• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

32 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Se-Kecamatan Laweyan, Surakarta. Alasan peneliti memilih SD Negeri Se-Kecamatan Laweyan adalah sebagai berikut:

a. Sebagian besar SD Negeri yang ada di Kecamatan Laweyan pernah digunakan untuk kegiatan PPL PGSD FKIP UNS.

b. Siswa kelas V SD Negeri Se-Kecamatan Laweyan memiliki permasalahan yang sama dalam hal menulis, khususnya menulis puisi.

c. Lokasi SD yang rata-rata tidak jauh dari tempat tinggal peniliti sehingga memudahkan untuk melakukan penelitian.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2016/2017.

Penelitian dilaksanakan selama kurang lebih 5 bulan, yaitu dari bulan Maret 2017 sampai dengan bulan Juli 2017. Pelaksanaan penelitian terdiri atas beberapa tahap, yang terdiri dari pengajuan judul, penyusunan proposal, seminar proposal, pengurusan surat ijin, pelaksanaan penelitian, pengumpulan dan analisis data, penyusunan laporan, dan ujian skripsi serta revisi skripsi.

Penjelasan mengenai jadwal penelitian selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1 halaman 65.

B. Desain Penelitian 1. Desain Penelitian

Penelitian eksperimen ini menggunakan rancangan penelitian Pretest- Posttest Control Group Design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

(2)

(Sugiyono, 2015: 113). Keterangan lebih jelas mengenai desain penelitian eksperimen dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1 Desain Penelitian Eksperimen

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

E O1 X O2

K 𝑶3 𝑶4

Keterangan:

2. Variabel Peneltian

Variabel penelitian menurut Sugiyono (2015: 60) adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubanhannya atau timbulnya variabel terikat. Sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya varabel bebas (Sugiyono, 2015: 61). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran concept sentence dan model pembelajaran explicit instruction. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan menulis puisi.

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Sugiyono (2015: 117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu E = Kelompok eksperimen

K = Kelompok kontrol

𝑶1 = Pretest kelompok eksperimen 𝑶3 = Pretest kelompok kontrol

𝑿 = Perlakuan kepada kelompok eksperimen (concept sentence) 𝑶2 = Posttest kelompok eksperimen

𝑶4 = Posttest kelompok kontrol

(3)

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri Se-Kecamatan Laweyan tahun ajaran 2016/2017. Jumlah SD Negeri Se- Kecamatan Laweyan adalah 40 SD. Sedangkan jumlah siswa kelas V SD Negeri Se-Kecamatan Laweyan adalah 1.564 siswa. Lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 11 halaman 110.

2. Sampel

Sampel menurut Sugiyono (2015: 118) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk itu, sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili). Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas V pada 4 SD yang diambil dari 40 SD Negeri Se-Kecamatan Laweyan. Dua kelas digunakan sebagai kelompok eksperimen, yaitu kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran concept sentence dan dua kelas lagi digunakan sebagai kelompok kontrol, yaitu kelompok siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran explicit instruction. Sedang satu kelas lainnya digunakan sebagai kelompok uji coba instrumen.

D. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik cluster random sampling. Cluster random sampling adalah sampling random yang dikenakan berturut-turut terhadap sub-sub populasi (kluster). Adapun langkah-langkah dalam pengambilan sampel adalah sebagai berikut.

a. Mendaftar seluruh SD Negeri yang ada di Kecamatan Laweyan yang berjumlah 40 sekolah.

b. Menuliskan pada kertas undian berdasarkan gugus, yaitu Gugus I, Gugus II, Gugus III, dan seterusnya sampai dengan Gugus XII.

c. Mengambil secara acak empat gugus yang akan dijadikan sampel penelitian, yaitu dua gugus sebagai kelompok eksperimen dan dua gugus sebagai kelompok kontrol. Ambil satu lagi sebagai kelompok uji coba.

d. Mengambil secara acak SD yang akan dijadikan sebagai sampel dari masing- masing gugus yang terpilih tersebut.

