BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Guru bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan pembelajaran serta keberhasilan dalam pembelajaran di kelas. Dalam pembelajaran, tugas guru membuat perencanaan pembelajaran, melaksanakannya, mengadakan penilaian hasil pembelajaran dan setelah itu bertanggung jawab menganalisis hasil pembelajaran untuk menentukan tindak lanjut yang akan dilaksanakan. Ditegaskan pula didalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa tenaga kependidikan (guru) bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. Juga ditegaskan dalam Undang-Undang No. 14 tahun 2005 pasal 1 ayat 1 bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, dan mengevaluasi siswa (peserta didik) pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Cece Wijaya (1991) berpendapat bahwa ada tiga tugas dan tanggung jawab pokok profesi guru, yaitu guru sebagai pengajar, guru sebagai pembimbing, dan
guru sebagai administrator kelas. Sebagai pengajar guru lebih menekankan pada tugas dan melaksanakan proses pembelajaran. Oleh karena itu ia dituntut memiliki seperangkat pengetahuan dan keterampilan teknik mengajar, di samping menguasai bahan yang diajarkan. Sebagai pembimbing, guru lebih menekankan pada tugas memberikan bantuan pada siswa agar dapat memecahkan masalah yang dihadapinya. Sedangkan tugas sebagai administrator kelas, akan memadukan ketatalaksanaan pengajaran dengan ketatalaksanaan pada umumnya. Namun tugas ketatalaksanaan bidang pengajaran yang lebih diutamakan oleh guru (Dinn Wahyudin: 9.33).
Untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab pembelajaran, guru harus menguasai kemampuan dan keterampilan dalam pembelajaran. Hal ini merupakan bagian dari kompetensi profesional guru yang mutlak harus dimiliki oleh guru agar tugasnya dalam pembelajaran dapat terlaksana dengan baik. Ditegaskan pula dalam Permendiknas No 41 tahun 2007 tentang “Standar Proses” bahwa proses pembelajaran meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, penilaian pembelajaran dan pengawasan terhadap proses pembelajaran. Seandainya setiap guru dapat mamahami dan menghayati tugas-tugasnya sesuai dengan kode etiknya secara baik, maka diyakini guru tersebut mampu melaksanakan tugas jabatan profesinya secara baik pula (Djam’an Satori, 2008:6.1). Jelaslah bahwa guru harus meningkatkan kemampuannya dalam pembelajaran
sebagai upaya dalam peningkatan mutu guru untuk menjadi tenaga yang profesional.
Dalam pengelolaan kelas guru perlu melengkapi administrasi kelas sebagai pendukung pencapaian prestasi belajar siswa. Sebagai profesional, guru memiliki kewenangan untuk merumuskan kompetensi siswa dalam bidang studi yang dikelola oleh guru yang bersangkutan (sesuai Standar Nasional yang ditetapkan), merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran serta mengevaluasi proses pembelajaran dan hasil belajar siswa, dengan pendekatan, metode dan teknik yang mereka pilih dan mereka kuasai (Umaedi, 2009:6.19). Kontrol mutu dilakukan oleh staf~Guru~yang beroperasi dalam tim penyusun mata pelajaran yang mendesain karakteristik dan standar program (Edward Sallis,2012:109-110). Oleh karena itu Kepala Sekolah selaku manager melaksanakan penilaian terhadap kinerja mengajar guru.
Kepala Sekolah juga bertanggung jawab pada peningkatan kinerja mengajar guru. Salah satu cara dalam meningkatkan kinerja mengajar guru adalah dengan supervisi. Hal ini juga diamanatkan dalam Permendiknas nomor 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah. Supervisi dalam pembelajaran adalah supervisi akademik. Supervisi akademik dengan teknik kunjungan kelas sangat tepat untuk mensupervisi kegiatan pembelajaran. Karena tujuan supervisi kunjungan kelas yaitu membantu guru dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang
dihadapi di kelas. Hal ini juga menandaskan bahwa supervisi bukan hanya kegiatan penilaian terhadap guru saja, tetapi kegiatan untuk memberi bantuan kepada guru dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi guru di kelasnya.
Kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi kunjungan kelas haruslah terprogram dan dilaksanakan secara kontinu, sehingga dapat mengetahui kelebihan, kesulitan, kekurangan dan kelemahan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Langkah selanjutnya adalah melaksanakan tindak lanjut dari hasil temuan supervisi kunjungan kelas. Tindak lanjut itu antara lain dengan memberikan penguatan pada kelebihan, memberikan solusi serta pemecahan pada masalah, kekurangan dan kelemahan mengajar guru, agar kedepan dalam melaksanakan pembelajaran mendapatkan keberhasilan yang lebih baik, sekaligus dapat meningkatkan mutu pendidikan.
Studi pendahuluan dari hasil pendataan di SD Negeri Guntur 3 Kecamatan Guntur Kabupaten Demak, yang saya laksanakan dengan teknik observasi dan wawancara ditemukan beberapa data sebagai berikut: (1) administrasi kelas yang ada: perangkat kurikulun tahun 2010 (silabus, RPP), buku daftar nilai, buku absen, buku penerimaan dan pengembalian rapor, buku keuangan kelas, jadwal pelajaran, daftar kelompok regu kerja; (2) pembelajaran mengacu pada buku paket dan LKS, metode pembelajaran yang dipakai dominan ceramah, tidak menggunakan alat
peraga, tidak membuat RPP, silabus maupun jurnal pembelajaran. Dari data yang diperoleh jelaslah bahwa pembelajaran tidak berkualitas. Bertolak dari temuan tersebut maka penulis perlu mengadakan penelitian tindakan sekolah dengan menekankan pada kegiatan supervisi akademik kunjungan kelas untuk meningkat-kan kualitas pembelajaran guru.
