• Tidak ada hasil yang ditemukan

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-65617/PP/M.IVB/15/2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-65617/PP/M.IVB/15/2015"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-65617/PP/M.IVB/15/2015 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan

Tahun Pajak : 2008

Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah koreksi Penghasilan Netto sebesar Rp.10.162.536.672,00 dengan rincian sebagai berikut:

1. Koreksi Biaya Penyusutan sebesar ...

2. Koreksi Selisih Offset sebesar ...

Jumlah ...

Rp. 6.799.519.918,00 Rp. 3.363.016.754,00 Rp.10.162.536.672,00;

1. Koreksi Biaya Penyusutan sebesar Rp.6.799.519.918,00

Menurut Terbanding

: bahwa pada prinsipnya Pemohon Banding tidak mempermasalahkan koreksi peredaran usaha sebesar Rp11.961.180.581.

Menurut Pemohon : bahwa jumlah peredaran usaha dan harga pokok penjualan telah diklarifikasi dan ditelusuri oleh Terbanding antara buku besar dengan laporan keuangan di SPT PPh Badan dengan hasil cocok;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(2)

Menurut Majelis : bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis, yang menjadi pokok sengketa a quo adalah Biaya penyusutan sebesar Rp.6.799.519.918,00;

bahwa menurut Majelis pada dasarnya pokok sengketa pada koreksi biaya penyusutan adalah perbedaan penerapan ketentuan mengenai penyusutan;

bahwa menurut Terbanding, penyusutan ayam produktif dikoreksi berdasarkan Pasal 11 Undang- Undang Pajak Penghasilan jo Keputusan Menteri Keuangan Nomor 138/KMK.03/2002, dimana pada saat pemeriksaan, penyusutan ayam produktif dikelompokkan pada kelompok 3, yang mempunyai masa manfaat 16 tahun;

bahwa pada proses keberatan ayam produktif oleh Terbanding dikelompokkan pada kelompok 1 yang mempunyai masa manfaat 4 tahun;

bahwa menurut Pemohon Banding dalam menghitung penyusutan ayam produktif dipakai masa manfaat yang sebenarnya yaitu 15 bulan;

bahwa untuk menentukan penyusutan ayam produktif, Majelis mempertimbangkan ketentuan-ketentuan sebagai berikut;

bahwa Pasal 11 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang nomor 17 Tahun 2000 (Undang-Undang Pajak Penghasilan), mengatur:

ayat (1):

Penyusutan atas pengeluaran untuk pembellan, pendirian, penambahan, perbaikan, atau perubahan harta berwujud, kecuali tanah yang berstatus hak milik, hak guna bangunan, hak guna usaha, dan hak pakai, yang dimiliki dan digunakan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun dilakukan dalam bagian-bagian yang sama besar selama masa manfaat yang telah ditentukan bagi harta tersebut.

ayat (2):

Penyusutan atas pengeluaran harta berwujud sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) selain bangunan, dapat juga dilakukan dalam bagian-bagian yang menurun selama masa manfaat, yang dihitung dengan cara menerapkan tarif penyusutan atas nilai sisa buku, dan pada akhir masa manfaat nilai sisa buku disusutkan sekaligus, dengan syarat dilakukan secara teat asas.

ayat (6):

Untuk menghitung penyusutan, masa manfaat dan tariff penyusustan harta berwujud ditetapkan sebagai berikut:

Kelompok Harta Berwujud

Masa Manfaat

Tarif Penyusutan sebagaimana dimaksud

dalam

Ayat (1) Ayat (2) Bukan Bangunan

Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Bangunan Permanen Tidak Permanen

4 tahun 8 tahun 16 tahun 20 tahun 20 tahun 10 tahun

25%

12,5%

6,25%

5%

5%

10%

50%

25%

12,5%

10%

ayat (7)

Menyimpang dari ketentuan sebagaimana diatur dalam ayat (1), ketentuan tentang penyusutan atas harta berwujud yang dimiliki dan digunakan dalam usaha tertentu, ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan.

ayat (11):

Kelompok harta berwujud sesuai dengan masa manfaat sebagaimana dimaksud dalam ayat (6) ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan;

bahwa Keputusan Menteri Keuangan Nomor 520/KMK.04/2000 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 138/KMK.03/2002 Tentang Jenis-Jenis Harta Yang Termasuk Dalam Kelompok Harta Berwujud Bukan Bangunan Untuk Keperluan Penyusutan, dalam konsiderannya menyatakan sebagai pelaksanaan dari Pasal 11 ayat (11) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang nomor 17 Tahun 2000;

bahwa Peraturan Menteri Keuangan Nomor 249/PMK.03/2008 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 126/PMK.011/2012 dalam konsiderannya menyatakan sebagai pelaksanaan dari Pasal 11 ayat (7) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang nomor 17 Tahun 2000;

bahwa Pasal 1 ayat (2) huruf c Peraturan Menteri Keuangan Nomor 249/PMK.03/2008:

