• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL INQUIRI DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ( STUDI PADA MATERI MANFAAT PUASA RAMADAN KELAS V SD NEGERI 1 PATAS I )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "MODEL INQUIRI DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ( STUDI PADA MATERI MANFAAT PUASA RAMADAN KELAS V SD NEGERI 1 PATAS I )"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1262

MODEL INQUIRI DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ( STUDI PADA MATERI MANFAAT PUASA RAMADAN

KELAS V SD NEGERI 1 PATAS I ) FIKA FUSFITA

Email fikafusfita@gmail.com ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi kurangnya pemahaman siswa dan merasa jenuh dalam proses pembelajaran pada materi manfaat puasa ramadan. Selain itu, penggunaan model pembelajaran yang monoton membuat siswa tidak aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Salah satu model pembelajaran yang di rasa dapat berorientasi pada keaktifan siswa adalah model pembelajaran inkuiri.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri. Lokasi penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Patas I , subjek dalam penelitian adalah sisiwa kelas V dengan jumlah 15 orang. Waktu penelitian ini selama 3 bulan yaitu dari bulan Mei s//d Juli tahun 2022. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus meliputi 4(empat) tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi) dan refleksi.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan lembar observasi.

Hasil penelitian diperoleh bahwa penerapan model pembelajaran inquiri memiliki dampak baik dalam meningkatkan hasil belajar materi manfaat puasa ramadan peserta didik Kelas V SD Negeri 1 Patas 1. Hal ini dapat dilihat dari persentase pada hasil belajar peserta didik pada siklus I sebesar 70,3%

dengan nilai rata-rata 53,3 dan pada siklus II sebesar 86,66 % dengan nilai rata-rata 85,33. Maka dalam hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa,”

Terdapat peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan Model Inquiri pada materi manfaat puasa ramadan”

Kata Kunci : hasil belajar, model Pembelajaran Inquiri

(2)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1263 PENDAHULUAN

Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan, yang berlangsung disekolah dan diluar sekolah sepanjang hayat, pendidikan mempersiapkan peserta didik untuk dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat pada masa yang akan datang. Menurut Sanjaya (2011: 9) , pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya, yang proses ini akan melibatkan dan mengikut sertakan bermacam-macam komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Komponen yang termasuk di dalam proses pembelajaran adalah siswa, tujuan, kondisi, sumber-sumber belajar, dan hasil belajar.

Pendidikan sudah tidak bisa dibatasi oleh ruang bahkan tempat di mana keberadaan peserta didik. Kebiasaan mengajar dan siswa yang terlibat proses pembelajaran yang tadinya hanya sebatas di dalam kelas harus diubah. Guru harus mampu menciptakan pembelajaran kontekstual, di mana lingkungan dan dunia nyata menjadi sarana pembelajaran. .( Amani, 2009 : 16 )

Kenyataan yang terjadi sampai saat ini proses pembelajaran disekolah masing cenderung berpusat pada guru. Guru menyampaikan materi-materi pelajaran dan siswa dituntut untuk menghafal semua pengetahuannya.

Berdasarkan fenomena yang ada, masih sedikit guru yang melaksanakan model pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran dan yang disukai siswa, melainkan para guru sering menggunakan cara yang monoton seperti halnya metode ceramah terus menerus yang membuat siswa masih kurang memahami

(3)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1264

pelajaran. Pembelajaran lebih berorientasi pada penguasaan materi. Pembelajaran seperti ini memang terbukti berhasil mengingat dalam jangka pendek,tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan masalah dalam kehidupan jangka panjang.(Trianto, 2010 : 90 )

Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAIB) memiliki isi yang sangat kompleks. Dengan demikian materi Pendidikan Agama Islam (PAIBP) tidak saja dipelajari dari segi teori belaka, akan tetapi lebih penting bagaimana penjiwaan dari nilai-nilai ajaran agama yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, maka sudah sepatutnya guru Pendidikan Agama Islam dapat menyampaikan materi dengan penuh keaktifan, inovatif, kreatif, hasil belajar yang benar-benar efektif dan Suasana pembelajaran penuh dengan kegembiraan atau meyenangkan.

Dengan demikian proses pemahaman siswa dalam menyampaikan materi harus benar-benar dapat diterima. Menguasai model mengajar merupakan keniscayaan sehingga seorang guru tidak dapat mengajar dengan baik apabila ia tidak dapat menguasai suatu model atau metode secara tepat. Salah satu model pembelajaran yang di rasa dapat berorientasi pada keaktifan siswa materi manfaat puasa ramadan ini adalah model pembelajaran inkuiri.

