• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Petra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1. PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Petra"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1

Universitas Kristen Petra 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Komunikasi organisasi menurut Zalabakh (2006) adalah “Organizational communication is a process through which organizations are created and in turn create shape events. The process can be understood as a combination of process, people, message, meaning, and purpose”. Hal ini berarti komunikasi organisasi dimaknai sebagai sebuah proses penting didalam sebuah organisasi, karena merupakan kombinasi diantara orang dalam organisasi tersebut, pesan, arti serta tujuan.

Sedangkan menurut Pace dan Faules (2000), definisi fungsional dari komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan diantara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan-hubungan hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan. Secara interpretif, komunikasi organisasi adalah proses penciptaan makna atas interaksi yang menciptakan, memelihara, dan mengubah organisasi.

Organisasi adalah sekelompok masyarakat yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Hubungan komunikasi yang terjalin baik antara manajer yang satu dengan manajer yang lain, antara manajer dengan karyawan, atau antara karyawan yang satu dengan karyawan yang lain, merupakan salah satu kunci keberhasilan manajer dalam mencapai tujuan organsiasi yang telah ditetapkan (Purwanto, 2011).

Kepuasan komunikasi menurut Thayer dalam Alsayed (2012) didefinisikan sebagai “The personal satisfaction inherent in successfully communicating to someone or in successfully being communicated with” (p.2). Kepuasan komunikasi mencakup seluruh interaksi sosial, menyatukan orang dan membantu menyempurnakan komunikasi organisasi (Alsayed, 2012). Menurut C. Pavitt dalam Asayed (2012), menyatakan bahwa kepuasan komunikasi merupakan hasil dari komunikasi yang efektif dalam organisasi dan komunikasi yang efektif

(2)

2

Universitas Kristen Petra merupakan kunci utama dari atasan untuk mencapai kesuksesan (R. N. Lussier & C. F. Achua dalam Alsayed, 2012).

“Menurut Reeding, yang dimaksud kepuasan komunikasi organisasi adalah semua tingkat kepuasan seorang karyawan mempersepsi lingkungan komunikasi secara keseluruhan. Kepuasan menggambarkan reaksi afektif individu atas hasil-hasil yang diinginkan yang berasal dari komunikasi yang terjadi dalam organisasi. Kepuasan adalah suatu konsep yang biasanya berkenaan dengan kenyamanan” (Pace & Faules, 2006).

Downs dan Hazen (1977) dan Downs (1990) dalam Varona (1996) menjabarkan beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan komunikasi organisasi yaitu perspektif organisasi, umpan balik personal, integrasi organisasi, komunikasi atasan, iklim komunikasi, komunikasi horisontal, kualitas media, komunikasi bawahan, komunikasi manajemen puncak dan komunikasi antar departemen.

Perspektif organisasi menggambarkan kepuasan komunikasi terhadap berbagai macam informasi mengenai organisasi secara keseluruhan. Informasi-informasi tersebut meliputi misalnya, Informasi-informasi mengenai keadaan keuangan organisasi, kebijakan-kebijakan dan tujuan keseluruhan organisasi, dan perubahan-perubahan peraturan yang terjadi.

Umpan balik personal menyatakan bahwa karyawan memiliki hak untuk mengetahui bagaimana sistem penilaian kerja mereka dan bagaimana kinerja mereka diapresiasi oleh organisasi.

Integrasi organisasi mengukur kepuasan komunikasi berdasarkan tingkatan masing-masing individu dalam menerima informasi yang penting tentang lingkungan kerja mereka. Informasi-informasi yang harus mendapat perhatian segera dari masing-masing individu misalnya mengenai perencanaan tiap-tiap departemen kerja, kebutuhan terhadap kemampuan kerja, dan berita-berita terbaru mengenai sumber daya manusia.