(4)

Berdasarkan teknik pengambilan sampel di atas, diperoleh hasil SD dari masing-masing gugus yang terpilih sebagai sampel dalam penelitian ini. SD Negeri Bratan 1 No. 71 (Gugus VII) dan SD Negeri Tunggulsari 1 No.72 (Gugus IX) sebagai kelompok eksperimen. SD Negeri Mangkubumen Lor No. 15 (Gugus III) dan SD Negeri Pajang IV (Gugus VI) sebagai kelompok kontrol. Sedangkan SD Negeri Totosari No. 102 sebagai kelompok uji coba.

E. Teknik Pengumpulan Data

Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data (Sugiyono, 2015: 193).

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2013: 193). Jenis tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest dan posttest. Pretest atau tes awal digunakan untuk mengukur kemampuan awal siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dalam hal menulis puisi sebelum diterapkannya model pembelajaran. Setelah pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran yang berbeda, kedua kelompok tersebut diberikan tes akhir (posttest).

Tujuan pemberian tes akhir (posttest) adalah untuk mengetahui perbedaan keterampilan menulis puisi siswa setelah diajar dengan menggunakan model pembelajaran concept sentence dan model pembelajaran explicit instruction.

Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes uraian atau subjektif. Tes uraian merupakan sejenis tes kemampuan belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian kata-kata (Arikunto, 2013: 177).

Pada penelitian ini, tes uraian digunakan untuk mengukur/menilai keterampilan menulis puisi siswa kelas V SD Negeri Se-Kecamatan Laweyan. Langkah-langkah dalam penyusunan instrumen tes ini adalah sebagai berikut: 1) Menentukan materi yang akan dibuat soal dalam tes, yaitu materi tentang menulis puisi; 2) Menentukan

(5)

bentuk soal tes yang akan dibuat, yaitu uraian (subjektif); 3) Menyusun kisi-kisi soal tes; 4) Menyusun soal tes berdasarkan kisi-kisi beserta kunci jawabannya; 5) Meneliti kembali soal tes terlebih dahulu sebelum dicetak.

F. Teknik Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Instrumen adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian harus diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui seberapa baik kualitasnya. Suatu instrumen dinyatakan layak untuk digunakan apabila memenuhi syarat, yaitu valid dan reliabel. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yag seharusnya diukur, sedangkan reliabel artinya instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2015: 173). Penelitian ini menggunakan tes uraian sebagai instrumen. Untuk menguji kualitas instrumen, dilakukan tahap- tahap berikut.

1. Uji Validitas

Untuk instrumen yang berbentuk test, pengujian dapat dilakukan dengan menggunakan validitas isi, yaitu dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan (Sugiyono, 2015: 182). Oleh karena itu, pelaksanaan validitas isi pada penelitian ini menggunakan kisi-kisi instrumen. Pada kisi-kisi tersebut dicantumkan variabel yang diteliti, indikator sebagai tolak ukur serta nomor butir pertanyaan atau pernyataan yang merupakan penjabaran dari indikator.

Menguji validitas isi dapat menggunakan pendapat dari ahli (judgement experts). Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli (Sugiyono, 2015: 177). Setelah dikonsultasikan mungkin para ahli akan memberikan keputusan instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan, dan mungkin dirombak total. Instrumen dinyatakan valid apabila telah dinyatakan valid oleh dua dari tiga validator.

Langkah-langkah pengujian instrumen dengan expert judgement adalah sebagai berikut: 1) Membuat instrumen sesuai dengan kisi-kisi, materi, SK dan

(6)

KD yang digunakan; 2) Membuat tabel penilaian untuk pendapat para ahli mengenai instrumen; 3) Menyerahkan instrumen kepada para ahli untuk dinilai berdasarkan tabel penilaian; 4) Meminta penilaian para ahli terhadap instrumen yang dibuat peneliti; 5) Melakukan perbaikan instrumen berdasarkan penilaian para ahli.

2. Uji Reliabilitas

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama maka akan menghasilkan data yang sama.

