• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN DISCOVERY LEARNING PADA MATERI BERBUSANA SESUAI SYARI’AT ISLAM KELAS X IPA 1 DI SMAN 1 MENTAYA HULU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN DISCOVERY LEARNING PADA MATERI BERBUSANA SESUAI SYARI’AT ISLAM KELAS X IPA 1 DI SMAN 1 MENTAYA HULU"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1476 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN DISCOVERY LEARNING PADA MATERI BERBUSANA SESUAI SYARI’AT ISLAM KELAS X IPA

1 DI SMAN 1 MENTAYA HULU SUKAMSIH

Pendidikkan Profesi Guru,IAIN Palangka Raya Email: sukamsih05@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian dilatar belakangi oleh kenyataan masih rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI pada Materi Berbusana Sesuai Syariat Islam kelas X IPA 1 SMAN 1 Mentaya Hulu. Hal ini ditunjukan dengan hasil belajar siswa yang dibawah KKM. Model discovery learning dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai model discovery dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui bisa atau tidaknya penerapan model discovery learning dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI pada Materi Berbusana Sesuai Syariat Islam kelas X IPA 1 SMAN 1 Mentaya Hulu.

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas.

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPA 1 SMAN 1 Mentaya Hulu.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi, tes, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diketahui bahwa dengan penerapan model discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X IPA 1 SMAN 1 Mentaya Hulu dalam mata pelajaran PAI materi berbusana muslim sesuai syariat islam dari sebelum tindakan, siklus I, siklus II. Pada sebelum tindakan diketahui 9 siswa yang tuntas dengan ketuntasan klasikal 39%, pada siklus I diketahui 10 siswa yang tuntas dengan ketuntasan klasikal 43%, pada siklus II diketahui 21 siswa yang tuntas dengan ketuntasan klasikal 91%. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa dengan penerapan model discovery dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X IPA 1 SMAN 1 Mentaya Hulu dalam mata pelajaran PAI.

Kata Kunci : Tuliskan kata kunci anda di sini.

(2)

1477 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan proses membawa yang diinginkan dalam perilaku manusia.

Pendidikan dapat juga didefinisikan sebagai proses perolehan pengetahuan dan kebiasaan-kebiasaan melalui pembelajaran atau studi. Jika pendidikan menjadi efektif hendaknya menghasilkan perubahan- perubahan dalam seluruh komponen perilaku (pengetahuan dan gagasan, norma dan keterampilan nilai dan sikap, serta pemahaman dan perwujudan).

Perubahan tingkah laku ini merupakan hasil dari proses pendidikan yang diarahkan pada tujuan yang hendak dicapai oleh masing-masing individu atau masyarakat.

Perubahan-perubahan ini hendaklah dapat diterima secara sosial, kultural, ekonomis, dan menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, keterampilan, sikap, serta pemahaman.

Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu interaksi atau hubungan timbal baik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran. Guru sebagai salah satu komponen dalam proses belajar mengajar merupakan pemegang peran yang sangat penting. Guru bukan hanya sekedar menyampaikan materi saja, tetapi lebih dari itu guru dapat dikatakan sebagai senteral pembelajaran.

Berdasarkan Pengalaman Mengajar selama proses belajar mengajar Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti Siswa Kelas X di SMAN 1 Mentaya Hulu di ketahui bahwa masih terdapat beberapa masalah yang kiranya perlu di pecahkan oleh guru sehingga tujuan pelajaran Pendidikkan Agama Islam Dan Budi Pekerti dapat tercapai. Ini dikarenakan masih banyak siswa yang kurang memeperhatikan penjelasan guru ketika proses penjelasan. Siswa cenderung pasif ketika proses pembelajaran berlangsung, siswa mengantuk dan bosan saat guru menjelaskan materi, serta hasil ulangan semester genap masih banyak yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang diharapkan yaitu 70 keatas, 71% siswa hasil ulangannya masih dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM)

