• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Menurut Suparlan, kemiskinan didefinisikan dengan standar hidup rendah, yang artinya adanya tingkat ketidakmampuan pemenuhan materi oleh beberapa orang sesuai dengan kebutuhan yang telah ditentukan lingkungan sekitarnya (Setyawardani, 2020:9). Selain itu, Kemiskinan juga dapat dilihat dari keadaan dimana masyarakat tidak bisa memenuhi kebutuhan baik makanan, pakaian, minum, dan tempat berlindung. Penyebab utama dari kemiskinan menurut para ahli ilmu sosial dilihat dari keadaan sistem ekonomi masyarakat tersebut (Setyawardani, 2020:9). Karena jika seseorang memiliki ekonomi yang baik tentu mampu memenuhi kebutuhannya dan jika keadaan ekonomi rendah atau buruk maka tidak mampu memenuhi kebutuhannya dan hal ini tentu menyulitkan untuk dapat sejahtera.

Indonesia adalah negara dengan angka kemiskinan yang tinggi dan berdasarkan Badan Pusat Statistik 2016 jumlah masyarakat miskin sebanyak 10,86% dari jumlah penduduk 28,01 juta jiwa. Kemudian, di Samosir sendiri berdasarkan badan pusat statistik, Jumlah penduduk miskin tahun 2018 sebanyak 13,38% atau 16.810 orang. Masalah kemiskinan ini di Indonesia menjadi masalah sosial dan dikaji setiap saat. Kemudian, data yang diperoleh dari desa Desa Salaon Tonga-tonga jika dilihat bahwasanya menunjukkan jumlah penduduk miskin

(2)

2

masih tinggi dilihat pada 5 tahun terakhir tidak berkurang bahkan bertambah seperti halnya pada tabel berikut:

Tabel 1.1 Tingkat Kemiskinan Desa Salaon Tonga-Tonga Tahun Jumlah Angka Kemiskinan

2017 154 Keluarga

2018 156 keluarga

2019 156 keluarga

2020 167 keluarga

2021 167 keluarga

Sumber: Data diolah dari Desa Salaon Tonga-Tonga

Berdasarkan data diatas jika diperhatikan maka masyarakat Desa Salaon Tonga-tonga berhak mendapat bantuan dari pemerintah agar mampu meningkatkan taraf hidup serta dapat meningkatkan kesejahteraan di dalam keluarga. Mengingat masalah kemiskinan menjadi faktor yang penting untuk diatasi maka hal ini juga yang mendorong Indonesia untuk menjadikan pengentasan kemiskinan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sejahtera merupakan keadaan dimana ketika seseorang mampu memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa adanya kendala dalam memperolehnya. Sejahtera tidak dapat dirasakan semua orang sampai saat ini karena banyak masyarakat berada di bawah standar sejahtera atau dapat dikatakan digaris kemiskinan. Kesejahteraan masyarakat menurut Kartiawati ialah keadaan masyarakat yang mampu memenuhi kebutuhan hidupnya dengan baik (Andika, 2021:46).

(3)

3

Kemudian, setiap masyarakat tanpa terkecuali berhak akan kesejahteraan yang baik tanpa membedakan tingkatan masyarakat hal ini juga sesuai dengan isi Pancasila terkhusus sila ke 5 yang berisi keadilan sosial berhak bagi seluruh rakyat Indonesia, yang berarti setiap masyarakat berhak mengembangkan dan meningkatkan kualitas hidupnya tanpa melihat pandangan orang lain serta perbedaan dengan masyarakat yang golongan ekonominya baik. Maka, dalam hal ini masyarakat yang tergolong miskin mempunyai hak dalam memperoleh kesejahteraan dalam hidup dan dapat mengakses fasilitas yang disediakan. Oleh karena itu, pemberian PKH kepada Rumah Tangga Sangat Miskin merupakan salah satu cara dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat dalam pengentasan kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan.

Selain pada sila Pancasila, diperjelas lagi dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, dimana ditegaskan bahwa dalam pembentukan negara ditujukan untuk melindungi segenap bangsa dan untuk memajukan kesejahteraan umum serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Dari pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 ini dapat diperjelas bahwasanya peningkatan kesejahteraan umum merupakan satu tujuan penting dari negara sehingga hal ini merupakan kewajiban negara dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat yang memiliki keadaan ekonomi rendah.

