by by
Sanoesi Setrodjijo Sanoesi Setrodjijo
Pengukuran Kapal
Pengukuran Kapal
Dasar Hukum
Dasar Hukum ::
11
U U No 21 tahun 1992 tentang “Pelayaran”U U No 21 tahun 1992 tentang “Pelayaran”1.
1.
U.U. No. 21 tahun 1992 tentang “Pelayaran”U.U. No. 21 tahun 1992 tentang “Pelayaran”2.
2.
Konvensi Internasional tentang “Pengukuran Konvensi Internasional tentang “Pengukuran K l t h 1969K l t h 1969 Kapal tahun 1969 Kapal tahun 1969
3.
3.
Keppres No. 5 tahun 1989, tgl 25 JanuariKeppres No. 5 tahun 1989, tgl 25 Januari4.
4.
Kepmen No. KM.41 tahun 1990 tentang Kepmen No. KM.41 tahun 1990 tentang “Pengukuran Kapal Indonesia” tgl 8 Juni “Pengukuran Kapal Indonesia” tgl 8 Juni5.
5.
SK. DJPL No. 67/1/13SK. DJPL No. 67/1/13--90, tgl 6 Oktober 199090, tgl 6 Oktober 19906.
Instansi
Instansi yang mempunyai kewenangan :
yang mempunyai kewenangan :
1.
1.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut
Direktur Jenderal Perhubungan Laut
cq cqDirektorat Perkapalan dan Kepelautan
Direktorat Perkapalan dan Kepelautan
Direktorat Perkapalan dan Kepelautan
Direktorat Perkapalan dan Kepelautan
, , mengesyahkan Daftar Ukur danmengesyahkan Daftar Ukur dan persetujuan penerbitan Surat Ukur persetujuan penerbitan Surat Ukur persetujuan penerbitan Surat Ukur persetujuan penerbitan Surat Ukur
2.
2.
Administrator Pelabuhan / Kakanpel
Administrator Pelabuhan / Kakanpel
, ,menerbitkan Surat Ukur Internasional dan menerbitkan Surat Ukur Internasional dan menerbitkan Surat Ukur Internasional dan menerbitkan Surat Ukur Internasional dan Surat Ukur Dalam Negeri
Surat Ukur Dalam Negeri
3.
3.
Ahli Ukur Kapal
Ahli Ukur Kapal
melaksanakan pengukuranmelaksanakan pengukuran3.
3.
Ahli Ukur Kapal
Ahli Ukur Kapal
, melaksanakan pengukuran, , melaksanakan pengukuran, menghitung dan menetapkan ukuran dan menghitung dan menetapkan ukuran dan tonase kapal dalam bentuk Daftar UkurTata
Tata--cara :
cara :
11
Permohonan tertulis dari pemilik kapal disertaiPermohonan tertulis dari pemilik kapal disertai1.
1.
Permohonan tertulis dari pemilik kapal disertai Permohonan tertulis dari pemilik kapal disertai dengan bukti kepemilikandengan bukti kepemilikan
22
P l kP l k kk l h hli kl h hli k2.
2.
Pelaksanaan pengukuran oleh ahli ukurPelaksanaan pengukuran oleh ahli ukur3.
3.
Ahli Ukur Kapal menyusun Daftar Ukur dan Ahli Ukur Kapal menyusun Daftar Ukur dan i i k k Ditk li i k k Ditk l mengirimkannya ke Ditkapel mengirimkannya ke Ditkapel
4.
4.
Penerbitan Surat Ukur Sementara oleh Adpel Penerbitan Surat Ukur Sementara oleh Adpel5.
5.
Penerbitan Surat Ukur Tetap oleh Adpel setelah Penerbitan Surat Ukur Tetap oleh Adpel setelah memperoleh persetujuan dari Ditkapelmemperoleh persetujuan dari Ditkapel
6.
6.
Pemasangan Tanda Selar Pemasangan Tanda Selar7.
7.