Komunikasi atasan menyangkut aspek komunikasi baik keatas maupun kebawah dengan atasan. Hal-hal yang dianggap penting dalam komunikasi atasan adalah seberapa besar kesediaan atasan untuk terbuka menerima

(3)

masukan-3

Universitas Kristen Petra masukan dari bawahan, bagaimana atasan mendengar dan memberikan perhatian terhadap saran dan keluhan bawahannya, dan bagaimana atasan menawarkan bantuan kepada bawahannya untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Iklim komunikasi menggambarkan menggambarkan suatu komunikasi yang dilakukan pada semua level baik individu maupun organisasi. Informasi-informasi dalam iklim organisasi menggambarkan seberapa besar komunikasi mampu memotivasi dan merangsang anggota organisasi untuk mendukung tujuan organisasi.

Komunikasi horizontal menitikberatkan kepuasan komunikasi pada penyampaian informasi diantara rekan-rekan sejawat dalam unit kerja yang sama. Unit kerja meliputi individu yang ditempatkan pada tingkat otoritas yang sama dan mempunyai atasan yang sama.

Faktor kualitas media menjadi salah satu pengukur kepuasan komunikasi karena merupakan sarana bagi informasi agar dapat diterima dengan baik oleh seorang anggota organisasi. Kualitas media memberikan gambaran seberapa jauh suatu pertemuan dirancang dengan baik, bagaimana hasil dari pertemuan-pertemuan tersebut disosialisasikan secara tertulis dengan singkat dan jelas, dan tentang tingkat kebenaran dari informasi yang diberikan.

Komunikasi bawahan menyangkut aspek komunikasi baik ke atas maupun kebawah dengan bawahan. Dalam hal tersebut hanya atasan yang mempunyai keleluasaan untuk merespon komunikasi bawahan.

Komunikasi manajemen puncak mengevaluasi komunikasi antara manajemen puncak dengan anggota organisasi. Faktor komunikasi manajemen puncak termasuk dalam sikap manajemen puncak terhadap keterbukaan ide-ide, kepedulian dan kemauan untuk mendengarkan.

Komunikasi antar departemen berkaitan dengan komunikasi yang dibutuhkan antara departemen satu dengan yag lain dalam organisasi untuk terciptanya efisiensi dalam pekerjaan. Komunikasi antar departemen mencakup pemecahan masalah, kerja sama dan komunikasi antar manager.

Menurut Koning (2007), di dalam organisasi yang pekerjanya merasakan kepuasan komunikasi, ada peningkatan dalam performa, produktivitas,

(4)

4

Universitas Kristen Petra kemampuan mendatangkan keuntungan bagi organisasi, dan orientasi eksternal customer. Di sisi lain, tingkat stres pekerja, staff turnover, dan jumlah ketidakhadiran karyawan dapat turun (p.3). Selain itu Angle & Perry (1981) juga mengatakan bahwa tingkat stress, turn over karyawan, serta jumlah absensi pun semakin menurun. Hal ini menandakan bahwa kepuasan komunikasi dalam suatu organisasi memiliki manfaat yang begitu banyak di dalam suatu organisasi.

Menurut Allen dan Geyskens dalam Omar, Jussoff & Hussin (2010), loyalitas karyawan dapat dimengerti sebagai sebuah komitmen yang afektif. Komitmen afektif berarti kemauan karyawan untuk melanjutkan sebuah hubungan dengan organisasi karena adanya kenyamanan dari hubungan tersebut demi kebaikan dirinya sendiri, terpisah dari hal-hal yang berkaitan dengan upah atau bayaran dan karena karyawan merasakan sendiri nilai kesetiaan dan menjadi bagian dari sebuah organisasi.

Karyawan menjadi salah satu motor penggerak yang penting dalam memajukan perusahaan sehingga perusahaan bisa semakin berkembang. Karyawan yang memiliki loyalitas pada perusahaan dan bisa diandalkan untuk bekerja penuh dedikasi memberikan kontribusi penting dalam keberhasilan yang dicapai perusahaan (Tibyan, 2015).