Oleh karena itu, dalam mengatasi permasalahan kemiskinan dan meningkatkan kualitas masyarakat pemerintah melalui dinas sosial memberikan bantuan sosial PKH atau disebut bantuan tunai bersyarat yang dimulai sejak tahun

(4)

4

2007. PKH adalah bantuan sosial pemerintah berupa uang tunai yang diberikan kepada keluarga sangat miskin (Muharrir, 2021:143). Kebijakan pemberian PKH disalurkan melalui UU N0. 4 tahun 2004 tentang jaminan sosial yang ditindaklanjuti dengan perpres No.15 tahun 2010 tentang percepatan penanggulangan kemiskinan.

Tujuan utama dari PKH adalah untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga, mengurangi beban keluarga dan kemiskinan serta meningkatkan pendapatan. PKH sebagai program bantuan sosial difokuskan bagi keluarga miskin dengan memanfaatkan berbagai kebutuhan yang diberikan serta fasilitas seperti layanan kesehatan, layanan pendidikan (Wiku, 2020:7). Selain itu, PKH juga memberikan perlindungan bagi masyarakat penyandang disabilitas dan lanjut usia. Seperti halnya penelitian oleh Muharir dan Reni Hariani tentang pengaruh PKH dan BLT terhadap kesejahteraan masyarakat dimana pada penelitian yang dilakukan didapat hasil bahwasanya bantuan program keluarga harapan berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat Desa Tirta Makmur.

Desa Salaon Tonga-tonga adalah desa penerima bantuan sosial Program Keluarga Harapan. Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Salaon Tonga- tonga diimplementasikan sejak 2011 walaupun PKH sudah diimplementasikan sejak 2007. PKH ini telah berjalan selama 11 tahun di Desa Salaon Tonga-tonga.

Berdasarkan data dari dinas sosial, di Desa Salaon Tonga-Tonga terdapat 48 Keluarga menjadi penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH).

Pemberian PKH dilaksanakan setiap 4 kali per tahun yang dimana penyaluran dana PKH dilakukan melalui bank dan disalurkan ke kartu khusus KPM yaitu

(5)

5

kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Berdasarkan tujuan PKH, pemberian PKH oleh pemerintah difokuskan agar masyarakat yang menerima dapat mengimplementasikan dana tersebut untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga, dan meningkatkan pendapatan, serta mengurangi kemiskinan ataupun kesenjangan.

Masyarakat desa Salaon Tonga-tonga mayoritas pekerjaannya adalah petani khususnya kopi dan rata-rata berpenghasilan tidak tetap. Selain itu, perkebunan kopi juga saat ini tidak tentu waktu panen sehingga berdampak pada masyarakat dikarenakan masyarakat bertumpu pada pertanian dalam memenuhi kebutuhan. Penghasilan yang tidak tetap juga berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan baik kebutuhan pangan, pendidikan, kesehatan, dan lainnya. Dan untuk fasilitas kesehatan, terdapat 1 puskesmas pembantu (Pustu) bagi seluruh penduduk desa salaon tonga-tonga.

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti dengan melihat keluarga penerima PKH di Desa Salaon Tonga-tonga bahwasanya KPM PKH tersebut masih belum menunjukkan adanya perubahan setelah menerima PKH atau dengan kata lain keadaan keluarga masih sama dengan sebelumnya terutama dalam pemenuhan kebutuhan dan masih mengalami kesulitan ekonomi. Dan hal ini menunjukkan bahwa dana PKH belum dipergunakan dengan baik sesuai tujuan PKH.

Selain itu, peneliti juga melaksanakan wawancara awal dengan penerima PKH terkait PKH, dari wawancara didapat bahwasanya penerima manfaat PKH

(6)

6

mengatakan merasakan adanya manfaat yang dirasakan. Pada wawancara ini, peneliti mewawancarai Ibu Kristina Simbolon sebagai penerima manfaat PKH yang terdaftar. Pada wawancara peneliti menanyakan beberapa pertanyaan terkait PKH. Dimana, pada pertanyaan pertama, apa saja bantuan PKH yang ibu terima?

Dan bu Kristina Simbolon menjawab, “bantuan PKH yang saya terima seperti dana PKH dan ada juga bantuan komplementer seperti program bahan sembako, KIP, KIS, dan perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH)”. Pertanyaan kedua, siapa saja anggota keluarga yang terdaftar sebagai penerima PKH di dalam keluarga Ibu? bu Kristina Simbolon menjawab, “Yang menjadi penerima PKH di dalam keluarga ada 2 orang anak saya yang masih bersekolah pada tingkat SD dan SMP”.