Penyerahan Surat Ukur Tetap dengan mencabut Penyerahan Surat Ukur Tetap dengan mencabut yy pp gg Surat Ukur SementaraCara Pengukuran Dalam Negeri
Cara Pengukuran Dalam Negeri
Cara Pengukuran Dalam Negeri
Cara Pengukuran Dalam Negeri
••
Cara pengukuran dalam negeri (SK. DJPL
Cara pengukuran dalam negeri (SK. DJPL
No.PY.67/1/13
No.PY.67/1/13--90, tanggal 6 Oktober), yang
90, tanggal 6 Oktober), yang
telah diubah dengan SK.DJPL No.PY.67/1/16
telah diubah dengan SK.DJPL
No.PY.67/1/16--02, tanggal 17 Mei, diterapkan terhadap kapal
02, tanggal 17 Mei, diterapkan terhadap kapal
berukuran panjang kurang dari 24 meter
Cara pengukuran Internasional :
Cara pengukuran Internasional :
••
Dasar :Dasar :“International Convention on Tonnage “International Convention on TonnageInternational Convention on Tonnage International Convention on Tonnage Measurement of Ship, 1969” (TMS ’69) Measurement of Ship, 1969” (TMS ’69)
aa
Keppres No 5 tahun 1989 tanggal 25 JanuariKeppres No 5 tahun 1989 tanggal 25 Januaria.
a.
Keppres No. 5 tahun 1989, tanggal 25 Januari Keppres No. 5 tahun 1989, tanggal 25 Januari tentang pengesahan TMS ’69tentang pengesahan TMS ’69
bb
Kepmen No 41 tah n 1990 tanggal 8 J niKepmen No 41 tah n 1990 tanggal 8 J nib.
b.
Kepmen No. 41 tahun 1990, tanggal 8 Juni Kepmen No. 41 tahun 1990, tanggal 8 Juni tentang “pengukuran kapaltentang “pengukuran kapal--kapal Indonesia”kapal Indonesia”
cc
SK DJPL N 67/1/13SK DJPL N 67/1/13 90 t90 t l 6 Okt bl 6 Okt bc.
c.
SK. DJPL No. 67/1/13SK. DJPL No. 67/1/13--90, tanggal 6 Oktober 90, tanggal 6 Oktober tentang juklak butir c.Pendaftaran Kapal
Pendaftaran Kapal
p
p
Dasar Hukum : Dasar Hukum :
••
UndangUndang--Undang No. 21 tahun 1992 tentang Undang No. 21 tahun 1992 tentang “Pelayaran”“Pelayaran”
••
Pasal 314 Kitab UndangPasal 314 Kitab Undang--Undang Hukum Undang Hukum DagangDagang
••
Peraturan Pendaftaran dan Balik Nama Peraturan Pendaftaran dan Balik Nama Kapal Stb 1933 No. 48Kapal Stb 1933 No. 48
••
Keputusan Menteri Perhubungan No. KM. Keputusan Menteri Perhubungan No. KM. 14 tahun 1996Pejabat Pendaftaran Kapal
Pejabat Pendaftaran Kapal di Indonesia
di Indonesia
1.
1.
s/d tahun 1947s/d tahun 1947 : oleh Hakim dengan : oleh Hakim dengan dibantu oleh Panitera dibantu oleh Panitera2.
2.
1947 1947 –– 19561956 : berdasarkan stb 1947 : berdasarkan stb 1947 No.53, oleh Syahbandar No.53, oleh Syahbandar,, yy3.
3.
1956 1956 –– 19581958 : PP No.9 tahun 1955, LN : PP No.9 tahun 1955, LN No12 tahun 1955 tgl 3 No12 tahun 1955 tgl 3 gg Maret, oleh Kepala Kan Maret, oleh Kepala Kan--tor Pendaftaran Tanah tor Pendaftaran Tanah4.
4.
1958 1958 –– sekarangsekarang : Keppres No.219 tahun : Keppres No.219 tahun 1958 tanggal 13 Nopem 1958 tanggal 13 Nopem--gggg pp ber, oleh SyahbandarKapal yang dapat didaftar di Indonesia
Kapal yang dapat didaftar di Indonesia
Kapal yang dapat didaftar di Indonesia
Kapal yang dapat didaftar di Indonesia
1.
