• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MEDIA AUDIO-VISUAL KIMIA 3D BERBASIS AURORA3D PRESENTATION UNTUK PEMBELAJARAN ISOMER DI SMA/MA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN MEDIA AUDIO-VISUAL KIMIA 3D BERBASIS AURORA3D PRESENTATION UNTUK PEMBELAJARAN ISOMER DI SMA/MA."

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MEDIA AUDIO VISUAL KIMIA 3D BERBASIS

AURORA3D PRESENTATION UNTUK PEMBELAJARAN

ISOMER DI SMA/MA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian

Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh: Heri Prasetya 12303241024

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim.

Tanda tangan dosen penguji yang tertera dalam halaman pengesahan adalah asli. Jika tidak asli, saya siap menerima sanksi ditunda yudisium pada periode berikutnya.

Yogyakarta, 12 Oktober 2016 Yang menyatakan,

(3)
(4)
(5)

MOTTO

Bismillahirohmanirohim

Sesungguhnya bersama kesukaran itu ada keringanan. Karena itu bila kau sudah selesai (mengerjakan yang lain). Dan berharaplah kepada Tuhanmu.

(6)

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah. Atas rahmat dan karunia Allah SWT saya dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan baik. Karya ini

saya persembahkan untuk:

Ayahku Mugiyana

Ayah yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan motivasi. Tetes keringatmu selalu mendorongku agar selalu mengejar cita-citaku.

Ibuku Siti Sukartini

Ibu yang selalu mendoakanku dan memberikan berbagai nasehat. Wanita pertama yang sangat aku sayangi.

Adik-adikku Sigit Dwi Nugroho dan Bagas Tri Wibawa

Adik-adikku yang dapat menghilangkan rasa bosanku dengan tingkah konyol kalian. Duo sodara yang menyenangkan dan kadang menjengkelkan.

Kekasihku Nawang Wulandari

Wanita yang selalu ada dalam suka dan dukaku. Semoga dia menjadi pendamping hidupku.

Teman-temanku Muslim Arief Setiawan dan Suryanto

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Media Audio-Visual Kimia3D Berbasis Aurora3D Presentation untuk Pembelajaran Isomer di SMA/MA”.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan program S1 pada Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Negeri Yogyakarta. Penulisan skripsi ini juga tidak akan berhasil tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Hartono, selaku Dekan FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta. 2. Bapak Jaslin Ikhsan, Ph. D, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kimia

Universitas Negeri Yogyakarta.

3. Bapak Sukisman Purtadi, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Negeri Yogyakarta.

4. Ibu Rr. Lis Permana Sari, M.Si, selaku Penasehat Akademik yang telah memberikan nasehat-nasehat untuk kelancaran kuliah penulis.

5. Drs. Heru Pratomo Al, M.Si, selaku dosen pembimbing, ahli materi, ahli media dan ketua penguji yang telah membimbing penulis dengan keikhlasan serta kesabaran demi kelancaran penulisan skripsi.

6. Dr. Das Salirawati, M.Si. selaku penguji utama yang telah memberikan masukan, saran, dan penilaian kepada penulis.

7. Dr. Eli Rohaeti selaku dosen penguji pendamping yang telah memberikan masukan, saran, dan penilaian kepada penulis.

8. C. Budimarwanti, M.Si. selaku sekretaris penguji yang telah memberikan masukan, saran, dan penilaian kepada penulis.

(8)

10.Dewi Masithoh, Nawang Wulandari, Muslim Arief Setiawan, Sri Edi Putra S., dan Suryanto selaku peer reviewer yang telah memberikan masukan dan saran untuk pengembangan produk.

11.Teman-Teman Pendidikan Kimia Subsidi 2012 selaku motivator yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis.

12.Semua pihak yang telah mendukung serta membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.

Penulis masih merasa bahwa penulisan skripsi ini belum sempurna, untuk itu penulis mengharapkan saran yang bersifat membangun. Demikian skripsi ini ditulis dan semoga bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 12 Oktober 2016 Penulis

(9)

DAFTAR ISI

hal

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

ABSTRAK ... xv

ABSTRACT ... xvi

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Identifikasi Masalah ... 3

C.Pembatasan Masalah ... 3

D.Rumusan Masalah ... 4

E.Tujuan Penelitian ... 4

F. Spesifikasi Produk ... 4

G.Manfaat Penelitian ... 5

H.Pentingnya Pengembangan ... 6

I. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan ... 6

1. Asumsi Pengembangan ... 6

2. Keterbatasan Pengembangan ... 7

(10)

1. Belajar dan Sumber Belajar ... 8

E.Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 30

1. Jenis Data ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Pengembangan ... 35

1. Produk ... 35

2. Kualitas Produk ... 36

(11)

C.Kajian Produk Akhir ... 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 56

B.Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 58

(12)

DAFTAR TABEL

hal

Tabel 1. Penjabaran Aspek Penilaian Penilaia ………. 32

Tabel 2. Penilaian dengan Skala Likert ……… 33

Tabel 3. Kriteria Kategori Penilaian Kualitas Produk ……….. 33

Tabel 4. Data Kualitas Produk …..………. 38

Tabel 5. Masukan dan Saran dari Dosen Pembimbing terhadap Produk Awal ………. 42

Tabel 6. Masukan dan Saran dari Dosen Peer Reviewer terhadap Produk Hasil Revisi I ……… 43

Tabel 7. Masukan dan Saran dari Dosen Pembimbing sebagai Ahli Materi terhadap Produk Hasil Revisi II ……… 44

Tabel 8. Masukan dan Saran dari Dosen Pembimbing sebagai Ahli Media terhadap Produk Hasil Revisi II ……… 44

(13)

DAFTAR GAMBAR

hal

Gambar 1. Struktur Molekul Cis-2-butena……… 12

Gambar 2. Struktur Molekul Trans-2-butena……… 12

Gambar 3. Model Tiga Dimensi Molekul Cis-2-butena……… 12

Gambar 4. Model Tiga Dimensi Molekul Trans-2-butena……… 12

Gambar 5. Bagan Peran Media Pembelajaran………... 13

Gambar 6. Skema Tahap-tahap Penelitian………. 30

Gambar 7. Tampilan Slide Awal Produk………... 35

Gambar 8. Grafik Perbandingan Skor Rata-rata Tiap Aspek dengan Skor Minimal Kategori Sangat Baik Menurut Kriteria Penilaian Ideal……….. 37

Gambar 9. Cover Tempat CD Produk……… 53

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

hal

Lampiran 1. Instrumen Penilaian Produk ... 61

Lampiran 2. Perhitungan dan Penentuan Kualitas Produk ... 69

Lampiran 3. Tabulasi Data Penilaian Produk ... 85

Lampiran 4. Penjabaran Aspek Penilaian Produk ... 87

Lampiran 5. Lembar Pernyataan Peer Reviewer ... 88

Lampiran 6. Lembar Pernyataan Ahli Media dan Ahli Media ... 93

(15)

PENGEMBANGAN MEDIA AUDIO-VISUAL KIMIA 3D BERBASIS

AURORA3D PRESENTATION UNTUK PEMBELAJARAN

ISOMER DI SMA/MA

Oleh: Heri Prasetya NIM: 12303241024

Dosen Pembimbing: Drs. Heru Pratomo Al, M.Si

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan Media Audio-Visual Kimia 3D Berbasis Aurora3D Presentation untuk Pembelajaran Isomer di SMA/MA dan menentukan kualitasnya.

Penelitian ini menggunakan model pengembangan prosedural untuk mengembangkan Media Audio-Visual Kimia 3D Berbasis Aurora3D Presentation. Prosedur penelitian ini meliputi empat tahapan: perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan penilaian. Produk ini mendapatkan masukan dan saran dari dosen pembimbing, peer reviewer, ahli materi sekaligus ahli media, dan reviewer. Media ini dinilai oleh lima reviewer yaitu guru kimia SMA/MA untuk menentukan kualitasnya. Penilaian dilakukan menggunakan instrumen penilaian berupa angket meliputi 8 aspek penilaian yang dijabarkan menjadi 30 butir penilaian.

Hasil penelitian berupa produk Media Audio-Visual Kimia 3D Berbasis Aurora3D Presentation untuk pembelajaran Isomer di SMA/MA yang dikemas dalam CD. Berdasarkan penilaian lima reviewer, produk ini berkualitas sangat baik (SB). Dengan demikian, produk ini layak digunakan oleh guru untuk pembelajaran isomer.