Pertanyaan ketiga kepada ibu Kristina Simbolon, apakah dana PKH dan bantuan lain yang ibu terima bermanfaat bagi ibu dan keluarga serta untuk apa saja digunakan?, Dan ibu Kristina Simbolon menjawab, “Sangat bermanfaat bagi kami terutama pada pemenuhan kebutuhan pendidikan anak saya seperti baju sekolah, peralatan sekolah, dan lagi pada saat sekolah daring dibutuhkan paket internet untuk belajar serta peralatan protokol kesehatan seperti masker, hand sanitizer ke sekolah dikarenakan 1x seminggu anak tatap muka”. Selain itu, karena adanya bantuan sembako, KIP dan lainnya juga mempermudah dan membantu keluarga kami”. Pertanyaan keempat, apakah ibu berharap dana PKH tetap digulirkan? Dan bu Kristina Simbolon menjawab, “ tentu, saya berharap PKH terus diberikan kepada masyarakat”.

(7)

7

Dari penjelasan dan pernyataan yang telah disebutkan, maka peneliti tertarik meneliti terkait Program Keluarga Harapan (PKH) dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat yang dimana berfokus pada indikator pendidikan, kesehatan, dan pengentasan kemiskinan di Desa Salaon Tonga-tonga. Maka, penulis mengangkat judul, “Pengaruh Bantuan Sosial PKH Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat (Studi di Desa Salaon Tonga-Tonga Kecamatan Ronggur Nihuta Kabupaten Samosir)”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka peneliti mengidentifikasi beberapa masalah yaitu:

1. Tingkat kemiskinan di Desa Salaon Tonga-tonga masih tinggi dimana tahun 2021 jumlah penduduk miskin sebanyak 167 KK dan paling tinggi dari tahun sebelumnya.

2. Pemenuhan kebutuhan dalam keluarga PKH masih sama sebelum dan sesudah menerima dana bantuan sosial PKH serta masih mengalami kesulitan ekonomi.

3. Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) bagi masyarakat di Desa Salaon Tonga-tonga.

1.3 Batasan Masalah

Adapun dalam penelitian ini, peneliti membatasi masalah agar batasan/fokus masalah lebih terarah dan tidak meluas dari penelitian, maka disini peneliti membatasi masalah yaitu pengaruh bantuan sosial PKH terhadap

(8)

8

peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa Salaon Tonga-tonga Kecamatan Ronggur Nihuta Kabupaten Samosir.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang serta batasan masalah sebagaimana disampaikan, peneliti dapat merumuskan masalah yang digunakan pada penelitian, yaitu: “Bagaimana pengaruh Program Keluarga Harapan (PKH) terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa Salaon Tonga-tonga Kecamatan Ronggur Nihuta Kabupaten Samosir?”

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang dilaksanakan adalah untuk mengetahui pengaruh bantuan Program Keluarga Harapan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa Salaon Tonga-tonga Kecamatan Ronggur Nihuta Kabupaten Samosir.

1.6 Manfaat Penelitian 1.6.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk peningkatakan khazanah ilmu pengetahuan bagi semua kalangan dan memberi gambaran pengetahuan tentang penggunaan bantuan sosial PKH dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

(9)

9 1.6.2 Manfaat Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan menambah wawasan serta informasi khususnya terhadap masyarakat terkait dengan penggunaan bantuan sosial PKH dalam meningkatkan kesejahteraan hidup. Kemudian, diharapkan hasil penelitian ini mampu digunakan bagi pengembangan penelitian selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Gate, dan Science Direct. Contoh kata kunci yang digunakan adalah “edible film starch AND gliserol AND ketebalan AND elongasi AND water vapor transmission rate”. Sumber

jumlah anggota keluarga berpengaruh tidak nyata terhadap permintaan daging sapi di Kabupaten Jember, (2) elastisitas harga daging sapi sebesar -4,701 menunjukkan daging sapi

Sebagai akibat dari penggenangan, baik lama maupun tingginya genangan, karakteristik dan dinamika P pada tanah sawah dan lahan basah lainnya sangat berbeda dengan pada

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut bahwa dalam pengujian secara simultan, ditemukan bahwa kinerja

Kecemasan yang terjadi pada mahasiswa program studi Psikologi UBM sebelum dan saat melakukan presentasi dikarenakan persiapan yang kurang, bingung menyampaikan

Hasil dari penelitian ini adalah pengaplikasian strategi komunikasi agar performa organisasi dapat efektif adalah dengan enam hal yaitu komunikasi yang terbuka dalam

Lebar efektif (We) dapat dihitung untuk pendekat dengan pulau lalulintas, seperti pada Gambar 3.1 dan untuk pendekat tanpa pulau lalulintas bagian kanan dari Gambar 3.1.... dalam

nilai – nilai yang diyakini oleh warga maka dapat diklasifikasikan beberapa actor yang dapat secara langsung maupun tidak langsung menjadi rujukan bagi warga untuk dapat mengambil