1.
Kapal dengan isi kotor sekurang
Kapal dengan isi kotor
sekurang--kurangnya 20 M³ (GT 7) dan
kurangnya 20 M³ (GT 7) dan
2.
2.
Dimiliki oleh Warga Negara Indonesia
Dimiliki oleh Warga Negara Indonesia
atau Badan Hukum yang didirikan
atau Badan Hukum yang didirikan
atau ada
u u ya g d d
a
atau ada
u u ya g d d
a
berdasarkan Hukum Indonesia dan
berdasarkan Hukum Indonesia dan
berkedudukan di Indonesia
berkedudukan di Indonesia
be edudu a d
do es a
be edudu a d
do es a
Tata cara pendaftaran kapal :
Tata cara pendaftaran kapal :
p
p
p
p
Permohonan pemilik dengan melampirkan : Permohonan pemilik dengan melampirkan :
••
Copy Surat UkurCopy Surat Ukur••
Bukti kepemilikanBukti kepemilikanBukti kepemilikanBukti kepemilikan••
Identitas pemilikIdentitas pemilik••
Bukti pelunasan bea balik nama kapalBukti pelunasan bea balik nama kapal••
Bukti pelunasan bea balik nama kapalBukti pelunasan bea balik nama kapal••
Surat keterangan penghapusan dari pendaftaran Surat keterangan penghapusan dari pendaftaran kapal (deregristration/cancellation)kapal (deregristration/cancellation) kapal (deregristration/cancellation) kapal (deregristration/cancellation)
Tata cara balik nama kapal
Tata cara balik nama kapal ::
Permohonan pemilik dengan melampirkan : Permohonan pemilik dengan melampirkan :
1.
1.
Copy Surat UkurCopy Surat Ukur2.
2.
Asli Grosse AkteAsli Grosse Akte2.
2.
Asli Grosse Akte Asli Grosse Akte3.
3.
Bukti pengalihan hak milikBukti pengalihan hak milik44
Identitas pemilikIdentitas pemilik4.
4.
Identitas pemilikIdentitas pemilik5.
5.
Bukti pelunasan bea balik namaBukti pelunasan bea balik nama66
SS kk bil dibil di l kl k6.
Tata cara pembuatan akte hipotek kapal
Tata cara pembuatan akte hipotek kapal
Sesuai dengan ketentuan pasal 314 KUHD, bahwa Sesuai dengan ketentuan pasal 314 KUHD, bahwa
kapal yang telah didaftarkan dapat dijadikan kapal yang telah didaftarkan dapat dijadikan kapal yang telah didaftarkan dapat dijadikan kapal yang telah didaftarkan dapat dijadikan sebagai agunan kredit, dengan dua cara :
sebagai agunan kredit, dengan dua cara :
11
Bank atau lembaga keuangan pemberi pinjamanBank atau lembaga keuangan pemberi pinjaman1.
1.
Bank atau lembaga keuangan pemberi pinjaman Bank atau lembaga keuangan pemberi pinjaman mengajukan permohonan kepada Adpel ditempat mengajukan permohonan kepada Adpel ditempat kapal terdaftar dengan melampirkan :kapal terdaftar dengan melampirkan : kapal terdaftar dengan melampirkan : kapal terdaftar dengan melampirkan : a. asli grosse akte
a. asli grosse akte
b kuasa memasang hipotek b kuasa memasang hipotek b. kuasa memasang hipotek b. kuasa memasang hipotek c. perjanjian kredit
c. perjanjian kredit
d t k h d
d t k h d
d. surat kuasa penghadap d. surat kuasa penghadap
2 Kreditur dan Debitur masing
2 Kreditur dan Debitur masing--masing mengajukanmasing mengajukan 2. Kreditur dan Debitur masing
2. Kreditur dan Debitur masing masing mengajukan masing mengajukan permohonan pemasangan hipotek atas kapal
permohonan pemasangan hipotek atas kapal kepada Adpel ditempat kapal terdaftar dengan kepada Adpel ditempat kapal terdaftar dengan pp pp pp pp gg melampirkan surat
melampirkan surat--surat sbb :surat sbb : a. asli grosse akte
a. asli grosse akte b perjanjian kredit b perjanjian kredit b. perjanjian kredit b. perjanjian kredit
c. surat kuasa penghadap c. surat kuasa penghadap
d t t j k i i h ilik
d t t j k i i h ilik
d. surat persetujuan komisaris perusahaan pemilik d. surat persetujuan komisaris perusahaan pemilik
kapal yang dibebani hipotek kapal yang dibebani hipotek
Kebangsaan Kapal
Kebangsaan Kapal ::
Dapat diketahui dari : Dapat diketahui dari :
a.