Kata Kunci: Penelitian Pengembangan, Media Audio Visual, Aurora3D

(16)

THE DEVELOPMENT OF CHEMISTRY 3D AUDIO-VISUAL MEDIA BASED AURORA 3D PRESENTATION FOR ISOMERS

LEARNING IN SENIOR HIGH SCHOOL

By: Heri Prasetya NIM: 12303241024

Supervisor: Drs. Heru Pratomo Al, M.Si

ABSTRACT

The purpose of this research were to develop Chemistry 3D Audio-Visual Media Based Aurora3D Presentation for Isomers Learning in Senior High School and determine its quality based on evaluation.

This research used procedural model to produce Chemistry 3D Audio-Visual Media Based Aurora3D Presentation. This prosedur included four step, namely planning, organizing, implementing, and evaluating. The product has been reviewed and got advices from the supervisor, peer reviewers, expert of subject content at once expert of media and evaluated by five reviewers. The questionnaire included 8 aspects of the assesment and 30 items was used to evaluate the product.

The result of his research was a Chemistry 3D Audio-Visual Media Based Aurora3D Presentation for Isomers Learning in Senior High School that packed ini CD. Based on evaluation by five reviewers, this product had very good quality. Thus, the product could be used by teacher for teaching learning in isomers.

(17)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sangat pesat dan berpengaruh terhadap perkembangan dalam bidang lain, termasuk bidang pendidikan. Guru yang berperan penting dalam bidang pendidikan perlu memiliki media pembelajaran yang relevan dengan perkembangan IPTEK. Media pembelajaran tersebut adalah media elektronik, karena memiliki berbagai keunggulan, seperti menarik, tidak terbatas ruang dan waktu, serta dapat digunakan berulang-ulang. Bagi peserta didik, media elektronik dapat menjadi sumber belajar mandiri yang relevan dengan perkembangan IPTEK.

Media pembelajaran dengan komputer dan laptop merupakan contoh media elektronik. Komputer dan laptop memiliki software atau perangkat lunak yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai media pembelajaran yang kreatif dan inovatif, salah satunya adalah Aurora3D Presentation. Software ini dapat dimanfaatkan untuk membuat presentasi dengan tekstur tiga dimensi, serta mampu menghasilkan gambar, teks, video, data, dan suara. Software ini belum pernah dikembangkan untuk pembelajaran isomer.

(18)

disampaikan. Media pembelajaran sangat berperan dalam kegiatan pembelajaran termasuk pembelajaran kimia untuk peserta didik SMA/MA. Media pembelajaran kimia sangat penting perannya, karena beberapa materi pembelajaran kimia bersifat abstrak sehingga sulit diverbalkan. Guru kurang mampu untuk menyampaikan materi pembelajaran kimia yang abstrak kepada peserta didik secara langsung tanpa bantuan media pembelajaran.

Isomer merupakan salah satu materi pembelajaran kimia di SMA/MA. Salah satu jenis isomer adalah isomer geometri yang memerlukan daya pandang dalam ruang atau tiga dimensi yang baik. Isomer geometri adalah molekul-molekul dengan rumus kimia dan struktur yang sama, namun memiliki susunan atom dalam ruang atau tiga dimensi (3D) yang berbeda. Peserta didik memerlukan daya abstraksi yang tinggi untuk memahani susunan atom dalam ruang atau tiga dimensi (3D) yang berbeda. Oleh karena itu diperlukan media pembelajaran yang dapat membantu peserta didik dalam memahami susunan atom dalam ruang atau tiga dimensi (3D).

Menurut penelitian Ida Bagus (2010), molimod adalah alat peraga struktur molekul tiga dimensi. Media pembelajaran ini penggunaannya terbatas pada beberapa peserta didik, serta terbatas ruang dan waktu karena molimod tidak dapat dibawa oleh peserta didik ke luar lingkungan sekolah. Untuk mengatasi hal itu, diperlukan alternatif media pembelajaran lain agar dapat membantu peserta didik dalam mempelajari isomer.

(19)

gambar, suara, dan latihan soal. Produk yang dihasilkan dinamakan “Kimia3D” karena produk ini menyajikan bentuk molekul dengan model tiga dimensi. Media ini diperuntukkan bagi peserta didik SMA atau MA sebagai pengganti molimod dalam pembelajaran isomer. Media audio-visual ini diharapkan dapat menambah variasi media pembelajaran dan sumber belajar alternatif isomer yang dapat meningkatkan kualitas belajar peserta didik.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Pembelajaran isomer memerlukan media pembelajaran selain molimod karena penggunaan molimod terbatas pada peserta didik tertentu, serta terbatas ruang dan waktu.

2. Materi isomer dapat disajikan dengan media audio-visual berbasis Aurora3D Presentation, akan tetapi belum ada yang membuatnya.

3. Media audio-visual kimia3D berbasis Aurora3D Presentation untuk pembelajaran isomer, perlu ditentukan kualitasnya.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, pada penelitian ini permasalahan dibatasi sebagai berikut:

(20)

2. Penilaian Kualitas media audio-visual kimia3D berbasis Aurora3D Presentation meliputi delapan aspek, yaitu aspek kesesuaian dengan materi,

bahasa, kepraktisan dan keluwesan, efisiensi waktu, kualitas audio, tampilan visual, kualitas model 3D, dan kemanfaatan.

3. Penilaian produk dilakukan oleh lima guru sebagai reviewer dengan terlebih dahulu mendapat masukan dan saran dari dosen pembimbing, peer reviewer, dan ahli media sekaligus ahli materi.

4. Media audio-visual ini hanya ditinjau oleh lima orang peer reviewer, satu orang ahli materi sekaligus ahli media untuk memberi masukan.

5. Penilaian kualitas tidak sampai pada pengujian di lapangan.

D. Perumusan Masalah

Peneliti ini akan menfokuskan permasalahan yang akan diteliti dengan rumusan sebagai berikut:

1. Bagaimana karakteristik media audio-visual kimia3D berbasis Aurora3D Presentation untuk pembelajaran isomer di SMA/MA?

2. Bagaimana kualitas media audio-visual kimia3D berbasis Aurora3D Presentation untuk pembelajaran isomer di SMA/MA yang telah

dikembangkan berdasarkan penilaian oleh lima guru kimia SMA/MA?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk:

(21)

2. Menentukan kualitas media audio-visual kimia3D berbasis Aurora3D Presentation untuk pembelajaran isomer di SMA/MA yang telah

dikembangkan berdasarkan penilaian oleh lima guru kimia SMA/MA.

F. Spesifikasi Produk

Hasil penelitian media audio-visual ini memiliki kriteria sebagai berikut: 1. Berisi materi kimia tentang isomer rangka, isomer gugus fungsi, isomer posisi,

isomer geometri, dan isomer optik pada senyawa hidrokarbon dan turunan alkana.

2. Materi pembelajaran dalam media audio-visual yang dihasilkan adalah hasil telaah pustaka dari buku dan artikel jurnal.

3. Dikembangkan dengan sembilan menu utama, yaitu kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, peta konsep, materi, latihan, daftar pustaka, profil, dan petunjuk.

4. Dikemas dalam satu keping CD dengan dilengkapi buku petunjuk penggunaan media.

5. Dapat dimanfaatkan oleh guru kimia sebagai media pembelajaran pengganti molimod dan peserta didik sebagai sumber belajar alternatif dengan menggunakan perangkat yang kompatibel.

6. Program yang digunakan untuk membuat media audio-visual ini adalah software Aurora3D Presentation.

(22)

G. Manfaat Penelitian

Media pembelajaran ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi berbagai pihak, antara lain:

1. Menambah media pembelajaran kimia sehingga menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih menarik, efektif, dan efisien.

2. Menambah sumber belajar alternatif pembelajaran kimia sehingga dapat meningkatkan prestasi peserta didik.

3. Bahan perbandingan pengembangan media dalam membantu proses pembelajaran kimia.

H. Pentingnya Pengembangan

Adanya pengembangan media audio-visual kimia3D berbasis Aurora3D Presentation untuk pembelajaran isomer akan memberikan kemudahan kepada guru untuk melaksanakan pembelajaran di SMA/MA dan kemudahan peserta didik dalam memahami materi isomer, serta dapat aktif dalam proses pembelajaran. Hasil penelitian pengembangan ini juga diharapkan dapat menambah sumber belajar alternatif pembelajaran isomer.

I. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

1. Asumsi Pengembangan

Penelitian pengembangan yang dilakukan memiliki asumsi pengembangan sebagai berikut:

(23)

pengembangan yang baik dan benar.

b. Ahli media diasumsikan seseorang yang memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai media pembelajaran secara baik dan berkualitas. c. Ahli materi diasumsikan dosen kimia yang memiliki pengetahuan di

bidang kimia dan memiliki pemahaman tentang isomer.

d. Peer reviewer yaitu teman sejawat atau mahasiswa yang melakukan penelitian pengembangan diasumsikan memahami media audio-visual secara baik.

e. Reviewer yaitu guru kimia SMA/MA yang diasumsikan memiliki pemahaman tentang media audio-visual secara baik dan berkualitas serta menguasai teori dan cara pembelajaran tentang isomer.

f. Media yang dikembangkan layak digunakan bila hasil penilaian kelima reviewer berada pada kategori baik atau sangat baik.

2. Keterbatasan Pengembangan

Produk pengembangan yang dihasilkan memiliki keterbatasan sebagai berikut:

(24)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Belajar dan Sumber Belajar

Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga ke liang lahat. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif). Guru memang bukan satu-satunya sumber belajar, walaupun tugas, peranan dan fungsinya dalam proses belajar mengajar sangat penting (Arief S. Sadiman dkk, 2014: 2-3).

Sumber belajar adalah segala sesuatu baik berupa benda, data, orang ataupun benda yang dapat digunakan untuk memberi kemudahan belajar bagi peserta didik (Jamil Suprihatiningrum, 2014: 318). Sumber belajar sebagai informasi yang disajikan dan disimpan dalam bentuk media yang dapat membantu peserta didik dalam belajar sebagai perwujudan kurikulum (Abdul Majid, 2006: 59-60). Permendikbud no 65 tahun 2013 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah menyatakan sumber belajar dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.

(25)

a. Buku Sumber

Buku sumber memuat tulisan tentang berbagai hal yang perlu dipelajari yang bersumber dari pengalaman dan kebudayaan masa lampau.

b. Guru

Guru dapat memberikan informasi pendidikan bagi para peserta didik, yang sering bertambah dalam dan semakin luas sesuai dengan perkembangan kemampuan guru itu sendiri.

c. Masyarakat

Masyarakat adalah sumber informasi pendidikan yang sangat luas, tetapi selalu berubah dan berkembang sesuai dengan dinamikanya.

d. Media Pembelajaran

Media pembelajaran juga merupakan sumber informasi pendidikan yang dengan sengaja disusun sesuai dengan tuntutan sistem instruksional.

Permendikbud no 65 tahun 2013 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah menyatakan guru bukan satu-satunya sumber belajar, tetapi pembelajaran harus berbasis pada aneka sumber belajar. Ketersediaan sumber belajar sangat mempengaruhi hasil belajar peserta didik (Made Wena, 2009: 15). Sumber belajar bagi peserta didik menjadi hal yang sangat penting karena berpengaruh pada prestasi peserta didik.

(26)

keterampilan (psikomotor) peserta didik. Untuk itu, ketersediaan sumber belajar yang berkualitas sangat penting.

2. Pembelajaran Kimia

Pembelajaran merupakan kegiatan belajar mengajar ditinjau dari sudut kegiatan peserta didik, berupa pemberian pengalaman belajar peserta didik, yang direncanakan guru untuk membangun pengetahuan baru dan mengaplikasikannya atau learning process (Mulyati dkk, 2005: 2). Kimia adalah ilmu yang mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam yang berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan energitika zat.

Ilmu kimia mempunyai ciri-ciri yang khas dan tertentu pula. Tresna Sastrawijaya (1988: 175-177) mengungkapkan ciri-ciri kimia adalah:

a. Beberapa konsepnya bersifat abstrak.

b. Mempelajarinya dengan penyederhanaan dari ilmu kimia yang sebenarnya. c. Materi pelajarannya cukup banyak.

d. Bahan pelajarannya dimulai dari yang mudah menuju yang sukar belajarnya bukan hanya sekedar menyelesaikan soal-soal.

(27)

Media juga berperan penting untuk mengembangkan pengetahuan peserta didik tentang ilmu kimia.

Beberapa materi ilmu kimia bersifat abstrak salah satunya materi isomer. Media menjadi solusi yang tepat untuk keberhasilan pembelajaran isomer. media dapat memvisualisasikan isomer-isomer sehingga peserta didik mudah memahami dan mengingat materi yang disajikan, sehingga pembelajaran berlansung secara efektif dan efisien.

3. Isomer

(28)

cis-2-butena dan trans-2-cis-2-butena disajikan dalam model tiga dimensi ball and stick (lihat gambar 3 dan 4).

Gambar 1. Struktur Molekul Cis-2-butena.

Gambar 2. Struktur Molekul Trans-2-butena.

Gambar 3. Model 3D Molekul Cis-2-butena.

Gambar 4. Model 3D Molekul Trans-2-butena.

Biasanya struktur tiga dimensi tersebut ditunjukkan oleh guru melalui media molimod. Media ini memiliki keterbatasan yaitu terbatas pengguna, jarak pandang, dan tidak menarik. Sehingga pembelajaran isomer membutuh media yang lebih baik.

4. Media Pembelajaran

(29)

mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat peserta didik mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran.

Proses pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran atau media tertentu ke penerima pesan. Sumber pesannya bisa guru, peserta didik, orang lain, penulis buku, dan produser media. Sedangkan pesannya adalah materi pembelajaran. Saluranya adalah media pembelajaran dan penerima pesannya adalah peserta didik atau guru juga (Arief S. Sadiman dkk. 2014: 11-12). Media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (peserta didik) di dalam proses pembelajaran. Metode adalah prosedur untuk membantu peserta didik dalam menerima dan mengolah informasi guna mencapai tujuan pembelajaran (Daryanto, 2013: 8). Peran media pembelajaran disajikan pada Gambar 5.

(30)

Kontribusi media pembelajaran menurut Kemp dan Dayton (1985) yang dikutip oleh Rudi Susilana dan Cepi Riyana (2009: 9-10) adalah:

a. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar. b. Pembelajaran dapat lebih menarik.

c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar. d. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek.

e. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan.

f. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan di manapun diperlukan.

g. Sikap positif peserta didik terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan.

h. Peran guru berubah kearah yang positif.

Rudy Bretz yang dikutip dari Arief S. Sadiman dkk. (2014: 20) mengidentifikasi ciri utama dari media menjadi tiga unsur pokok, yaitu suara, visual, dan gerak. Suara berkaitan dengan indera pendengaran. Visual dibedakan menjadi tiga, yaitu gambar, garis, dan simbol yang merupakan suatu kontinum dari bentuk yang dapat ditangkap dengan indera penglihatan. Di samping itu, Bretz mengklasifikasikan media lebih lanjut menjadi delapan, sebagai berikut: 1) media audio-visual gerak; 2) media audio-visual diam; 3) media audio semi-gerak; 4) media visual semi-gerak; 5) media visual diam; 6) media semi-semi-gerak; 7) media audio dan; 8) media cetak.

(31)

berjalan dengan efektif dan efisien. Media yang menarik dapat meningkatkan keaktifan siswa, sehingga kualitas pembelajaran dapat meningkat. Media pembelajaran secara umum terdiri atas unsur audio dan visual.

5. Media Audio-Visual

Media audio berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang audio, baik verbal (ke dalam kata-kata atau bahasa lisan) maupun non verbal. Ada beberapa jenis media, yaitu media audio, antara lain radio, alat perekam pita magnetik, piring hitam dan laboratorium (Arief S. Sadiman, 2014: 49).

Media berbasis visual (image atau perumpamaan) berkaitan dengan indera penglihatan dan memegang peran yang sangat penting dalam proses belajar, yaitu memperlancar pemahaman (misalnya melalui elaborasi struktur dan organisasi) dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat peserta didik dan dapat menunjukkan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata, agar menjadi lebih efektif, visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan peserta didik harus berinteraksi dengan visual (image) itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi. (Azhar Arsyad , 2011: 91).

Media audio-visual merupakan media pembelajaran yang mengandung unsur suara dan gambar yang dapat dilihat, misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, dan slide suara. Media audio-visual terdiri dari software dan hardware yang memberikan kemudahan untuk menggabungkan gambar, fotografi,

(32)

rangsangan belajar yang terbatas, penggunaan media audio-visual akan memberikan rangsangan yang lebih baik dengan terintegrasikan media audio dan visual dalam satu software yang berisi program pembelajaran (Wina Sanjaya, 2002: 172 - 173).