Menurut Reichheld, semakin tinggi loyalitas para karyawan di suatu organisasi, maka semakin mudah bagi organisasi itu untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya oleh pemilik organisasi (Utomo, 2002). Sebaliknya, bagi organisasi yang loyalitas para karyawannya rendah, maka semakin sulit bagi organisasi tersebut untuk mencapai tujuan-tujuan organisasinya yang telah ditetapkan sebelumnya oleh para pemilik organisasi. Loyalitas ada apabila karyawan mempunya motivasi, kemantapan dalam bekerja di perusahaan. Dengan mempunyai kemantapan dan motivasi dalam bekerja di perusahaan menyebabkan karyawan tidak mempunyai keinginan untuk pindah ke perusahaan lain.

Dennis Tourish dan Owen Hargie mengatakan dalam bukunya yang berjudul “Key Issues in Organizational Communication” (2004),

(5)

5

Universitas Kristen Petra It has been widely argued that loyal employees make extra efforts in their work, can be positive public relations representatives in the external world, and are more likely to go beyond the norm in doing small things that improve organizational effectiveness (see Organ, 1988). Some researchers (most noticeably Pfeffer, 1994; 1998) have argued that ‘the human equation’ is a fundamental attribute of organizational success, and a central feature of strategies likely to secure ongoing competitive advantage. However, research into the effects of downsizing has shown that: the loyalty factor was suffering a slow burial in many companies. Survivors expected that there would be further restructurings, and that the organizational changes would be pushed through in the same way-with a lack of communication, lack of consultation, lack of resources and training (Littler et al., 1997:75)” (p.20).

Secara singkat, Tourish dan Hargie mengatakan bahwa karyawan yang memiliki loyalitas akan memaksimalkan kinerja mereka, dapat menjadi representasi public relations yang positif pada publik eksternal dan karyawan yang memiliki loyalitas lebih mungkin untuk mengerjakan hal-hal kecil yang dapat meningkatkan efektivitas organisasi. Dalam bukunya, Tourish dan Hargie mengatakan bahwa organisasi yang tidak menunjukkan loyalitas pada karyawan tidak akan menerima loyalitas dari karyawan.

Kepuasan komunikasi dalam organisasi memiliki dampak terhadap sebuah organisasi. Terdapat beberapa contoh kejadian nyata yang terjadi yaitu 1.000 lebih pekerja pintu tol PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (PT LJL), selaku anak perusahaan PT Jasa Marga memiliki wacana untuk melakukan aksi mogok kerja pada 28 Oktober hingga 30 Oktober karena tidak ditepatinya janji PT LJL untuk mengangkat karyawan menjadi pegawai tetap. Mereka menuntut Direksi Jasa Marga untuk memenuhi janji tertulis kepada 3.000 lebih pekerja kontrak di PT LJL untuk menjadi pegawai tetap di PT LJL. Dalam perjanjian itu, pekerja kontrak akan mendapatkan kesejahteraan sebagai pekerja tetap usah dua tahun bekerja(“Karyawan Mogok Kerja, ruas tol lingkar luar ditutup 28-30 Oktober”, 2015). Contoh nyata kedua yaitu mogoknya pekerja PT. Toshiba Consumer

(6)

6

Universitas Kristen Petra Product Indonesia (PT. TCPI) pada tahun 2009. Kerugian PT. Toshiba mencapai Rp 175 milliar karena 45 ribu pesanan LCD TV yang dipesan konsumen setiap bulannya tidak tercapai. Selain itu kepercayaan konsumen juga mulai luntur terhadap perusahaan karena dianggap tidak mampu menyelesaikan pesanan. Aksi mogok bermula pada 16 April 2009 karena sikap manajemen yang menolak menyepakati dan menandatangani rancangan perjanjian kerja sama (PKB) yang sudah dibahas dengan manajemen lama (“Buruh Toshiba Mogok Kerja, Perusahaan Ngaku Rugi Miliaran”, 2009).