a.
Bendera kebangsaan yang dikibarkan, artinya Bendera kebangsaan yang dikibarkan, artinya kapal tersebut menjadi Wilayah Hukumkapal tersebut menjadi Wilayah Hukum kapal tersebut menjadi Wilayah Hukum kapal tersebut menjadi Wilayah Hukum (teritorial) dari negara bendera tersebut (teritorial) dari negara bendera tersebut
b.
b.
Tanda panggilan (call sign) yang digunakan Tanda panggilan (call sign) yang digunakan dalam komunikasi radio (harus dimiliki oleh dalam komunikasi radio (harus dimiliki oleh dalam komunikasi radio (harus dimiliki oleh dalam komunikasi radio (harus dimiliki oleh setiap kapal yang diperlengkapi dengansetiap kapal yang diperlengkapi dengan perangkat telekomunikasi radio
perangkat telekomunikasi radio perangkat telekomunikasi radio perangkat telekomunikasi radio
Surat Tanda Kebangsaan Kapal
Surat Tanda Kebangsaan Kapal
Dasar Hukum : Dasar Hukum :
1.
1.
UndangUndang--Undang No. 21 tahun 1992, Undang No. 21 tahun 1992,t t “P l ”
t t “P l ”
tentang “Pelayaran” tentang “Pelayaran”
2.
2.
Kitab UndangKitab Undang--Undang Hukum Dagang, Undang Hukum Dagang, llpasal 311 pasal 311
3.
3.
Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 2002 Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 2002 tentang PerkapalanJenis Surat Tanda Kebangsaan Kapal
Jenis Surat Tanda Kebangsaan Kapal ::
1.
1.
Surat LautSurat Laut : untuk kapal GT 175 atau lebih: untuk kapal GT 175 atau lebih2.
2.
Pas Tahunan : untuk kapal GT 7 atau lebih tetapiPas Tahunan : untuk kapal GT 7 atau lebih tetapi2.
2.
Pas Tahunan : untuk kapal GT 7 atau lebih tetapi Pas Tahunan : untuk kapal GT 7 atau lebih tetapi kurang dari GT 175kurang dari GT 175
3.
3.
Pas KecilPas Kecil : untuk kapal GT kurang dari 7: untuk kapal GT kurang dari 73.
3.
Pas KecilPas Kecil : untuk kapal GT kurang dari 7: untuk kapal GT kurang dari 74.
4.
Model EModel E : untuk kapal yang belum didaftar: untuk kapal yang belum didaftar--kan atau dibalik nama sebagaikan atau dibalik nama sebagai kan atau dibalik nama sebagai kan atau dibalik nama sebagai
pengganti surat tanda kebangsaan pengganti surat tanda kebangsaan kapal sementara dan hanya berla kapal sementara dan hanya berla--pp yy ku untuk pelayaran dalam negeri ku untuk pelayaran dalam negeri
5.
5.
Surat Laut dan Pas Tahunan Sementara : untukSurat Laut dan Pas Tahunan Sementara : untuk5.
5.
Surat Laut dan Pas Tahunan Sementara : untuk Surat Laut dan Pas Tahunan Sementara : untuk kapal yang belum didaftarkan atau balik nama kapal yang belum didaftarkan atau balik namaInstansi
Instansi dan
dan pejabat
pejabat yang berwenang:
yang berwenang:
Instansi
Instansi dan
dan pejabat
pejabat yang berwenang:
yang berwenang:
1.