Kelebihan media audio-visual, antara lain: a) dapat digunakan dalam semua fase pengajaran mulai dari pengantar atau pembukaan ketika memperkenalkan topik bahasan sampai kepada evaluasi hasil belajar peserta didik; b) dapat diputar berkali-kali atau berulang-ulang, sehingga lebih praktis dan murah; c) penyajiannya lebih menarik karena dapar disertakan pula dengan grafik, animasi, video, maupun suara; dan d) dapat digunakan dengan jumlah audiens yang banyak.

Kekurangan yang terdapat dalam media audio-visual antara lain pembuatan media yang tidak mudah, karena pembuatnya harus mampu memilah dan menyesuaikan antara materi yang ingin disampaikan dengan media yang hendak digunakan. Selain itu, pembuatan media ini juga memerlukan keterampilan, keaktifan, serta keserasian media yang disampaikan, sehingga tampilan media menjadi lebih menarik dan mudah dipahami.

6. Aurora3D Presentation

Aurora3D Team (www.presentation-3d.com/products/presentation-3d.html)

(33)

konten. Menurut Aurora3D Team, ada beberapa kemudahan dalam media ini, antara lain:

a. Dukungan dari berbagai jenis konten, gambar, teks, video, model 3D, tabel, navigasi, gambar wall, data grafik, dan partikel.

b. Mudah dalam membuat slide presentasi dengan mengambil dari template yang tersedia, meliputi: template presentasi banyak, template slide, dan template animasi.

c. Dapat dieksport dalam berbagai format, dapat dijalankan secara langsung atau diekspor sebagai urutan gambar, video, dan image.

Kelebihan Aurora 3D Presentation menurut Aurora 3D Team antara lain:

a. Mudah dalam membuat presentasi tiga dimensi interaktif dengan gambar, teks, video, dan tata model.

b. Tidak perlu mahir dasar-dasar tiga dimensi.

c. Ada berbagai pilihan untuk menampilkan sesuai keinginan.

d. Tidak perlu belajar Flash, AE, Photoshop, atau aplikasi tiga dimensi lainnya untuk merancang presentasi yang efektif dan menakjubkan.

e. Real ruang tiga dimensi, yaitu objek tiga dimensi yang nyata.

f. Eksport ke .exe mandiri, Mac App, atau file video dan import model tiga dimensi atau tekstur dikembangkan dengan perangkat lunak tiga dimensi. g. Menghemat uang dengan menggunakan berbagai desain interaktif tiga dimensi.

Software ini juga memiliki keunggulan lain, yaitu dapat menyajikan gambar

(34)

audio-visual berbasis Aurora3D Presentasi sangat penting untuk pembelajaran kimia, mengingat objek studi kimia yang abstrak dan memerlukan visualisasi-visualisasi kedudukan suatu atom dalam ruang atau tiga dimensi. Susunan atom-atom dalam ruang atau dalam tiga dimensi dapat disajikan dalam software Aurora3D Presentasi dengan lebih tepat dan menarik. Software ini memudahkan komunikasi

dan interaksi antara guru dan peserta didik dalam proses belajar mengajar. Guru menyampaikan berbagai bahan dan materi pembelajaran dengan lebih baik, sehingga peserta didik mudah memahami materi dan bahan pelajaran. Software ini dapat diamati seluruh peserta didik di kelas jika ruang kelas memiliki sarana dan prasarana yang lengkap, contohnya seperangkat proyektor.

Saat ini, rata-rata peserta didik di SMA sudah dapat mengoperasikan komputer, laptop, atau netbook dengan baik sehingga peserta didik tidak kesulitan dalam menggunakan software tersebut. Software ini dapat digunakan peserta didik sebagai sumber belajar alternatif dimana pun dan kapanpun, tanpa batasan ruang dan waktu, dengan catatan ada perangkat pengoperasiannya. Namun, sampai saat ini belum ada inovasi dalam pembuatan media audio-visual berbasis Aurora3D Presentasi untuk pembelajaran isomer.

7. Penelitian Pengembangan

(35)

(software), seperti program komputer untuk pengolah data, pembelajaran di kelas, perpustakaan atau laboratorium, ataupun model-model guruan, pembelajaran, pelatihan, bimbingan, evaluasi, dan manajemen (Nana Syaodih Sukmadinata, 2012: 164).

Menurut Gay, Mills, dan Airasian yang dikutip oleh Emzir (2012: 263) dalam bidang pendidikan tujuan utama penelitian dan pengembangan bukan untuk merumuskan atau menguji teori, tetapi untuk mengembangkan produk-produk yang efektif untuk digunakan di sekolah-sekolah. Produk-produk dikembangkan untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan tertentu dengan spesifikasi yang detail. Puslitjaknov-Balitbang Depdiknas (Zainal Arifin, 2011: 127) memaparkan bahwa metode penelitian pengembangan memuat tiga komponen utama, yaitu: model pengembangan, prosedur pengembangan, dan uji-coba produk.

(36)

Borg dan Gall (2003) yang dikutip oleh Nana Syaodih Sukmadinata (2013: 169-170) mengemukakan ada sepuluh langkah pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan sebagai berikut:

a. Penelitian dan pengumpulan data (research and information collecting). Pengukuran kebutuhan, studi literatur, penelitian dalam skala kecil, dan pertimbangan-pertimbangan dari segi nilai.

b. Perencanaan (planing). Menyusun rencana penelitian, meliputi, kemampuan-kemampuan yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, rumusan tujuan yang hendak dicapai dengan penelitian tersebut, desain atau langkah-langkah penelitian, kemungkinan pengujian dalam lingkungan ternatas.

c. Pengembangan draf produk (develop preliminary from of product). Pengembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran dan instrumen evaluasi.

d. Uji coba lapangan awal (preliminary field testing). Uji coba dilapangan pada 1 sampai 3 sekolah dengan 6 sampai dengan 12 subjek uji coba (guru). Selama uji coba diadakan pengamatan, wawancara dan pengedaran angket.

e. Merevisi hasil uji coba (main product revision). Memperbaiki atau menyempurnakan hasil uji coba.

f. Uji coba lapangan (main field testing). Melakukan uji coba yang lebih lebih luas pada 5 sampai dengan 15 sekolah dengan 30 sampai dengan 100 orang subjek uji coba.

(37)

h. Uji pelaksanaan lapangan (operational product testing). Dilaksanakan pada 10 sampai dengan 30 sekolah melibatkan 40 sampai dengan 200 subjek.

i. Penyempurnaan produk akhir (final product revision). Penyempurnaan didasarkan masukan dari uji pelaksanaan lapangan.

j. Diseminasi dan implementasi (disemination and implementation). Melaporkan hasilnya dalam pertemuan profesional dan dalam jurnal.

Uji-coba produk bertujuan untuk mengetahui apakah produk layak digunakan atau tidak dan sejauhmana produk yang dibuat dapat mencapai sasaran. Uji coba dilakukan tiga kali, yaitu (1) Uji ahli (expert judgement) untuk menguatkan dan meninjau ulang produk awal serta memberikan masukan perbaikan, (2) Uji-coba terbatas terhadap kelompok kecil sebagai pengguna produk, (3) Uji lapangan (field testing), sehingga uji-coba mutu model atau produk yang dikembangkan benar-benar teruji secara empiris dan dapat dipertanggungjawabkan (Zainal Arifin, 2011: 132).

(38)

yaitu tahap uji coba lapangan awal, revisi dari hasil uji coba, uji coba lapangan, disementasi dan implementasi. Penyederhanaan langkah tersebut meliputi:

a. Tahap perencanaan, yaitu tahap yang mengadaptasi dari langkah penelitian dan pengumpulan data dalam langkah Borg & Gall.

b. Tahap pengorganisasian, yaitu tahap yang mengadaptasi dari langkah penelitian perencanaan dalam langkah Borg & Gall.

c. Tahap pelaksanaan, yaitu tahap yang mengadaptasi dari langkah pengembangan draf produk dan penyempurnaan hasil draf dalam langkah Borg & Gall. Dalam tahap ini, ditambahkan tahap validasi kepada dosen pembimbing, peer reviewer, ahli media, dan ahli materi untuk memberikan masukan dan saran mengenai produk.

d. Tahap penilaian, yaitu tahap yang mengadaptasi dari langkah uji pelaksanaan lapangan dan penyempurnaan produk akhir dalam langkah Borg & Gall. Penilaian kualitas produk dilakukan oleh lima orang reviewer yaitu lima orang guru kimia dari lima SMA/MA di Kabupaten Gunungkidul.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara lain, penelitian yang dilakukan oleh Tria Sukma (2013) menunjukkan media pembelajaran dengan software AURORA3D pada materi gaya antar molekul mempunyai kualitas sangat

(39)

Penelitian yang dilakukan oleh Tutut Her Rakhmawati (2013) menunjukkan adanya peningkatan rata-rata hasil belajar sebesar 40% dengan media pembelajaran menggunakan 3D Aurora Presentation 2012. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dikembangkan terletak pada software yang digunakan, yaitu Aurora3D Presentation dan perbedaannya pada materi dan subjek penelitian.