Pulau Bali sebagai pulau yang dikenal dengan sebutan Pulau Dewata merupakan salah satu destinasi wisata utama para wisatawan domestik maupun mancanegara. Menurut survei dari MasterCard Survey on Consumer Purchasing Priorities, Denpasar memiliki posisi puncak yang menduduki destinasi utama tujuan wisata di Indonesia, dan Bandung menempati posisi kedua (“Denpasar Geser Bandung Sebagai Destinasi Wisata Terfavorit”, 2013). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Bali, Kabupaten Badung sebagai salah satu destinasi di Pulau Bali merupakan kabupaten yang memiliki jumlah hotel berbintang terbanyak dibandingkan dengan kabupaten lain. Kabupaten Badung memiliki total 63 hotel pada tahun 2013 dan memiliki jumlah hotel bintang empat terbanyak dibandingkan dengan kabupaten lain yaitu 46 hotel.

Eden Hotel sebagai salah satu hotel bintang empat yang berlokasi di Jl. Kartika Plaza No. 42 Kuta. Sebagai hotel berbintang empat, Eden Hotel memiliki struktur organisasi yang besar dengan melibatkan banyak karyawan. Jumlah karyawan Eden Hotel per bulan Mei 2016 adalah 143 orang. Jumlah kamar yang dimliiki adalah 277 kamar. Eden Hotel tidak berdiri sendiri, hotel ini dikelola oleh sebuah manajemen yaitu Tauzia management dan sebuah owning company sebagai campur tangan dari owner. Eden Hotel dipimpin oleh seorang General Manager berkebangsaan Tunisia.

Terdapat sembilan departemen yang ada di Eden Hotel. Departemen tersebut adalah admin and general, food and beverage product, food and beverage service, housekeeping, human resource department, accounting, sales and marketing, front office dan engineering. Masing-masing departemen memiliki

(7)

7

Universitas Kristen Petra kepala departemen atau yang biasa disebut head of department (HOD). Setiap HOD memiliki pertemuan wajib setiap hari senin, rabu dan jumat dengan General Manager. Pertemuan tersebut adalah morning breafing.

Morning breafing bertujuan untuk memberikan informasi terbaru seputar departemen, kegiatan yang akan dilaksanakan, dan beberapa hal yang berkaitan dengan keuangan atau operasional yang perlu dibicarakan. Hasil dari morning breafing selanjutnya akan diinformasikan kepada supervisor atau anggota departemen yang lainnya.

Beberapa media komunikasi yang dimiliki oleh Eden Hotel untuk internal adalah papan pengumuman, memo, poster dan e-mail. Komunikasi yang sering digunakan berupa e-mail atau komunikasi langsung. Terdapat tiga papan pengumuman yang dimiliki oleh Eden Hotel. Memo dan poster sering digunakan oleh departemen human resource (HRD) untuk mengingatkan karyawan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan seperti outing, training dan lain-lain. Sedangkan poster digunakan untuk memberikan informasi mengenai suatu kegiatan, hal-hal yang berkaitan dengan kebersihan di loker karyawan, informasi mengenai BPJS dan lain-lain.

Beberapa kegiatan yang pernah dilaksanakan untuk karyawan adalah training yang secara rutin dilaksanakan, outing yang dilaksanakan setiap tahun, perayaan ulang tahun Eden Hotel, train the trainner dan lain-lain. Berikut merupakan beberapa foto kegiatan karyawan Eden Hotel.

(8)

8

Universitas Kristen Petra Gambar 1.1. Training untuk trainee yang dibawakan oleh Sisilia Tanjung

selaku training coordinator.

(9)

9

Universitas Kristen Petra Gambar 1.3. Performance oleh salah satu kandidat Star of Quarter ketiga 2015.