Metode pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanggungkan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. (Abdul Majid, 2017, hal : 222)

Berdasarkan hasil tes awal terlihat bahwa dari 15 orang masih terdapat 9 orang yang hasilnya di bawah KKM, dan dan 6 orang memenuhi KKM. Sehingga

(4)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1265

masalah ini harus dituntaskan, oleh karena itu berdasarkan permasalahan di atas, saya tertarik untuk melakukan penelitian pada materi manfaat puasa ramadan yang berjudul tentang penerapan model inquiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi manfaat puasa ramadan kelas V SD Negeri 1 Patas I .

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Patas I Kec. Gunung Bintang Awai,Kab Barito Selatan. Subyek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Patas I sebanyak 15 orang siswa, waktu pelakasanaan ini adalah bulan Mei - Juni semester genap tahun pelajaran 2021/2022

Jenis penelitian ini penelitian tindakan kelas (PTK) (classroom action research) adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran dari pengalaman mereka sendiri, dapat mengeksperimen suatu gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu (Rochiati Wiraatmaja, 2006:83)

Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu observasi, dokumentasi dan angket, sedang kan alat pengumpulan data berupa tes dan lembar observasi. Lembar observasi aktifitas guru dan siswa berisi data tentang aktifitas guru dan siswa selama proses pembelajaran dikumpulkan dengan menggunakan lembar pengamatan/ lembar observasi.

Dalam penelitian ini peneliti berkerja sama dengan observator sebagai pengamat dalam proses pembelajaran PAI dan Budi Pekerti di kelas V SD

(5)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1266

Negeri 1 Patas I . Dengan cara ini diharapkan didapatkan data yang seobjektif mungkin demi kevalidan data yang diperlukan.

Untuk mengetahui keefektivan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui hasil Belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran.Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh melalui observasi, sedangkan data kuantitatif diperoleh melalui tes hasil belajar. Untuk mengukur tes hasil belajar siswa pada materi manfaat puasa ramadan maka dihitung dengan rumus yaitu :

1) Untuk menghitung nilai rata-rata digunakan rumus:

𝑋 =∑𝑥

𝑛 𝑋 100 Keterangan:

𝑋̅ = rata-rata nilai

∑ 𝑥 = jumlah semua nilai n = jumlah data)

2) Untuk menghitung presentase

(6)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1267

Analisis data siswa yang tuntas (yang memperoleh nilai >70). Untuk menghitung presentase siswa yang memperoleh nilai >70, digunakan rumus:

p = ∑𝑥𝑛 𝑋 100

∑ 𝑥 = jumlah semua nilai n = jumlah data

p = presentase

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus, masing-masing siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Setiap siklus terdiri dari 4 JP 1 kali pertemuan, dan tiap selesai satu siklus diadakan tes formatif untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap konsep mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti materi memahami materi manfaat puasa ramadan yang sudah dipelajari.

Selain itu juga diadakan refleksi oleh pengamat yaitu seorang guru observator untuk membicarakan hal-hal yang ditemui dalam kegiatan pembelajaran pada siklus tersebut. Selanjutnya hasil refleksi dijadikan bahan perbaikan pada siklus berikutnya.

Model penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah model Kurt Lewis. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi), ( Parjono,dkk, 2007 : .21 ).

Tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut :

(7)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1268 Penjelasan alur di atas adalah:

1. Perencanaan

Untuk pelakasanaan tindakan pada tahap perencanaan ini peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi manfaat puasa ramadan dan dengan model pembelajaran inquiri, Lembar kerja peserta didik (LKPD), ulangan harian dan lembar pengamatan untuk aktifitas guru maupun aktifitas siswa.

2. Pelaksanaan

Tahap kedua dari penelitian adalah pelaksanaan yang merupakan penerapan isi rancangan mengenai tindakan di kelas. Dalam

(8)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1269

pelaksanaan tindakan peneliti berperan sebagai guru dan pengumpul data

3. Pengamatan

Pada tahap pengamatan ini yaitu mengamati hasil atau dampak dari pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan, oleh guru dan siswa.