1.
Surat Laut diterbitkan oleh DJPL cq DitkapelSurat Laut diterbitkan oleh DJPL cq Ditkapel2.
2.
a. Pas Tahunan Pertama oleh adpel yang a. Pas Tahunan Pertama oleh adpel yang p y gp y g ditunjukditunjuk
b. Pas Tahunan Baru atau pembaharuan Pas b. Pas Tahunan Baru atau pembaharuan Pas pp
Tahunan oleh semua adpel Tahunan oleh semua adpel 3. Pas Kecil diterbitkan oleh adpel 3. Pas Kecil diterbitkan oleh adpelpp
Prosedur mendapatkan surat tanda
Prosedur mendapatkan surat tanda
kebangsaan
kebangsaan ::
kebangsaan
kebangsaan ::
1.
1.
Surat Laut, pemilik mengajukan permohonan Surat Laut, pemilik mengajukan permohonank d Ditk l d l i k
k d Ditk l d l i k
kepada Ditkapel dengan melampirkan: kepada Ditkapel dengan melampirkan:
a. fotocopy gross akte a. fotocopy gross akte
b fotocopy Surat Ukur Tetap b fotocopy Surat Ukur Tetap b. fotocopy Surat Ukur Tetap b. fotocopy Surat Ukur Tetap
c. mengisi formulir keterangan penjelasan c. mengisi formulir keterangan penjelasan
22
Pas Tahunan pemilik mengajukan permohonanPas Tahunan pemilik mengajukan permohonan2.
2.
Pas Tahunan, pemilik mengajukan permohonan Pas Tahunan, pemilik mengajukan permohonan kepada adpel yang ditunjuk dengan melampirkan kepada adpel yang ditunjuk dengan melampirkana fotocopy gross akte a fotocopy gross akte a. fotocopy gross akte a. fotocopy gross akte
b. fotocopy Surat Ukur Tetap b. fotocopy Surat Ukur Tetap
c. mengisi formulir keterangan penjelasan c. mengisi formulir keterangan penjelasan c. mengisi formulir keterangan penjelasan c. mengisi formulir keterangan penjelasan
3.
3. Pas Tahunan Baru, pemilik mengajukan Pas Tahunan Baru, pemilik mengajukan
permohonan kepada adpel dengan melampirkan : permohonan kepada adpel dengan melampirkan :
a. fotocopy gross akte a. fotocopy gross akte
b. fotocopy Surat Ukur Tetap b. fotocopy Surat Ukur Tetappypy pp
c. pas tahunan asli yang tidak berlaku lagi c. pas tahunan asli yang tidak berlaku lagi 4.
4. Pas Kecil, pemilik mengajukan permohonan Pas Kecil, pemilik mengajukan permohonan , p, p g jg j pp dengan melampirkan :
dengan melampirkan :
a. surat perjanjian jual beli, waris yang dibuat a. surat perjanjian jual beli, waris yang dibuat p j jp j j jj ,, y gy g
diatas kertas bermeterai diatas kertas bermeterai
b. kwitansi pelunasan harga kapal b. kwitansi pelunasan harga kapal b. kwitansi pelunasan harga kapal b. kwitansi pelunasan harga kapal
c. surat keterangan galangan / tukang
Surat Tanda Kebangsaan Kapal
Surat Tanda Kebangsaan Kapal
id k b l k bil
id k b l k bil
tidak berlaku,bila:
tidak berlaku,bila:
1.
1.
Kapal tenggelamKapal tenggelam2.
2.
Kapal dibajakKapal dibajak3.
3.
Kapal dimusnahkan (ditutuh)Kapal dimusnahkan (ditutuh)3.
3.
Kapal dimusnahkan (ditutuh)Kapal dimusnahkan (ditutuh)4.
4.
Kapal dipakai sebagai kapal perangKapal dipakai sebagai kapal perang55
Kapal dipergunakan untuk membajakKapal dipergunakan untuk membajak5.