Berdasarkan hasil observasi peneliti, Eden Hotel memiliki beberapa hambatan komunikasi dalam komunikasi ke atas, komunikasi ke bawah dan komunikasi horisontal. Komunikasi ke atas menurut Pace dan Faules (2001) berarti bahwa informasi mengalir dari tingkat yang lebih rendah (bawahan) ke tingkat yang lebih tinggi (penyelia). Hambatan dalam komunikasi ke atas yang ada di Eden Hotel adalah kurang adanya tempat atau wadah bagi bawahan untuk memberikan aspirasi atau menyumbangkan ide mengenai operasional, kinerja departemen atau usulan bagi kemajuan perusahaan.

Komunikasi ke bawah menurut Pace dan Faules (2001) berarti bahwa informasi mengalir dari jabatan berotoritas lebih tinggi kepada mereka yang berotoritas lebih rendah. Terdapat anggapan bahwa informasi bergerak dari manajemen kepada para pegawai; namun, dalam organisasi kebanyakan hubungan ada pada kelompok manajemen (Davis dalam Pace dan Faules, 2001). Hambatan komunikasi ke bawah yang terjadi di Eden Hotel adalah tidak meratanya informasi yang diberikan sehingga tidak semua karyawan menerima informasi yang sama dalam waktu yang sama. Hal tersebut memungkinkan terjadi informasi yang berbeda, simpang siur atau bahkan miscommunication antara atasan dengan

(10)

10

Universitas Kristen Petra bawahan atau antara sesama karyawan sejawat. Hal ini telah dikonfirmasi oleh Sisilia Tanjung selaku salah satu bagian dari HRD.

Komunikasi horisontal terdiri dari penyampaian informasi di antara rekan sejawat dalam unit kerja yang sama. Hambatan komunikasi horisontal yang terjadi di Eden Hotel lebih mengarah pada kurangnya kepekaan karyawan mengenai hal-hal yang baru atau hal-hal-hal-hal yang bersifat kebersamaan. Sehingga komunikasi kurang terjalin dengan baik. Keinginan karyawan untuk mengetahui atau sekedar membaca pengumuman mengenai kegiatan terbaru untuk karyawan juga masih sangat minim.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Hariyana sebagai HOD dari Housekeeping Department, terdapat sebuah masalah yang berkaitan dengan karyawan lokal (karyawan yang berasal dari Kuta) dan karyawan non-lokal. Permasalahan tersebut terjadi saat beberapa karyawan lokal yang dalam waktu singkat diangkat menjadi karyawan tetap, sedangkan terdapat beberapa karyawan non-lokal yang telah lama bekerja namun belum diangkat menjadi karyawan tetap. Sehingga terdapat suatu kecemburuan sosial (Hasil wawancara dengan Hariyana Setiawan, 13 Juni 2016).

Permasalahan lain yang terjadi adalah human resource department atau HRD bukan menjadi ‘orang pertama’ yang mendengar suatu kabar atau berita. Sisilia Tanjung selaku training coordinator yang juga bagian dari HRD mengakui bahwa terkadang suatu berita sampai di HRD setelah semua orang mengetahuinya. Beliau mengakui bahwa seharusnya HRD adalah ‘orang pertama’ yang mendengar tentang kabar atau berita karyawan, tetapi itu terkadang tidak terjadi.

Eden Hotel sebagai salah satu hotel di Bali juga harus mengikuti budaya setempat. Budaya setempat merupakan budaya yang kental dengan agama Hindu sehingga banyak upacara-upacara agama yang harus dilaksanakan oleh karyawan. Karyawan juga memerlukan hari libur (day off) untuk persiapan upacara, persiapan hari raya dan lain-lain. Karyawan yang mayoritas beragama Hindu memerlukan day off untuk melaksanakan keperluan agama dan keperluan tersebut

(11)

11

Universitas Kristen Petra harus dilaksanakan, sehingga atasan juga perlu memikirkan bagaimana kesejahteraan karyawan dalam hal fisik ataupun psikis dalam tempat kerja.