Bahwasannya model discovery Learning sudah terlaksanakan hanya saja belum maksimal. Masih banyak siswa yang mendapatkan nilai yang rendah dilihat dari hasil belajar siswa.. Untuk mengatasi hasil belajar siswa yang rendah maka peneliti menggunakan model pembelajaran yang berbeda. Yaitu model pembelajaran Discovery learning. Jika penggunaan model pembelajaran tersebut tepat penggunaanya, maka pembelajaran apa yang ditargetkan dalam pembelajaran dapat tercapai

(3)

1478 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), yang mana penelitian ini melakukan tindakan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action research) yang dilaksanakan dengan tujuan memperbaiki kualitas proses pembelajaran di kelas.

Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Mentaya Hulu beralamat di Jl. Yc.Rangkap Kec. Mentaya Hulu. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X IPA 1 SMAN 1 Mentaya. Penelitian ini dilaksanakan pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2021/2022 pada bulan Agustus yang diawali perencanaan, penyusunan instrumen, kemudian dilanjutkan dengan analisis data dan proses pelaporan. Dalam penelitian ini, peneliti berpedoman kepada RPP yang telah dibuat, dimana didalamnya terdapat KD yang dijadikan fokus penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua sumber data yaitu: Sumber data primer, yaitu data yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X IPA 1 SMAN Mentaya Hulu, Sumber data sekunder dalam penelitian ini berasal dari dokumentasi pelaksanaan penelitian, serta hasil observasi yang dilakukan melalui pengamatan oleh observer.

Prosedur/Langkah Langkah Penelitian ini

Penelitian dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut :

(4)

1479 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

Siklus I

Dalam penelitian terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi sebagai berikut:

1. Tahap Perencanaan

a. Beberapa persiapan yang diperlukan untuk melaksanakan siklus antara lain:

Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajran (RPP) dengan menggunakan model Discovery Learning Pada materi Berpakaian sesuai Syariat Islam b. Mempersiapkan alat evaluasi (tes) yaitu berupa tes yang dilakukan pada

setiap akhir tindakan tiap siklus sesuai dengan ruang lingkup permasalahan dalam pembelajaran.

c. Membuat lembar observasi guru dan lembar observasi siswa yang digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang telah direncanakan. Berupa proses pembelajaran sesuai dengan silabus dan RPP pada materi Berpakaian sesuai dengan syari’ah Islam. Pelaksanaan setiap siklus berlangsung selama dua kali pertemuan

3. Tahap Observasi

Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat baik kepada guru maupun kepada siswa.

4. Tahap Refleksi

Pada tahap ini dikumpulkannya semua bentuk data yang memberirikan informasi mengenai perkembangan proses pembelajaran dengan menggunakan model Discovery Learning untuk kemudian dianalisis permasalahan yang terjadi. Setelah dilakukan refleksi maka disusun rencana berdasarkan informasi yang terjadi dalam siklus 1 untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya begitu seterusnya pada setiap siklus. Hingga tindakan dirasakan telah mencapai hasil yang maksimal.

Siklus II

(5)

1480 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

1. Perencanaan

Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan dalam tahapan perencanan adalah:

a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajran (RPP) dengan menggunakan model discovery Learning Materi berbusana sesuai Syari’ah Islam.

b. Membuat lembar observasi guru dan lembar observasi siswa yang digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

c. Membuat alat evaluasi.

2. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan yang akan dilakukan dalam tahap ini adalah pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan. Berupa proses pembelajaran sesuai dengan silabus dan RPP pada materi Berpakaian Sesuai Syari’ah Islam. Pelaksanaan setiap siklus berlangsung selama dua kali pertemuan.

3. Observasi

Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat baik kepada guru maupun kepada siswa.

Data observasi yang diperoleh untuk merefleksi siklus yang telah dilakukan dan diolah secara deskriptif. Analisis data data observasi yang menggunakan skala penilaian.

