• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berkembangnya teknologi informasi dan munculnya revolusi industri 4.0 banyak berpengaruh di berbagai sektor industri termasuk salah satunya adalah industri jasa keuangan di Indonesia, atau sering disebut dengan financial technology (fintech). Dikutip dari NDRC (National Digital Research Centre), istilah financial technology digunakan untuk menyebut suatu inovasi di bidang jasa finansial.

Fintech merupakan konsep yang memadukan antara perkembangan teknologi dengan bidang finansial bersama lembaga perbankan yang bertujuan untuk mempermudah proses transaksi keuangan yang lebih praktis dan aman yang dipadukan dengan perkembangan teknologi. Di Indonesia telah berkembang beragam jenis fintech menurut Bank Indonesia (BI) ke dalam 4 (empat) jenis, yaitu payment, clearing, dan settlement; crowdfunding dan peer-to-peer lending; market aggregator, manajemen risiko dan investasi (Bank Indonesia, 2020).

Kehadiran fintech bertujuan untuk membantu mempermudah masyarakat dalam mengakses berbagai produk keuangan, mengurangi jumlah biaya operasional, meningkatkan keamanan saat bertransaksi, meningkatkan transaksi yang efisien, memperluas akses dalam sistem pembayaran, dan meningkatkan literasi mengenai keuangan bagi masyarakat Indonesia yang memperhatikan keamanan para penggunanya. Saat ini, layanan fintech sangatlah beragam mulai dari pembayaran, peminjaman, manajemen investasi, analisis data pasar, asuransi, dan modal ekuitas (Katadata.co.id, 2019).

Perkembangan ini yang membuat masyarakat dapat melakukan transaksi tanpa uang tunai yang dapat dilakukan tanpa kontak fisik antara konsumen dengan merchant melalui debit card, credit card, virtual account, bank transfer, E-Wallet,

(2)

E-Money, mobile banking, retail payment, dan pembayaran digital lainnya.

Transaksi tanpa menggunakan uang tunai marak disebut sebagai e-payment dengan internet sebagai jembatan dalam melakukan proses pembayaran dari website merchant ke sistem pembayaran online berupa sistem komputer yang dapat memproses, memverifikasi, dan menerima atau menolak transaksi tersebut. Sistem inilah yang dapat ditemukan dalam pembayaran berbasis teknologi yang disebut dengan payment gateway (Ginanjar dan Tanone, 2017).

Gambar 1.1 Data Pertumbuhan Uang Elektronik di Indonesia

Sumber: katadata.co.id. (diakses pada 14 November 2020)

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI) (2018), nilai transaksi pembayaran digital mencapai Rp 47,19 triliun dan dari angka tersebut dapat diketahui meningkat hingga empat kali lipat dari tahun sebelumnya, yaitu Rp 12,37 triliun. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Katadata.com di atas terlihat bahwa uang elektronik telah mendominasi transaksi non tunai dengan peningkatan yang sangat signifikan mulai dari tahun 2014 hingga tahun 2018 dengan rata-rata pertumbuhan transaksi tahunan yaitu sebesar 94,7% didominasi oleh uang elektronik, dilanjutkan dengan persentase perkembangan kartu debit yaitu 18,6%, dan kartu kredit sebesar 7,1%.

(3)

Gambar 1.2 Data Perkembangan Pembayaran Digital di Indonesia

Sumber: finansial.bisnis.com. (diakses pada 14 November 2020)

Dikutip dari Bisnis.com (2019), berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh Morgan Stanley yang dipublikasikan pada tahun 2019 lalu, memaparkan data besarnya jumlah kenaikan pengguna dan transaksi pembayaran digital di Indonesia.

Pada tahun 2027, lembaga tersebut memprediksi jumlah transaksi melalui pembayaran digital akan mencapai US$50 miliar. Survei tersebut dilakukan kepada 1.582 responden dan dari hasilnya diketahui sebanyak 20% responden memilih menggunakan layanan pembayaran digital dari perusahaan fintech dibandingkan milik bank, perusahaan telekomunikasi, atau e-commerce.

Dari riset Alpha Wise tersebut, diketahui 39% masyarakat Indonesia masih menggunakan sistem pembayaran tunai dan 61% masyarakat Indonesia memilih menggunakan pembayaran digital yang dilakukan dengan berbagai channel pembayaran, seperti kartu kredit, dompet digital telekomunikasi, dompet digital toko online, dompet digital bank, transfer langsung, kartu debit, dan dompet digital fintech.