Dalam periode bulan November 2015 hingga Maret 2016 terdapat beberapa karyawan yang mengajukan resign atau pengunduran diri di Eden Hotel. Peneliti memiliki data mengenai jumlah turnover karyawan periode bulan Januari 2016 hingga bulan Maret 2016.

Tabel 1.1. Jumlah karyawan yang berhenti bekerja di Eden Hotel selama bulan Januari 2016 hingga bulan Maret 2016.

Bulan Jumlah karyawan

berhenti bekerja Keterangan

Januari 2016 4 orang

2 orang putus kontrak 1 orang hamil 1 resign

Februari 2016 Tidak ada

Maret 2016 6 orang

2 orang putus kontrak 1 orang hamil 3 resign Sumber : olahan peneliti.

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti ingin melaksanakan sebuah penelitian dengan judul “Pengaruh Kepuasan Komunikasi Organisasi terhadap Loyalitas Karyawan di Eden Hotel Kuta Bali”. Signifikasi dari penelitian ini adalah organisasi yang diteliti merupakan hotel bintang empat yang baru berusia 3 tahun dan memiliki satu manajemen dan satu owning company yang ikut berperan dalam pengambilan keputusan. Sehingga pengambilan keputusan dan komunikasi organisasi yang berlangsung tidak hanya dipengaruhi oleh satu orang namun dipengaruhi oleh berbagai pihak.

Selain itu, Eden Hotel berada di Pulau Bali yang memiliki latar belakang budaya setempat yang kental dan berbasis agama Hindu. Agama Hindu memiliki menggunakan penanggalan yang berbeda dengan penanggalan umum. Terdapat beberapa hari besar yang tidak ada didalam penanggalan umum yang

(12)

12

Universitas Kristen Petra menyebabkan perbedaan jumlah libur dengan karyawan non-Hindu. Selain itu terdapat upacara-upacara tertentu yang bersifat wajib untuk diikuti, karyawan Hindu harus mengambil hari libur tambahan untuk keperluan agama. Sehingga dalam perencanaan dan realisasi kegiatan harus mempertimbangkan banyak faktor. Dengan berbagai hambatan yang dimiliki dan permasalahan yang terjadi, terdapat beberapa karyawan yang masih bekerja dari 2013 hingga sekarang. Hal ini menjadi fenomena yang menarik bagi peneliti untuk mengetahui pengaruh dari kepuasan komunikasi organisasi terhadap loyalitas karyawan di Eden Hotel. Tentunya ada faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas karyawan Eden Hotel untuk tetap bekerja di Eden Hotel sehingga peneliti tertarik untuk mengetahui pengaruh dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi loyalitas karyawan.

Terdapat dua penelitian terdahulu yang berbicara mengenai kepuasan komunikasi organisasi. Sebuah penelitian dari Universitas Kristen Petra (Angelia, 2011)“Pengaruh Kepuasan Komunikasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Divisi Market Research di PT. Untung Bersama Sejahtera Surabaya”. Hasil dari penelitian tersebut adalah diketahui adanya hubungan positif antara kepuasan komunikasi dan motivasi kerja karyawan di divisi market research PT. Untung Bersama Sejahtera Surabaya. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah apabila kepuasan komunikasi dapat dijaga dengan baik, bahkan ditingkatkan, maka motivasi kerja karyawan akan meningkat pula sehingga dapat menunjang produktivitas maupun kinerja perusahaan, begitu pula sebaliknya, jika kepuasan komunikasi karyawan menurun, maka motivasi kerja karyawan juga akan ikut menurun (Angelia, 2011).