5.
Kapal dipergunakan untuk membajakKapal dipergunakan untuk membajak6.
6.
Kapal dijual ke luar negeriKapal dijual ke luar negeri77
KK l bl b b h kb h k dd ii7.
7.
Kapal berubah ukuran dan ganti namaKapal berubah ukuran dan ganti nama8.
Hipotik dan Piutang
Hipotik dan Piutang
•• Dalam melaksanakan kegiatan usaha, perusahaan Dalam melaksanakan kegiatan usaha, perusahaan pelayaran/pemilik kapal membutuhkan dana untuk pelayaran/pemilik kapal membutuhkan dana untuk pelayaran/pemilik kapal membutuhkan dana untuk pelayaran/pemilik kapal membutuhkan dana untuk pegembangan usaha atau beaya operasional.
pegembangan usaha atau beaya operasional.
•• Perlu fasilitas kredit, tanpa penyerahan kapal secara phisik Perlu fasilitas kredit, tanpa penyerahan kapal secara phisik ,, p p yp p y pp pp sebagai jaminan.
sebagai jaminan.
•• Negara yang menganut Negara yang menganut common law common law mengenal mengenal mortgagemortgage : : piutang yang didahulukan dengan harta benda termasuk piutang yang didahulukan dengan harta benda termasuk piutang yang didahulukan dengan harta benda termasuk piutang yang didahulukan dengan harta benda termasuk kapal sebagai jaminan.
kapal sebagai jaminan.
•• Indonesia menganut Indonesia menganut gg statutory lawstatutory lawyy dengan dengan gg civil lawcivil law : : mengenal hipotik atau
mengenal hipotik atau hypotheekhypotheek yang diatur dalam KUHP yang diatur dalam KUHP dan KUHD sebagai hukum positip yang masih berlaku
•• Hipotik yaitu piutang yang didahulukan dan melekat Hipotik yaitu piutang yang didahulukan dan melekat terhadap harta benda sebagai jaminan apakah benda terhadap harta benda sebagai jaminan apakah benda terhadap harta benda sebagai jaminan, apakah benda terhadap harta benda sebagai jaminan, apakah benda tetap atau atau tidak tetap.
tetap atau atau tidak tetap.
•• Dalam KUHD benda yang dapat dijaminkan hanya Dalam KUHD benda yang dapat dijaminkan hanya
barang yang menurut hukum dianggap sebagai barang barang yang menurut hukum dianggap sebagai barang barang yang menurut hukum dianggap sebagai barang barang yang menurut hukum dianggap sebagai barang tetap atau yang tidak bergerak termasuk kapal yang tetap atau yang tidak bergerak termasuk kapal yang terdaftar.
terdaftar.
•• Hipotik maupun mortgage terjadi melalui suatu Hipotik maupun mortgage terjadi melalui suatu pp pp g gg g jj
perjajnjian pinjaman yang menetapkan kapal sebagai perjajnjian pinjaman yang menetapkan kapal sebagai jaminan.
jaminan.
•• KUHP pasal 1162: “ Hipotik adalah suatu hak kebendaan KUHP pasal 1162: “ Hipotik adalah suatu hak kebendaan pp pp atas benda tak bergerak, untuk mengambil penggantian atas benda tak bergerak, untuk mengambil penggantian dari padanya bagi pelunasan suatu perikatan “. Dalam dari padanya bagi pelunasan suatu perikatan “. Dalam hal ini kapal yang tyerdaftar dianggap sebagai benda hal ini kapal yang tyerdaftar dianggap sebagai benda yang tak bergerak KUHD tidak mengatur hipotik atas yang tak bergerak KUHD tidak mengatur hipotik atas yang tak bergerak. KUHD tidak mengatur hipotik atas yang tak bergerak. KUHD tidak mengatur hipotik atas kapal secara khusus tetapi diatur bersama piutang yang kapal secara khusus tetapi diatur bersama piutang yang didahulukan lainnya terhadap kapal ( pasal 314 sd 319 ) didahulukan lainnya terhadap kapal ( pasal 314 sd 319 )
•• Hipotik hanya dapat diadakan berdasarkan perjanjian Hipotik hanya dapat diadakan berdasarkan perjanjian
i j t b t k ik t l i d
i j t b t k ik t l i d
peminjaman uang atau bentuk perikatan lainnya dengan peminjaman uang atau bentuk perikatan lainnya dengan jaminan kapal yang terdaftar dalam suatu akta
jaminan kapal yang terdaftar dalam suatu akta dihadapan pejabat pembuat akta balik nama dihadapan pejabat pembuat akta balik nama pp p jp j pp
kapal/kantor pejabat pendaftaran kapal dimana kapal kapal/kantor pejabat pendaftaran kapal dimana kapal didaftarkan .