Bidang usaha tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :

c. bidang usaha peternakan, yaitu bidang usaha peternakan dimana ternak dapat berproduksi berkali- kali dan baru dapat dijual setelah dipelihara sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun;

bahwa dengan demikian, menurut Majelis seharusnya dalam menghitung penyusutan untuk ayam produktif mengacu kepada pada Peraturan Menteri Keuangan yang melaksanakan Pasal 11 ayat (7) Undang-Undang Pajak Penghasilan;

bahwa Peraturan Menteri Keuangan Nomor 249/PMK.03/2008 mulai berlaku tanggal 1 Januari 2009, dengan demikian Peraturan Menteri Keuangan Nomor 249/PMK.03/2008 tersebut tidak dapat diterapkan untuk Tahun Pajak 2008 yang menjadi sengketa a quo;

bahwa berdasarkan bukti-bukti dan penjelasan dari Pemohon Banding dan Terbanding, tidak terbukti adanya Peraturan Menteri Keuangan sebagai pelaksanaan dari Pasal 11 ayat (7) Undang-Undang Pajak Penghasilan yang berkaitan dengan tahun pajak 2008;

bahwa dalam surat uraian bandingnya, Terbanding dengan tegas menyatakan bahwa: :Atas dasar tersebut terbanding menghitung penyusutan Ayam Produktif dengan dasar hukum Pasal 11 Undang- Undang Penghasilan dan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 520/KMK.04/2000 Tentang Jenis-Jenis Harta Yang Termasuk Dalam Kelompok Harts Berwujud Bukan Bangunan Untuk Keperluan Penyusutan sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 138/KMK.03/2002 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 520/KMK.04/2000 Tentang Jenis-Jenis Harta Yang Termasuk Dalam Kelompok Harta Berwujud Bukan Bangunan Untuk Keperluan Penyusutan, sehingga menurut terbanding tidak terdapat kekeliruan dalam penggunaan dasar hukum penyusutan Ayam Produktif;

bahwa berdasarkan ketentuan tersebut diatas, Majelis berkesimpulan bahwa Terbanding tidak tepat menggunakan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 520/KMK.04/2000 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 138/KMK.03/2002 yang merupakan pelaksananaan Pasal 11 (11) Undang-undang PPh dalam menghitung penyusutan ayam produktif;

bahwa karenanya Majelis berpendapat bahwa koreksi Terbanding tidak berdasarkan atas dasar dan alasan yang kuat sehingga koreksi biaya penyusutan sebesar Rp.6.799.519.918,00 tidak dapat dipertahankan;

2. Selisih Offset sebesar Rp.3.363.016.754,00

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(3)

Menurut Terbanding

: Terbanding tidak dapat menelusuri ke dokumen sumber yang menunjukkan adanya pemakaian persediaan atau biaya yang dikeluarkan untuk masing-masing unit;

Menurut Pemohon : bahwa Pemohon Banding telah dapat membuktikan rincian-rincian perbedaan jumlah pembelian dalam buku besar dengan jumlah pembelian dalam laporan keuangan SPT PPh Badan;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(4)

Menurut Majelis : bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis, yang menjadi pokok sengketa a quo adalah koreksi Terbanding atas offset sebesar Rp.3.363.016.745,00;

bahwa menurut Pemohon Banding jumlah penghasilan sebesar Rp11.961.180.581,00 telah di-offset dengan biaya sebesar Rp11.961.180.581,00, namun oleh Terbanding yang dipertimbangkan hanya sebesar Rp8.598.163.827,00, sehingga masih kurang sebesar Rp3.363.016.754,00 yang belum diperhitungkan oleh Terbanding;

bahwa dalam proses keberatan, Terbanding telah mengakui harga pokok sebesar Rp8.598.163.827,00;

bahwa atas selisih sebesar Rp3.363.016.754,00 oleh Terbanding tetap dipertahankan dalam proses keberatan;

bahwa berdasarkan berita acara uji bukti menurut Terbanding;

bahwa Harga pokok dengan perincian sebagai berikut :

a. Pembelian bahan 564.603.614

b. Bongkar muat 137.137.511

c. Pemeliharaan inventaris kandang

164.000.913

d. Supplies kandang 470.705.887

e. Transportasi dinas 284.579.300

f. Lain-lain 1.741.989.529

Jumlah 3.363.016.754

bahwa dari hasil pengujian tersebut terdapat rincian biaya-biaya per bulan yang dikeluarkan untuk unit pullet dan tanaman dalam proses, namun biaya tersebut dicatat oleh Pemohon Banding berdasarkan alokasi biaya sesuai dengan pemakaian unit yang bersangkutan, bukan merupakan bukti yang langsung dari pihak ketiga;

bahwa Terbanding juga mempertanyakan kepada Pemohon Banding mengapa kas yang diterima dari penghasilan lain-lain sebesar Rp3.363.016.754 bisa sama dengan biaya yang dioffset (yang pemakaiannya dihitung berdasarkan pemakaian/biaya yang sebenarnya dikeluarkan untuk masing-masin unit) namun Pemohon Banding tidak dapat memberikan penjelasan yang memadai;

bahwa menurut Majelis atas sengketa Harga Pokok Produksi seharusnya dapat dibuktikan dengan dokumen-dokumen pembelian dan sebagainya, Majelis tidak dapat meyakini bahwa Harga Pokok Produksi sebesar Rp3.363.016.754,00 yang terdiri dari :