Sebuah penelitian lain yang dilakukan oleh Caroline W Kibe tahun 2014 membahas mengenai efek dari strategi komunikasi dalam performa organisasi. Hasil dari penelitian ini adalah pengaplikasian strategi komunikasi agar performa organisasi dapat efektif adalah dengan enam hal yaitu komunikasi yang terbuka dalam organisasi memungkinkan anggota organisasi untuk berbagi masukan, ide bahkan mengkritik anggota organisasi dengan otoritas berbeda, karyawan diikutsertkan dalam pengambilan keputusan, komunikasi dua arah, komunikasi yang berfokus pada hasil, mengkomunikasikan suatu pesan dengan beberapa

(13)

13

Universitas Kristen Petra saluran dan beberapa cara untuk mencapai pesan yang efektif dan perusahaan harus mencoba komunikasi tidak formal untuk meningkatkan performa organisasi. Judul penelitian ini adalah “Effects of Communication Strategies on Organizational Performance: A Case Study of Kenya Ports Authority”. (Kibe, 2014)

Peneliti memilih Eden Hotel karena Eden Hotel memiliki beberapa keunikan yang tidak dimiliki hotel lain. Eden Hotel telah berdiri selama tiga tahun dan masih terdapat karyawan yang bekerja sejak pre-opening hingga tahun 2016. Sejak berdirinya Eden Hotel pada tahun 2013 hingga 2016, belum pernah terjadi lonjakan tunrover yang mencapai sepuluh orang dalam satu bulan. Karyawan yang resign pada bulan Maret 2016 merupakan karyawan yang memiliki posisi dalam jajaran manajerial.

Komunikasi yang terjadi di Eden Hotel juga dirasa belum memenuhi standar kepuasan karyawan. Hal ini dibenarkan dengan adanya kesalahpahaman yang sering terjadi, departemen HRD yang belum menjadi ‘orang pertama’ dalam mengetahui suatu berita, komunikasi keatas dan kebawah yang belum maksimal dan tingkat pengetahuan karyawan yang kurang terhadap informasi-informasi.

Selain itu, hotel ini dipimpin oleh seorang General Manager kelahiran Tunisia yang memiliki latar belakang pendidikan akuntansi. Perbedaan latar belakang GM (General Manager) dengan bawahan juga mempengaruhi fokus komunikasi yang terjadi. Adat setempat juga ikut memiliki andil dalam pelaksanaan komunikasi organisasi. Sehingga banyak faktor yang menjadikan Eden Hotel menjadi sebuah hotel yang unik untuk diteliti.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah :

“Bagaimana pengaruh kepuasan komunikasi organisasi terhadap loyalitas karyawan di Eden Hotel Kuta Bali?”

(14)

14

Universitas Kristen Petra 1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepuasan komunikasi organisasi terhadap loyalitas karyawan di Eden Hotel Kuta Bali dan faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas karyawan.

1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat Akademis

Dengan adanya hasil dari penelitian ini, peneliti berharap dapat membantu para mahasiswa dari Universitas Kristen Petra ataupun universitas lain yang membutuhkan referensi dalam hal komunikasi organisasi dan menjadi bahan referensi untuk studi ilmu komunikasi organisasi. Selain itu, peneliti berharap hasil penelitian ini dapat berguna untuk pengaplikasian ilmu yang didapat dalam bangku perkuliahan ke dalam dunia kerja.

Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam pengaplikasian komunikasi organisasi di organisasi yang memiliki keragaman budaya organisasi. Sehingga hasil penelitian ini dapat diaplikasikan dalam organisasi yang memiliki budaya organisasi yang sama dengan obyek penelitian ini

1.4.2. Manfaat Praktis

Peneliti berharap dengan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan bagi Eden Hotel Kuta Bali, dimana penelitian ini dilakukan untuk mengatahui bagaimana pengaruh kepuasan komunikasi organisasi terhadap loyalitas karyawan. Hasil penelitian ini pada akhirnya dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk mengevaluasi pengaplikasian komunikasi organisasi yang selama ini sudah berjalan.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kepuasan komunikasi organisasi terhadap loyalitas karyawan. Dapat dilihat dari hasil penelitian ini apabila terbukti adanya pengaruh kepuasan komunikasi organisasi terhadap loyalitas karyawan maka organisasi diharapkan dapat semakin meningkatkan komunikasi organisasi guna meningkatkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan.