didaftarkan .
•• Hipotik dapat diadakan lebih dari satu kali terhadapHipotik dapat diadakan lebih dari satu kali terhadap •• Hipotik dapat diadakan lebih dari satu kali terhadap Hipotik dapat diadakan lebih dari satu kali terhadap
kapal yang sama, sepanjang jumlah nilai semua hipotik kapal yang sama, sepanjang jumlah nilai semua hipotik beserta bunga maih dibawah nilai kapal yang dihipotikan beserta bunga maih dibawah nilai kapal yang dihipotikan sebagai jaminan.
sebagai jaminan.
•• Dalam KUHD pasal 315: tingkatan hipotik didasarkan Dalam KUHD pasal 315: tingkatan hipotik didasarkan
pada urutan waktu hari pendaftaran Urutan pendaftaran pada urutan waktu hari pendaftaran Urutan pendaftaran pada urutan waktu hari pendaftaran, Urutan pendaftaran pada urutan waktu hari pendaftaran, Urutan pendaftaran hipotik ini sangat penting guna menentukan urutan
hipotik ini sangat penting guna menentukan urutan pembayaran hutang hipotik
Gugurnya Hipotik Gugurnya Hipotik
•• Pasal 315 KUHD : Hipotik melekat terhadap kapal ditanganPasal 315 KUHD : Hipotik melekat terhadap kapal ditangan •• Pasal 315 KUHD : Hipotik melekat terhadap kapal ditangan Pasal 315 KUHD : Hipotik melekat terhadap kapal ditangan
siapapun. Penjualan atau peralihan hak dalam bentuk siapapun. Penjualan atau peralihan hak dalam bentuk apapun tidak mempengaruhi keberadaan hipotik.
apapun tidak mempengaruhi keberadaan hipotik.
•• SS tt titi t kt k liti t tliti t t kk l dil di kk ll •• Sangat penting untuk meneliti status kapal dimana kapal Sangat penting untuk meneliti status kapal dimana kapal
tersebut didaftar sebelum membeli atau meletakan hipotik tersebut didaftar sebelum membeli atau meletakan hipotik terhadap kapal tersebut.
terhadap kapal tersebut.
•• Pasal 1209 KUHP: kapal dapat dibebaskan dari hipotik bila : Pasal 1209 KUHP: kapal dapat dibebaskan dari hipotik bila : a.
a. piutang yang dikuatkan hipotik tersebut hapus, karena piutang yang dikuatkan hipotik tersebut hapus, karena perjanjian pokoknya telah diselesaikan;
perjanjian pokoknya telah diselesaikan;j jj j b.
b. si berpiutang membebaskan kapal dari hipotik. si berpiutang membebaskan kapal dari hipotik. Ini dapat terjadi setelah hutangnya dibayar atau Ini dapat terjadi setelah hutangnya dibayar atau diselesaikan dengan mengadakan ikatan lain;
diselesaikan dengan mengadakan ikatan lain; diselesaikan dengan mengadakan ikatan lain; diselesaikan dengan mengadakan ikatan lain; c.