a. Pembelian bahan 564.603.614

b. Bongkar muat 137.137.511

c. Pemeliharaan inventaris kandang

164.000.913

d. Supplies kandang 470.705.887

e. Transportasi dinas 284.579.300

f. Lain-lain 1.741.989.529

Jumlah 3.363.016.754

terlebih terdapat biaya lain-lain sebesar Rp1.741.989.529,00 yang tidak didukung oleh dokumen dan bukti-bukti;

bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas serta keterangan para pihak dalam persidangan dan hasil uji bukti, Majelis berkesimpulan bahwa tidak terdapat bukti-bukti yang mendukung permohonan banding Pemohon Banding;

bahwa karenanya Majelis berpendapat bahwa koreksi Terbanding adalah sudah benar dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku sehingga koreksi offset sebesar Rp.3.363.016.745,00 tetap dipertahankan;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(5)

Menimbang : bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai tarif pajak;

Menimbang : bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai sanksi administrasi, kecuali bahwa besarnya sanksi administrasi tergantung pada penyelesaian sengketa lainnya;

Menimbang : Menimbang, bahwa atas hasil pemeriksaan dalam persidangan, Majelis berkesimpulan untuk mengabulkan sebagian permohonan banding Pemohon Banding, sehingga DPP PPh dihitung kembali menjadi sebagai berikut :

Penghasilan Netto menurut Terbanding ...

Koreksi yang tidak dapat dipertahankan :

Biaya Penyusutan Ayam sebesar…...

Penghasilan Netto menurut Majelis ...…

Rp 10.301.840.025,00 Rp 6.799.519.918,00 Rp 3.502.320.107,00

Mengingat : Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, dan peraturan perundang-undangan lainnya serta peraturan hukum yang berlaku dan yang berkaitan dengan perkara ini;

Memutuskan : Mengabulkan sebagian permohonan banding Pemohon Banding terhadap Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor: KEP-3220/WPJ.10/2013 tanggal 24 Desember 2013, tentang keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak 2008 Nomor:

00001/206/08/512/13 tanggal 7 Januari 2013, atas nama XXX, sehingga Pajak dihitung kembali menjadi sebagai berikut:

Penghasilan Neto ...

Penghasilan Kena Pajak ...

Pajak Penghasilan yang terutang ...

Kredit Pajak:

Pajak yang kurang bayar ...

Sanksi Administrasi:

- Bunga Pasal 13 (2) KUP ...

Jumlah PPh yang masih harus dibayar

Rp. 3.502.320.107,00 Rp. 3.502.320.107,00 Rp. 1.033.196.032,00 Rp 24.291.006,00 Rp. 1.008.905.026,00 Rp. 242.137.206,00 Rp. 1.251.042.232,00

Demikian diputus pada hari Kamis tanggal 19 Maret 2015 berdasarkan Musyawarah Majelis IVB Pengadilan Pajak, dengan susunan Majelis dan Panitera Pengganti sebagai berikut:

QQ, SH, M.Sc --- Drs. FG, MM ---

GF, SH --- GH ---

sebagai Hakim Ketua, sebagai Hakim Anggota, sebagai Hakim Anggota, sebagai Panitera Pengganti, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua pada hari Kamis tanggal 12 November 2015 dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota, Panitera Pengganti, tidak dihadiri oleh Pemohon Banding serta tidak dihadiri oleh Terbanding;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Majelis : bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan dalam persidangan diketahui bahwa koreksi akun regional staff sebesar Rp 15.540.161.680,00 karena terkait dengan biaya

bahwa Terbanding menghitung tarif PPh Pasal 15 sebesar 0,370% karena menurut Terbanding telah sesuai dengan Pasal 15 UU PPh, yaitu Norma Penghitungan Khusus

2 Bahwa berkenaan dengan amar pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Pajak yang tertuang dalam Putusan Pengadilan Pajak Nomor Put.39906/ PP/M.XI/25/2012 tanggal 30 Agustus 2012,

Bahwa setelah Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) membaca, meneliti dan mempelajari lebih lanjut atas Putusan Pengadilan Pajak Nomor Put.36702/PP/M.I/16/2012 tanggal

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi objek dalam gugatan ini adalah Keputusan Tergugat Nomor : KEP-05008/NKEB/WPJ.07/2016 tanggal 18 Agustus 2016 tentang Pengurangan Ketetapan Pajak

Bahwa setelah Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) membaca, memeriksa dan meneliti Putusan Pengadilan Pajak Nomor Put.34005/PP/M.XIII/15/2011 tanggal 4 Oktober 2011,

Bahwa berdasarkan pada Pasal 1 angka 11 dan angka 12 Undang-Undang Pengadilan Pajak, maka tanggal dikirim salinan Putusan Pengadilan Pajak Nomor Put.27644/PP/M.II/12/2010 tanggal

Menimbang, bahwa sesudah putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap yaitu Putusan Pengadilan Pajak Nomor Put.45933/PP/M.III/15/2013 tanggal 27 Juni 2013 diberitahukan