Hal tersebut sejalan dengan apa yang dikatakan Arikunto (2013: 221) bahwa instrumen yang baik adalah instrumen yang dapat dengan ajeg memberikan data yang sesuai dengan kenyataan. Instrumen berupa tes uraian dapat diuji reliabilitasnya dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Rumus Alpha Cronbach digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal butir uraian (Arikunto, 2013: 239). Adapun rumus Alpha Cronbach adalah sebagai berikut:

𝑟𝑖 = 𝑛

(𝑛 − 1){1 −Σ𝑆𝑖2 𝑆𝑡2 } Keterangan:

𝑟𝑖 = Koefisien reliabilitas tes

Σ𝑆𝑖2 = Jumlah varians skor tiap-tiap item 𝑆𝑡2 = Varians total

Instrumen dikatakan reliabel jika reliabilitasnya lebih besar atau sama dengan 0,7 (𝑟𝑖 ≥ 0,7).

G. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini terdiri atas uji prasyarat, uji keseimbangan, dan uji hipotesis. Analisis pada penelitian ini diuraikan sebagai berikut:

(7)

1. Uji Prasyarat

Uji prasyarat terdiri atas uji normalitas dan uji homogenitas. Penjelasan mengenai uji prasyarat tersebut dapat dijelaskan melalui uraian berikut.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui sampel penelitian tersebut berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini dapat dilakukan dengan menggunakan uji Liliefors. Langkah-langkah uji liliefors menurut Sudjana (2005: 466-467) adalah sebagai berikut:

1) Hipotesis

a) H0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

b) H1 : sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.

2) Taraf signifikansi: 5% (𝛼 = 0,05) 3) Statistik uji

a) Menghitung simpangan baku kurva normal standar (

𝑧

𝑖)

𝑧

𝑖

= 𝑥

𝑖

− 𝑥̅

𝑠

Keterangan:

𝑧

𝑖 = Simpangan baku kurva normal standar

𝑥

𝑖 = Data ke-i dari suatu kelompok data

𝑥̅

= Rata-rata kelompok S = Simpangan baku

b) Menghitung peluang F(

𝑧

𝑖

) = P (𝑧 ≤ 𝑧

𝑖

)

c) Menghitung proporsi cacah z

≤ 𝑧

𝑖 terhadap seluruh

𝑧

𝑖

S ( 𝑧

𝑖

) =

𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑧1,𝑧2,…𝑧𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 ≤ 𝑧𝑖

𝑛 d) Menghitung harga

𝐿

0

𝐿0 = 𝑀𝑎𝑘𝑠 |𝐹(𝑧𝑖) − 𝑆(𝑧𝑖)|

(8)

4) Daerah kritik

DK =

{L|L > L

(𝛼;𝑛)

}

di mana n adalah ukuran sampel 5) Keputusan Uji

a) H0 diterima jika L ∉ DK b) H0 ditolak jika L ∈ DK 6) Kesimpulan

a) Jika H0 diterima, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

b) Jika H0 ditolak, maka sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang digunakan dalam penelitian mempunyai varians yang sama atau tidak. Untuk menguji homogenitas data digunakan uji Bartlett. Adapun prosedur uji Bartlett menurut Sudjana (2005: 261-263) sebagai berikut.

1) Hipotesis

a) H0 : 𝜎12 = 𝜎22 (variansi populasi homogen) b) H1 : 𝜎12 ≠ 𝜎22 (variansi populasi tidak homogen) 2) Taraf signifikansi : 5% (𝛼 = 0,05)

3) Statistik Uji Chi Kuadarat (𝑥2)

𝑥2 = (In 10) {𝐵 − Σ(𝑛1− 1) log 𝑠𝑖2} Dengan

𝑠

2

=

Σ(𝑛𝑖−1)𝑠𝑖2

Σ(𝑛𝑖−1) dan 𝐵 = (log 𝑠2) Σ(

𝑛

𝑖

− 1

)

In 10 = 2, 3026, disebut logaritma asli dari bilangan 10.