(4)

Gambar 1.3 Data Pengguna Fintech di Indonesia tahun 2017-2024

Sumber: statista.com. (diakses pada 14 November 2020)

Data yang dikeluarkan oleh Statista.com menunjukkan adanya kenaikan yang signifikan dari jumlah pengguna pembayaran digital di Indonesia dari tahun 2017 hingga tahun 2024. Pada tahun 2020 diketahui penggunanya sebanyak 129,94 miliar dan diperkirakan akan terus meningkat hingga tahun 2024 diperkirakan sebanyak 189,62 miliar orang menggunakan pembayaran digital.

Gambar 1.4 Data Aktivitas E-commerce di Indonesia tahun 2020

Sumber: Hootsuite. (Diakses pada 16 Januari 2021)

Sebanyak 90% dari total populasi penduduk Indonesia telah mengunjungi website toko online yang diakses melalui berbagai perangkat elektronik, 88%

membeli barang secara online dan 80% berbelanja melalui mobile device. Hal ini menunjukkan potensi toko online dengan tingkat konversi yang tinggi dan menuntut cara penjualan produk yang mobile-friendly (Hootsuite, 2020).

(5)

Dari data-data tersebut, dapat dilihat bagaimana industri pembayaran digital di Indonesia akan terus berkembang yang didukung oleh berbagai aspek. Selain banyaknya teknologi yang mulai berlomba-lomba untuk menyediakan berbagai sistem pembayaran terbaik, adanya perubahan perilaku berbelanja masyarakat Indonesia juga mendukung kesuksesan fintech. Salah satunya adalah kemunculan payment gateway, yaitu komponen infrastruktur yang berguna untuk memastikan sistem transaksi dengan jaringan internet tanpa adanya hambatan dan perlindungan total agar lebih aman, mudah, dan cepat (Gulati dan Srivastava, 2007). Lewat payment gateway, baik konsumen maupun penjual akan lebih dimudahkan.

Pasalnya hanya melalui satu platform, penjual dapat menyediakan berbagai pilihan metode pembayaran yang dimiliki oleh konsumen.

Dalam kegiatan pemasaran, terdapat strategi yang disebut sebagai bauran pemasaran atau marketing mix yang terdiri dari 4 (empat) komponen, yaitu product, price, place, dan promotion. Bauran pemasaran yang dilakukan oleh Faspay (PT Media Indonusa) dilakukan untuk membedakan atau diferensiasi produk dan perusahaan dengan para kompetitornya, memudahkan mengembangkan produk, dan mempermudah pemilihan strategi pemasaran yang tepat. Product Faspay yaitu dengan produk unggulan sebagai penyedia layanan payment gateway dan produk pembayaran digital lainnya, antara lain Faspay Business, Faspay Billing, Faspay SendMe, dan Faspay Dana Usaha bagi para pengusaha mulai dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) hingga korporasi. Price yang ditawarkan oleh Faspay beragam sesuai dengan metode pembayaran yang dipilih, mulai dari Rp.

2.000 (dua ribu rupiah) per transaksi dan dalam beberapa metode pembayaran, biaya ditetapkan berdasarkan persentase dari total transaksi, yaitu mulai dari 1%

per transaksinya. Place, karena seluruh kegiatan bisnis dilakukan secara digital melalui internet, hingga saat ini Faspay dapat digunakan di seluruh Indonesia dan dapat menerima uang dari luar negeri.

Selain ketiga strategi diatas, terdapat satu unsur strategi marketing mix, yaitu promotion yang digunakan untuk mengkomunikasikan produk Faspay kepada khalayak dengan menerapkan berbagai strategi komunikasi pemasaran. Dalam penerapannya, terdapat 5 (lima) elemen utama yang terdapat dalam kegiatan promosi yang disebut dengan marketing communication mix/promotion mix

(6)

meliputi advertising, direct marketing, publicity/public relations, sales promotion, dan personal selling (Kotler dan Armstrong 2018).

Peran marketing communication memegang aspek penting dalam keseluruhan misi publikasi dan kegiatan pemasaran suatu perusahaan. Bekerja di dunia fintech tidak mudah, karena literasi teknologi masyarakat Indonesia yang dinilai masih sangat rendah. Selain itu, juga dibutuhkan keterampilan serta profesionalisme yang tinggi karena dalam industri ini banyak menangani konsumen dari berbagai segmen dan dari industri yang beragam, seperti perhotelan, kecantikan, makanan, transportasi, barang kebutuhan sehari-hari, dan masih banyak lainnya. Mempelajari mengenai perkembangan industri fintech di Indonesia sekaligus belajar untuk mengimplementasikan marketing communication secara langsung merupakan kesempatan yang sangat berharga bagi peserta kerja magang.