Pengamatan bertujuan untuk mengamati apakah tindakan yang dilaksanakan sesuai denga perencanaan dan untuk mengamati apakah ada hal – hal yang harus diperbaiki pada siklus berikutnya agar tindakan yang dilakukan dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

4. Refleksi

Refleksi adalah mengingat, dan merenung suatu tindakan persisi seperti yang telah dicatat dalam observasi. (Kunandar, 2018, hal : 75)

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil observasi awal/ prasiklus di SD Negeri 1 Patas I, terlihat beberapa hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran yang ada mengakibatkan rata-rata nilainya kurang dari kriteria ketuntasan minimum (KKM) yaitu 70. Maka dapat dilihat bahwa siswa yang belum tuntas pada mata pelajaran mencapai presentase 60%. Banyaknya siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran diakibatkan juga karena siswa belum mampu dalam menanggapi penjelasan guru, mengungkapkan pendapat, bertanya jawab, serta bekerjasama dalam kelompok dan belum mampu untuk menyimpulkan materi. Hal ini disebabkan karena guru belum menggunakan model pembelajaran yang bervariasi. Namun terjadi peningkatan pada hasil belajar, keaktifan siswa dan aktifitas guru dalam belajar

(9)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1270

setelah dilakukan perbaikan-perbaikan pada siklus II. Adapun data yang diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Hasil Observasi Aktivitas Guru

Berdasarkan hasil skor pada lembar observasi Aktifitas guru yang terlihat pada diagram diatas pada siklus II mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Pada siklus I persentasi aktivitas guru 74,47 % pada kategori “baik”, namun masih terdapat beberapa kekurangan yaitu Guru kurang menggali pengetahuan awal atau memotivasi siswa, dan belum menguasai langkah – langkah pembelajaran. Pada siklus ke II persentasi aktivitas guru meningkat menjadi 85,71% pada kategori “Sangat Baik”. Karena guru sudah menguasai langkah-langkah pembelajaran pembelajaran dan memotivasi siswa.

2. Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Siklus 1 Siklus 2

Column3 74.47% 85.71%

Column1 Column2 68.00%

70.00%

72.00%

74.00%

76.00%

78.00%

80.00%

82.00%

84.00%

86.00%

88.00%

Persentase aktifitas guru per siklus

(10)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1271

Berdasarkan hasil skor pada lembar observasi aktivitas siswa yang terlihat pada diagram diatas, persentase pada siklus I mencapai aktivitas siswa 68,75%

dengan kategori “baik”, siklus ke II rata-rata aktivitas siswa meningkat menjadi 85 % dengan kategori “sangat baik”. Jadi aktivitas siswa selama proses pembelajaran dari siklus I dan siklus II semakin meningkat, peningkatan aktivitas siswa ini disebabkan karena siswa telah memahami dan semakin termotivasi dengan penerapan model pembelajaran yang diterapkan guru.

3. Hasil Tes

68.75% 85%

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100.00%

siklus 1 siklus 2

persentasi aktifitas siswa per siklus

40% 53.30%

87%

60%

46%

13%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Pra siklus Siklus 1 Siklus 2

Hasil tes per siklus

Tuntas Tidak Tuntas Column1

(11)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1272

Berdasarkan diagram diatas persentasi hasil tes siswa pada data awal prasiklus siswa yang bernilai dibawah KKM ada 9 orang ( 60 % ) dan setelah siklus 1 menurun hanya 7 orang ( 46 % ) pada siklus II lebih menurun lagi yaitu hanya 2 orang ( 13 % ) dan telah terjadi peningkatan pada siswa yang bernilai tinggi ( diatas KKM) pada data awal/prasiklus hanya 6 orang ( 40 %) setelah siklus 1 terjadi peningkatan yaitu 8 orang (53,3 %) setelah siklus ke II meningkat mencapai 13 orang ( 86%). Begitu juga dengan hasil rata – rata yang diperoleh siswa prasiklus 6,5 dan setelah siklus 1 meningkat dengan rata - rata 70,3 dan pada siklus II lebih meningkat lagi hingga 85,33. Artinya secara klasikal nilai yang diperoleh siswa telah di atas KKM yang telah ditetapkan, Jadi dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran inkuiri, pada data awal rata-rata nilai siswa hanya 65, setelah siklus I meningkat rata-rata hasil belajar siswa menjadi 70,3 % , dan pada siklus ke II rata-rata hasil belajar siswa meningkat dengan persentasi 85,33 %.

Peningkatan hasil belajar siswa terjadi karena diterapkan model inkuiri yang dapat merangsang minat dan perhatian siswa untuk belajar, sehingga siswa mampu belajar secara aktif dalam kelompok dan belajar dengan menyenangkan, sehingga akan menimbulkan pengertian dan ingatan yang kuat serta dapat memberikan pengalaman langsung secara aktif untuk belajar terhadap permasalahan mereka sehari-hari, hal ini sejalan dengan menuruT Sanjaya ( 2011 : 208 ) Metode inquiry mendorong peserta didik untuk bertindak aktif untuk mencari jawaban dari masalah-masalah yang dihadapinya dan menarik kesimpulan sendiri dengan berpikir ilmiah, kritis, logis dan sistematis.

