• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN SANKSI PIDANA TERHADAP PELAKU GRATIFIKASI (STUDI KASUS PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI PADA PENGADILAN NEGERI DENPASAR).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN SANKSI PIDANA TERHADAP PELAKU GRATIFIKASI (STUDI KASUS PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI PADA PENGADILAN NEGERI DENPASAR)."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

i

SKRIPSI

PENERAPAN SANKSI PIDANA TERHADAP PELAKU

GRATIFIKASI

(STUDI KASUS PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI

PADA PENGADILAN NEGERI DENPASAR)

MONIQUE ANASTASIA TINDAGE NIM. 1203005143

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

ii

SANKSI PIDANA TERHADAP PELAKU

GRATIFIKASI

(STUDI KASUS PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI

PADA PENGADILAN NEGERI DENPASAR)

Skripsi ini dibuat untuk memperoleh Gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Udayana

MONIQUE ANASTASIA TINDAGE NIM. 1203005143

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS UDAYANA

(3)
(4)
(5)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penullis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, atas segala karunia-Nya skripsi yang berjudul “SANKSI PIDANA TERHADAP PELAKU GRATIFIKASI DI DENPASAR”, dapat diselesaikan. Adapun skripsi ini disusun sebagai tugas akhir mahasiswa dan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Program Sarjana (S1) Fakultas Hukum Universitas Udayana.

Penulisan skripsi ini tidak akan berjalan lancar tanpa adanya doa, motivasi, bimbingan, dan kerjasama dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung karena itu perkenankan penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. I Made Arya Utama, S.H., M.Hum., Dekan Fakultas Hukum Universitas Udayana.

2. Bapak Dr. Gede Made Swardhana, S.H., M.H., Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Universitas Udayana, yang sekaligus menjadi Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktunya dan dengan penuh kesabaran telah memberikan bimbingan, konsultasi, dan pengarahan, saran, semangat, dan dukungan hingga selesainya penulisan ini.

3. Ibu Dr. Ni Ketut Sri Utari, S.H., M.H., Pembantu Dekan II Fakultas Hukum Universitas Udayana.

(6)

x

5. Bapak Dr. I. B. Surya Dharma Jaya, S.H., M.H., Ketua Bagian Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Udayana.

6. Ibu Sagung Putri M.E Purwani, S.H., M.H., Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk dengan sabar memberikan bimbingan, konsultasi, dan pengarahan, saran, semangat, dan dukungan dalam menyelesaikan penulisan ini.

7. Ibu Made Nurmawati, S.H., M.H., Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis dari awal kuliah di Fakultas Hukum Universitas Udayana. 8. Tim Penguji Skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk menguji skripsi ini. 9. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Hukum Universitas Udayana yang telah

menuntun dan memberikan ilmu pengetahuan selama kuliah sehingga penulis dapat menyelesaikan studi ini.

10. Bapak dan Ibu Staff Laboratorium, perpustakaan, dan tata usaha yang telah memberikan bantuan selama kuliah di Fakultas Hukum Universitas Udayana. 11. Kepada keluarga penulis Robin Tindage (Papa), Hana Tindage (Mama), Michelle

(7)

xi

Universitas Udayana, penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan tiada tara.

12. Kepada sahabat-sahabat seperjuangan penulis Alin, Yustina, Icha dan Berdy yang merupakan sahabat dan keluarga bagi penulis yang sudah memberikan dukungan, semangat, canda dan tawa dari awal perkuliahan hingga pada penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya masih banyak kekurangan penulisan hasil penelitian ini, semoga dikemudian hari penulis dapat lebih meningkatkan lagi kemampuannya. Penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat.

Denpasar, 12 Juli 2016

(8)
(9)

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DALAM ... i

HALAMAN PRASYARAT GELAR SARJANA HUKUM ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ... iii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI SKRIPSI ... iv

HALAMAN KATA PENGANTAR ... v

HALAMAN SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ... viii

HALAMAN DAFTAR ISI ... ix

ABSTRACT... xii

ABSTRAK ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 8

1.3. Ruang Lingkup Masalah ... 8

1.4. Tujuan Penulisan ... 9

1.4.1. Tujuan Umum ... 9

(10)

xiv

1.7.5. Teknik Pengumpulan Data ... 27

1.7.6. Teknik Pengolahan Data ... 28

BAB II TINJAUAN UMUM ... 30

2.1. Sanksi Pidana ... 30

2.1.1. Pengertian Tindak Pidana dan Sanksi Pidana ... 30

2.1.2. Jenis-Jenis Sanksi Pidana ... ... 34

2.2. Tindak Pidana Gratifikasi ... 38

2.2.1. Pengertian Gratifikasi ... 38

2.2.2. Tindak Pidana Gratifikasi Yang Terindikasi Korupsi ... 45

BAB III PENERAPAN GRATIFIKASI MENURUT PASAL 12 B

(11)

xv

NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PEMBERANTASAN

TINDAK PIDANA KORUPSI ... 53

Penerapan Gratifikasi Menurut Pasal 12 B Undang-Undang Tipikor Terhadap Putusan Pengadilan Negeri Denpasar Nomor 7/Pid.Sus-Tpk/2015/Pn/Dps... 53

BAB IV PENERAPAN SANKSI PIDANA TERHADAP PELAKU GRATIFIKASI DI DENPASAR ... 71

Penerapan Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Gratifikasi Berdasarkan Putusan Nomor 7/Pid. Sus – Tpk/2015/Pn Dps Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pada Pengadilan Negeri Denpasar ... 71