Praktik kerja magang dilaksanakan di perusahaan payment channel system penyedia layanan payment gateway, yaitu Faspay (PT Media Indonusa). Perusahaan yang merupakan bagian dari Astel Group ini banyak memberikan pengalaman positif terutama dalam kegiatan komunikasi pemasaran yang meliputi online advertising, online public relations, event, direct marketing, dan sales promotion.

1.2 Tujuan Kerja Magang

Tujuan dilakukannya praktik kerja magang di Faspay (PT Media Indonusa), yaitu agar peserta kerja magang dapat mengimplementasikan teori-teori yang telah peserta kerja magang dapatkan dalam dunia perkuliahan khususnya berkaitan dengan marketing communication Sehingga, peserta kerja magang tidak hanya mendapatkan ilmu melalui pelajaran dan teori, tetapi juga dapat mengimplementasikan secara langsung dalam dunia pekerjaan.

(7)

1.3 Waktu dan Prosedur Kerja Magang

1.3.1 Waktu Kerja Magang

Peserta kerja magang melakukan kegiatan praktik kerja magang selama 60 hari dimulai dari tanggal 21 Agustus 2020 hingga 13 November 2020 dengan kesepakatan 5 hari kerja dari hari Senin hingga Jumat, dimulai pada pukul 08.00- 17.00 WIB dengan sistem kerja Work from Home (WFH).

1.3.2 Prosedur Kerja Magang

1. Mengajukan KM-01 setelah mengisi KRS Magang secara resmi pada saat KRS Online melalui tautan https://bit.ly/KM01Fikom dengan melampirkan bukti berupa tangkapan layar/screenshot KRS Magang pada menu jadwal di MyUMN, transkrip nilai sampai dengan semester terakhir sebelum magang.

2. Mengajukan tempat kerja magang kepada pihak Kaprodi Ilmu Komunikasi untuk mendapat surat rekomendasi magang KM-02 yang telah disetujui oleh Kaprodi melalui email student pada tanggal 21 Agustus 2020.

3. Mengajukan negosiasi, kontrak, dan pengurusan jadwal kerja di tempat kerja magang dan mengunduh serta mengisi form KM-03 hingga KM-07 untuk dilengkapi selama periode kerja magang yang diisi secara online.

4. Melakukan kegiatan kerja magang bersama divisi marketing communication yang didampingi oleh Yofiani Johari selaku marketing communication executive di Faspay (PT Media Indonusa).

5. Mengajukan penilaian kerja magang kepada Yofiani Johari selaku pembimbing lapangan kerja magang selama 60 hari kerja setelah masa praktik kerja magang selesai.

6. Melakukan penulisan laporan kerja magang dengan arahan dan bimbingan dari Theresia Lavietha Vivrie Lolita, S.I.Kom., M.I.Kom.

Gambar

Gambar 1.1 Data Pertumbuhan Uang Elektronik di Indonesia
Gambar 1.2 Data Perkembangan Pembayaran Digital di Indonesia
Gambar 1.3 Data Pengguna Fintech di Indonesia tahun 2017-2024

Referensi

Dokumen terkait

Apabila di kemudian hari penulis terbukti melakukan kecurangan dan penyimpangan baik dalam pelaksanaan praktik kerja magang atau dalam penulisan laporan praktik kerja

Kawan Muamua merupakan Learning Management System (LMS), di Indonesia sendiri sudah banyak LMS di antaranya ialah Ruang Guru, Zenius, AyoBlajar, dan lainnya. Riset ini

Untuk tombol forgot password, jika user menekan tombol tersebut, user akan diarahkan ke halaman forgot password yang akan ditunjukkan pada Gambar 3.13... 12

Merupakan magang atau praktik kerja yang dilakukan oleh mahasiswa dengan output yang dihasilkan berupa skripsi karya (melakukan aktivitas magang dan laporan magang)1. Alur

Atas berkat dan pertolongan rahmatNya, penulis dapat melaksanakan praktik program kerja magang di Narasi TV dan menyelesaikan penulisan laporan kerja magang yang

Setelah penulis resmi diterima magang di Radio Pelita Kasih, penulis menukarkan surat pernyataan diterima praktik kerja magang untuk melakukan kerja magang dari perusahaan.

1) Periode kerja magang selesai, penulis diwajibkan untuk menyusun laporan kerja magang yang berisi tentang kegiataan yang dilakukan selama kerja magang yang dibimbing dengan

Laporan kerja magang ini berisi uraian pekerjaan yang telah dilakukan oleh Saya selama melaksanakan praktik kerja magang terhitung dari 60 hari kerja di Creative