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini difokuskan pada proses pembelajaran. Berdasarkan data kualitatif yang diperoleh dari observasi terhadap pembelajaran dan hasil evaluasi pada tiap siklus, untuk kemudian dijadikan refleksi dalam menentukan tindakan yang tepat untuk mengarah pada perbaikan dalam pengajaran di kelas. Dari hasil refleksi kemudian dilakukan tindakan pembelajaran dengan teknik Discovery Learning. Pembelajaran ini terdiri dari 2 siklus tindakan, dimana tiap siklus diadakan refleksi sebagai bahan masukan bagi pelaksanaan tindakan selanjutnya.

1. Siklus 1

a. Tahap Persiapan

Pada tahap ini, peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti menyusun silabus, RPP, LKPD, Slide PPT, soal ulangan harian,jawaban soal ulangan harian, serta membagi siswa kedalam 6 kelompok.Pembelajaran pada

(6)

1481 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

siklus ini dilaksanakan sebanyak 3 pertemuan dengan satu kali ulangan harian.

b. Tahap Pelaksanaan

a) Pertemuan I ( 7 November 2022)

Pertemuan pertama pada hari senin tanggal 7 November 2022 sekitar pukul 07.20 – 09.20 WIB jam pelajaran ke 2,3 dan 4. Siswa yang hadir 23 siswa dari 23 siswa. Alokasi waktu yang disediakan yaitu 3 x 45 Menit berpedoman dengan RPP yang telah disusun oleh peneliti. Adapun materi yang akan dipelajari pada pertemuan tersebut ialah materi berpakaian sesuai Syari’ah islam.

Peneliti memulai dengan salam dan doa. Kemudian peneliti mengabsenkan siswa di dalam kelas Pada pertemuan pertama ini beberapa siswa terlambat mengabsen, yaitu sekitar 3 Siswa. Siswa yang terlambat tersebut peneliti arahkan untuk dibolehkan duduk dengan syarat menghafal bagtian dari surah pendek Selanjutnya peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran serta stimulasi.

Tahap stimulus

b) Pertemuan II ( 14 Nopember 2022)

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Senin, 14 Nopember 2022. Jumlah siswa yang hadir 20 siswa dari 23 siswa. Alokasi waktu yang disediakan pada pertemuan ini adalah 3x45 Menit. Kegiatan pembelajaran diawali peneliti dengan salam dan doa. Selanjutnya, mengabsen siswa dan mengingat kembali materi sebelumnya dan menyampaikan tujuan pembelajaran serta mengkaitkan materi dengan kehidupan sehari- hari.

Tahap Stimulasi: Stimulasi yang peneliti lakukan adalah dalam bentuk pertanyaan “apa tujuan dan manfaat berpakaian sesuai syari’ah islam ?”

dan mencoba mencari tahu pemahaman siswa terkait materi lalu dengan hubungkan dengan materi pada pertemuan ini.

Tahap Identifikasi Masalah (Problem Statement):

Pada tahap ini peneliti memberi siswa Slide PPT yang menjelaskan petunjuk yang harus dikerjakan. Contoh Identifikasi masalah yang terdapat dalam slide PPT ialah: (1) Meminta siswa mengelompokkan mana yang merupakan jenis pakaian yang boleh di pakai muslim yang sesuai dengan syariat islam dan mana yang bukan menggambarkan pakaian yang tidak

(7)

1482 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

islami. (2) Mencari pemahaman dalilnya di referensi lain. (3) Hubungan antara model berpakaian dengan ketentuan Syari’ah islam .

Tahap Pengumpulan Data (Collection Data):

Seluruh anggota kelompok melakukan pengumpulan data atau informasi yang dibutuhkan untuk menjawab slide PPT. Siswa dapat memperoleh informasi dari buku tentang jenis berpakaian,dalil dan model pakaian yang sesuai syari’ah islam di google, dan pengalaman yang pernah mereka alami. Tahap Pengolahan Data (Processing Data):

Tabel 1.1 Daya Serap Siswa Siklus I Kelas X IPA 1 SMA Negeri 1 Mentaya Hulu.