Keterangan :

𝑠2 =variansi gabungan

𝑛𝑖 =banyaknya anggota sampel ke-i 𝑠𝑖2 = variansi sampel ke-i

(9)

4) Daerah kritik

DK

= {𝑥

2

|𝑥

2 >

𝑥

(1−𝛼)(𝑘−1)2

}

5) Keputusan Uji

a) H0 diterima jika 𝑥2 ∉ DK b) H0 ditolak jika 𝑥2 ∈ DK 6) Kesimpulan

a) Variansi populasi homogen jika H0 diterima.

b) Variansi populasi tidak homogen jika H0 ditolak.

2. Uji Keseimbangan

Sebelum sampel mendapatkan perlakuan, terlebih dahulu diuji dengan uji keseimbangan. Uji keseimbangan bertujuan untuk mengetahui apakah sampel eksperimen dan sampel kontrol berasal dari populasi yang memiliki kemampuan awal yang sama atau tidak. Untuk menguji keseimbangan digunakan uji-t.

Langkah-langkah uji-t menurut Sudjana (2005: 239) adalah sebagai berikut:

1) Hipotesis

a) H0 ∶ μ1 = μ2 (kedua populasi memiliki kemampuan awal yang sama) b) H1 ∶ μ1 ≠ μ2 (kedua populasi tidak memiliki kemampuan awal yang sama) 2) Taraf signifikansi 𝛼 = 0,05

3) Statistik Uji-t

𝑡 = 𝑥̅1 − 𝑥̅2 𝑠√1

𝑛1 + 1 𝑛2 Dengan

𝑠 =(𝑛1− 1)𝑠12+ (𝑛2− 1)𝑠22 𝑛1+ 𝑛2− 2 Keterangan:

𝑥̅1 = rata-rata kelompok eksperimen 𝑥̅2 = rata-rata kelompok kontrol

𝑠 = standar deviasi (simapangan baku)

(10)

𝑠𝑖 = simpangan baku kelompok eksperimen 𝑠2 = simpangan baku kelompok kontrol 𝑛1 = jumlah sampel kelompok eksperimen 𝑛2

=

jumlah sampel kelompok kontrol 4) Daerah kritik

𝐷𝐾 = {𝑡|𝑡 < −𝑡

1−1

2𝛼;𝑛1+𝑛2−2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑡 > 𝑡

1−1

2𝛼;𝑛1+𝑛2−2} 5) Keputusan Uji

a) H0 diterima jika t ∉ DK b) H0 ditolak jika t ∈ DK 6) Kesimpulan

a) Jika H0 diterima, maka kedua populasi memiliki kemampuan awal yang sama.

b) Jika H0 ditolak, maka kedua populasi memiliki kemampuan awal yang berbeda.

3. Uji Hipotesis

Setelah data diuji normalitas dan homogenitas, maka selanjutnya adalah melakukan uji hipotesis. Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui manakah yang lebih baik antara keterampilan menulis puisi siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran concept sentence atau model pembelajaran explicit instruction. Uji hipotesis dilakukan ketika semua data sudah terkumpul dan dianalisis dengan uji t. Prosedur uji t menurut Sudjana (2005: 239) adalah sebagai berikut:

1) Hipotesis

a) H0 : µ1 = µ2 (tidak ada perbedaan keterampilan menulis puisi siswa yang menggunakan model pembelajaran concept sentence dan explicit instruction).

b) H1: µ1 ≠ µ2 (terdapat perbedaan keterampilan menulis puisi siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran concept sentence dan explicit instruction).