Penelitian yang dilakukan oleh Supajrin Nadori, Menza Hendri dan Darmaji (2014) menunjukkan bahwa persepsi peserta didik tentang kriteria tampilan program masuk dalam kategori baik (83,33%), persepsi peserta didik tentang kesesuaian program dengan bahan ajar fisika masuk dalam kategori baik (85,42%), dan persepsi peserta didik tentang kualitas teknis termasuk dalam kategori baik (84,27%). Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dikembangkan terletak pada software yang digunakan, yaitu Aurora3D Presentation dan perbedaannya pengembangan ini terletak pada produk sudah

diuji-cobakan ke peserta didik.

Penelitian yang dilakukan oleh Atikah Rachma Putri (2014) menunjukkan bahwa produk media pembelajaran audio visual berbasis Aurora3D Presentation yang dikembangkannya mempunyai kualitas baik. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dikembangkan terletak pada software yang digunakan, yaitu Aurora3D Presentation dan perbedaanya pada materi dan subjek penelitian.

C. Kerangka Berpikir

(40)

yang bersifat abstrak dan memerlukan daya pandang dalam ruang atau tiga dimensi yang baik. Pembelajaran isomer memerlukan media yang dapat membantu memudahkan dalam memahami materi isomer yang dipelajari, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien.

Media untuk pembelajaran isomer masih terbatas atau belum banyak yang mengembangkannya. Media yang sering dipakai pada pembelajaran tersebut adalah molimod yang masih memiliki beberapa kelemahan. Perlu adanya alternatif media pembelajaran serta sumber belajar alternatife yang dapat meningkatkan minat atau gairah belajar peserta didik. Selain itu, penggunaan media pembelajaran harus relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan komunikasi saat ini.

Media audio-visual memberikan rangsangan yang lebih baik dengan terintegrasikan media audio dan visual dalam satu media pembelajaran. Aurora3D Presentasi adalah suatu software untuk membuat presentasi dengan tekstur tiga dimensi, serta mampu menghasilkan gambar, teks, video, data, dan suara. Software ini sangat tepat untuk mengembangkan media audio-visual pada

pembelajaran isomer, karena dapat menyajikan model molekul tiga dimensi. Produk yang dikembangkan dari software ini berjalan pada perangkat elektronik, yaitu komputer atau laptop. Produk ini tidak hanya memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi guru tetapi juga bagi peserta didik yaitu sebagai sumber belajar alternatif kapan saja dan dimana saja.

(41)

isomer-isomer yang memudahkan peserta didik dalam memahami materi isomer-isomer. Penelitian pengembangan ini menghasilkan media audio-visual kimia3D berbasis Aurora3D Presentation untuk pembelajaran isomer di SMA/MA. Setelah

(42)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan produk media audio-visual kimia3D berbasis Aurora3D Presentation untuk pembelajaran isomer di SMA/MA dan menentukan

kualitas produk tersebut.

B. Model Pengembangan

Model penelitian pengembangan media audio-visual kimia3D berbasis Aurora3D Presentation untuk pembelajaran isomer di SMA/MA yang diterapkan

adalah model prosedural, yang mengadaptasi sepuluh langkah pelaksanaan penelitian dan pengembangan Borg dan Gall (research and information collecting, planing, develop preliminary from of product, preliminary field testing,

main product revision, main field testing, operational product revison,

operational product testing, final product revision, disemination and

implementation). Prosedur penelitian pengembangan tersebut dimodifikasi,

(43)

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian pengembangan berupa produk media audio-visual kimia3D berbasis Aurora3D Presentation untuk pembelajaran isomer di SMA/MA. Objek penelitiannya adalah kualitas produk yang telah dikembangkan.

D. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi empat tahap sebagai berikut:

1. Tahap Perencanaan

a. Analisis permasalahan peserta didik SMA/MA kelas X yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik peserta didik.

b. Studi pustaka dilakukan untuk mendapatkan kajian teori mengenai media pembelajaran, media audio-visual, dan pembelajaran kimia.

c. Analisis kurikulum dengan cara memilih materi isomer di SMA/MA yang akan dikemas dalam produk.

2. Tahap Pengorganisasian

a. Pengumpulan bahan meliputi naskah materi, latihan soal, gambar dan musik yang akan disajikan dalam produk yang akan dikembangkan dari buku universitas, buku teks kimia SMA/MA, dan internet yang relevan dengan materi.

(44)

c. Menentukan molekul-molekul yang ditampilkan dalam model tiga dimensi.

d. Membuat storyboard atau desain media, yang bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai tampilan media yang dikembangkan.

e. Menyusun dan memvalidasi instrumen penilaian kualitas media.

3. Tahap Pelaksanaan

a. Membuat media (produk awal). b. Validasi I oleh dosen pembimbing. c. Revisi I.

d. Validasi II oleh lima orang peer-reviewer (teman sejawat atau mahasiswa yang melakukan penelitian pengembangan).

e. Revisi II.

f. Validasi III oleh ahli media sekaligus ahli materi. g. Revisi III.

4. Tahap Penilaian

a. Penilaian oleh lima reviewer, yaitu guru kimia SMA/MA di Kabupaten Gunungkidul dengan instrumen penilaian kualitas media.

b. Analisis data. c. Revisi produk akhir

(45)

Gambar 6. Skema Tahap-tahap Penelitian.

Menentukan molekul-molekul yang akan ditampilkan dalam model tiga dimensi

Membuat storyboard atau desain media

Menyusun dan memvalidasi instrumen penilaian kualitas media

Membuat media (produk awal)

Validasi I oleh dosen pembimbing

Revisi I

Validasi II oleh lima peer reviewer

Revisi II

Validasi III oleh ahli media sekaligus ahli materi

(46)

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

1. Jenis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian pengembangan ini adalah data proses pengembangan produk media audio-visual kimia3D berbasis Aurora3D Presentation sesuai dengan prosedur serta metode yang ditempuh, dan data

tentang kualitas penilaian produk dari lima reviewer yaitu guru kimia dari lima SMA/MA yang berbeda di Kabupaten Gunungkidul.

2. Teknik Pengumpulan Data

Data proses pengembangan produk media audio-visual kimia3D berbasis Aurora3D Presentation diperoleh dari dosen pembimbing, peer reviewer, ahli

media, ahli materi, dan reviewer. Data dikumpulkan dengan cara menuliskan masukan dan saran pada tabel di kertas yang telah disediakan. Data kualitas produk diperoleh dari lima reviewer dengan menggunakan angket.

3. Instrumen Penelitian

Pengumpulan data proses pengembangan dilakukan dengan mengisi tabel masukan dan saran, sedangkan data kualitatif dilakukan dengan menggunakan teknik angket tertutup yang sudah disediakan jawabannya. Bentuk angket dalam penelitian ini adalah check list dan rating scale (skala bertingkat). Check list berupa daftar yang harus di isi oleh responden dengan cara membubuhkan tanda check (√) pada kolom yang sesuai. Rating scale (skala bertingkat) artinya setiap

(47)

baik (B), cukup (C), kurang (K), dan sangat kurang (SK) (Suharsimi Arikunto, 2013: 161).

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tabel masukan dan saran serta angket. Angket diadaptasi dari syarat-syarat instrumen penilaian dari Permendikbud no 66 tahun 2013 tentang standar penilaian pendidikan dan angket dari Muhammad itsnayni (2013) yang telah divalidasi secara logis oleh dosen pembimbing. Hasil validasi tersebut adalah instrumen penelitian yang siap digunakan untuk mengumpulkan data penilaian. Penjabaran aspek-aspek penialaian menjadi butir-butir penilaian dapat dilihat pada Tabel 1. Instumen penilaian dapat dilihat pada Lampiran 1.

F. Teknik Analisis Data

1. Data Proses Pengembangan Produk

Data proses pengembangan media audio-visual kimia3D berbasis Aurora3D Presentation untuk pembelajaran isomer di SMA/MA berupa data

(48)

Tabel 1. Penjabaran Aspek Penilaian Menjadi Butir-butir Penilaian.