No Interval (%)

kategori Daya serap siswa siklus I

Jumlah %

1 80-100 Sangat baik 2 8.69

2 70-79 Baik 4 17,39

3 60-69 Cukup 7 30,43

4 50-59 Kurang 5 21,73

5 < 50 Sangat kurang 5 21,73

6 Jumlah 23 100%

7 Rata –rata 63,05%

8 Kategori Cukup

Sumber: Data Olahan Peneliti 1. Nilai Rata rata = 70 2. Ketuntasan Belajar = 43,47 %

Dari Tabel diatas, dapat dilihat bahwa daya serap siswa setelah dilakukan tindakan siklus I penerapan model pembelajaran Discovery Learning Berbasis Daring terdapat hasil yang dibagi menjadi lima kategori, yaitu sangat baik sebanyak 2 orang(8,69%), baik sebanyak 4 orang(17,39%), cukup sebanyak 7 orang(30,43%), kurang sebanyak 5 orang(21,73%), dan sangat kurang sebanyak 5 orang(21,73%). Rata- rata kelas pada nilai sebelum tindakan ialah 63,05% termasuk kategori

“Cukup”.

(8)

1483 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

Refleksi siklus I

Berdasarkan proses pembelajaran yang selama ini dilakukan oleh peneliti sebanyak 2 kali pertemuan, ada beberapa kekurangan yang yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik. Kekurangan kekurangan tersebut diantaranya sebagai berikut:

1. Masih ada beberapa siswa terlambat ketika pendidik sudah masuk pada kegiatan inti.

2. Masih ada anggota kelompok yang tidak mengikuti diskusi dengan anggota kelompoknya. Rencana yang peneliti lakukan untuk memperbaiki tindakan adalah:

1. Peneliti meminta siswa untuk masuk tepat waktu (Tidak ada lagi yang terlambat), sehingga tidak mengganggu kegiatan inti yang peneliti lakukan dengan peserta didik yang lain.

2. Peneliti berusaha tegas terhadap anggota kelompok yang tidak berpartisipasi dalam diskusi kelompok.

3. Peneliti berusaha memanfaatkan waktu dengan efektif dan efisien.

2. Siklus II

Tahap Persiapan Pada tahap ini, peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti menyusun silabus, RPP, Tayangan video dan pertanyaan, LKPD, tugas, dan jawaban.

Tahap Pelaksanaan Siklus II ini merupakan lanjutan dari kegiatan peneliti yang dilaksanakan pada siklus I, terdiri dari pertemuan 2, pertemuan dan 3,

a) Pertemuan II (14 November 2022)

Pertemuan kedua dilaksanakan hari senin tanggal 14 November 2022.

Alokasi waktu 3x45 Menit. Proses pembelajaran dilaksanakan berdasarkan RPP yang telah dipersiapkan sebelumnya. Pembelajaran diawali dengan salam dan mengabsen peserta didik. Pendidik mengabsen kehadiran siswa dan 23 siswa yang hadir. Selanjutnya pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan itu. Pada pertemuan II siklus II pendidik menyampaikan materi Berpakaian sesuai Syari’ah Islam .

Tahap Stimulasi:

Pada tahap ini stimulasi yang dilakukan adalah dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

(9)

1484 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

Peneliti: “Apakah ada yang tahu model berpakaian dengan ketentuan syari’ah islam?”. (C, Anisa, Rara dan yang lain): pada dasarnya prinsif dalan berpakaian sesuai syariah islam itu adalah menutup aurat artinya tidak di larang dalam berpakaian modis asalkan pakainya menutup aurat dan idak kentat.

Peneliti: Apa ada hubungan antara ketentuan berpakaian sesuai syariat islam dengan hikmay yang di peroleh individu,keluarga dan masyarakat.!

Nadia :jelas ada hubungannya salah satunya untuk diri sendiri adalah mendatangkan hikmah dan manfaat kepada pelakunya dan mendapatkan pahala dari Allah swt.