BAB V PENUTUP ... 88

5.1 Simpulan ... 88

5.2 Saran ... 89

DAFTAR PUSTAKA …... 91

DAFTAR INFORMAN ... 95

(12)

xvi

ABSTRACT

Indonesia as a country with highest constitutional power lies on central and local government in carrying out that power they need to act in accordance with law, if it is breached penalty needs to be given. That penalty is a real effort by the government with the aim to provide a deterrent effect to the perpetrators of criminal acts, especially the crime of gratification. Gratification is one of seven corruption crimes and is not a stand-alone crime. This research is intended to analyze the implementation of the penalty given in the Proceeding of Corruption Crime in the District Court of Denpasar in the case of gratification by former Regent of Klungkung I Wayan Candra. The penalty given through the verdict must be in accordance with Article 12 B and 12 C of Law No. 31 of 1999 jo. Law No. 20 of 2001 concerning Eradication of Corruption Crime.

The research method used in this research is empirical legal research, a fact approach, statute approach as well as analytical and conceptual approach which means the problem will be scrutinized by assessing the reality on the field about the suitability of the setting and the fact that the case, sift through all the legislation and analyzing the draft law.

The result of this research shows that Laws which regulate gratification can only be found in Article 12 B and 12 C of Law No. 31 of 1999 jo. Law No. 20 of 2001 concerning Eradication of Corruption Crime which is applied to the Denpasar District Court Number 7/Pid.Sus-Tpk/2015/Pn/Dps. The research only tried one case of gratification, namely Denpasar District Court Number 7/Pid.Sus-Tpk/2015/Pn/Dps who was sentenced to 12 years in prison and fined Rp 1.000.000.000,00 (One Billion Rupiah) in accordance to the Judge in adjudging the case.

(13)

xvii

ABSTRAK

Indonesia sebagai negara dengan kekuasaan hukum konstitusional tertinggi oleh pemerintah dan segenap penyelenggara negara di pusat dan di daerah dalam menjalankan kekuasaan harus berdasarkan pada hukum, yang apabila dilanggar akan dijatuhi sanksi pidana. Sanksi pidana tersebut merupakan upaya nyata yang di berikan oleh pemerintah dengan tujuan untuk memberikan efek jera kepada pelaku tindak pidana khususnya tindak pidana gratifikasi. Gratifikasi merupakan salah satu jenis tindak pidana korupsi dari tujuh jenis lainnya dan bukan merupakan tindak pidana yang berdiri sendiri. Pengangkatan judul skripsi ini bertujuan untuk menneliti penerapan sanksi pidana yang terdapat di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Denpasar dalam kasus gratifikasi oleh Mantan Bupati Klungkung I Wayan Candra. Penerapan sanksi pidana melalui putusan hakim tersebut harus sesuai dengan rumusan Pasal 12 B dan 12 C Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode penelitian empiris, yaitu pendekatan fakta ( The Fact Approach ) , pendekatan perundang-undangan ( The Statute Approach ) dan pendekatan analisa konsep hukum ( Analitical & Conseptual Approach ) artinya suatu masalah akan dilihat dengan mengkaji kenyataan yang ada di lapangan tentang kesesuaian pengaturan dan fakta yang terjadi, menelaah semua peraturan perundang-undangan dan menganalisa konsep hukumnya.

Adapun hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah Undang-Undang yang mengatur tentang gratifikasi hanya terdapat di dalam Pasal 12 B dan Pasal 12 C Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang kemudian diterapkan terhadap Putusan Pengadilan Negeri Denpasar Nomor 7/Pid.Sus-Tpk/2015/Pn/Dps. Penelitian hanya mengadili satu kasus gratifikasi, yaitu Putusan Pengadilan Negeri Denpasar Nomor 7/Pid.Sus-Tpk/2015/Pn/Dps yang dijatuhi sanksi pidana selama 12 (dua belas) tahun penjara dan denda sebesar Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) sesuai dengan keyakinan hakim dalam menerapkan sanksi pidana.

Referensi

Dokumen terkait

 Carol Alexander, 2003, Operational Risk, Regulation, Analysis and Management, Prentice Hall.  Allen, Boudoukh and

Telah banyak riset yang membuktikan bahwa rokok sangat menyebabkan ketergantungan, di samping menyebabkan banyak tipe kanker, penyakit jantung, penyakit pernapasan,

pendidikan masyarakat Indonesia yang semakin lama semakin tinggi dan sedikitnya ilmu yang dapat diserap oleh para pelajar di sekolah menyebabkan menjamurnya

pendidikan di Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo. 10) Mutasi mahasiswa adalah perubahan status akademik dan status administrasi mahasiswa, yang meliputi cuti

Pengambilan keputusan merupakan aktivitas manajemen berupa pemilihan tindakan dari sekumpulan alternatif yang telah dirumuskan sebelumnya untuk memecahkan suatu masalah atau

Selain diciptakan langsung dengan kedua tangan Allah, penciptaan Adam juga istimewa lantaran mendapatkan ruh oleh Tuhan secara langsung, yang menyempurnakannya sebagai makhluk

“ Sebagai langkah pemecahan terhadap masalah tersebut, masyarakat kemudian membentuk suatu lembaga yang dapat menangani dan menjadi dasar pembenar terhadap suatu

 Pertanggungjawaban perjalanan peserta, yang meliputi tiket, boarding pass, airport tax , dsb harus sesuai dengan nama yang bersangkutan dan dipastikan nama yang