggunaan media audio visual terhadap kemampuan menghafal mufrodat bahasa Arab.
c. Metode Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak, yakni pewawancara dan terwawancara. Metode ini digunakan untuk memperoleh data proses kemampuan menghafal mufrodat bahasa Arab.
Baik sebelum dan sesudah menggunakan media audio visual, manfaat dan hambatan yang dialami dalam kemampuan menghafal mufrodat bahasa Arab dengan menggunakan media audio visual. Wawancara ini dilakukan dengan
guru bidang studi bahasa Arab dan beberapa siswa kelas V untuk memperoleh informasi atau data bagaimana hasil penggunaan media audio visual terhadap kemampuan menghafal mufrodat bahasa Arab.
J. Sistematika Pembahasan
Sistematika penelitian merupakan kerangka dalam skripsi dengan maksud untuk mempermudah dalam pembahasan, maka skripsi ini penulis menyusun dalam lima bab, dimana antara bab satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Untuk lebih jelasnya susunan tersebut adalah sebagai berikut:
BAB I: Dalam bab ini memuat latar belakang masalah, definisi operasional, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka, hipotesis penelitian, metode penelitian dan sistematika pembahasan.
BAB II: Berisi mengenai landasan teori. Dalam bab ini berisi mengenai media pembelajaran, penggunaan media audio visual, kemampuan menghafal mufrodat, dan penggunaan media audio visual terhadap kemampuan menghafal mufrodat bahasa Arab.
BAB III: Berisi metode penelitian meliputi: jenis penelitian, lokasi penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.
BAB IV: Berisi tentang pembahasan hasil penelitian yang berupa penyajian data dan analisis data yang meliputi penggunaan media audio visual terhadap kemampuan menghafal mufrodat bahasa Arab siswa kelas V MI Ma’arif NU Sudimara.
BAB V: yaitu penutup, berisi kesimpulan dan saran yang merupakan rangkaian dari keseluruhan hasil penelitian secara singkat.
Bagian ketiga dari kerangka skripsi ini merupakan bagian akhir, yang didalamnya berisi daftar pustaka, lampiran-lampiran dan daftar riwayat hidup.
DAFTAR PUSTAKA
Nuha, Ulin. 2012. Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahasa Arab. Yogyakarta: Diva Press.
Arsyad, Azhar. 2004. Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Endarmoko, Eko. 2006. Tesaurus Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Madjidi, Busyairi. 1994. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Yogyakarta: Sumbangsih Offset.
Azwar, Saifudin. 2002. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sadiman, Arif. 1990. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali.
Zuriah, Nurul. 2007. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Zidny, Irfan. 2019. Pengaruh Media Strip Story terhadap Kemampuan Hafalan Mufrodat di MI Negeri Segaralangu Cipari Cilacap. Purwokerto: STAIN Press.
Rahmawati, Dian. 2020. Metode Bernyanyi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menghafal Mufrodat Bahasa Arab pada Siswa Kelas II MI Darul Hikmah, Bantarsoka. Purwokerto:
STAIN Press.
Sugiono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.