Selanjutnya peneliti menghubungkan penerapan berpakaian sesuai syari.ah islam dalam kehidupan sehari hari yang telah dibahas tadi dengan materi yang akan dipelajari.

Tahap Identifikasi Masalah (Problem Statement):

Tahap ini peneliti meminta siswa untuk mengamati tayangan video dan menjawab pertanyaan (Identifikasi masalah yang menarik untuk dipecahkan). Tayangan video adalah cara berpakaian dan dampak berpakaian yang tidak sesuai syariat islam.

Tahap Pengumpulan Data (Data Collection):

Seluruh anggota kelompok melakukan pengumpulan data atau informasi yang dibutuhkan untuk menjawab slide PPT berdasarkan tayangan video.

Siswa berdiskusi didalam kelompoknya masing-masing. Peneliti memantau dan mengingatkan kepada anggota kelompok untuk bekerjasama dengan anggota kelompok. Peneliti juga meminta kepada ketua anggota kelompok untuk melaporkan kepada peneliti jika didapat siswa yang tidak mengikuti diskusi kelompok. Siswa melakukan pengumpulan data yang didapat dari buku tentang berpakaian sesuai syari’at islam dan , google,dan berdasarkan pengalaman siswa.

Tahap Pengolahan Data (Data Processing):

Pada tahap pengolahan data peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah informasi yang diperoleh dengan cara berdiskusi tentang tayangan video dan pertanyaan yang harus dijawab.

Tahap Pembuktian (Verification):

Pada tahap ini peneliti meminta siswa untuk memastikan kembali atas jawaban yang telah mereka jawab. Pada tahap ini peserta didik

(10)

1485 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang telah dirumuskan dengan cara melakukan pemeriksaan secara cermat dan mencocokkan rumusan hipotesis dengan informasi yang mereka temukan, apakah sesuai atau tidak.

Tahap Menarik Kesimpulan (Generalization):

Kemudian pendidik bersama peserta didik menyimpulkan bersama tentang materi yang telah dipelajari. Adapun kesimpulannya aurat dapat tertutup apabila bagian bagian yang menjadi batasan aurat tidak dapat di lihat oleh orang lain yang bukan mahram. Oleh karena itu kiata sebagai seorang muslim harus dapat menjaga diri dengan berpakaian yang islami.

3. Hasil siklus II

Tabel 1.2

Daftar nilai setelah siklus II

No Nama siswa KKM Nilai Keterangan

Tidak Tuntas tuntas

1 AR 70 69

2 AD 70 89

3 C 70 78

4 CA 70 85

5 DA 70 74

6 JK 70 55

7 JN 70 80

8 JM 70 70

9 KI 70 80

10 LA 70 80

11 ND 70 77

12 NC 70 80

13 NI 70 81

14 NA 70 80

15 RF 70 80

16 RD 70 87

17 RA 70 80

18 RS 70 80

19 RP 70 80

20 RV 70 80

(11)

1486 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

21 SA 70 78

22 YN 70 85

23 YL 70 76

JUMLAH N=23 ∑x = 1804 Nilai Rata rata = 79

Ketuntasan Belajar = 87 %

Dari pemberian tugas yang dilakukan oleh peneliti pada siklus II diperoleh rata- rata hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI sebagai berikut:

Tabel 1.3

Daya Serap Siswa Siklus II Kelas X IPA 1 SMA Negeri 1 Mentaya Hulu.

No Interval (%)

kategori Daya serap siswa siklus I

Jumlah %

1 80-100 Sangat baik 10 43,47

2 70-79 Baik 8 34,78

3 60-69 Cukup 2 8,69

4 50-59 Kurang 3 1,30

5 < 50 Sangat kurang 0 0

6 Jumlah 23 100%

7 Rata –rata 87,05%

8 Kategori Sangat Baik

Sumber : data olahan peneliti

Dari Tabel diatas, dapat dilihat bahwa daya serap siswa setelah dilakukan tindakan siklus II penerapan model pembelajaran Discovery Learning terdapat hasil yang dibagi menjadi lima kategori, yaitu sangat baik sebanyak 10 orang (43,47%), baik sebanyak 8 orang (34,78%), cukup sebanyak 2 orang (8,69%), kurang sebanyak 3 orang (8,33%), dan sangat kurang sebanyak 3 orang (1,30%). Rata- rata kelas pada nilai siklus II ialah 87,05% termasuk kategori “Sangat Baik”.