(11)

2) Taraf signifikansi 𝛼 = 0,05 3) Statistik uji-t

𝑡 = 𝑥̅1 − 𝑥̅2 𝑠√1

𝑛1 + 1 𝑛2 Dengan

𝑠 =(𝑛1− 1)𝑠12+ (𝑛2− 1)𝑠22 𝑛1+ 𝑛2− 2 Keterangan:

𝑥̅

1

=

rata-rata kelompok eksperimen

𝑥̅

2

=

rata-rata kelompok kontrol

𝑠 =

standar deviasi (simapangan baku)

𝑠

𝑖

=

simpangan baku kelompok eksperimen

𝑠

2

=

simpangan baku kelompok kontrol

𝑛

1

=

jumlah sampel kelompok eksperimen

𝑛

2

=

jumlah sampel kelompok kontrol 4) Daerah kritik

𝐷𝐾 = {𝑡|𝑡 < −𝑡1−1

2𝛼;𝑛1+𝑛2−2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑡 > 𝑡1−1

2𝛼;𝑛1+𝑛2−2} 5) Keputusan uji

a) H0 diterima jika 𝑡 ∉ DK b) H0 ditolak jika 𝑡 ∈ DK 6) Kesimpulan

a) Jika H0 diterima, maka tidak ada perbedaan keterampilan menulis puisi siswa yang diajar dengan model pembelajaran concept sentence dengan siswa yang diajar dengan model pembelajaran explicit instruction.

b) Jika H0 ditolak, maka ada perbedaan keterampilan menulis puisi siswa yang diajar dengan model pembelajaran concept sentence dengan siswa yang diajar dengan

(12)

model pembelajaran explicit instruction. Untuk mengetahui manakah yang menghasilkan hasil belajar yang lebih baik, perlu dibandingkan rerata hasil belajar keterampilan menulis puisi siswa yang diajar dengan model pembelajaran concept sentence dengan siswa yang diajar dengan model pembelajaran explicit instruction.

H. Prosedur Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan prosedur penelitian sebagai pedoman dalam melaksanakan penelitian. Hal ini bertujuan agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan terstruktur sehingga hasil penelitian yang didapat sesuai harapan dan valid. Menurut Arikunto (2013: 61) langkah-langkah dalam melakukan penelitian secara umum terdiri dari: 1) Pembuatan rancangan penelitian; 2) Pelaksanaan penelitian; 3) Pembuatan laporan. Adapun uraian kegiatan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pembuatan Rancangan Penelitian

a. Melakukan prapenelitian untuk mendapatkan gambaran tentang objek penelitian.

b. Mengajukan judul dan membuat proposal.

2. Pelaksanaan Penelitian

a. Menentukan dan menyusun instrumen.

b. Pelaksanaan penelitian dengan memberikan perlakuan pada masing-masing kelompok penelitian.

c. Mengumpulkan data sesuai dengan teknik pengumpulan data yang telah direncanakan.

d. Mengelompokkan data yang terkumpul sesuai dengan tujuan penelitian.

e. Menganalisis objek penelitian berupa keterampilan menulis puisi siswa.

3. Pembuatan Laporan

a. Menulis kesimpulan akhir dari seluruh analisis yang telah dilakukan.

b. Menyusun laporan penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

Siapa yang datang lebih dahulu di masjid, maka ia berhak menempati ¡af ¡alat terdepan atau yang ia inginkan. Untuk yang datang belakangan, hanya berhak menempati

1. Para penghadap atau para pihak bertindak untuk dirinya sendiri. Apabila pihak yang berkepentingan hadir dan memberikan suatu keterangan dan atau kehendaknya untuk

Dan kesalahan secara umum adalah, biasanya pasien yang terkena penyakit tertentu dan termasuk kanker, selalu ingin cepat sembuh sehingga hanya

Sistem pendidikan pada masa itu belum lepas dari pola stratifikasi sosial yang telah ada dan disahkan sejak taun 1848 oleh

Penelitian ini merupakan penelitian Expost Facto yang bersifat korelasional dan bertujuan untuk mengetahui pengaruh media komunikasi seluler, untuk mengetahui

[r]

14 mahasiswa praktek pada media gamelan degung dan mahasisa lain pada media tiruan ... 15 Gambar waditra

Dengan cara ini kontrak sudah aman karena tinggal kalah ♣ Q dan bikin karena hanya kalah 1 trik heart, 1 trik diamond dan 2 trik club.. Di ketiga meja lainnya menjadi