Penulis yakin dengan supervisi akademik teknik kunjungan kelas karena mempunyai beberapa kelebihan antara lain:
 Supervisor dapat datang secara langsung untuk
melihat keadaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru.
 Tindaklanjut tentang penguatan dan perbaikan
pembelajaran dibicarakan dan dikaji bersama antara supervisor dan guru sehingga langkah selanjutnya guru dapat dengan mudah melaksanakan perbaikan pembelajaran.
Seperti yang dipaparkan oleh Syaiful Sagala (2010:187), kunjungan kelas dilakukan dalam upaya supervisor memperoleh data tentang keadaan sebenarnya mengenai kemampuan dan keterampilan guru mengajar. Dengan data tersebut, diantara guru dengan supervisor akan terjadi perbincangan tentang kesulitan-kesulitan yang dihadapi guruuntuk kemudian mencari alternatif pemecahannya dengan baik, sehingga situasi belajar mengajar dapat ditingkatkan menjadi lebih baik.
Penelitian terdahulu tentang keberhasilan pelaksanaan supervisi kunjungan kelas antara lain: Nur Kholis (IAIN Walisongo 2009) hasil penelitian menunjukkan Supervisi Kunjungan Kelas oleh Kepala Madrasah dan Peran Komite Madrasah memiliki peran penting dalam meningkatkan kinerja guru PAI. Sri Hidayati, (UMS 2012) hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh positif dan signifikan secara simultan keikutsertaan dalam kegiatan MGMP, supervisi kunjungan kelas, dan in-service training terhadap peningkatan kompetensi profesional guru. Edi Wahjanta, (UNNES 2007) menyatakan bahwa, “Dari tiga variabel yang dikaji (supervisi kunjungan kelas, kompetensi guru dan kinerja guru) mempunyai pengaruh secara langsung terhadap prestasi belajar siswa.” Sugiyarti (UKSW 2015), Hasil penelitian supervisi kunjungan kelas dapat meningkatkan kompetensi guru dalam pengelolaan pembelajaran di SD Negeri Rejowinangun Selatan 5 Kota Magelang dalam hal penyusunan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan hasil pembelajaran. Tri Widodo (UKSW 2015), Impact of supervision visits to the
classroom learning implementation performance can be felt in the discipline teacher to be present in class on time, there is interaction between teacher and student, learning more coherent, more varied teaching methods, learning to use the media of interest. From these results, it is advisable for teachers to make use of supervision as a class visit program to improve the quality of learning in the classroom. Matthew Wayne (University of California),
Visiting Classrooms: A Design Study to Support Principals’ Instructional Leadership.The design emphasizes classroom visits to support teacher learning because there is extensive evidence that enhancing instructional quality is essential to improving student learning.
Dari hasil penelitian terdahulu dan latar belakang permasalahan yang ada, maka penelitian dalam usaha peningkatan kualitas pembelajaran guru menggunakan supervisi akademik teknik kunjungan kelas di SD Negeri Guntur 3 ini dilaksanakan. Supervisi akademik teknik kunjungan kelas dengan supervisor kepala sekolah dan yang di supervisi guru kelas 2B, kelas 4 dan kelas 5 yang merupakan guru PNS baru angkatan tahun 2012 dan tahun 2015. Cara kunjungan kelas yang dipakai adalah kunjungan kelas dengan pemberitahuan terlebih dahulu (announced
visitation), yaitu sebelum mengadakan kunjungan
supervisor memberitahu guru bahwa akan mengunjungi kelas pada waktu yang ditentukan. Dalam pelaksanaan supervisi guru yang tidak disupervisi dilibatkan masuk ke kelas yang dikunjungi untuk serta mengamati jalannya pembelajaran.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, dan penelitian terdahulu tentang keberhasilan supervisi akademik dengan teknik kunjungan kelas dalam meningkatkan pembelajaran guru, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: “Apakah supervisi
akademik dengan teknik kunjungan kelas dapat meningkatkan kualitas pembelajaran guru di SD Negeri Guntur 3 Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?”
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran guru di SD Negeri Guntur 3 Kecamatan Guntur Kabupaten Demak, melalui supervisi akademik kunjungan kelas. Dalam penelitian ini pembelajaran dikatakan telah memenuhi indikator berkualitas bila hasil penilaian pembelajaran (IPKG) mencapai nilai baik dengan perolehan sekor 71 sampai dengan 85.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik manfaat teoritis dan manfaat praktis. 1.4.1 Manfaat Teoritis
1. Dengan penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi pengetahuan tentang supervisi akademik kunjungan kelas.
2. Dengan penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kotribusi pengetahuan tentang cara meningkatkan kualitas pembelajaran guru.
1.4.2 Manfaat Praktis 1 Bagi Guru
Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran guru sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. 2. Bagi Kepala Sekolah
Program supervisi akademik kunjungan kelas yang telah tersusun, serta instrumen supervisi akademik kunjungan kelas yang telah dilaksanakan dapat menjadi acuan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran guru.
3. Bagi Pengawas
Sebagai bahan acuan dalam memberikan pembinaan kepala sekolah dan guru dalam peningkatan kualitas pembelajaran di kelas.