No Aspek Penilaian Butir Penilaian Jumlah Butir

Penilaian

A Aspek

Kesesuainan Materi

1. Kesesuaian materi media dengan KI/KD. 3 2. Kesesuaian materi media dengan indikator. 3. Keruntutan penyajian materi media.

B Aspek Bahasa 4. Penggunaaan bahasa baku. 5

5. Penggunaan bahasa komunikatif.

6. Penggunaan bahasa yang mudah dipahami. 7. Penggunaan bahasa tidak menimbulkan penafsiran ganda.

8. kesesuaian penggunaaan ejaan dengan EYD.

C Kepraktisan dan

Keluwesan

9. Kemudahan membuka media di laptop, netbook, atau komputer.

3

10. Kesesuaian format media dengan perangkat elektronik (laptop, netbook, atau komputer).

11. Kemampuan mengaktifkan peserta didik dalam proses belajar.

D Efisiensi waktu 12. Efisiensi waktu penyiapan media. 4

13. Efisiensi keleluasaan penggunaan /pengaksesan media.

14. Kemudahan pengoperasian. 15. Media dapat digunakan berulang.

E Kualitas Audio 16. Volume suara backsound. 3

17. Kejernihan suara backsound dan tidak

20. Keproporsionalan teks, gambar, dan video. 21. Kejelasan gambar.

22. Ketepatan pemilihan background.

23. Ukuran, jenis, dan warna huruf memenuhi syarat keterbacaan.

G Kualitas Model

3D

24. Kesesuaian model 3D dengan materi. 5 25. Kesesuaian model 3D dengan background

26. Ketepatan letak sudut pengambilan gambar dan video model 3D.

27. Kejelasan gambar dan video model 3D. 28. Kemudahan memahami gambar dan video model 3D.

H Kemanfaatan 29. Kemudahahan penyampaian materi

isomer.

2

30. Menambah sumber belajar materi isomer.

(49)

2. Data Kualitas Produk yang Dihasilkan

Data kualitas produk diperoleh dari penilaian oleh reviewer. Data kualitas produk berupa data skor (nominal). Analisis data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

a. Mengubah hasil penilaian dari lima reviewer dalam bentuk skor kualitatif menjadi skor kuantitatif dengan skala Likert seperti pada Tabel 2.

Tabel 2. Penilaian dengan Skala Likert

No. Kualitas Skor

1 SK (Sangat Kurang) 1

2 K (Kurang) 2

3 C (Cukup) 3

4 B (Baik) 4

5 SB ( Sangat baik) 5

b. Menghitung skor rata-rata untuk setiap aspek kriteria berdasarkan penilaian dari lima reviewer dengan menggunakan rumus:

X̅ =

∑�

Keterangan: X̅ = skor rata-rata setiap aspek penilaian ∑X = jumlah skor total tiap

aspek penilaian n = jumlah reviewer

c. Mengubah skor rata-rata diubah menjadi nilai kualitatif sesuai dengan kriteria penilaian ideal. Ketentuan yang digunakan pada penentuan kriteria nilai kualitatif dapat dilihat pada Tabel 3 (Eko Putro Widoyoko, 2009: 111).

Tabel 3. Kriteria Kategori Penilaian Kualitas Produk

NO Rentang Skor Kuantitatif Kategori Kualitas Produk

1 X̅i +1,8 sbi < X̅ Sangat Baik (SB) 2 X̅i + 0,6 sbi < X̅≤ X̅i + 1,8 sbi Baik (B)

3 X̅i - 0,6 sbi < X̅ ≤ X̅I + 0,6 sbi Cukup (C) 4 X̅i - 1,8 sbi < X̅ ≤ X̅i - 0,6 sbi Kurang (K)

(50)

Keterangan:

X̅ : skor akhir rata-rata

X̅i : rerata ideal, yang dicari dengan rumus:

sbi : simpangan baku ideal

Skor maksimal ideal = ∑ butir kriteria x skor tertinggi

Skor minimal ideal = ∑ butir kriteria x skor terendah

d. Menentukan nilai keseluruhan produk.

Menghitung skor rata-rata keseluruhan aspek penilaian, serta menentukan kualitas produk sesuai dengan kriteria penilaian ideal.

X̅i = ⁄ (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)

(51)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengembangan

Penelitian pengembangan ini menghasilkan produk media audio-visual kimia3D berbasis Aurora3D Presentation untuk pembelajaran isomer di SMA/MA dan kualitas produk yang dikembangkan.

1. Produk

Penelitian ini menghasilkan produk berupa media audio-visual yang dikemas dalam CD pembelajaran. Produk yang dihasilkan dinamai “Kimia3D”. Produk ini memiliki sembilan menu, yaitu kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, peta konsep, materi, latihan, daftar pustaka, profil, dan petunjuk. Tampilan slide pembukaan produk ini dapat dilihat pada Gambar 7. Produk ini diperuntukan bagi guru sebagai media pembelajaran isomer dan dapat digunakan peserta didik sebagai sumber belajar alternatif isomer , jika peserta didik tersebut memiliki komputer atau laptop.

(52)

2. Kualitas Produk

Kualitas produk media audio-visual kimia3D berbasis Aurora3D Presentation untuk pembelajaran isomer di SMA/MA ditentukan berdasarkan

penilaian oleh lima guru kimia SMA di Kabupaten Gunungkidul. Data kualitas produk berupa skor yang diperoleh dari guru kimia SMA/MA berdasarkan instrumen penilaian secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 4, sedangkan secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 3.

Tabel 4. Data Kualitas Media Audio Visual Kimia 3D Berbasis Aurora3D

Penilaian kualitas media berdasarkan delapan aspek penilaian, yaitu kesesuaian dengan materi, bahasa, kepraktisan dan keluwesan, efisiensi waktu, kualitas audio, tampilan visual, kualitas model 3D, serta kemanfaatan. Setiap aspek dijabarkan menjadi butir-butir penilaian yang jumlahnya berbeda (lihat lampiran 4), maka rentang skor kualitatifnya tidak sama. Jumlah butir-butir penilaiannya adalah tiga puluh butir.

(53)

memiliki kualitas baik (B). Secara keseluruhan, produk ini memiliki kualitas sangat baik (SB) dengan skor rata-rata (�̅) adalah 131,6. Skor tersebut masuk dalam kategori sangat baik yaitu 126 < �̅. Dari Tabel 6 dibuat grafik yang menampilkan perbandingan skor rata-rata setiap aspek penilaian dengan skor minimal dari kategori kualitas sangat baik (SB) menurut kriteria penilaian ideal. Grafik perbandingan dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Grafik Perbandingan Skor Rata-rata Tiap Aspek dengan Skor Minimal Kategori Kualitas Sangat Baik menurut Kriteria Penilaian Ideal. Keterangan :

A = Kesesuaian dengan Materi E = Kualitas Audio

B = Bahasa F = Tampilan Visual

C = Kepraktisan dan Keluwesan G = Kualitas Model 3D D = Efisiensi Waktu H = Kemanfaaatan

B. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media audio-visual kimia3D berbasis Aurora3D Presentation untuk pembelajaran isomer di SMA/MA, dan menentukan kualitas produk tersebut. Prosedur pengembangan

13.6

(54)

penelitian ini melalui empat tahapan yang dimodifikasi dari prosedur penelitian dan pengembangan Borg dan Gall karena keterbatasan dana dan waktu. Penyederhanaan langkah- langkah Borg & Gall ini disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan penelitian.

1. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan, dilakukan analisis permasalahan peserta didik SMA/MA, studi pustaka, dan analisis kurikulum. Tahap perencanaan dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan produk media pembelajaran yang akan dikembangkan.

(55)

2. Tahap Pengorganisasian

Pada tahap pengorganisasian, dilakukan pengumpulan bahan, menentukan software pembuatan media pembelajaran, menentukan molekul-molekul yang

ditampilkan dalam model tiga dimensi, membuat storyboard atau desain media, serta menyusun dan memvalidasi instrumen penilaian kualitas media. Langkah awal tahap pengorganisasian adalah pengumpulan bahan meliputi naskah materi, latihan soal, gambar dan musik yang akan disajikan dalam produk. Bahan-bahan tersebut diperoleh dari buku universitas, buku teks kimia SMA/MA, dan internet, yang relevan dengan materi yang disampaikan.