(12)

1487 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

Tabel 1.4

Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Mata PAI Kelas X IPS 1 SMA Negeri Mentaya Hulu Siklus II : No Jumlah siswa kategori %

1 21 Tuntas 91,30%

2 2 Tidak tuntas 8,69%

Total 23 100%

Ket Belum Tuntas Secara Klasikal

Dari data diatas dapat dilihat bahwa ketuntasan hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan siklus II dari total 23 Siswa, terdapat 21 siswa (91.30%) dinyatakan tuntas atau mencapai KKM. Sedangkan 2 siswa (8,69%) dinyatakan tidak tuntas. Secara klasikal hasil belajar siswa pada saat tindakan siklus II tuntas >80% dengan jumlah siswa yang tuntas 21 siswa (91,30%) maka dinyatakan sudah tuntas mata pelajaran PAI.

4. Refleksi siklus II

Berdasarkan hasil pengamatan selama peneliti melakukan tindakan siklus II, maka hasil refleksi pada siklus ini sebagai berikut:

1. Pembelajaran berjalan dengan baik, yang mana siswa antusias berdikusi dengan anggota kelompok. Siswa juga antusias dalam mengeluarkan pendapat dari pertanyaan yang diberikan peneliti.

2. Adanya pengembangan nilai keterampilan berfikir siswa. Hal ini dapat dilihat dimana siswa sudah dapat berbaur, saling bekerjasama dengan sangat baik, dan menunjukkan rasa tanggung jawab dan kebersamaan

dalam kelompok.

3. Suasana pembelajaran juga sudah mengarah kepada Discovery Learning.

4. Hasil belajar yang dicapai siswa menunjukkan peningkatan mulai dari siklus I sampai siklus II.

5. Pembahasan hasil penelitian

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar PAI melalui model pembelajaran discovery learning pada siswa kelas X IPA 1 SMA Negeri 1 Mentaya Hulu tahun ajaran 2022/ 2023 dilaksanakan hasil belajar yang dilihat

(13)

1488 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

dari daya serap siswa, ketuntasan belajar siswa yang terdiri dari ketuntasan individu dan ketuntasan kelompok.

Dari analisis data yang dilakukan, terlihat penerapan model pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X IPA I SMA Negeri 1 Mentaya Hulu. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar sebelum tindakan dan sesudah tindakan. Hasil belajar siswa sebelum dilakukan tindakan yang mencapai kriteria tidak tuntas sebanyak 7 siswa (30,43%). Setelah dilakukan tindakan siklus I yang mencapai kriteria tidak tuntas sebanyak 5 siswa (21,73%) dan pada siklus II yang mencapai kriteria tidak tuntas 2 siswa (1,30%) yang artinya terjadi penurunan siswa tidak tuntas. Kemudian yang mencapai kriteria tuntas pada sebelum tindakan ada 2 siswa (21,73%), pada siklus I yang mencapai kriteria tuntas ada 10 siswa (43,47%), pada siklus II yang mencapai kriteria tuntas ada 21 siswa (91,30%) yang artinya terjadi peningkatan jumlah siswa yang mencapai kriteria tuntas. Hal ini menunjukkan bahwa pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar siswa.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Penerapan Model Discovery Learning Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan seperti yang telah disampaikan pada bab IV dapat disimpulkan bahwa Penerapan model pembelajaran discovery learning dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar PAI siswa X IPA 1 SMA Negeri 1 Mentaya Hulu. Dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Penerapan model Discovery Learning pada pembelajaran PAI dan Budi Pekerti menunjukkan peningkatan ke arah yang lebih baik dalam hal aktivitas belajar, diskusi dan keaktifan dalam pelaksanaan pembelajaran. Dalam hal ini dengan penerapan model Discovery Learning siswa menjadi lebih mampu membangun komunikasi, diskusi dan kerja sama yang baik sesama siswa serta siswa mampu membangun komunikasi yang baik dengan guru. Dengan penerapan model pembelajaran ini, dapat menstimulus keaktifan siswa melalui kerja sama antar kelompok dan anggota kelompok.