(15)

15

Universitas Kristen Petra 1.5. Batasan Masalah

Batasan penelitian ini hanya adalah pada kepuasan komunikasi organisasi dan pengaruhnya terhadap loyalitas karyawan di Eden Hotel Kuta Bali. Subyek penelitian ini adalah semua karyawan baik di level manajerial, menengah ataupun bawah yang bekerja aktif di Eden Hotel Kuta Bali. Karyawan yang terlibat dalam penelitian ini adalah karyawan tetap karena lebih memiliki frekuensi keberadaan yang lebih lama di perusahaan di bandingkan dengan karyawan outsourcing. Jenis penelitian dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini akan menggunakan total sampling karena peneliti akan meneliti kepuasan komunikasi yang dirasakan oleh seluruh karyawan yang berjumlah 143 orang di Eden Hotel Kuta Bali.

1.6. Sistematika Penulisan

Penelitian skripsi ini terdiri dari lima bagian yang berkaitan satu dengan yang lain yaitu :

1. PENDAHULUAN

Bagian ini terdiri atas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian dan sistematika penulisan.

2. LANDASAN TEORI

Bagian ini menjelaskan tentang dasar-dasar dan konsep yang teoritis yang berhubungan dengan penulisan penelitian ini. Beserta juga nisbah antar konsep dan kerangka pemikiran.

3. METODE PENELITIAN

Pada bab ini memberikan penjelasan mengenai definis konseptual, definisi operasional, jenis penelitian, metode penelitian, populasi, dan sampel penelitian, teknik penarikan sampel, teknik pengumpulan data, jenis sumber data, uji validitas, uji reliabilitas dan teknik analisis data.

(16)

16

Universitas Kristen Petra 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bagian ini berisi gambaran umum obyek penelitian yaitu Eden Hotel Kuta Bali yang mencakup sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi dan hasil penelitian.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bagian terakhir ini berisi kesimpulan dan saran berkaitan dengan penelitian yang sudah dilakukan.

Gambar

Gambar 1.1. Training untuk trainee yang dibawakan oleh Sisilia Tanjung  selaku training coordinator
Gambar 1.3. Performance oleh salah satu kandidat Star of Quarter ketiga 2015.
Tabel 1.1. Jumlah karyawan yang berhenti bekerja di Eden Hotel  selama bulan Januari 2016 hingga bulan Maret 2016

Referensi

Dokumen terkait

Biaya, Risiko dan Potensi Keuntungan yang Lebih Besar Dibandingkan Keputusan pada Tingkat Fungsional.. Chapter 2 External Environment Chapter 3 Internal Environment Strategic

Berikut ini perhitungan Workload untuk mesin pada packaging primer (Groover, 2001). Apakah perusahaan akan menggunakan 1 mesin atau menambah jumlah mesin menjadi 2

Kemudian karena semua itu tidak berjalan, mereka yang tua tetap maju terus melalui partai, aku dengan teman-teman masuk untuk merombak yang legal konsstitusionalnya yaitu

Damsar, Pengantar Sosiologi Ekonomi, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. Analisis Pendapatan dan Strategi Pemenuhan Kebutuhan Ekonomi Masyarakat Nelayan Pnadega di Kecamatan Kedung

Metode ini berbeda dari metode peleburan, dalam hal sumber unsur penentu tidak perlu pada air kristal asam sitrat, akan tetapi boleh juga air ditambahkan ke dalam bukan

Verifikasi hasil perhitungan dilakukan dengan membandingkan hasil perhitungan Excel dengan hasil perhitungan manual dengan metode yang ada pada buku teks untuk desain

Untuk menganalisis hubungan antara nilai tegangan supply terhadap torsi dan putaran pada motor DC shunt, maka dilakukan pengujian dengan menurunkan tegangan yang diberikan ke

Hal ini terasa semakin sulit untuk diselesaikan dalam jangka pendek karena adanya keterbatasan lahan untuk Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Kelurahan