Selanjutnya menentukan software pembuatan media pembelajaran, yaitu Aurora3D Presentation. Software ini dipilih karena dapat dikembangkan secara

interaktif dan dapat disajikan secara menarik dengan menyisipkan gambar, video, dan model molekul tiga dimensi. Kemudian menentukan molekul-molekul yang ditampilkan dalam model tiga dimensi. Model tiga dimensi dibuat dengan software Avogadro. Software Avogadro dapat digunakan untuk membuat model

(56)

tersebut mencakup delapan aspek penilaian, yaitu aspek kesesuaian dengan materi, bahasa, kepraktisan dan keluwesan, efisiensi waktu, kualitas audio, kualitas visual, kualitas model 3D, dan kemanfaatan. Instrumen penilaian dapat dilihat pada Lampiran 1.

3. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, langkah-langkah yang dilakukan adalah membuat media (produk awal), validasi I, revisi I, validasi II, revisi II, validasi III, dan revisi III. Langkah pertama pada tahap ini, adalah yaitu memvisualisasikan storyboard yang telah dibuat ke dalam software Aurora3D Presentation. Secara

umum, pembuatan produk awal dimulai dengan membuat tampilan slide. Tampilan slide dibuat menarik agar dapat menarik minat belajar peserta didik, lalu menyusun isi media, seperti memasukkan materi; gambar; musik backsound; video serta model molekul tiga dimensi. Penyusunan isi media harus menyesuaikan kesesuaian tata letak yang baik agar terkesan rapi, teratur dan tidak penuh teks. Font yang digunakan adalah arial ukuran minimal dua puluh, selanjutnya memberi navigator, kemudian membuat cover CD, dan terakhir mengeksport, serta menyimpan dalam CD.

(57)

Tabel 5. Masukan dan Saran dari Dosen Pembimbing terhadap Produk Awal Media Audio-Visual Kimia3D Berbasis Aurora3D Presentation

Masukan dan saran dari dosen pembimbing dijadikan dasar untuk dilakukan revisi I. Produk telah direvisi sesuai dengan masukan dan saran dari dosen pembimbing, kemudian produk hasil revisi I memasuki langkah validasi II oleh lima peer reviewer yaitu teman sejawat atau mahasiswa yang melakukan penelitian pengembangan. Masukan dan saran yang diberikan oleh peer reviewer terhadap produk hasil revisi I dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Masukan dan Saran dari Peer Reviewer terhadap Produk Hasil Revisi I.

Bagian/ Slide Masukan dan Saran

Backsound/ Musik

Perlu variasi backsound agar tidak monoton serta backsound lebih semangat.

Materi Kesalahan tata tulis atau penulisan.

Penamaan senyawa hidrokarbon alkana, alkena, dan alkuna perlu diperbaiki. Penamaan senyawa aloksialkana, alkanal, alkanon, asam karboksilat perlu diperbaiki.

Diagram polarimeter belum diberi keterangn nama-nama bagiannya

Soal evaluasi Soal nomor 5 dan 29 perlu diperbaiki karena terdapat kesalahan nama senyawa dan soal tidak ada jawaban.

Data masukan dan saran dari lima peer reviewer ditabulasikan, dicermati, dan dipilih yang memang penting untuk dilakukan revisi II. Produk telah direvisi sesuai dengan masukan dan saran dari lima peer reviewer, kemudian produk hasil revisi II memasuki langkah validasi III oleh ahli media sekaligus ahli materi.

Bagian/ slide Masukan dan Saran

Materi Gunakan molekul yang sederhana untuk contoh, seperti propana atau butana.

Perbaiki penggunaan kata atau kalimat karena kurang efektif dan komunikatif

Berikan contoh yang letak gugus fungsinya berbeda “tatanama” berikan istilah dengan “nama”

Isomer E dan Z tidak perlu ditambahkan pada media.

Jumlah soal evaluasi sebaiknya tambah menjadi 25 butir atau lebih. Media Perbaiki ukuran huruf karena kurang konsisten.

Hilangkan efek suara navigator karena dapat mengganggu konsentrasi Gunakan musik yang tidak berisik

Perbaiki tampilan menu awal agar lebih menarik

(58)

Dalam penelitian pengembangan ini, dosen pembimbing bertindak sebagai ahli materi sekaligus ahli media. Masukan dan saran yang diberikan oleh dosen pembimbing sebagai ahli materi terhadap produk hasil revisi II dapat dilihat pada Tabel 7, serta masukan dan saran yang diberikan oleh dosen pembimbing sebagai ahli media terhadap produk hasil revisi II dapat dilihat pada Tabel 8. Produk telah direvisi sesuai dengan masukan dan saran dari dosen pembimbing sebagai ahli media sekaligus ahli media, kemudian produk revisi III dapat dinilaikan kepada lima reviewer yaitu lima guru kimia dari lima SMA yang berbeda di Kabupaten Gunungkidul.

Tabel 7. Masukan dan Saran dari Dosen Pembimbing sebagai Ahli Materi terhadap Produk Hasil Revisi II.

Bagian/ Slide Masukan dan Saran

Materi Urutan slide materi isomer struktur sebaiknya isomer rangka, isomer gugus fungsi, lalu isomer posisi

Cermati dan perbaiki kesalahan penulisan, seperti “srtuktur” seharusnya “struktur” dll.

Tabel 8. Masukan dan Saran dari Dosen Pembimbing sebagai Ahli Media terhadap Produk Hasil Revisi II.

Bagian/ Slide Masukan dan Saran

Navigasi Usahakan setiap slideterdapat tombol navigator “back” dan “next

Model 3D Usahakan video model 3D suatu molekul dapat dihentikan sesaat dan dijalankan kembali.

Petunjuk Agar media dapat digunakan secara baik maka petunjuk penggunaan media tidak hanya disajikan dalam media tetapi dapat disajikan pada cover tempat CD atau buat buku kecil.

4. Tahap Penilaian

(59)

reviewer. Reviewer tersebut adalah guru kimia SMA dari SMAN 1 Semin, SMAN

1 Semanu, SMAN 1 Tanjungsari, SMAN 1 Patuk, dan SMAN 1 Karangmojo. Reviewer memberikan penilaian terhadap produk dengan mengisi instrumen

penilaian yang terdiri dari delapan aspek penilaian yang telah dijabarkan dalam 30 butir penilaian. Instrumen penilaian dapat dilihat pada Lampiran 1.

Selain mengisi instrumen penilaian, reviewer juga memberikan masukan dan saran terhadap produk media (lihat Tabel 9). Masukan dan saran tersebut dijadikan dasar untuk dilakukan revisi produk akhir. Produk telah direvisi sesuai dengan masukan dan saran dari lima reviewer, tetapi untuk bagian software tidak dilaksanakan revisi. Hal ini merupakan keterbatasan software yang digunakan. Sehingga peneliti tidak bisa memperbaikinya. Setelah mendapatkan bahan untuk revisi, peneliti menganalisis data penilaian dari reviewer terlebih dahulu. Analisis data ini dilakukan untuk menentukan kualitas dari produk. Langkah terakhir dari penelitian pengembangan ini adalah melakukan revisi produk akhir, sehingga diperoleh produk akhir media audio-visual kimia3D berbasis Aurora3D Presentation untuk pembelajaran isomer di SMA/MA.

Tabel 9. Masukan dan Saran dari Reviewer terhadap Produk Hasil Revisi III.

Bagian/ Slide Masukan dan Saran

materi Jawaban soal latihan hendaknya jangan ditayangkan terlebih dahulu. Agar peserta didik dapat mengerjakan terlebih dahulu.

Tambahkan efek agar tidak monoton dan untuk mempertegas hal-hal penting. Misalnya gugus fungsi: efek untuk penegasan pada gugus fungsinya.

Hendaknya gambar struktur molekul dari senyawa yang berisomer gugus fungsi ditampilkan dalam model tiga dimensi.