2. Hasil belajar siswa dapat ditingkatkan dengan penerapan model Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X IPA I SMA Negeri 1 Mentaya Hulu. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar sebelum tindakan dan sesudah tindakan.

Hasil belajar siswa sebelum dilakukan tindakan yang mencapai kriteria tidak tuntas sebanyak 7 siswa (30,43%). Setelah dilakukan tindakan siklus I yang mencapai kriteria tidak tuntas sebanyak 5 siswa (21,73%) dan pada siklus II yang mencapai kriteria tidak tuntas 2 siswa (1,30%) yang artinya terjadi penurunan siswa tidak tuntas. Kemudian yang mencapai kriteria tuntas pada sebelum tindakan ada 2 siswa (21,73%), pada siklus

(14)

1489 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

I yang mencapai kriteria tuntas ada 10 siswa (43,47%), pada siklus II yang mencapai kriteria tuntas ada 21 siswa (91,30%) yang artinya terjadi peningkatan jumlah siswa yang mencapai kriteria tuntas.

(15)

1490 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas , Jakarta 2012.hal .58

Arikunto, Prosedur penelitian (Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006, h. 132

Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2003

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, h. 9.

Lexi J, Moeloeng, Metodologi penelitian Kualitatif (Bandung: PT, Remaja Rosdakarya, 2009), 4

Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar, Bandung: Sinar Baru Aglesindo, 2007, h. 45.

Paizaluddin dan Ermalinda. Penelitian Tindakan Kelas (classroom action researrch), (Bandung: Alfabeta, 2014), h. .34

Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2010

Rdyansyah, A., & Fitriani, L. (2020). Efektivitas Penerapan Metode Discovery Learning dalam Pembelajaran Imla’. Al-Ta'rib : Jurnal Ilmiah Program Studi

Pendidikan Bahasa Arab IAIN Palangka Raya,

8(2),doi:https://doi.org/10.23971/altarib.v8i2.2257

Sap’ari, Suprapta, Rafiqah.. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Pembelajaran Discovery. Jurnal Pendidikan Fisika, 2015 vol. 4, No. 2

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Perss, 2000,

Referensi

Dokumen terkait

peningkatan penerapan pembelajaran titrasi asam basa melalui praktikum berbasis inkuiri terbimbing terhadap keterampilan proses sains dan penguasaan konsep siswa,

Dari hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan menunjukkan bahwan strategi pengelolaan destinasi pariwisata Kota Bukittinggi sudah berjalan dengan baik tetapi

tata kelola satuan pendidikan anak usia dini jalur formal, pendidikan dasar, dan/atau pendidikan menengah yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau pemerintah daerah

1) Pemilihan purging gas antara gas argon (Ar) dan nitrogen (N2) pada pengelasan pipa austenitic stainless steel tidak terdapat perbedaan yang signifikan

Adapun upaya yang seharusnya dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang mungkin akan muncul sesuai dengan penjelasan di atas adalah dengan cara membuat kebijakan

Dana alokasi umum mempengaruhi pertumbuhan ekonomi disuatu daerah, dimana dana alokasi umum adalah dana yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat untuk daerah dengan

Penelitian ini menyimpulkan bahwa untuk mewujudkan konstitusi yang hidup sehingga responsif terhadap perubahan masyarakat, maka penafsiran terhadap kaidah konstitusi

If it is asso- ciated with the concept of labor contract law as the basis of the employment relationship in ac- cordance with the provisions of Article 1 point 15, the