Inkuiri pada tingkat dasar dapat dipandang sebagai proses menjawab pertanyaan atau memecahkan permasalahan berdasarkan fakta dan

(12)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1273

pengamatan. Pada prinsipnya tujuan pembelajaran inkuiri membantu siswa bagaimana merumuskan pertanyaan, mencari jawaban, atau pemecahan untuk memuaskan keingintahuannya dan untuk membantu teori dan gagasanya tentang dunia. Lebih jauh lagi dikatakan bahwa pembelajaran inkuiri bertujuan untuk mengembangkan tingkat berfikir dan keterampilan berfikir kritis. (Jamil Suprihatiningrum, 2017, hal : 164)

SIMPULAN

Penerapan model pembelajaran inquiri dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik di kelas V SDN 1 Patas I. Pada pra siklus diperoleh hasil belajar peserta didik hanya mencapai rata- rata 6, 5 setelah dilakukan tindakan pada siklus I meningkat menjadi 70,3 dan dilakukan tindakan kedua rata-rata hasil belajar peserta didik meningkat meningkat menjadi 85,33. Hasil belajar prasiklus menunjukkan bahwa hasil belajar pada materi manfaat puasa ramadan pada peserta didik kelas V masih banyak peserta didik yang hasil belajarnya di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Namun setelah diterapkan model pembelajaran inquiri siklus I mengalami peningkatan. Pada siklus II, hasil belajar peserta didik lebih meningkat, ditandai dengan semakin tingginya semangat peserta didik dalam mengikuti KBM yang dimulai dari persiapan sampai pada akhir pembelajaran yaitu evaluasi.

DAFTAR PUSTAKA

Amani, Jamal Ma‟mur ( 2009) 7 Kompetensi Guru Menyenangkan dan Profesional,Yogyakarta: Power Books (Ihdina)

Arikunto, Suharsimi.(2006) Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik.

(13)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1274 Jakarta: Rinneka Cipta.

Hasan, M. Iqbal ( 2003 ) Pokok-Pokok Materi Statistik I. Jakarta: Bumi Aksara.

Kunandar, (2018), Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Prosfesi Guru, Depok : Raja Wali Press Majid,Abdul, (2017), Strategi Pembelajaran, Bandung : Rosda

Rochiati, Wiraatmaja. (2006). Melaksanakan PTK Itu Mudah (Classroom Action Research) Pedoman Praktis bagi Guru Profesional. Cetakan Keempat.

Jakarta: Bumi Aksara.

Sanjaya,Wina, (2011) Perencanaan dan Desain Sistem pembelajaran, Jakarta : Kencana

Sudjiono,Annas. ( 1994 ) Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Radja Grafindo Persada,

Suprihati Ningrum Jamil, (2017), Strategi Pemebelajaran, Yogyakarta : Arruzz Media

Trianto, ( 2010 ) Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta: KENCANA MEDIA GROUP, 2010.

Referensi

Dokumen terkait

Jika dilihat dari hasil foto mikro dengan penambahan Mn sebesar( 0,5%Wt), (1%Wt) dan (1,2%Wt) sepeti pada Gambar 4.1, Gambar 4.2, Gambar 4.3 dan Gambar 4.4 terdapat

Bahan ferromagnetik juga memiliki suseptibilitas yang tinggi, sangat berguna karena menghasilkan medan magnet B yang kuat dengan arus yang relatif kecil dalam koil.. Bahan

Adapun perubahan nilai kadar protein daging giling ikan gabus dengan penambahan larutan kitosan selama penyimpanan dapat dilihat pada Gambar 1.. Kadar protein daging

Secara umum Abdimas ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : wawancara dan pengamatan Pengguna PAUD, kunjungan ke lahan baru PAUD, studi literatur

Beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Jatmiko (2013) dengan judul “Pengaruh Kredibilitas Celebrity Endorser Terhadap Minat Beli Konsumen” dengan hasil

Selain dengan latihan terprogram untuk menjadi atlet bulutangkis yang baik butuh evaluasi-evaluasi yang mendukung kemajuan atlet tersebut, dalam hal ini peneliiti

Infeksi jamur sistemik adalah infeksi jamur yang menyerang organ dalam salah satunya paru dan menyebar lewat aliran darah atau getah bening. Penyakit jamur

Sebagai awal persiapan pelaksanaan dari kegiatan didahului dari menginventarisasi/pendataan terhadap faktor-faktor penunjang dan penghambat kesuksesan penyelenggaraan