Slide Warna background perlu dibuat lebih jernih (selera) Petunjuk Berikan spesifikasi jenis aplikasi yang digunakan. Software Versi sebaiknya yang ringan

Aplikasi sepertinya terlalu berat untuk dibuka sehingga sepertinya efisiensi waktu kurang

(60)

Berdasarkan hasil analisis data penilaian kualitas produk pada Tabel 5, diperoleh jumlah skor rata-rata (�̅) sebesar 131,6. Berdasarkan data penilaian kualitas produk, media ini memiliki kualitas yang Sangat Baik (SB), karena skor rata-rata yang diperoleh masuk dalam kategori sangat baik, yaitu �̅ > 126. Perhitungan analisis data selengkapnya dapat dilihat di Lampiran 2.

a) Aspek Kesesuaian Materi

Berdasarkan kriteria penilaian ideal, aspek penilaian kesesuaian materi media ini memperoleh skor rata-rata �̅ yaitu 13,6. Skor tersebut diperoleh dari jumlah butir penilaian aspek ini. Aspek ini dijabarkan menjadi tiga butir penilaian. Butir penilain ke-1, ke-2, dan ke-3 diperoleh skor rata-rata tiap butir masing-masing 4,8; 4,6; dan 4,2. Aspek penilaian kesesuaian materi memiliki kualitas yang sangat baik, karena �̅ > 12,6. Ringkasan skor rata-rata untuk setiap butir pada aspek penilaian kesesuaian dengan materi disajikan pada Tabel 3 dan perhitungan untuk aspek ini pada media audio-visual kimia3D berbasis Aurora3D Presentation disajikan pada Lampiran 2.

Berdasarkan penilaian lima reviewer, media audio-visual kimia3D berbasis Aurora3D Presentation sudah sesuai dengan aspek kesesuaian dengan materi.

Materi yang dijabarkan dalam media audio visual kimia3D berbasis Aurora3D Presentation sudah sesuai dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar.

(61)

ini masih dapat dikembangkan dan disesuaikan kembali agar keruntutan penyajian materi dapat lebih baik, misalnya pada bagian contoh soal, struktur suatu isomer tidak ditampilkan dahulu. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik mengerjakannya terlebih dahulu. Hasil penilaian pada aspek ini, media audio-visual kimia3D berbasis Aurora3D Presentation memiliki kualitas sangat baik karena telah memenuhi kategori yang telah ditentukan.

b) Aspek Bahasa

Berdasarkan kriteria penilaian ideal, aspek penilaian bahasa media ini memperoleh skor �̅ yaitu 21,8. Skor tersebut diperoleh dari jumlah butir penilaian aspek ini. Aspek ini dijabarkan dalam lima butir penilaian. Butir penilain 4, ke-5, ke-6 dan ke-8 diperoleh skor rata-rata setiap butir yang sama yaitu 4,4. Butir penilaian ke-7 diperoleh skor rata-rata setiap butir yaitu 4,2. Aspek penilaian bahasa memiliki kualitas yang sangat baik, karena skor yang diperoleh �̅ > 20,99. Ringkasan skor rata-rata untuk setiap butir pada aspek penilaian bahasa disajikan pada Tabel 3 dan perhitungan untuk aspek ini disajikan pada Lampiran 2.

Berdasarkan penilaian lima reviewer, media audio-visual kimia3D berbasis Aurora3D Presentation sudah sesuai dengan aspek bahasa. Penggunaan bahasa

(62)

dapat disebabkan terdapat beberapa slide materi yang penuh teks, maka perlu dilakukan peninjauan ulang pada beberapa slide materi. Skor rata-rata butir ketujuh tergolong tinggi, karena skor rata-rata maksimal setiap butir adalah 5. Hasil penilaian pada aspek ini, media media audio visual kimia3D berbasis Aurora3D Presentation dikategorikan sangat baik karena telah memenuhi kriteria

yang telah ditentukan.

c) Aspek Kepraktisan dan Keluwesan

Berdasarkan kriteria penilaian ideal, aspek penilaian kepraktisan dan keluwesan media ini memperoleh skor �̅ yaitu 13. Skor tersebut diperoleh dari jumlah butir penilaian aspek ini. Aspek ini dijabarkan dalam lima butir penilaian. Butir penilain ke-10 dan ke-11 diperoleh skor rata-rata tiap butir yang sama yaitu 4,2. Butir penilaian ke-9 diperoleh skor rata-rata tiap butir yaitu 4,6. Aspek penilaian kepraktisan dan keluwesan memiliki kualitas yang sangat baik, karena skor yang diperoleh �̅ > 12,6. Ringkasan skor rata-rata untuk setiap butir pada aspek penilaian kepraktisan dan keluwesan disajikan pada Tabel 3 dan perhitungan untuk aspek ini disajikan pada Lampiran 2.

Berdasarkan penilaian lima reviewer, media audio-visual kimia3D berbasis Aurora3D Presentation sudah sesuai dengan aspek kepraktisan dan keluwesan.

(63)

Empat guru kimia memberikan penilaian pada aspek keluwesan dan kepraktisan dengan skor 4 atau 5 (skala skor 1-5) tetapi satu guru kimia memberikan penilaian yang berbeda yaitu dengan skor 3 atau 2. Hal ini disebabkan empat guru kimia menjalankan media dengan perangkat yang sesuai atau lebih baik dari spesifikasi minimal. Sedangkan guru tersebut awalnya menjalankan media ini dengan netbook. Perangkat ini tidak sesuai dengan spesifikasi minimal, sehingga media ini tidak berjalan secara maksimal. Hasil penilaian pada aspek ini, media media audio-visual kimia3D berbasis Aurora3D Presentation dikategorikan sangat baik karena telah memenuhi kriteria yang telah

ditentukan, tetapi terdapat catatan penting yaitu media ini harus menggunakan perangkat elektonik (netbook, laptop atau komputer) sesuai atau lebih baik dari spesifikasi minimal.

d)Aspek Efisiensi Waktu

(64)

Berdasarkan penilaian lima reviewer, media audio-visual kimia3D berbasis Aurora3D Presentation sudah sesuai dengan aspek efisiensi waktu. Penyiapan

media, kelelusaan penggunaan atau pengaksesan media, dan kemudahan pengoperasian berkaitan erat dengan spesifikasi perangkat elektronik yang digunakan. Semakin tinggi spesifikasi yang digunakan maka efisiensi waktu semakin baik dan begitu juga sebaliknya. Masalah ini teratasi karena infratruktur sekolah sudah baik. Media ini dapat dijalankan dengan laptop atau komputer yang disediakan sekolah. Hasil penilaian pada aspek ini, media media audio-visual kimia3D berbasis Aurora3D Presentation dikategorikan baik karena telah memenuhi kriteria yang telah ditentukan.

Seperti halnya aspek kepraktisan dan keleluasaan, pada aspek efisiensi waktu butir ke-12; ke-13; dan ke-14, Empat guru kimia memberikan penilaian pada aspek keluwesan dan kepraktisan dengan skor 4 atau 5 (skala skor 1-5) tetapi satu guru kimia memberikan penilaian yang berbeda, yaitu dengan skor 2. Skor tersebut memnyebabkan kualitas penilaian pada aspek baik. Hasil penilaian pada aspek ini, media audio-visual kimia3D berbasis Aurora3D Presentation dikategorikan baik tetapi terdapat catatan penting yaitu media ini harus menggunakan perangkat elektonik (komputer atau laptop) sesuai atau lebih baik dari spesifikasi minimal.

Gambar

Tabel 1. Penjabaran Aspek Penilaian Penilaia ………………………….
gambar 3 dan 4).
Gambar 5.
Gambar 6. Skema Tahap-tahap Penelitian.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pasien asma yang melakukan senam asma didapatkan lebih banyak pasien asma yang memilki riwayat penyakit asma pada

Dari hasil karya pencipta memperoleh kesimpulan bahwa eksakavator dengan karakter divisualkan dengan berbagai objek pendukung lain sehingga mempunyai satu kesatuan

Yeak Su Hoe (P) Radiah Hassan Junaidah Saman@ Othaman Saiful Rashid Zaki Selan Bakhtiar Mat Sari Abd Rahim Ali Dinda Ahmad Hairol Rosdi Azani Ishak Mohammed Ali Hj.

Tabel 5 terlihat bahwa penggunaan lahan yang diperoleh dari data penggunaan lahan 2018 tidak banyak mengalami perubahan berdasarkan hasil survey pada tahun

Perdagangan ini dilakukan di BBJ (Bursa Berjangka Jakarta) dan harus melalui perusahaan pialang yang sudah terdaftar di Bappepti (Badan Pengawas Perdagangan

Berdasarkan permasalahan dalam pembelajaran di sekolah dan adanya peran e-learning serta kemampuan belajar matematika dengan model pembelajaran Problem Based Learning

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya karena paku memiliki potensi pemanfaatan yang cukup baik untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai bahan obat, bahan makanan dan tanaman

Berdasarkan nilai Adjusted R2 dari hasil analisis SPSS 21 sebesar 0,570 dengan demikian besarnya pengaruh yang diberikan oleh variable Pendapatan Asli Daerah (PAD),