c. penyelesaian dimuka hakim tentang hutang mana yang penyelesaian dimuka hakim tentang hutang mana yang harus dibayar lebih dahulu dari harga penjualan barang harus dibayar lebih dahulu dari harga penjualan barang yang dibebani hipotik itu
yang dibebani hipotik itu yang dibebani hipotik itu yang dibebani hipotik itu
Ketentuan Perundangan :
• U U No. 21/1992 tenyang Pelayaran • Peraturan Pelaksanaan : * T.M.S. 1969 * K N 5 / 1989 * Keppres No. 5 / 1989 * Kepmen No. KM 41 / 1990 * SK DJPL NO. PY.67/1/13-90 SK DJPL No. DKP.3/1/2 ,tgl 2 Januari 1975 SK DJPL No. DKP.3/1/2 ,tgl 2 Januari 1975 Pusat / Ditkapel :
Kapal2 berukuran isi tonase kotor (GT) 1059 atau lebih :
* mengukur kapal
Adpel/Kakanpel , Ahli Ukur Kapal : Kapal2 berukuran isi tonase kotor (GT) 7 s/d 1059 :
* mengukur kapal mengukur kapal
* mengesahkan daftar ukur * menyusun daftar ukur
mengukur kapal
* menyusun daftar ukur * menerbitkan surat ukur
U U No 21 tahun 1992 U U No. 21 tahun 1992
Pengukuran dalam negeri Pengukuran Internasional
Prosedur: Prosedur:
Pemilik : permohonan + lampiran Petugas : pelaksanaan pengukuran
•• Dasar HUkumDasar HUkum • UU No.21 /1992
• KUHD pasal 314 • STB 1933 No.48
•• Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pelaksanaan
•• Pejabat PendaftarPejabat Pendaftar
•• Persyaratan :Persyaratan :
STB 1933 No.48 • KM No 14 / 1996
• Syahbandar (Keppres No 219/1958) •KSD PPK (KM 14 /1996
1. Copy Surat Ukur 2. Bukti Milik :
Dalam Negeri : Luar Negeri : a. Pengalihan Hak Milik (Akte Jual Beli/ a. Bill of Sale
Hib h l h k l b P l f D li d A
Hibah atau pelunasan harga kapal b. Protocol of Delivery and Acceptance b. Keterangan Tukang
c. Keterangan Pemilik dari Camat
3. Deletion Certificate (bila kapal pernah didaftarkan dinegara lain)
4. Bukti pelunasan bea balik nama kapal dengan memperhatikan SK Menteri Keuangan No.432/KMK. 4. Bukti pelunasan bea balik nama kapal dengan memperhatikan SK Menteri Keuangan No.432/KMK.
tgl. 19 Juni 1996.
5. Surat Kuasa Penghadap (bila diperlukan)
6. Identitas Pemilik (Akte Pendirian perusahaan, dll)
GROSS AKTE GROSS AKTE Tidak berlaku: • Kapal tenggelam • Kapal discrap/ditutuh Tujuan : • Kapal discrap/ditutuh
KEBANGSAAN KAPAL KEBANGSAAN KAPAL DASAR HUKUM : DASAR HUKUM : PELAKSANAAN : PELAKSANAAN : UU No.21 /1992 • STB. 1935 No.78 • STB 1935 No 492 PELAKSANAAN : PELAKSANAAN : • STB. 1935 No.492 • STB. 1935 No.564 • KM. 46 tahun 1996
Dokumen yang disyaratkan untuk
PROSEDUR : PROSEDUR :
Dokumen yang disyaratkan untuk Surat Laut dan Pas Tahunan : • Gross Akte • Surat Ukur • Keterangan Penjelas ADPEL/KANPEL YANG DITUNJUK : P T h P t Pas Kecil :
• Jual Beli / Hibah / Waris
• Surat Tukang disyahkan Pemda • Surat Keterangan Milik
• KTP
DITJENHUBLA • Pas Tahunan Pertama
s/d GT 174
Kantor Adpel/Kanpel: • Pas Tahunan Baru • Pas Kecil
KTP
Surat Laut GT. 175
atau lebih TIDAK BERLAKU
Pas Tahunan dan Pas Kecil
atau lebih Pas Kecil
Jika Kapal : - tenggelam - dibajak